Anda di halaman 1dari 18

EVIDENCE BASED

DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN

MAESAROH, S.ST., M.KES


REMINDER
PERAN DAN FUNGSI BIDAN

• Kemampuan memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan holistik dengan
Care Provider memperhatikan aspek budaya dan berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik
profesi.

Community • Kemampuan menjadi penggerak dan pengelola masyarakat dalam upaya peningkatan KIA
menggunakan prinsip partnership dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan
Leader kewewenang dan lingkup praktek bidan

• Kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan perempuan, keluarga, masyarakat,


Communicator sejawat dan profesi lain dalam upaya peningkatan derajat KIA

• Kemampuan mengambil keputusan klinik dalam asuhan kebidanan kepada


Decision Maker individu, keluarga dan masyarakat dengan menggunakan prinsip partnership

• Kemampuan mengelola klien dalam asuhan kebidanan dalam tugas secara mandiri,
Manager kolaborasi (team) dan rujukan dalam kontek asuhan kepada individu, keluarga dan
masyarakat
Pengertian

Evidence
Base jika Praktik
Evidence :
ditinjau dari Base: Dasar berdasarkan
Bukti, fakta
pemenggalan bukti.
kata (Inggris)
Pengertian
Pengertian Evidence Base menurut
sumber lain:
The process of systematically finding, Evidence Base-Midwifery dapat
appraising and using research findings
as the basis for clinical decisions.1 disimpulkan sebagai asuhan
kebidanan berdasarkan bukti
Proses sistematis untuk mencari,
menilai dan menggunakan hasil penelitian yang telah teruji menurut
penelitian sebagai dasar untuk metodologi ilmiah yang sistematis.
pengambilan keputusan klinis.
Praktik dalam kebidanan yang di
utamakan adalah lebih
didasarkan pembuktian ilmiah
hasil observasi/penelitian dan
pengalaman praktik terbaik dari
semua para praktisi dari seluruh
penjuru dunia. Rutinitas yang
tidak terbukti manfaatnya kini
tidak dianjurkan lagi. 
WHY
Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat
Temuan dan hipotesis yang telah dipergunakan di waktu lalu secara sigap diganti
oleh temuan yang lebih baru yang segera menggugurkan teori sebelumnya yang
telah lebih dulu digunakan.
Hipotesis sebelumnya akan segera ditinggalkan karena telah ditemukan
pengujian-pengujian hipotesis yang lebih bagus dan lebih sempurna.
Contoh, bila sebelumnya dipercaya bahwa episiotomi adalah sebuah prosedur
yang sering digunakan dalam persalinan khususnya pada primigravida, maka
untuk saat ini kepercayaan itu dihapuskan oleh temuan yang memperlihatkan
bahwa episiotomi yang sering digunakan justru lebih sering
menimbulkan/memunculkan berbagai permasalahan yang kadang lebih
merugikan untuk quality of life pasien.
MANFAAT EVIDENCE BASE
Keamanan
bagi nakes
karena Meningkatka
intervensi n
yang kompetensi
dilakukan (kognitiff)
berdasarkan
bukti ilmiah
Memenuhi
tuntutan dan
kewajiban Memenuhi
sebagi
professional kepuasan
dalam pelanggan  
memberikan
asuhan
Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang
sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini
dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara
individu. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak
selalu melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi secara
historis memunculkan asumsi bahwa sebagian besar
komplikasi obstetri yang mengancam jiwa bisa diprediksi
atau dicegah. Intervensi harus dilaksanakan atas dasar
indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab tes-tes
rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat
membahayakan ibu maupun janin. Bidan yang terampil
harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan intervensi
yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah. 
Asuhan yang dilakukan dituntut
tanggap terhadap fakta yang terjadi,
menyesuaikan dengan keadaan atau
kondisi pasien dengan mengutamakan
keselamatan dan kesehatan pasien
dengan mengikuti prosedur yang
sesuai dengan evidence based asuhan
kebidanan, yang tentu saja berdasar
kepada hal-hal yang sudah dibahas
sebelumnya, yaitu: standar asuhan
kebidanan, standar pelayanan
kebidanan, kewenangan bidan
komunitas, fungsi utama bidan bagi
masyarakat. Fungsi utama profesi
kebidanan, ruang lingkup asuhan yang
diberikan. 
Dengan pelaksanaan praktik asuhan kebidanan yang berdasarkan
evidence based tersebut tentu saja bermanfaat membantu
mengurangi angka kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang di
alami selama persalinan bagi ibu dan bayi serta bermanfaat juga
untuk memperbaiki keadaan kesehatan masyarakat.
KATEGORI EVIDENCE BASED MENURUT WHO

• pemberian • adalah satu sistem • pemberian • merupakan bentuk


informasi obat- peningkatan mutu informasi penulisan laporan
obatan pelayanan kebidanan kasus yang baru
berdasarkan bukti kesehatan dan berdasarkan bukti berkembang,
dari penelitian kedokteran dari penelitian memperlihatkan
yang bisa yang bisa bagaimana hasil
dipertanggungjawa dipertanggungjawa penelitian dapat
bkan. bkan. diterapkan pada
semua tahapan
penatalaksanaan
pasien.

Evidenve- Evidence- Evidence Evidence


based based based based
Medicine Polic midwifery report 
SUMBER EVIDENCE BASE
Sumber evidence base dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet
maupun berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs internet
yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula yang public domain.
Contoh situs yang dapat diakses secara gratis (open access) seperti:

1) Evidence Based Midwifery di Royal College Midwives Inggris: 


http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-11-issue-1/the-physical-effect-o
f-exercise-in-pregnancy-on-pre-eclampsia-gestational-diabetes-birthweight-and-type-
of-delivery-a-struct/
2) Midwifery Today http://www.midwiferytoday.com/articles/midwifestouch.asp
3) International Breastfeeding Journal: http
://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content
Tidak semua Evidance Base Midwefery dapat langsung
diaplikasikan oleh semua professional kebidanan di dunia.
Oleh karena itu bukti ilmiah tersebut harus ditelaah terlebih
dahulu, mempertimbangkan manfaat dan kerugian serta
kondisi setempat seperti budaya, kebijakan dan lain
sebagainya
PERUBAHAN KUNJUNGAN
ANTENATAL MENURUT WHO
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97
TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN MASA SEBELUM
HAMIL, MASA HAMIL, PERSALINAN, DAN MASA SESUDAH
MELAHIRKAN, PENYELENGGARAAN PELAYANAN KONTRASEPSI, SERTA
PELAYANAN KESEHATAN SEKSUAL
Pasal 13 (1) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan sekurang-kurangnya 4
(empat) kali selama masa kehamilan yang dilakukan:
a. 1 (Satu) kali pada trimester pertama;
b. 1 (Satu) kali pada trimester kedua; dan
c. 2 (Dua) kali pada trimester ketiga
Menurut pedoman WHO terbaru mengenai ANC tahun
2016, terjadi beberapa perubahan diantaranya dahulu
kunjungan ANC minimal 4 kali kunjungan namun saat ini
menjadi minimal terjadi 8 kali kontak dengan petugas
kesehatan profesional yang bertujuan untuk mengurangi
kematian perinatal dan meningkatkan pelayanan pada ibu
Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan fungsi dan kualitas ANC

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memiliki buku KIA dan selalu membawa setiap
kali kontrol/ ANC
Tenaga kesehatan dianjurkan untuk melakukan promosi kesehatan rutin terkait gaya
hidup sehat dan anjuran nutrisi untuk ibu hamil
Pelaksanaan ANC minimal 8 kali bagi setiap ibu hamil sangata dianjurkan untuk
mengurangi kematian selama kehamilan maupun saat persalinan, yaitu pada UK12,
20, 26, 30, 34, 36, 38 dan 40 minggu
Kepuasan ibu hamil selama ANC dan persalinan dapat meningkatkan kondisi
kesehatan ibu dan bayi, mengingat kebutuhan emosional, psikologis dan sosial pada
wanita dewasa dan kelompok rentan (termasuk wanita dengan disabiltas, gangguan
mental, wanita dengan HIV, pekerja seksual, dan kaum minoritas) dapat lebih besar
daripada wanita lain pada umumnya
Istilah kunjungan kini diganti menjadi kontak yang bermakna terjadinya komunikasi
yang aktif antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang mana istilah ini tidak tersirat
pada kata kunjungan.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) pada pedoman WHO mengenai ANC tahun 2016
menyebutkan bahwa pemeriksaan USG sebelum usia kehamilan 24
minggu direkomendasikan pada seluruh wanita hamil dengan tujuan untuk
menghitung usia kehamilan, mendeteksi adanya kelainan pada janin dan kehamilan
multifetal, meningkatkan pengalaman ibu dalam kehamilan.
Wanita yang sudah melakukan pemeriksaan awal dengan USG tidak
direkomendasikan untuk melakukan USG ulang setelah usia kehamilan 24 minggu.
Namun dalam hal ini petugas medis harus menyarankan agar wanita yang belum
pernah melakukan pemeriksaan USG sebelum usia kehamilan 24 minggu agar
menjalani pemeriksaan USG setelah 24 minggu usia kehamilan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai