Anda di halaman 1dari 30

Praktik kebidanan

pada ibu hamil


Pokok Bahasan
• Filosofi asuhan kehamilan
• Lingkup asuhan kehamilan
• Tujuan asuhan kehamilan
• Standar asuhan kehamilan
• Peran dan tanggung jawab bidan dalam
asuhan kehamilan
• Model praktik asuhan kehamilan
• Eivdence based asuhan kehamilan
Filosofi Asuhan Kehamilan
Filosofi kebidanan dalam asuhan
antenatal adalah nilai atau keyakinan atau
kepercayaan yang mendasari bidan untuk
berperilaku dalam memberikan asuhan
kehamilan.
Filosofi asuhan kehamilan sebagai berikut :
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.

Setiap perempuan berkepribadian unik, di mana terdiri atas biopsikososial yang


berbeda, sehingga dalam memperlakukan klien satu dengan yang lainnya juga
berbeda dan tidak boleh disamakan.

Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat


dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui
penyuluhan atau konseling, maupun dengan upaya preventif misalnya
pemberian imunisasi TT ibu hamil dan tablet tambah darah.

Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang


kesehatan, siapa dan di mana mendapatkan pelayanan kesehatan.

Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif


(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan).

Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan


teknologi dilakukan hanya atas indikasi.Membangun kemitraan dengan
profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
Lingkup Asuhan Kehamilan
Dalam memberikan asuhan kepada ibu
hamil, bidan harus memberikan pelayanan
secara komprehensif atau menyeluruh.
Ada 15 lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi :
• Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan
serta menganalisis tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
• Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan
lengkap.
• Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.
• Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut
jantung janin dengan fetoskop/pinard dan gerakan janin
dengan palpasi.
• Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir
(HPL).
• Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan
pertumbuhan janin.
• Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya
dengan komplikasi.
• Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan
bagaimana menghubungi bidan.
• Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia
ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen
dan preeklampsia ringan.
• Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi
ketidaknyamanan kehamilan.
• Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil
• Mengidentifikasi atau mendeteksi penyimpangan
kehamilan normal dan penanganannya termasuk
rujukan tepat pada:
– kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, PEB dan hipertensi,
perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian janin, oedema
yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan pandangan, nyeri
epigastrium karena hipertensi, KPSW, Persangkaan Polihidramnion, DM,
kelainan kongenital, hasil laboratorium abnormal, kelainan letak janin,
infeksi ibu hamil seperti infeksi menular seksual,vaginitis, infeksi saluran
kencing.
• Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan,
kelahiran dan menjadi orang tua.
• Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan
selama hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan,
kebiasaan merokok.
• Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan
tradisional yang tersedia.
Tujuan Asuhan Kehamilan
Tujuan asuhan kehamilan yang harus di upayakan oleh bidan melalui
asuhan antenatal yang efektif adalah :
• Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik mental sosial ibu dan
bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan proses
kelahiran bayi.
• Mlakukan deteksi abnormalitas atau komplikasi
• Penatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama
kehamilan.
• Merencenakan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi
komplikasi
• Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses,
menjalankan nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis
dan sosial
• Mempersiapkan rujukan apabila diperlukan.
Standar Asuhan Kehamilan
Standar mencerminkan norma, pengetahuan
dan tingkat kinerja yang telah disepakati oleh
profesi. Penerapan standar pelayanan akan sekaligus
melindungi masyarakat karena penilaian terhadap
proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan atas
dasar yang jelas. Kelalaian dalam praktek terjadi bila
pelayanan yang diberikan tidak memenuhi standar
dan terbukti membahayakan.
6 Standar Pelayanan Antenatal

Standar 1 : Identifikasi ibu hamil


Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini dan secara teratur.

Standar 2: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal


Sedikitnya 4 kali pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan
meliputi: anamnesis dan pemantauan ibu dan janin,
mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat dan
penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan,
tindakan tepat untuk merujuk.
Standar 3: Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan plapasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta
bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.

Standar 4: pengelolaan anemia pada kehamilan


Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan
dan / atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 5: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah
pada kehamilan dan mengenali tanda tanda serta gejala
preeklamsia lainnya, seta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.

Standar 6: Persiapan Persalinan


Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami
serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan
bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana
yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping
persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba tiba
terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini.
Peran dan Tanggung Jawab Bidan
dalam Asuhan Kehamilan
a. Care Provider ( pemberi asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan memberikan asuhan
kebidanan secara efektif, aman dan holistik dengan
memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, bersalin, nifas
dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan kesehatan reproduksi
pada kondisi normal berdasarkan standar praktek kebidanan dan
kode etik profesi.

b. Community Leader (Penggerak masyarakat) dalam bidang


kesehatan ibu dan anak.
Seseorang yang mempunyai kemampuan menjadi penggerak dan
pengelola masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu
dan anak dengan menggunakan prinsip partnership dan
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kewewenang dan
lingkup praktek bidan
c. Communicator (komunikator)
Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif
dengan perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.

d. Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan)


Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik
dalam asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat
dengan menggunakan prinsip partnership.

e. Manager (pengelola)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola klien dalam
asuhan kebidanan dalam tugas secara mandiri, kolaborasi (team) dan
rujukan dalam kontek asuhan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.
Model Praktik Asuhan Kehamilan
• Model paraktik adalah pedoman atau acuan yang
merupakaan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan, dipengarughi oleh
filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan)
meliputi unsur – unsur yang terdapat dalam paradigma
kesehatan (manusia – prilaku, lingkungan & pelayanan
kesehatan)
• Model asuhan kebidanan dibuat berdasarkan filosofi
bahwa kehamilan dan persalinan merupakan hal
fisiologis. model asuhan kebidanan yang berfokus pada
perempuan (women centered care) dapat mengurangi
kejadian kesakitan pada bayi dan operasi SC
Tipe pelayanan kebidanan, meliputi 3 ruang lingkup yaitu pelayanan
kebidanan primer atau mandiri, kolaborasi dan rujukan.
1. Pelayanan kebidan primer merupakan pelayanan bidan yang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2. Pelayanan kebidanan kolaborasi merupakan layanan bidan
sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama
atau sebagai salah satu urutan proses kegiatan layanan
3. Pelayanan kebidanan rujukan adalah layanan bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayananyang lebih tinggi atau sebaliknya
bidan menerima rujukan dari dukun, juga layaanan horisontal
maupun vertikal ke profesi kesehatan lain.
Refocusing Asuhan Kehamilan
Peran asuhan antenatal dalam mempromosikan
kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir
secara logis merupakan hal yang sangat rumit
karena ada begitu banyak gaya atau model di
dalam lingkungannya yang saling berinteraksi
untuk mempengaruhi efektifitas dari asuhan
tersebut.
Agar dapat efektif dalam mempromosikan
kelangsungan hidup ibu dan anak, maka asuhan
antenatal harus berfokus pada hal – hal berikut :
• Semua intervensi yang memang sudah jelas
menguntungkan dalam hal mengurangi
penyakit dan angka kematian ibu dan anak
• Cara yang paling baik intuk mengurangi
penyskktit dsn angka penyedia asuhan ini
Evidance Based Asuhan Kehamilan
Evidence based practice adalah praktik berdasarkan
penelitian yang terpilih dan terbukti bermanfaat serta
merupakan penerapan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit
dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan
asuhan kebidanan.Dengan adanya evidence based practice
maka praktik asuhan antenatal menjadi lebih terfokus pada
pilihan praktik yang terbukti menguntungkan klien (refocusing
antenatal).
Hal-hal yang mendorong efektifitas Antenatal Care adalah hal-hal sebagai
berikut:
• Asuhan diberikan oleh bidan yang terampil dan berkesinambungan.
• Asuhan yang diberikan berdasarkan evidence based practice.
• Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan serta
komplikasi.
• Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit (tetanus toksoid,
suplemen gizi, pencegahan konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain).
• Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita ibu
hamil (HIV, sifilis, tuberkulosis, Hepatitis, penyakit medis lain yang diderita
(misal: hipertensi, diabetes, dan lainlain).
• Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil.
• Kunjungan ANC secara rutin.
Rekomendasi WHO dalam
Asuhan Kehamilan
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai