Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PENCERNAAN

DAN PERKEMIHAN

Aisyah Bintang Syahirah


(221106002)
A. SISTEM PENCERNAAN

1. Pengerian Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari-sari makanan yang berupa nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sistem pencernaa akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan terdiri dari Saluran Pencernaan (Alimentar), yaitu tuba
muskular panjang yang merentang dari mulut hingga anus. Dan organ-organ
aksesoris seperti ; gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu, dan pankreas.
2. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaa adalah sebagai menyediakan makanan, air,
dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna hingga siap
diabsorpsi. Pencernaan berlangsung meliputi proses sebgai beriku :
• Ingesti, merupakan masuknya makanan ke dalam mulut
• Pemotongan dan Penggilingan Makanan, dilakukan secara mekanik
oleh gigi. Kemudian makanan tercampur dengan saliva sebelum ditelan
• Peristalsis, merupakan gelombang kontraksi otot polos yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan
• Digesti, merupakan hidrolisis kimia (penguraian)molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung
• Absorpsi, merupakan penggerakan produk akhir pencernaan dari lumen
saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dam limfatiksehingga dapat
digunakan oleh tubuh
• Egesti (Defekasi), merupakan proses eliminasi atau pengeluaran zat-zat
sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran
pencernaan.
3. Proses Pencernaan
Dalam proes pencernaan dibutuhkan beberapa enzim yang
dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan. Saat proses pencernaan,
makanan diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh
jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Sari-
sari makanan hanya dapat diserap oleh darah dan getah
bening, jika makanan sudah larut maka makanan tersebut
akan didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
4. Organ Pencernaan
a. Mulut, ketika manusia makan, makanan
tersebut akan masuk ke dalam tubuh
melalui mulut, dan di dalam mulut akan
terjadi pencrnaan mekanik dan kimiawi.
Pada bagian dalam mulut terdiri gigi, lidah
dan kelenjar lidah.
b. Faring, merupakan organ penghubung
antara rongga mulut dengan kerongkongan
atau esofagus. Makanan yang telah dicerna
akan masuk kerongkongan melalui proses
deglutisi melewati faring.
c. Kerongkongan (Esophagus)
Esophagus berasal dari bahasa yunani Oeso yang berarti membawa dan Phagus
yang berarti memakan. Jadi, kerongkongan adalah tabung berotot pada
vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam
lambung atau vertikulus.
Gerakan menelan yang terjadi di Esophagus merupakan gerakan
peristalic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding kembang kempis makanan
dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung
memerlukan waktu 6 detik.
Dinding kerongkongan atau esophagus ini terdiri dari 3 lapisan, yaitu : Tunika
Mukosa, Tunika Submukosa, Tunika Muskularis.
d. Lambung (Ventrikulus)
Lambung merupakan organ yang terletak di bawah sekat rongga badan, di
tengah agak ke kiri dalam tubuh manusia. Lambung terhubung dengan
kerongkongan (esophagus). Fungsi umum lambung adalah tempat di mana
makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap.
.
e. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Usus halus merupakan saluran panjang yang dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
 Duodenum/usus dua belas jari, merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventrikulus.
Terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjang usus dua belas jari ini sekitar 25
cm/0,25 m.
 Jejunum/usus kosong, merupakan usus halus yang berbatasan dengan duodenum dan ileum.Pada
jejunum/ususs kosong ini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaan makanan. Panjang
usus kosong ini sekitar 7 m.
 Ileum/usus penyerapan, merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum
crassum. Pada ileum lah proses penyerapan sari-sari makanan terjadi. Panjang usus penyeraoan
ini sekitar 1 m.
Fungsi dari usus halus ini sebagai berikut :
 Merima zat-zat makanan yang mudah dicerna karena untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah
dan saluran-saluran limfe
 Menyerap protein dalam bentuk asam amino
 Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak.
f. Pankreas
Pankreas terletak di dekat ventrikulus (di rongga perut sebelah kiri) di
antara duodenum dan limpa. Panjang pankreas sekitar 15 cm dan
lebar 5 cm.
g. Usus Besar (Intestinum Mayor)
Usus besar merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding
yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan
terusan dari usus halus. Usus besar memiliki panjang sekitar 1 ½ m
dengan lebar 5-6 cm. Usus besar memiliki empat bagian utama yaitu ;
Sekum, Kolon, Rektum, dan Anus.
5. Ganggsuan Pada Sistem Pencernaan
 Gastritis atau radang lambung, disebabkan karena produksi asam pada
lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Tetatpi
gastritis atau radang lambung juga dapat disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis ini akan merasakan lambungnya terbakar.
 Batu empedu, merupakan penyakityang disebabkan oleh penyumbatan
pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran
empedu.
 Konstipasi (sembelit), terjadi karena feses bergerak secara lambat
melalui kolon. Sehingga feses sangat banyak menumpuk dan kering dan
menyebabkan sulit buang air besar. Hal ini disebabkan karena buang air
yang tidak teratur.
 Diare, merupakan kondisi sering buang air besar dan feses terlalu encer.
Diare terjadi karena makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon
sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus,
kanker, kolera, atau infeksi.
 Disentri, disebabkan oleh infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini
adalah buang air besar bercampur dengan darah.
 Radang usus buntu, merupakan peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi
karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi.
 Kanker usus besar, terjadi karena pola makan yang tidak sehat. Gejala
yang timbul adalah adanya darah pada feses.
B. SISTEM PERKEMIHAN
1. Pengertian Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah organ vital yang berperan penting
dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme
tubuh, dan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Fungsi Sistem Perkemihan
Fungsi utama sistem perkemihan adalah membantu proses pembentukan urine
dengan menyaring sisa pembuangan tubuh dan air berlebih pada darah. Urine
kemudian akan mengalir ke kandung kemih melalui dua tabung tipis yang disebut
dengan ureter. Ketika kandung kemih sudah penuh, maka manusia akan membuang
urine melalui uretra.
3. Susunan Sistem Perkemihan
Dalam anatomi sistem perkemihan atau urinaria ini
terdapat organ penting yang terdiri dari :
a. Ginjal
Ginjal adalah organ tubuh yang bekerja terus-menerus. Fungsi ginjal
dalam sistem perkemihan/urinaria adalah untuk menyaring darah serta
membuat urine yang akan dilakukan tubuh. Sebagian besar orang
mempunyai dua pasang ginjal yang masing-masing letaknya berada di sisi
belakang perut. Yaitu tepat di bawah tulang rusuk.
b. Ureter
Ureter merupakan dua tabung tipis yang berada di dalam
panggul. Fungsi ureter ini adalah membawa urine dari ginjal ke
kandung kemih. Karena setiap ginjal memiliki organ ureter,
maka kemungkinan besar hampir setiap 10-15 detik ureter
mengosongkan urine dari area kandung kemih.
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambungan
dengan
ginjal ke vesika urinaria. Panjang ureter kurang lebih 25-30 cm
dengan penampang 0,5 cm.
c. Kandung Kemih (Vesiksa Urinaria)
Kandung kemih merupakan organ yang berbentuk
seperti buah pir yang terbuat dari otot,
mempunyai rongga, dan bentuknya seperti balon.
Jadi, kandung kemih ini akan mengambang
apabila sudah terisi dan akan mengembang
mengempis. Fungsi kandung kemih adalah
sebagai penahan urine sampai manusia siap untuk
mengeluarkannya. Letak kandung kemih adaalah
pada belakang simfisis puubis di dalam rongga
panggul.
d. Uretra
Uretra dengan ureter tentu berbeda, uretra merupakantabung yang membawa urine dari
kandung kemih keluar dari tubuh. Sesuai dengan proses pembentukan urine, akan
berakhir di lubang penis pada pria dan vagina pada wanita.

3. Mekanisme Pembentukan Urine


a. Filtrasi
Proses pembentukan urine yang pertama terjadi di ginjal dan diawali dengan proses
penyaringan untuk membuang zat sisa metabolisme tubuh yang tidak terpakai yang
dapat menjadi racun bagi tubuh, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh dan volume
darah. Hasil dari pembentukan urine dari tahap penyaringan disebut dengan urine
primer.
b. Reabsorpsi
Setelah melewati proses filtrasi, langkah kedua adalah penyerapan ulang atau reabsorpsi
dimana molekul dan ion akan diserap kembali ke dalam sirkulasi darah. Hasil dari
proses pembentukan urine melalui tahap reabsorpsi ini disebut dengan urine sekunder.
c. Sekresi
Dalam tahap sekresi ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembentukan urine, beberapa zat
seperti kreatinin, ion hidrogen, dan obat-obatan akan dikeluarkan dari darah melalui jaringan
kapiler peritubular ke saluran/tubulus pengumpul (collecting tubule) untuk menjaga agar
komposisi kimia darah tetap berada pada tingkat yang seimbang atau normal.
Urutan terakhir ini akan menghasilak urine daan merupakan cara tubuh menjaga keseimbangan pH
tubuh serta kadar asam dan basa tubuh.
4. Gangguan Pada Proses
Pembentukan Urine
 Gagal ginjal, merupakan keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal, pada suatu derajat yang memerluka
terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau
transpaltasi ginjal.
 Glomerulonefritis, merupakan proses inflamasi pada glumeruli
dengan etiologi, patogenesis, perubahan-perubahan histologi
pada ginjal berlainan tetapi dengan presentasi klinis seragam.
 Sindrom Nefrotik, merupakan kelainan yang ditandai dengan
adanya peningkatan protein dalam urine, penurunan albumin
darah, dan adanya edema.
THANK
YOU 

Anda mungkin juga menyukai