Anda di halaman 1dari 51

NS. Agung E Rahmawan, S.Kep.

Riwayat Pendidikan :
• Diploma-III Keperawatan UMM
• S1-Keperawatan UNIBRAW
Riwayat Organisasi :
• Ketua Bidang Organisasi HIPPII Pusat Periode 2016 -Sekarang
• Wakil Ketua HIPPII Cab. Jawa Timur periode 2017 - Sekarang
• Sekertaris PERDALIN Cab. Malang Raya Tahun 2019 -
Sekarang
• Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya (TKMKB) Non Teknis
BPJS Kesehatan Malang Raya tahun 2016 - Sekarang
• Wakil Ketua, Bidang Pelayanan DPD PPNI Kota Malang
Periode 2017- Sekarang
• Ketua Himpunan Perawat Pengendali Infeksi Indonesia
Nama : Ns. Agung E Rahmawan, S.Kep. (HIPPII) Cabang Malang Raya periode 2012 -2017
Email : ns.agungerahmawan@gmail.com Riwayat Pekerjaan :
• General Manager (GM) 2018 – Sekarang
No Telp : 0857 5543 5270 • Pengawas Kontruksi Pembangunan Gedung 9 Lantai
• IPCN Sejak 2009 - sekarang
• Kepala Divisi Keperawatan Khusus di RSI Malang UNISMA
2017 - 2018
• Perawat IGD RSI Malang 2007 - 2013
• Sekertaris Komite PPI RSI Malang Unisma 2009-2016
HAIs Masalah kesehatan
(VAP, IADP,ILO,ISK) di seluruh dunia

Mortalitas
Morbiditas
Kecacatan

Tuntutan Biaya meningkat


Hukum Pencegahan & Citra RS menurun
UU RI no 36 Pengendalian Mutu pelayanan
UU RI no 44 Infeksi (PPI) menurun

ICRA Program PPI


Resiko Transmisi Secara Umum :
Resiko • Saat Ke Pasien
• Saat Menggunakan dan Malepas APD
Transmisi • Saat Melakukan Transfer Pasien
• Saat Tatalaksana Lingkungan
Pada Petugas • Saat Tata Laksana Jenazah
• Saat Proses Renovasi dll
di Fasyankes
LATAR BELAKANG
• Konstruksi dan renovasi dapat menyebabkan debu
(spora ) beterbangan kemana – mana
• Risiko yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi /
renovasi terutama terkait dengan penurunan
kualitas udara ( airborne infection) dan pencemaran
lingkungan dari jamur (mis : Aspergillus spp,
Fusarium sp., Zygomycetes) atau air yang
terkontaminasi (misal : Legionella spp.)
• Dapat menginfeksi pasien yang sedang di rawat
Pengertian Risk Asesment

Suatu proses penilaian untuk menguji suatu


proses secara rinci dan berurutan, baik kejadian
yang aktual maupun yang potensial berisiko
ataupun kegagalan dan suatu yang rentan melalui
proses yang logis, dengan memprioritaskan area
yang akan di perbaiki berdasarkan dampak yang
akan di timbulkan baik aktual maupun potensial
dari suatu proses perawatan, pengobatan
ataupun service yang diberikan
ICRA PROSES Penilaian Risiko Pengendalian Infeksi
adalah proses multidisiplin yang
berfokus pada pengurangan risiko dari
infeksi ke pasien, dg perencanaan
fasilitas, desain, dan konstruksi
kegiatan.
Dampak kerja :
• Pasien
• Mencegah dan / atau meminimalkan
dampak proyek
Hal Yang perlu di persiapkan sebelum bekerja
• As Build Drawing
Bangunan Lama
• Shop Drawing
Rencana
Kontruksi Baru
• Komponen Yang Memungkinkan
Di Dinding dan Plafon
• Ducting Air flow
• Kabel ME (Jaringan, Listrk, Lan dll)
• Hidrant
• Gas Medis (O2, N2O, Suction, Air
Presure)
• Jalur Utilisasi Air Kotor dan Bersih
AHU
Aktivitas Konstruksi
1. Aktivitas kontruksi ditentukan berdasarkan
dengan :
• Banyaknya debu yang ditimbulkan
• Potensial terjadinya pencemaran udara
• Lama pekerjaan konstruksi
• Jumlah sistem pendingin ruangan dan ventilasi
yang terpadu

2. Dibagi 4 tipe yaitu : tipe A, B, C dan D


3. Berdasarkan kelompok risiko : Risiko rendah, Risiko
sedang, Risiko tinggi dan Risiko sangat tinggi
KRITERIA TYPE A
PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM :
• Mengganti ubin, langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja. Misalnya :
terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
• Wall covering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau akses ke
langit-langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan
KRITERIA TYPE B
SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG MENGHASILKAN DEBU
SEDIKIT :

• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.


• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi debu dapat di
kontrol
KRITERIA TYPE C
PEKERJAAN YANG MENGHASILKAN DEBU TINGKAT SEDANG HINGGA TINGKAT TINGGI ATAU
MEMERLUKAN PEMBONGKARAN ATAU PEMINDAHAN/PENGHAPUSAN & PEMBERSIHAN
KOMPONEN BANGUNAN TETAP ATAU RAKITAN :
• Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding
• pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon langit-2 dan pekerjaan
khusus.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Kegiatan apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.

luwi icra 12062013


KRITERIA TYPE D

PEMBONGKARAN & KONSTRUKSI PROYEK-PROYEK BESAR


• Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
• Penghancuran mayor dari proyek bangunan
• Memerlukan pembongkaran berat atau pemindahan/penghapusan
sistem perkabelan lengkap.
• Kontruksi baru.
Perhatikan Letak Area Kontruksi : Atas, Bawah,
Samping Kanan Kiri, Depan Belakang
DEFINISI AREA PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI / LOKASI
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

RENDAH SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI


- Area kantor - Perawatan pasien dan tidak - UGD - Unit Onkologi
tercakup dalam Grup 3 / 4
- Tanpa pasien/ area resiko - Radiology - Terapi Radiasi
rendah yang tidak - Laundry
- Recovery Rooms - Area klinis
terdaftar dimanapun
- Cafeteria
- Ruang Maternitas / VK - Chemo Infusion
- Dietary
- High Dependency Unit - Transplant
- Manajemen Material
- Kamar bayi - Pharmacy Admixture - Ruang bersih
- PT/OT/Speech
- Pediatrics (kecuali yang - Kamar Operasi
- Penerimaan/Pemulangan tertulis di Grup 4)
- Departemen Proses Sterilisasi
- MRI - Lab Microbiologi
- Kateterisasi Jantung
- Obat-obatan nuklir - Long term sub-acute units
- Kamar prosedur invasif pasien rawat
- Echocardiography - Farmasi jalan
- Laboratorium tidak spesifik - Dialisis - Area Anastessi & pompa jantung
seperti Grup 3
- Endoskopi - Newborn Intensive Care Unit (NICU)
- Koridor Umum (yang dilewati
- Area Bronchoskopi - Semua Intensive Care Unit (kecuali yang
pasien, suplai, dan linen)
tertulis di Grup 4)
Resiko-resiko Pada Area Pasien Khusus yang perlu
di pertimbangkan Secara Khusus :
• Pasien post tindakan transplantasi
• Kemoterapi
• Penyakit kronik : paru
• Bayi premature
• Pasien ICU, NICU
• Diabetes mellitus & HD
• Tahap akhir AIDS / HIV
• Kasus Bedah
• Covid -19
LEVEL ICRA KONSTRUKSI
 Ditentukan berdasarkan tabel antara Tipe Pekerjaan Konstrusi dan Kelompok Risiko
Bangunan

Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group

LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV


Selama pembangunan proyek Setelah selesai proyek

KELAS I 1. Laksanakan pekerjaan dengan metode 1. Bersihkan area kerja setelah


meminimalisasi timbulnya debu dari menyelesaikan tugas.
pelaksanaan kegiatan kontruksi.
2. Segera meletakan kembali ke tempat
semula plafon atap yg diganti.
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

KELAS II 1. Menyediakan sarana aktif utk mencegah 1. Lap permukaan kerja dengan
debu udara dari penyebaran ke atmosfer. pembersih/desinfektan.
2. Semprot dng air pada permukaan kerja 2. Wadah yg berisi limbah kontruksi sebelum
utk mengendalikan debu pada waktu di transportasi harus tertutup rapat.
pemotongan. 3. Pel basah dan/atau vakum dengan HEPA
3. Seal pintu yang tidak terpakai dengan filter, vakum sebelum meninggalkan area
lakban. kerja.
4. Blokir dan tutup ventilasi udara. 4. Setelah selesai, mengembalikan sistem
5. Tempatkan keset debu di pintu masuk dan HVAC di mana pekerjaan dilakukan.
keluar area kerja.
6. Hilangkan atau isolasi sistem HVAC
("heating, ventilation, and air-conditioning)
yang sedang dilaksanakan.
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

KELAS III 1. Untuk mencegah kontaminasi dari sistem 1. Jangan menghilangkan barier dari area kerja
saluran maka hilangkan/lepaskan atau sampai proyek selesai diperiksa oleh Komite
isolasi sistem HVAC (heating, ventilation, PPIRS dan Dibersihkan oleh bagin kebersihan
and air-conditioning) di area, dimana RS.
pekerjaan sedang dilakukan. 2. Hilangkan barier material dengan hati-2
2. Lengkapi semua barier penting yaitu untuk meminimalisasi penyebaran dari
triplek , plastic untuk menutup area dari kotoran dan puing-2 yg terkait dng kontruksi.
area yg tdk untuk kerja atau menerapkan
metode pengendalian kubus ( koneksi
disegel ke tempat bekerja dng HEPA
vakum utk menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi dimulai.
Selama pembangunan Proyek Setelah penyelesaian proyek

3. Menjaga tekanan udara negatif di dalam 3. Vacuum area kerja area dng HEPA filtered
tempat kerja dengan menggunakan HEPA vacuums.
unit yang dilengkapi dengan penyaringan 4. Area untuk lap basah dng
udara. pembersih/disinfeksi/cleaner
4. Wadah tempat limbah kontruksi sebelum di 5. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC
transportasi harus tertutup rapat. ).
5. Tutup wadah transportasi atau gerobak saat
pengangkutan puing.
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

KELAS IV 1. Untuk mencegah kontaminasi sistem 1. Jangan menghilangkan barier dari area
saluran maka isolasi sistem HVAC di area, kerja sampai proyek selesai diperiksa
dimana pekerjaan sedang dilakukan. oleh Komite/Panitia PPIRS. Dibersihkan
oleh bagian kebersihan RS.
2. Lengkapi semua barier penting yaitu
teriplek , plastic untuk menutup area dari 2. Hilangkan barier material dengan hati-2
area yg tdk untuk kerja atau menerapkan untuk meminimalisasi penyebaran dari
metode pengendalian kubus (koneksi kotoran dan puing-2 yg terkait dng
disegel ke tempat bekerja dng HEPA kontruksi.
vakum utk menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi dimulai.
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

3. Menjaga tekanan udara negatif di 3. Wadah untuk limbah kontruksi harus


dalam tempat kerja dengan ditutup rapat sebelum kontruksi.
menggunakan HEPA unit yang 4. Wadah transportasi atau gerobak agar
dilengkapi dengan penyaringan udara. ditutup rapat.
4. Segel lubang, pipa, saluran & lubang-2
kecil yg bisa menyebabkan kebocoran
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

5. Membangun serambi/ruangan dan semua 5. Vakum area kerja dengan vakum HEPA filter.
personil melewati ruangan ini sehingga dapat
disedot debunya dengan vakum cleaner HEPA 6. Area di pel dengan pel basah dengan
sebelum meninggalkan tempat kerja atau pembersih/desinfektan.
mereka bisa memakai kain atau baju kertas yg
di lepas setiap kali mereka meninggalkan 7. Setelah selesai mengembalikan sistem HVAC
tempat kerja dimana pekerjaan dilakukan.
6. Semua personil memasuki tempat kerja
diwajibkan untuk mengenakan penutup
sepatu. Penutup sepatu harus diganti setiap
kali pekerja keluar dari area kerja
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

5. Membangun serambi/ruangan dan semua 5. Vakum area kerja dengan vakum HEPA
personil melewati ruangan ini sehingga
dapat disedot debunya dengan vakum filter.
cleaner HEPA sebelum meninggalkan 6. Area di pel dengan pel basah dengan
tempat kerja atau mereka bisa memakai
kain atau baju kertas yg di lepas setiap pembersih/desinfektan.
kali mereka meninggalkan tempat kerja 7. Setelah selesai mengembalikan sistem
6. Semua personil memasuki tempat kerja
diwajibkan untuk mengenakan penutup HVAC dimana pekerjaan dilakukan.
sepatu. Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari area kerja
POST RENOVASI
1. Pembersihan akhir dilakukan secara keseluruhan
(general cleaning) sebelum ruangan diizinkan
untuk ditempati oleh pasien / digunakan
2. Melakukan kultur ruangan berdasarkan kelompok
risiko
3. Maintenance dan mengecek fungsi – fungsi alat
yang seperti sedia kala
4. Setelah pembangunan selesai IPCN dan K3
melakukan evaluasi kembali dengan menggunakan
chek list renovasi bangunan
Cover Renovasi 42
Kesalahan dan Kekurangan ICRA Bangunan
Area
X
Kontruksi

X
Jalur Khusus Jalur Khusus
Proyek Petugas dan Pasien
Jalur Khusus
Proyek
Area
Kontruksi

Anda mungkin juga menyukai