Anda di halaman 1dari 5

RESUME TENTANG BERBAGAI PENYAKIT KESEIMBANGAN

CAIRAN & ELEKTROLIT

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patofisiologi)

Oleh:

Asep Muhammad Ilham Gumilar

191FK01017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020
A. Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh
Kebutuhan cairan adalah suatu proses dinamika karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap berespon terhadap
stressor fisiologis dan lingkungan.Cairan tubuh adalah semua bahan menu
yang merupakan zat cair yang terdiri dari air dan semua yang ada di
dalamnya.

B. Gangguan Keseimbangan Elektrolit


Elektrolit adalah senyawa dalam tubuh yang mengurai dan ion-ion
yang bermuatan listrik yang berfungsi mengatur keseimbangan asam dan
basa membantu memindahkan cairan dan memungkinkan terjadinya
impuls terhadap sel otot dan sel saraf.

Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik


karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahanyang tetap dalam
berespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit
saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi
dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.

Gangguan cairan, elektrolit dan darah adalah dimana kadar cairan,


elektrolit dan darah dalam tubuh kurang dari pada yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia, kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu
, Urine, IWL, keringat dan feces, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa
gannguan pada sisitem tubuh manusia, sebagai berikut:

 Overhidrasi

suatu kondisi dimana tubuh mengonsumsi air terlalu banyak dalam


rentang waktu yang singkat sehingga menyebabkan terjadinya gangguan
pada fungsi otak. Seseorang dapat mengonsumsi air secara berlebihan
dikarenakan beberapa kondisi, seperti setelah beraktivitas fisik yang berat,
maupun karena efek suatu gejala penyakit tertentu yang mengakibatkan
bibir kering dan rasa haus berlebihan.

 Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak


cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan zat gula dan
garam menjadi terganggu, akibatnya tubuh tidak dapat berfungsi secara
normal.

 Arterioskelrosis

Dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan tidak lentur, hal ini
dapat terjadi pada otak, jantung dan alat vital lainnya, dan dapat
menyebabkan stroke. Penyakit ini dapat disebabkan oleh terseumbatnya
arteri oleh kolesterol. Yang ditandai nyeri dada, kaki dan mati rasa pada
tungkai.

 Emboli

Adalah kondisi dimana adaanya gelumbung gas yang tersangkut


pada pembuluh darah sehingga menyebabkan penyumbatan pada
pembuluh darah, hal ini disebabkan oleh adanya gas.

 Anemia

Terjadi jika kadar sel darah merah sangat rendah, akibat adanya
perdarahan berlebihan, kekurangan zat besi atau kekurangan vit B12, yang
biasanya ditandai dengan pucat, mudah lelah dan sesak nafas.

 Hiponatermia

Hipotermia merupakan kondisi saat temperatur tubuh menurun


drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan
fungsi tubuh, yaitu di bawah 35 derajat Celsius. Kondisi ini harus
mendapatkan penanganan segera, karena dapat menyebabkan gangguan
pada sistem saraf dan fungsi organ lain dalam tubuh. Selain itu, kondisi ini
juga dapat berujung pada kegagalan sistem pernapasan, sistem sirkulasi
(jantung), dan kematian.

 Hipernatermia

Tingginya kadar ion natrium dalam darah. Gejala awal mungkin


termasuk rasa haus, lemah, mual, dan kehilangan nafsu makan yang
kuat. Gejala parah meliputi kebingungan, kedutan otot, dan pendarahan di
dalam atau di sekitar otak.

 Hipokalemia

Suatu kondisi ketika kadar kalium dalam peredaran darah


seseorang lebih rendah daripada normal, yaitu di bawah 3,5 mEq/L.
Seperti diketahui, elektrolit memiliki fungsi yang sangat penting dalam
tubuh. Kalium atau potassium adalah salah satu dari banyak elektrolit di
dalam tubuh. Hampir semua kalium (98 persen) terdapat di dalam sel
tubuh dan sisanya berada pada serum atau peredaran darah.

 Hiperkalemia

Hiperkalemia adalah kondisi ketika jumlah kalium dalam darah


sangat tinggi. Kalium memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh,
terutama dalam memperlancar fungsi otot, saraf, dan jantung. Namun,
terlalu banyak kalium dalam tubuh dapat menyebabkan terganggunya
aktivitas listrik di dalam jantung yang ditandai dengan melambatnya detak
jantung. 

 Hipokalsemia

Penyakit kekurangan kalsium, mineral penting yang dibutuhkan


tubuh untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Kalsium juga
dibutuhkan untuk jantung dan otot-otot agar dapat berfungsi dengan
semestinya.

Anda mungkin juga menyukai