PROFESIONALISME KEBIDANAN
Oleh :
HALIMATUSSAKDIAH
NIM : 223302080101
1
Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
C. Kategori Evidence Based Menurut WHO
Menurut WHO, Evidence Based terbagi menjadi :
Evidence Based Medicine adalah proses yang digunakan mengenai pemberian
informasi obat- obatan secara sistematik untuk melakukan evaluasi, menemukan,
menelaah dan memanfaatkan hasil hasil studi sebagai dasar dari pengambilan
keputusan klinik.
Evidence Based policy adalah suatu sistem yang meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan juga kedokteran ( Clinic Governance ) yang merupakan tantangan
profesi kesehatan dan kedokteran di masa yang akan datang.
Evidence Based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti
dan penelitian yang telah dilakukan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Evidence Based report adalah merupakan bentuk penulisan laporan kasus yang baru
berkembang yang memperlihatkan bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan pada
semua tahapan pelaksanaan pasien.
3
bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Tugas pelayanan kesehatan primer yaitu sebagai berikut:
Menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi.
Menyiapkan perumusan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer meliputi upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan pada pusat kesehatan masyarakat
di semua wilayah serta kesehatan primer pada klinik dan praktek perorangan.
Menyiapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer melalui upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan pada pusat kesehatan masyarakat
di semua wilayah serta kesehatan primer pada klinik dan praktek perorangan.
Menyiapkan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pelayanan
kesehatan primer melalui upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
pada pusat kesehatan masyarakat di semua wilayah serta kesehatan primer pada klinik
dan praktik perorangan.
Menyiapkan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan
primer melalui upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan pada pusat
kesehatan masyarakat di semua wilayah, serta kesehatan primer pada klinik dan praktik
perorangan.
Melaksanakan pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
primer melaui upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan pada pusat
kesehatan masyarakat di semua wilayah, serta kesehatan primer pada klinik praktik
perorangan.
Melaksanakan peran pelayanan kesehatan primer dalam krisis kesehatan.
Melaksanakan peran pelayanan kesehatan primer dalam jaminan kesehatan.
Melaksanakan peran pelayanan kesehatan primer dalam proses perizinan sarana
pelayanan kesehatan primer.
Membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fiungsi.
Melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintah.
Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4
Fungsi pelayanan kesehatan primer yaitu:
Pemeliharaan kesehatan
Pencegahan penyakit
Diagnosis dan pengobatan
Pelayanan tindak lanjut
Pemberian sertifikat
Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan, bidan memiliki beberapa peran yaitu :
Pemberi pelayanan kebidanan
Pengelola pelayanan kebidanan
Penyuluh dan konselor
Pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik
Penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan
Dan peneliti
Sedangkan fungsi bidan terdiri dari sebagai pelaksana, sebagai pengelola, sebagai
pendidik, dan sebagai peneliti.
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup:
Melakukan bimbingan dan penyuluhan praperkawinan.
Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal dan komplikasi
kehamilan.
Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis.
Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan resiko tinggi.
Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah.
Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan reproduksi.
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat.
Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan.
Melakukan kerjasama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan
pelayanan kebidanan.
Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
5
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait
dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB.
Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan bidang
tanggung jawab.
Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan
masyarakat.
Mendidik tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau
kelompok.
Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB.
6
d) Jika penderita sudah sembuh dan hasil laboratorium telah selesai, kembalikan dan
kirimkan ke unit semula, jika perlu disertai keterangan yang lengkap.
e) Pengiriman kasus reproduksi manusia lainnya, seperti kasus ginekologi atau
kontrasepsi yang memerlukan penangan spesialis.
Tanggung jawab kebidanan rujukan meliputi:
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan
fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan
resiko tinggi dan kegawatdaruratan.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit.
Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa nifas.
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu.
Jenis rujukan yaitu :
1) Rujukan medik, meliputi :
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif dan
lain-lain, disebut Transfer of Patient.
Pengiriman bahan ( spesimen ) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap,
disebut Transfer of Specimen.
Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat, disebut Transfer of
Knowledge/Personal.
2) Rujukan kesehatan adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat
yang bersifat preventif dan promotif.
B. Record Keeping ( Dokumentasi )
Dokumentasi kebidanan adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi
data fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan individu, keluarga dan masyarakat khususnya masalah kesehatan ibu dan anak.
7
Fungsi dokumentasi kebidanan :
Catatan pasien itu juga dihitung sebagai akreditasi, untuk keperluan asuransi sebagai
catatan medis untuk perencanaan anggaran dan keuangan.
Sebagai data/fakta yang dapat dipakai untuk mendukung ilmu pengetahuan.
Alat untuk mengambil keputusan, perencanaan, dan pengontrolan.
Sebagai sarana penyampaian berkas agar tetap aman dan terpelihara dengan baik.
Sebagai bahan bagi bidan untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang diperlukan
dan sebagai bukti dari setiap tindakan bidan bila terjadi gugatan.
Sifat dokumentasi kebidanan ada 2 yaitu:
1) Mempunyai sifat terbuka yaitu dokumentasi sellu berinteraksi dengan lingkungan
untuk menerima dan menghimpun informasi.
2) Mempunyai sifat tertutup yaitu apabila didalam berisi rahasia yang tidak pantas
diperhatikan/diungkapkan dan disebar luaskan kemasyarakat.
8
Hambatan- hambatan dalam dalam konseling kebidanan:
Hambatan internal merupakan hambatan pribadi yang bersal dari diri bidan sebagai
konselor. Hambatan pribadi yang sering terjadi adalah bidan krang percaya diri, kurang
pengetahuan, dan keterampilan tentang konseling, serta ketidakmampuan dalam
membentuk jejaring.
Hambatan eksternal yaitu pada persaingan-persaingan dalam pekerjaan, fasilitas
(keuangan, alat peraga, dsb), dan budaya seringkali menjadi faktor pemicu hambatan
eksternal dalam proses pemberian konseling.
9
Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan prespektif luas dan
kritis.
Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik
kebidanan.
Bidan adalah profesi yang benar-benar harus dijiwai karena sangat menuntut
tanggungjawab. Bidan juga nantinya akan menjadi pemimpin di tengah masyarakat. Bidan
adalah orang yang berperan penting dalam terciptanya ibu dan anak yang sehat dan keluarga
bahagia serta generasi bangsa yang sehat.
10