Anda di halaman 1dari 11

RESUME

KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Keperawatan


Maternitas )

Dosen Pengampu

Ade Tika Herawati , S.Kep., Ners, M.Kep

oleh

ASEP MUHAMMAD ILHAM GUMILAR

191FK01017

2B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020
A. Pengertian Maternitas

Asuhan maternitas memiliki arti asuhan yang lebih luas pada ibu, bayi
baru lahir dan anggota keluarga yang lain serta menekankan pentingnya hubungan
interpersonal yang bermakna pada keluarga dengan mempertimbangkan faktor
yang kritis dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga besar
secara keseluruhan.

Seiring pengetahuan dan teknologi terus berkembang, sebuah upaya


dilakukan untuk membentuk payung konseptual yang menaungi layanan
kesehatan ibu dan janin sebagai satu unit. Pada Rumah Sakit yang hanya
menangani klien maternal dan neonatus tidak dengan penyulit, harus memberikan
layanan preventif yang maksimal dan upaya deteksi dini, sehingga bila ada
penyulit dapat segera dirujuk. Ibu dan bayi baru lahir beresiko tinggi akan
ditangani di Rumah Sakit yang memiliki sumber daya manusia dan tenaga ahli
untuk menangani berbagai komplikasi kehamilan atau komplikasi yang mungkin
dialami oleh bayi baru lahir.

Asuhan keperawatan maternitas merupakan filosofi perawatan ibu, proses


fisiologis normal yang membuat seseorang menemukan reaksi individual dalam
konteks normal. Bagi ibu dan pasangan reaksi menjadi orang tua didasari oleh
berbagai peristiwa dari masa kanak–kanak, remaja atau dewasa, tentunya reaksi
tersebut dipengaruhi oleh lingkungan rumah kedua berasal. Selain itu tingkat
kepuasaan calon orang tua dan tingkat kesenangan ibu nifas dan bayi baru lahir
dimodifikasi oleh hubungan interpersonal dengan orang terdekat yang paling
penting bagi mereka di lingkungan layanan kesehatan.

Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas


pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik
dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister,
1990)

Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan


dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu
beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
(Auvenshine & Enriquez, 1990)

Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas


yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses
konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan
menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)

B. Falsafah Keperawatan Maternitas

Falsafah Keperawatan Maternitas

1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:

- Keluarga dan masyarakat askep yang holistic

- Menghargai klien dan keluargai

- Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai

2. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal

- Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya

- Wanita pasca persalinan beserta bayinya

3. Pengalaman:

kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas


perkembangan keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.

4. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal,


alamiah, partisipasi aktif keluarga dibutuhkan untuk kepentingan
kesehatan ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang,
agama dan kepercayaan
7. Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk
melindungi hak klien
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan
maternitas generasi penerus
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan
merupakan masyarakat.
10. Yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam
menigkatkan mutu pelayanan maternitas.

C. Peran dan Fungsi Perawat dalam Keperawatan Maternitas

Peran Perawat Maternitas

1. Pelaksana/caregiver
2. Pendidik/educator
3. Pengelola/manager
4. Peneliti/researcher
5. Pembela/advocater
6. Change agent
7. Consultant
8. Innovator

Pelaksana / Caregiver

 Meningkatkan kesehatan : mengidentifikasi dan memaksimalkan


kemampuan klien yang spesifik dan unik untuk mencapai hasil
maksimal dan hidup yang berkwalitas atau kematian yang tenang
 Mencegah penyakit : Sasaran objeknya mengurangi resiko sakit,
meningkatkan kebiasaan gaya hidup sehat mempertahankan
keadaan optimal.
 Memulihkan kesehatan/rehabilitasi : fokusnya pada tingkat
kesakitan individu dari deteksi dini perawat, rehabilitasi dan
bimbingan saat pemulihan.
 Memfasilitasi koping : Perawat lebih aktif dalam mempersiapkan
kematian dan kehidupan yang nyaman sebisa mungkin

Fungsi diatas terintegrasi dengan peran sebagai Comporter, protetor,


advocator, communicator, rehabilitator, educator dan researcher

Pendidik / Educator

 Bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu


keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya, bagi klien yang
dalam keadaan tidak tahu menjadi tahu, tidak mau menjadi mau
dan tidak mampu menjadi mampu

Peneliti / Researcher :

 Meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki


 Melakukan penelitian secara ilmiah
Kompetensi :
- Melakukan penelitian dalam keperawatan maternitas
- Mengembangkan kebiasaan melakukan observasi dan
mencatat secara sistematis & akurat sehingga dapat
menentukan hasilnya
- Memfokuskan observasi pada penemuan peanggulangan
masalah keselamatan, kesembuhan dan mengurangi cacat
- Mengevaluasi penemuan terhadap penelitian supaya relevan
pad perawat pasien

Pembela / Advocator : Suatu proses menjaga, melindungi, hadir di


samping klien saat klien membutuhkan bantuan, bertujuan untuk melindungi
hak pasien dalam pelayanan kesehatan melalui kemitraan partnership dan
memperlakukan pasien sama sebagai mana ia ingin diperlakukan Gates,
1994)
Konselor : Proses interpersonal untuk membantu klien membuat keputusan
yang akan meningkatkan kes sec. menyeluruh, yg diberikan sec. objektif dan
lengkap sec, sistematik

Tipe Konseling :

 Short konseling : jangka pendek berfokus pada masalah utama,


perlu perhatian segera
 Long term : konseling jangka panjang perlu perimbangan
dalam jangka waktu lama mungkin membutuhkan konsultasi
dari prwt dalam interval hari, minggu atau bulan.
 Motivasional proses diskusi yang melibatkan perasaan klien
dan perawat

Konselor yang efektif :

 Mampu menciptakan suasana nyaman & aman bagi klien


 Menimbulkan rasa saling percaya klien-konselor
 Mampu mengenali hambatan
 Mampu menyampaikan informasi, objektif, lengkap & jelas
 Mau mendengarkan aktif & bertanya secara efektif dan sopan
 Mampu mengenali keinginan klien keterbatasan perawat
 Membuat klien bertanya, membantu dan memperhatikan

D. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas


 Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
Kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang
paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak
korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta
anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan
kesehatan yang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan
masyarakat progam KB.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal
oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas
(Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu cukup
kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor reproduksi, komplikasi
obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab
komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat
ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai
penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan
perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat
darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan,
penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan
perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara
sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari
seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih
kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang
mengukur probabilitas kematian perempuan atau ibu sebagai akibat
kehamilan dan persalinan yang dialaminya selama hidup. Bila istilah
pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai
dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya
penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan
berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI,
Dirjen Yanmedik, 2005)
4. Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual..
Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok
umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta
kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS
dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore
telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS
lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS
yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari
infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya
bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis,
dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab
kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti
Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai
komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
 Penemuan Teknologi Terbaru
1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB
generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat
kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant
saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian
dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam
air, manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua
otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi lebih elastic.
Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga
rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air
proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.
3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi
ini janin dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang
sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat USG ini
bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak-
geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga
janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan
bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan
sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi )
3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena
teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan
diagnosa.
4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang
memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan,
dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang
unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat
seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru
dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron
salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil
farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik
tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid
dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat
memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan,
mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi
nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan
tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone
dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat,
dan mempercantik rambut dan kulit.
5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani
untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang
tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa
membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan
emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-
sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis
masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi
remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas
antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat
berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya
pelatihan perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas
akan lebih mahal.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/131529198/PERSPEKTIF-KEPERAWATAN-
MATERNITAS

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Keperawatan-Maternitas-Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai