Anda di halaman 1dari 2

Nama:Daeng Rahmawati

NIM :006SYEBID21

1.Pengertian eviden base praktis dalam asuhan ibu nifas

Pengertian evidence base jika ditinjau dari pemenggalan kata(inggris)maka evidence


base dapat diartikan sebagai berikut evidence artinya bukti atau fakta dan based
artinya dasar. Jadi evidence based adalah Praktik berdasarkan bukti.Jadi pengertian
Evidence Base practice dapat disimpulkan sebaagai asuhan kebidanan berdasarkan
bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

2.Manfaat Evi dan base practice dalam asuhan ibu nifas

Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Based antara lain:
a. Keamanan bagi tenaga kesehatan karena intervensi yang dilakukan berdasarkan
bukti ilmiah.
b. Meningkatkan kompetensi (kognitif).
c. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu.
d. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan
asuhan yang benar sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

3.Proses eksplorasi eviden based praktis dalam asuhan ibu nifas

Proses Eksplorasi Evidence Based Practice


Pada evidence based medicine, pengobatan didasar pada bukti ilmiah yang dapat
dipertanggung jawabkan. Sedangkan evidence based practice, bukti tidak dapat hanya
dikaitkan dengan bukti-bukti ilmiah saja, tetapi juga harus dikaitkan dengan
bukti/data yang ada pada saat praktik profesi dilakukan. Dengan demikian perbedaan
waktu, situasi, kondisi, tempat dan lain-lain, mungkin akan mempengaruhi tindakan
profesi, keputusan profesi, dan hasil dari swamedikasi. Dan jalannya praktik
profesi apoteker tetap harus berjalan optimal pada setiap situasi dan kondisi
termasuk pada swamedikasi. Agar tetap menghasilkan praktik profesi yang optimal,
setiap apoteker atau calon apoteker harus terlatih dalam penguasaan dan penerapan
skill dan knowledge dalam praktik profesi sesuai kebutuhan.
Setiap apoteker bisa jadi mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam skill dan
knowledge, hal ini tergantung dari banyak hal, termasuk model, manajemen, lokasi,
orientasi dan lain-lain. Tetapi semua mempunyai semua mempunyai kesamaan dalam
standar profesi. Oleh karena itu pada apoteker komunitas, jam terbang apoteker
dapat mempengaruhi kualitas penguasaan skill dan knowledge dari seorang apoteker.
Apoteker yang sangat cerdas bisa jadi akan kalah dengan apoteker yangsangat aktif
di dalam pelayanan komunitas.
Salah satu standar yang digunakan untuk mendapatkan kualitas layanan yang ‘ajeg’
adalah ‘Standar Prosedur Operasional’ (SPO). Yang mana standar ini harus disusun
sesuai praktik profesi yang telah dilakukan, bukan hanya sekedar teori belaka yang
belum diuji coba, yang ujung-ujungnya adalah membuat susah dalam penerapannya.
Selanjutnya SPO ini harus diuji cobakan secara luas dan proporsional sebelum
dijadikan standar secara nasional.

4.Etika pemanfaatan Efi dan base praktis dalam asuhan ibu nifas

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang berperngaruh terhadap
meningkatnya kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kebidanan. Menjadi tantangan bagi profesi bidan untuk mengembangkan kompetensi dan
profesionalisme dalam menjalankan praktik kebidanan serta dalam memberikan
pelayanan berkualitas.
Sikap etis professional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam
mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam usaha. Pemahaman
tentang etika dan moral menjadi bagian yang fundamental dan sangat penting dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan senantiasa menghormati nilai-nilai pasien.
Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau
salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika
berfokuspada prinsip dan konsep yang membimbang manusia berfikir dan bertindak
dalam kehidupannya dilandasi nilai-nilai yang dianutnya.

5.Asuhan kebidanan pada ibu nifas yang memanfaatkan Evi dan base praktis

a. Pengertian Asuhan Postnatal Care


Postnatal artinya suatu periode yang tidak kurang dari 10 atau lebih dari 28 hari
setelah persalinan. Dimana selama waktu itu kehadiran yang continue dari bidan
kepada ibu dan bayi sedang diperlukan bertujuan untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi dan penyulit pada masa postnatal.
b. Konsep Dasar Masa Nifas
Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu ata
+- 40 hari (Prawirohardjo, 2002).

Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6-8
minggu (Mochtar, 1998).

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandung
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari, 2000: 122).

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang
meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan
tidak hamil yang normal. (F.Gary Cunningham, Mac Donald, 1995:281).

Anda mungkin juga menyukai