Anda di halaman 1dari 39

EVIDENCE-BASED

Dalam Praktik KEBIDANAN

By. Ruri Maiseptya Sari, M.Kes


EVIDENCE-BASED MIDWIFERY

Evidence-based:
Berdasarkan bukti

Bukan berdasarkan
pengalaman

Bukti ilmiah terkini


Bisa dipertanggungjawabkan
Definisi Evidance Based

Adalah proses sistematis untuk mencari, menilai


dan menggunakan hasil penelitian sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan klinis.
EVIDENCE BASED MIDWIFERY PRACTICE ( EBMP)

Adalah sebuah proses yang akan membantu


tenaga bidan agar mampu up to date atau cara
agar mampu memperoleh informasi terbatu
yang dapat menjadi bahan untuk membuat
keputusan klinis yang efektif dan efisien
sehingga dapat memberikan asuhan terbaik
pada ibu ( macnee, 2011)
Lanjutan

Menurut Bostwick 2013 EBMP adalah strategi


untuk memperoleh pengetahuan dan skill untuk
bisa meningkatkan tingkah laku yang positif
sehingga bisa menerapakan EMBP dalam praktik
kebidanan
Tujuan Evidance Based Midwifery Practice
dalam praktek Kebidanan

• Memperbaiki kualitas praktik kebidanan


• Untuk pengambilan keputusan klinis praktik
yang terbaik
• Efektifitas dan efisiensi pelayanan kebidanan
Manfaat Evidance Based Midwifery Practice
dalam praktek Kebidanan

1. Membantu menurunkan angka kematian pada pasien yang


beresiko.
2. Memperbaiki keadaan kesehatan masyarakat
3. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan
berdasarkan bukti ilmiah
4. Menikatkan kompetensi (kognitif)
5. Memenuhi tuntukan dan kewajiban sebagai profesional dalam
memberikan asuha yang bermutu
6. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan
kebidanan klien mengharapkan asuhan yang benar sesuai
dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Kendala atau penghambat Evidence based
dalam prakti kebidanan

• Sebagian besar bidan masih kurang familiar atau kurang


memahami praktik berbasis pada evidence ( kurang
pengetahuan dan skill EBMP)
• Kurang keyakinan bahwa penerapan EBMP akan memberikan
dampak yang jauh lebih baik dari metode tradisional
• Adanya presepsi yang salah atau negatif mengenai EBMP
• Kurangnya waktu dalam mencari artikel atau jurnal
• Kurangnya fasilitator atau mentor yang memahami konsep
EBMP
lanjutan
• Kurangnya motivasi untuk lebih maju
• Kurangnya sumber informasi melalui jurnal
• Kurangnya dukungan dlam penerapan EBMP
• Adanya tekanan yang kuat dari anggota
kelompok atau masyarakat untuk
mempertahakan tradisi atau praktik yang
sudah ada
Praktek EBM

Pertanyaan klinik Pelacakan


Pelacakanbukti
buktiilmiah
ilmiah
yang
yangterkini
terkinidan
danterbaik
terbaik

Evaluasi dan Telaah


Telaahkritis
kritis
Implementasi
pengawasan
CURRENT ISSUE
• Current issue: isu-isu terkini, topik-topik perkembangan terkini,
updating
• Current issue in midwifery adalah isu-isu terkini dalam praktik
kebidanan
• Sumber dari current issue adalah berbasis evidence based (kajian
kritis riset-riset atau berbasis bukti empiris, critical appraisal)
• Evidence based mendasari perubahan-perubahan isu dalam
lingkup praktik kebidanan
• Lingkup praktik kebidanan: kesehatan ibu dan anak, kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana, baik pada setting clinical
maupun setting komunitas
Beberapa alasan utama mengapa EBM diperlukan
1. Bahwa informasi-informasi tradisional (misalnya yang terdapat
dalam text-book) sudah sangat tidak akurat pada saat ini.
2. Dalam pendidikannya, dengan bertambahnya pengalaman
klinik seseorang maka kemampuan/ketrampilan untuk
mendiagnosis dan menetapkan bentuk terapi (clinical
judgement) juga meningkat. Namun pada saat yang
bersamaan, kemampuan ilmiah (akibat terbatasnya informasi
yang dapat diakses) serta kinerja klinik (akibat hanya
mengandalkan pengalaman, yang sering tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah) menurun secara
signifikan.
3. Meningkatkan kinerja mahasiswa dalam mencari dan
mengidentifikasi literatur klinis terbaik untuk menyelesaikan
masalah.
SUMBER EBM
• Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet maupun berlangganan
baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada
yang harus dibayar namun banyak pula yang public domain. Contoh situs yang dapat diakses
secarea gratis (open access) seperti:
• Evidence Based Midwifery di Royal College Midwives Inggris :
http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-2013/volume-11-issue-1/the-physical-effect-of-exercis
e-in-pregnancy-on-pre-eclampsia-gestational-diabetes-birthweight-and-type-of-delivery-a-struc
t/
• Midwifery Today :
http://www.midwiferytoday.com/articles/midwifestouch.asp
• International Breastfeeding Journal http://www.internationalbreastfeedingjournal.com/content
• Comfort in Labor : http://Childbirthconnection.org.
• Journal of Advance Research in Biological Sciences :
 http://www.ejmanager.com/mnstemps/86/86-1363938342.pdf?t=1370044205
• American Journal of Obstetric and Gynecology : http://ajcn.nutrition.org/
• American Journal of Clinical Nutrition : http://ajcn.nutrition.org/
• American Journal of Public Health : http://ajcn.nutrition.org/
• American Journal of Nursing :
http://journals.lww.com/ajnonline/pages/default.aspx
• Journal of Adolescent Health : 
LANGKAH2 DALAM EVIDENCE BASED
PRACTICE
TAHAPAN EVIDENCE BASED PRACTICE
1. Meningkatkan semangat menyelidiki
2. Membuat pertanyaan klinis dengan menggunakan
format PICO
3. Mencari dan mengumpulkan bukti terbaik dan yang
paling relevan untuk menjawab pertanyaan klinis,
dengan mengutamakan systematic review ataupun
meta analysis
4. Melakukan critical Appraise terhadap bukti yang
ditemukan dengan mengkaji validitas, reliabilitas,
applicability, sintesa dan evidence.
lanjutan
5. Mengintergrasi bukti dengan pendapat ahli
dan nilai yang dianut pasien untuk membuat
keputusan klinis yang efektif
6. Melakukan evaluasi hasil terhadap keputusan
klinis yang sudah diambil atau perubahan
berdasarkan bukti
7. Menyebar luaskan hasil untuk membuat
keputusan dan perubahan praktik.
1.Meningkatkan semangat menyelidiki atau
melakukan pencarian

Jadi tahap ini merupakan tahap paling awal


penerapan EBP untuk mencari tahu dan selalu
ingin tahu mengenai pengetahuan terbaru yang
merupakan perwujudan dari sikap berpikir kritis.
2. PERTANYAAN KLINIS
• Background question
– Foreground question

P I C O
PATIENT/
POPULATION/ INTERVENTION COMPARISON OUTCOMES
PROBLEM
Sakit,
Pasien Episiotomi Asuhan
robekan perienum
Inpartu rutin Sayang Ibu
Resiko infeksi
PENYUSUNAN PERTANYAAN EBM MELALUI
PICO
POPULASI DAN MASALAH Menunjukkan siapa orang-orang yang
KLINIS/PROBLEM (P) berhubungan dengan masalah klinis

INTERVENSI/INDIKATOR/TEXT INDEKS (I) Menunjukkan strategi manajemen, penjelasan


atau uji yang ingin ditemukan sehubungan
dengan permasalahan klinis, misal:
Sebuah prosedur, seperti pengobatan, operasi
atau penatalaksanaan (intervensi) dan
kegiatan/program (seperti program konseling
atau pendidikan kesehatan), Intervensi juga
termasuk pelayanan/asuhan pasien secara
individual atau kegiatan kesehatan dalam suatu
populasi, misal deteksi/skreening CA cerviks.
Pertanyaan kritis dalam setiap kasus adalah
apakah intervensi sebenarnya dapat
memperbaiki kondisi untuk individu atau
populasi yang mempunyai masalah
PENYUSUNAN PERTANYAAN EBM
MELALUI PICO
Comparator/Kontrol (C) Menunjukkan sebuah strategi alternatif atau
pengendalian , paparan atau uji komparasi dengan
sesuatu yang kita uji

Outcome (O) Menunjukkan:


Outcome yang menjadi perhatian, baik itu berupa
suatu kejadian atau sesuatu yang tidak lagi terjadi
atau apa yang paling dipedulikan pasien

•**Timeframe (T) Kerangka waktu implisit pada setiap pertanyaan,


penambahan komponen waktu, secara eksplisit juga
berguna untuk membantu memperjelas kerangka
kejadian
Maka…
• Menggunakan PICO untuk setiap jenis
pertanyaan klinis
• Pembuatan pertanyaan dengan menggunakan
komponen/prinsip PICO sangat penting
Contoh Penerapan PICO
• Judul: Pengaruh Pijat Bayi terhadap
Peningkatan Berat Badan pada BBLR dan
BBLN:
1. POPULASI/PROBLEM: Bayi baru lahir
2. INTERVENSI:pijat bayi pada BBLR
3. COMPARATOR: pijat bayi pada BBLN
4. OUTCOME: peningkatan berat badan
3. Mencari dan mengumpulkan bukti terbaik
Tips
• Pelacakan yang spesifik akan lebih cepat dan
lebih berpeluang untuk menemukan artikel
yang diinginkan
LANGKAH MENEMUKAN BUKTI YANG TERBAIK

• Jenis-jenis penelitian yang memberikan bukti-bukti


terbaik berbeda untuk masing-masing jenis
pertanyaan (langkah 1) sebagai berikut; intervensi,
etiologi dan faktor risiko, diagnosis, prognosis,
frekuensi/rate dan fenomena.
• Bukti terbaik berasal dari penelitian yang memakai
metode untuk memaksimalkan kesempatan
menghilangkan bias, atau memakai rancangan
penelitian terbaik yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Rancangan penelitian terbaik sesuai dengan
jenis pertanyaan yang berbeda adalah sbb:
PERTANYAAN DESAIN PENELITIAN TERBAIK DESKRIPSI
Intervensi Rondomised Controlled Subjek secara acak dibagi mjd kelompok
Trial/Uji terkendali acak (RCT) perlakuan atau kontrol dan outcome nya
dinilai

Etiologi/Faktor Rondomised Controlled Karena pertanyaan etiologi mirip dgn


Risiko Trial/Uji terkendali acak (RCT) pertanyaan intervensi, desain penelitian
yg ideal adalah RCT, akan tetapi biasanya
tdk etis dan tdk praktis melakukan
percobaan untuk menilai outcome yg
merugikan

Cohort study/studi kohort Outcome dibandingkan untuk pasangan


kelompok dengan dan tanpa paparan
atau faktor risiko sebelimnya
(retrospektif)
Rancangan penelitian terbaik sesuai dengan
jenis pertanyaan yang berbeda adalah sbb:
PERTANYAAN DESAIN PENELITIAN DESKRIPSI
TERBAIK
Case control Subjek dgn atau tanpa outcome yg dimaksud
study/studi kasus dibandingkan menurut paparan atau faktor risiko
kontrol sebelumnya (retrospektif)

Frekuensi dan Cohort study/studi Outcome dibandingkan untuk pasangan kelompok


Rate kohort dengan dan tanpa paparan atau faktor risiko
sebelimnya (retrospektif)

Cross sectional Pengukuran kondisi pada sampel populasi yg


study/studi potong dianggap mewakili (lebih baik diambil secara acak)
lintang
Rancangan penelitian terbaik sesuai
dengan jenis pertanyaan yang berbeda
adalah sbb:
PERTANYAAN DESAIN PENELITIAN TERBAIK DESKRIPSI
Diagnosis Cross sectional study/studi potong Sebaiknya dibandingkan dengan
lintang dengan sampel acak atau tes standar emas secara
berurutan independen atau disamarkan

Prognosis dan Studi kohort/kelangsungan hidup Tindak lanjut jangka panjang


Prediksi penelitian kohort yg mewakili
4. Melakukan penilaian terhadap kualitas
evidence yang ditemukan
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Kualitas Evidence yang di gunakan
2. Bagai mana dampaknya.
3. Bagaimana kesesuaian dan ketepatan dampak
atau efek yang ditimbulkan
4. Bagaimana keuntungan atau dampak negatifnya
5. Bagaimana besaran biaya yang diperlu disiapkan
untuk menerapakan evidence.
Terdapat beberapa penilaian jurnal ilmiah berdasarkan
barnadette dan ellen 2011) diantaranya:

• Validitas
• Reliabiltas
• applicability
Validitas
Suatu bukti penelitaian dikatakan valid jika
metode yang digunakanpada penelitian tersebut
tepat.
EX: misal Variabel pengganggu yang dapat
menimbulkan bias jika tidak dikontrol dengan
baik, proses pengacakan atau randomisasi pada
kelompok intervensi ataupun kelompok kontrol
apakah seimbang atau tidak
Reliabiltas

Merupakan konsistensi atau ketepatan hasil yang


ada pada jurnal dengan mungkin didapatkan dengan
menerapkan bukti atau jurnal tersebut.

Beberapa hal yang harus dipertimbangan terkait


reliabiltas:
1. Kemungkinan kendala yang akan di hadapi
2. Kemungkinan untuk mendapatkan hasil yang
hampir sama
applicability

Adalah kemungkinan untuk dapat diterapkan


dan dapat meningkatkan status kesehatan
pasien.
Dalam pelaksanaanya, praktik berbasis bukti terdiri dari 5
tahapan proses, dan melibatkan telaah kritis sebagai proses
penting didalamnya sebelum suatu keputusan klinis diterapkan
kepada pasien
5. Mengintergrasi bukti dengan pendapat ahli dan nilai yang
dianut pasien untuk membuat keputusan klinis yang efektif

Tujuan utama evidance based adalah membuat


keputusan terbaik untuk mencapai hasil yang
bagus kita harus dapat mengintegrasikan
berbagai informasi dan mempertimbangkan
berbabagi komponen.
6. Melakukan evaluasi hasil terhadap keputusan klinis
yang sudah diambil atau perubahan berdasarkan bukti

Melakukan evaluai gunaka mengetahui tingkat


keefektifan evidence atau bukti yang telah
diterapkan. Evaluasi dilakukan untuk
mengidentifikasi apakah perubahan sudah
sesuai hasil?, apakah ada peningkatan status
kesehatan pasien?
7. Menyebar luaskan hasil untuk membuat
keputusan dan perubahan praktik.

Langkah terakhir adalah menyebarkan informasil


mengenai hasil positif yang didapatkan dari
penerapan evidence tersebut.
Penyebaranluasan informasi sangat penting
untuk dilakukan agar maanfaat informasi baru
yang didapatkan dapat lebih luas.
Praktek EBM

Pertanyaan klinik Pelacakan


Pelacakanbukti
buktiilmiah
ilmiah
yang
yangterkini
terkinidan
danterbaik
terbaik

Evaluasi dan Telaah


Telaahkritis
kritis
Implementasi
pengawasan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai