Anda di halaman 1dari 2

Nama: Mila rosani

NIM :048SYEBID21

1.Pengertian eviden base praktis dalam asuhan ibu nifas

Pengertian evidence base jika ditinjau dari pemenggalan kata(inggris)maka evidence base dapat diartikan
sebagai berikut evidence artinya bukti atau fakta dan based artinya dasar. Jadi evidence based adalah
Praktik berdasarkan bukti.Jadi pengertian Evidence Base practice dapat disimpulkan sebaagai asuhan
kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis.

2.Manfaat Evi dan base practice dalam asuhan ibu nifas

Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Based antara lain:
a. Keamanan bagi tenaga kesehatan karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah.
b. Meningkatkan kompetensi (kognitif).
c. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagai professional dalam memberikan asuhan yang bermutu.
d. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan asuhan yang
benar sesuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3.Proses eksplorasi eviden based praktis dalam asuhan ibu nifas

Proses Eksplorasi Evidence Based Practice


Pada evidence based medicine, pengobatan didasar pada bukti ilmiah yang dapat dipertanggung
jawabkan. Sedangkan evidence based practice, bukti tidak dapat hanya dikaitkan dengan bukti-bukti ilmiah
saja, tetapi juga harus dikaitkan dengan bukti/data yang ada pada saat praktik profesi dilakukan. Dengan
demikian perbedaan waktu, situasi, kondisi, tempat dan lain-lain, mungkin akan mempengaruhi tindakan
profesi, keputusan profesi, dan hasil dari swamedikasi. Dan jalannya praktik profesi apoteker tetap harus
berjalan optimal pada setiap situasi dan kondisi termasuk pada swamedikasi. Agar tetap menghasilkan
praktik profesi yang optimal, setiap apoteker atau calon apoteker harus terlatih dalam penguasaan dan
penerapan skill dan knowledge dalam praktik profesi sesuai kebutuhan.
Setiap apoteker bisa jadi mempunyai kebutuhan yang berbeda dalam skill dan knowledge, hal ini
tergantung dari banyak hal, termasuk model, manajemen, lokasi, orientasi dan lain-lain. Tetapi semua
mempunyai semua mempunyai kesamaan dalam standar profesi. Oleh karena itu pada apoteker
komunitas, jam terbang apoteker dapat mempengaruhi kualitas penguasaan skill dan knowledge dari
seorang apoteker. Apoteker yang sangat cerdas bisa jadi akan kalah dengan apoteker yangsangat aktif di
dalam pelayanan komunitas.
Salah satu standar yang digunakan untuk mendapatkan kualitas layanan yang ‘ajeg’ adalah ‘Standar
Prosedur Operasional’ (SPO). Yang mana standar ini harus disusun sesuai praktik profesi yang telah
dilakukan, bukan hanya sekedar teori belaka yang belum diuji coba, yang ujung-ujungnya adalah membuat
susah dalam penerapannya. Selanjutnya SPO ini harus diuji cobakan secara luas dan proporsional sebelum
dijadikan standar secara nasional.

4.Etika pemanfaatan Efi dan base praktis dalam asuhan ibu nifas

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang berperngaruh terhadap meningkatnya
kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan kebidanan. Menjadi tantangan
bagi profesi bidan untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan praktik
kebidanan serta dalam memberikan pelayanan berkualitas.
Sikap etis professional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam mengambil
keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam usaha. Pemahaman tentang etika dan moral
menjadi bagian yang fundamental dan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan dengan
senantiasa menghormati nilai-nilai pasien.
Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau
kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika berfokuspada prinsip dan konsep yang membimbang
manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya dilandasi nilai-nilai yang dianutnya.

5.Asuhan kebidanan pada ibu nifas yang memanfaatkan Evi dan base praktis

a. Pengertian Asuhan Postnatal Care


Postnatal artinya suatu periode yang tidak kurang dari 10 atau lebih dari 28 hari setelah persalinan.
Dimana selama waktu itu kehadiran yang continue dari bidan kepada ibu dan bayi sedang diperlukan
bertujuan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi dan penyulit pada masa postnatal.
b. Konsep Dasar Masa Nifas
Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti
semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu ata +- 40 hari (Prawirohardjo, 2002).

Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandung
kembali seperti pra hamil. Lamanya masa nifas ini yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 1998).

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandung kembali seperti
keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari, 2000: 122).

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu
berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary
Cunningham, Mac Donald, 1995:281).

Anda mungkin juga menyukai