Disusun oleh :
KELOMPOK 9
Christine Karepowan
Tesalonika Longdong
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
KEPERAWATAN” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Makalah ini dibuat
sebagai salah satu tugas dari matakuliah Etika Keperawatan, yang kami susun
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap setiap kontribusi dari
pihak- pihak yang telah memberikan materinya. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Oleh
karena itu, kami memohon maaf apabila ada kekurangan yang tercantum dalam
makalah ini dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai
Tomohon, 2022
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I. PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
A. Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
professional. Etika itu mengacu kepada praktek, keyakinan, dan standar perilaku
kelompok tertentu seperti perawat. Etika ini juga mengaju pada metode
satu profesi di dunia kesehatan yang diberi tuntutan untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas dalam melakukan asuhan keperawatan. Hal penting yang harus
dasar etika keperawatan, sehingga profesi perawat selalu dapat diimbangi dengan
sikap yang baik dan selaras dengan nilai-nilai dalam etika keperawatan. Dalam
dengan tujuan untuk memberikan hak perawatan terbaik bagi pasien. Mengambil
4
keputusan asuhan keperawatan tidak hanya memerlukan kompetensi klinis saja,
tetapi harus juga memiliki kompetensi etis yang berpemahaman lebih tinggi dari
teori etis. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman etika yang mendalam bagi
seorang perawat sehingga perawat dapat mengambil keputusan yang paling etis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Etika merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk
dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter
dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi
semua orang. Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki
terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya
untuk penyelidikan filosofis atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral
kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau
cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
6
B. Pengertian Keputusan Etik
Keputusan etis didefinisikan oleh Jones (1991) sebagai “suatu keputusan yang
secara hukum dan etik dapat diterima di dalam masyarakat yang lebih luas”.
Kebalikannya adalah suatu keputusan yang dikatakan tidak etis adalah yang secara
hukum atau etik tidak dapat diterima di dalam masyarakat yang lebih luas. Definisi
dari kata etis tersebut merupakan suatu hal yang berurusan atau berkaitan dengan
moral dan juga mengacu pada sesuatu yang benar atau salah untuk mencapai sesuatu.
Pengertian dari kata etik merupakan bertindak secara konsisten terhadap sesuatu yang
biasanya dipikirkan oleh masyrakat dan individu ketika dianggap sebagai nilai yang
keragaman, dan hak-hak individu. Keputusan etik merupakan suatu keputusan yang
dibuat oleh orang professional yang mengabdi pada suatu bidang pekerjaan tertentu.
Oleh karena itu dalam membuat suatu keputusan etik, seorang professional akan
Secara keseluruhan, literature review ini terdiri dari beberapa jurnal, makalah
serta buku yang memberikan gambaran perilaku etik perawat dalam memberikan
7
pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan kode etik keperawatan. Hasil dari
kajian ini diharapkan dapat membantu perawat dalam memecahkan masalah serta
mengambil keputusan yang berlandaskan etik dengan baik. Perawat sering kali
dihadapkan dengan situasi dimana terjadi dilema etik, professionalitas harus tetap
tugasnya memberi asuhan keperawatan, perawat juga dituntut untuk berfikir kritis,
penggunaan
1. Perkembangan Moral
Fase ini adalah fase yang mengevaluasi kemampuan seseorang untuk menilai
apakah ia benar secara moral. Semakin besar perkembangan moral seseorang maka
8
semakin sedikit akan tergantung pada pengaruh luar, sehingga ia lebih cenderung
berperilaku etis.
2. Lingkungan Organisasi
perilaku etis dengan memberi penghargaan atau menghambat perilaku etis tertulis,
perilaku moral orang tua yang tinggi, harapan kinerja yang realistis dan evaluasi
kinerja sebagai dasar untuk mempromosikan individu dan menghukum individu yang
bertindak tidak etis adalah contoh nyata dari perilaku lingkungan organisasi.
utamanya yaitu untuk menyelesaikan masalah klien. Setelah melakukan analisa etik
tentang keputusan apa yang terbaik bagi pasien, perawat menyimpulkan alasan etik.
Yaitu apa yang harus dan seharusnya dilakukan berdasarkan prinsip etik. Dalam
proses pengambilan keputusan etis dikenal beberapa teori yang dapat menjadi
pembenaran terhadap suatu putusan etik, yaitu teori teleologi dan deontologi.
Teleologi berasal dari kata telos yang artinya tujuan, dalam hal ini keputusan etik
didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai, bagaimana dampak jika dilakukan
tindakan, apakah berdampak baik atau tidak Sesuatu tindakan dinilai baik apabila
Teori kedua adalah teori deontologi, yaitu suatu konsep yang menitikberatkan
pada moral dan kewajiban. Deontologi berbicara mengenai apa yang seharusnya
9
terlepas dari tujuan dari tindakan tersebut. Tentu saja jika tindakan yang dilakukan
perawat ditinjau dari teori ini maka keduanya memiliki alasan untuk mebenarkan
ataupun menyalahkan tindakan tersebut. Pertama jika dipandang dari etika teleologis,
tindakan perawat dianggap benar didasarkan pada tujuan dilakukanya tindakan adalah
merupakan kebaikan, dimana tujuan dilakukan tindakan adalah didasarkan pada nilai
dianggap salah karena kewajiban perawat adalah mematuhi kode etik dan peraturan
perundangan yang berlaku tentang praktik keperawatan. Terlepas dari tujuan tindakan
tersebut, perawat dianggap tidak melaksanakan kewajiban suatu profesi yang harus
tunduk kepada kode etik dan peraturan yang berlaku. Begitu pula jika dilihat dari
prinsip etik justice bahwa setiap tindakan harus dilakukan berdasarkan standart dan
peraturan hukum yang berlaku. Dalam setiap keputusannya perawat tidak akan pernah
terlepas dari risiko yang mengancam dirinya. Setiap pilihan tindakan ada risiko yang
ditanggung baik bagi pasien maupun bagi perawat itu sendiri. Untuk itu setiap
keputusan tindakan yang diambil harus berdasarkan persetujuan antara pihak pemberi
layanan dan pihak yang diberi layanan. Bahwa penerima layanan yaitu pasien dan
keluarga paham terhadap kondisi, konsekuensi dan akibat dari suatu keputusan. Oleh
karena itu keterlibatan pasien dan keluarga menjadi sangat penting dalam proses
pengambilan keputusan.
adalah memberikan penjelasan dan informasi sejelas mungkin dna harus bersifat
obyektif. Kesepakatan atas suatu tindakan yang didahului oleh adanya pemberian
10
informasi oleh pasien atau keluarga disebut inform consent. Inform consent menjadi
suatu senjata bagi pasien atau perawat itu sendiri. Inform consent bertujuan untuk
melindungi hak pasien dalam hal autonomi. Setelah keputusan tindakan diambil dan
dilakukan, maka tahap yang perlu dilakukan adalah evaluasi. Evaluasi merupakan
ditentukan sebagai outcome dari keputusan yang telah dibuat. Perubahan status klien,
pertimbangan jika terjadi kasus atau situasi yang sama. Terkait dengan bagaimana
suatu keputusan etis dibuat, apakah keputusan yang diambil efektif dan tidak
merugikan pasien. Hak pasien yang harus dipenuhi yaitu mendapat perawatan dan
pengobatannya sendiri. Disisi lain perawat juga merasa bahwa tindakan tersebut
bukan kewenangannya. Disini fungsi perawat sebagai konselor dan edukator harus
pasiennya. Perawat harus melindungi hak pasien yang telah diatur dalam kode etik
keperawatan. Meliputi hak untuk mendapatkan perawatan, hak untuk memilih dan
memutuskan perawatan atau pengobatan untuk dirinya sendiri. Namun perawat juga
tidak dapat mengabaikan kode etik dan undang undang yang membatasi kewenangan
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dipertanggungjawabkan. Etik berbicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan
didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari prilaku manusia.
Pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak yang sama walaupun
sedang dalam kondisi sakit. Perawat dalam mengambil keputusan untuk memberikan
asuhan keperawatan harus etis, sehingga keputusan yang diambil dapat memberi
kepuasan terhadap semua pihak baik pemberi dan penerima asuhan keperawatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
nursing homes:
Anghdam, A.(2013). Knowledgw and performance about nursing ethic codes from
nurses and patients perspective in tabriz teaching hospitals Iran. Tabriz university of
medical sciences.2(3).219-220
Kim, Y. (2012). Moral sensitivity relating to the application of the code ethucs.
13