Anda di halaman 1dari 33

STANDAR PRAKTIK

DALAM KEPERAWATAN
KOMUNITAS

By : Ns. Tri Wahyuni, S.Kep,M.Kep


“ STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan yang harus
dicapai oleh seorang perawat, dan dikembangkan untuk mernbantu perawat melakukan
validasi mutu dan rnengembangkan keperawatan. Standar praktik keperawatan komunitas
merupakan salah satu karakteristik profesi perawat komunitas yang diperlukan untuk
jarninan mutu praktik keperawatan kornunitas sehingga mutu asuhan keperawatan yang
diberikan kepada masyarakat dapat dipertahankan pada tingkat optimal.

Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI)
tahun 1999,standar praktik keperawatan merupakan kornitmen profesi keperawatan
dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi. Di

dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap
baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan
keperawatan serta tolok ukur dalam penilaian kerja seorang perawat.
Tujuan standar praktik keperawatan di
antaranya sebagai berikut :

• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian


pada upaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian
tujuan.
• Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi kllen
sehingga dapat menekan biaya perawatan.
• Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien di
masyarakat, kornunitas, kelompok, dan keluarga
Menurut ANA (2004), standar praktik keperawatan dapat dibagi dalam 16 standar dengan membagi dalam
kompetensi perawat komunitas generalis dan spesialis. Berlkut adalah penjelasan mengenai standar praktik
keperawatan menurut ANA.

STANDAR 1: PENGKAJIAN
Perawat kesehatan komunitas mengkaji status komunitas menggunakan data,
identifikasi sumber­sumber yang ada di komunitas, masukan dari komunitas
dan pemangku kepentingan (stakeholder) lain, serta penilaian professional.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan
Komunitas ;
1. Mengumpulkan data dari berbagai surnber yang berhubungan dengan masyarakat skala luas atau komunitas
khusus.
2. Menggunakan model dan prinsip-prinsip epidemiologi, dernografi, biometri, sosial, perilaku, dan pemeriksaan fisik
untuk mengolab data yang telah dikumpulkan.
3. Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau risiko pada area geografisatau
kornunitas.
4. Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan komunitas, nilai dan
kepercayaan, sumber-sumber, dan faktor lingkungan yang relevan.
5. Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masalah model keperawatan, kesehatan masyarakat, dan
disiplin lain.
6. Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan dan penyimpangan dari pola kesehatan yang
diharapkan di komunitas.
7. Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat dalam proses.
8. Menerapkan etik, hukum, dan menghormati privasi klien dalam mengumpulkan, mengolah, serta menyampaikan
data dan informasi.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas ;

1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber antardisiplin dengan menggunakan metode yang
sesuai untuk mendapatkan atau memverifikasi data yang berfokus pada komunitas.
2. Bekerja sama dengan kormunitas, tenaga profesional kesehatan, dan pemangku kepentingan
lain dalam pengumpulan data.
3. Menginterpretasikan data dari berbagai sumber yang didapat selama proses pengkajian
secara kompleks.
4. Konsultasi dengan perawat kesehatan komunitas, komunitas, tim antardisiplin, dan pemangku
kepentingan lain dalam mefencanakan, mengatur, dan mengevaluasi sistem data yang
berfokus pada kebutuhan dan keperluan komunitas.
STANDAR 2: PRIORITAS DAN DIAGNOSIS
KOMUNITAS

Perawat kesehatan komunitas menganalisis pengkajian data untuk menentukan prioritas atau diagnosis komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas

1. Mendapatkan prioritas atau diagnosis komunitas berdasarkan pengkajian data seperti input dari komunitas.
2. dengan akses dan penggunaan pelayanan kesehatan,
3. Menganalisis data yang berhubungan Faktor yang berhubungan dengan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
4. Paparan yang ada dan berpotensi membahayakan.
5. Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat yang terkait.
6. Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan dan organisasi masyarakat setempat, lokal, wilayah, dan statistik
kesehatan yang ada dan dapat diaplikasikan.
7. Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara memfasilitasi komunitas yang terlibat dalam menentukan reneana dan hasil yang
diharapkan.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama proses diagnosis
kesehatan komunitas (sosial, budaya, demografi, status kesehatan, risiko kesehatan,
geografi, Iingkungan) untuk mengidentifikasi kebutuhan dan risiko kesehatan
komunitas.
2. Secara sistematis, membandingkan dan menilai data komunitas yang relevan serta
berprinsip pada ilmu dan kejadian di lingkungan dalam mernformulasikan diagnosis
banding dan menentukan prioritas.
3. Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesional kesehatan, dan
pemangku kepentingan lain
STANDAR 3: IDENTIFIKASI HASIL
Perawatkesehatan komunitas mengidentifikasi hasilyang diharapkan untuk merencanakan berdasarkan prioritas atau
diagnosis komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangku kepentingan dalam merumuskan hasil yang
diharapkan.
2. Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis.
3. Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan, biaya, bukti i1miah terkini, dan keahlian
ketika merumuskan prioritas dan hasil yang diharapkan.
4. Memasukkan pengetahuan fakror lingkungan dan kejadian, sumber yang tersedia, waktu yang diperkirakan, etik,
hukum, dan pertimbangan privasi dalam mencntukan hasil yang diharapkan.
5. Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan proses dari identifikasi kebutuhan dan
perhatian komunitas.
6. Memodifikasi hasil yang diharapkan berdasarkan perubahan status kebutuhan dan perhatian komunitas serta
ketersediaan sumber daya.
7. Dokumen hasil yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur menggunakan bahasa yang dapat dimengerti untuk
melibatkan semua komponen.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialls Kesehatan Komunitas

1. Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidenlifikasi harapan yang diinginkan yang
dilakukan dengan bukti i1miah dan dapat diaplikasikan rnelalui implementasi praktik berbasis
bukti (evidence-based practice).
2. Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti faktor efektivitas biaya dalam
menentukan kebutuhan kesehatan, komunitas, organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan
lain serta keberlanjutan dan konsistensi di antara perawat dan tenaga professional lainnya dalam
memberikan layanan kesehatan yang berhubungan dengan program dan layanan, resolusi, atau
mengurangi kebutuhan kesehatan.
3. Menerapkan kompetensi kesehatan masyarakat dan keperawatan ketika mengukur efektivitas
praktik dalam komunitas
STAN DAR 4: PERENCANAAN
Perawat kesehatan komunitas mengembangkan perencanaan untuk mengidentifikasi strategi, rencana tindakan, dan alternatif
untuk mencapai hasil yang diharapkan.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untuk pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan
berdasarkan pengkajian prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.\
2. Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan; pencegahan penyakit, kecelakaan, atau penyakit; serta respons
dan persiapan keadaan gawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan komunitas.
3. Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program.
4. Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi budaya, pendidikan dan prinsip pembelajaran, serta prioritas
yang mewakili kebutuhan komunitas dalam waktu yang berbeda.
5. Mempertahankan partisipasi dari komunitas yang diidentifikasi, tenaga kesehatan profesional, organisasi, dan pemangku
kepentingan lain dalam menentukan peranan dalam perencanaan, implernentasi, dan proses evaluasi.
6. Menerapkan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan dalam proses perencallaan.
7. Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan terkini dan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan
proses perencanaan.
8. Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan komunitas dan organisasi.
9. Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang menghormati kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh
seluruh partisipan.
10.Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan perencanaan.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas;
1. Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan yang menggambarkan bukti yang ada,
meliputi data, penelitian, literatur, dan pengetahuan kesehatan masyarakat.
2. Merencanakan strategi dan alternative yang sesuai dengan komunitas dan mitra profesional lalnnya untuk
mernecahkan kebutuhan kompleks pada komunitas yang berlsiko.
3. Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam kornunitas dengan mitra profesional dalam merencanakan proses.
4. Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim multi-sektor lain dalam menggunakan prinsip-­prinsip
perencanaan pada komunitas yang berfokus pelayanan dan program.
5. Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari sistem organisasi yang mendukung proses
perencanaan.
6. Berpartisipasi dalam integrasi kernanusiaan, fiskal, materi, llmu pengetahuan, dan sumber-­sumber dalam
komunitas untuk meningkatkan dan melengkapl proses perencanaan untuk program atau pelayanan.
7. Menjamin pengawasan standar yang ada, hukurn, peraturan, dan kebijakan yang dipergunakan dalam proses
perencanaan.
STANDAR 5: IMPLEMENTASI

Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telah dlidentifikasi bersama tim
kesehatan lain.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara arahan, sesuai jadwal, dan berkolaborasi
dengan tim multi-sektor,
2. Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, terrnasuk kesempatan untuk membangun
jaringan (network) dan advokasi yang spesifik serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunitas.
3. Menggunakan sistem dan surnber-sumber dalam komunitas ketika mengimplemetasikan rencana.
4. Memantau implementasi dari perencanaan dan pengukuran surveilans untuk status kesehatan
komunitas.
5. Mendokumentasikan implemetasi dari perencanaan termasuk modifikasi.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Menginterpretasikan data surveilans yang berhubungan dengan perencanaan dan status


kesehatan komunitas,
2. Menyertakan pengetahuan dan strategi baru dalam aksi pereneanaan untuk meningkatkan
implementasi.
3. Memodifikasi reneana berdasarkan pengetahuan baru, respons kornunitas, atau faktor relevan
lain untuk meneapai hasil yang diharapkan.
4. Mengadvokasi surnber-sumber yang dibutuhkan komunitas untuk mengimplementasikan rencana.
5. Menjembatani Hubungan kolaborasi baru dengan teman sejawat, profesional lain, wakil
komunitas atau populasi, dan pemangku kepentingan lain untuk mengimplementasikan
perencanaan rnelalui strategi seperti membangun kemitraan.
6. Mempromosikan organisasi, kemitraan komunitas, dan sistem yang mendukung perencanaan.
STANDAR 5A: KOORDINASI
Perawat kesehatan komunitas mengoordinasikan program, pelayanan, dan aktivitas lain dalam
mengimplementasikan reneana yang teridentifikasi,
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mempromosikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
2. Melakukan surveilans, penemuan kasus, dan pelaporan dengan tenaga profesional dan pemangku
kepentingan lain.
3. Mendokumentasikan koordinasi dan laporan yang diperlukan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


4. Menjadi pemimpin dalam memberikan program yang terintegrasi, program surveilans dan pelayanan,
serta implemetasi kebijakan publik.
5. Menyintesis data dan informasi untuk memulai sistem,kornunitas, dan alokasi sumber lingkungan
yang mendukung pelaksanaan program dan pelayanan.
STANDAR 5 B: PENDIDIKAN DAN PROMOSI
KESEHATAN
Perawat kesehatan komunitas bekerja dengan strategi pendidikan untuk promosi kesehatan, mencegah penyakit, dan
meyakinkan lingkungan yang nyaman pada komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai dalam implementasi program dan pelayanan untuk komunitas.
2. Menentukan pengajaran dan metode belajar yang sesuai dengan komunitas dan identifikasi sasaran hasil komunitas.
3. Menawarkan budaya yang sesuai promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan informasi keamanan lingkungan,
serta bahan pendidikan pada komunitas.
4. Mengumpulkan umpan balik (feedback) dari partisipan untuk menentukan efektivitas program dan pelayanan serta
merekomendasikan perubahan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


5. Menerapkan kepemimpinan dalam keperawatan dan tenaga professional lain dalam merencanakan program
pelayanan dan pendidikan berdasarkan pengkajian dan perencanaan.
6. Merancang informasi kesehatan dan program berdasarkan perilaku kesehatan serta prinsip dan teori belajar.
7. Memodifikasi program yang telah ada berdasarkan umpan balik partisipan, penyedia layanan, tenaga profesional,
dan pemangku kepentingan lain.
8. Mengembangkan surnber-sumber informasi kesehatan yang secara kultural sesuai dengan komunitas.
STANDAR 5 C: KONSULTASI
Perawat kesehatan komunitas menyediakan konsultasi pada berbagai kelompok komunitas dan pemerintah untuk
memfasilitasi implementasi program dan pelayanan.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengonsultasikan dengan organisasi masyarakat dan kelompok untuk memfasilitasi partisipasi dalam pelayanan dan
program.
2. Menyediakan testimoni dan pendapat profesional dalam mendukung aktivitas program khusus.
3. Berkomunikasi secara efektif menggunakan berbagai media dengan kelompok pemilih selama konsultasi.
4. Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas dari konsultasi yang diberikan komunitas.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


5. Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta sumber lain dengan kerangka kerja teoretis dan bukti untuk
menyediakan konsultasi ahli dalam implementasi program dan pelayanan.
6. Menyediakan testimoni ahli pada pemerintah tingkat pusat, daerah, dan setempat dalam mendukung program dan
pelayanan yang diberikan pada komunitas yang berisiko.
7. Mengomunikasikan informasi selama konsultasi yang memiliki pengaruh positif pada ketetapan program dan pelayanan
pada komunitas.
8. Membuat proposal dan laporan yang mendukung kebutuhan program dan pelayanan.
STANOAR 5 D: AKTIVITAS PENGATURAN
Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi, menginterpretasi, dan mengimplementasikan hukum kesehatan masyarakat, pengaturan, dan
kebijakan.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Edukasi pada komunitas yang berhubungan dengan hukum, regulasi, dan kebijakan.
2. Berpartisipasi dalam aplikasi hukurn kesehatan masyarakat, regulasi, dan kebijakan rneliputi kegiatan pemantauan  (monitoring) dan
memeriksa peraturan yang ada.
3. Konformasi spesifik mengenai situasi yang dilaporkan kepada dinas kesehatan.
4. Membantu menerapkan hukuman untuk mereka yang tidak mernatuhi hukum, regulasi, maupun kebijakan,

Kriteria PengukuranTambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


5. Berkolaborasi dalam kegiatan pengembangan hukum kesehatan masyarakat, regulasi, dan kebijakan.
6. Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga profesional lain mengenai sistem pelaporan serta kepatuhan hukum,
regulasi, dan kebijakan.
7. Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk kualitas dan penggunaan sesuai dari surnber­-sumber yang tersedia.
8. Menganalisis data dari sistem pelaporan dan kepatuhan.
9. Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan masyarakat yang diakui dan pembuat kebijakan yang diperlukan oleh hukum, regulasi, dan
kebijakan.
10.Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat dan merespons usaha, termasuk penggunaan dan penerimaan sumber-sumber nasional
yang strategis.
STANDAR 6: EVALUASI
Perawat kesehatan komunitas melakukan evaluasi status kesehatan komunitas.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengoordinasikan secara sistematis, berke1anjutan, dan evaluasi berdasarkan kriteria hasil pelayanan dalam komunitas dan pemangku
kepentingan lain.
2. Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metode ilmiah untuk menentukan efektivitas intervensi keperawatan
kesehatan komunitas dalam kebijakan, program,dan pelayanan.
3. Berpartisipasi dalam proses dan evaluasi hasil dengan aktivitas pemantauan (monitoring) program dan pelayanan.
4. Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi reneana, intervensi, dan aktivitas yang sesuai.
5. Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau rekomendasi untuk meningkatkan efektivitas intervensi.
6. Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan kepada komunitas dan pemangku kepentingan lain berdasarkan hukum dan peraturan
negara.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


7. Merancang evaluasl rencana dengan ahli dan perwakilan komunitas serta para pernangku kepentingan.
8. Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk kebijakan, program, atau pelayanan yang sesuai.
9. Mengevaluasi pereneanaan efektivitas dari dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan.
10.Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk menentukan akibat dari rencana yang berpengaruh pada komunitas, organisasi, atau kelompok lain.
11.Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk rnembuat atau rnerekomendasikan proses atau perubahan hasil dalam kebijakan, program. dan
pelayanan yang sesuai.
STANDAR 7-KUALITAS PRAKTIK
Perawat kesehatan komunitas secara sistematis mcnirrgkatkan kualitas dan efektivitas praktik keperawatan.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mendemonstrasikan kualitas melalui pencrapan proses keperawatan dengan cara tanggung jawab, tanggung gugat, dan etik,
2. Mengimplemetasikan pengetahuan baru dan peningkatan kinerja untuk mengawali perubahan dalam praktik keperawatan
kesehatan komunitas dan pembcrian layanan keperawatan pada komunitas.
3. Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk memperbaiki kualitas praktik keperawatan.
4. Mengembangkan implementasi serta prosedur evaluasi dan prosedur untuk meningkatkan kualitas praktik.
5. Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan kinerja yang sesuai dengan posisi perawat, pendidikan, dan praktik
lingkungan.
6. Identifikasi aspek daerah pentingnya praktik untuk memantau kualitas.
7. Bekerja berdasarkan bukti indikator untuk memantau kualitas dan efektivitas praktik keperawatan.
8. Mengumpulkan data untuk memantau praktik keperawatan kesehatan komunitas, termasuk ketersediaan, aksesibilitas,
dapat diterima, kualitas, dan efektivitas dari kebijakan, program, dan pelayanan.
9. Menganalisis data guna mengidentifikasi kesempatan untuk memperbaiki praktik keperawatan.
10.Memformulasikan rekomendasi untuk memperbaiki hasil atau praktik keperawatan.
11.Mengimplementasikan aktivitas untuk meningkatkan kualitas praktik keperawatan.
12.Berpartisipasi dengan komunitas dan mitra profesional serta pemangku kepentingan lain dalem mengevaluasi kebijakan,
program. dan pelayanan.
13.Mengkaji faktor- faktor kinerja profesional yang berhubungan dengan-Keamanan komunitas, aksesibilitas dengan pelayanan,
efektivitas progl’am, dan pilihan keuntungan atau biaya.
14.Menganalisis sistem organisasi untuk menghilangkan atau mengurangi hambatan dan meningkatkan aset.
15.Mendokumentasikan pelaksanaan program dan pelayanan dengan cara merefleksikan pengukuran kualitas.
16.Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasl profesional jika ada dalam area keahlian,
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Membuat inisiatif peningkatan kualitas yang berhubungan dengan


kebijakan, program, dan pelayanan berdasarkan bukti yang ada.
2. Mengimplementasikan inisiatif untuk mengevaluasi kebutuhan berubah,
3. Mengevaluasi lingkungan praktik dan kualitas layanan keperawatan yang
diberikan berhubungan dengan informasi berdasarkan bukti yang ada.
STANDAR 8: PENDIDIKAN
Perawat kesehatan komunit.asmemperoleh pengetahuan dan kompetensi yang menggambarkan praktik
keperawatan kesehatan komunitas terkini.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yaIlg dibutuhkan guna meningkatkan kesehatan komunitas.
2. Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan mempertahankan kompetensi sesuai keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk komunitas.
3. Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu keperawatan dan pengetahuan kesehatan masyarakat.
4. Identifikasi perubahan yang disyaratkan oleh undang-undang untuk praktik keperawatan dan kesehatan
masyarakat.
5. Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi dan pembelajaran seumur hidup.
6. Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk mempertahankan dan mengembangkan
keterarnpilan dan pengetahuan klinis profesional.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lain untuk mengembangkan pengetahuan
kesehatan masyarakat serta meningkatkan peran dan pengetahuan dati isu-isu profesional.
STANDAR 9: EVAlUASI PRAKTIK PROFESIONAl
Perawat kesehatan masyarakat mengevaluasi praktik keperawatan mandiri yang sesuai dengan standar dan panduan praktik
profesional, sesuai undang-undang, aturan, dan regulasi,
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengimplernentasikan praktik komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, danpelayanan dengan menghonnati etnis dan
kultur setempat,
2. Melakukan evaluasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi lingkup kekuatan seperti lingkup dimana tenaga
profesionallain mengembangkan dan menguntungkannya. .
3. Mencari umpan balik dari praktik kornunitas baik seeara mandiri maupun bermitra dengan kelompok profesionallain.
4. Mengimplementasikan pereneanaan untuk memenuhi tujuan reneana kerja mandiri.
5. Mengintegrasikan pengetahuan dalam standar praktik yang digunakan saat ini, panduan, undang-undang, aturan, dan regulasi
ke dalam rencana kerja mandiri.
6. Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik profesional, keputusan, dan tindakan sebagai bagian dari proses evaluasi.
7. Mengaplikasikan pengalaman dari standar praktik yang digunakan saat ini, panduan, undang­undang, sertifikasi, dan regulasi
untuk diri sendiri dan pratinjau (review) kelompok.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


8. Terlibat pada proses formal yang sisternatis dalam mencari umpan balik dari praktik yang dilakukan kelompok, teman sejawat,
komunitas, organisasi professional, serta pemangku kepentingan.
9. Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yang diperlukan sesuai
STANDAR 1O: HUBUNGAN SEJAWAT DAN PROFESSIAN ;
Perawat kesehatan komunitas membangun hubungan kesejawatan ketika berinteraksi dengan wakil komunitas,
organisasi, dan pelayanan profesional serta berkontribusi terhadap pengembanganke1ompok, sejawat, dan lainnya.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Membagi pengetahuan dan keterampilan dengan kelompok, sejawat, dan pihak lain.
2. Melakukan interaksi dengan kelompok, sejawat, dan pihaklain untukmeningkatkan keperawatan profesional atau
praktik kesehatan komunitas serta berperan sebagai diri sendiri dan orang lain.
3. Mengajari perawat kesehatan komunitas lain dan teman sejawat sesuai kebutuhan. Mempertahankan hubungan
kasih sayang dan saling menghormati dengan sejawat dan pemangku kepentingan lain yang melibatkan kesehatan
komunitas.
4. Berkontribusi pada lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan bagi ternan, tenaga kesehatan
profesional lain, dan komunitas.
5. Berkontribusi untuk mendukung lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
6. Sebagai model praktik ahli bagi anggota tim multi-sektor dan komunitas.
7. Membuat kebijakan pengajaran dan program untuk perawat kesehatan komunitas dan tim lain.
8. Berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan kontribusi bagi pengembangan peran praktik keperawatan di
komunitas.
STANDAR 11: KOLABORASI

Perawat kesehatan komunitas berkolaborasi dengan perwakilan kornunitas, organisasi, dan tenaga professional
lain dalam menyediakan dan melakukan promosi kesehatan pada komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Melakukan komunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk mengumpulkan inforrnasi dan
mengembangkan kemitraan serta koalisi untuk identifikasi komunitas yang berfokus pada masalah
kesehatan.
2. Melakukan koordinasi dengan individu, kelompok, dan organisasi berbasis komunitas dalarn pengkajian,
perencanaan, implernentasi, dan evaluasi komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, dan pelayanan.
3. Mengaplikasikan pengetahuan keperawatan dan kesehatan kornunitas ke tim interdisiplin, adrninistrasi,
pembuat kebijakan, organisasi komunitas, masyarakat, dan mitra multi­sektor.
4. Melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain dalam pengajaran, pengembangan program, implementasi,
penelitian, serta advokasi kcbijakan masyarakat.
5. Memberi kontribusi dengan tim multi-scktor lain dalam mengirnplementasikan kebijakan kesehatan
masyarakat yang dibutuhkan seperti identifikasi kasus, manajemen program, dan laporan pendelegasian.
6. Melakukan kerja sama dengan individu, kelompok, koalisi, dan organisasi untuk berubah yang akan berefek
pada kebijakan kesehatan, program, dan layanan untuk memberikan hasil yang positif.
7. Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan, program, dan pelayanan.
STANDAR 12: ETIK

Perawat kesehatan komunitas harus mengintegrasikan nilai-nilai etik dalam semua area praktik.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan (ANA,2001) dan prinsip-prinsip etik praktik kesehatan
komunitas (Public Health Leadership Society,2002) untuk panduan praktik keperawatan kesehatan komunitas.
1. Memberikan program dan pelayanan dengan cara rnelindungi dan rnenghormati autonorni, harga diri, dan hak populasi atau
kornunitas juga individu.
2. Menerapkan standar etika dalarn advokasi kesehatan dan kebijakan sosial.
3. Mempertahankan kerahasiaan individu dalam ukuran legal dan sesuai regulasi.
4. Membantu individu, kelompok, dan komunitas dalam mengembangkan keterampilan untuk advokasi diri.
5. Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan kelompok dalam komunitas ketika memberikan program dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
6. Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan Iingkungan dan kondisi di mana gaya hidup sehat kemungkinan dipraktikkan
oleh individu, ternan, dan komunitas dalam bermitra.
7. Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi sehat.
8. Berperan dalarn memecahkan isu-isu etik yang melibatkan ternan, kelompok komunitas, sistem, dan pemangku kepentingan lain.
9. Melaporkan aktivitas ilegal, tidak sesuai dengan standar praktik yang ada, atau menggambarkan praktik yang tidak sesuai.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


10.Memberikan informasi dan kornunitas mengenai risiko, keuntungan, dan hasil dari kebijakan, program, dan pelayanan.
11.Memberikan informasi pada pemerintah atau yang lain mengenai risiko, keuntungan, dan hasil kebijakan, program, serta pelayanan
berkaitan dengan keputusan yang memengaruhi pemberian layanan kesehatan.
12.Bermitra dengan tim rnulti-sektor untuk mengidentifikasi risiko etik, keuntungan, dan hasil dari kebijakan,program, dan
pe1ayanan.
13.Mencermati isu-isu lingkungan dan sosial serta harnbatan untuk mencapai hidup sehat
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas

1. Mengembangkan kerja sama dan koalisi dengan organisasi kemasyarakatan


untuk mengidentifikasi kebijakan kesehatan masyarakat, program, dan
pelayanan.
2. Menggagas usaha kolaborasi lintas institusi dalam komunitas.
3. Merencanakan pendidikan, administratif, penelitian, dan program kebijakan
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan komunitas.
4. Mengembangkan sistem untuk dokumentasi dan akuntabilitas dalam
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat termasuk kebutuhan regulasi.
STAN DAR 13: PENELITIAN
Perawat kesehatan komunitas mengintegrasikan hasil penelitian ke dalarn praktik keperawatan komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Menggunakan bukti terbaik yang ada, termasuk hasil penelitian untuk panduan dalarn praktik, kebijakan, dan keputusan pemberian
layanan.
2. Secara aktif berperan dalam aktivitas penelitian pada berbagai tingkat yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan posisi sese orang.
Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut,
3. Identifikasi komunitas dan kesempatan profesional yang ada untuk keperawatan dan penelitian kesehatan masyarakat.
4. Berpartisipasi dalam pengumpulan data.
5. Berpartisipasi dalam lembaga, organisasi, atau komite penelitian yang berfokus komunitas.
6. Berbagi aktivitas dan hasil penelitian dengan kelompok dan lainnya.
7. Mengimplementasikan protokol penelitian.
8. Menganalisis dan menginterpretasi penelitian untuk aplikasi bagi praktik yang berfokus pada komunitas secara kritis.
9. Menerapkan hasil penelitian keperawatan dan kesehatan masyarakat dalam pengembangan kebijakan, program, dan pelayanan bagi
komunitas.
10.Menerapkan penelitian sebagai basis pernbelajaran.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


11.Berkontribusi pada ilrnu keperawatan dengan melakukan. atau menyintesis penelitian yang ditemukan serta memeriksa dan
mengevaluasi pengetahuan, teori, model, kriteria, dan pendekatan kreatif untuk meningkatkan praktik dan hasil perawatan kesehatan.
12.Secara formal, menyebarkan hasil penelitian melalui aktivitas seperti presentasi, publikasi, konsultasi, dan media lain.
STANDAR 14: MENGGUNAKAN SUMBER-
SUMBER
Perawat kesehatan komunitas mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keamanan, efektivitas, biaya, serta dampak
praktik pada komunitas dalam merencanakan dan memberikan peJayanan, program, maupun kebijakan keperawatan dan kesehatan
masyarakat.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Mengevaluasi faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, biaya, keuntungan, efisiensi, serta dampak praktik pada komunitas ketika
memilih pilihan praktik yang akan berakibat pada hasil yang diharapkan.
2. Membantu mewakili komunitas khusus dan pemangku kepentingan lain dalam mengidentifikast dan mengamankan layanan yang ada dan
sesuai serta berhubungan dengan kebutuhan kesehatan.
3. Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang diambil ke dalam pertimbangan yang menjadi kepeduhan kornunitas, potensial terjadi
paparan dan bahaya,kompleksitas tugas,dan kemampuan prediksi hasil yang diharapkan.
4. Membantu komunitas dalam memberikan informasi mengenai pilihan, biaya, risiko, dan keuntungan dari kebijakan, program, dan
pelayanan.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialls Kesehatan Komunitas


5. Menggunakan sumber-sumber komunitas dan organisasi untuk memformulasikan perencanaan multi-sektor untuk kebijakan, program, dan
pelayanan.
6. Mengembangkan pendekatan inovatif pada kornunitas dan perhatian kesehatan masyarakat yang meliputi penggunaan sumber-sumber
efektif dan peningkatan kualitas,
7. Mengembangkan strategi evaluasi untuk mendemonstrasikan efektivitas dan keuntungan biaya, serta faktor efisiensi yang berhubungan
dengan hasil yang diharapkan dan praktik kesehatan komunitas.
STANDAR 15: KEPEMIMPINAN
Perawat kesehatan komunitas menerapkan prinsip kepemimpinan dalam keperawatan dan kesehatan komunitas.
Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Terlibat dalam pengembangan tim multi-sektor dan membangun koalisi termasuk profesional lain, kornunltas, dan
pemangku kepentingan.
2. Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat.
3. Menjabarkan misi, tujuan, rencana, aksi, maupun mengukur hasil keperawatan, program. Serta layanan kesehatan
komunitas kepada tenaga professional lain atau komunitas.
4. Advokasi kesempatan yang berkelanjutan serta pernbelajaran seumur hidup untuk diri sendiri dan yang lain.
5. Mengajarikelompok, pemangku kepentingan, dan lainnya dalam komunitas untuk menyukseskan program atau
pelayanan melalui panduan dan strategi lain.
6. Menunjukkan krcativitas dan fleksibilitas melalui waktu yang selalu berubah.
7. Mengembangkan budaya sistem dimonitor dan dievaluasi untuk menlngkatkan kualitas kebljakan, program. dan
pelayanan komunitas.
8. Mengoordinasikan program dan pelayanan lintas area di antara tim multi-sektor lain
9. Melayani peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja, populasi, dan komunitas.
10.Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas dan keperawatan melalui partisipasi di organisasi profesi.
11.Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan komunitas dalam persiapan situasi gawat darurat dan mendelegasikan
tugas seperti yang tereantum dalam standar protokol pelaksanaan.
Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat
Spesialis Kesehatan Komunitas
1. Mengadvokasi para pengambil kebijakan untuk memengaruhi kebijakan kesehatan komunitas
serta program dan pelayanan untuk mempromosikan komunitas yang sehat.
2. Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, program, dan pelayanan yang
disediakan oleh tim multi-sektor lain.
3. Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang menggambarkan praktik berbasis bukti
untuk merefleksikan perubahan yang diterima dalam pemberian program dan pelayanan atau
mengidenrifikasi masalah penting dalam komunitas.
4. Mempromosikan atau mengomunikasikan informasi rnengenai spesialis keperawatan kesehatan
komunitas meIaJui tulisan, publikasi, dan presentasi profesional atau audiens yang ada.
5. Mendemonstrasikan pendekatan inovatif pada kesehatan komunitas dan praktik keperawatan
untuk meningkatkan hasil yang diharapkan.
6. Mengorganisasikan perencanaan formal dalam berespons pada keadaan gawat darurat di
komunitas.
STANDAR 16: ADVOKASI
Perawat kesehatan kornunitas melakukan advokasi dan usaha keras untuk melindungi kesehatan, keamanan, dan hak-hak
komunitas.
 Kriteria Pengukuran bagi Perawat Kesehatan Komunitas
1. Menyatukan identifikasi kebutuhan komunitas dalam pengembangan kebijakan, program, atau rencana peJayanan.
2. Mengintegrasikan advokasi ke dalam implementasi kebijakan, program, dan pelayanan komunitas.
3. Mengukur efektivitas untuk advokasi komunitas ketika mengkaji hasil yang diharapkan.
4. Menerapkan kerahasiaan, etik, hukurn, privasi, dan panduan profesional dalam pengembangan kebijakan dan isu-isu
lainnya.
5. Mendernonstrasikan keterampllan dalarn advokasi dihadapan penyedia layanan dan pernangku kepentingan atas nama
komunitas.
6. Berusaha keras memecahkan konflik yang berasal dari kornunitas, peayedia layanan, pemangku kepentingan untuk
memastikan kearnanan serta menjaga rninat baik komunitas dan integritas perawat profesional.

Kriteria Pengukuran Tambahan bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas


7. Mendemonstrasikan keterampilan dalam advokasi dihadapan wakil masyarakat dan pembuat kebijakan atas nama
kornunitas, program, dan pelayanan kesehatan.
8. Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi berdasarkan kebutuhan komunitas, program, dan pelayanan.
9. Menunjukkan tanggung jawab dan integritas dana publik untuk proses pengembangan kebijakan.
10.Melayani sebagai ahli untuk kelompok, kornunitas, penyedia layanan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam
meningkatkan dan mengimplementasikan kebijakan kesehatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

1. Efendi, Ferry & Makhfudli. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori


dan Praktik dalam Keperawatan. Salemba Medika: jakarta.
 

Anda mungkin juga menyukai