Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DASAR

ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN

Mardiani Bebasari
POKOK BAHASAN
• Filosofi asuhan kebidanan
• Lingkup asuhan kebidanan
• Prinsip pokok asuhan kebidanan
• Sejarah Asuhan Kehamilan
• Tujuan Asuhan Kehamilan
• Refocusing Asuhan Kehamilan
• Standar Asuhan Kehamilan
LANJUTAN...
• Tipe pelayanan Asuhan Kehamilan
• Hak-hak wanita hamil
• Tenaga profesional (asuhan kehamilan)
• Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan
• Issue terkini dalam asuhan kebidanan
• Evidence Based dalam praktik ANC
• Etika asuhan kehamilan
• Manajemen kebidanan dalam kehamilan.
FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
• Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal adalah nilai/ keyakinan/
kepercayaan yang mendasari bidan untuk berperilaku dalam memberikan
asuhan kehamilan.
• Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.
• Setiap perempuan berkepribadian unik, di mana terdiri atas biopsikososial
yang berbeda, sehingga dalam memperlakukan klien satu dengan yang lainnya
juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
LANJUTAN...
• Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan melalui penyuluhan
atau konseling, maupun dengan upaya preventif misalnya pemberian
imunisasi TT ibu hamil dan tablet tambah darah.
• Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatan,
siapa dan dimana mendapatkan pelayanan kesehatan.
• Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif
(pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan).
• Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan
teknologi dilakukan hanya atas indikasi. Membangun kemitraan dengan
profesi lain untuk memberdayakan perempuan.
Kesimpulan
• Normal & Natural childbirth
• Women centre care
• Continuity of care
• Empowering women
• women and family partnership
LINGKUP ASUHAN KEHAMILAN
• Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis tiap
kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
• Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
• Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.
• Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin
dengan fetoskop/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
• Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL).
• Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
• Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
LANJUTAN...
• Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi bidan.
• Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis
gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklampsia ringan.
• Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan
kehamilan.
• Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil.
LANJUTAN...
• Mengidentifikasi atau mendeteksi penyimpangan kehamilan normal dan
penanganannya termasuk rujukan tepat pada: kurang gizi, pertumbuhan janin
tidak adekuat, PEB dan hipertensi, perdarahan pervaginam, kehamilan ganda
aterm, kematian janin, oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan
pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi, KPSW, Persangkaan
Polihidramnion, DM, kelainan kongenital, hasil laboratorium abnormal,
kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti infeksi menular
seksual,vaginitis, infeksi saluran kencing.
• Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi
orang tua.
• Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti
nutrisi, latihan, keamanan, kebiasaan merokok.
• Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.
PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN
• Prinsip merupakan dasar atau azas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir, bertindak dan sebagainya.
• Sebagai seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus berdasarkan
prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya agar apa yang dilakukan tidak
melanggar kewenangan.
• Selain harus memiliki kompetensi, bidan dalam melaksanakan asuhan harus
berpegang pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2014;
Permenkes 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan,
pelayanan dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan dan standar
profesi bidan.
TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN
• Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik mental sosial ibu dan bayi
dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
• Melakukan deteksi abnormalitas atau komplikasi dan penatalaksanaan
komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama kehamilan.
• Mempersiapkan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi, membantu
menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan nifas normal
dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial dan mempersiapkan
rujukan apabila diperlukan.
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN
• Standar 1: Identifikasi ibu hamil.Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan
dini dan teratur.
• Standar 2: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal.Sedikitnya 6 kali pemeriksaan
kehamilan. Pemeriksaan meliputi: anamnesis dan pemantauan ibu dan janin,
mengenal kehamilan risiko tinggi, imunisasi, nasehat dan penyuluhan, mencatat data
yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.
• Standar 3 : Palpasi abdominal.
• Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan.
• Standar 5 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
• Standar 6 : Persiapan persalinan.
TIPE PELAYANAN
• Pelayanan kebidanan primer/ mandiri merupakan pelayanan bidan yang
sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
• Pelayanan kebidanan kolaborasi merupakan layanan bidan sebagaianggota
timyang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagai salah satu urutan
proses kegiatan layanan.
• Pelayanan kebidanan rujukan adalah layanan bidan dalam rangka rujukan ke
sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya bidan menerima rujukan
dari dukun, juga layanan horisontal maupun vertikal ke profesi kesehatan lain.
HAK-HAK WANITA HAMIL
• Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang
diberikan secara bermartabat dan dengan rasa hormat.
• Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/semua wanita dan
keluarga.
• Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya
Tenaga profesional (asuhan kehamilan)

• Bidan
• Dokter umum
• Dokter obgyn
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN
DALAM ASUHAN KEHAMILAN
• Care Provider ( pemberi asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan memberikan asuhan kebidanan secara
efektif, aman dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil,
bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan kesehatan reproduksi pada
kondisi normal berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik profesi.
• Community Leader (Penggerak masyarakat) dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
Seseorang yang mempunyai kemampuan menjadi penggerak dan pengelola
masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan menggunakan
prinsip partnership dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kewewenang dan
lingkup praktek bidan.
LANJUTAN..
• Communicator (komunikator)
Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan
perempuan, keluarga, masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
• Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik dalam
asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan
menggunakan prinsip partnership.
LANJUTAN...

• Manager (pengelola)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola klien dalam asuhan
kebidanan dalam tugas secara mandiri, kolaborasi (team) dan rujukan dalam
kontek asuhan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Issue terkini dalam asuhan kebidanan
• Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri (self care)
Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari informasi, berperan aktif dalam
perawatan diri dan merubah perilaku untuk mendapatkan outcome kehamlan yang lebih
baik. Contoh: Banyaknya kelas prapersalinan bagi calon ibu.
• ANC pada usia kehamilan dini
Statistik menunjukkan terjadi peningkatan kunjungan ANC trimester pertama. Halini
sangat baik, krn memungkinkan bidan mendeteksi dini dan segera menangani masalah-
masalahyang timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk memebrikan pendidikan
kesehatan lebih banyak.
• Praktik berdasarkan bukti (evidance based practice)
Praktik kebidaan sekarang berdasarkan bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman
praktik terbaik dari para praktisi dari segala penjuru dunia. Rutinitas yang tidakterbukti
manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK ANC
• Evidence based practice adalah praktik berdasarkan penelitian yang terpilih dan
terbukti bermanfaat serta merupakan penerapan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit
dari penelitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan asuhan kebidanan.
• Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
 Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
 Meningkatkan kompetensi (kognitif)
 Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu
 Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sumber Evidance Based
1) Evidence Based Midwifery di Royal 6) American Journal of Obstetric and
College Midwives Inggris : Gynecology : http://ajcn.nutrition.org/
http://www.rcm.org.uk/ebm/volume-11-20
13/volume-11-issue-1/the-physical-effect- 7) American Journal of Clinical Nutrition :
of-exercise-in-pregnancy-on-pre-eclampsi http://ajcn.nutrition.org/
a-gestational-diabetes-birthweight-and-typ
e-of-delivery-a-struct/ 8) American Journal of Public Health :
2) Midwifery Today : http://ajcn.nutrition.org/
http://www.midwiferytoday.com/articles/ 9) American Journal of Nursing :
midwifestouch.asp
http://journals.lww.com/ajnonline/pages/de
3) International Breastfeeding Journal : fault.aspx
http://www.internationalbreastfeedingjour 10) Journal of Adolescent Health :
nal.com/content
http://www.jahonline.org/article/S1054-13
4) Comfort in Labor : 9X(04)00190-9/abstract
http://Childbirthconnection.org.

5) Journal of Advance Research in Biological


Sciences :
REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN
Adanya evidence based practice maka praktik asuhan antenatal menjadi lebih terfokus pada pilihan praktik
yang terbukti menguntungkan klien (refocusing antenatal).

• Asuhan diberikan oleh bidan yang terampil dan berkesinambungan.

• Asuhan yang diberikan berdasarkan evidence based practice.

• Persiapan menghadapi persalinan yang baik dengan memperkirakan serta komplikasi.

• Mempromosikan kesehatan dan pencegahan penyakit (tetanus toksoid, suplemen gizi,pencegahan


konsumsi alkohol dan rokok dan lain-lain).

• Mendeteksi dini komplikasi serta perawatan penyakit yang diderita ibu hamil (HIV, sifilis, tuberkulosis,
Hepatitis, penyakit medis lain yang diderita (misal: hipertensi, diabetes,dan lain-lain).

• Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil.

• Kunjungan ANC secara rutin.


Lanjutan ...
Pentingnya deteksi penyakit dan bukan penilaian/pendekatan risiko.
Pendekatan risiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan antenatal adalah
melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor risiko untuk
memprediksi suatu penyakit.
Hasil riset membuktikan bahwa 71% persalinan macet tidak bisa diprediksi,
90% ibu yang diidentifikasi berisiko tidak pernah mengalami komplikasi dan
88% dari wanita yang mengalami perdarahan pasca persalinan tidak memiliki
riwayat yang prediktif.
Pendekatan risiko mempunyai nilai prediksi lebih buruk,karena tidak dapat
membedakan mereka yang akan mengalami dan yang mengalami komplikasi,
juga keamanan palsu oleh karena banyak ibu yang dimasukkan dalam risiko
rendah mengalami komplikasi, namun mereka tidak pernah mendapat
informasi mengenai komplikasi kehamilan dan cara penangananya.
Lanjutan ...
Untuk memberikan penatalaksanaan yang berorientasi pada tujuan yang akan
memberikan kerangka asuhan antenatal yang efektif meliputi:
a. Deteksi dini penyakit.
b. Konseling dan promosi kesehatan.
c. Persiapan persalinan.
d. Kesiagaan menghadapi komplikasi (birth preparedness, complication
readiness).
KUNJUNGAN ASUHAN KEHAMILAN
Minimal 6x selama kehamilan (PERMENKES NO.21 TAHUN 2021 pasal 13)
1 x TM I, 2 x TM II, dan 3 x TM III

Menurut standar pelayanan kebidanan/ idealnya:


1 x sebulan awal kehamilan – 28 minggu
1 x 2 minggu 28 – 36 minggu
1 x 1 minggu 36 minggu – lahir
Garis Besar Informasi Setiap Kali
Kunjungan
• STANDAR MINIMAL ANC

1. Pengukuran TB dan BB 7. Pemberian tablet zat besi minimum


2. Pengukuran tekanan darah 90 tablet selama hamil
3. Pengukuran LILA 8. Tes laboratorium
4. Pengukuran TFU 9. Tata laksana dan penanganan kasus
5. Penentuan presentasi janin dan DJJ 10. Temu wicara dan konseling
6. Pemberian imunisasi sesuai status (kesehatan jiwa)
imunisasinya
Etika asuhan kehamilan
• Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan
tindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih, 2006).
• Bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang
dibuat sehubungan dengan klien harus mempunyai tanggung jawab moral
terhadap keputusan yang diambil.
• Untuk dapat menjalankan praktek kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan
pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan
juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan.
• Menurut Daryl Koehn dalam The Ground of Professional Ethics, 1994 bahwa
Bidan dikatakan profesional, bila menerapkan etika dalam menjalankan praktek
kebidanan. Bidan berada pada posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien
dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan
dalam strategi praktek kebidanan (Wahyuningsih, 2006).
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
DALAM KEHAMILAN
1. PENGKAJIAN
2. INTERPRETASI DATA
3. INDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
4. TINDAKAN SEGERA
5. PERENCANAAN
6. PELAKSANAAN
7. EVALUASI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai