Hey there! Thanks for dropping by midwifery! Take a look around and grab the RSS feed to stay
updated. See you around!
Tak Berkategori
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahirannya bayi
sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu
pelayanan antenatal/ asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Filosofi adalah nilai atau keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang untuk
berperilaku sehingga mempengaruhi pola hidupnya.
Pada prinsipnya philosofi asuhan kehamilan merujuk pada philosofi bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan antara lain, menyatakan bahwa:
a. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses
pathologis, tetapi dapat menjadi pathologi/ abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan
asuhan tidak perlu melakukan intervensi – intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi.
b. Setiap perempuan berkepribadian unik, dimana terdiri atas, bio, psiko sosial yang berbeda,
sehingga dalam memperlakukan pasien / klien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak
boleh disamakan.
c. Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat dilakukan dengan
berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan / konseling pemenuhan kebutuhan
ibu hamil maupun dengan upaya preventif misalnya pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan
pemberian tablet tambah darah dan lain sebagainya.
d. Perempuan mempunyai dan memutuskan tentang kesehatan, siapa dan dimana
mendapatkan pelayanan kesehatan.
e. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif (pencegahan) dan
promotif (Peningkatan kesehatan).
f. Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi
dilakukan hanya atas indikasi.
Dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara
konprehensif atau menyeluruh.
a. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa tiap kunjungan
pemeriksaan ibu hamil.
c. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU) posisi/presentasi
dan penurunan Janin.
e. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin dengan fetoskope/
pinar dan gerakan janin dengan palpasi
h. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungan dengan komplikasi
i. Memberikan penyuluhan tanda – tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan
n. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan,kelahiran dan menjadi orang tua.
o. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi,
latihan,keamanan, dan merokok.
p. Penggunaan secara aman jamu dan obat – obat tradisional yang tersedia.
Tujuan umum:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi
3. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal
4. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan,
nutrisi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
5. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medic, bedah, atau obsteri selama
kehamilan.
Tujuan khusus :
1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit – penyulit yang terdapat saat
kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, nifas
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal( Manuaba,1998,129).
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
penyuluhan dan motifasi untuk pemeriksaan dini dan teratur.
Sedikitnya 4 kali pelayanan kehamilan pemeriksaan meliputi : Anamesis dan pemantauan ibu
dan janin, mengenal kehamilan resiko tinggi nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat
setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk memastikan persiapan persalinan
bersih dan aman, persiapan transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah
untuk hal ini
a. Malaria
b. Tuberculosis
d. Sifilis
e. Anemia
f. KEK
h. Kecacingan
Sebagaimana hak pasien pada umumnya ibu hamil mempunyai hak-hak yang sama dengan hak
klien/ pasien dan juga mempunyai hak antara lain:
1. Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang diberikan secara
bermartabat dan dengan rasa hormat
2. Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/ semua perempuan dan keluarga
Dalam memberikan asuhan kebidanan, bidan merupakan tenaga professional dan bukan dukun.
1. Peran:
a. Pelaksana: memberi asuhan/ pelayanan. Bidan mempunyai 3 (tiga) tugas utama yaitu:
mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
1) Mengkaji
5) Evaluasi
6) Tindak lanjut
7) Dokumentasi
b. Pengelola: menyusun rencana kerja, mengelola kegiatan pelayanan ibu hamil,
berpartisipasi dalam kegiatan program pelayanan kehamilan
a. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kehamilan sesuai standart profesi dengan
menghormati hak-hak klien
b. Wajib merujuk, memberi kesempatan klien ibadah, menjaga rahasia, memberikan
informasi, inform consent, dokumentasi, kerjasama pihak lain.
Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari
penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu.
Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang
intervensi secara historis memunculkan asumsi bahwa bahwa sebagian besar komplikasi obstetri
yang mengancam jiwa bisa diprediksi atau dicegah.
Menurut MNH (Maternal Neonatal Health) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care
merupakan prosedur rutin yang dilakukan petugas (dokter/bidan/perawat) dalam membina suatu
hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan.
Dengan memberikan asuhan antenal yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam
safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan mengenai nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
b. Mendeteksi dan menatalaksanaka komplikasi medis, bedah ataupun obstetri selama
kehamilan.
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal dan
merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Adapun antenatal care akan efektif bila meliputi hal-hal sebagai berikut:
c. Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit (tetanus toksoid, suplemen gizi,
pencegahan konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain).
d. Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita ibu hamil (HIV, sifilis,
tuberkulosis, hepatitis, penyakit medis lain yang diderita (misal: hipertensi, diabetes, dan lain-
lain).
Seperti dalam asuhan antenatal, sebelum dikenal adanya asuhan berdasarkan evidence based,
asuhan yang diberikan berdasarkan tradisional. Asuhan yang banyak berkembang saat ini
sebenarnya berasal dari model yang dikembangkan di Eropa pada awal dekade abad ini. Lebih
mengarah keritual dari pada rasional. Biasanya asuhan ini lebih mengarah ke frekuensi dan
jumlah daripada terhadap unsur yang mengarah kepada tujuan yang esensial.
Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah melakukan
screening untuk memprediksi faktor-faktor risiko untuk memprediksi suatu penyakit, tapi
berdasarkan hasil studi di Zaire membuktikan bahwa 71 % persalinan macet tidak bisa
diprediksi.
Tinggalkan Balasan
guest
Guest
Masuk
Masuk
Masuk
Nama (required)
Situs web
Connecting to %s
Kirim Komentar 4 0
1311907106
36f5159bb0
1311907122312