Anda di halaman 1dari 28

STANDAR PRAKTIK DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH

KELOMPOK I

1. Helena Sarbunan
2. Mathilda Ivoni Siong
3. Maria Angelina Ngebot
4. Gordianus Hartono
5. Venansius Janur
6. Ignasius Loyola Mujur
7. Ambrosius Jeharun
8. Maximilianus Langgar

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan bimbingan –Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“STANDAR PRAKTIK DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS“ tepat pada
waktunya.

Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah kami selanjutnya.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Ruteng, ……. September 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak tahun 1986, strandar praktek keperawatan komunitas ditulis dalam suatu
kerangka kerja proses keperawatan kesehatan komunitas diinterpretasikan secara luas
untuk mencakup sub- bidang keahlian tentang kesehatan masyarakat, kesehatan
rumah, kesehatan kerja, sekolah keperawatan, dan praktisi perawatan dalam bidang
asuhan primer. Proses keperawatan digunakan untuk mengkaji, merencanakan,
mendiagnosis, mengintervensi, dan mengevaluasi individu, keluarga dan komunitas.
Kolaborasi dengan keluarga sangat ditekankan. Oleh karena itu, praktik keperawatan
kesehatan komunitas mengarahkan pelayanannya kepada individu, keluarga dan
kelompok meski tanggung jawab dominannya tetap pada populasi secara keseluruhan
(Fiedman dan Marilyn, 1998).
Standar praktik keperawatan adalah acuan untuk praktek keperawatan yang harus
dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan
validasi mutu dan mengembangkan keperawatan. Dan suatu pernyataan yang
menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan untuk klien. Perawat sebagai profesi pelayanan kesehatan mempunyai
tanggung jawab utama yaitu melindungi masyarakat / public, profesi keperawatan dan
praktisi perawat. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan
system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan
(Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja, (PPNI, 2000). Penerimaan dan
pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat
professional sejak tahun 1983.

Standar parktik keperawatan komunitas merupakan salah satu karateristik profesi


perawat komunitas yang di perlukan untuk menjamin mutu praktik keperawatan
komunitas sehingga mutu asuhan keperawatan yang di berikan kepada masyarakat
dapat di pertahankan pada tingkat yang optimal.
Tujuan dari adanya standar praktik keperawatan adalah meningkatkan mutu asuhan
keperawatan, meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat, menjaga mutu
asuhan keperawatan yang di berikan kepada klien di masyarakat, komunitas,
kelompok dan keluarga.

American Nursing Association (ANA) membagi standar praktik keperawatan dalam


16 standar, baik bagi perawat generalisasi maupun spesialis diaantaranya pengkajian,
prioritas, dan diagnose komunitas, identifikasi hasil, perencanaan, implementasi
(koordinasi, pendidikan, dan promosi kesehatan, konsultasi, aktivitas pengaturan),
evaluasi, kualitas praktik, pendidikan, evaluasi praktik professional, hubungan sejawat
dan profesi lain, kolaborasi, etik, penelitian, menggunakan sumber-sumber,
kepemimpinan dan advokasi.

Oleh sebab itu sebagai perawat yang mengedepankan profesionalitas harus mampu
memenuhi standar praktek keperawatan yang telah ditetapkan tersebut agar mampu
memelihara interaksi antara perawat dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi standar praktik keperawatan komunitas ?
2. Apa tujuan standar praktik keperawatan komunitas ?
3. Apa saja standar – standar dalam praktik keperawatan komunitas
C. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui bagaimana standar praktik dalam keperawatan
komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN


Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan
yang harus dicapai oleh seorang perawat, dan dikembangkan untuk membantu
perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.
Standar praktik keperawatan komunitas merupakan salah satu karateristik
profesi perawat komunitas yang di perlukan untuk jaminan mutu praktek keperawatan
komunitas sehingga mutu asuhan keperawatan yang di berikan kepada masyarakat
dapat dipertahankan pada tingkat optimal.

Menurut Derwan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia


tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan
dalam melindungi msayarakat dalam terhadap praktik yang di lakukan oleh anggota
profesi. Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat
yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang di gunakan sebagai pedoman dalam
pemberian pelayanan keperawatan serta tolak ukur dalam penelitian kerja seorang
perawat.

B. TUJUAN STANDAR PRANTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


Tujuan standar praktik keperawatan komunitas diantaranya sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian pada
upaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian tujuan.
2. Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi klien sehingga
dapat menekan biaya perawatan.
3. Menjaga mutu asuhan keperawatan yang di berikan kepada klien di
masyarakat, komunitas, kelompok, dan keluarga.
C. STANDAR – STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

Menurut ANA 2004, standar praktik keperawatan dapat di bagi dalam 16 standar
dengan membagi dalam kompetensi perawat komunitas generalis dan spesialis.

Berikut adalah penjelasan mengenai standar praktik keperawatan menurut ANA:

1. STANDAR I: PENGKAJIAN

Perawat kesehatan komunitas mengkaji status komunitas menggunakan data,


identifikasi sumber-sumber yang ada di komunitas, masukan dari komunitas dan
pemangku kepentingan lain, serta penilaian professional.

Kriteria pengukuran bagi perawat kesehatan komunitas


1) Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berhubungan dengan
masyarakat skala luas atau komunitas khusus.
2) Menggunakan model dan prinsip-prinsip epideniologi, dernografi, biometri,
social, prilaku, dan pemeriksaan fisik yang mengola data yang telah di
kumpulkan.
3) Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau
resiko pada area geografis atau komunitas.
4) Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhi
kebutuhan komunitas, nilai dan kepercayaan, sumber - sumber, dan faktor
lingkungan yang relevan
5) Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masalah dan model
keperawatan, kesehatan masyarakat, dan disiplin lain.
6) Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan dan
penyimpangan dari pola kesehatan yang diharapkan di komunitas.
7) Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat
dalam proses.
8) Menerapkan etik, hukum, dan menghormati privasi klien dalam
mengumpulkan, mengolah, serta menyampaikan data dan informasi.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Mengumpulkan data dari berbagai sumber antardisiplin dengan


menggunakan metode yang sesuai untuk mendapatkan atau memverifikasi
data yang berfokus pada komunitas.
2) Bekerja sarna dengan kornunitas, tenaga profesional kesehatan, dan
pemangku kepentingan lain dalam pengumpulan data.
3) Menginterpretasikan data dari berbagai sumber yang didapat selama
proses pengkajian secara kompleks.
4) Konsultasi dengan perawat kesehatan komunitas, komunitas, tim
antardisiplin, dan pemangku kepentingan lain dalam merencanakan,
mengatur, dan mengevaluasi sistem data yang berfokus pada kebutuhan dan
keperluan komunitas.

2. STANDAR 2: PRIORITAS DAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

Perawat kesehatan komunitas menganalisis pengkajian data untuk menentukan


prioritas atau diagnosis komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mendapatkan prioritas atau diagnosis komunitas berdasarkan pengkajian


data seperti input dari komunitas.
2) Menganalisis data yang berhubungan dengan akses dan penggunaan
pelayanan kesehatan.
3) Faktor yang berhubungan dengan promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit.
4) Paparan yang ada dan berpotensi membahayakan.
5) Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat yang terkait.
6) Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan dan
organisasi masyarakat setempat, lokal, wilayah, dan statistik kesehatan
yang ada dan dapat diaplikasikan.
7) Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara memfasilitasi komunitas
yang terlibat dalam menentukan rencana dan hasil yang diharapkan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama


proses diagnosis kesehatan komunitas (sosial, budaya, demografi, status
kesehatan, risiko kesehatan, geografi, Iingkungan) untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan risiko kesehatan komunitas.
2) Secara sistematis, membandingkan dan menilai data komunitas yang
relevan serta berprinsip pada ilmu dan kejadian di lingkungan dalam
memformulasikan diagnosis banding dan menentukan prioritas.
3) Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesional
kesehatan, dan pemangku kepentingan lain.

3. STANDAR 3: IDENTIFIKASI HASIL

Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk


merencanakan berdasarkan prioritas atau diagnosis komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangku


kepentingan dalam merumuskan hasil yang diharapkan.
2) Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis.
3) Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan,
biaya.. bukti i1miah terkini, dan keahlian ketika merumuskan prioritas dan
hasil yang diharapkan.
4) Memasukkan pengetahuan fakror lingkungan dan kejadian, sumber yang
tersedia, waktu yang diperkirakan, etik, hukum, dan pertimbangan privasi
dalam mencntukan hasil yang diharapkan.
5) Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan
proses dari identifikasi kebutuhan dan perhatian komunitas.
6) Memodifikasi hasil yang diharapkan berdasarkan perubahan status
kebutuhan dan perhatian komunitas serta ketersediaan sumber daya.
7) Dokumen hasil yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur
rnenggunakan bahasa yang dapat dimengerti untuk melibatkan semua
komponen.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidentifikasi


harapan yang diinginkan yang dilakukan dengan bukti i1miah dan dapat
diaplikasikan melalui implementasi praktik berbasis bukti (evidence-
based practice).
2) Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti
faktor efektivitas biaya dalam menentukan kebutuhan kesehatan,
komunitas, organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan lain serta
keberlanjutan dan konsistensi di antara perawat dan tenaga professional
lainnya dalam memberikan layanan kesehatan yang berhubungan dengan
program dan layanan, resolusi, atau mengurangi kebutuhan kesehatan.
3) Menerapkan kompetensi kesehatan masyarakat dan keperawatan
ketika mengukur efektivitas praktik dalam komunitas atau populasi.

4. STAN DAR 4: PERENCANAAN

Perawat kesehatan komunitas mengembangkan perencanaan untuk


mengidentifikasi strategi, rencana tindakan, dan alternatif untuk mencapai hasil
yang diharapkan.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untuk


pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan berdasarkan pengkajian
prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.
2) Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan;
pencegahan penyakit, kecelakaan, atau penyakit; serta respons dan persiapan
keadaan gawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan komunitas.
3) Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program.
4) Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi
budaya, pendidikan dan prinsip pembelajaran, serta prioritas yang mewakili
kebutuhan komunitas dalam waktu yang berbeda.
5) Mempertahankan partisipasi dari komunitas yang diidentifikasi,
tenaga kesehatan profesional, organisasi, dan pemangku kepentingan lain
dalam menentukan peranan dalam perencanaan, implementasi, dan proses
evaluasi.
6) Menerapkan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan
dalam proses perencanaan.
7) Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan terkini
dan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan proses perencanaan.
8) Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan komunitas
dan organisasi.
9) Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang
menghormati kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh seluruh partisipan.
10) Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan
perencanaan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan


yang menggambarkan bukti yang ada, meliputi data, penelitian, literatur,
dan pengetahuan kesehatan masyarakat.
2) Merencanakan strategi dan alternative yang sesuai dengan komunitas
dan mitra profesional lainnya untuk memecahkan kebutuhan kompleks pada
komunitas yang beresiko.
3) Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam kornunitas dengan mitra
profesional dalam merencanakan proses.
4) Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim rnulti-sektor lain
dalam menggunakan prinsip - prinsip perencanaan pada komunitas yang
berfokus pelayanan dan program
5) Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari
sistem organisasi yang mendukung proses perencanaan.
6) Berpartisipasi dalam integrasi kemanusiaan, fisik, materi, llmu
pengetahuan, dan sumber - sumber dalam komunitas untuk meningkatkan
dan melengkapi proses perencanaan untuk program atau pelayanan.
7) Menjamin pengelo1aan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan
kebijakan yang dipergunakan dalam proses perencanaan.

5. STANDAR 5: IMPLEMENTASI

Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telah


diidentifikasi bersama tim kesehatan lain.

 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara aman, sesuai


jadwal, dan berkolaborasi dengan tim multi-sektor.
2) Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, termasuk
kesempatan untuk membangun jaringan (network) dan advokasi yang
spesifik serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunitas.
3) Menggunakan sistem dan surnber-sumber dalam komunitas ketika
mengimplemetasikan rencana.
4) Memantau implementasi dari perencanaan dan pengukuran surveilans
untuk status kesehatan komunitas.
5) Mendokumentasikan implemetasi dari perencanaan termasuk modifikasi.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Menginterpretasikan data surveilans yang berhubungan dengan


perencanaan dan status kesehatan komunitas,
2) Menyertakan pengetahuan dan strategi baru dalam aksi perencanaan
untuk meningkatkan implementasi.
3) Memodifikasi rencana berdasarkan pengetahuan baru, respons
komunitas, atau faktor relevan lain untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
4) Mengadvokasi sumber-sumber yang dibutuhkan komunitas untuk
mengimplementasikan rencana.
5) Menjembatani hubungan kolaborasi baru dengan teman sejawat,
profesional lain, wakil komunitas atau populasi, dan pemangku
kepentingan lain untuk mengimplementasikan perencanaan rnelalui
strategi seperti membangun kemitraan.
6) Mempromosikan organisasi, kemitraan komunitas, dan sistem yang
mendukung perencanaan.

6. STANDAR 5: KOORDINASI

Perawat kesehatan komunitas mengoordinasikan program, pelayanan, dan


aktivitas lain dalam mengimplementasikan rencana yang teridentifikasi.

 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mempromosikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk mencapai hasil


yang diharapkan.
2) Melakukan surveilans, penemuan kasus, dan pelaporan dengan tenaga
profesional dan pemangku kepentingan lain.
3) Mendokumentasikan koordinasi dan laporan yang diperlukan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Menjadi pemimpin dalam memberikan program yang terintegrasi, program


surveilans dan pelayanan, serta implemetasi kebijakan publik.
2) Menyintesis data dan informasi untuk memulai sistem, kornunitas, dan
alokasi sumber lingkungan yang mendukung pe1aksanaan program dan
pelayanan.

7. STANDAR 5 : PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN


Perawat kesehatan komunitas bekerja dengan strategi pendidikan untuk promosi
kesehatan, mencegah penyakit, dan meyakinkan lingkungan yang nyaman pada
komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai dalam implementasi program


dan pelayanan untuk komunitas.
2) Menentukan pengajaran dan metode belajar yang sesuai dengan komunitas
dan identifikasi sasaran hasil komunitas.
3) Menawarkan budaya yang sesuai promosi kesehatan, pencegahan penyakit
dan informasi keamanan lingkungan, serta bahan pendidikan pada
komunitas.
4) Mengumpulkan umpan balik (feedback) dari partisipan untuk menentukan
efektivitas program dan pelayanan serta merekomendasikan perubahan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Menerapkan kepemimpinan dalam keperawatan dan tenaga professional


lain dalam merencanakan program pelayanan dan pendidikan berdasarkan
pengkajian dan perencanaan.
2) Merancang informasi kesehatan dan program berdasarkan perilaku
kesehatan serta prinsip dan teori belajar.
3) Memodifikasi program yang telah ada berdasarkan umpan balik partisipan,
penyedia layanan, tenaga profesional, dan pemangku kepentingan lain.
4) Mengembangkan sumber-sumber informasi kesehatan yang secara kultural
sesuai dengan komunitas.

8. STANDAR 5 : KONSULTASI

Perawat kesehatan komunitas menyediakan konsultasi pada berbagai kelompok


komunitas dan pemerintah untuk memfasilitasi implementasi program dan
pelayanan.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas


1) Mengonsultasikan dengan organisasi masyarakat dan kelompok untuk
memfasilitasi partisipasi dalam pelayanan dan program.
2) Menyediakan testimoni dan pendapat profesional dalam mendukung
aktivitas program khusus.
3) Berkomunikasi secara efektif menggunakan berbagai media dengan
kelompok pemilih selama konsultasi.
4) Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas dari konsultasi yang
diberikan komunitas.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta sumber lain
dengan kerangka kerja teoritis dan bukti untuk menyediakan konsultasi
ahli dalam implementasi program dan pelayanan.
2) Menyediakan testimoni ahli pada pemerintah tingkat pusat, daerah, dan
setempat dalam mendukung program dan pelayanan yang diberikan pada
komunitas yang berisiko.
3) Mengomunikasikan informasi selama konsultasi yang memiliki pengaruh
positif pada ketetapan program dan pelayanan pada komunitas.
4) Membuat proposal dan laporan yang mendukung kebutuhan program dan
pelayanan.

9. STANDAR 5 : AKTIVITAS PENGATURAN

Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi, menginterpretasi, dan


mengimplementasikan hukum kesehatan masyarakat, pengaturan, dan kebijakan.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1)Edukasi pada komunitas yang berhubungan dengan hukum, regulasi, dan


kebijakan.
2) Berpartisipasi dalam aplikasi hukurn kesehatan masyarakat, regulasi, dan
kebijakan rneliputi kegiatan pemantauan (monitoring) dan memeriksa
peraturan yang ada.
3) Memberikan iformasi spesifik mengenai situasi yang dilaporkan kepada
dinas kesehatan.
4) Membantu menerapkan hukuman untuk mereka yang tidak mematuhi
hukum, regulasi, maupun kebijakan,

Kriteria PengukuranTambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Berkolaborasi dalam kegiatan pengembangan hukum kesehatan


masyarakat, regulasi, dan kebijakan.
2) Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga
profesional lain mengenai sistem pelaporan serta kepatuhan hukum,
regulasi, dan kebijakan.
3) Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk kualitas dan
penggunaan sesuai dari surnber - sumber yang tersedia.
4) Menganalisis data dari sistem pelaporan dan kepatuhan.
5) Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan masyarakat yang diakui dan
pembuat kebijakan yang diperlukan oleh hukum, regulasi, dan kebijakan.
6) Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat dan merespons usaha,
termasuk penggunaan dan penerimaan sumber-sumber nasional yang
strategis.

10. STANDAR 6: EVALUASI

Perawat kesehatan komunitas melakukan evaluasi status kesehatan komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mengoordinasikan secara sistematis, berke1anjutan, dan evaluasi


berdasarkan kriteria hasil pelayanan dalam komunitas dan pemangku
kepentingan lain.
2) Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metode
ilmiah untuk menentukan efektivitas intervensi keperawatan kesehatan
komunitas dalam kebijakan, program,dan pelayanan.
3) Berpartisipasi dalam proses dan evaluasi hasil dengan aktivitas pemantauan
(monitoring) program dan pelayanan.
4) Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi rencana,
intervensi, dan aktivitas yang sesuai.
5) Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau
rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas intervensi.
6) Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan kepada
komunitas dan pemangku kepentingan lain berdasarkan hukum dan peraturan
negara.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Merancang evaluasi rencana dengan ahli dan perwakilan komunitas serta


para pernangku kepentingan.
2) Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk kebijakan, program, atau
pelayanan yang sesuai.
3) Mengevaluasi efektivitas dari perencanaan dalam hubungannya dengan
hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan.
4) Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk menentukan akibat dari
rencana yang berpengaruh pada komunitas, organisasi, atau kelompok lain.
5) Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk rnembuat atau
rnerekomendasikan proses atau perubahan hasil dalam kebijakan, program.
dan pelayanan yang sesuai.

11. STANDAR 7-KUALITAS PRAKTIK

Perawat kesehatan komunitas secara sistematis meningkatkan kualitas dan


efektivitas praktik keperawatan.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas


1) Mendemonstrasikan kualitas melalui penerapan proses keperawatan
dengan cara tanggung jawab, tanggung gugat, dan etik,
2) Mengimplemetasikan pengetahuan baru dan peningkatan kinerja untuk
mengawali perubahan dalam praktik keperawatan kesehatan komunitas
dan pemberian layanan keperawatan pada komunitas.
3) Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk rnemperbaiki
kualitas praktik keperawatan.
4) Mengembangkan implementasi serta prosedur evaluasi dan prosedur
untuk meningkatkan kualitas praktik.
5) Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan kinerja yang sesuai
dengan posisi perawat, pendidikan, dan praktik lingkungan. Aktivitas
tersebut adalah sebagai berikut.
6) Identifikasi aspek dan pentingnya praktik untuk rnemantau kualitas.
7) Bekerja berdasarkan bukti indikator untuk memantau kualitas dan
efektivitas praktik keperawatan.
8) Mengumpulkan data untuk memantau praktik keperawatan kesehatan
komunitas, termasuk ketersediaan, aksesibilitas, dapat diterima,
kualitas, dan efektivitas dari kebijakan, program, dan pelayanan.
9) Menganalisis data guna mengidentifikasi kesempatan untuk
memperbaiki praktik keperawatan.
10) Memformulasikan rekomendasi untuk memperbaiki hasil atau praktik
keperawatan.
11) Mengimplementasikan aktivitas untuk meningkatkan kualitas praktik
keperawatan.
12) Berpartisipasi dengan komunitas dan mitra profesional serta pemangku
kepentingan lain dalam mengevaluasi kebijakan, program. dan
pelayanan.
13) Mengkaji faktor- faktor kinerja profesional yang berhubungan dengan-
keamanan komunitas, aksesibilitas dengan pelayanan, efektivitas
program, dan pilihan keuntungan atau biaya.
14) Menganalisis sistem organisasi untuk menghilangkan atau mengurangi
hambatan dan meningkatkan aset.
15) Mendokumentasikan pelaksanaan program dan pelayanan dengan cara
merefleksikan pengukuran kualitas.
16) Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi profesional jika ada
dalam area keahlian,

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Membuat inisiatif peningkatan kualitas yang berhubungan dengan


kebijakan, program, dan pelayanan berdasarkan bukti yang ada.
2) Mengimplementasikan inisiatif untuk mengevaluasi kebutuhan berubah.
3) Mengevaluasi lingkungan praktik dan kualitas layanan keperawatan yang
diberikan berhubungan dengan informasi berdasarkan bukti yang ada.

12. STANDAR 8: PENDIDIKAN

Perawat kesehatan komunitas memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang


menggambarkan praktik keperawatan kesehatan komunitas terkini.

 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk


mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan guna meningkatkan kesehatan komunitas.
2) Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan mempertahankan
kompetensi sesuai keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk
komunitas.
3) Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu keperawatan dan
pengetahuan kesehatan masyarakat.
4) Identifikasi perubahan yang disyaratkan oleh undang-undang untuk
praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat.
5) Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi
dan pembelajaran seumur hidup.
6) Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk
mempertahankan dan mengembangkan keterarnpilan dan pengetahuan
klinis profesional.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lain untuk
mengembangkan pengetahuan kesehatan masyarakat serta meningkatkan peran
dan pengetahuan dati isu-isu profesional.

13. STANDAR 9: EVAlUASI PRAKTIK PROFESIONAL


Perawat kesehatan masyarakat mengevaluasi praktik keperawatan mandiri yang
sesuai dengan standar dan panduan praktik profesional, sesuai undang-undang,
aturan, dan regulasi.

 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mengimplernentasikan praktik komunitas yang berfokus pada kebijakan,


program, dan pelayanan dengan menghormati etnis dan kultur setempat,
2) Melakukan evaluasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi lingkup
kekuatan seperti lingkup dimana tenaga professional lain mengembangkan
dan menguntungkannya. .
3) Mencari umpan balik dari praktik kornunitas baik secara mandiri maupun
bermitra dengan kelompok professional lain.
4) Mengimplernentasikan perencanaan untuk memenuhi tujuan rencana kerja
mandiri.
5) Mengintegrasikan pengetahuan dalam standar praktik yang digunakan saat
ini, panduan, undang-undang, aturan, dan regulasi ke dalam rencana kerja
mandiri.
6) Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik profesional, keputusan, dan
tindakan sebagai bagian dari proses evaluasi.
7) Mengaplikasikan pengetahuan dari standar praktik yang digunakan saat ini,
panduan, undang - undang, sertifikasi, dan regulasi untuk diri sendiri dan
pratinjau (review) kelompok.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Terlibat pada proses formal yang sisternatis dalam mencari umpan balik dari
praktik yang dilakukan kelompok, teman sejawat, komunitas, organisasi
professional, serta pemangku kepentingan.
2) Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yang
diperlukan sesuai.

14.  STANDAR 1O: HUBUNGAN SEJAWAT DAN PROFESI LAIN


Perawat kesehatan komunitas membangun hubungan kesejawatan ketika
berinteraksi dengan wakil komunitas, organisasi, dan pelayanan profesional serta
berkontribusi terhadap pengembangan ke1ompok, sejawat, dan lainnya.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Membagi pengetahuan dan keterampilan dengan kelompok, sejawat, dan


pihak lain.
2) Melakukan interaksi dengan kelompok, sejawat, dan pihak lain untuk
meningkatkan keperawatan profesional atau praktik kesehatan komunitas
serta berperan sebagai diri sendiri dan orang lain.
3) Mengajari perawat kesehatan komunitas lain dan teman sejawat sesuai
kebutuhan. Mempertahankan hubungan kasih sayang dan saling menghormati
dengan sejawat dan pemangku kepentingan lain yang melibatkan kesehatan
komunitas.
4) Berkontribusi pada lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan
bagi teman, tenaga kesehatan profesional lain, dan komunitas.
5) Berkontribusi untuk mendukung lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Sebagai model praktik ahli bagi anggota tim multi-sektor dan komunitas.
2) Membuat kebijakan pengajaran dan program untuk perawat kesehatan
komunitas dan tim lain.
3) Berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan kontribusi bagi
pengembangan peran praktik keperawatan di komunitas.

15. STANDAR 11: KOLABORASI


Perawat kesehatan komunitas berkolaborasi dengan perwakilan kornunitas,
organisasi, dan tenaga professional lain dalam menyediakan dan melakukan
promosi kesehatan pada komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Melakukan komunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk


mengumpulkan inforrnasi dan mengembangkan kemitraan serta koalisi untuk
identifikasi komunitas yang berfokus pada masalah kesehatan.
2) Melakukan koordinasi dengan individu, kelompok, dan organisasi berbasis
komunitas dalarn pengkajian, perencanaan, implernentasi, dan evaluasi
komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, dan pelayanan.
3) Mengaplikasikan pengetahuan keperawatan dan kesehatan komunitas ke tim
interdisiplin, administrasi, pembuat kebijakan, organisasi komunitas,
masyarakat, dan mitra multi sektor.
4) Melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain dalam pengajaran,
pengembangan program, implementasi, penelitian, serta advokasi kebijakan
masyarakat.
5) Memberi kontribusi dengan tim multi-sektor lain dalam
mengirnplementasikan kebijakan kesehatan masyarakat yang dibutuhkan
seperti identifikasi kasus, manajemen program, dan laporan pendelegasian.
6) Melakukan kerja sama dengan individu, kelompok, koalisi, dan organisasi
untuk berubah yang akan berefek pada kebijakan kesehatan, program, dan
layanan untuk memberikan hasil yang positif.
7) Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan,
program, dan pelayanan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Mengembangkan kerja sama dan koalisi dengan organisasi kemasyarakatan


untuk mengidentifikasi kebijakan kesehatan masyarakat, program, dan
pelayanan.
2) Menggagas usaha kolaborasi lintas institusi dalam komunitas.
3) Merencanakan pendidikan, administratif, penelitian, dan program kebijakan
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan komunitas.
4) Mengembangkan sistem untuk dokumentasi dan akuntabilitas dalam
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat termasuk kebutuhan
regulasi.

16. STANDAR 12: ETIK


Perawat kesehatan komunitas harus mengintegrasikan nilai-nilai etik dalam
semua area praktik.

 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan


(ANA,2001) dan prinsip-prinsip etik praktik kesehatan komunitas (Public
Health Leadership Society,2002) untuk panduan praktik keperawatan
kesehatan komunitas.
2) Memberikan program dan pelayanan dengan cara rnelindungi dan
rnenghormati autonorni, harga diri, dan hak populasi atau komunitas juga
individu.
3) Menerapkan standar etika dalam advokasi kesehatan dan kebijakan sosial.
4) Mempertahankan kerahasiaan individu dalam ukuran legal dan sesuai
regulasi.
5) Membantu individu, kelompok, dan komunitas dalam mengembangkan
ketrampilan untuk advokasi diri.
6) Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan
kelompok dalam komunitas ketika memberikan program dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
7) Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan lingkungan dan
kondisi di mana gaya hidup sehat kemungkinan dipraktikkan oleh individu,
teman, dan komunitas dalam bermitra.
8) Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi
sehat.
9) Berperan dalarn memecahkan isu-isu etik yang melibatkan teman, kelompok
komunitas, sistem, dan pemangku kepentingan lain.
10) Melaporkan aktivitas ilegal, tidak sesuai dengan standar praktik yang ada,
atau menggambarkan praktik yang tidak sesuai.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Memberikan informasi dan kornunitas mengenai risiko, keuntungan, dan hasil


dari kebijakan, program, dan pelayanan.
2) Memberikan informasi pada pemerintah atau yang lain mengenai risiko,
keuntungan, dan hasil kebijakan, program, serta pelayanan berkaitan dengan
keputusan yang memengaruhi pemberian layanan kesehatan.
3) Bermitra dengan tim rnulti-sektor untuk mengidentifikasi risiko etik,
keuntungan, dan hasil dari kebijakan,program, dan pe1ayanan.
4) Mencermati isu-isu lingkungan dan sosial serta harnbatan untuk mencapai
hidup sehat.

17. STAN DAR 13: PENELITIAN


Perawat kesehatan komunitas mengintegrasikan hasil penelitian ke dalarn praktik
keperawatan komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Menggunakan bukti terbaik yang ada, termasuk hasil penelitian untuk


panduan dalarn praktik, kebijakan, dan keputusan pemberian layanan.
2) Secara aktif berperan dalam aktivitas penelitian pada berbagai tingkat yang
sesuai dengan tingkat pendidikan dan posisi seseorang. Kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut,
3) Identifikasi komunitas dan kesempatan profesional yang ada untuk
keperawatan dan penelitian kesehatan masyarakat.
4) Berpartisipasi dalam pengumpulan data.
5) Berpartisipasi dalam lembaga, organisasi, atau komite penelitian yang
berfokus komunitas.
6) Berbagi aktivitas dan hasil penelitian dengan kelompok dan lainnya.
7) Mengimplementasikan protokol penelitian.
8) Menganalisis dan menginterpretasi penelitian untuk aplikasi bagi praktik yang
berfokus pada komunitas secara kritis.
9) Menerapkan hasil penelitian keperawatan dan kesehatan masyarakat dalam
pengembangan kebijakan, program, dan pelayanan bagi komunitas.
10) Menerapkan penelitian sebagai basis pernbelajaran.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Berkontribusi pada ilrnu keperawatan dengan melakukan. atau menyintesis


penelitian yang ditemukan serta memeriksa dan mengevaluasi pengetahuan,
teori, model, kriteria, dan pendekatan kreatif untuk meningkatkan praktik dan
hasil perawatan kesehatan.
2) Secara formal, menyebarkan hasil penelitian melalui aktivitas seperti
presentasi, publikasi, konsultasi, dan media lain.

18. STANDAR 14: MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER


Perawat kesehatan komunitas mempertimbangkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan keamanan, efektivitas, biaya, serta dampak praktik pada
komunitas dalam merencanakan dan memberikan pelayanan, program, maupun
kebijakan keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Mengevaluasi faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, biaya,


keuntungan, efisiensi, serta dampak praktik pada komunitas ketika memilih
pilihan praktik yang akan berakibat pada hasil yang diharapkan.
2) Membantu mewakili komunitas khusus dan pemangku kepentingan lain
dalam mengidentifikast dan mengamankan layanan yang ada dan sesuai serta
berhubungan dengan kebutuhan kesehatan.
3) Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang diambil ke dalam
pertimbangan yang menjadi kepeduhan kornunitas, potensial terjadi paparan
dan bahaya,kompleksitas tugas,dan kemampuan prediksi hasil yang
diharapkan.
4) Membantu komunitas dalam memberikan informasi mengenai pilihan, biaya,
risiko, dan keuntungan dari kebijakan, program, dan pelayanan.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialls Kesehatan Komunitas

1) Menggunakan sumber-sumber komunitas dan organisasi untuk


memformulasikan perencanaan multi-sektor untuk kebijakan, program, dan
pelayanan.
2) Mengembangkan pendekatan inovatif pada komunitas dan perhatian
kesehatan masyarakat yang meliputi penggunaan sumber-sumber efektif dan
peningkatan kualitas.
3) Mengembangkan strategi evaluasi untuk mendemonstrasikan efektivitas dan
keuntungan biaya, serta faktor efisiensi yang berhubungan dengan hasil yang
diharapkan dan praktik kesehatan komunitas.

19. STANDAR 15: KEPEMIMPINAN


Perawat kesehatan komunitas menerapkan prinsip kepemimpinan dalam
keperawatan dan kesehatan komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Terlibat dalam pengembangan tim multi-sektor dan membangun koalisi


termasuk profesional lain, komunitas, dan pemangku kepentingan.
2) Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat.
3) Menjabarkan misi, tujuan, rencana, aksi, maupun mengukur hasil
keperawatan, program. Serta layanan kesehatan komunitas kepada tenaga
professional lain atau komunitas.
4) Advokasi kesempatan yang berkelanjutan serta pembelajaran seumur hidup
untuk diri sendiri dan yang lain.
5) Mengajari kelompok, pemangku kepentingan, dan lainnya dalam komunitas
untuk menyukseskan program atau pelayanan melalui panduan dan strategi
lain.
6) Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas melalui waktu yang selalu berubah.
7) Mengembangkan budaya ilmu dimana sistem dimonitor dan dievaluasi untuk
meningkatkan kualitas kebijakan, program. dan pelayanan komunitas.
8) Mengoordinasikan program dan pelayanan lintas area di antara tim multi-
sektor lain.
9) Melayani peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja, populasi, dan
komunitas.
10) Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas dan keperawatan melalui
partisipasi di organisasi profesi.
11) Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan komunitas dalam persiapan
situasi gawat darurat dan mendelegasikan tugas seperti yang tercantum dalam
standar protokol pelaksanaan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Mengadvokasi para pengambil kebijakan untuk memengaruhi kebijakan


kesehatan komunitas serta program dan pelayanan untuk mempromosikan
komunitas yang sehat.
2) Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, program, dan
pelayanan yang disediakan oleh tim multi-sektor lain.
3) Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang menggambarkan
praktik berbasis bukti untuk merefleksikan perubahan yang diterima dalam
pemberian program dan pelayanan atau rnengidenrifikasi masalah penting
dalam komunitas.
4) Memprornosikan atau mengomunikasikan informasi rnengenai spesialis
keperawatan kesehatan komunitas melalui tulisan, publikasi, dan presentasi
profesional atau audiens yang ada.
5) Mendemonstrasikan pendekatan inovatif pada kesehatan komunitas dan
praktik keperawatan untuk meningkatkan hasil yang diharapkan.
6) Mengorganisasikan perencanaan formal dalam berespons pada keadaan
gawat darurat di komunitas.

20. STANDAR 16: ADVOKASI


Perawat kesehatan kornunitas melakukan advokasi dan usaha keras untuk
melindungi kesehatan, keamanan, dan hak-hak komunitas.

Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1) Menyatukan identifikasi kebutuhan komunitas dalam pengembangan


kebijakan, program, atau rencana pelayanan.
2) Mengintegrasikan advokasi ke dalam implementasi kebijakan, program, dan
pelayanan komunitas.
3) Mengukur efektivitas untuk advokasi komunitas ketika mengkaji hasil yang
diharapkan.
4) Menerapkan kerahasiaan, etik, hukurn, privasi, dan panduan profesional
dalam pengembangan kebijakan dan isu-isu lainnya.
5) Mendemonstrasikan ketrampilan dalarn advokasi dihadapan penyedia
layanan dan pemangku kepentingan atas nama komunitas.
6) Berusaha keras memecahkan konflik yang berasal dari komunitas, penyedia
layanan, pemangku kepentingan untuk memastikan keamanan serta menjaga
rninat baik komunitas dan integritas perawat profesional.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

1) Mendemonstrasikan ketrampilan dalam advokasi dihadapan wakil masyarakat


dan pernbuat kebijakan atas nama kornunitas, program, dan pelayanan
kesehatan.
2) Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi berdasarkan kebutuhan
komunitas, program, dan pelayanan.
3) Menunjukkan tanggung jawab dan integritas dana publik untuk proses
pengembangan kebijakan.
4) Melayani sebagai ahli untuk kelompok, kounitas, penyedia layanan, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan dan
mengimplementasikan kebijakan kesehatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Prakti
Dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.

https://id.scribd.com diakses tanggal 23 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai