Anda di halaman 1dari 11

KONSEP TEORITIS PENJAMIN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN, KONSEP

TEORITIS PRAKTEK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI

(Evidence Based Practice)

Disusun Oleh :

Fransisko Redi 14.401.17.038

Galuh Fitri Ananda 14.401.17.039

Helmi Asyraf A. 14.401.17.040

Imelda Arofah 14.401.17.041

Ira Luvita sari 14.401.17.042

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah kepada kami,
sehingga kami dapat menyelsaikan makalah yang berjudul “Konsep Teoritis Penjamin Mutu
Asuhan Keperawatan, Konsep Teoritis Praktek Keperawatan Berbasis Bukti (Evidence Based
Practice)”

Makalah ini kami buat bertujuan untuk menjelaskan tentang penjamin mutu asuhan
keperawatan dan praktek keperawatan berbasis bukti. Dengan adanya makalah ini harapkan
mahasiswa lain dapat memahami Teoritis Penjamin Mutu Asuhan Keperawatan, Konsep
Teoritis Praktek Keperawatan Berbasis Bukti (Evidence Based Practice) dengan baik.

Makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin, walaupun kami menyadari masih
banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran atau
kritik dan yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca maupun kami.

Krikilan, 29 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................2
A. Konsep Etik dalam Keperawatan Profesional......................................................................2
B. Konsep Praktik Keperawatan Berbasis EBP........................................................................4
C. Jurnal Keperawatan..............................................................................................................6
BAB III
PENUTUP...........................................................................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia profesi terdapat yang namanya etik/ etika. Etika sendiri merupakan kode
perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik dan benar bagi kelompok tertentu.
Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai
prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab
moral karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus
dilakukan. EBP merupakan suatu pemecah masalah berbasis bukti, dalam hal ini
informasi ynag diperoleh berdasarkan hasil penelitian secara teliti, jelas dan bijaksana
dalam pembuatan keputusan tentang pemberian asuhan keperawatan pada individu atau
sekelompok pasien dan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan pilihan dari pasien
tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang Konsep Teoritis
Penjamin Mutu Asuhan Keperawatan, Konsep Teoritis Praktek Keperawatan Berbasis
Bukti (Evidence Based Practice)
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mengerti dan memahami :
a. Konsep Etik dalam Keperawatan Profesional
b. Konsep Praktik Keperawatan Berbasis EBP
c. Jurnal Keperawatan

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Etik dalam Keperawatan Profesional


Etika berawal dari bahasa yunani, yaitu ethos, yang menurut Araskar dan David ( 1979 )
berarti “ kebiasaan “, “ model perilaku “ atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan.
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik dan benar bagi
kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan
yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai
tanggung jawab moral karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan
hal yang harus dilakukan.
[ CITATION Ber13 \l 1057 ]
Adapun etika dalam keperawatan:
1. Autonomy (Kemandirian)
Sebagai seorang perawat yang profesional haruslah mampu berpikir logis dan
cepat dalam mengambil keputusan. Selain itu, seorang perawat juga harus
menghormati dan menghargai orang lain khususnya pasien.
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Berbuat baik harus dilakukan kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan,
khususnya ketika sedang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
Perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang perawat haruslah berlandaskan
kepada ilmu dan kiat keperawatan.
3. Justice (Keadilan)
Menjunung tinggi keadilan harus selalu dilakukan oleh para perawat, sebagai
contoh ketika ada pasien baru masuk dan di waktu yang sama ada pasien yang
membutuhkan bantuan segera maka perawat harus segera mempertimbangkan
berbagai faktor sesuai dengan asas keadilan.

2
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Pada prinsipnya seorang perawat harus selalu melakukan tindakan pelayanan
keperawatan sesuai dengan ilmu keperawatan dan kiat keperawatan yang telah
dimiliki dengan tidak merugikan dan menimbulkan bahaya pada pasien.
5. Veracity (Kejujuran)
Bagaimana pun, kejujuran harus dimiliki oleh semua orang. Pada seorang perawat
kejujuran adalah hal yang wajib diberikan kepada pasien, hal ini karena pasien
mempunyai hak otonomi sehingga ia berhak untuk mengetahui berbagai informasi
yang ia inginkan. Walau pada kondisi tertentu hal ini sangat sulit mengingat
banyak hal yang harus dijaga untuk kebaikan pasien namun sebagai seorang
perawat harus pintar dalam memberikan informasi kepada pasien meski pun itu
pahit.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Dibutuhkan komitmen yang tinggi dalam menepati janji kepada orang lain
khususnya pasien dan dokter. Hal ini karena tugas dan tanggung jawab seorang
perawat yang menuntutnya untuk dapat meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan pasien.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Perawat harus benar-benar menjaga kerahasiaan yang dimiliki oleh pasien meski
pun banyak orang mendesak untuk membeberkan informasi mengenai kesehatan
pasien. Seorang perawat harus berani menolak untuk memberikan informasi jika
di luar wilayah pelayanan kesehatan secara tegas.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Tanggung jawab seorang perawat amatlah berat, hal ini karena setiap tindakan
yang dilakukan oleh perawat kepada pasien harus sesuai dan tepat tanpa kecuali.
Sebagai contoh ketika perawat memberikan obat dosis kepada pasien, jika hal
tersebut salah sedikit saja dan menimbulkan kerugian pada pasien maka dapat
digugat di pengadilan.
[ CITATION Dal10 \l 1057 ]

3
B. Konsep Praktik Keperawatan Berbasis EBP
a. Definisi
EBP adalah salah satu solusi perkembangan pemecahan masalah yang penting
pada dekade ini untuk membantu sebuah profesi, termasuk kedokteran, keperawatan,
sosial, psikologi, public health, konseling dan profesi kesehatan dan sosial lainnya
dalam menggambil keputusan.
Clinical Evidence Based Practice (EBP) adalah tindakan yang teliti dan
bertanggung jawab dengan menggunakan bukti (berbasis bukti) yang berhubungan
dengan keahlian klinis dan nilai – nilai pasien untuk menuntun pengambilan
keputusan dalam proses perawatan.
EBP merupakan terjadinya perubahan besar pada literatur, merupakan proses
yang panjang dan merupakan aplikasi berdasarkan fakta terbaik untuk pengembangan
dan peningkatan pada praktek lapangan. Pencetus dalam penggunaan fakta menjadi
pedoman pelaksanaan praktek dalam memutuskan untuk mengintegrasikan keahlian
sistematik. EBP dalam keperawatan juga didefinisikan sebagai:
1. Penggabungan bukti yang diperoleh dari hasil penelitian dan praktek klinis
ditambah dengan pilihan dari pasien ke dalam keputusan klinis
2. Penggunaan teori dan informasi ynag diperoleh berdasarkan hasil penelitian
secara teliti, jelas dan bijaksana dalam pembuatan keputusan tentang pemberian
asuhan keperawatan pada individu atau sekelompok pasien dan dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan pilihan dari pasien tersebut.

b. Tingkat dan Herarki dalam penerapan EBP


Tingkat evidence juga sering disebut dengan hierardy evidence yang
digunakan untuk mengukur suatu evidence dari rentang bukti terbaik sampai dengan
bukti yang paling rendah. Tingkatan evidence ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam EBP. Hirarki untuk tingkatan evidence yang ditetapkan oleh
Badan Kesehatan penelitian, sering digunakan dalam keperawatan.

4
Hirarki dalam penelitian ilmiah terdapat hirarki dari tingkat kepercayaannya
yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Dibawah ini mulai dari yang paling
rendah hingga yang paling tinggi :
1. Laporan fenomena atau kejadian – kejadian yan kita temui sehari – hari
2. Studi kasus
3. Studi lapangan atau laporan deskriptif
4. Studi percobaan tanpa penggunaan teknik pengambilan sampel secara acak
(random)
5. Studi percobaan yang menggunakan setidaknya ada satu kelompok pmbanding,
dan menggunakan sampel acak
6. Systemic reviews untuk kelompok bijak bestari atau meta analisa yaitu pengkajian
berbagi penelitian yang ada dengan tingkat kepercayaan yang tinggi.

5
Pengambilan keputusan untuk melakukan perubahan berdasarkan bukti – bukti
nyata atau EBP di pengaruhi oleh tiga faktor yait, hasil penelitian atau riset
termasuk teori – teori pendukung, pengalaman yang bersifat klinis, serta feedback
atau sumber – sumber dari pengalaman yang dialami oleh pasien.

C. Jurnal Keperawatan

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik dan benar bagi
kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan
yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai
tanggung jawab moral karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan
hal yang harus dilakukan. EBP dilaksanakan sebagai pengaplikasian bentuk
profesionalitas berdasarkan fakta terbaik untuk pengembangan dan peningkatan pada
praktek lapangan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai