NIM : 234110672
1. Sistem Integumen
Sistem integumen adalah sistem organ yang terdiri dari kulit dan struktur terkait, seperti
rambut, kuku, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea (minyak). Ini merupakan sistem
yang besar dan penting dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi pelindung, regulasi
suhu, persepsi sensorik, serta ekskresi dan absorpsi.
Kulit
Epidermis: Lapisan paling luar kulit yang terdiri dari beberapa lapis sel.
Lapisan ini mengandung melanosit (sel yang memproduksi pigmen melanin)
yang berperan dalam memberikan warna kulit dan melindungi dari radiasi UV.
Dermis: Terletak di bawah epidermis, mengandung pembuluh darah, saraf,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, serta folikel rambut dan otot-otot kecil.
Dermis memberikan kekuatan struktural dan mendukung vitalitas sel kulit.
Selain itu dermis juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari benturan dan
kerusakan.
19.
Hipodermis (jaringan subkutis): Lapisan jaringan lemak di bawah dermis
yang berfungsi sebagai penyimpanan energi, isolasi, dan penyerapan benturan.
Lapisan ini terdiri dari jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantalan dan
insulator tubuh.
Rambut
Rambut adalah struktur yang tumbuh dari folikel rambut. Folikel rambut adalah
struktur kecil yang terletak di dermis. Rambut berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar
matahari dan untuk menjaga suhu tubuh.
Kuku
Kuku adalah struktur yang tumbuh dari matriks kuku. Matriks kuku adalah
struktur kecil yang terletak di dermis. Terbentuk dari keratin dan melindungi ujung jari
serta membantu dalam tindakan tertentu seperti menggenggam dan mengorek.
Kelenjar Keringat
Kelenjar Sebasae
Kelenjar sebasea adalah struktur yang menghasilkan sebum. Sebum adalah zat
berminyak yang berfungsi untuk melumasi kulit dan rambut.
Regulasi Suhu: Proses ini terjadi melalui keringat, di mana kelenjar keringat
melepaskan cairan yang mendinginkan tubuh saat menguap dari permukaan
kulit.
Pelindungan: Kulit adalah penghalang fisik pertama yang melindungi tubuh
dari infeksi, cedera, dan bahaya lingkungan lainnya.
Sensasi: Receptor sensorik di kulit memungkinkan kita merasakan sentuhan,
suhu, tekanan, dan nyeri.
19.
Ekskresi dan Absorpsi: Kelenjar keringat membantu dalam proses ekskresi
(mengeluarkan limbah) dan kulit juga bisa menyerap sejumlah kecil zat-zat
tertentu.
2. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sistem kompleks dalam tubuh manusia yang
bertanggung jawab atas pemecahan makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh
tubuh. Ini terdiri dari organ-organ dan struktur yang bekerja bersama untuk mencerna
makanan, menyerap nutrisi, dan mengeluarkan limbah.
19.
Kerongkongan (Esophagus): Saluran yang menghubungkan mulut dengan
lambung. Makanan yang sudah diunyah bergerak melalui kerongkongan
menuju lambung melalui gerakan peristaltik.
Usus Halus:
a. Duodenum: Bagian pertama dari usus halus di mana makanan dicerna oleh
penyerapan nutrisi terjadi. Permukaan usus halus memiliki vili dan mikrovili
19.
Usus Besar (Kolon): Tempat penyerapan air dan elektrolit dari limbah
Kelenjar ludah terletak di dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan air liur
yang mengandung enzim amilase. Amilase memecah karbohidrat menjadi gula
sederhana.
19.
Hati adalah organ yang terletak di atas lambung. Hati menghasilkan empedu,
yang membantu memecah lemak. Empedu disimpan di kantung empedu.
3. Sistem Perkemihan
19.
Sistem perkemihan adalah sistem yang bertanggung jawab atas pembuangan
limbah dari tubuh dan pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit. Ini terdiri dari
organ-organ yang menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan urin.
19.
Penis adalah organ yang digunakan untuk mentransfer sperma dan air mani ke
dalam vagina wanita selama hubungan seksual. Penis terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu:
a. Glans penis adalah bagian ujung penis yang berbentuk kerucut.
b. Corpus penis adalah bagian tengah penis yang berbentuk silinder.
Skrotum adalah kantong yang terletak di bawah penis. Skrotum berfungsi
untuk menjaga suhu testis agar tetap stabil. Testis menghasilkan sperma dan
hormon testosteron.
19.
Testis adalah organ yang terletak di dalam skrotum. Testis menghasilkan
sperma dan hormon testosteron.
Epididimis adalah saluran yang terletak di atas testis. Epididimis berfungsi
untuk menyimpan dan mematangkan sperma.
Vas deferens adalah saluran yang menghubungkan epididimis ke kantung
seminalis. Vas deferens berfungsi untuk membawa sperma dari epididimis ke
kantung seminalis.
Kelenjar seminalis adalah kelenjar yang terletak di atas vas deferens. Kelenjar
seminalis menghasilkan cairan yang mengandung nutrisi untuk sperma.
Vesikula seminalis adalah kelenjar yang terletak di belakang kandung kemih.
Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang mengandung gula dan asam
amino untuk sperma
Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke luar tubuh.
Uretra berfungsi untuk membawa air kemih dari kantung kemih ke luar tubuh
dan membawa sperma dari vas deferens ke luar tubuh.
19.
Spermatosit primer membelah diri secara meiosis untuk menghasilkan
spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder kemudian membelah diri secara
meiosis lagi untuk menghasilkan spermatid.
Proses pelepasan sperma disebut ejakulasi. Ejakulasi terjadi ketika pria mengalami
orgasme. Selama ejakulasi, sperma dikeluarkan dari penis.
Hormon Testosteron
Testosteron adalah hormon yang dihasilkan oleh testis. Hormon testosteron berfungsi
untuk:
19.
Pemeliharaan kesehatan. Hormon testosteron berfungsi untuk menjaga
kesehatan pria, seperti menjaga kepadatan tulang, kekuatan otot, dan
kesehatan jantung.
Sistem saraf adalah sistem organ yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan
mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Sistem ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
Sistem saraf pusat (SSP), yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi (SST), yang terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan
SSP ke seluruh tubuh.
19.
Sistem saraf memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
Mengontrol gerakan. Sistem saraf mengontrol gerakan tubuh, baik yang sadar
maupun tidak sadar.
Mengatur fungsi organ. Sistem saraf mengatur fungsi organ-organ tubuh,
seperti jantung, paru-paru, dan pencernaan.
Mengendalikan sensasi. Sistem saraf menerima sensasi dari lingkungan
sekitar, seperti sentuhan, rasa, dan penglihatan.
Memproses informasi. Sistem saraf memproses informasi dari lingkungan
sekitar dan tubuh.
Mengambil keputusan. Sistem saraf mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang telah diproses.
Sistem saraf pusat (SSP) adalah pusat kontrol dan koordinasi tubuh. SSP terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang.
Otak adalah organ terbesar dan paling kompleks dalam tubuh. Otak terletak di dalam
tengkorak dan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Otak besar (cerebrum) adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk
berpikir, belajar, dan memori.
19.
Otak kecil (cerebellum) adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk
keseimbangan, koordinasi, dan pergerakan.
Batang otak (brainstem) adalah bagian otak yang menghubungkan otak besar
dan sumsum tulang belakang. Batang otak bertanggung jawab untuk fungsi-
fungsi penting, seperti pernapasan, detak jantung, dan pencernaan.
Otak tengah (midbrain) adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk
penglihatan dan pendengaran.
19.
Hipotalamus adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk suhu tubuh,
metabolisme, dan perilaku.
Sumsum tulang belakang adalah saluran yang memanjang dari otak ke tulang
belakang. Sumsum tulang belakang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari otak
ke seluruh tubuh dan dari tubuh ke otak.
Sistem saraf tepi (SST) adalah sistem saraf yang menghubungkan SSP ke seluruh
tubuh. SST terdiri dari saraf-saraf yang mengontrol gerakan, sensasi, dan fungsi organ.
19.
Saraf sensorik adalah saraf yang mengirimkan informasi dari lingkungan sekitar ke
SSP. Saraf sensorik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Saraf motorik adalah saraf yang mengirimkan informasi dari SSP ke organ-organ
tubuh. Saraf motorik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
19.
Koordinasi Motorik Halus: Cerebellum memiliki peran penting dalam
koordinasi gerakan halus, presisi, dan koordinasi motorik untuk menjaga
keseimbangan dan postur tubuh.
Pengaturan Gerakan Tubuh: Cerebellum membantu mengoordinasikan
gerakan otot sehingga tubuh dapat bergerak dengan lancar dan presisi.
Pengembangan Keterampilan Motorik: Cerebellum berkontribusi pada
pembelajaran dan pengembangan keterampilan motorik seperti berjalan,
menulis, dan melakukan gerakan-gerakan presisi.
Berikut adalah beberapa contoh saraf cranial yang langsung keluar dari batang otak
dan area-area yang mereka sarafi:
Saraf Olfaktori (I): Saraf ini keluar dari otak dan bertanggung jawab atas
indera penciuman. Mereka mensarafi mukosa hidung dan membawa informasi
sensorik dari rangsangan bau ke otak.
19.
Saraf Optik (II): Saraf ini bertanggung jawab atas penglihatan. Mereka
mengirimkan sinyal visual dari retina mata ke bagian otak yang terkait dengan
pengolahan visual.
Saraf Okulomotor (III), Saraf Troklear (IV), dan Saraf Abduksen (VI):
Ketiga saraf ini berperan dalam mengontrol gerakan mata. Saraf-saraf ini
mengendalikan sebagian besar otot-otot mata yang memungkinkan gerakan
bola mata dan koordinasi mata.
Saraf Trigeminal (V): Saraf ini merupakan saraf yang kompleks dan
memiliki fungsi sensorik dan motorik. Bagian sensoriknya mensarafi kulit
wajah, rahang, dan lidah bagian depan, sementara bagian motoriknya
mengendalikan otot-otot pengunyahan.
Saraf Fasialis (VII): Saraf ini berperan dalam mengendalikan otot-otot wajah.
Mereka memungkinkan ekspresi wajah dan juga mengatur sebagian kecil
fungsi sensorik di daerah sekitar telinga.
Saraf Vestibulokoklear (VIII): Saraf ini terkait dengan pendengaran dan
keseimbangan. Bagian vestibularnya mensarafi organ-organ vestibular di
telinga dalam yang membantu dalam keseimbangan, sementara bagian
koklearnya membawa informasi sensorik dari koklea (bagian pendengaran).
Saraf Glossofaringeal (IX) dan Saraf Vagus (X): Keduanya memiliki peran
dalam sensorik dan motorik. Saraf-saraf ini mengendalikan sebagian besar
fungsi di tenggorokan, lidah bagian belakang, serta organ-organ dalam seperti
jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.
Saraf Aksesori (XI): Saraf ini mengontrol sebagian besar otot-otot leher yang
memungkinkan gerakan kepala dan bahu.
Saraf Hipoglosal (XII): Saraf ini bertanggung jawab atas gerakan lidah yang
terkoordinasi untuk bicara, makan, dan menelan.
19.
19.