Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Keperawatan Komunitas 1

Disusun oleh :
Kelompok 7

Ersha Yulinda Mayasita (701180007)

Rita Supita (701180021)

Lina Rismayanti (701180032)

PRODI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
ridho-Nya lah makalah yang berjudul “standart praktik keperawatan komunitas”
ini dapat terselesaikan. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin


dalam penyusunannya dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun dengan makalah
ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
guna memperbaiki makalah sederhana ini.

Semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan,wawasan


mengenai materi standart praktek keperawatan komunitas.

Balaendah, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1


A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1
D. Manfaat...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Definisi standar praktik keperawatan komunitas....................................3
B. Tujuan standar praktik keperawatan komunitas......................................7
C. Dasar hukum standar praktik keperawatan komunitas............................9
D. Sumber hukum standar praktik keperawatan komunitas........................10
E. Macam-macam standar profesi keperawatan..........................................10
F. Standar standar praktik keperawatan komunitas.....................................17

BAB III PENUTUP..........................................................................................23


A. Kesimpulan.............................................................................................23
B. Saran........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Saat ini perawat bekerja di berbagai tempat dengan berbagai peran dan
kolaborasi dengan berbagai profesi kesehatan yang ada. Praktik
keperawatan di atur oleh pihak administrasi rumah sakit, lembaga
kesehatan dan institusi lainnya. Perawat juga berperan dalam membuat
kebijakan kesehatan di wilayah dan provinsi, sertamenetapkan regulasi
legal dan spesifik untuk praktik keperawatan. Selain itu, organisasi profesi
keperawatan juga menetapkan standar kerja sebagai criteria untuk asuhan
keperawatan professional.

B. Rumusan Masalah
1.       Apa definisi standart praktek keperawatan komunitas?
2.       apa tujuan standart?
3.      Apa dasar hukum praktek keperawatan komunitas?
4.       apa sumber hukum praktek keperawatan komunitas?
5.        apa saja macam-macam standar profesi keperawatan?
6.       apa standart praktek keperawatan komunitas.?

C. Tujuan
a.    Tujuan umum
Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk
mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya
pada mata kuliah keperawatan komunitas.

1
2

b.    Tujuan khusus
Tujuan khusus penulis dalam menyusun makalah ini agar
mahasiswa / mahasiswi mengetahui bagaimana standar praktik dalam
keperawatan komunitas.

D. Manfaat
Dengan mempelajari standar praktik dalam keperawatan komunitas
maka kita semua dapat mengetahui serta memahami tentang bagaimana
suatu proses dari sibuah system keperawatan komunitas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Standart praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang
mutu pekerjaan seseorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yg
dirumuskan & digunakan sebagai pedoman pemberian keperawatan serta
merupakan tolok ukur penilaian penampilan kerja perawat. Standar
merupakan pernyataan yang sah, suatu model yang disusun berdasarkan
kebiasaan atau kesepakatan mengenai apa yang memadai dan sasuai, dapat
diterima, dan layak dalam praktek keperawatan. Standar pratek
menguraikan apa yang harus di lakukan, mengidentifikasi tanggung jawab
dan pelaksaan tanggung jawab tersebut. Standar praktek keperawatan
bergantung pada tempat dan waktu, sehingga standar praktek keperawatan
dapat berubah dari waktu ke waktu pada tempat yang berbeda.
Keperawatan telah meningkat kemandiriannya sebagai suatu profesi.
Sejumlah standar praktik keperawatan telah ditetapkan. Standar untuk
praktik sangat penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk perawat
dalam memberikan peerawatan dan sebagai criteria untuk melakukan
evaluasi asuhan, termasuk agar klien mendapatkan asuhan keperawatan
yang berkualitas. Lebih lanjut, standar praktik sangat penting jika muncul
masalah hokum. Apakah perawat telah melaksanakan tugas dengan
semestinya pada kasus tertentu.ANA dan CNA telah mempublikasikan
standar pratik keperawatan.
Standar CNA untuk praktik keperawatan, antara lain:
1. Praktik keperawatan memerlukan model konsep keperawatan yang
menjadi dasar praktik
2. Praktik keperawatan memerlukan penggunaan proses proses keperawatan
secara efektif.

3
4

3. Pratik keperawatan memelukan hubungan yang saling membantu untuk


menjadi dasar interaksi antara klien-perawat.
4. Praktik keperawatan menuntut perawat untuk memenuhi tanggung jawab
profesinya.

Sedangkan standaar kinerja professional dan standar praktik keperawatan


(ANA) antara lain, sebagai berikut:
1.  Standar kinerja professional
a. Perawat secara sistematis mengevaluasi kualitas dan keefektifan
praktik keperawatan.
b. Perawat mengevaluasi diri sendiri dalam praktik keperawatan yang
dilakukannya, mengacu pada standar praktik professional, peraturan
dan regulasi yang berlaku.
c. Perawat memerlukan dan mempertahankan pengetahuan terkini
dalam praktik keperawatan.
d. Perawat berkontribusi dalam pengembangan professional dari rekan-
rekan, kolega dan orang lain.
e. Keputusan dan tindakan perawat dilakukan atas nama klien yang
ditentukan secara etis.
f. Perawat berkolaborasi dengan klien dan orang terdekat, serta
pemberi pelayanan kesehatan lain dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien.
g. Perawat menggunakan hasil penelitian di lahan praktik.
h. Perawat mempertimbangkan factor-faktor yang berkaitan dengan
keamanan, keefektifan dan biaya dalam merencanakan serta
memberikan perawatan pada klien.
5

2. Standar praktik keperawatan


Table standar praktik keperawatan dari ANA

No Standar Elemen
1. Pengkajian 1.      Prioritas pengumpulan data ditentukan
Perawat mengidentifikasi oleh kondisi atau kebutuhan-kebutuhan
dan pengumpulan data klien saat ini.
tentang status kesehatan2.      Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-
klien. tehnik pengkajian yang sesuai .
3.      Pengumpulan data melibatkan klien,
orang-orang terdekat klien dan
petugas kesehatan..
4.      Proses pengumpulan data bersifat
sistematis dan berkesinambungan.
5.      Data-data yang relevan didokumentasikan
dalam bentuk yang
mudah  didapatkan  kembali.

2 Diagnosa 1.      Diagnosa ditetapkan  dari data hasil


       Perawat menganalisa pengkajian.
data yang dikaji untuk2.      Diagnosa disahkan dengan klien, orang-
menentukan diagnosa. orang terdekat klien, tenaga kesehatan bila
       Perawat memungkinkan.
mengidentifikasi hasil3.      Diagnosa di dokumentasikan dengan cara
yang diharapkan secara yang memudahkan perencanaan perawatan.
individual pada klien.
1.      Hasil diambil dari diagnosa.
2.      Hasil-hasil didokumentasikan sebagai
tujuan-tujuan yang dapat diukur.
3.      Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain
sama klien, orang-orang terdekat klien dan
6

petugas kesehatan.
4.      Hasil harus nyata (realistis)  sesuai dengan
kemampuan/kapasitas klien saat ini dan
kemampuan potensial.
5.      Hasil yang diharapkan dapat dicapai
dsesuai dengan  sumber-sumber yang
tersedia bagi klien.
6.      Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan
waktu  pencapaian.
7.   Hasil yang diharapkan memberi arah bagi
keanjutan perawatan.

3 Perencanaan 1.      Rencana bersifat individuali sesuai dengan


Perawat kebutuhan-kebutuhan dan kondisi klien.
menetapkan  suatu 2.      Rencana tersebut dikembangkan
rencana keperawatan bersama  klien, orang-orang terdekat klien
yang menggambarkan dan petugas kesehatan.
intervensi keperawatan3.      Rencana tersebut menggambarkan praktek
untuk mencapai hasil keperawatan sekarang
yang diharapkan. 4.      Rencana tersebut didokumentasikan.
5.   Rencana tersebut harus menunjukkan
kelanjutan perawatan.

4 Implementasi 1.      Intervensi bersifat konsisten dengan


Perawat rencana perawatan yang dibuat.
mengimplementasikan 2.      Intervensi diimplementasikan dengan cara
intervensi yang yang aman dan tepat.
diidentifikasi dari3.      Intervensi didokumentasikan
rencana keperawatan
7

5 Evaluasi
Perawat mengevaluasi1.      Evaluasi bersifat sistematis dan
kemajuan klien terhadap berkesinambungan.
hasil yang telah dicapai. 2.      Respon klien terhadap intervensi
didokumentasikan.
3.      Keefektifan intervensi dievaluasi dalam
kaitannya dengan hasil.
4.      Pengkajian terhadap data yang bersifat
kesinambungan digunakan untuk merevisi
diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan
untuk selanjutnya,
5.      Revisi diagnosa, hasil dan  rencana
perawatan didokumentasikan.
6.      Klien, orang-orang terdekat klien dan
petugas kesehatan dilibatkan dalam proses
evaluasi  

B. TUJUAN STANDAR
Standar keperawatan adalah pernyataan deskriptif dari kualitas yang
diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien.
Standar keperawatan dapat digunakan sebagai target atau ukuran untuk
menilai penampilan perawat. Standar member arah dan bimbingan
langsung kepada perawat dalam melaksanakna asuhan keperawatan.
Dengan demikian, standar berguna untuk melindungi perawat dank lien
dari keselahan dan untuk mengetahui apakah tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tenaga medis/perawat lali atau salah.
Menurut Ann Gillies (1989) mengidentifikasi tujuan dari standar
keperawatan, antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
2. Menurunkan biaya perawatan yang harus dikeluarkan; alasannya adalah:
8

a. Apabila perawat yang telah ditetapkan pada standart setidak-


tidaknya kegiatan yg tdk perlu tidak akan terjadi.
b. Permasalahan klien lebih cepat teratasi
c. Hari rawat inap lebih efektif ( pendek)
3. Melindungi perawat dari kelalaian dalam melakukan tugas &
melindungi klien dari tindakan yang tidak sesuai.
Dengan demikian, standar asuhan keperawatan harus dapat
menguraikan prosedur yang harus dilakukan dalam memberikan asuhan
keperawatan, sehingga kesalahn dan kelalaian dapat dihindarkan. Dengan
adanya standar praktik, profesi keperawatan yang bertangguan jawab
melindungi masyarakat atau kkomunitas dapat diwujudkan. Penyusunan
pelaksanaan standar pratik mempunyai fungsi utama dalam organisasi,
yaitu sebagai berikut:
1. Mempertahankan akuntabilitas aonggota dalam melaksanakan
standar.
2. Mendidik masyarakat untuk menghargai standar serta individu yang
tidak memenuhi standar atau tidak menikuti standar.
3. Menetukan dan meningkatkan standar.
Perlu dipahami bersama bahwa standar keperawatan setiap negara
berbeda dan bermacam-macam. Namun, secara umum komponen yang dapat
dimasukkan dalam pratik keperawatan antara lain:
a. Pengetahuan tentang keperawatan harus dipahami dan dianalisis oleh
setiap perawat yang professional, yaitu pada konsep keperawatan.
b. Akuntabilitas professional, baik independen maupun interdependen pada
setiap tahap proses keperawatan.

C. DASAR HUKUM
 Di Indonesia dasar hukum yg digunakan dlm praktik keperawatan adalah :
1. Undang-Undang No 23 th 1992 : tentang kesehatan :
9

a. Pasal 53 ayat 1 “ Tenaga kesh berhak memperoleh perlindungan


hukum dlm melaksanakan tugas sesuai dgn profesinya “
b. Pasal 53 ayat 2 & 4 “ Tenaga kesh dlm melaksanakan tugasny
berkewajiban utk mematuhi standart profesi dan menghargai hak
pasien “
2. Peraturan Pemerintah No 32 th 1996
a. Pasal 21  Ayat 1. “setiap tenaga kesh dlm melakukan tugasnya
berkewajiban  utk mematuhi standart profesi tenaga kesh.” Ayat 2
“Standart profesi kesh sebagaimana dimaksud dlm ayat
(1)  ditetapkan oleh menteri.
b. Pasal 22 Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dlm melakukqan
tugas profesinya berkewajiban utk :
1) Menghormati hak pasien
2) Menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pribadi pasien
3) Memberikan informasi yg berkaitan dgn kondisi dan
tindakan yg akan dilakukan
4) Membina persetujuan thd tindakan yang akan dilakukan
5) Membuat dan memelihara rekam medis.

c. Pasal 24
Perlindungan hukum diberikan kepada tenga kesehatan
yang  melakukan tugasnya sesuai dengan standart profesi
kesehatan.
3. SK Menkes No 647 Tahun 2000 : Tentang registrasi dan praktek
keperawatan Pasal 17 : ” Perawat dlm melakukan praktek keperawatan
hrs sesuai dgn kewenagan yg diberian, berdasarkan pendidikan dan
pengelaman serta dlm memebrikan pelayanan berkewajiban mematuhi
standart profesi
D. SUMBER
1. Organisasi profesi PPNI
10

a. 1993 : Rancangan standart profesi keperawatan (lingkup praktik


keperawatan, standar pelayanan, standar praktik, standar pendidikan,
dan standaar pendidikan berlanjut).
b. 1999   : Standart Praktek Keperawatan Profesional
c. 2001  : Standart asuhan yang parallel dengan langkah-langkah proses
keperawaatan dan standart kenierja professional yang terkait dengan
sikap, tindakan, dan peran professional.
2. Undang-Undang / Keputusan Presiden (Kepres)/ Peraturan Pemerintah
(PP)
a. UU No 23 th. 1992 tentang Kesehatan
b. Kepres No 56 th. 1995 tentang Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan
c. PP No 32 th. 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
d. UU No 8 th 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. Departemen Kesehatan RI ( SK. Menkes, SK Dirjen Yanmed )
4. Rumah sakit
Rumah Sakit menyusun standart asuhan keperawatan sbg pedoman
pemberian askep utk 10 kasus terbanyak pd masing-masing jenis
pelayanan.

E. MACAM-MACAM STANDAR PROFESI KEPERAWATAN


Sesuai SK DPP PPNI No.3/DPP/SK1/1996, standar profesi
keperawatan terdiri atas standar pelayanan keperawatan, standar praktik
keperawatan,standar pendidikan keperawatan,dan standar pendidikan
berkelanjutan.

1. STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN


Standar pelayanan keperawatan terdiri atas tujuh hal,antara lain sebagai
berikut.

1.    Standar 1
11

Difisi keperawatan mempunyai falsafah dan struktur yang menjamin


pemberian asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dan merupakan sarana
untuk menyelesaikan berbagai persoalan praktik keperawatan di seluruh
institusi asuhan atau pelayanan kesehatan.

2.    Standar 2
Difisi perawatan di pimpin oleh seorang perawat eksekutif yang memenuhi
persyaratan dan anggota direksi.
3.    Standar 3
Kebijaksanaan dan praktik  difisi keperawatan menjamin pelayanan
keperawatan merata dan berkesinambungan yang mengakui perbedaan
agama,social budaya,dan ekonomi di antara klien atau pasien di
institusi pelayanan kesehatan.
4.    Standar 4
Difisi keperawatan menjamin bahwa proses keperawatan di gunakan untuk
merancang dan memberikan asuhan keperawatan guna memenuhi
kebutuhan individu klien atau pasien dalam konteks keluarga.
5.    Standar 5
Difisi perawatan menciptakan lingkungan yang menjamin efektivitas
praktik keperawatan.
6.    Standar 6
 Difisi keperawatan menjamin pengembangan berbagai program
pendidikan untuk menunjang pelaksanaan asuhan keperawatan bermutu
tinggi.
7.    Standar 7
Difisi perawatan memprakarsai ,memanfaatkan,dan berperan serta dalam
berbagai proyek penelitian untuk peningkatan asuhan klien atau pasien.
Standar praktik keperawatan adalah ekspektasi minimal dalam
memberikan asuhan keperawatan yang aman,efektif,dan etis.standar praktik
keperawatan merupakan kemitraan propesi keperawatan dalam melindungi
masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.standar
12

praktik harus dinamis,sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi.
Adapun penjelasan dari standar praktik keperawatan adalah sebagai berikut.
1.      Standar 1
Pengumpulan data tentang status kesehatan  klien atau pasien dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan
2.      Standar 2
Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan.
3.      Standar 3
Rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat berdasarkan
diagnosis keperawatan
4.      Standar 4
Rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan tindakan
keperawatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang disusun
berdasarkan diagnosis keperaawatan.
5.      Standar 5
Tindakan keperawatan member kesempatan klien untuk berpartisipasi dalam
peningkatan,pemeliharaan,dan pemulihan kesehatan.
6.      Standar 6
Tindakan keperawatan membantu klien atau pasien untuk mengoptimalkan
kemampuannya untuk hidup sehat.
7.      Standar 7
Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan ditentukan oleh klien dan
perawat.
8.      Standar 8
Ada tidaknya kemajuan dalampencapaian tujuan member arah untuk
melakukan pengkajian ulang,pengaturan kembali urutan prioritas,pencapaian
tujuan baru,dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.
9.      Standar 9
Pemanfaatan sumber-sumber
Lingkup standar praktik keperawatan profesional meliputi:
13

1.      Standar 1, ilmu keperawatan


2.      Standar 2, akuntabilitas professional
3.      Standar 3, pengkajian
4.      Standar 4, perencanaan
5.      Standar 5, pelaksanaan
6.      Standar 6, evaluasi
sementara standar kinerja profesioanal meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Standar 1, jaminan mutu
2.      Standar 2, pendidikan
3.      Standar 3, penilaian kinerja atau pertimbangan prestasi kerja
4.      Standar 4, keselamatan
5.      Standar 5, etik
6.      Standar 6, kolaborasi
7.      Standar 7, penelitian
8.      Standar 8, pemanfaatan sumber-sumber.

2. STANDAR PENDIDIKAN KEPERAWATAN


Standar yang harus terdapat dalam pendidikan keperawatan adalah:
1.      Standar 1
lembaga pendidikan keperawatan berada dalam suatu institusi
pendidikan tinggi
2.      Standar 2
lembaga pendidikan keperawatan mempunyai falsafah yang
mencerminkan misi darik institusi induk dan dinyatakan dalam
kurikulum.
3.      Standar 3
Lembaga pendidikan keperawatan konsisten denagn struktur
administrasi dari institusi induk dan secara jelas menggambarkan jalur-
jalur hubungan keorganisasian tanggung jawab dan komunikasi.
4.      Standar 4
14

Sumber daya manusia, financial dan material dari lembaga pendidikan


keperawatan memenuhi persaratan dalam kualuitas maupun kuantitas
untuk memperlancar proses pendidikan.
5.      Standar 5
Kebijaksanaan lembaga pendidikan keperawatan mengatur penerimaan
seleksi dan kemajuan mahasisiwa mencerminkan falsafah dan standar
institusi,dengan tetap berpedoman pada aturan yang berlaku bagi suatu
lembaga pendidikan tinggi.
6.      Standar 6
Lingkungan lembaga pendidikan keperawatan menjamin
terselenggaranya tridharma perguruan tinggi, keterlibatan keprofesian
dan perkembangan kepemimpinan dari tenaga mengajar dan
mahasiswa,serta member kesempatan pengembangan bakat dan minat
mahasiswa.
7.      Standar 7
Penyelenggaraan penelitian keperawatan menggunakan kurikulum
nasioanal yang dikelola oleh lembaga yang berwewenang serta
dikembangkan sesuai dengan falsafah dan misi dari lembaga pendidikan
yang bersangkutan.
8.      Standar 8
Tujuan dan desain kurikulum pendidikan keperawatan propesional
mencerminkan  falsafah pendidikan keperawatan dan mempersiapakan
sikap serta kompetensi khusus bagi para lulusan nya.
9.      Standar 9
Lembaga pendidikan keperawatan ikut serta dalam evaluasi internal dan
eksternal yang sistematik.
10.  Standar 10
Lulusan program pendidikan keperawatan professional mengemban
tanggung jawab professional sesuai dengan persiapan tingkat
pendidikan
3. STANDAR PENDIDIKAN BERKELANJUTAN
15

Standar pendidikan berkelanjutan yang harus terdapat di Indonesia adalah


sebagai berikut:
1.      Standar 1
Seluruh organisasi  dan administrasi dari unit penyelenggara
pendidikan berkelanjutan konsisten dengan falsafah maksut dan tujuan
lembaga penyelenggara serta sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan,standar praktik keperawatan,dan standar pendidikan
berkelanjutan,yang dikeluarkan oleh organisasi profesi keperawatan
nasianal
2.      Standar 2
Pemimpin,tenag mengajar,narasumber dan staf penunjang yang
berkwalitas diikutsertakan dalm pencapaian tujuan inti
penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan.
3.      Standar  3
Berpartisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka dan
dalam merencanakan kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
4.      Standar 4
Desain pendidikan berkelanjutan untuk setiap program terdiri atas
pengalaman belajar yang berencana,terorganisasi,dievaluasi
berdasarakn prinsip pendidikan orang dewasa.
5.      Standar 5
Sumber daya material dan fasilitas memadai untuk mencapai tujuan
dan melaksanakan fungsi seluruh untuk penyelenggaraan pendidikan
berkelanjutan.
6.      Standar 6
Penyelaggaraan pendidikan berkelanjutan menetapkan dan
memelihara system penyimpanan,pencatatan,dan pelaporan.
7.      Standar 7
16

Evaluasi merupakan proses kendali mutu secara integral yang terus


menerus dan sistematis mengenai unit penyelenggaraan pendidikan
berkelanjutan dan setiap program.
Masing-masing standar pendidikan berkelanjutan tersebut di atas
dilengkapi dengan rasional, kriteria struktur, kriteria proses, kriteria hasil.
Standar profesi keperawatan agak berbeda dengan standar asuhan
keperawatan di rumah sakit dimana standar asuhan keperawatan di rumah
sakit  berdasarkan pada Surat Keputusan Dirjen Yanmed No.
YM.00.03.2.6.7637 yang disusun sebagai berikut:
1.      Standar 1, falsafah keperawatan
2.      Standar 2, tujuan asuhan keperawatan
3.      Standar 3, pengkajian keperawatan.
4.      standar 4, diagnosis keperawatan
5.      Standar 5, perencanaan keperawatan.
6.     Standar 6, intervensi keperawatan.prosedur keperawatan umum
terdiri atas 14 komponen yaitu:
a. Memenuhi kebutuhan oksigen
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi,keseimbangan caairan,dan
elektrolit.
c. Memenuhi kebutuhan keamanan
d. Memenuhi kebutuhan eliminasi
e. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik.
f. Memenuhi kebutuhan istirahat tidur
g. Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
h. Memenuhi kebutuhan spiritual.
i. Memenuhi kebutuhan emosional
j. Memenuhi kebutuhan komunikasi
k.Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses
penyembuhan.
l. Memenuhi kebutuhan penyuluhan
m. Memenuhi kebutuhan rehabilitasi
17

n. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis.


7.      Standar 7, evaluasi keperawatan.
8.      Standar 8, catatan asuahan keperawatan.

4. JENIS STANDAR PROFESI KEPERAWATAN


Dari berbagai macam standar profesi keperawatan di atas,dapat disampaikan
bahwa terdapat tiga jenis standar,yaitu sebagai berikut:
1.  Standar proses,merupakan proses pemberian pelayanan keperawatan
yang mencakup sifat pelayanan dan metode dalam memberikan
pelayanan.
2.  Standar struktur,meliputi fasilitas fisik dan kondisi dimana pelayanan
diberikan serta unsur penunjang pelaksanaan pelayanan keperawatan.
3. Standar hasil,meliputi hasil yang diharapkan dari pemberian pelayanan
keperawatan yang berdasarkan struktur dan proses pemberian
pelayanan keperawatan.

F. STANDART PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sejak tahun 1986, standar praktik keperawatan komunitas ditulis dalam
suatu kerangka kerja proses keperawatan. Keperawatam kesehatan komunitas
diinterpretasikan secara luas untuk mencakup sub-bidang keahlian tentang
kesehatan masyarakat, kesehatan rumah, kesehatan kerja, sekolah keperawatan,
dan praktisi perawata dalm bidang asuhan primer. Proses keperawatan
digunakan untuk mengkaji, merencanakan, mendiagnosis, mengintervensi, dan
mengevaluasi individu, keluarga dan komunitas. Kolaborasi dengan keluarga
sangat ditekankan. Oleh karena itu, praktik keperawatan kesehatan komunitas
mengarahkan pelayanannya kepada individu, keluarga dan kelompok meski
tanggug jawab dominannya tetap pada populasi secara keseluruhan (friedman
dan Marilyn, 1998). Standar praktik keperawatan merupakan komitment
profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap prakatik yang
dilakukan oleh anggota profesi (DPP PPNI, 1999). Steven (1983) menjelaskan
18

tentang dua pengertian standar praktik keperawatan komunitas seperti yang


tertera di bawah ini.
1. kriteri keberhasilan
2. sebagai dasar untuk mengukur peristiwa.
Sedangkan menurut ANA (1974) Standart Praktek Keperawatan Komunitas
adalah :
1. Pengumpulan data status kesehatan klien sistemik dan terus menerus
2. Menegakkan diagnosa dari data
3. perencanaan : Menentukan tujuan
4. Perencanaan diprioritaskan pemberian keperawatan.
5. Pemberian tindakan keperawatan ( Promosi, menjaga dan perbaikan )
6. Tindakan keperawatan dalam membantu klien meningkatkan kesehatan.
7. kemajuan klien thd pencapaian tujuan
8. tindakan keperawatan pengkajian secara kontinu

 TATANAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


Jumlah perawat yang bekerja dikomunitas meningkat secara bermakna.
Peningkatan biaya perawatan dirumah sakit mendorong peningkatan
kebutuhan terhadap adanya pelayanan di komunitas yang ditujukan untuk
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan pada fase
penyembuhan. Perawat di komunitas difokuskan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan, pendidikan, dan mamajement, serta
mengkoordinasikan dan melanjutkan perawatan restorative didalam
lingkungan komunitas klien. Perawatan komunitas mengkaji kebutuhan
kesehatan individu, keluarga, dan komunitas, serta embantu lien berupaya
melawan penyakit dan masalah kesehatan. Sementara perawatan kesehatan
diinstitusi berfokus pada individu dan keluarga.perawatan komunitas juga
mengacu pada kesehatan komunitas dan interaksi antar individu dalam
komunitas tersebut. Komunitas dapat berupa suatu lokasi khusus, misalnya
area urban / pelosok atau sekelompok orang disuatu tempat kerja, sekolah
atau kelompok lain yang memiliki minat dan karakteristik tertentu,
19

sehingga tampak perawat komunitas memiliki tempat kerja yang


bervariasi. Tempat kerja tersebut meliputi wilayah komunitas, pusat-pusat
kesehatan okupasi, sekolah, lembaga pelayanan kesehatan rumah, klinik
kesehatan dan tempat praktik swasta (perry dan potter, 2005)
Menurut CHS (1992), pratik keperawatan yaitu tindakan mandiri
perawat professional melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan
klien dan tim kesehatan lain. Perawat professional dalam memberikan
asuhan keperawatanharus sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya.tindakan keperawatan harus dapat dipertanggungjawabkan
dengan mengacu pada standar profesi.

 PUSAT KESEHATAN KOMUNITAS


Pusat kesehatan masyarakat menawarakn program yang komprehensif
berkaitan dengan upaya meningkatkan dan mempertahankan kesehatan,
pendidikan, manajemen, serta koordinasi asuhan keperawatan dalam
komunitas. Pusat pelayanan komunitas menyediakan pelayanan rawat
jalan (asuhan yang dicari oleh klien yang dating ke pusat perawatan
kesehatan komunitas) dan asuhan keperawatan dirumah. Perawat yang
bekerja di tempat ini sering kali bekerja lebih mandiri daripada perawat
yang bekerja di institusi. Pusat kesehatan masyarakat juga memperjakan
profesi kesehatan lainnya, tetapi perawat secara umum memberikan
perawatan dalam porsi yang lebih besar bahkan mungkin menjalankan
tugas dan mengoperasikan tempat tersebut secara mandiri. Contoh pusat
kesehatan masyarakat adalah klinik persiapan menjadi orang tua, pusat
kesehatan keluarga, dan kesehatan mental. Penyelenggaraan pelayanan di
komunitas meliputi pelayanan sebagai berikut:

A. Sekolah atau Kampus


Pelayanan keperawatan yang diselenggarakan meliputi pendidikan
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, dan pendidikan seks. Selain
itu, perawat yang bekerja disekolah dapat memberikan perawatan pada
20

peserta didik dengan penyakit akut/yang bukan kasus kedaruratan.


Misalnya, penyakit infeksi saluran pernafasan bagian atas dan infeksi virus.
Perawat juga memberikan rujukan kepada peserta didik dan keluarganya
bila membutuhkan perawatan kesehatan yang lebih sfesifik
Standar praktik keperawatan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Perawat sekolah menggunakan dasar pengetahuan klinik dalam
melakukan pratik keperawaatan kesehatan di sekolah.
2. Perawat sekolah mengguakan pendekatan sistemik dalam pemecahan
masalah.
3. Perawat sekolah berkontribusi dalam pendidikan siswa dengan
pendekatan proses keperawatan.
4. Perawat sekolah menggunakan keterampilan berkomunikasi secara
efektif dalam melaksanakan tugas.
5. Perawat sekolah membangun dan memelihara program kesehatan
sekolah secara komprehensif.
6. Perawat sekolah melakukan kolaborasi dengan tenaga lain untuk
memenuhi kebutuhan siswa.
7. Perawat sekolah elakukan kolaborasi dengan masyarakat dalam
menyusun system pelayanan dan berfungsi sebagai penghubung
antara sekolah dan masyarakat.
8. Perawat sekolah membantu klien (dalam hal ini siswa, keluarga dan
komunitas) untuk mencapai kesejahteraan yang optimal melalui
pendidikan kesehatan.
9. Perawat sekolah melakukan penelitian dan praktik inovatif dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan sekolah.
10. Perawat sekolah meningkatkan kualitas pelayanan dan peningkatan
professional.

B. Lingkungan Kesehatan Kerja


Beberapa perusahaan beser memberikan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya
di pusat kesehatan okupasi yang berlokasi di gesug perusahaan tersebut.
21

Asuhan keperawatan di tempat ini meliputi lima bidang. Perawat


mengembangkan program yang bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dengan
mengurangi jumlah kejadian kecelakaan kerja.
2) Menurunkan resiko penyakit akibat kerja.
3) Mengurangi transmisi penyakit menular antar pekerja.
4) Memberikan program peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
pendidikan kesehatan.
5) Mengintervensi kasus-kasus akut nonkedaruratan dan memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan.

C. Lembaga Perawatan Kesehatan Di Rumah


Klien sering kali membutuhkan asuhan keperawatan yang khusus yang
dapat diberikan secara efisien dirumah. Perawat dalam lembaga ini
memberikan perawatan kesehatan di rumah, misalnya perawat yang bekerja
di lembaga perawatan komunitas, hospice, dan lembaga perawatan rumah
swasta melakukan kunjungan rumah.perawat yag bekerja di rumah harus
memiliki kemampuan untuk mendidik, fleksibel, kreatif dan percaya diri,
selain kemampuan klinik yang kompeten (perry dan potter, 2005).

D. Lingkungan Kerja Lain


Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat dapat bekerja dengan peran
dan tanggung jawab yang bervariasi. Seorang perawat dapat bekerja
ditempat praktik dokter, membuka praktik mandiri atau bekerja sama
dengan perawat lain, serta bekerja di bidang pendidikan dan penelitian.
Berkaitan dengan lingkungan tempat bekerja, perawat ditantang untuk
memberikan perawatan berkualitas. Penelitian keperawatan yang
mengaitkan penelitian tentang kualitas hasil perawatan dengan biaya
perawatan memberikan hasil bahwa peerawat memjawab tantangan di atas.
Perawat terlibat aktif dalam isu-isu perawatan kesehatan di seluruh tingkat
peerintahan (holzemer. 1990).
22

 PENGARUH KEPERAWATAN PADA KEBIJAKAN DAN


PRAKTIK PERAWATAN
Nursing’s Agenda For Health Care Reform mendorong lahirnya
system pelayanan kesehatan yang mudah diperoleh, berkualitas dan
dengan biaya yang rasional. Rencana untuk pembaharuan sangat berfokus
pada pelayanan perawatan kesehatan, promosi, restorasi, dan
mempertahankan kesehatan (Tri Council, 1991). Aktivitas dan komitmen
politik merupakan bagian dari profesionalisme. Politik merupakan aspek
yang penting dalam memberikan perawatan kesehatan. Perawat dapat
mempelajari teknik-teknik dalam memengaruhi klien, bernegosiasi, dan
teknik dalam melakkukan interaksi social dengan klien/masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Standart praktik keperawatan adalah norma atau penegasan tentang mutu
pekerjaan seseorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yg
dirumuskan & digunakan sebagai pedoman pemberian yang kepwt serta
merupakan tolok ukur penilaian penampilan kerja perawat.

Menurut Ann Gillies (1989) mengidentifikasi tujuan dari standar


keperawatan, antara lain:

1. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

2. Menurunkan biaya perawatan yang harus dikeluarkan; alasannya adalah.

3. Melindungi perawat dari kelalaian dalam melakukan tugas & melindungi


klien dari  tindakan yang tidak sesuai.

 Di Indonesia dasar hukum yg digunakan dlm praktik keperawatan adalah :

1) Undang-Undang No 23 th 1992 : tentang kesehatan,

2) PP No 32 th 1996,

3) SK Menkes No 647 Tahun 2000 : Tentang registrasi dan praktek


keperawatan Pasal 17 :

Sumber

1. Organisasi profesi PPNI,

2. Undang-Undang / Keputusan Presiden (Kepres)/ Peraturan Pemerintah


(PP),

23
24

3. Departemen Kesehatan RI ( SK. Menkes, SK Dirjen Yanmed ),

4. Rumah sakit

Macam-macam standar profesi keperawatan


1.      Jenis standar profesi keperawatan
2.      Standar pendidikan berkelanjutan
3.      Standar pendidikan keperawatan
4.      Standar pelayanan keperawatan

B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah
makalah ini sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman-teman mahasiswa
supaya lebih giat dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

iii

Anda mungkin juga menyukai