DI SUSUN OLEH :
1. SITI HAJARNI
2. SYAHRANI
3. NURFITRIANINGSIH
4. MISRA YANTI
5. NONI OKSIYATI FITRAH
6. ANNA DJAYANI LEGA
7. NOPITASARI
8. MIRDAN
9. SUHARTIN
10. INDRIYANI PUTRI
11. YULIANTI DAON DATU
12. RISMA DEPIKA SARI
13. FEBBRIYANTI DARMIN
A. Latar Belakang
Praktik kebidanan dan promosi kesehatan memiliki peran yang sangat
penting dalam memberikan perawatan yang berkualitas dan mendorong
kesejahteraan masyarakat. Dalam menghadapi dinamika perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, kebijakan pelayanan
kesehatan semakin menekankan pentingnya mengintegrasikan bukti ilmiah
(evidence) ke dalam praktik sehari-hari. Pendekatan ini dikenal sebagai
Evidence-Based Practice (EBP) atau Praktik Berbasis Bukti.
EBP merupakan suatu metode yang menggunakan bukti ilmiah terkini,
pengalaman klinis, dan nilai-nilai pasien untuk mengambil keputusan terkait
perawatan dan intervensi kesehatan. Penerapan EBP di bidang kebidanan
dan promosi kesehatan menjadi sangat relevan, mengingat dinamika
perubahan dalam tuntutan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan,
dan perubahan kebijakan kesehatan.
Salah satu tujuan utama EBP adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya praktik kebidanan yang
bersentuhan langsung dengan kehamilan, persalinan, dan pascapartum.
Adanya bukti ilmiah yang kuat dapat membantu para bidan dalam
mengambil keputusan yang lebih tepat dan efektif, sehingga memberikan
dampak positif pada hasil kesehatan ibu dan bayi.
Selain itu, promosi kesehatan juga menjadi bagian integral dari EBP di
bidang kebidanan. Melalui penerapan strategi promosi kesehatan yang
didasarkan pada bukti ilmiah, dapat ditingkatkan pengetahuan masyarakat,
perilaku hidup sehat, dan partisipasi aktif dalam perawatan kesehatan
maternal dan neonatal. Ini menciptakan suatu lingkungan yang mendukung
kesehatan ibu dan bayi sejak awal kehamilan hingga masa pascapartum.
Meskipun penting, implementasi EBP dalam praktik kebidanan dan
promosi kesehatan tidak selalu berjalan mulus. Tantangan seperti
keterbatasan sumber daya, resistensi terhadap perubahan, dan kompleksitas
dalam mengevaluasi bukti ilmiah seringkali menjadi hambatan. Oleh karena
itu, perlu adanya pemahaman yang lebih mendalam tentang EBP,
pengembangan keterampilan kritis, dan peningkatan budaya organisasi yang
mendukung penerapan EBP di semua tingkatan layanan kesehatan.
Dengan memahami konsep dan manfaat EBP, praktisi kebidanan dan
promosi kesehatan akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan,
meminimalkan risiko, dan memaksimalkan hasil kesehatan bagi ibu dan bayi.
Makalah ini bertujuan untuk mendalami konsep EBP, menganalisis
penerapannya dalam praktik kebidanan, serta mengeksplorasi peran
pentingnya dalam konteks promosi kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan EBP (EVIDANCE BASED PRACTICE) dalam
praktik kebidanan dan promosi kesehatan?
2. Bagai mana tahapan EBP (EVIDANCE BASED PRACTICE) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Peran EBP (EVIDANCE BASED PRACTICE) dalam
praktik kebidanan dan promosi Kesehatan
2. Umtuk Mengetahui Tahapan dalam EBP (EVIDANCE BASED PRACTICE)
BAB II
PEMBAHASAN