TA 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan
karunia-Nya, serta telah memberikan petunjuk dan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Pada penyusunan makalah ini, kami banyak memperoleh masukan, bantuan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini berjudul “Prinsip Benefiicience dalam Keperawatan”. Penyusun makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawantan.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik materi
maupun Teknik penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar belakang......................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................
C. Tujuan masalah.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian Prinsip Benefience..............................................................
B. Kode Etik dan Prinsip Benefience Keperawatan..................................
C. Patien’ts Right Prinsip Benefiece.........................................................
D. Faktor Sosiokultural Prinsip Benefience..............................................
E. Contoh Kasus Dalam Prinsip Benefience.............................................
F. Peran Perawat Dalam Keputusan Eik pada Prinsip Keperawatan…….
BAB III PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu Ethos yang menurut Araskar dan David (1978) berarti
“kebiasaan”, “model perilaku”, atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu
Tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak di artikan sebagai motif atau
dorongan yang mempengaruhi perilaku. (Dra.Hj. Mimin Emi Suhaemi.2002. 7)
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik nagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral.
Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau Tindakan yang mempunyai
prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab
moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki perilaku yang baik dan tidak
memiliki moral yang baik
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar
atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digunakan dalam kode etik
yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sifat menerima) dan
kepercayaan diri profesi.
Berdasarka uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan
untuk mereflesikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya
dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari prinsip beneficience?
2. Apa saja prinsip kode etik beneficience keperawatan?
3. Jelaskan prinsip dan patient’s right?
4. Jelakan Prinsip dan faktor sosialkultural?
5. Jelaskan contoh kasus dalam prinsip beneficience?
6. Jelakan peran perawat dalam keputusan etik pada prinsip beneficience?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Prinsip Beneficience
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip dan kode etik beneficience keperawatan
3. Untuk mengetahui prinsip dan patient’s right
4. Untuk mengetahui prinsip dan faktor sosialkultural
5. Untuk mengetahui contoh kasus dalam prinsip beneficience
6. Untuk mengetahui peran perawat dalam keputusan etik pada prinsip beneficience
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Beneficience
Prinsip beneficience dalam keperawatan adalah salah satu pilar etika yang
menggarisbawahi kewajiban para perawat untuk bertindak demi kepentingan terbaik
pasien atau klien yang mereka layani. Prinsip ini memandu praktik keperawatan dengan
tujuan memberi manfaat, mencegah kerugian, dan meningkatkan kesejahteraan pasien.
Berikut adalah beberapa aspek prinsip beneficience dalam keperawatan:
- Pertimbangan Terbaik Bagi Pasien
Para perawat memiliki kewajiban utama untuk selalu mempertimbangkan kepentingan
terbaik pasien dalam setiap tindakan dan keputusan keperawatan. Ini mencakup
pemberian perawatan yang efektif dan aman, serta menjauhkan diri dari tindakan yang
dapat merugikan pasien.
- Manfaat dan Resiko
Perawat harus melakukan evaluasi cermat tentang manfaat dan resiko setiap Tindakan
atau prosedur keperawatan. Tujuannya adalah memaksimalkan manfaat bagi pasien dan
mengurangi atau menghindari resiko yang tidak pelu.
- Kolaborasi dengan Pasien
Prinsip beneficience menekankan pentingnya berkolaborasi dengan pasien atau klien
dalam pengambila keputusan terkait perawatan. Ini melibatkan memberi informasi yang
jujur, mendengarkan prefensi pasien, dan menghormati hak pasien untuk menentukan
jalannya perawatan.
- Perhatian pada Kesejahteraan Pasien
Perawat harus menjaga kesejahteraan fisik dan psikologi pasien. Ini termasuk
memberikan perawatan yang menjaga kenyamanan pasien, mendukung Kesehatan
mental, dan membantu pasien mengatasi masalah emosioanal yang mungkin timbul
selama perawatan.
- Pemberian Dukungan Emosional
Prinsip beneficience mencakup memberikan dukungan emosional kepada pasien dan
keluarganya. Dalam situasi yang sulit atau berat, perawat harus memberikan kehadiran
yang penuh perhatian dan empati untuk membantu pasien dan keluarganya mengatasi
tantangan tersebut.
- Kualitas Keamanan Perawatan
Perawat harus mengupayakan perawatan berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar
etika dan keamanan pasien. Mereka juga harus berperan dalam mencegah kesalahan
perawatan dan melaporkan ketidakamanan yang mungkin timbul.
- Manfaat Komunitas dan Masyarakat
Prinsip beneficience tidak hanya berlaku untuk pasien individu tetapi juga untuk
komunitas dan masyarakat. Perawat memiliki tanggung jawab dalam mendukung
program-program Kesehatan masyarakat, kampanye pencegahan penyakit, dan Tindakan
yang meningkatkan kesejahteraan publik.
Prinsip beneficience adalah salah satu landasan etis penting dalam praktik keperawatan.
Para perawat harus memperioritaskan kepentingan dan kesejahteraan pasien di atas
segalanya, sambil tetap menjaga integritas dan etika professional..
Dalam kasus ini, prinsip beneficience mengarahkan tim medis untuk menghormati
keputusan pasien, memberikan dukungan emosional, dan memastikan kualitas
hidupnya dijaga sebaik mungkin dalam konteks kondisi Kesehatan yang sulit. Hal ini
mengilustrasikan bagaimana prinsip beneficience memandu praktik Kesehatan dalam
memberikan perawatan yang sesuai dengan kepentingan terbaik pasien, meskipun
keputusannya mungkin sulit untuk diterima dari sudut pandang medis.
F. Peran Perawat dalam Keptusan Etik pada Prinsip Keperawatan
Peran perawat dalam pembuatan keputusan etik sangat penting, dan prinsip beneficence
(kebaikan) adalah salah satu pedoman etis yang harus mereka pertimbangkan. Dalam
konteks pembuatan keputusan etik, peran perawat termasuk:
- Mendukung Keputusan Pasien: Perawat harus membantu pasien dalam memahami opsi
perawatan yang tersedia, menyediakan informasi yang jelas dan jujur, dan mendukung
keputusan pasien. Prinsip beneficence menekankan pentingnya bertindak demi kebaikan
pasien, dan ini mencakup menghormati hak pasien untuk membuat keputusan yang sesuai
dengan nilai dan preferensi mereka.
- Memberikan Informasi yang Jelas: Perawat harus memberikan informasi yang lengkap
dan jelas tentang perawatan yang mungkin tersedia, termasuk manfaat, risiko, dan
konsekuensi yang terkait dengan setiap opsi. Ini membantu pasien membuat keputusan
yang diinformasikan.
- Mempromosikan Keamanan dan Manfaat: Perawat harus memastikan bahwa perawatan
yang direkomendasikan atau dipilih oleh pasien memiliki manfaat yang sebesar mungkin
dan menghindari atau mengurangi risiko atau kerugian. Ini mencerminkan prinsip
beneficence dalam tindakan perawat.
- Pengidentifikasian Masalah Etik: Perawat juga memiliki peran dalam mengidentifikasi
masalah etik yang mungkin muncul dalam perawatan pasien. Mereka harus menjadi
advokat pasien, melindungi kepentingan terbaik pasien, dan melaporkan masalah etik
kepada pihak yang berwenang.
- Kolaborasi dalam Tim Etik: Dalam situasi di mana keputusan etik kompleks harus
diambil, perawat sering bekerja dalam tim etik bersama dengan profesional medis lainnya
dan ahli etika. Peran perawat dalam tim etik termasuk memberikan wawasan klinis,
mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, dan membantu menilai implikasi keputusan.
- Mendukung Perawatan Kesehatan yang Holistik: Perawat tidak hanya memandang aspek
fisik, tetapi juga aspek emosional, psikologis, dan sosial dalam perawatan pasien. Prinsip
beneficence menekankan pentingnya kesejahteraan pasien secara menyeluruh, dan
perawat harus membantu pasien dalam mencapainya.
- Kontinuitas dan Pengawasan Perawatan: Setelah keputusan etik diambil, perawat
bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan perawatan, mengevaluasi
perkembangan pasien, dan merespons perubahan situasi dengan cepat. Ini termasuk
menjaga manfaat perawatan tetap terjaga sepanjang perjalanan perawatan.
- Dalam semua peran ini, perawat memainkan peran yang krusial dalam memastikan
bahwa prinsip beneficence selalu dihormati dan bahwa keputusan etik yang diambil
selalu mengutamakan kepentingan terbaik pasien.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika
keperawatan. Standar asuhan keperawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk
melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh
organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan
karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap
dalam bentuk petunjuk Teknik.
2. Saran
1) Pentingnya membuat standar praktik keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2) Perlunya peraturan atau perundang – undangan yang mengatur dan sebagai bentuk
pelindung hukum baik pemberi dan penerima praktik keperawatan.
3) Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas keperawatan kita
harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etik maupun isu etik keperawatan
dan makalah ini merupakan salah satu bagian Pelajaran yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu.com
https://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-teori-model-keperawatan
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-
surakarta/falsafah-keperawatan/teori-keperawatan-imogene-king/
46052049
https://pdfdokumen.com/queue/makalah-teori-dan-model-
keperawatan-imogene-king_59c2c18a1723dd79ca
3537fb_pdf?queue_id=59ccee6b1723dd43c8e49ee4