Anda di halaman 1dari 3

BATUK

Batuk adalah refleks fisiologis sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing
dari saluran pernafasan. Batuk bukanlah merupakan suatu penyakit, namun merupakan gejala adanya
gangguan di saluran pernafasan. Namun bila batuk itu berlebihan, maka batuk akan sangat mengganggu
aktivitas. Refleks batuk dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, diantaranya yaitu :

Adanya infeksi bakteri atau virus, misalnya tuberkulosa, influenza

Adanya factor alergi, seperti debu, hawa dingin, asap rokok.

Asma

Peradangan pada jaringan paru dan tumor.

Efek samping obat, seperti obat anti hipertensi captopril.

Adanya rangsangan kimiawi (gas, bau).

Mekanisme Batuk

Mekanisme terjadinya batuk dibagi menjadi 3 fase yaitu :

1. Fase Inspirasi

Pada fase ini paru-paru memasukkan udara kurang lebih 2,5 liter, oesofagus dan pita suara menutup
sehingga udara terjerat dalam paru-paru.

2. Fase Kompresi
Pada fase ini otot perut berkontraksi sehingga diafragma akan naik dan menekan paru-paru, intercosta
internus juga ikut berkontraksi sehingga menyebabkan peningkatan tekanan pada paru-paru sampe
100mm/hg.

3. Fase Ekspirasi

Pada fase ini oesofagus dan pita suara terbuka secara spontan dan udara meledak keluar dari paru-paru.
Udara yang keluar akan menggetarkan jaringan saluran nafas sehingga menimbulkan suara batuk. Saat
udara keluar dari paru-paru dengan kecepatan yang relative tinggi, udara dapat melalui celah-celah
bronkus dan trakhea. Hal ini dapat membantu saluran pernafasan untuk membersihkan atau
mengeluarkan kotoran benda-benda asing.

Dari mekanisme terjadinya batuk di atas, dapat diketahui bahwa batuk bukanlah suatu penyakit,
melainkan sebagai suatu reaksi fisiologis tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan dari benda-
benda asing.

Jenis batuk

Batuk berdasarkan Produktivitasnya

Berdasarkan produktivitasnya, batuk dapat dibedakan menjadi menjadi 2 jenis, yaitu batuk berdahak
(batuk produktif) dan batuk kering (batuk non produktif).

1. Batuk berdahak (batuk produktif)

Batuk berdahak ditandai dengan adanya dahak pada tenggorokan. Batuk berdahak dapat terjadi karena
adanya infeksi pada saluran nafas, seperti influenza, bronchitis, radang paru, dan sebagainya. Selain itu
batuk berdahak terjadi karena saluran nafas peka terhadap paparan debu, polusi udara, asap rokok,
lembab yang berlebihan dan sebagainya

2. Batuk kering (batuk non produktif)

Batuk yang ditandai dengan tidak adanya sekresi dahak dalam saluran nafas, suaranya nyaring dan
menyebabkan timbulnya rasa sakit pada tenggorokan. Batuk kering dapat disebabkan karena adanya
infeksi virus pada saluran nafas, adanya faktor-faktor alergi (seperti debu, asap rokok dan perubahan
suhu) dan efek samping dari obat (misalnya penggunaan obat antihipertensi kaptopril).

Batuk berdasarkan waktu berlangsungnya

Berdasarkan waktu berlangsungnya, batuk dapat dibedakan menjadi 3, yaitu batuk akut, batuk sub akut
dan batuk kronis.

1. Batuk Akut

Batuk akut adalah batuk yang gejala terjadinya kurang dari 3 minggu. Penyebab batuk ini umumnya
adalah iritasi, adanya penyempitan saluran nafas akut dan adanya infeksi virus atau bakteri.
2. Batuk Subakut

Batuk akut adalah batuk yang gejala terjadinya antara 3 – 8 minggu. Batuk ini biasanya disebabkan
karena adanya infeksi akut saluran pernafasan oleh virus yang mengakibatkan adanya kerusakan epitel
pada saluran nafas.

3. Batuk Kronis

Batuk kronis adalah batuk yang gejala batuk yang terjadi lebih dari 8 minggu. Batuk ini biasanya menjadi
pertanda atau gejala adanya penyakit lain yang lebih berat seperti asma, tuberculosis, bronchitis dan
sebagainya.

SPUTUM
Dahak atau sputum adalah mukus yang keluar saat batuk dari saluran pernapasan atas.[1] Dalam dunia
kedokteran, sampel dahak biasanya digunakan untuk investigasi mikrobiologi infeksi pernapasan dan
investigasi sitologi sistem pernapasan.

Sampel dahak terbaik adalah yang mengandung sangat sedikit saliva atau air liur,[2] karena air liur dapat
mengontaminasi sampel dengan bakteri oral. Sampel kemudian diteliti oleh mikrobiolog klinis dengan
memeriksa pewarnaan gram pada dahak. Lebih dari 25 sel epitelia skuamosa diperbesar untuk
mengetahui kontaminasi saliva.

Purulent Sputum atau dahak bernanah mengandung nanah yang terdiri dari sel-sel darah putih, sel dan
jaringan mati, cairan serus, dan cairan lendir kental (mukus). Dahak ini umumnya berwarna kuning atau
hijau dan biasanya terkait dengan gejala bronkiektasis, abses paru, bronkitis stadium lanjut, atau infeksi
saluran pernapasan atas akut seperti pilek dan laryngitis.

Anda mungkin juga menyukai