Anda di halaman 1dari 28

PEMERIKSAAN FISIK UNTUK PERAWAT

By. Ahmad Hasan Basri, S.Kep NS

MOTIVASI HARI INI


BERUSAHALAH UNTUK MENJADI YANG

TERBAIK, TETAPI JANGAN BERFIKIR DIRIMU YANG TERBAIK.

PENGANTAR
PEMERIKSAAN FISIK ADALAH

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan, dll) yang bersangkutan. Merupakan bagian dari pengkajian dalam proses keperawatan

TUJUAN PX FISIK
1. 2. 3. 4.

MEMPEROLEH DATA YANG SISTEMATIF, KOMPREHENSIF REKAM MEDIK MEMASTIKAN/MEMBUKTIKAN HASIL ANAMNESA MENEGAKKAN DIAGNOSA MENENTUKAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.

PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN 1. menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada


2. 3.

4.
5.

6.

klien sebelum pemeriksaan dan selama pemeriksaan menggunakan pendekatan head to toe bergerak dari eksternal ke internal memeriksa bagian yang normal sebelum mengamati bagian tubuh yang abnormal mengamati bagian simetri tubuh, membandingkan sisi tubuh dengan sisi yang lain melakukan pemeriksaan di sisi kanan klien.

PERALATAN
1. 2.

PANCA INDERA PEMERIKSA INSTRUMENT

EXAMINATION TECHNIQUES
1. 2. 3. 4.

INSPECTION PERCUSSION PALPATION AUSCULTATION

ADA 4 TEKNIK DALAM PEMERIKSAAN FISIK YAITU :


1. Inspeksi

Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Cahaya yang adekuat diperlukan agar perawat dapat membedakan warna, bentuk dan kebersihan tubuh klien.

LANJUTAN

Fokus inspeksi pada setiap

bagian tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya.

LANJUTAN
Contoh : mata kuning (ikterus), terdapat

struma di leher, kulit kebiruan (sianosis), dan lain-lain

2. PALPASI

Palpasi adalah suatu teknik

yang menggunakan indera peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang : temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi, ukuran.

LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA PALPASI :


1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan santai.
2. Tangan perawat harus dalam keadaan hangat

dan kering 3. Kuku jari perawat harus dipotong pendek. 4. Semua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir. Misalnya : adanya tumor, oedema, krepitasi (patah tulang), dan lain-lain.

GAMBAR 41 AREA TANGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PALPASI.

GAMBAR 4-2 TEKNIK PALPASI (A) RINGAN (B) DALAM

3. PERKUSI
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan

mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk menghasilkan suara.

Sonor : suara perkusi jaringan yang

ADAPUN SUARASUARA YANG DIJUMPAI PADA PERKUSI ADALAH :

normal. Redup : suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di daerah paruparu pada pneumonia. Pekak : suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar. Hipersonor/timpani : suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong, misalnya daerah caverna paru, pada klien asthma kronik.

GAMBAR 43 PERKUSI JARI TAK LANGSUNG.

GAMBAR 44. PERKUSI KEPALAN TANGAN. (A) PERKUSI TAK LANGSUNG PADA DAERAH COSTOVERTEBRAL(CVA). (B) PERKUSI LANGSUNG PADA CVA.

4. AUSKULTASI
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan

cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.

SUARA TIDAK NORMAL YANG DAPAT DIAUSKULTASI PADA NAFAS ADALAH :


Rales : suara yang dihasilkan dari eksudat

lengket saat saluran-saluran halus pernafasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang, kasar). Misalnya pada klien pneumonia, TBC. Ronchi : nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi maupun saat ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila klien batuk. Misalnya pada edema paru.

LANJUTAN Wheezing : bunyi yang

terdengar ngiii.k. bisa dijumpai pada fase inspirasi maupun ekspirasi. Misalnya pada bronchitis akut, asma. Pleura Friction Rub ; bunyi yang terdengar kering seperti suara gosokan amplas pada kayu. Misalnya pada klien dengan peradangan pleura.

GAMBAR 45 STETOSKOP.

AUSKULTASI SUARA NAFAS

1. Head to toe (kepala ke

PENDEKATAN PENGKAJIAN FISIK DAPAT MENGGUNAK AN :

kaki) Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai ke kaki. Mulai dari : keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, punggung, genetalia, rectum, ektremitas.

LANJUTAN

2. ROS (Review of System / sistem tubuh) Pengkajian yang dilakukan mencakup seluruh sistem tubuh, yaitu : keadaan umum, tanda vital, sistem pernafasan, sistem kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal dan integumen, sistem reproduksi. Informasi yang didapat membantu perawat untuk menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapat perhatian khusus.

LANJUTAN 3. Pola fungsi kesehatan Gordon, 1982


Perawat mengumpulkan data secara sistematis dengan mengevaluasi pola fungsi kesehatan dan memfokuskan pengkajian fisik pada masalah khusus meliputi : persepsi kesehatanpenatalaksanaan kesehatan, nutrisipola metabolisme, pola eliminasi, pola tidur-istirahat, kognitif-pola perseptual, peran-pola berhubungan, aktifitas-pola latihan, seksualitas-pola reproduksi, koping-pola toleransi stress, nilai-pola keyakinan.

LANJUTAN
4. DOENGOES (1993) Mencakup : aktivitas / istirahat, sirkulasi, integritas ego, eliminasi, makanan dan cairan, hygiene, neurosensori, nyeri / ketidaknyamanan, pernafasan, keamanan, seksualitas, interaksi sosial, penyuluhan / pembelajaran.

THANKS

Anda mungkin juga menyukai