a) Jangan hapus tulisan yang salah, tetapi cukup digaris dan diganti dengan
tulisan yang benar, kemudian diparaf.
b) Dalam catatan hanya ditulis uraian obyektif tentang perilaku klien dan
tindakan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan
lainnya.
c) Koreksi masalah sesegera mungkin karena kesalahan menulis catatan
berakibat pada kesalahan memberikan tindakan.
d) Isi catatan merupakan fakta yang akurat dan dapat diandalkan, jangan lakukan
rekayasa/penafsiran pribadi.
e) Jangan biarkan bagian kosong dapat diisi orang lain dengan informasi yang
tidak benar. Pada bagian yang kosong tersebut diberi garis horizontal dan
diparaf.
f) Tulisan harus jelas dengan menggunakan sarana yang tidak mudah dihapus
(misalnya tinta).
g) Jika ada instruksi dokter yang tidak jelas (tugas limpah), segera diklarifikasi.
h) Tulis untuk diri sendiri, bukan untuk orang lain karena tanggungjawabnya
terletak pada diri sendiri.
i) Tulis informasi yang spesifik, lengkap, singkat, dan padat (hindari tulisan
yang bersifat umum).
j) Catat waktu mulai dokumentasi dan cantumkan nama, title, dan tanda tangan
anda pada akhir dokumentasi, jangan menunda-nunda mencatat informasi
klien dan segera catat setelah diakui.
4. Beberapa contoh situasi yang dapat memberi kecenderungan ada tuntutan
hukum
a. Kesalahan administrasi pengobatan.
b. Kelemahan dalam supervisi dioagnosa secara adekuat.
c. Kelalaian dalam mengangkut/mengecek benda asing setelah operasi.
d. Mengakibatkan klien mengancam luka.
e. Pemberhentian obat oleh perawat.
f. Tidak memperhatikan antiseptik yang diharuskan.
g. Tidak mengikuti peraturan dan prosedur yang diharuskan.
5. Implikasi etik dokumentasi
Pelaksanaan etik dalam dokumentasi keperawatan ada 3 hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
a. Pandangan etik dokumentasi keperawatan artinya asuhan keperawatan pasien
ditunjukkan untuk seluruh proses kehidupan dan keadaan perawatan ini sangat
kompleks dan etis seperti bagaimana menimbulkan kepercayaan pada pasien,
penentuan kematian instruksi resusistasi tidak perlu dilakukan termasuk obat-obat
pendukung dalam dokumentasi ini akan menjawab pernyataan secara jelas.
Informasi yang akurat akan membantu dalam pemecahan masalah yang
membutuhkan dokumentasi yang objektif.
b. Menjaga kerahasiaan (privasi pasien).
c. Moral perjanjian. Moral perjanjian merupakan suatu pertimbangan etik yang
digunakan dalam melaksanakan dokumentasi keperawatan. Yang termasuk dalam
moral perjanjian adalah etik perizinan, mencakup:
1) Perijinan yang tak langsung saat pengambilan darah tes pasien langsung,
memberikan tangan.
2) Perijinan langsung : pasien dengan kemauannya sendiri datang ke rumah sakit.
3) Perijinan yang perlu pemberitahuan pasien perlu membuat keputusan rasional
sebelum menentukan keputusan: pasien perlu tindakan operasi, maka dokter
harus memberikan penjelasan terlebih dahulu.