Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN
TUGAS KELOMPOK 7
Dosen Pengampu : Ns. Mochamad Heri, S.Kep.M.Kep

DISUSUN OLEH :

I Komang Yustikantara (23089014011)


Ayu Kadek Devi Ariska Putri (23089014017)
Ni Kadek Diah Ayu Oktarina (23089901422)
Ni Putu Mariani (23089014016)
Ni Kadek Sari Wati (23089014050)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas
anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan
tugas dari mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan dalam pembuatan makalah
dengan judul “Etika Keperawatan”. Kami sampaikan terimakasih kepada Bapak Ns.
Mochamad Heri, S,Kep.,M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah dan semua
pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para


pembaca dan khususnya bagi penyusun sendiri.

Bungkulan, 16 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Etika Keperawatan ....................................................................... 3
2.2 Tujuan Etik Keperawatan ........................................................................... 4
2.3 Pendekatan dalam Etika Keperawatan ....................................................... 5
2.4 Tipe-tipe Etika Keperawatan...................................................................... 6
2.5 Teori-teori dalam Etika Keperawatan ........................................................ 7
2.6 Prinsip-prinsip Etika Keperawatan ............................................................ 78
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2 Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika Keperawatan adalah Etika (Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul
dari kebiasaan”) adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan profesional
diberikan berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan metodologi
keperawatan dan dilandasi kode etik keperawatan. Kode etik keperawatan
mengatur hubungan antara perawat dan pasien, perawat terhadap petugas,
perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi dan
perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mangabdi
kepada kemanusiaan, mendahulukan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya bersifat humanistik, menggunakan
pendekatan secara holistik, dilaksanakan berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep
etik, setiap perawat akan memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan yang merupakan tanggung jawab moralnya dan tidak akan
membuat keputusan secara sembarangan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, terdapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang Dimaksud Etika Keperawatan?
2. Apakah Tujuan Etik Keperawatan?
3. Bagaimana Pendekatan dalam Etika Keperawatan?
4. Apa Saja Tipe Dalam Etika Keperawatan?
5. Apa Saja Teori Dalam Etika Keperawatan?
6. Apa Saja Prinsip Dalam Etika Keperawatan?

1
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, terdapat tujuan sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Etika Keperawatan
2. Untuk Mengetahui Tujuan Etik Keper ngawatan
3. Untuk Mengetahui Cara Pendekatan dalam Etika Keerawatan
4. Agar Mengetahui Tipe-tipe Dalam Etika Keperawatan
5. Agar Bisa Mengaplikasikan Teori-teori Dalam Etika Keperawatan
6. Untuk Mengetahui Prinsip Dalam Etika Keperawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika Keperawatan


Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam memberikan
asuhan keperawatan agar segala tindakan yang diambilnya tetap
memperhatikan kebaikan klien.Kode etik disusun dan disahkan oleh
organisasi atau wadah yang membina profesi tertentu baik secara nasional
maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis Karena profesi
bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai
individu.
Etika memberi keputusan tentang tindakan yang diharapkan benar tepat
atau bermoral. Banyak profesi dibidang hukum, kedokteran, keperawatan,
menyusun pernyataan tentang keyakinan terhadap perilaku yang etis bagi
anggotanya. Etika profesi sebagai pedoman menumbuhkan tanggung jawab
atau kewajiban bagi angngota profesi tentang hak-hak yang diharapkan oleh
orang lain. Anggota profesi memiliki pengetahuan atau keterampilan khusus
yang dipergunakan untuk membuat keputusan yang memengaruhi orang
lain.
Organisasi profesi menggunakan hak-hak dasar manusia dan dasar
hukum untuk melindungi anggotanya dan keselamatan klien atau pasien,
dengan menjamin pelayanan yang diberikan berdasarkan standar dan
pelaksana pelayanan merupakan tenaga profesional yang berkompeten.
Perawat harus membiasakan diri untuk menerapkan kode etik yang memberi
gambaran tanggung jawabnya dalam praktik keperawatan. Perawat juga
harus mengerti undang-undang dan hukum yang berhubungan dengan
kesehatan kepada umum, terutama undang-undang yang mengatur praktik
keperawatan. Perawat harus juga memperhatikan fungsi dan tanggung
jawabnya, seperti yang dijelaskan oleh hukum dan yang dikeluarkan oleh
organisasi profesi keperawatan. Etika profesi keperawatan dikenal sebagai
practice discipline, yang perwujudannya dikenal melalui asuhan atau
praktik keperawatan.

3
Perawat adalah profesi yang sifat pekerjaanya selalu berada dalam
situasi yang menyangkut hubungan antar manusia, terjadi proses interaksi
serta saling memengaruhi dan dapat memberikan dampak terhadap tiap-tiap
individu yang bersangkutan, dan dilandasi pula dengan etik perofesi
2.2 Tujuan Etik Keperawatan
Menurut Suhaemi, (2010), Etika profesi keperawatan merupakan
alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan
alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode etik sebagai standar
yang mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.
Dengan menggunakan kode etik keperawatan, organisasi profesi
keperawatan dapat dapat meletakkan kerangka berpikir perawat untuk
mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota
tim kesehatan yang lain, dan kepada profesi (ANA, 1976 dalam buku
Suhaemi, 2010). Secara umum tujuan etika profesi keperawatan adalah
menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada 5 perawat,
kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada
profesi keperawatan.
Menurut American Ethics Commission Bureau on Teaching dalam
buku Suhaemi 2010, tujuan etika profesi keperawatan adalah mampu :
1. Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dalam praktik
keperawatan
2. Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah moral yang
terjadi dalam praktik keperawatan
3. Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yang baik dan dapat di
pertanggungjawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan
kepada Tuhan, sesuai dengan kepercayaannya

4
Menurut National League for Nursing (NLN [Pusat pendidikan
keperawatan milik perhimpunan perawat Amerika]) dalam buku Suhaemi,
2010, pendidikan etika keperawatan bertujuan :

1. Meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar


profesi kesehatan lain dan mengerti tentang peran dan fungsi anggota
tim kesehatan tersebut.

2. Mengembangkan potensi pengambilan keputusan yang bersifat


moraliltas, keputusan tentang baik dan buruk yang akan
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan sesuai dengan
kepercayaannya.

3. Mengembangkan sifat pribadi dan sikap profesional peserta didik.

4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk


dasar praktik keperawatan profesional. Diakui bahwa pengembangan
keterampilan ini melalui dilemma etika, artinya konflik yang dialami,
yang memerlukan pengambilan keputusan yang baik dan benar
dipandang dari sudut profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan,
kesehatan dan keperawatan.

5. Memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan ilmu dan


prinsip etika keperawatan dalam praktik dan dalam situasi nyata.

Pendidikan etika sangat penting dalam pendidikan keparawatan


yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan peserta didik tentang
perbedaan nilai, norma yang timbul dalam keputusan keperawatan. Namun,
etika keperawatan tidak cukup hanya diajarkan, tetapi harus ditanamkan dan
diyakini oleh peserta didik melalui pembinaan, tidak saja di pendidikan,
tetapi dalam lingkungan pekerjaan dan lingkungan profesi.
2.3 Pendekatan dalam Etika Keperawatan
Sebelum membahas tentang masalah etika, perawat
pentingmemahami metode pendekatan yang digunakan dalam diskusi
permasalahan etika. Ladd.J (1978 dikutip oleh Frell; lih. McCloskey, 1990

5
dalam buku Suhaemi, 2010) menyatakan ada empat metode utama: otoritas,
consensus hominum, pendekatan intuisi atau self-evidence, dan metode
argumentasi.
Metode otoritas menyatakan bahwa dasar setiap tindakan atau
keputusan berdasarkan pada otoritas. Otoritas dapat berasal dari manusia
atau kepercayaan supernatural, kelompok manusia, atau institusi seperti
majelis ulama, dewan gereja, atau pemerintah. Penggunaan metode ini
terbatas hanya pada penganut yang percaya.
Metode consensum hominum menggunakan pendekatan
berdasarkan pada persetujuan masyarakat luas atau peda sekelompok
manusia yang terlibat dalam pengkajian suatu masalah. Segala sesuatu yang
diyakini bijak, dan secara etika dapat diterima, dimasukkan dalam
keyakinan.
Metode pendekatan intuisi atau self-evidence --dinyatakan oleh para
ahli filsafat-berdasarkan pada apa yang mereka kenal sebagai konsep
teknikintuisi. Metode initerbatas hanya pada orang-orang yang
mempunyaiintuisi tajam Metode argumentasi atau metide sokratik
menggunakan pendekatan dengan mengajukan pertanyaan atau mencari
jawaban yang mempunyai alasan tepat. Metode analitik ini digunakan untuk
memahami fenomena etika.
2.4 Tipe-tipe Etika Keperawatan
Menurut Dalami (2010), tipe-tipe etika keperawatan terbagi menjadi
tiga, yaitu:
1. Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut,
bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan
theologi. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi
etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu
pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas,
bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme

6
terhadap pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain:
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberiaan pelayanan
Kesehatan
2. Clinical Ethics/Etik Klinik Etik klinik merupakan bagian dari bioetik
yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian
pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics: adanya persetujuan atau
penolakan,dan bagaimana seseorang sebaiknya merespons permintaan
medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Nursing Ethics/Etik Keperawatan Bagian dari bioetik,yang merupakan
studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan serta
dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.
2.5 Teori-teori Dalam Etika Keperawatan
Teori etik digunakan dalam pembuatan keputusan bila terjadi
konflik antara prinsip dan aturan.
Ahli filsafat moral telah mengembangkan beberapa teori etik, yang
secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi teori teleologi dan
deontology.
1. Teleologi
Teleologi (berasal dari bahasa Yunani, darin kata telos, berarti akhir).
Istilah teleologi dan utilitarianisme sering digunakkan saling
bergantian. Teleologi merupakan suatu doktrin yang menjelaskan
fenomena berdasarkan akibat yang dihasilkan atau konsekuensi yang
dapat terjadi. Pendekatan ini sering disebut dengan ungkapan the end
justifies the means atau makna dari suatu tindakan ditentukan oleh hasil
akhir yang terjadi. Teori ini menekankan pada pencapaian hasil akhir
yang terjadi. Pencapaian hasil akhir dengan kebaikan yang maksimal
dan ketidakbaikan sekecil mungkin bagi manusia.
2. Deontologi
Deontologi (berasal dari bahasa Yunani, Deon, berarti tugas) berprinsip
pada aksi atau tindakan. Menurut Kant, benar atau salah bukan
ditentukan oleh hasil akhir atau konsekuensi dari suatu tindakan,
melainkan oleh nilai moralnya. Dalam konteks ini, perhatian

7
difokuskan pada tindakann melakukan tanggung jawab moral yang
dapat memberikan penentu apakah tindakan tersebut secara moral benar
atau salah. Kant berpendapat bahwa prinsip moral atau yang terkait
dengan tugas harus bersifat universal, tidak kondisional, dan
imperative.

2.6 Prinsip-prinsip Etika Keperawatan


Prinsip bahwa dasar kode etik adalah menghargai hak dan martabat
manusia, tidak akan pernah berubah. Prinsip ini juga diterapkan baik dalam
bidang pendidikan maupun pekerjaan. Juga dalam hak-haknya memperoleh
pelayanan kesehatan
Apabila menghadapi suatu situasi yang melibatkan keputusan yang
bersifat etis dan moralitas, perawat hendaknya bertanya kepada dirinya
sendiri:
1. Bagaimana pengaruh tindakan saya kepada pasien?
2. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap atasan dan orang-orang
yang bekerja sama dengan saya?
3. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap diri saya sendiri!
4. Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap profesi?
Bila jawaban atas pertanyaan diatas positif berdasarkan ukuran yang
seharusnya. Perilaku yang ditampilkan akan berkenan dan sesuai dengan
hak-hak pasien, dan haknya sendiri untuk mempertahankan kewibawaan.
Fungsi kode etik menurut Hipocrates:

1. Menghindari ketegangan antar-manusia


2. Memperbaiki status kepribadian
3. Menopang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan
Dan ada pun prinsip moral yang mempunyai peran penting dalam
menentukan perilaku yang etis, terdapat tiga prinsip moral yang sering
digunakan dalam diskusi moral, yaitu autonomy, Beneficience, justice dan
non-maleficience.

Menurut Dalami (2010), prinsip-prinsip etika keperawatan adalah


sebagai berikut:

8
1. Otonomy (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang.atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Praktik profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai
hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
2. Berbuat Baik (Beneficience)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Terkadang dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama
dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral
legal.dan kemanusiaan. Nilai ini Direfleksikan dalam praktik
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai
hukum.standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.

4. Tidak Merugikan (Non Maleficienci)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya cedera fisik dan
psikologis selama perawat memberikan asuhan keperawatan pada
klien dan keluarga.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung
jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan. Etika profesi
keperawatan adalah milik dan dilaksanakan oleh semua anggota profesi
keperawatan, yaitu perawat. Secara umum tujuan etika profesi keperawatan
adalah menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat,
kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada
profesi keperawatan.
3.2 Saran
Diharapkan para pembaca mengetahui Sebagai seorang calon perawat,
hendaknya dapat memahami konsep dari etika keperawatan agar dapat
mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktik
keperawatan nantinya.
Demikian makalah yang dapat saya buat, smoga bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, silakan
sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan
dan memakluminya.

10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/431773432/MAKALAH-Ethic-of-Care

https://www.google.com/url?pentingnya-menerapkan-prinsip-etik-pada-
tindakankeperawatan%2F%3Flang%3Did&usg=AOvVaw0
qLaSI5LaXq5cnBXY9AXHH&opi=89978449

https://www.google.com/url?.umy.ac.id%teorikeperawatanR1c85Ie4KUA_Y8EOr
q32&opi=89978449

11

Anda mungkin juga menyukai