Anda di halaman 1dari 16

1.

1. Pengertian

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang
yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan
merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.

Dari konsep pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa etika adalah ilmu tentang kesusilaan
yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut
aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu:

a). Baik dan buruk

b). Kewajiban dan tanggung jawab.

1.
1. Kode Etik Keperawatan

Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan yang menerapkan nilai etika
terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat. Kode etik keperawatan di
Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
melalui Musyawarah Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989.

Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal. Bab 1, terdiri dari
empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat. Bab 2 terdiri dari lima pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
tugasnya. Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap
sesama perawat dan profesi kesehatan lain. Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang
tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan. Bab 5, terdiri dari dua pasal, menjelaskan
tentang tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air.

Kode etik keperawatan menurut American Nurses Association (ANA) adalah sebagai berikut.

1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan-pertimbangan status sosial atau
ekonomif atribut personal, atau corak masalah kesehatannya.
2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang
bersifat rahasia.
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh
praktik seseorang yang tidak berkompeten, tidak etis, atau ilegal.
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang
dijalankan masing-masing individu.
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab, dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi.
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningkatkan
standar keperawatan.
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi
kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas.
10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap
informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat.
11. Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat Iainnya
dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan publik.
12. Tanggung jawab Keperawatan

Tanggung jawab menunjukkan kewajiban. Ini mengarah kepada kewajiban yang harus dilakukan
untuk menyelesaikan pekerjaan secara professional. Manajer dan para staf harus memahami
dengan jelas tentang fungsi tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing perawat serta
hasil yang ingin dicapai dan bagaimana mengukur kualitas kinerja stafnya. Perawat yang
professional akan bertanggung jawab atas semua bentuk tindakan klinis keperawatan atau
kebidanan yang dilakukan dalam lingkup tugasnya.

Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan guna
memperoleh hasil pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi. Yang perlu diperhatikan dari
pelaksanaan tanggung jawab adalah memahami secara jelas tentang uraian tugas dan
spesifikasinya serta dapat dicapai berdasarkan standar yang berlaku atau yang disepakati. Hal ini
berarti perawat mempunyai tanggung jawab yang dilandasi oleh komitmen, dimana mereka harus
bekerja sesuai fungsi tugas yang dibebankan kepadanya tanggung jawab utama perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi
penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini
bahwa:

1. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai ternpat


2. Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan
yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi manusia
3. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan atau keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
4. Nilai-nilai Keperawatan

Pada tahun 1985, “The American Association  Colleges of Nursing”  melaksanakan suatu proyek
termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai keperawatan. Perkumpulan ini 
mengidentifikasikan nilai-nilai keperawatan, yaitu:

1. Aesthetics (keindahan)

Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan  termasuk
penghargaan,  kreatifitas, imajinasi, sensitifitas  dan kepedulian.

1. Altruism (mengutamakan orang lain)


Kesediaan memperhatikan  kesejahteraan orang lain  termasuk keperawatan atau kebidanan,
komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati  serta ketekunan.

1. Equality (kesetaraan)

Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan  dengan sikap asertif, kejujuran, harga
diri dan toleransi

1. Freedom (Kebebasan)

Memiliki kapasitas untuk memilih  kegiatan termasuk percaya diri,  harapan, disiplin  serta
kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.

1. Human dignity (Martabat manusia)

Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia sebagai individu
termasuk didalamnya kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh  terhadap
kepercayaan.

1. Justice (Keadilan)

Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk objektifitas, moralitas, integritas,
dorongan dan keadilan serta kewajaran.

1. Truth (Kebenaran)

Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan dan reflektifitas
yang  rasional.

1. Hubungan Etika dengan Praktek Keperawatan

Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat diperlukan untuk menempatkan etika, nilai-nilai  dan
perilaku kesehatan  pada posisinya. Perawat bisa menjadi sangat frustrasi bila membimbing atau
memberikan konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan yang
sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasien kurang memperhatikan status kesehatannya.
Pertama-tama yang dilakukan oleh perawat adalah berusaha  membantu pasien  untuk
mengidentifikasi etika dan nilai-nilai dasar  kehidupannya sendiri.

Perawat memiliki komitmen  yang tinggi  untuk  memberikan asuhan yang berkualitas
berdasarkan  standar perilaku etika yang etis dalam praktek asuhan  keperawatan. Pengetahuan
tentang  perilaku  etis dimulai dari  pendidikan  perawat dan berlanjut  pada diskusi formal
maupun informal dengan sejawat. Perilaku yang etis mencapai puncaknya   bila perawat
mencoba dan mencontoh  perilaku   pengambilan keputusan yang etis  untuk membantu
memecahkan masalah etika.  Dalam hal ini, perawat seringkali  menggunakan dua pendekatan
yaitu :
1.  Pendekatan berdasarkan Prinsip

Pendekatan berdasarkan prinsip, sering dilakukan dalam etika untuk menawarkan bimbingan
untuk tindakan khusus. Beauchamp Childress (1994) menyatakan empat pendekatan prinsip 
dalam etika antara lain :

1. Sebaiknya mengarah langsung untuk  bertindak sebagai penghargaan terhadap  kapasitas


otonomi  setiap orang
2. Menghindarkan berbuat suatu  kesalahan
3. Bersedia dengan murah hati memberikan sesuatu yang  bermanfaat dengan segala
konsekuensinya
4. Keadilan menjelaskan tentang  manfaat dan resiko yang dihadapi.

1. Pendekatan berdasarkan  Auhan Keperawatan.

Ketidakpuasan yang timbul dalam pendekatan berdasarkan prinsip dalam etika  mengarahkan
banyak perawat untuk  memandang “care” atau asuhan sebagai fondasi  dan kewajiban.
Hubungan perawat dengan pasien  merupakan pusat  pendekatan berdasarkan  asuhan, dimana
memberikan langsung perhatian  khusus kepada  pasien,  sebagaimana dilakukan  sepanjang
kehidupannya sebagai perawat. Perspektif asuhan memberikan arah dengan cara  bagaimana 
perawat dapat membagi waktu untuk dapat duduk bersama dengan pasien, merupakan suatu
kewajaran yang dapat  membahagiakan  bila  diterapkan berdasarkan etika.

Karakteristik  perspektif dari asuhan menurut Taylor (1993) meliputi :

1. Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan


2. Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat  klien atau  pasien 
sebagai  manusia
3. Mau mendengarkan dan  mengolah   saran-saran dari orang lain sebagai dasar yang
mengarah pada tanggung jawab profesional
4. Mengingat kembali  arti tanggung jawab moral yang  meliputi kebajikan
seperti: kebaikan, kepedulian, empati, perasaan kasih sayang, dan menerima kenyataan.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa etika dalam praktek keperawatan sangat
berhubungan penting sebagai dasar atau landsasan yang mengatur bagaimana cara perawat
melakukan asuhan keperawatan berdasarakan etika keperawatan agar dapat  melakukan sesuai
konsep dan teori keperawatan.
Pengertian Etika Menurut Para Ahli
Ada beberapa para ahli yang mengungkapkan pengertian-pengertian etika. Diantaranya:

1. James J. Spillane SJ

Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambi
suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi
manusia dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang
kepada orang lain.

2. Prof. DR. Franz Magnis Suseno

Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan
manusia.

3. Soergarda Poerbakawatja

Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan
dan kesusilaan.

4. Drs. H. Burhanudin Salam

Mengungkapkan bahwa etika ialah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara tentang nilai -nilai
dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya.

5. Drs. O.P. Simorangkir

Menjelaskan bahwa etika ialah pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku
manusia.

6. A. Mustafa

Mengungkapkan etika sebagai ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang baik dan
yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang telah diketahui
oleh akal pikiran.

7. W.J.S. Poerwadarminto

Menjelaskan etika sebagai ilmu pengetahuan mengenai asas-asas atau dasar-dasar moral dan
akhlak.

8. Drs. Sidi Gajabla

Menjelaskan etika sebagai teori tentang perilaku atau perbuatan manusia yang dipandang dari
segi baik & buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.
9. Bertens

Etika merupakan nilai dan norma moral yang menjadi acuan bagi manusia secara individu
maupun kelompok dalam mengatur segala tingkah lakunya.

10. Ahmad Amin

Mengemukakan bahwa etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan
buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga menyatakan sebuah tujuan yang
harus dicapai manusia dalam perbuatannya dan menunjukkan arah untuk melakukan apa yang
seharusnya didilakukan oleh manusia.

11. Hamzah Yakub

Etika merupakan ilmu yang menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan buruk serta
memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.

12. Aristoteles

Mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni: Terminius Technicus & Manner and


Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu,  manner and
custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang
melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terikat dengan arti “baik
& buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.

13. Maryani dan Ludigdo


Mengemukakan etika sebagai seperangkat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala
perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh
sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.

14. Martin

Mengemukakan bahwa etika ialah suatu disiplin ilmu yang berperan sebagai acuan atau pedoman
untuk mengontrol tingkah laku atau perilaku manusia.

15. Menurut KBBI

Etika ialah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa
atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau
perilaku yang dianut masyarakat.

Demikianlah pembahasan mengenai 15 Pengertian Etika Menurut Para Ahli Terlengkap,

semoga dapat menambah pengetahuan baru dan bermanfaat. Sekian terimakasih

“KODE ETIK KEPERAWATAN NASIONAL DAN DUNIA”

1. Definisi

Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk dalam hubungan
dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan motif yang baik serta
ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi semua orang.

Secara umum, terminologi etik dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda
dengan moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis atau
kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan perilaku aktual, kebiasaan
dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan untuk
mendeskripsikan suatu pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan
standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah
dideskripsikan sebagai etik perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik
merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusia
berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain.
PRINSIP-PRINSIP ETIK

1)   Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang
lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya.

2)  Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan
dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara
prinsip ini dengan otonomi.

3)  Keadilan (Justice)

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

4)  Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

5)  Kejujuran (Veracity)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani
perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk
kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya
hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki otonomi, mereka
memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan
dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

6)  Menepati janji (Fidelity)


Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang
lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.
Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

7)  Karahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.
Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam
rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.

8)  Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai
dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku dan
menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat
Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional
Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian
pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik keperawtan Indonesia :

a. Perawat dan Klien

1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia,
keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.

2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana


lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama
klien.

3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.

4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
b. Perawat dan praktek

1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui belajar


terus-menerus

2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.

3) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain

4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku profesional.

c. Perawat dan masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

d. Perawat dan teman sejawat

1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

e. Perawat dan Profesi

1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan

2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan

3)Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi
kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

 
KODE ETIK KEPERAWATAN I

KODE ETIK KEPERAWATAN AMERICAN NURSES ASSOCIATION

1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat kemanusiaan dan
keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut
personal atau corak masalah kesehatan.
2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh informasi yang
bersifat rahasia
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya terancam oleh
praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau ilegal
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan perawatan yang
dijalankan masing-masing individu
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan
6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan kompetensi dan
kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan pengetahuan profesi
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan meningfkatkan
standar keperawatan
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan membina kondisi
kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang berkualitas
10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik terhadap
informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan integritas perawat
11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga masyarakat lainnya
dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan publik

(International Council of Nurse (ICN)

1. Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya penyakit,
memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama
tersebut, perawat harus meyakini bahwa :

 kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah


sama.
 pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan terhadap kehidupan
yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
 dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi
terkait.

2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat.


Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan
keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di masyarakat,
menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang menjadi pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan
hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang berkepentingan atau
pengadilan.

3.Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik
keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.
Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk menopang
perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

4. Perawat dan lingkungan masyarakat

Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat berperan
serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.

5. Perawat dan sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga keperawatan
maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang,
bila dalam masa perawatannya merasa terancam.

6. Perawat dan profesi keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik
keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional.
Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi
sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan
Adapun dilema etik yang sering terjadi di keperawatan antara lain:

1. Agama/ kepercayaan.

Di rumah sakit pastinya perawat akan bertemu dengan klien dari berbagai jenis agama/
kepercayaan. Perbedaan ini nantinya dapat membuat perawat dan klien memiliki cara pandang
yang berbeda dalam menyelesaikan masalah .

Misalnya ada seorang wanita(non muslim) meminta seorang perawat untuk melakukan
abortus. Dalam ajaran agama wanita itu,tidak ada hukum yang melarang tentang tindak abortus.
Tetapi di satu sisi perawat(muslim) memiliki keyakinan bahwa abortus itu dilarang dalam
agama.
Pastinya dalam kasus ini akan timbul dilema pada perawat dalam pengambilan
keputusan.Masih banyak contoh kasus- kasus lainnya yang pasti muncul di dalam keperawatan.

2. Hubungan perawat dengan klien

  Dilema yang sering muncul antara lain:


a.     Berkata jujur atau tidak
Terkadang muncul masalah-masalah yang sulit untuk dikatakan kepada klien mengingat
kondisi klien. Tetapi perawat harus mampu mengatakan kepada klien tentang masalah kesehatan
klien.
b.     Kepercayaan klien
Rasa percaya harus dibina antara perawat dengan klien.tujuannya adalah untuk
mempercepat proses penyembuhan klien.
c.      Membagi perhatian
Perawat juga harus memberikan perhatiannya kepada klien.tetapi perawat harus
memperhatikan tingkat kebutuhan klien.keadaan darurat harus diutamakan terlebih dahulu. Tidak
boleh memandang dari sisi faktor ekonomi sosial,suku, budaya ataupun agama.
d.     Pemberian informasi kepada klien
Perawat berperan memberikan informasi kepada klien baik itu tentang kesehatan klien,
biaya pengobatan dan juga tindak lanjut pengobatan

3. Hubungan perawat dengan dokter

a.     Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan


Terjadi ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik pengobatan, apakah
dokter atau perawat.
b.     Konflik peran perawat
Salah satu peran perawat adalah melakukan advokasi,membela   kepentingan pasien. Saat ini
keputusan pasien dipulangkan sangat tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan
pelayanan keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa menyatakan kapan pasien bisa
pulang atau kapan pasien harus tetap tinggal.

4.   Pengambilan keputusan


Dalam pengambilan keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang
rasional dan bukan emosional. Terkadang  saat berhadapan dengan dilema etik terdapat juga
dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses pengambilan keputusan
rasional yang harus dihadapi. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi
yang baik dari seorang perawat.

C.   Prinsip moral dalam menyelesaiakan dilema etik keperawatan


a.     Otonomi                                                                                                 Otonomi
didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan. Orang
dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai.
b.     Keadilan                                                                                                                                     
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan.
c.      Kejujuran                                                                                           
 Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
mengatakan yang sebenarnya kepada pasien   tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya salama menjalani perawatan.
d.    
Kerahasiaan                                                                                                                                                                
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah informasi klien dijaga privasinya. Yang terdapat
dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tak
seorangpun dapat memperoleh informasi  kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuannya. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman atau
keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.  

D.   Pemecahan Dilema Etik Keperawatan


Kerangka pemecahan dilema etik, menurut Kozier and Erb (1989)

1. Mengembangkan Data Dasar


a. Siapa saja orang-orang yang terlibat dalam dilema etik tersebut seperti    klien,
suami, anak, perawat, rohaniawan.
b. Tindakan yang diusulkan
Sebagai klien dia mempunyai otonomi untuk membiarkan penyakit menggerogoti
tubuhnya walaupun sebenarnya bukan hal itu yang di inginkannya. Dalam hal ini,
perawat mempunyai peran dalam pemberi asuhan keperawatan, peran advocad
(pendidik) serta sebagai konselor yaitu membela dan melindungi klien tersebut
untuk hidup dan menyelamatkan jiwa klien dari ancaman kematian.
c. Maksud dari tindakan
Dengan memberikan pendidikan, konselor, advokasi diharapkan klien dapat
menerima serta dapat membuat keputusan yang tepat terhadap masalah yang saat
ini dihadapi.
d. Konsekuensi tindakan yang diusulkan Misalnya pada kasus wanita yang
mengidap kanker payudara dan harus dilakukan pengangkatan payudara.

Bila operasi dilaksanakan


  Biaya Membutuhkan biaya yang cukup besar.
  Psikososial  : Pasien merasa bersyukur diberi umur yang panjang (bila operasi itulancar dan baik)
namun klien juga dihadapkan pada kecemasan akan kelanjutan hidupnya bila ternyata operasi itu
gagal
  Fisik : Klien akan kehilangan salah satu payudaranya.,Begitu juga sebaliknya jika operasi tidak
dilaksanakan.

2.   Identifikasi Konflik Akibat Situasi Tersebut


a.     Untuk memutuskan apakah tindakan  dilakukan pada klien,perawat dihadapkan pada konflik
tidak menghormati otonomi klien.
b.     Apabila tindakan  tidak di lakukan perawat dihadapkan pada konflik seperti tidak melaksanakan
sumpah profesi, tidak melaksanakan kode etik profesi dan prinsip moral serta tidak
melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan.
3. Tindakan Alternatif Terhadap Tindakan Yang Diusulkan

a. Mengusulkan dalam tim yang terlibat dalam masalah yang dihadapi klien untuk
dilakukannya tindakan atau tidak.
b. Mengangkat dilema etik kepada komisi etik keperawatan yang lebih tinggi untuk
mempertimbangkan apakah dilakukan atau tidak suatu tindakan.

4.    Menetapkan Siapa Pembuat Keputusan


             Pihak- pihak yang terlibat dalam pembuat keputusan antara lain tim kesehatan
             itu sendiri, klien dan juga keluarga.
      5.    Mengidentifikasi Kewajiban Perawat
a.     Menghindarkan klien dari ancaman kematian.
b.     Melaksanakan prinsip-prinsip kode etik keperawatan.
c.      Menghargai otonomi klien
      6.    Membuat keputusan 
               Keputusan yang diambil sesuai dengan hak otonomi klien dan juga dari           
pertimbangan tim kesehatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai