Anda di halaman 1dari 4

SISTEM REPRODUKSI

Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda. Untuk pria, sistem reproduksi
mencakup semua organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk
menghasilkan keturunan seperti penis, testis, epididymis, dan vas deferens.

Sedangkan untuk sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan
untuk berhubungan seksual, kehamilan dan melahirkan anak. Organ reproduksi ini
meliputi vagina, rahim, ovarium dan tuba falopi.

Sistem reproduksi manusia dibagi menjadi organ reproduksi pria dan wanita.

a. Alat Reproduksi Pria


Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua, yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi
dalam. Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum. Alat reproduksi luar terdiri dari
testis, vas deferens, uretra, dan gonad.

b. Alat Reproduksi Wanita


Pada organ reproduksi wanita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organ reproduksi
luar dan organ reproduksi dalam. Contoh dari organ reproduksi luar wanita seperti
vulva, labium dan saluran genital. Vulva merupakan celah terluar pada organ reproduksi
wanita yang dikelilingi oleh sepasang bibir kanan dan kiri. Kedua bibir ini dinamakan
labia. Vulva tersebut mengarah ke dua saluran, yaitu saluran kemih dan alat
kelamin/vagina. Sedangkan organ reproduksi wanita terdiri dari ovarium, saluran genital
dan vagina

6. Sistem Urogenital
Sistem urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih dan uretra. Sistem
organ ini mempunyai fungsi untuk menyaring racun, cairan dan elektrolit yang
berlebihan, seperti kalium dan natrium di dalam darah.
Setelah disaring, darah tersebut akan diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh
tubuh. Sementara sisa limbah dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan
melalui urine.

Selain berfungsi untuk membuang urine, sistem urogenital juga bermanfaat untuk
mengatur jumlah elektrolit dan cairan tubuh serta dapat memastikan tingkat asam –
basa atau pH darah berada pada kadar yang normal.

7. Sistem Saraf dan Muskuloskeletal


Sistem saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf
motorik. Sistem saraf ini memungkinkan manusia untuk merasakan, memahami serta
memberi respons terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, sistem saraf juga mempunyai
peran dalam tubuh untuk bergerak bersama dengan sistem muskuloskeletal.

Sistem muskuloskeletal terdiri dari otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Pada umumnya,
sistem ini mempunyai fungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan
keseimbangan tubuh, menghasilkan panas tubuh melalui metabolism serta melindungi
organ dalam tubuh.

8. Sistem Endokrin
Sistem ini mencakup hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang bertugas untuk
menghasilkan hormone. Peran dari hormone untuk mengendalikan berbagai fungsi
tubuh seperti pernapasan, metabolism, reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi
sensorik serta perkembangan seksual.

Kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
pancreas, testis dan ovarium.

9. Sistem Eskresi
Sistem ini sebagai sistem organ manusia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan
zat sisa metabolism dan zat – zat lain yang dianggap racun oleh tubuh. Sistem ini terdiri
dari kulit, hati, usus besar, paru – paru dan ginjal.

a. Kulit
Kulit merupakan alat ekskresi yang mengeluarkan kotoran berupa keringat. Keringat ini
mengandung produk limbah terutama garam. Struktur kulit manusia itu sendiri terdiri
dari epidermis, dermis dan hypodermis.

b. Hati
Hati memiliki fungsi yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Di antaranya fungsi hati
berkaitan dengan fungsi ekskresi yaitu menghasilkan empedu. Empedu diproduksi
ketika sel darah merah dipecah.

c. Paru-paru
Letak paru-paru di sisi kiri dan kanan rongga dada manusia yang dilindungi oleh tulang
rusuk. Paru – paru terdiri dari dua bagian. Untuk paru – paru kanan mempunyai tiga
lobus dan paru – paru kiri mempunyai dua lobus.

d. Ginjal
Ginjal akan menyaring darah dan bertindak sebagai alat ekskresi, memungkinkan
residu dalam darah dikeluarkan dalam bentuk urin. Urine yang dikeluarkan setiap hari
merupakan hasil dari sistem perkemihan. Sistem ini dapat menjaga keseimbangan air
tubuh, menjaga volume dan komposisi cairan dalam tubuh serta mengatur pH cairan.

10. Sistem Imunitas


Sistem imunitas atau yang biasa disebut sistem kekebalan tubuh meliputi sel – sel
khusus seperti sel darah putih dan limfosit serta sistem limfatik yang terdiri dari limpa,
hati, kelenjar timus dan kelenjar getah bening.
Sistem imunitas mempunyai peran untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau
beracun, sel kanker serta berbagai penyebab infeksi seperti virus, bakteri, jamur dan
parasite. Kemudian, sistem imunitas akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkan
zat atau sel berbahaya tersebut.

Fungsi sistem organ pada manusia berbeda – beda, namun akan saling terkait dan
saling mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi secara
optimal sangat penting untuk memastikan tubuh agar tetap sehat.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan organ tubuh juga diperlukan beberapa hal
misalnya dengan menjalani gaya hidup yang sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala ke dokter, terutama jika kita mempunyai risiko untuk mengalami
penyakit tertentu.

Anda mungkin juga menyukai