Anda di halaman 1dari 6

TREN/KECENDERUNGAN DAN ISSU KEPERAWATAN MATEMATIS

Nama : Orisah Haseltine Ama


NIM : PO5303203191142

Tingkat : 11B
MK : KEPERAWATAN MATERNITAS
Dosen Pengajar : MARTHA METI KODY SKep,Ns,MKep

A. Konsep Keperawatan Maternitas


1. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan
yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga ,
dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990) http://maternitas/konsep-keperawatan-
maternitas.html
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat
berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal,
intranatal, postnatal, dan masa interpartal. Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan
professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu
selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan
menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
http://maternitas/konsep-keperawatan-maternitas.html

2. Trend Keperawatan Maternitas


Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan
implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global
internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan
professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya,
memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek. .

Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan
berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan, maka
solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas ditahun 2010 adalah:
Pengembangan pendidikan keperawatan.
1. Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan
professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan
yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini
jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta
prasarana penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan
professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk
menjamin kepuasan konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi
dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan
manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya
melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik
serta meningkat.
3. Peran Perawat
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
1. Pelaksana
Perawat yang bekerja member asuhan keperawatan di tempat pelayanan kesehatan.
2. Pendidik
Pendidik disini dapat sebagai dosen bagi pasien maupun perawat memberikan pendidikan
kepada klien.
3. Konselor
Perawat sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling kepada
klien, konselor bertanggung jawab memberikan layanan dan konseling
4. Role model bagi para ibu
Panutan bagi para ibu-ibu yang sedang menjalankan keperawatan maternitas.
5. Role model bagi teman sejawat
Panutan sesama perawat atau saling bekerja sama antar paerawat.
6. Perumus masalah
Mengetahui masalah-masalah yang muncul pada pasien dan merumuskan masalah
tersebut.
7. Ahli keperawatan
Perawt harus ahli dalam melaksanakan tugas keperawatan.
4. Paradigma keperawatan Maternitas (Dasar Kep,Profesional H. Zaidin Ali)

1. Manusia
 Memiliki karateristik biokimiawi, fisiologi interpersonal dan kebutuhan dasar
hidup yang selalu berkembamg.
 Perkembangan terjadi melalui interaksi dengan orang lain yang mampu
memenuhi kebutuhan dirinya / membagi pengalamannya.
 Kebutuhan manusia di organisasikan meliputi perilaku serta berdasarkan
pengalaman masa lalu.
 Memiliki kehidupan yang seimbang sebagai sarana pertahanan diri dan upaya
mengurangi kecemasan akibat kebutuhan yang tak terpenuhi.
2. Lingkungan
 Merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia
 Lingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola pertahanan tubuh
terhadap penyakit.
 Perawat bertanggung jawab dalam tatanan pengobatan yang merupakan bagian
dari lingkungan fisik dan social
 Lingkungan di bagi dalam 2 aspek yaitu;
 Aspek tekstruktur:
• Alat
• Terapi
• Aluran
 Aspek tidak tekstruktur:
Intraksi antara perawat dengan klien dandengan lingkungan sekita
3. Sehat
 Merupakan symbol perkembangan kepribadian dan yang berlangsung secara
terus-menerus menuju kehidupan yang kreatif.
 Perilaku sehat;perilaku pemenuhan kebutuhan kepuasan kesadaran diri dan
integrasi pengalaman , misalnya pengalaman sakit.
 Manusia sehat berarti manusia yang tidak memiliki ansietas/ketegangan.
 Intervensi keperawatan berfokus pada proses membina hubungan saling percaya
guna mengurangi ansietas.
4. Keperawatan maternitas
 Keperawatan maternitas merupakan suatu instrumen pendidikan yang
memfasilitasi kebutuhan ibu hamil, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir.
 Aktivitas keperawatan maternitas diserahkan untuk ibu hamil,dan bayi mencapai
kesehatan yang optimal.
 Fokus aktivitas keperawatan maternitas adalah masalah yang mencerminkan
ruang lingkup aktivitas keperawatan dan kemandarian dlam proses
diagnosis,tindakan ( terapi ) ,pendidikan riset
5. Tujuan keperawatan Maternitas ( http://maternitas/konsep-keperawatan-maternitas.html )
 Membantu klien dalam mengatasi msalah reproduksi dalam mempersiapkan diri
untuk kehamilan.
 Memberi dukungan agar ibu hamil memandang kehamilan sebagai pengalaman
yang positif dan menyenangkan.
 Membantu memberikan informasi yang adekuat untuk calon orang tua.
 Memahami social budaya klien.
 Membantu mendeteksi secara dini penyimpangan abnormal pada klien.
6. Model Konsep Keperawatan Maternitas ( http://maternitas/konsep-keperawatan-
maternitas.html ):
 Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
 Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
 Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
 Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
 Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
 Pemulangan secepat mungkin.
7. Karakteristik
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
1. Fokus kebutuhan dasar
2. Pendekatan keluarga
3. Tindakan khusus dengan peran perawat.
4. Terjadi interaksi
5. Kerja dalam Tim.
8. Tatanan Pelayanan
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
1. Rumah Sakit
2. Puskesmas
3. Rumah bersalin
4. Komunitas
5. Polinde
B. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas
a. Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-paru, diare dan
malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18
persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen,
0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004)
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor
reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab
komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun
pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas
perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan
kasus gawat darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan, penyebabnya
antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya
(Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas
kematian dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih
kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas
kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya
selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua
mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan
yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan
merujuk disebabkan berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes
RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
4. Penyakit menular seksual.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari satu
orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda
(15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular
PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat
diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil
kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan
dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat
berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks
dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
b. Penemuan Teknologi Terbaru
1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga yang
dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga 7 tahun di
badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil dari penelitian dari
jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM. ( WWW.KOMPAS.COM )
2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya ibu
akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan
menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga rasa
nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan
jalan lahir akan lebih cepat
3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh dan jelas
seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ).
Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya
teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak
normal dan perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung
dan sebagainya. Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada
janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk
meningkatkan ketepatan diagnosa. (http://www.mail-archive.com/milis-
nakita@news.gramedia-majalah.com/msgo4183.html )
4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan perlindungan
kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam suatu
kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang
merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang
sangat menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone
mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan
karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki
aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB
dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat
badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan
mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil
KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat,
dan mempercantik rambut dan kulit.
5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan pendapat
ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari
apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang robot bisa membuat
keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu
berada pada premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis
masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian
rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur
sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan
perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas akan lebih mahal.

Anda mungkin juga menyukai