Anda di halaman 1dari 10

Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN

A. Filosofi, Lingkup dan Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan


Filosofi asuhan menjadi konsep dasar asuhan yang melekat pada diri bidan
dalam memberikan arah asuhan kehamilan yang diberikan. Lingkup dan
prinsip pokok asuhan merupakan rambu-rambu yang menjadi area kewenangan
bidan dalam memberikan asuhan kehamilan sesuai standar asuhan kebidanan
dan standar pelayanan kebidanan.
1. Filosofi Asuhan Antenatal
Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal adalah nilai atau keyakinan atau
kepercayaan yang mendasari bidan untuk berperilaku dalam memberikan
asuhan kehamilan. Pada prinsipnya filosofi asuhan kehamilan merujuk
pada filosofi bidan, meliputi sebagai berikut:
a. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan
bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi
patologi/abnormal.
b. Setiap perempuan berkepribadian unik, di mana terdiri atas
biopsikososial yang berbeda, sehingga dalam memperlakukan klien satu
dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh disamakan
c. Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui
penyuluhan atau konseling, maupun dengan upaya preventif misalnya
pemberian imunisasi TT ibu hamil dan tablet tambah darah.
d. Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang
kesehatan, siapa dan di mana mendapatkan pelayanan kesehatan.
e. Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan).
f. Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan
penggunaan teknologi dilakukan hanya atas indikasi.Membangun
kemitraan dengan profesi lain untuk memberdayakan perempuan.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 1


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

2. Lingkup Asuhan Kehamilan


Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan
pelayanan secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan
kebidanan pada ibu hamil meliputi:
a. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta
menganalisis tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
b. Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
c. Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.
d. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin
dengan fetoskop/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
e. Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL).
f. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
g. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan
komplikasi.
h. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi
bidan.
i. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan,
hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklampsia
ringan.
j. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi
ketidaknyamanan kehamilan.
k. Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil
l. Mengidentifikasi atau mendeteksi penyimpangan kehamilan normal dan
penanganannya termasuk rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan
janin tidak adekuat, PEB dan hipertensi, perdarahan pervaginam,
kehamilan ganda aterm, kematian janin, oedema yang signifikan, sakit
kepala berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi,
KPSW, Persangkaan Polihidramnion, DM, kelainan kongenital, hasil
laboratorium abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti
infeksi menular seksual,vaginitis, infeksi saluran kencing.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 2


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

m. Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan


menjadi orang tua.
n. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil
seperti nutrisi, latihan, keamanan, kebiasaan merokok.
o. Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang
tersedia.
3. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan
Prinsip merupakan dasar atau azas atau kebenaran yang menjadi pokok
dasar berpikir, bertindak dan sebagainya. Sebagai seorang bidan dalam
melakukan asuhan kebidanan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok
dan fungsinya agar apa yang dilakukan tidak melanggar kewenangan.
Selain harus memiliki kompetensi, bidan dalam melaksanakan asuhan
harus berpegang pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 30 Tahun 2009;
Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Praktik Bidan,
pelayanan dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan dan standar
profesi bidan.
Prinsip asuhan kebidanan:
Prinsip-prinsip utama asuhan kebidanan adalah
a. Kehamilan dan lahiran adalah proses yang normal, alami,dan sehat
 Kehamilan dan kelahiran biasanya merupakan proses yg normal,
alami dan sehat.
 Membantu dan melindungi proses kelahiran adalah tugas bidan.
 Bidan adalah yg paling cocok untuk kebanyakan ibu selama
kehamilan dan persalinan, sebagai bidan juga kita percaya bahwa
model asuhan kebidanan yang membantu dan melindungi proses
kelahiran normal.
b. Pemberdayaan
 Ibu dan keluarga mempunyai kebijaksanaan dan seringkali tahu kapan
akan melahirkan.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 3


