Anda di halaman 1dari 16

Sistem

Informas
i
Kesehata
n
Irfan SA
KONSEP DASAR INTERNET
Internet adalah kumpulan komunikasi komputer
antar satu wilayah dan wilayah yang lainnya
diseluruh dunia, saling terhubung dan saling
berkomunikasi yang diatur dan dioperasikan Your Picture Here
dengan perangkat lunak khusus.

Dengan kata lain, internet adalah salahs atu media


komunikasi berupa data, dilakukan dengan
menghubungkan rangkaian yang
dinamakan internetworking ("antarjaringan").
Sejarah Internet
1969 : Departemen Pertahanan AS membangun jaringan
komputer untuk penyampaian informasi agen-agen 1979 : Muncul jaringan komputer di Eropa.
pemerintah melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET
(Advanced Research Project Agency Network)

1972 : Layanan surat elektronik (email) untuk 1988 : Lahir aplikasi chatting/ percakapan.
pertama kali diluncurkan di AS.

1990 : Dibuat aplikasi internet browser.


1976 : Email diluncurkan di Inggris.
Perkembangan Internet
1969 : 4 komputer
1971 : 23 komputer
1977 : 111 komputer
1980 : 213 komputer
1982 : > 1.000 komputer
1987 : > 10.000 komputer
1992 : > 1.000.000 komputer
2020 : > 300.000.000 komputer dengan 1,9
Miliar pengguna (28% dari penduduk
dunia). Sekitar 25 juta-nya adalah dari
penduduk Indonesia.
Fungsi Internet

Informasi yang didapatkan Sebagai media promosi


lebih cepat dan murah

Mengurangi biaya kertas Komunikasi interaktif


dan biaya distribusi
Manfaat Internet

Memperoleh/ mencari informasi apapun.


 Berita
 Artikel
 Jurnal, dll
Berkomunikasi langsung/ tidak langsung.
 Surat elektronik (email)
 Percakapan (chatting)
 Video conference, dll
Jual beli barang/ jasa (e-commerce).
KONSEP SISTEM INFORMASI

Teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas


yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak
yang dalam prakteknya diarahkan untuk mendukung
dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat
dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat
dan berkualitas.

sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan


sebagai sekumpulan komponen yang saling
berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan,
memperose,menyimpan, dan mendistribusikan
informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan
pengawasan dalam suatu organisasi.
KOMPONEN SISTEM INFORMASI
KESEHATAN

Komponen Sistem Informasi Kesehatan :


Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal)
Batasan (Boundary)
Lingkungan (Environments)
Penghubung (Interface)
Masukan (Input)
Proses (processing)
Keluaran (output)
Kendali (Control)
Umpan Balik (Feed Back)
Tujuan Sistem Informasi Kesehatan
Option A 1. Sistem informasi kesehatan ( SIK ) merupakan
Option B subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional ( SKN )
yang berperan dalam memberikan informasi untuk
Option C
pengambilan keputusan di setiap jenjang
Option D
adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat
pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun
Puskesmas
2. Dalam bidang kesehatan telah banyak
dikembangkan bentuk-bentuk Sistem Informasi
Kesehatan ( SIK ), dengan tujuan dikembangkannya
berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat
mentransformasi data yang tersedia melalui sistem
pencatatan rutin maupun non rutin menjadi
sebuah informasi.
Manfaat Sistem Informasi Kesehatan
 Membantu pengambil keputusan untuk
mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan
meningkatkannya
 Pemberdayaan individu dan komunitas dengan
cepat dan mudah dipahami, serta melakukan
berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan
 Memudahkan setiap pasien untuk melakukan
pengobatan dan mendapatkan pelayanan
kesehatan
 Memudahkan fasilitas kesehatan untuk
mendaftar setiap pasien yang berobat
 Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol
dengan baik ( bekerja secara terstruktur ).
Peraturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan
sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor
004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang
kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang
petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan
kabupaten/kota.Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui
LOREM IPSUM DOLOR SIT
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara
AMET,
CU USUpengumpulan,
AGAM INTEGRE pengolahan, analisis data serta penyajian informasi.
IMPEDIT.
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia

Content Here Content Here

Era Transisi
(tahun 2005 – 2011)

Era manual Era Komputerisasi


(sebelum 2005) (mulai 2012)
Sistem Informasi Era Komputerisasi (mulai 2012)

Kesehatan di Indonesia
Data yang ada adalah individual
(disagregat). Data dari Unit
Era Transisi (2005 – 2011)
Pelayanan Kesehatan langsung
Komunikasi data sudah mulai terintegrasi
diunggah (uploaded) ke bank
(mulai mengenal prinsip 1 pintu).Sebagian data
data di pusat (e-Helath).
sudah terkomputerisasi dan sebagian masih
Penerapan teknologi m-Health
manual. Keamanan dan kerahasiaan data
dimana data dapat langsung
kurang terjamin. Pada masa transisi ini posisi
diunggah ke bank data.
nya masih setengah setengah karena mulai
menggunakan sistem komputerisasi tapi masih
belum meninggalkan sistem manual.

Era Manual (sebelum 2005)


Pada era manual ini dimulai sebelum tahun 2005. Data
dan informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing
Unit di Departemen Kesehatan. Data yang ada sulit
diakses. Karena banyaknya duplikasi, permasalahan
kelengkapan dan validitas, maka data sulit diolah dan
dianalisis. Dan terpenting dalam Pengiriman data masih
banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah
lingkungan.
RANCANGAN KERANGKA KERJA SIK DI
INDONESIA
Permasalahan Sistem Informasi Kesehatan di
Indonesia
1. Faktor Pemerintah
 Standar SIK belum ada sampai saat
 Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam
 Belum ada rencana kerja SIK nasional
 Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam
2. Fragmentasi
 Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi (kabupaten
atau kota, provinsi dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak
valid dan tidak conect dengan pusat.
 Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu)
 Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih dari
300 laporan dan ada 8 macam software sehingga beban administrasi dan beban
petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap tidak efektif dan tidak efisien.
 Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara
nasional.
3. Sumber daya masih minim
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai