Anda di halaman 1dari 4

NAMA: RANTI SAPITRI

NIM: P05140119038

KELAS: 2A

MATA KULIAH: ASKEB KEHAMILAN

DOSEN PEMBIMBING: NISPI YULIANA, SST,M.keb

RESUME Materi Evidence based dalam asuhan kehamilan

A. Pengertian Evidence based


Evidence based ditinjau dari pemenggalan kata (inggris) dapat diartikan evidence adalah bukti atau
fakta, based adalah dasar. Jadi evidence based adalah praktik berdasarkan bukti. Evidence based adalah
proses sistematis untuk mencari, menilai, dan menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan klinis. Evidence based midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan
berdasarkan bukti penelitian yang telah teruju menurut metodelogi ilmiah yang sistematis.

B. Manfaat Evidence Based

1. Keamanan bagi tenaga kesehatan

2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)

3. Memenuhi tuntutan dan jewajiban sebagai profesional dalam memberikan asuhan yang bermutu

4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien mengharapkan asuhan
yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teori.

C. Prinsip asuhan kebidanan yang berdasarkan Evidence based

Evidence-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan berdasarkan bukti dari penelitian
yang bisa dipertanggung jawabkan. Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran
hanya dalam waktu beberapa bulan setelah obat tersebut dipasarkan, karena di populasi terbukti
memberikan efek samping yang berat pada sebagian penggunanya.

Evidence-based Policy adalah satu sistem peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan kedokteran
(Clinical Governance): suatu tantangan profesi kesehatan dan kedokteran di masa mendatang.Evidence
based Midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa
dipertanggung jawabkan.
Evidence based report adalah merupakan bentuk penulisan laporan kasus yang baru berkembang,
memperlihatkan bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan pada semua tahapan penatalaksanaan
pasien.

D. Peran dan tanggungjawab Bidan dalam Asuhan kebidanan

a. Care Provider ( pemberiasuhankebidanan)

Seseorang yang mempunyai kemampuan memberikan asuhan kebidanan secara efektif,

aman dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, bersalin,

nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan kesehatan reproduksi pada kondisi normal

Berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik profesi.

b. Community Leader (Penggerak masyarakat) dalam bidang kesehatan ibu dan anak.

Seseorang yang mempunyai kemampuan menjadi penggerak dan pengelola masyarakat

dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan menggunakan prinsip

partnership dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kewewenang dan lingku praktek bidan

c. Communicator (komunikator)

Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan

perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam upaya peningkatan

derajat kesehatan ibu dan anak.

d. Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan)

Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik dalam asuhan

kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan menggunakan prinsip

partnership.

e. Manager (pengelola)

Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola klien dalam asuhan kebidanan

dalam tugassecara mandiri, kolaborasi (team) dan rujukan dalam kontek asuhan kepada

individu, keluarga dan masyarakat.


E. Evidence based dalam praktik kehamilan

Evidence basid midwifery adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang
bisa dipertanggung jawabkan. praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil
penelitian dan pengalaman Praktik terbaik dari para pratiktisi dari seluruh penjuru dunia

F. Kunjungan ANC

Antenatal care (selanjutnya akan disingkat "ANC") adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh
dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik dari ibu hamil.

Tujuan dilakukan ANC adalah :

Untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil

Menghindari resiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan

Mempersiapkan ibu untuk masa nifas dan pemberian ASI eksklusif

Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas
minimal 4 kali, yaitu 1 kali sebelum bulan ke 4 kehamilan, kemudian sekitar bulan ke 6 kehamilan dan 2
kali kunjungan sekitar bulan ke 8 dan 9 kehamilan.

Pada umumnya, standar minimal pemeriksaan ANC terdiri dari 10 T yaitu:

1. Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan dicatat

2. Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah 140/90

3. Nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas(LILA)

4. Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau perkembangan janin

5. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid)

Vaksin TT dilakukan sebanyak 5 kali dengan selang waktu yang berbeda beda

TT1 : pada saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada saat kehamilan)

TT2 : 4 minggu setelah TT1

TT3 : 6 bulan setelah TT2

TT4 : 1 tahun setelah TT3


TT5 : 1 tahun setelah TT4

6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

7. Pemberian Tablet zat besi

8. Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan HIV)

9. Tatalaksana kasus

10. Temu wicara (konseling) , termasuk perencanaan persalinan

Anda mungkin juga menyukai