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

 Keyakinan dan kemampuan ibu untuk melahirkan merawat bayi dapat


ditingkatkan atau dihilangkan oleh orang yang memberikan asuhan
padanya dan oleh dimana ia melahirkan.
 Jika bidan atau penolong persalinan bersikap negatif atau kritis, hal ini
akan mempengaruhi si ibu. Hal ini juga dapat mempengaruhi lamanya
waktu persalinan.
 Sebagai bidan kita harus membentu ibu yang melahirkan daripada
untuk mencoba mengontrol persalinannya.
 Ibu sebagai aktor utama dalam proses persalinan.
 Bidan atau /penolong persalinan adalah aktor pembantu selama proses
persalinan.
c. Otonomi
 Pengambil keputusan adalah ibu dan keluarga.
 Ibu dan keluarga memerlukan informasi yang cukup sehingga mereka
dapat membuat suatu keputusan.
 Bidan harus tahu dan memberikan informasi yg akurat tentang resiko,
prosedur, obat-obatan dan tes.
 Bidan membantu ibu dalam membuat suatu pilihan yg terbaik untuk
dirinya dan baginya berdasarkan nilai dan kepercayaan.
d. Tidak membahayakan
 Intervensi sebaiknya jangan dilkukan secara rutin kecuali terdapat
indikasi-indikasi yang spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test
rutin, obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan
ibu maupun bayi
 Melakukan tindakan yg tidak efektif dan berbahaya:
 Bidan yang terampil harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan
intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.
e. Tanggung jawab
 Penolong persalinan harus bertanggung jawab terhadap kualitas
asuhan yg diberikan.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 4


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

 Praktik asuhan maternitas harus dilkukan bardasarkan kebutuhan ibu


dan bayinya, bukan atas kebutuhan penolong persalinan.
 Asuhan yg berkualitas tinggi, berfokus pada klien dan sayang ibu
berdasarkan bukti ilmiah sekarang ini adalah tanggung jawab semua
bidan.
 Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu,
analisa, dan pertimbangan yang matang.
f. Proses kehamilan adalah proses yang fisiologis
Kehamilan bukan suatu penyakit tapi kehamilan adalah proses yang
normal dan wajar dialami wanita. Namun demikian dalam melalui
proses tersebut bidan perlu memfasilitasi agar proses yang akan dilalui
dipahami dan diterima dengan baik.
g. Non intervensi dan sederhana
Ini bukan berarti tidak boleh memberikan tindakan sama sekali, namun
tindakan disesuaikan dengan kebutuhan klien. Dan diusahakan
penggunaan tenlogi yang mulai dari yang sederhana lebih dahulu.
h. Aman berdasarkan evidence based
Bahwa asuhan yang diberikan harus didasarkan pada bukti-bukti ilmiah
yang sudah dibutikan serta tidak membahayakan klien.
i. Menghormati praktik adat
Dalam memberikan asuhan seorang bidan harus menghargai praktik
adat yang dilakukan terutama praktik adat yang mendukung proses
asuhan.
j. Orientasi pada ibu secara komprehensif
Ibu dipandang sebagai makhluk individu maupun makluk sosial yang
mempunyai kebutuhan.
k. Usaha promosi dan preventif
Asuhan yang diberikan penekananya dalam fokus utamanya adalah
usama promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (pencegahan).
l. Menjaga kerahasiaan ibu/privasi.
m. Membantu ibu dalam meciptakan proses fisiologis.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 5


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

n. Menghormati kesehatan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu.

B. Tujuan Asuhan Kebidanan Kehamilan


Tujuan asuhan kehamilan yang harus di upayakan oleh bidan melalui
asuhan antenatal yang efektif; adalahmempromosikan dan menjaga kesehatan
fisik mental sosial ibu dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan
diri, dan proses kelahiran bayi. Di dalamnya juga harus dilakukan deteksi
abnormalitas atau komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi medis, bedah,
atau obstetri selama kehamilan. Pada asuhan kehamilan juga dikembangkan
persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi, membantu
menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normaldan
merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial dan mempersiapkan rujukan
apabila diperlukan.
Tujuan asuhan kehamilan:
1. Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan bayi dengan cara
membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.
2. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
3. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada
ibu dan bayi.
4. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
5. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
6. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 6


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

8. Membangun kepercayaan antara keluarga dan tenaga kesehatan dan


menganjurkan mereka untuk berpartisipasi memilih dan membuat informed
choise tentang asuhan yang mereka dapatkan.
9. Deteksi dini adanya ketidaknormalan dan menyediakan penatalaksanaan
atau pengobatan yang dibutuhkan.

C. Tipe Pelayanan
Berikut 3 tipe pelayanan asuhan kehamilan berdasarkan pemberi asuhan:
1. Pelayanan kebidanan primer/mandiri
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2. Pelayanan kolaborasi
Merupakan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan
tanggung jawab bersama semua pemberi layanan yang terlibat. Misal: bidan,
dokter, dan atau tenaga kesehatan professional lainnya.
3. Pelayanan rujukan
Merupakan asuhan kebidanan yang dilakukan dengan menyerahkan
tanggung jawab kepada dokter, ahli dan atau tenaga kesehatan profesional
lainnya untuk mengatasi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan
dalam rangka menjamin kesejahteraan ibu dan anaknya.

D. Hak Wanita Hamil


1. Wanita hamil berhak mendapatkan perawatan pada masa kehamilan yang
dikenal dengan Antenatal Care (ANC).
2. Mendapatkan keterangan mengenai kondisi kesehatannya. Informasi harus
diberikan langsung kepada klien (dan keluarganya).
3. Mendiskusikan keprihatinannya, kondisinya, harapannya terhadap sistem
pelayanan, dalam lingkungan yang dapat ia percaya. Proses ini
berlangsung secara pribadi dan didasari rasa saling percaya.
4. Mengetahui sebelumnya jenis prosedur yang akan dilakukan terhadapnya.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 7


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

5. Mendapatkan pelayanan secara pribadi / dihormati privasinya dalam setiap


pelaksanaan prosedur.
6. Menerima layanan senyaman mungkin.
7. Menyatakan pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan yang
diterimanya.

E. Standar Asuhan Kehamilan


Standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu
hamil dengan memenuhi kriteria 10 T yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
2. Ukur tekanan darah;
3. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
4. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
5. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ);
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid
(TT) bila diperlukan;
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
8. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya
disesuaikan dengan trimester kehamilan.
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
10. Temu wicara (konseling)

F. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan EBM


Lingkup peran dan tanggungjawab bidan dalam menjalankan asuhan kebidanan
adalah berikut ini:
1. Care Provider ( pemberi asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan memberikan asuhan kebidanan
secara efektif, aman dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya
terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 8


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

kesehatan reproduksi pada kondisi normal berdasarkan standar praktek


kebidanan dan kode etik profesi.
2. Community Leader (Penggerak masyarakat) dalam bidang kesehatan ibu
dan anak.
Seseorang yang mempunyai kemampuan menjadi penggerak dan pengelola
masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan
menggunakan prinsip partnership dan pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan kewewenang dan lingkup praktek bidan
3. Communicator (komunikator)
Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif
dengan perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
4. Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik
dalam asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan
menggunakan prinsip partnership.
5. Manager (pengelola) Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola
klien dalam asuhan kebidanan dalam tugassecara mandiri, kolaborasi
(team) dan rujukan dalam kontek asuhan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.

Evidence based practice adalah praktik berdasarkan penelitian yang


terpilih dan terbukti bermanfaat serta merupakan penerapan yang sistematik,
ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan
keputusan asuhan kebidanan. Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif.
Asuhan yang tidak selalu melakukan intervensi. Kajian ulang memunculkan
asumsi bahwa sebagian besar komplikasi obstetri yang mengancam jiwa
sebenarnya bisa diprediksi atau dicegah. Menurut MNH (Maternal Neonatal
Health) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care merupakan prosedur
rutin yang dilakukan oleh bidan dalam membina suatu hubungan dalam proses
pelayanan pada ibu hamil hingga persiapan persalinannya. Dengan

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 9


Konsep Dasar Asuhan Kehamilan 2019

memberikan asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah satu tiang
penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu dan perinatal. Adanya evidence based practice maka praktik
asuhan antenatal menjadi lebih terfokus pada pilihan praktik yang terbukti
menguntungkan klien (refocusing antenatal).
Hal-hal yang mendorong efektifitas Antenatal Care adalah hal-hal sebagai
berikut:
1. Asuhan diberikan oleh bidan yang terampil dan berkesinambungan.
2. Asuhan yang diberikan berdasarkan evidence based practice.
3. Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan serta
komplikasi.
4. Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit (tetanus toksoid,
suplemen gizi, pencegahan konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain).
5. Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita ibu
hamil (HIV, sifilis, tuberkulosis, Hepatitis, penyakit medis lain yang diderita
(misal: hipertensi, diabetes, dan lainlain).
6. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil.
7. Kunjungan ANC secara rutin.

Nurul Aziza Ath Thaariq Page 10

Anda mungkin juga menyukai