Anda di halaman 1dari 4

2.

Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular atau biasa disebut sistem peredaran darah. Sistem kardiovaskuler terdiri
dari jantung (kardio) dan pembuluh darah (vascular). Sistem ini bertanggung jawab dalam
memastikan sirkulasi darah agar berjalan dengan lancar, yaitu dengan memompa dan
mengedarkan darah ke seluruh tubuh sehingga sering disebut sistem transportasi.
Darah sendiri sebagai sarana transportasi bagi oksigen, nutrisi, dan zat penting lain seperti
hormone untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu darah yang bertugas untuk membawa zat
beracun seperti karbon dioksida agar dapat dikeluarkan dari tubuh. Sistem peredaran darah pada
tubuh manusia yaitu jantung dan pembuluh darah.

Sumber: Kompas.com
Jantung bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Selain jantung, ada pembuluh darah yang
dapat mendukung sistem peredaran darah. Darah yang beredar di pembuluh darah ke seluruh
tubuh disebut loop tertutup. Pembuluh darah dibagi menjadi kapiler, arteri, dan vena sesuai
dengan fungsinya.
Sistem peredaran darah manusia sebagai sistem peredaran darah tertutup karena darah akan
mengalir keluar masuk tubuh melalui pembuluh darah dan darah akan mengalir melalui jantung
dua kali. Oleh sebab itu, dinamakan sirkuit ganda yang memiliki elemen – elemen sebagai
berikut.
a. Sirkuit Sistematik
Sirkuit sistematik biasa disebut dengan sirkuit utama. Aliran darah sistematik sebagai aliran
darah yang mengeluarkan darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung/ventrikel dan akan
mengedarkannya ke jaringan tubuh. Oksigen ditukar dengan karbon dioksida di jaringan tubuh.
Darah yang kaya karbon dioksida tersebut kemudian diangkut melalui pembuluh darah ke atrium
kanan jantung.
4. Sistem Pencernaan
Setiap manusia membutuhkan makanan dari tumbuhan dan hewan. Makanan yang masuk ke
dalam perut dan dicerna atau dipecah menjadi bagian atau molekul yang lebih kecil dan
sederhana. Proses ini akan berlangsung di sistem pencernaan. Makanan diserap oleh saluran
pencernaan dan diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk molekul kecil.
Sistem pencernaan ini memungkinkan tubuh untuk dapat menerima makanan, kemudian diolah
menjadi nutrisi serta energi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses metabolisme makanan
akan menjadi energy serta nutrisi yang melibatkan sistem pencernaan terdiri dari beberapa organ
seperti mulut, kerongkongan, lambung, hati, pancreas, usus, dan anus.
Dalam sistem pencernaan, pulping dibagi menjadi dua yaitu pulping mekanik dan pulping kimia.
Pencernaan mekanis sebagai proses mengubah makanan dari kasar menjadi kecil atau halus.
Proses ini berlangsung pada gigi di dalam mulut.
Pencernaan kimiawi merupakan proses yang menggunakan enzim untuk mengubah makanan dari
zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana yaitu terjadi di mulut, lambung dan usus. Enzim
ini mengandung zat kimia yang diproduksi tubuh untuk mendorong reaksi kimia makanan di
dalam tubuh.

Sumber: Kompas.com
Organ – organ tubuh manusia yang terlibat dalam sistem pencernaan sebagai berikut.
a. Mulut
Proses pencernaan makanan dimulai di mana makanan masuk ke mulut dan rongga mulut di
mulai di saluran pencernaan. Pencemaran mekanis dan kimiawi terjadi di mulut. Organ yang
bekerja di dalam mulut seperti lidah, gigi serta kelenjar ludah. Yang berperan dalam pencernaan
mekanik makanan dengan mengunyah yaitu lidah dan gigi.
b. Kerongkongan
Makanan yang dicerna di mulut akan dikirim ke kerongkongan. Kerongkongan mempunyai
bentuk seperti selang ataupun tabung air dengan panjang sekitar 2530 cm. hal ini dimulai dari
dada, di belakang leher, belakang faring serta di belakang jantung dan akan berakhir di perut
melalui septum rongga tubuh di depan tulang belakang.
c, Lambung
Lambung sebagai saluran pencernaan yang mengembang seperti kantung, terletak di bagian atas
rongga perut kiri dan sebagian ditutupi oleh hati dan limpa. Bentuk lambung seperti huruf J.
d. Hati
Hati mempunyai letak di bawah septum rongga tubuh dan mengisi sebagian besar bagian atas
rongga perut kanan. Hati sendiri menghasilkan empedu dan terkumpul di kantong empedu.
e. Pankreas
Pankreas terletak di dinding posterior abdomen dan sisi kiri limpa. Ujungnya ada di loop
duodenum. Saluran pankreas ini mengarah ke duodenum bersama dengan saluran empedu.
f. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berbentuk dengan memiliki diameter sekitar 2,5 cm. Saat
diregangkan, usus halus dapat mencapai panjang sekitar 6 meter.
g. Usus Besar
Usus halus dapat menyerap zat makanan. Zat yang tidak dapat diserap di dorong ke dalam usus
besar.
h. Anus
Bagian bawah dari sumbu usus akhirnya mengarah ke saluran anus yang kemudian
mengeluarkan feses.
5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda. Untuk pria, sistem reproduksi mencakup semua
organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk menghasilkan keturunan seperti penis,
testis, epididymis, dan vas deferens.
Sedangkan untuk sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan untuk
berhubungan seksual, kehamilan dan melahirkan anak. Organ reproduksi ini meliputi vagina,
rahim, ovarium dan tuba falopi.
Sistem reproduksi manusia dibagi menjadi organ reproduksi pria dan wanita.
a. Alat Reproduksi Pria
Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua, yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.
Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum. Alat reproduksi luar terdiri dari testis, vas
deferens, uretra, dan gonad.
b. Alat Reproduksi Wanita
Pada organ reproduksi wanita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organ reproduksi luar dan
organ reproduksi dalam. Contoh dari organ reproduksi luar wanita seperti vulva, labium dan
saluran genital. Vulva merupakan celah terluar pada organ reproduksi wanita yang dikelilingi
oleh sepasang bibir kanan dan kiri. Kedua bibir ini dinamakan labia. Vulva tersebut mengarah ke
dua saluran, yaitu saluran kemih dan alat kelamin/vagina.
Sedangkan organ reproduksi wanita terdiri dari ovarium, saluran genital dan vagina.
6. Sistem Urogenital
Sistem urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih dan uretra. Sistem organ ini
mempunyai fungsi untuk menyaring racun, cairan dan elektrolit yang berlebihan, seperti kalium
dan natrium di dalam darah.
Setelah disaring, darah tersebut akan diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sementara sisa limbah dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan melalui urine.
Selain berfungsi untuk membuang urine, sistem urogenital juga bermanfaat untuk mengatur
jumlah elektrolit dan cairan tubuh serta dapat memastikan tingkat asam – basa atau pH darah
berada pada kadar yang normal.
7. Sistem Saraf dan Muskuloskeletal
Sistem saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf motorik.
Sistem saraf ini memungkinkan manusia untuk merasakan, memahami serta memberi respons
terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, sistem saraf juga mempunyai peran dalam tubuh untuk
bergerak bersama dengan sistem muskuloskeletal.
Sistem muskuloskeletal terdiri dari otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Pada umumnya, sistem
ini mempunyai fungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan keseimbangan tubuh,
menghasilkan panas tubuh melalui metabolism serta melindungi organ dalam tubuh.
8. Sistem Endokrin
Sistem ini mencakup hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang bertugas untuk
menghasilkan hormone. Peran dari hormone untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh seperti
pernapasan, metabolism, reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik serta
perkembangan seksual.
Kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pancreas,
testis dan ovarium.
9. Sistem Eskresi
Sistem ini sebagai sistem organ manusia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan zat sisa
metabolism dan zat – zat lain yang dianggap racun oleh tubuh. Sistem ini terdiri dari kulit, hati,
usus besar, paru – paru dan ginjal.
a. Kulit
Kulit merupakan alat ekskresi yang mengeluarkan kotoran berupa keringat. Keringat ini
mengandung produk limbah terutama garam. Struktur kulit manusia itu sendiri terdiri dari
epidermis, dermis dan hypodermis.
b. Hati
Hati memiliki fungsi yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Di antaranya fungsi hati
berkaitan dengan fungsi ekskresi yaitu menghasilkan empedu. Empedu diproduksi ketika sel
darah merah dipecah.
c. Paru-paru
Letak paru-paru di sisi kiri dan kanan rongga dada manusia yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru – paru terdiri dari dua bagian. Untuk paru – paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru –
paru kiri mempunyai dua lobus.
d. Ginjal
Ginjal akan menyaring darah dan bertindak sebagai alat ekskresi, memungkinkan residu dalam
darah dikeluarkan dalam bentuk urin. Urine yang dikeluarkan setiap hari merupakan hasil dari
sistem perkemihan. Sistem ini dapat menjaga keseimbangan air tubuh, menjaga volume dan
komposisi cairan dalam tubuh serta mengatur pH cairan.
10. Sistem Imunitas
Sistem imunitas atau yang biasa disebut sistem kekebalan tubuh meliputi sel – sel khusus seperti
sel darah putih dan limfosit serta sistem limfatik yang terdiri dari limpa, hati, kelenjar timus dan
kelenjar getah bening.
Sistem imunitas mempunyai peran untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun, sel
kanker serta berbagai penyebab infeksi seperti virus, bakteri, jamur dan parasite. Kemudian,
sistem imunitas akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkan zat atau sel berbahaya
tersebut.
Fungsi sistem organ pada manusia berbeda – beda, namun akan saling terkait dan saling
mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi secara optimal sangat
penting untuk memastikan tubuh agar tetap sehat.
Selain itu, untuk menjaga kesehatan organ tubuh juga diperlukan beberapa hal misalnya dengan
menjalani gaya hidup yang sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter,
terutama jika kita mempunyai risiko untuk mengalami penyakit tertentu.

Anda mungkin juga menyukai