Anda di halaman 1dari 8

Abstrak

Pengambilan keputusan etik dalam tindakan keperawatan melibatkan pilihan dan nilai
moral yang berhubungan dengan rasa kepedulian, belas kasih dan penghormatan terhadap
martabat manusia. Kode etik dalam keperawatan dibuat sebagai panduan perawat dalam
bekerja dan dalam membuat keputusan dan pilihan yang sulit yang di hadapi oleh perawat.
Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis bagaimana penggunaan kode etik keperawatan
yang digunakan oleh perawat manajer dalam menyelesaikan masalah etik pada manajemen
keperawatan. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan sumber dari studi pokok yang
didapatkan dari buku, artikel maupun jurnal yang berhubungan dengan judul penelitian ini
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dianalisis dan dibahas sehingga memperoleh sebuah
kesimpulan. Hasil analisa pada kajian ini yaitu dalam menyelesaikan masalah etik pada
manajemen keperawatan perawat manajer perlu menggunakan pengetahuan tentang kode
etik keperawatan sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan etik. Diharapkan
agar kajian ini dapat menjadi aspek penting bagi manajemen keperawatan, terutama dalam
penggunaan kode etik dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perawat majer
dalam manajemen keperawatan.

Kata Kunci: Kode Etik Keperawatan, Perawat Manajer, Manajemen Keperawatan


A. Latar Belakang
Ketika memecahkan masalah etik seorang perawat harus mampu membuat pilihan
atas dasar nilai dan moral baik secara fundamental atau hati nurani (Aitamaa et al, 2019).
Dalam studi lain dikatakan, kemajuan ilmu biomedik dalam praktek pelayanan kesehatan
menyebabkan peningkatan masalah etik. Akibatnya, petugas kesehatan menghadapi
masalah etik yang semakin rumit dalam aktivitas pelayanan kesehatan (Salminen, 2016).
Kode etik keperawatan merupakan alat pengambil keputusan yang valid dan berguna bagi
perawat dalam mengahadapi masalah etik pada praktek keperawatan (Fowler et al., 2016).
Perawat manajer bertanggung jawab untuk mengambil keputusan dalam
menyelesaikan masalah etik dan memberikan dukungan penuh kepada bawahannya
(Marquis, 2010). Menurut Simamora, 2013, seorang manajer dapat membina sikap staf
perawat dengan intensif Dalam pemberian asuhan keperawatan, perawat juga terus
ditantang untuk membuat keputusan dengan tujuan untuk memberikan asuhan keperawatan
yang terbaik bagi pasien (Sumijatun, 2009). Seorang perawat manajer dalam membuat dan
melakukan keputusan etik tidak hanya memerlukan kompetensi klinis tetapi juga
memerlukan kompetensi etik dengan pemahaman teori etik (Makaroff et al, 2014).
Pengambilan keputusan etik dalam tindakan keperawatan melibatkan pilihan dan
nilai moral yang berhubungan dengan rasa kepedulian, belas kasih dan penghormatan
terhadap martabat manusia sebab perawat dianggap bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi masalah pasien, membuat keputusan klinis dan mengevaluasi efek klinis
dari pengobatan (Snelling, 2016).
Kode etik dalam keperawatan dibuat sebagai panduan perawat dalam bekerja dan
dalam membuat keputusan serta pilihan yang sulit yang di hadapi oleh perawat. Kode eitk
digunakan untuk menghadapi masalah etik dan mencari solusi dari masalah. Menurut
Thompson et al dalam Laukkanen et al 2016, masalah etik dapat dipahami sebagai masalah
sulit yang berkaitan dengan solusi moral. Secara fundamental ini adalah pertanyaan tentang
apa yang benar atau salah atau baik atau buruk. Konsep dilema etik digunakan untuk
menunjukkan situasi di mana pilihan harus dibuat antara dua alternatif yang tampaknya
kedua pilihan tersebut tidak diinginkan oleh perawat (Laukannen et al, 2016).
B. Tujuan

Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis bagaimana penggunaan kode etik
keperawatan yang digunakan oleh perawat manajer dalam menyelesaikan masalah etik pada
manajemen keperawatan.

C. Metode
Kajian ini dilakukan dengan menggunakan sumber dari studi pokok yang
didapatkan dari buku, artikel maupun jurnal yang berhubungan dengan judul penelitian ini
yaitu penggunaan kode etik keperawatan oleh perawat manajer dalam penyelesaian
masalah etik pada manajemen keperawatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dianalisis
dan dibahas sehingga memperoleh sebuah kesimpulan.

D. Hasil
Hasil analisa pada kajian ini yaitu dalam menyelesaikan masalah etik pada
manajemen keperawatan perawat manajer perlu menggunakan kode etik keperawatan
sebagai pedoman dalam menyelesaikan masalah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Aitamaa, et al 2019 tentang penyelesaian masalah etik pada
manajemen keperawatan, bahwa untuk memecahkan masalah etika yang berhubungan
dengan pekerjaan manajer perawat (n1 ¼ 193 solusi), Aitamaa, et al 2019 menjelaskan
bahwa kegiatan pemecahan masalah etik dibagi menjadi delapan kategori, dan diperoleh
hasil pemecahan masalah etik diselesaikan dengan menggunakan diskusi (30%), kerja sama
(25%), organisasi kerja (17%), intervensi (10%), nilai-nilai pribadi (9%), model operasional
(4%), statistik dan umpan balik ( 4%), dan contoh-contoh pribadi (1%). Hasil penelitian
tersebut menunjukkan diskusi adalah metode yang paling sering digunakan oleh perawat
manajer, digunakan oleh 94% perawat manajer baik sering atau selalu dalam kasus masalah
etik, diikuti oleh penggunaan nilai-nilai pribadi (74%) dan diskusi dengan kolega manajer
(70%). Penggunaan kode etik dirasakan sangat berguna untuk membantu perawat manajer
dalam menyelesaikan permasalahan etik dalam manajemen keperawatan.
E. Pembahasan
Aitamaa et al, 2019 dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa perawat manajer
menggunakan berbagai metode ketika menyelesaikan masalah etik, dan sebagian besar
metode yang digunakan oleh perawat manajer dianggap berguna. Metode yang paling
sering digunakan oleh perawat manajer adalah metode diskusi dengan kolega yaitu 94%.
Menurut Snelling 2016, sumber daya yang paling sering digunakan dalam pengambilan
keputusan etis adalah kolega perawat, kolega administratif dan nilai-nilai pribadi. Dalam
penelitian tersebut responden diberi 40 sumber daya yang berbeda untuk dipilih, dan tiga
teratas adalah sama, dalam urutan berbeda. Hasil ini menunjukkan cara yang cukup kaku
dalam memecahkan masalah etik dalam manajemen keperawatan.
Kode etik merupakan pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya sebagai
perawat dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan (Asmuji, 2014).
Penggunaan kode etik untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan etik
dikaitkan dengan faktor-faktor seperti posisi pekerjaan, jenis organisasi, dan partisipasi
dalam pengambilan keputusan etik (Zaheldi et al, 2013). Penerapan prinsip etik dalam
permasalahn etik dapat membantu perawat manajer dalam menentukan strategi untuk
membuat keputusan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. (Stevano et al, 2011).
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dimana kode etik perawat yang menunjukkan kepada masyarakat bahwa
perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang
diberikan kepada perawat oleh masyarakat, kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk
berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek
etika, kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi
yaitu hubungan perawat dengan pasien sebagai advokator, perawat dengan tenaga
profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai
seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan
(Marquis, 2010).
Beberapa penelitian terkait kode etik keperawatan di negara Amerika Serikat, Eropa
dan Asia menunjukan bahwa penghormatan terhadap pasien merupakan prioritas tertinggi
dalam praktek professional keperawatan (Urses et. al., 2017 dalam Tinnon et al 2018).
Namum pada kenyataannya masih banyak perawat bertindak tidak berdasarkan kode etik.
Hal ini terkait karena kurangnya pengetahuan perawat tentang kode etik profesi sehingga
dapat menebabkab pasien tidak puas dengan kinerja perawat (Tarzian et al., 2015).
Penggunaan kode etik dalam menyelesaikan masalah pada manajemen keperawatan
berdampak pada manajemen keperawatan yang professional, maka penting bagi perawat
manajer memiliki pengetahuan tentang penggunaan kode etik dan prinsip etik dalam
menyelesaikan permasalahan etik keperawatan.
F. Penutup

F. 1. Kesimpulan

Penelitian ini memberi gambaran bahwa perawat manajer harus memiliki


pengetahuan yang luas tentang penggunaan kode etik untuk menangani masalah etik dalam
manajemen keperawatan sehingga ketika dihadapkan oleh suatu permasalahan etik, perawat
manajer dapat memecahkan masalah keperawatan dengan menggunakan koda etik
keperawatan.

F. 2. Rekomendasi

Diharapkan agar kajian ini dapat menjadi aspek penting bagi manajemen
keperawatan, terutama dalam penggunaan kode etik dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh perawat majer dalam manajemen keperawatan. Dan diharapkan terdapat
studi kualitatif lebih lanjut yang dapat memberikan deskripsi yang lebih tepat tentang
penggunaan kode etik dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perawat majer
dalam manajemen keperawatan.
REFERENSI

Aitamaa, E., Suhonen, R., Puukka, P., & Leino-Kilpi, H. (2019). Ethical Problems in
Nursing Management – A Cross-Sectional Survey About Solving Problems. BMC
Health Services Research, 19(1). doi:10.1186/s12913-019-4245-4.
Asmuji. (2014). Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Ar-Ruzz Media.
Yogyakarta.
Fowler, M. D. (2016). Nursing’s Code of Ethics, Social Ethics, and Social Policy. Hastings
Center Report, 46, S9–S12. doi:10.1002/Hast.624.
Laukkanen, L., Suhonen, R., & Leino-Kilpi, H. (2016). Solving Work-Related Ethical
Problems. Nursing Ethics, 23(8), 838–850. doi:10.1177/0969733015584966.
Makaroff, K. S., Storch, J., Pauly, B., & Newton, L. (2014). Searching for Ethical
Leadership in Nursing. Nursing Ethics, 21(6),
642–
658. doi:10.1177/0969733013513213.
Marquis, C. J. H. (2010). Leadership Roles and Management Function in Nursing: Theori
&Application. Lippincott Williams & Wikins. USA.
Salminen, L., Stolt, M., Metsämäki, R., Rinne, J., Kasen, A., & Leino-Kilpi, H.
(2016). Ethical Principles in The Work of Nurse Educator—A Cross-Sectional Study.
Nurse Education Today, 36, 18–22. doi:10.1016/J.Nedt.2015.07.001.
Simamora, R. H. (2013). Upaya Pembinaan Perawat di Rumah Sakit Ngesti Waluyo
Parakan Temanggung Jawa Tengah. Jurnal Keperawatan Soedirman. 8 (2). 105-119.
Snelling, P. C. (2016). The Metaethics of Nursing Codes of Ethics and Conduct. Nursing
Philosophy, 17(4), 229–249. doi:10.1111/Nup.12122.
Stievano, A., Marinis, M. G. D., Kelly, D., Filkins, J., Meyenburg-Altwarg, I., Petrangeli,
M., & Tschudin, V. (2011). A Proto-Code of Ethics and Conduct for European Nurse
Directors. Nursing Ethics, 19(2), 279–288. doi:10.1177/0969733011413492.
Sumijatu. (2009). Manajemen Keperawatan Konsep Dasar dan Aplikasi Pengambilan
Keputusan Klinis. Penerbit Trans Info Media. Jakarta.
Tarzian, A. J., Wocial, L. D., & The Asbh Clinical Ethics Consultati. (2015). A Code of
Ethics for Health Care Ethics Consultants: Journey to The Present and Implications
for The Field. The American Journal of Bioethics, 15(5), 38–
51. doi:10.1080/15265161.2015.1021966.
Tinnon, E., Masters, K., & Butts, J. (2018). A Pragmatic Approach to The Application of
The Code of Ethics in Nursing Education. Nurse Educator, 43(1), 32–36. doi:10.1097/
Nne.0000000000000407.
Zahedi, F., Sanjari, M., Aala, M., Peymani, M., Aramesh, K., Parsapour, A., Maddah,
Bagher., Cheraghi, MA., Mirzabeigi, GH., Larijani, B & Dastgerdi, M Vahid. (2013).
The Code of Ethics for Nurses, Irian Journal of Public Health. 42(1), 1-8.
PMID: 23865008.

Anda mungkin juga menyukai