Anda di halaman 1dari 14

Definisi 

Standart Praktek Keperawatan Komunitas.

Standart praktik keperawatan adalah norma atau penegasan


tentang mutu pekerjaan seseorang perawat yang dianggap
baik, tepat dan benar yg dirumuskan & digunakan sebagai
pedoman pemberian keperawatan serta merupakan tolok ukur
penilaian penampilan kerja perawat. Standar merupakan
pernyataan yang sah, suatu model yang disusun berdasarkan
kebiasaan atau kesepakatan mengenai apa yang memadai dan
sasuai, dapat diterima, dan layak dalam praktek keperawatan
1. Standar CNA untuk praktik keperawatan, antara lain:
2. Praktik keperawatan memerlukan model konsep
keperawatan yang menjadi dasar praktik
3. Praktik keperawatan memerlukan penggunaan proses
proses keperawatan secara efektif.
4. Pratik keperawatan memelukan hubungan yang saling
membantu untuk menjadi dasar interaksi antara klien-
perawat.
5. Praktik keperawatan menuntut perawat untuk memenuhi
tanggung jawab profesinya.
Sedangkan standaar kinerja professional dan standar praktik keperawatan (ANA) antara
lain, sebagai berikut:
1.  Standar kinerja professional

1. Perawat secara sistematis mengevaluasi kualitas dan keefektifan praktik keperawatan.


2. Perawat mengevaluasi diri sendiri dalam praktik keperawatan yang dilakukannya,
mengacu pada standar praktik professional, peraturan dan regulasi yang berlaku.
3. Perawat memerlukan dan mempertahankan pengetahuan terkini dalam praktik
keperawatan.
4. Perawat berkontribusi dalam pengembangan professional dari rekan-rekan, kolega dan
orang lain.
5. Keputusan dan tindakan perawat dilakukan atas nama klien yang ditentukan secara
etis.
6. Perawat berkolaborasi dengan klien dan orang terdekat, serta pemberi pelayanan
kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
7. Perawat menggunakan hasil penelitian di lahan praktik.
8. Perawat mempertimbangkan factor-faktor yang berkaitan dengan keamanan,
keefektifan dan biaya dalam merencanakan serta memberikan perawatan pada klien.
2. Standar praktik keperawatan

Table standar praktik keperawatan dari ANA

No Standar Elemen
1. Pengkajian 1. Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh
Perawat kondisi atau kebutuhan-kebutuhan klien saat ini.
mengidentifikasi dan 2. Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik
pengumpulan data pengkajian yang sesuai .
tentang status kesehatan 3. Pengumpulan data melibatkan klien, orang-
klien. orang terdekat klien dan petugas kesehatan..
4. Proses pengumpulan data bersifat sistematis
dan berkesinambungan.
5. Data-data yang relevan didokumentasikan
dalam bentuk yang mudah didapatkan kembali.
2 Diagnosa 1. Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.
· Perawat menganalisa 2. Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang
data yang dikaji untuk terdekat klien, tenaga kesehatan bila
menentukan diagnosa. memungkinkan.
· Perawat 3. Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang
mengidentifikasi hasil memudahkan perencanaan perawatan.
yang diharapkan secara
individual pada klien. 1. Hasil diambil dari diagnosa.
2. Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-
tujuan yang dapat diukur.
3. Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama
klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan.
4. Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan
kemampuan/kapasitas klien saat ini dan
kemampuan potensial.
5. Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai
dengan sumber-sumber yang tersedia bagi klien.
6. Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan
waktu pencapaian.
7. Hasil yang diharapkan memberi arah bagi
keanjutan perawatan.
5 Evaluasi
Perawat mengevaluasi 1. Evaluasi bersifat sistematis dan
kemajuan klien berkesinambungan.
terhadap hasil yang 2. Respon klien terhadap intervensi
telah dicapai. didokumentasikan.
3. Keefektifan intervensi dievaluasi dalam
kaitannya dengan hasil.
4. Pengkajian terhadap data yang bersifat
kesinambungan digunakan untuk merevisi
diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan
untuk selanjutnya,
5. Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan
didokumentasikan.
6. Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas
kesehatan dilibatkan dalam proses evaluasi
Tujuan Standart Praktek Keperawatan Komunitas.
Standar keperawatan adalah pernyataan deskriptif dari
kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan
yang diberikan pada klien. Standar keperawatan dapat
digunakan sebagai target atau ukuran untuk menilai
penampilan perawat. Standar member arah dan bimbingan
langsung kepada perawat dalam melaksanakna asuhan
keperawatan. Dengan demikian, standar berguna untuk
melindungi perawat dank lien dari keselahan dan untuk
mengetahui apakah tindakan keperawatan yang telah
dilakukan tenaga medis/perawat lali atau salah.
Menurut Ann Gillies (1989) mengidentifikasi tujuan dari
standar keperawatan, antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
2. Menurunkan biaya perawatan yang harus dikeluarkan;
alasannya adalah:
1. Apabila perawat yang telah ditetapkan pada standart
setidak- tidaknya kegiatan yg tdk perlu tidak akan terjadi.
2. Permasalahan klien lebih cepat teratasi
3. Hari rawat inap lebih efektif ( pendek)
3.Melindungi perawat dari kelalaian dalam melakukan tugas
& melindungi klien dari tindakan yang tidak sesuai.
Dengan demikian, standar asuhan keperawatan harus dapat
menguraikan prosedur yang harus dilakukan dalam memberikan
asuhan keperawatan, sehingga kesalahn dan kelalaian dapat
dihindarkan. Dengan adanya standar praktik, profesi keperawatan
yang bertangguan jawab melindungi masyarakat atau kkomunitas
dapat diwujudkan. Penyusunan pelaksanaan standar pratik
mempunyai fungsi utama dalam organisasi, yaitu sebagai berikut:
1. Mempertahankan akuntabilitas aonggota dalam melaksanakan
standar.
2. Mendidik masyarakat untuk menghargai standar serta individu
yang tidak memenuhi standar atau tidak menikuti standar.
3. Menetukan dan meningkatkan standar.
• Dasar Hukum Praktek Keperawatan Komunitas.
 Di Indonesia dasar hukum yg digunakan dlm praktik keperawatan
adalah :
a) 1. Undang-Undang Pasal 53 ayat 1 “ Tenaga kesh berhak memperoleh
perlindungan hukum dlm melaksanakan tugas sesuai dgn profesinya “
b) Pasal 53 ayat 2 & 4 “ Tenaga kesh dlm melaksanakan tugasny
berkewajiban utk mematuhi standart profesi dan menghargai hak pasien

No 23 th 1992 : tentang kesehatan :
2. Peraturan Pemerintah No 32 th 1996
a. Pasal 21  Ayat 1. “setiap tenaga kesh dlm melakukan tugasnya
berkewajiban  utk mematuhi standart profesi tenaga kesh.” Ayat 2
“Standart profesi kesh sebagaimana dimaksud dlm ayat
(1)  ditetapkan oleh menteri.
b. Pasal 22 Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dlm
melakukqan tugas profesinya berkewajiban utk :
a) Menghormati hak pasien
b) Menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pribadi pasien
c) Memberikan informasi yg berkaitan dgn kondisi dan
tindakan yg akan dilakukan
d) Membina persetujuan thd tindakan yang akan dilakukan
e) Membuat dan memelihara rekam medis.
c. Pasal 24
f) Perlindungan hukum diberikan kepada tenga kesehatan
yang  melakukan tugasnya sesuai dengan standart profesi
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai