Mata Kuliah
Mata kuliah ini membahas tentang Kebijakan Mutu Pelayanan Kesehatan di
Indonesia baik pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama maupun
fasilitas pelayanan kesehatan rujukan, konsep dan penerapan manajemen
mutu dalam pelayanan kesehatan dan peran Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai regulator mutu,
dan lembaga independen pelaksana akreditasi yang merupakan salah satu
mekanisme regulasi.
Penerapan manajemen mutu pada lembaga pelayanan kesehatan dibahas mulai
dengan mengenal isu terkini dalam pelayanan kesehatan, misalnya Jaminan
Kesehatan Nasional pada era 2014 sampai dengan 2019 dengan segala
dinamika dan persoalan mutu yang terkait dengan isu terkini tersebut.
Pendekatan Rantai Efek Perbaikan Mutu dari Donald Berwick digunakan
untuk menganalisis permasalahan mutu terkait dengan isu yang diangkat mulai
dari pengalaman klien, system mikro pelayanan, system organisasi, dan system
lingkungan.
Dalam mata kuliah ini dibahas tentang regulasi mutu yang meliputi perijinan,
akreditasi dan sertifikasi. Peran Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai regulator dan aplikasinya
didiskusikan dalam mata kuliah ini, peran lembaga independen pelaksana
akreditasi, demikian juga peran masyarakat dalam regulasi mutu.
Tujuan Mata Kuliah
Tujuan Umum
Pada akhir mata kuliah, mahasiswa akan mempelajari bagaimana menganalisis
kebijakan dan regulasi pelayanan kesehatan, membangun sistem manajemen
mutu pada fasilitas pelayanan kesehatan, melakukan analisis masalah mutu dan
keselamatan dalam pelayanan, dan menyusun program kegiatan untuk
melakukan perbaikan mutu yang berkesinambungan.
Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti perkuliahan ini maka:
1. Melakukan analisis kebijakan dan regulasi mutu pelayanan kesehatan
2. Melakukan analisis masalah mutu dalam pelayanan kesehatan
3. Membangun sistem manajemen mutu dalam pelayanan kesehatan
4. Melakukan standardisasi mutu pelayanan kesehatan
5. Menerapkan peningkatan mutu yang berkesinambungan dalam pelayanan
kesehatan
6. Melakukan analisis risiko dan membangun sistem keselamatan dalam
pelayanan kesehatan
Evaluasi Pembelajaran
Penugasan (@10%)
1. Menemukan artikel yang terkait dengan masalah safety dan mutu
pelayanan kesehatan: lessons learnt dan analisis dengan Kerangka
Berwick (Individu)
2. Berpartisipasi dalam pembelajaran mutu yang diselenggarakan oleh
pihak internasional (kelompok)
3. Menyusun rangkuman bab dalam buku (kelompok)
4. Berpartisipasi menulis di website mutupelayanankesehatan
(individu)
Ujian (60%)
1. Tengah semester: 20% (bentuk tertulis)
2. Akhir semester: 40% (penugasan utama)
Presensi
1. Memenuhi 75% sebagai syarat mata kuliah
Sesi 1. Safety and Quality serta Model Berwick dalam Mutu Pelayanan
Kesehatan
Deskripsi
Selamat bergabung dengan mata kuliah Kebijakan dan Manajemen Mutu
2018, peminatan klaster Health Policy and Management. Mata kuliah ini bertujuan
untuk: 1) menganalisis masalah keselamatan pasien, kebijakan dan manajemen
mutu pelayanan kesehatan; 2) mengidentifikasi intervensi perbaikan
keselamatan pasien dan mutu pelayanan; 3) memahami sistem menajemen
mutu dan memilih pendekatan-piranti peningkatan mutu; dan 4) menyusun
program kegiatan untuk melakukan perbaikan mutu yang berkesinambungan.
Pada mata kuliah ini, mahasiswa akan diperkenalkan berbagai macam upaya
perbaikan mutu menggunakan konsep rantai efek perbaikan mutu pelayanan
kesehatan yang dikembangkan oleh Donald Berwick. Menggunakan konsep
tersebut, terdapat beberapa simpul perubahan dalam upaya peningkatan mutu
yang saling terkait, mulai dari pengalaman pasien dan masyarakat, sistem mikro
pelayanan klinis, sistem organisasi pelayanan, dan lingkungan pelayanan
kesehatan. Dengan memahami dan menganalisis di setiap simpul perubahan,
maka diharapkan mahasiswa dapat melakukan perubahan sesuai dengan
kapasitas yang dimilikinya.
Dosen Pengampu
dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc
Materi
Peningkatan mutu yang berkesinambungan
Bahan Bacaan
1. Quality Improvement Primers
2. A guide to using data for health care quality improvement
Sesi 11. Berbagai Model dan Piranti dalam Peningkatan Mutu
Berkesinambungan
Deskripsi
Peningkatan mutu selalu berkembang dan tidak akan pernah selesai, untuk itu
mahasiswa departemen health policy and management Fakultas Kedokteran UGM
mempelajari model dan piranti dalam peningkatan mutu. Tahapan peningkatan
mutu dapat dilakukan mulai dari adanya kemampuan melakukan identifikasi
masalah (define), measure, analyze, improve, dan control. Berbagai alat untuk
peningkatan mutu antara lain: brainstorming (rapat), cause & effect diagram, process
cause & effect diagram, interrelationship diagram, pareto analysis & pareto diagram,
analisa SWOT, PESTLE (political, economic, social, technology, legal,
environtment), 5 Whys, voice of the customer, storyboarding atau affinity
diagram, nominal group technique, mind mapping, spaghetti diagram, scatter
diagram, checklist checksheet, location checksheet, 5 principles of lean,
FMEA, benchmaring dan lainnya. Semua alat ini dapat dapat aplikasikan sesuai
dengan kebutuhan fasilitas kesehatan saat melakukan peningkatan mutu. Alat
peningkatan mutu, tidak hanya terbatas pada alat-alat peningkatan mutu yang
telah kami paparkan karena masih ada alat-alat lainnya.
Dosen Pengampu
dr. Trisasi Lestari, M.Med.Sc
Materi
Berbagai model dan piranti dalam peningkatan mutu berkesinambungan
Bahan Bacaan
Quality control and continuous improvement
Sesi 16. Seminar Kebijakan Mutu dan Fraud di Era Jaminan Kesehatan
Nasional
Deskripsi
Seminar “Kebijakan Mutu dan Fraud di Era Jaminan Kesehatan Nasional”
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa fraud
mengancam mutu pelayanan kesehatan. Fraud merupakan kesengajaan
melakukan kesalahan terhadap kebenaran untuk tujuan mendapatkan sesuatu
yang bernilai atas kerugian orang lain. Indonesia belum mempunyai Undang-
Undang (UU) khusus tentang fraud dibidang kesehatan sementara di Amerika
Serikat begitu banyak UU yang mengatur tentang fraud dalama layanan
kesehatan.
Pencegahan dan penindakan fraud yang telah dilakukan saat ini di Indonesia:
1. Membangun sistem pencegahan kecurangan JKN
2. Membentuk tim pencegahan kecurangan JKN
3. Melakukan upaya-upaya pencegahan kecurangan
4. Membangun sistem pengaduan yang efektif
5. Melakukan investigasi ketika telah dihasilkan adanya potensi fraud dari
hasil deteksi
6. Sanksi administratif
Narasumber
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MPH, PhD
Materi
Sistem Pencegahan dan Penindakan Fraud di sektor kesehatan dan Manajemen
Risiko
Bahan Bacaan
1. The financial cost of healthcare fraud
2. Prevention not cure in tackling health-care fraud