Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Rasa syukur yang tiada terkira saya panjatkan kehadirat Tuhan yang
Maha Esa yang mana atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah “NURSING ADVOCACY” dengan tepat
waktu sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan penyusunan makalah untuk
memenuhi tugas kelompok berhubungan dengan pelajaran keperawatan.
Kami menyadari akan kurang sempurna penulisan makalah ini, karena itu
kritik dan saran selalu kami harapkan untuk bahan perbaikan di kemudian hari.
Akhirnya dalam kesederhanaan Makalah ini semoga bisa bermanfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Tujuan Penulis...........................................................................................
C. Manfaat......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. Advokasi....................................................................................................
B. Pengertian Perawat....................................................................................
D. Peran Perawat............................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat adalah orang yang bersama individu selama kebanyakan waktu
kritis kehidupan mereka. Perawat adalah orang yang bersama individu ketika
mereka lahir, ketika mereka cedera atau sakit, ketika mereka meninggal.
Individu berbagi banyak hal yang intim dalam kehidupan mereka dengan
perawat; mereka menanggalkan pakaian untuk perawat, dan mempercayai
perawat untuk melakukan prosedur yang menimbulkan nyeri. Perawat berada
di samping tempat tidur individu yang sakit dan menderita selama 24 jam
sehari. Mereka ada ketika pasien tidak dapat tidur karena nyeri atau ketakutan
atau kesepian. Mereka ada untuk memberi makan pasien, memandikannya,
dan mendukung mereka. Perawat mempunyai sejarah panjang tentang
perawatan pasien dan berbicara untuk Kebutuhan pasien.
Salah satu fungsi dan peran seorang perawat adalah menjadi advokat
bagi pasien. Dalam hal ini peran perawat sebagai advokat pasien merupakan
dasar dan inti dari proses pemberian asuhan keperawatan. Pelayanan
kesehatan saat ini pula menbutuhkan pelayanan yang berkualitas, konsep dari
advokasi sangat dibutuhkan dalam hal ini. Sebagai peran utama dari perawat,
advokasi merupakan bagian dari kode etik pasien. perawat dalam perannya
sebagai advokat pasien menggunakan skill sebagai pendidik, konselor, dan
leader guna melindungi dan mendukung hak pasien.
Pada tahun 1985 “The American association colleges of nursing “
melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai
esensial dalam praktek keperawatan professional. Nilai-nilai esensial ini
sangat berkaitan dengan moral keperawatan dalam praktiknya. Perawat
memiliki komiten yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas
berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan professional.
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat, dan
berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan sejawat atau teman.
Praktik keperawatan, termasuk etika keperawatan mempunyai dasar penting,
seperti advokasi, akuntabilitas, loyalitas kepedulian, rasa haru, dan
menghormati martabat manusia (Purba & Pujiastuti, 2009)
Advokasi merupakan peran profesional perawat untuk melakukan
pembelaan dan perlindungan kepada pasien. Dalam pelaksanaannya terdapat
faktor yang penghambat dan pendukung peran advokat perawat. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan peran advokat di ruang
rawat inap RS di Kabupaten Semarang. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengambilan sampel dilakukan
secara purposif, berjumlah 5 informan. Tehnik pengambilan data dengan
wawancara mendalam. Penelitian ini menghasilkan 3 tema yaitu definisi
peran advokasi perawat, pelaksanaan tindakan peran advokasi perawat dan
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran advokasi perawat.
Definisi peran advokasi perawat yaitu tindakan perawat untuk
memberikan informasi dan bertindak atas nama pasien. Pelaksanaan tindakan
peran advokasi meliputi memberi informasi, menjadi mediator dan
melindungi pasien. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya terdiri dari
faktor penghambat dan faktor pendukung. Faktor yang menjadi penghambat
antara lain: kepemimpinan dokter, lemahnya dukungan organisasi, kurangnya
perhatian terhadap advokasi, kurangnya jumlah tenaga perawat, kondisi
emosional keluarga, terbatasnya fasilitas kesehatan dan lemahnya kode etik.
Sementara itu faktor yang mendukung meliputi: kondisi pasien, pengetahuan
tentang kondisi pasien, pendidikan keperawatan yang semakin tinggi,
kewajiban perawat dan dukungan instansi rumah sakit. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah advokasi tidak hanya diartikan sebatas pada tindakan
membela pasien tetapi juga meliputi tindakan memberi informasi, bertindak
atas nama pasien, menjadi mediator dan melindungi pasien. Perawat
diharapkan dapat mengoptimalkan perannya sebagai advokat yaitu dengan
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien, menjadi penghubung
antara pasien dan tim kesehatan lain, membela hak-hak pasien dan
melindungi pasien dari tindakan yang merugikan.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian advokasi
2. Menjelaskan peran perawat sebagai advokat pasien
3. Menjalaskan tanggung jawab perawat advokat
4. Menjalaskan nilai dasar perawat advokat
5. Menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari peran advokat klien
6. Menjelaskan peran dan tanggung jawab perawat
7. Menjelaskan Dasar Hukum Kewajiban Pasien dan Perawat di Rumah
Sakit
8. Masalah Dalam Praktek Keperawatan
C. Manfaat
Setelah mengetahui Peran perawat sebagai Advokat diiharapkan mampu
menjalankan tugas serta prinsip-prinsip dalam keperawatan yang telah diatur
dalam undang-undang keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Advokasi
Advoksi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan
terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-
mula digunakan di bidang hukum atau pengadilan.
Fry (1987) mendefinisikan advokasi sebagai dukungan aktif terhadap
setiap hal yang memiliki penyebab atau dampak penting. Defenisi ini hampir
sama dengan yang dinyatakan oleh Gadow (1983) bahwa advokasi
merupakan dasar falsafah dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan
perawat secara aktif kepada individu untuk secara bebas menentukan
nasibnya sendiri (Priharjo,1995).
Menurut Kohnke dalam KoZier,B et all,. (1998) tindakan seorang
advocator adalah menginformasikan dan mendukung secara obyektif, berhati-
hati agar tidak bertentangan dengan setuju atau tidak setuju suatu keputusan
yang dipilih klien. Seorang advokator menginformasikan hak-hak klien dalam
situasi apapun sehingga klien dapat mengambil keputusan sendiri. Fokus
peran advokasi perawat adalah menghargai keputusan klien dan
meningkatkan otonomi klien. Hak-hak yang dimiliki oleh klien yakni hak
untuk memilih nilai-nilai yang sesuai dan penting bagi hidupnya, hak untuk
menentukan jenis tindakan yang terbaik untuk mencapai nilai-nilai yang
diinginkan dan hak untuk membuang nilai-nilai yang mereka pilih tanpa
paksaan dari orang lain.
Advokasi adalah tindakan membela hak-hak pasien dan bertindak atas
nama pasien. Perawat mempunyai kewajiban untuk menjamin diterimanya
hak-hak pasien. Perawat harus membela pasien apabila haknya terabaikan
(Vaartio, 2005; Blais, 2007). advokasi juga mempunyai arti tindakan
melindungi, berbicara atau bertindak untuk kepentingan klien dan
perlindungan kesejahteraan (Vaartio, 2005). Seringkali pasien mengalami
ketakutan dan kecemasan berlebihan terhadap penyakitnya. Perawat atau tim
kesehatan lain seharusnya dapat memberikan saran mengenai pengobatan dan
proses kesembuhannya. Saran yang diberikan dapat mengurangi kecemasan
yang dialami pasien sehingga dapat menunjang keberhasilan pengobatan
selanjutnya (Soetjiningsih, 2008).
B. Pengertian Perawat
Menurut Depkes RI (2002) perawat adalah seorang yang memberikan
pelayanan kesehatan secara professional dimana pelayanan tersebut berbentuk
pelayanan biologis, psikologi sosial, spiritual yang ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat. Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan
dan kewenangannya melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Gaffar).
Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan,
ketrampilan keperawatan, dan bertanggung jawab serta berkewenangan
melaksanakan asuhan keperawatan (Gaffar).
Perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan
berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya
(Depkes RI,2002).
Creasia dan Parker (2000) menjelaskan bahwa konsep advokasi memiliki tiga
pengertian, yaitu:
a. Model perlindungan terhadap hak
Model ini menekankan pada perawat untuk melindungi hak klien
agar tidak ada tindakan tenaga kesehatan yang akan merugikan pasien
selama dirawat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menginformasikan
kepada pasien tentang semua hak yang dimilikinya, memastikan pasien
memahami hak yang dimilikinya, melaporkan pelanggaran terhadap hak
pasien dan mencegah pelanggaran hak pasien.
D. Peran Perawat
Peran perawat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang yang memenuhi kualifikasi sehingga dibenarkan
mempunyai kedudukan dalam suatu system pelayanan kesehatan
(Pusdiknakes,1989), menurut Doheney (1992) peran perawat terdiri dari:
1. Care giver/pemberi pelayanan
a. Memperhatikan individu dalam konteks sesuatu kebutuhan klien.
b. Perawat menggunakan nursing proses untuk mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, mulai dari masalah fisik (fisiologis) sampai
masalah psikologis.
c. Peran utama adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnose
keperawatan yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana
sampai dengan komplek.
2. Clien advocate/pembela pasien
Perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasi informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan
memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil prsetujuan
(inform consent) atas tidakan keperawatan yang diberikan.
3. Consellor/konseling
a. Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola
interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.
b. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan
metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c. Konseling diberikan kepada individu atau keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa
lalu.
d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah mengubah perilaku
hidup sehat (prubahan pola interaksi)
4. Educator /pendidik
a. Peran ini dilakukan pada klien, keluarga, tim kesehatan lain baik
secara spontan (saat interaksi) maupun secara disiapkan.
b. Tugas perawat adalah membantu mempertinggi k. pengetahuan dalam
upaya meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan
tindakan yang spesifik.
c. Dasar pelaksanaan peran adalah intervensi dalam Nursing care
Planning.
5. Coordinator/coordinator
Peran perawat adalah mengarahkan , merencanakan, mengorganisasikan
pelayanan dari semua tim kesehatan. Karena klien menerima banyak
pelayanan dari banyak profesional misalnya nutrisi maka aspek yang
harus diperhatikan adalah jenis, jumlah, komposisi, persiapan,
pengelolaan, cara memberikan, monitoring, motivasi edukasi dan
sebagainya.
6. Collaborator/kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya
berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk
tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, memberi
dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai profesional
pemberi pelayanan kesehatan.
7. Consultan/konsultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien dan
informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini
dapat dikatakan keperawatan adalah sumber informasi yang berkaitan
dengan kondisi spesifik klien.
8. Change agent/perubah
Elemen ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis
dalam hubungan dengan klien dan cara pemberian keperawatan kepada
klien.
Perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak-hak klien tersebut
antara lain :
1. Hak atas informasi pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata
tertib dan peraturan di rumah sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat
klien menjalani perawat
2. Hak mendapat informasi yang meliputi hal berikut :
Penyakit yang di deritanya
Tindakan medic yang hendak dilakukan
Kemungkinan penyulit sebagai tindakan tersebut dan tindakan
mengatasinya
Alternatif terapi lain beserta resikonya
Prognosis penyakitnya
Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit yang
dideritanya
Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan yang mutu tanpa
diskriminasi
Hak untuk menyetujui memberikan izin presetujuan atas tindakan
yang akan dilakukan
Hak untuk menolak tindakan
Hak didampingi keluarga dalam keadaan kritis
Hak menjalankan ibadah sesuai agama
Hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan dirumah sakit
Hak merima atau menolak bimbingan moral maupun spiritual
E. Peran Perawat sebagai Advokat
Sedangkan peran perawat sebagai advokat, perawat melindungi hak klien
sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan
hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat memberikan informasi
tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan tindakan yang
terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien melalui
cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin
membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien.
Peran ini juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan
mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas
pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima
ganti rugi akibat kelalaian. (WHO, 2005).
Sebagai pembela pasien, perawat juga perlu berupaya melindungi hak
pasien dari pelanggaran. Hak untuk mendapat persetujuan (informed consent)
merupakan isu yang harus dihadapi pasien. hak pasien lain yang melibatkan
peran perawat sebagai pembela adalah hak privasi dan hak menolak terapi.
Sebagai bagian dan salah satu peran dari perawat, advokasi menjadi dasar
utama dalam pelayanan keperawatan kepada pasien, peran advokat
keperawatan adalah (Armstrong, 2007)
1. Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum.
2. Membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.
3. Memberi bantuan mengandung dua peran,yaitu peran aksi dan peran
non aksi.
4. Bekerja dengan profesi kesehatan yang lainnya dan menjadi penengah
antar profesi kesehatan
5. Melihat klien sebagai manusia, mendorong mereka untuk
mengidentifikasi kekuatannya untuk meningkatkan kesehatan dan
kemampuan klien berhubungan dengan orang lain
Perannya sebagai advokat, perawat diharapkan mampu untuk
bertanggung jawab dalam membantu pasien dan keluarga
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya serta mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien.
Hal ini harus dilakukan, karena pasien yang sakit dan dirawat di rumah sakit
akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
Hasil yang diharapkan dari pasien saat melakukan peran advokat (Ellis &
Hartley, 2000), adalah pasien akan :
1. Mengerti hak-haknya sebagai pasien.
2. Mendapatkan informasi tentang diagnosa, pengobatan, prognosis, dan
pilihan-pilihannya.
3. Bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya.
4. Memiliki otonomi, kekuatan, dan kemampuan memutuskan sendiri.
5. Perasaan cemas, frustrasi, dan marah akan berkurang.
6. Mendapatkan pengobatan yang optimal.
7. Memiliki kesempatan yang sama dengan pasien lain.
8. Mendapatkan perawatan yang berkesinambungan.
9. Mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Advokasi merupakan salah satu peran perawat dan menjadi dasar yang
penting dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Peran
perawat sebagai advokat pasien menuntut perawat untuk dapat
mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan kepercayaan yang
dimilikinya tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku
profesional, dan hubungan pasien-keluarga-dokter. Di samping itu,
pengalaman dan pendidikan yang cukup sangat diperlukan untuk memiliki
kompetensi klinik yang diperlukan sebagai syarat untuk menjadi advokat
pasien.
B. Saran
1. Bagi perawat
Mengaplikasikan teori ini dalam tatanan pemberian pelayana kesehatan
kepada masyarakat, dan melaksanakan peran perawat sebagai advokat
utama klien dan penghubung antar profesi kesehatan demi kepentingan
pasien
2. Bagi mahasiswa
Melakukan peneltian terkait tentang advokasi, karena masih banyak hal
yang bisa dieksplor dan dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://azharnasri.blogspot.co.id/2015/12/makalah-advokasi-dalam-
keperawatan.html Pukul 21.03
http://andibudiadiputra.blogspot.co.id/2013/07/nursing-advokasi-makalah.html
Pukul 20.49
https://sombon25.wordpress.com/2012/01/13/nursing-advocacy-paper/ 19.37
http://mellytamie.blogspot.com/2013/12/nursing-advocacy.html 19.45
http://riakhumairah.blogspot.com/2014/03/nursing-advocasy.html 20.00
http://mohammadridwan67.blogspot.com/2013/10/nursing-advokasi.html Pukul
20.15
http://rizkahayaturrahmi.blogspot.com/2016/07/prinsip-legal-etik-dan-nursing-
advocacy.html Pukul 20.30
http://nursingnw.blogspot.com/2013/12/nursing-advocacy-nursing-advocacy.html
Pukul 20.45