Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB 2
2.1 Pengertian Etika
Etika Keperawatan merupakan pedoman bagi perawat untuk memberikan pelayanan
keperawatan agar segala Tindakan yang dilakukan tetep focus pada kepentingan klien.
Jones(1991) mendefinisikan keputusan moral sebagai keputusan yangsecara hukum dan
moral yang dapat diterima masyarakat luas. Di sisi lain, keputusan yang disebut tidak
bermoral ialah keputusan yang secara hukum atau moral tidak diterima. Pengambilan
keputusan adalah serangkaian kegiatan yang memilih alternatif atau kemungkinan. Keputusan
etis dibuat berdasarkan kesepakatan antara pasien dan perawat. Oleh karena itu, perawat
harus mampu meyakinkan pasien bahwa keputusan etis dibuat berdasarkan analisis dan
pertimbangan yang cermat.
Persetujuan antara pasien dan perawat mengenai keputusan tindakan dapat berupa
informed consent sehingga terdapat bukti yang kuat bahwa keputusan etis didasarkan pada
persetujuan bersama. Dalam setiap keputusan etis, peran perawat adalah sebagai penasihat
dan advokat, artinya perawat harus memberikan informasi tentang kondisi dan keadaan yang
terjadi serta melibatkan pasien dan keluarganya dalam proses pengambilan keputusan.
Sebagai advokat, ini berarti perawat melindungi hak pasien atas pengobatan yang bermanfaat
dan tidak berbahaya. Pendekatan masalah dalam pengambilan berdasarkan keputusan prinsip
etik diantaranya Keadilan (justice), menghormati prinsip otonomi (autonomy), asas
kepentingan (benefit) dan tidak berbahaya (non-malefiency), prinsip kejujuran (veracity) dan
kerahasiaan (confidentiality) dan Komitmen (Fidelity).
2.2 Tujuan Etika
Tujuan etika keperawatan pada dasarnya adalah agar perawat dapat menghormati dan
menghargai harkat dan martabat manusia dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mengacu
pada buku “Etika Keperawatan dan Profesi Keperawatan” oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Tujuan lain dari etika keperawatan adalah :
• Mengenali dan mengidentifikasi elemen unsur etika dalam praktik keperawatan.
• Mengembangkan strategi atau metode untuk menganalisis masalah etika yang muncul
dalam praktik keperawatan.
• Terhubung dengan prinsip-prinsip moral yang baik dan bertanggung jawab kepada
diri sendiri, keluarga, masyarakat dan Tuhan sesuai dengan keyakinan.
• Mengembangkan sikap pribadi yang sikap professional.

2.3 Manfaat Etika


Etika keperawatan juga memiliki manfaat dan peran penting bagi perawat dan semua individu
yang menerima pelayanan keperawatan ini termasuk:

• Perawat dapat memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai
dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya.
• Menunjukkan sikap kepemimpinan dan tanggung jawab dalam manajemen
keperawatan.
• Mendorong perawat di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan
penelitian di bidang keperawatan. Hasil kajian tersebut kemudian dikembangkan
menjadi teknik ilmiah untuk meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan atau asuhan
keperawatan.
• Mendorong perawat untuk berperan aktif dalam pendidikan dan pelatihan pasien
dalam hidup mandiri dan sehat, baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
• Perawat didorong untuk terus mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi
profesional, integritas dan loyalitasnya kepada masyarakat luas.
• Mendorong para perawat menjadi anggota masyarakat yang responsif, produktif,
terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi ke masa depan sesuai dengan
perannya.

BAB 3
3.1 Sumber dan strategi pencarian Literature
1. Framework yang digunakan
Pencarian literatur dengan memasukkan kata kunci "Etika Keperawatan" ke dalam
kotak pencarian Google Cendekia menghasilkan 8.450 hasil pada halaman pertama. 5 tahun
terakhir kemudian ditentukan dan 6.340 hasil diperoleh di halaman pertama. Kemudian
tentukan lagi 3 tahun terakhir dan dapatkan 4.320 hasil di halaman pertama. Selain itu, hasil
pencarian disaring dan diseleksi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi untuk mendapatkan 1
jurnal kasus yang akan diteliti.

Penelusuran menggunakan google schoolar


Memasukan semua kata yang ada dalam 8.450 Hasil
judul literatur review

Di spesifikan dalam 5 tahun terakhir 6.340 Hasil

(2019-2022) Di spesifikan dalam 3 tahun 4.320 Hasil


terakhir

Hasil artikel Literature untuk di analisis 1 Hasil

Artikel yang memenuhi kriteria inklusi dianalisis, diekstraksi, dan disintesis. Di bawah ini
adalah abstrak yang disarikan dari beberapa jurnal penelitian kemudian disajikan dalam tabel
yang lengkap sehingga hasil ekstraksinya mudah dibaca.
2. Kata kunci yang digunakan
Kata kunci yang digunakan yaitu “Kode Etik”, “Perilaku”, dan “Keperawatan”.
3. Data Pencarian
Data yang digunakan dalam studi ini merupakan data primer. Data primer adalah data
yang asli dan dikumpulkan sendiri oleh peneliti sebagai alat jawab rumusan masalah
penelitian. Sumber data primer yang dimaksud berupa survei dan teknik pengambilan sampel
dengan kriteria perawat yang bekerja di ruang perawatan RS Unhas, pendidikan minimal D3
Keperawatan, dan bersedia menjadi responden.

3.2 Kasus etik Keperawatan


Kasus menunjukkan adanya permasalahan etik pada ICU Rumah Sakit TK II Putri
Hijau Medan dimana beberapa perawat kurang memeperhatikan akibat tindakan yang tidak
sesuai dengan prosedur. Saat di ICU, perawat sering menghadapi situasi sulit dan
memerlukan pertimbangan khusus dalam menghadapi pasien kritis atau bahkan pasien yang
mengalami dilema etik. Adanya Covid-19 membuat tenaga kesehatan mengalami tantangan
etik yang berlebih seperti adanya isolasi sosial, duty of care, dan akses yang adil selama
pengobatan sehingga kemungkinan perawat juga mengalami berbagai masalah dan tekanan.
Penyebabnya dikarenakan kebijakan kunjungan rumah sakit yang sangat terbatas yang
mencegah perawat melibatkan keluarga dalam keputusan perawatan, langkah-langkah isolasi
yang dapat mengakibatkan pasien sekarat tanpa kehadiran keluarga secara fisik, mengalami
kelelahan karena beban kerja dan perubahan jadwal kerja, terdapat kekhawatiran terhadap
kesehatannya sendiri, kurangnya penyediaan alat pelindung diri dan peralatan medis lainnya.
3.3 Analisis Kasus
Perilaku perawat yang menjadi kriteria perawat dan pasien antara lain
memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarganya, menjelaskan intervensi/tindakan
keperawatan yang akan diberikan, menanggapi keluhan pasien dengan cepat, memberikan
standar asuhan, menjaga privasi pasien, termasuk kerahasiaan dokumen pasien, melakukan
Komunikasi terapeutik, komunikasi efektif (kriteria SBAR dan TBAK), menunjukkan sikap
peduli kepada pasien.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2016) di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa
Oudang Makassar menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam
menerapkan prinsip erik dalam keperawatan adalah perilaku caring perawat. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku keperawatan dengan kinerja
saat menerapkan prinsip-prinsip etika keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa
Oudang Makassar. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku keperawatan
dengan kinerja perawat pelaksana dalam menerapkan prinsip etik.
Studi Yuxiu (2020) menunjukkan bentuk tantangan etika yang dihadapi perawat
dalam merawat pasien COVID-19 sebagai temuan pertama bahwa pasien COVID-19
ditangani secara berbeda dari pasien lain, dengan ketidaksetaraan, dan tuntutan etika profesi,
dan kemampuan kerja. Selain itu, bentuk lain dari tantangan etika yang dihadapi oleh perawat
termasuk hak-hak pasien yang diabaikan, ketidaksetaraan, kurangnya fokus pada etika
profesional, dan berurusan dengan situasi yang membingungkan. Semua fasilitas kesehatan
harus mengambil tindakan pencegahan standar untuk memberikan perawatan kesehatan yang
aman bagi semua pasien dan mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.

3.3.1 Identifikasi dan klarifikasi masalah etik

Anda mungkin juga menyukai