Anda di halaman 1dari 19

Nama : Athifa Zuharani

Dosen Pembimbing : Aprizal Ponda, SKM, M.Kes

NIM : 234110672

Tanggal : 6 Desember 2023

UAS ANATOMI DAN FISIOLOGI

1. Sistem Integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang terdiri dari kulit dan struktur terkait, seperti
rambut, kuku, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea (minyak). Ini merupakan sistem
yang besar dan penting dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi pelindung, regulasi
suhu, persepsi sensorik, serta ekskresi dan absorpsi.

Kulit

 Epidermis: Lapisan paling luar kulit yang terdiri dari beberapa lapis sel.
Lapisan ini mengandung melanosit (sel yang memproduksi pigmen melanin)
yang berperan dalam memberikan warna kulit dan melindungi dari radiasi UV.
 Dermis: Terletak di bawah epidermis, mengandung pembuluh darah, saraf,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, serta folikel rambut dan otot-otot kecil.
Dermis memberikan kekuatan struktural dan mendukung vitalitas sel kulit.
Selain itu dermis juga berfungsi sebagai pelindung tubuh dari benturan dan
kerusakan.

19.
 Hipodermis (jaringan subkutis): Lapisan jaringan lemak di bawah dermis
yang berfungsi sebagai penyimpanan energi, isolasi, dan penyerapan benturan.
Lapisan ini terdiri dari jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantalan dan
insulator tubuh.

Rambut

Rambut adalah struktur yang tumbuh dari folikel rambut. Folikel rambut adalah
struktur kecil yang terletak di dermis. Rambut berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar
matahari dan untuk menjaga suhu tubuh.

Kuku

Kuku adalah struktur yang tumbuh dari matriks kuku. Matriks kuku adalah
struktur kecil yang terletak di dermis. Terbentuk dari keratin dan melindungi ujung jari
serta membantu dalam tindakan tertentu seperti menggenggam dan mengorek.

Kelenjar Keringat

Kelenjar keringat adalah struktur yang menghasilkan keringat. Bertanggung jawab


untuk mengeluarkan keringat yang membantu dalam regulasi suhu tubuh.

Kelenjar Sebasae

Kelenjar sebasea adalah struktur yang menghasilkan sebum. Sebum adalah zat
berminyak yang berfungsi untuk melumasi kulit dan rambut.

Fisiologi Sistem Integumen:

 Regulasi Suhu: Proses ini terjadi melalui keringat, di mana kelenjar keringat
melepaskan cairan yang mendinginkan tubuh saat menguap dari permukaan
kulit.
 Pelindungan: Kulit adalah penghalang fisik pertama yang melindungi tubuh
dari infeksi, cedera, dan bahaya lingkungan lainnya.
 Sensasi: Receptor sensorik di kulit memungkinkan kita merasakan sentuhan,
suhu, tekanan, dan nyeri.

19.
 Ekskresi dan Absorpsi: Kelenjar keringat membantu dalam proses ekskresi
(mengeluarkan limbah) dan kulit juga bisa menyerap sejumlah kecil zat-zat
tertentu.

2. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sistem kompleks dalam tubuh manusia yang
bertanggung jawab atas pemecahan makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh
tubuh. Ini terdiri dari organ-organ dan struktur yang bekerja bersama untuk mencerna
makanan, menyerap nutrisi, dan mengeluarkan limbah.

Anatomi Sistem Pencernaan:


 Mulut: Tempat dimulainya proses pencernaan. Di sini, makanan diunyah dan
dicampur dengan air liur yang mengandung enzim yang mulai memecah
karbohidrat.

19.
 Kerongkongan (Esophagus): Saluran yang menghubungkan mulut dengan
lambung. Makanan yang sudah diunyah bergerak melalui kerongkongan
menuju lambung melalui gerakan peristaltik.

 Lambung: Organ yang menghasilkan asam dan enzim untuk mencerna


makanan. Di sini, makanan dicerna lebih lanjut menjadi kumpulan zat yang
disebut kaimat.

 Usus Halus:
a. Duodenum: Bagian pertama dari usus halus di mana makanan dicerna oleh

enzim pencernaan dari pankreas dan empedu dari kantong empedu.

b. Jejunum dan Ileum: Bagian-bagian yang mengikuti duodenum tempat proses

penyerapan nutrisi terjadi. Permukaan usus halus memiliki vili dan mikrovili

yang meningkatkan luas permukaan untuk penyerapan nutrisi.

19.
 Usus Besar (Kolon): Tempat penyerapan air dan elektrolit dari limbah

makanan. Di sini juga terjadi pembentukan feses.

 Rektum dan Anus: Feses disimpan di rektum sebelum dikeluarkan melalui

anus sebagai limbah.

Kelenjar pencernaan adalah organ yang menghasilkan enzim pencernaan. Kelenjar


pencernaan terdiri dari:

 Kelenjar ludah terletak di dalam mulut. Kelenjar ludah menghasilkan air liur
yang mengandung enzim amilase. Amilase memecah karbohidrat menjadi gula
sederhana.

 Pankreas adalah organ yang terletak di belakang perut. Pankreas


menghasilkan berbagai enzim pencernaan, termasuk amilase, lipase, dan
protease. Amilase memecah karbohidrat menjadi gula sederhana. Lipase
memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Protease memecah protein
menjadi asam amino.

19.
 Hati adalah organ yang terletak di atas lambung. Hati menghasilkan empedu,
yang membantu memecah lemak. Empedu disimpan di kantung empedu.

Fisiologi Sistem Pencernaan:


a. Pencernaan Mekanis dan Kimiawi: Makanan dicerna secara mekanis oleh
pengunyahan dan gerakan usus. Secara kimiawi, enzim-enzim seperti amilase,
lipase, dan protease membantu dalam pemecahan makanan menjadi komponen
yang lebih kecil untuk penyerapan.
b. Penyerapan Nutrisi: Nutrisi yang telah dicerna diserap oleh usus halus
melalui dinding usus yang dilengkapi dengan vili dan mikrovili.
c. Pengendalian: Sistem pencernaan dikendalikan oleh saraf dan hormon.
Misalnya, hormon seperti gastrin merangsang produksi asam lambung,
sementara saraf mengatur gerakan peristaltik.
d. Ekskresi: Limbah yang tidak dapat dicerna dan diserap oleh tubuh
dikeluarkan sebagai feses melalui proses eliminasi.
Sistem pencernaan adalah inti dari pemrosesan makanan dalam tubuh manusia, yang
memungkinkan tubuh untuk mendapatkan energi dan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga
fungsi tubuh yang optimal.

3. Sistem Perkemihan
19.
Sistem perkemihan adalah sistem yang bertanggung jawab atas pembuangan
limbah dari tubuh dan pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit. Ini terdiri dari
organ-organ yang menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan urin.

Anatomi dan fisiologi sistem perkemihan meliputi beberapa organ utama:


a. Ginjal: Organ utama dalam sistem perkemihan yang berperan dalam
penyaringan darah untuk menghasilkan urin. Ginjal juga mengatur
keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan tekanan darah.
b. Ureter: Saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Fungsi
utamanya adalah mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih dengan
bantuan gerakan peristaltik.
c. Kandung Kemih: Tempat penampungan sementara urin sebelum dikeluarkan
dari tubuh. Kandung kemih dapat meregang dan menyimpan urin hingga
terjadi sinyal dari sistem saraf untuk mengosongkannya.
d. Uretra: Saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan lingkungan
luar. Fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan urin dari tubuh.

Fisiologi Sistem Perkemihan


Ginjal adalah organ utama dalam sistem perkemihan. Ginjal menyaring darah
untuk membuang limbah dari tubuh. Proses penyaringan darah ini disebut sebagai filtrasi
glomerulus.
Filtrasi glomerulus terjadi di glomerulus, yang merupakan kumpulan kapiler darah
yang terdapat di ginjal. Darah mengalir melalui glomerulus, dan limbah dari darah
disaring ke dalam ruang yang disebut kapsul Bowman.
Urine yang disaring di kapsul Bowman kemudian mengalir ke tubulus ginjal. Di
tubulus ginjal, urine mengalami proses reabsorpsi dan sekresi.
19.
Reabsorpsi adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan
tubuh dari urine. Sekresi adalah proses pengeluaran zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh
dari urine.
Setelah proses reabsorpsi dan sekresi selesai, urine mengalir ke ureter. Ureter
kemudian membawa urine ke kandung kemih.
Ketika kandung kemih penuh, otot kandung kemih akan berkontraksi untuk
mendorong urine keluar melalui uretra. Uretra kemudian membawa urine ke luar tubuh.

Fungsi Sistem Perkemihan


Sistem perkemihan memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
1. Mengeluarkan limbah dari tubuh. Sistem perkemihan membuang produk
limbah dari tubuh dalam bentuk urin. Produk limbah ini termasuk air, garam,
urea, dan racun.
2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh. Sistem perkemihan membantu menjaga
keseimbangan cairan tubuh dengan mengatur jumlah air yang dikeluarkan dari
tubuh.
3. Menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Sistem perkemihan membantu
menjaga keseimbangan elektrolit tubuh dengan mengatur jumlah garam yang
dikeluarkan dari tubuh.
4. Menjaga pH darah. Sistem perkemihan membantu menjaga pH darah dengan
mengeluarkan asam dari tubuh.

4. Sistem Reproduksi Laki-laki


Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari organ-organ yang berperan dalam produksi,
transportasi, dan pengeluaran sel-sel reproduksi (sperma). Sistem reproduksi laki-laki
terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
1. Organ reproduksi eksternal. Organ reproduksi eksternal laki-laki terdiri dari
penis dan skrotum.

19.
 Penis adalah organ yang digunakan untuk mentransfer sperma dan air mani ke
dalam vagina wanita selama hubungan seksual. Penis terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu:
a. Glans penis adalah bagian ujung penis yang berbentuk kerucut.
b. Corpus penis adalah bagian tengah penis yang berbentuk silinder.
 Skrotum adalah kantong yang terletak di bawah penis. Skrotum berfungsi
untuk menjaga suhu testis agar tetap stabil. Testis menghasilkan sperma dan
hormon testosteron.

2. Organ reproduksi internal. Organ reproduksi internal laki-laki terdiri dari


testis, epididimis, vas deferens, kelenjar seminalis, vesikula seminalis, dan
uretra.

19.
 Testis adalah organ yang terletak di dalam skrotum. Testis menghasilkan
sperma dan hormon testosteron.
 Epididimis adalah saluran yang terletak di atas testis. Epididimis berfungsi
untuk menyimpan dan mematangkan sperma.
 Vas deferens adalah saluran yang menghubungkan epididimis ke kantung
seminalis. Vas deferens berfungsi untuk membawa sperma dari epididimis ke
kantung seminalis.
 Kelenjar seminalis adalah kelenjar yang terletak di atas vas deferens. Kelenjar
seminalis menghasilkan cairan yang mengandung nutrisi untuk sperma.
 Vesikula seminalis adalah kelenjar yang terletak di belakang kandung kemih.
Vesikula seminalis menghasilkan cairan yang mengandung gula dan asam
amino untuk sperma
 Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke luar tubuh.
Uretra berfungsi untuk membawa air kemih dari kantung kemih ke luar tubuh
dan membawa sperma dari vas deferens ke luar tubuh.

Fisiologi Sistem Reproduksi Laki-laki

Sistem reproduksi laki-laki berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormon


testosteron.

Proses Pembentukan Sperma

Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di


dalam tubulus seminiferus yang terdapat di testis. Proses spermatogenesis terdiri dari dua
tahap, yaitu:

 Spermatogonium adalah sel induk sperma. Spermatogonium membelah diri


secara mitosis untuk menghasilkan spermatosit primer.

19.
 Spermatosit primer membelah diri secara meiosis untuk menghasilkan
spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder kemudian membelah diri secara
meiosis lagi untuk menghasilkan spermatid.

Spermatid kemudian mengalami proses pematangan menjadi sperma. Proses


pematangan ini terjadi di dalam epididimis.

Proses Pelepasan Sperma

Proses pelepasan sperma disebut ejakulasi. Ejakulasi terjadi ketika pria mengalami
orgasme. Selama ejakulasi, sperma dikeluarkan dari penis.

Hormon Testosteron

Testosteron adalah hormon yang dihasilkan oleh testis. Hormon testosteron berfungsi
untuk:

 Mengembangkan organ reproduksi laki-laki


 Menyebabkan pubertas pada laki-laki
 Menjaga kesehatan pria

Fungsi Sistem Reproduksi Laki-laki

Sistem reproduksi laki-laki memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

 Reproduksi. Sistem reproduksi laki-laki berfungsi untuk menghasilkan sperma


dan hormon testosteron yang diperlukan untuk reproduksi.
 Pembentukan karakteristik seks sekunder. Hormon testosteron berfungsi untuk
membentuk karakteristik seks sekunder pada laki-laki, seperti pertumbuhan
rambut di wajah dan tubuh, suara yang lebih berat, dan otot yang lebih besar.

19.
 Pemeliharaan kesehatan. Hormon testosteron berfungsi untuk menjaga
kesehatan pria, seperti menjaga kepadatan tulang, kekuatan otot, dan
kesehatan jantung.

5. Fisiologi Sistem Persarafan

Sistem saraf adalah sistem organ yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan
mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Sistem ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

 Sistem saraf pusat (SSP), yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.

 Sistem saraf tepi (SST), yang terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan
SSP ke seluruh tubuh.

Fungsi Sistem Saraf

19.
Sistem saraf memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

 Mengontrol gerakan. Sistem saraf mengontrol gerakan tubuh, baik yang sadar
maupun tidak sadar.
 Mengatur fungsi organ. Sistem saraf mengatur fungsi organ-organ tubuh,
seperti jantung, paru-paru, dan pencernaan.
 Mengendalikan sensasi. Sistem saraf menerima sensasi dari lingkungan
sekitar, seperti sentuhan, rasa, dan penglihatan.
 Memproses informasi. Sistem saraf memproses informasi dari lingkungan
sekitar dan tubuh.
 Mengambil keputusan. Sistem saraf mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang telah diproses.

Fisiologi Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat (SSP) adalah pusat kontrol dan koordinasi tubuh. SSP terdiri dari
otak dan sumsum tulang belakang.

Otak adalah organ terbesar dan paling kompleks dalam tubuh. Otak terletak di dalam
tengkorak dan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

 Otak besar (cerebrum) adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk
berpikir, belajar, dan memori.

19.
 Otak kecil (cerebellum) adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk
keseimbangan, koordinasi, dan pergerakan.

 Batang otak (brainstem) adalah bagian otak yang menghubungkan otak besar
dan sumsum tulang belakang. Batang otak bertanggung jawab untuk fungsi-
fungsi penting, seperti pernapasan, detak jantung, dan pencernaan.

 Otak tengah (midbrain) adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk
penglihatan dan pendengaran.

19.
 Hipotalamus adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk suhu tubuh,
metabolisme, dan perilaku.

 Hipofisis adalah kelenjar kecil yang terletak di bawah hipotalamus. Hipofisis


menghasilkan hormon-hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti
pertumbuhan, reproduksi, dan metabolisme.

Sumsum tulang belakang adalah saluran yang memanjang dari otak ke tulang
belakang. Sumsum tulang belakang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal dari otak
ke seluruh tubuh dan dari tubuh ke otak.

Fisiologi Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi (SST) adalah sistem saraf yang menghubungkan SSP ke seluruh
tubuh. SST terdiri dari saraf-saraf yang mengontrol gerakan, sensasi, dan fungsi organ.

19.
Saraf sensorik adalah saraf yang mengirimkan informasi dari lingkungan sekitar ke
SSP. Saraf sensorik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Saraf eksteroseptif menerima informasi dari lingkungan sekitar, seperti


sentuhan, rasa, penglihatan, dan pendengaran.
 Saraf interoseptif menerima informasi dari dalam tubuh, seperti suhu tubuh,
tekanan darah, dan kadar gula darah.

Saraf motorik adalah saraf yang mengirimkan informasi dari SSP ke organ-organ
tubuh. Saraf motorik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Saraf somatik mengontrol gerakan otot-otot rangka.


 Saraf otonom mengontrol gerakan otot-otot polos dan otot jantung.

6. Fungsi Otak Besar dan Otak Kecil


Otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum) adalah dua struktur utama dalam
otak manusia yang memiliki fungsi-fungsi khusus yang berbeda.
Otak Besar (Cerebrum):
 Pusat Pengendalian Kognitif: Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak
manusia dan mengendalikan fungsi-fungsi tingkat tinggi seperti pemikiran,
persepsi, emosi, dan perilaku sadar.
 Pengolahan Sensorik: Area-area tertentu di cerebrum menerima dan
mengolah informasi sensorik dari indra-indra seperti penglihatan,
pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecap.
 Koordinasi Motorik: Bagian-bagian tertentu di cerebrum bertanggung jawab
atas perencanaan dan pengendalian gerakan tubuh sadar.
 Pemrosesan Bahasa dan Berbicara: Area-area di cerebrum terlibat dalam
pemahaman bahasa, produksi bicara, dan komunikasi verbal.
 Memori dan Pembelajaran: Cerebrum berperan dalam menyimpan memori
jangka pendek dan jangka panjang, serta membantu dalam proses
pembelajaran dan adaptasi terhadap lingkungan.
Otak Kecil (Cerebellum):

19.
 Koordinasi Motorik Halus: Cerebellum memiliki peran penting dalam
koordinasi gerakan halus, presisi, dan koordinasi motorik untuk menjaga
keseimbangan dan postur tubuh.
 Pengaturan Gerakan Tubuh: Cerebellum membantu mengoordinasikan
gerakan otot sehingga tubuh dapat bergerak dengan lancar dan presisi.
 Pengembangan Keterampilan Motorik: Cerebellum berkontribusi pada
pembelajaran dan pengembangan keterampilan motorik seperti berjalan,
menulis, dan melakukan gerakan-gerakan presisi.

7. Saraf Cranial yang Langsung Keluar dari Batang Otak Yang


Mensarafi Organ Tertentu
Saraf cranial adalah saraf yang langsung keluar dari otak, khususnya dari batang otak
atau dari area sekitarnya. Mereka mensarafi berbagai organ dan bagian tubuh, memberikan
fungsi sensorik, motorik, atau keduanya ke area-area tertentu di tubuh.

Berikut adalah beberapa contoh saraf cranial yang langsung keluar dari batang otak
dan area-area yang mereka sarafi:
 Saraf Olfaktori (I): Saraf ini keluar dari otak dan bertanggung jawab atas
indera penciuman. Mereka mensarafi mukosa hidung dan membawa informasi
sensorik dari rangsangan bau ke otak.

19.
 Saraf Optik (II): Saraf ini bertanggung jawab atas penglihatan. Mereka
mengirimkan sinyal visual dari retina mata ke bagian otak yang terkait dengan
pengolahan visual.
 Saraf Okulomotor (III), Saraf Troklear (IV), dan Saraf Abduksen (VI):
Ketiga saraf ini berperan dalam mengontrol gerakan mata. Saraf-saraf ini
mengendalikan sebagian besar otot-otot mata yang memungkinkan gerakan
bola mata dan koordinasi mata.
 Saraf Trigeminal (V): Saraf ini merupakan saraf yang kompleks dan
memiliki fungsi sensorik dan motorik. Bagian sensoriknya mensarafi kulit
wajah, rahang, dan lidah bagian depan, sementara bagian motoriknya
mengendalikan otot-otot pengunyahan.
 Saraf Fasialis (VII): Saraf ini berperan dalam mengendalikan otot-otot wajah.
Mereka memungkinkan ekspresi wajah dan juga mengatur sebagian kecil
fungsi sensorik di daerah sekitar telinga.
 Saraf Vestibulokoklear (VIII): Saraf ini terkait dengan pendengaran dan
keseimbangan. Bagian vestibularnya mensarafi organ-organ vestibular di
telinga dalam yang membantu dalam keseimbangan, sementara bagian
koklearnya membawa informasi sensorik dari koklea (bagian pendengaran).
 Saraf Glossofaringeal (IX) dan Saraf Vagus (X): Keduanya memiliki peran
dalam sensorik dan motorik. Saraf-saraf ini mengendalikan sebagian besar
fungsi di tenggorokan, lidah bagian belakang, serta organ-organ dalam seperti
jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.
 Saraf Aksesori (XI): Saraf ini mengontrol sebagian besar otot-otot leher yang
memungkinkan gerakan kepala dan bahu.
 Saraf Hipoglosal (XII): Saraf ini bertanggung jawab atas gerakan lidah yang
terkoordinasi untuk bicara, makan, dan menelan.

19.
19.

Anda mungkin juga menyukai