DALAM KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI)
tahun 1999,standar praktik keperawatan merupakan kornitmen profesi keperawatan
dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi. Di
”
dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap
baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan
keperawatan serta tolok ukur dalam penilaian kerja seorang perawat.
Tujuan standar praktik keperawatan di
antaranya sebagai berikut :
STANDAR 1: PENGKAJIAN
Perawat kesehatan komunitas mengkaji status komunitas menggunakan data,
identifikasi sumbersumber yang ada di komunitas, masukan dari komunitas
dan pemangku kepentingan (stakeholder) lain, serta penilaian professional.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan
Komunitas ;
1. Mengumpulkan data dari berbagai surnber yang berhubungan dengan masyarakat skala luas atau komunitas
khusus.
2. Menggunakan model dan prinsip-prinsip epidemiologi, dernografi, biometri, sosial, perilaku, dan pemeriksaan fisik
untuk mengolab data yang telah dikumpulkan.
3. Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau risiko pada area geografisatau
kornunitas.
4. Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan komunitas, nilai dan
kepercayaan, sumber-sumber, dan faktor lingkungan yang relevan.
5. Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masalah model keperawatan, kesehatan masyarakat, dan
disiplin lain.
6. Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan dan penyimpangan dari pola kesehatan yang
diharapkan di komunitas.
7. Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat dalam proses.
8. Menerapkan etik, hukum, dan menghormati privasi klien dalam mengumpulkan, mengolah, serta menyampaikan
data dan informasi.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas ;
1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber antardisiplin dengan menggunakan metode yang
sesuai untuk mendapatkan atau memverifikasi data yang berfokus pada komunitas.
2. Bekerja sama dengan kormunitas, tenaga profesional kesehatan, dan pemangku kepentingan
lain dalam pengumpulan data.
3. Menginterpretasikan data dari berbagai sumber yang didapat selama proses pengkajian
secara kompleks.
4. Konsultasi dengan perawat kesehatan komunitas, komunitas, tim antardisiplin, dan pemangku
kepentingan lain dalam mefencanakan, mengatur, dan mengevaluasi sistem data yang
berfokus pada kebutuhan dan keperluan komunitas.
STANDAR 2: PRIORITAS DAN DIAGNOSIS
KOMUNITAS
Perawat kesehatan komunitas menganalisis pengkajian data untuk menentukan prioritas atau diagnosis komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mendapatkan prioritas atau diagnosis komunitas berdasarkan pengkajian data seperti input dari komunitas.
2. dengan akses dan penggunaan pelayanan kesehatan,
3. Menganalisis data yang berhubungan Faktor yang berhubungan dengan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
4. Paparan yang ada dan berpotensi membahayakan.
5. Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat yang terkait.
6. Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan dan organisasi masyarakat setempat, lokal, wilayah, dan statistik
kesehatan yang ada dan dapat diaplikasikan.
7. Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara memfasilitasi komunitas yang terlibat dalam menentukan reneana dan hasil yang
diharapkan.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas
1. Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama proses diagnosis
kesehatan komunitas (sosial, budaya, demografi, status kesehatan, risiko kesehatan,
geografi, Iingkungan) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan risiko kesehatan
komunitas.
2. Secara sistematis, membandingkan dan menilai data komunitas yang relevan serta
berprinsip pada ilmu dan kejadian di lingkungan dalam mernformulasikan diagnosis
banding dan menentukan prioritas.
3. Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesional kesehatan, dan
pemangku kepentingan lain
STANDAR 3: IDENTIFIKASI HASIL
Perawatkesehatan komunitas mengidentifikasi hasilyang diharapkan untuk merencanakan berdasarkan prioritas atau
diagnosis komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangku kepentingan dalam merumuskan hasil yang
diharapkan.
2. Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis.
3. Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan, biaya, bukti i1miah terkini, dan keahlian
ketika merumuskan prioritas dan hasil yang diharapkan.
4. Memasukkan pengetahuan fakror lingkungan dan kejadian, sumber yang tersedia, waktu yang diperkirakan, etik,
hukum, dan pertimbangan privasi dalam mencntukan hasil yang diharapkan.
5. Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan proses dari identifikasi kebutuhan dan
perhatian komunitas.
6. Memodifikasi hasil yang diharapkan berdasarkan perubahan status kebutuhan dan perhatian komunitas serta
ketersediaan sumber daya.
7. Dokumen hasil yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur menggunakan bahasa yang dapat dimengerti untuk
melibatkan semua komponen.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialls Kesehatan Komunitas
1. Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidenlifikasi harapan yang diinginkan yang
dilakukan dengan bukti i1miah dan dapat diaplikasikan rnelalui implementasi praktik berbasis
bukti (evidence-based practice).
2. Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti faktor efektivitas biaya dalam
menentukan kebutuhan kesehatan, komunitas, organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan
lain serta keberlanjutan dan konsistensi di antara perawat dan tenaga professional lainnya dalam
memberikan layanan kesehatan yang berhubungan dengan program dan layanan, resolusi, atau
mengurangi kebutuhan kesehatan.
3. Menerapkan kompetensi kesehatan masyarakat dan keperawatan ketika mengukur efektivitas
praktik dalam komunitas
STAN DAR 4: PERENCANAAN
Perawat kesehatan komunitas mengembangkan perencanaan untuk mengidentifikasi strategi, rencana tindakan, dan alternatif
untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untuk pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan
berdasarkan pengkajian prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.\
2. Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan; pencegahan penyakit, kecelakaan, atau penyakit; serta respons
dan persiapan keadaan gawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan komunitas.
3. Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program.
4. Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi budaya, pendidikan dan prinsip pembelajaran, serta prioritas
yang mewakili kebutuhan komunitas dalam waktu yang berbeda.
5. Mempertahankan partisipasi dari komunitas yang diidentifikasi, tenaga kesehatan profesional, organisasi, dan pemangku
kepentingan lain dalam menentukan peranan dalam perencanaan, implernentasi, dan proses evaluasi.
6. Menerapkan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan dalam proses perencallaan.
7. Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan terkini dan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan
proses perencanaan.
8. Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan komunitas dan organisasi.
9. Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang menghormati kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh
seluruh partisipan.
10.Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan perencanaan.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas;
1. Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan yang menggambarkan bukti yang ada,
meliputi data, penelitian, literatur, dan pengetahuan kesehatan masyarakat.
2. Merencanakan strategi dan alternative yang sesuai dengan komunitas dan mitra profesional lalnnya untuk
mernecahkan kebutuhan kompleks pada komunitas yang berlsiko.
3. Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam kornunitas dengan mitra profesional dalam merencanakan proses.
4. Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim multi-sektor lain dalam menggunakan prinsip-prinsip
perencanaan pada komunitas yang berfokus pelayanan dan program.
5. Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari sistem organisasi yang mendukung proses
perencanaan.
6. Berpartisipasi dalam integrasi kernanusiaan, fiskal, materi, llmu pengetahuan, dan sumber-sumber dalam
komunitas untuk meningkatkan dan melengkapl proses perencanaan untuk program atau pelayanan.
7. Menjamin pengawasan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan yang dipergunakan dalam proses
perencanaan.
STANDAR 5: IMPLEMENTASI
Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telah dlidentifikasi bersama tim
kesehatan lain.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara arahan, sesuai jadwal, dan berkolaborasi
dengan tim multi-sektor,
2. Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, terrnasuk kesempatan untuk membangun
jaringan (network) dan advokasi yang spesifik serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunitas.
3. Menggunakan sistem dan surnber-sumber dalam komunitas ketika mengimplemetasikan rencana.
4. Memantau implementasi dari perencanaan dan pengukuran surveilans untuk status kesehatan
komunitas.
5. Mendokumentasikan implemetasi dari perencanaan termasuk modifikasi.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas
Perawat kesehatan komunitas berkolaborasi dengan perwakilan kornunitas, organisasi, dan tenaga professional
lain dalam menyediakan dan melakukan promosi kesehatan pada komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Melakukan komunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk mengumpulkan inforrnasi dan
mengembangkan kemitraan serta koalisi untuk identifikasi komunitas yang berfokus pada masalah
kesehatan.
2. Melakukan koordinasi dengan individu, kelompok, dan organisasi berbasis komunitas dalarn pengkajian,
perencanaan, implernentasi, dan evaluasi komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, dan pelayanan.
3. Mengaplikasikan pengetahuan keperawatan dan kesehatan kornunitas ke tim interdisiplin, adrninistrasi,
pembuat kebijakan, organisasi komunitas, masyarakat, dan mitra multisektor.
4. Melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain dalam pengajaran, pengembangan program, implementasi,
penelitian, serta advokasi kcbijakan masyarakat.
5. Memberi kontribusi dengan tim multi-scktor lain dalam mengirnplementasikan kebijakan kesehatan
masyarakat yang dibutuhkan seperti identifikasi kasus, manajemen program, dan laporan pendelegasian.
6. Melakukan kerja sama dengan individu, kelompok, koalisi, dan organisasi untuk berubah yang akan berefek
pada kebijakan kesehatan, program, dan layanan untuk memberikan hasil yang positif.
7. Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan, program, dan pelayanan.
STANDAR 12: ETIK
Perawat kesehatan komunitas harus mengintegrasikan nilai-nilai etik dalam semua area praktik.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan (ANA,2001) dan prinsip-prinsip etik praktik kesehatan
komunitas (Public Health Leadership Society,2002) untuk panduan praktik keperawatan kesehatan komunitas.
1. Memberikan program dan pelayanan dengan cara rnelindungi dan rnenghormati autonorni, harga diri, dan hak populasi atau
kornunitas juga individu.
2. Menerapkan standar etika dalarn advokasi kesehatan dan kebijakan sosial.
3. Mempertahankan kerahasiaan individu dalam ukuran legal dan sesuai regulasi.
4. Membantu individu, kelompok, dan komunitas dalam mengembangkan keterampilan untuk advokasi diri.
5. Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan kelompok dalam komunitas ketika memberikan program dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
6. Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan Iingkungan dan kondisi di mana gaya hidup sehat kemungkinan dipraktikkan
oleh individu, ternan, dan komunitas dalam bermitra.
7. Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi sehat.
8. Berperan dalarn memecahkan isu-isu etik yang melibatkan ternan, kelompok komunitas, sistem, dan pemangku kepentingan lain.
9. Melaporkan aktivitas ilegal, tidak sesuai dengan standar praktik yang ada, atau menggambarkan praktik yang tidak sesuai.