OLEH
KELOMPOK I
1. Helena Sarbunan
2. Mathilda Ivoni Siong
3. Maria Angelina Ngebot
4. Gordianus Hartono
5. Venansius Janur
6. Ignasius Loyola Mujur
7. Ambrosius Jeharun
8. Maximilianus Langgar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan bimbingan –Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“STANDAR PRAKTIK DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS“ tepat pada
waktunya.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah kami selanjutnya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak tahun 1986, strandar praktek keperawatan komunitas ditulis dalam suatu
kerangka kerja proses keperawatan kesehatan komunitas diinterpretasikan secara luas
untuk mencakup sub- bidang keahlian tentang kesehatan masyarakat, kesehatan
rumah, kesehatan kerja, sekolah keperawatan, dan praktisi perawatan dalam bidang
asuhan primer. Proses keperawatan digunakan untuk mengkaji, merencanakan,
mendiagnosis, mengintervensi, dan mengevaluasi individu, keluarga dan komunitas.
Kolaborasi dengan keluarga sangat ditekankan. Oleh karena itu, praktik keperawatan
kesehatan komunitas mengarahkan pelayanannya kepada individu, keluarga dan
kelompok meski tanggung jawab dominannya tetap pada populasi secara keseluruhan
(Fiedman dan Marilyn, 1998).
Standar praktik keperawatan adalah acuan untuk praktek keperawatan yang harus
dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat melakukan
validasi mutu dan mengembangkan keperawatan. Dan suatu pernyataan yang
menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan untuk klien. Perawat sebagai profesi pelayanan kesehatan mempunyai
tanggung jawab utama yaitu melindungi masyarakat / public, profesi keperawatan dan
praktisi perawat. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan
system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan
(Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja, (PPNI, 2000). Penerimaan dan
pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat
professional sejak tahun 1983.
Oleh sebab itu sebagai perawat yang mengedepankan profesionalitas harus mampu
memenuhi standar praktek keperawatan yang telah ditetapkan tersebut agar mampu
memelihara interaksi antara perawat dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi standar praktik keperawatan komunitas ?
2. Apa tujuan standar praktik keperawatan komunitas ?
3. Apa saja standar – standar dalam praktik keperawatan komunitas
C. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui bagaimana standar praktik dalam keperawatan
komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut ANA 2004, standar praktik keperawatan dapat di bagi dalam 16 standar
dengan membagi dalam kompetensi perawat komunitas generalis dan spesialis.
1. STANDAR I: PENGKAJIAN
5. STANDAR 5: IMPLEMENTASI
6. STANDAR 5: KOORDINASI
8. STANDAR 5 : KONSULTASI
1) Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta sumber lain
dengan kerangka kerja teoritis dan bukti untuk menyediakan konsultasi
ahli dalam implementasi program dan pelayanan.
2) Menyediakan testimoni ahli pada pemerintah tingkat pusat, daerah, dan
setempat dalam mendukung program dan pelayanan yang diberikan pada
komunitas yang berisiko.
3) Mengomunikasikan informasi selama konsultasi yang memiliki pengaruh
positif pada ketetapan program dan pelayanan pada komunitas.
4) Membuat proposal dan laporan yang mendukung kebutuhan program dan
pelayanan.
Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lain untuk
mengembangkan pengetahuan kesehatan masyarakat serta meningkatkan peran
dan pengetahuan dati isu-isu profesional.
1) Terlibat pada proses formal yang sisternatis dalam mencari umpan balik dari
praktik yang dilakukan kelompok, teman sejawat, komunitas, organisasi
professional, serta pemangku kepentingan.
2) Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yang
diperlukan sesuai.
1) Sebagai model praktik ahli bagi anggota tim multi-sektor dan komunitas.
2) Membuat kebijakan pengajaran dan program untuk perawat kesehatan
komunitas dan tim lain.
3) Berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan kontribusi bagi
pengembangan peran praktik keperawatan di komunitas.
Efendi, Ferry & Makhfudli. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Prakti
Dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.