Anda di halaman 1dari 49

D3 KEPERAWATAN

Penelitian Deskriptif

.
Meutia Kurniawati,SKM,M.Kes
Macam-macam Penelitian (1)
Ada 2 macam penelitian :
1. Penelitian kuantitatif; yang mengacu pada
context of justification, pada dasarnya
menguji teori yangberkaitan dengan
masalah penelitian melalui kerangka berpikir
yang dirumuskan dalam hipotesis penelitian.
Hasil penelitian kuantitatif dapat
digeneralisasikan.
Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif antara lain;
a. survei; yang dapat berupa
- penelitian korelasional
- penelitian evaluatif
b. eksperimen; yang dapat berupa
- uji perbedaan.
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif antara lain;
a. penelitian kasus; seperti penelitian kelas
(classroom research) yang sifatnya terbatas
b. kaji tindak (action research)
Penelitian Kasus
• Suatu Penelitian yang dilakukan secara intensif,
terinci dan mendalam terhadap atau gejala
tertentu.
• Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian studi
kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang
sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat
penelitian, penelitian kasus lebih mendalam.
Jenis penelitian studi kasus
1. Studi kasus deskriptif
Merupakan studi mengenai frekuensi dan
distribusi suatu penyakit pada manusia atau
masyarakat meneurut karakteristik orang
yang menderita (person), tempat
kejadian(place) dan waktu kejadiannya (time)
penyakit.
Con’t penelitian kasus
2. Metode deskriptif adalah suatu metode,
dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang
Jenis penelitian Deskriptif

• Metode survei
• Metode deskriptif
• Studi kasus
• Studi atau penelitian komparatif
• Studi waktu gerakan
• Analisa kerja dan aktifitas
Kriteria umum metode deskriptif
• Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta
tidak terlalu luas
• Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak
terlalu umum
• Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercayadan
bukan merupakan opini
• Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus
mempunyai validitas
• Harus ada deskriptif yang terang tentang tempat serta waktu
penelitian dilakukan
• Hasil penelitian harus berisikan secara detail yang digunakan
baik dalampengeumpulan data mapun dalam menganalisa
data serta studi kepustakaan yang dilakukan.
Kriteria Khusus metode deskriptif
• Prinsip – prinsip atau data yang digunakan
dalam nilai ( Value)
• Fakta – fakta atau prinsip – prinsip yang
digunakan adalah mengenai masalah status
• Sifat penelitian adalah ex post facto, karena
itu tidak ada kontrol terhadap variabel dan
penelitian tidak mengadakan pengaturan atau
manaipulasi terhadap variabel.Variabel dilihat
sebagai mana adanya
Pengertian …

• Penelitian adalah proses yang sistematis, logis


dan emperis
• Sistematis artinya mempunyai urutan tertentu
/ langkah tertentu
• Logis artinya menggunakan prinsip yang dapat
diterima akal atau dapat dinalar
• Emperis artinya berdasarkan realitas di alam
nyata / tidak palsu / dapat diamati oleh indera
kita
• Penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu
Langkah 2 dlm penelitian Deskriptif
1. Memilih dan merumuskan masalah
2. Menentukan Tujuan Penelitian
3. Memberikan litimasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian deskriptif
tersebut akan dilaksanakan
4, Pelu dirumuskan kerangka teoriatau kerangka konsep5.
5. Menelusuri sumber kepustakaan
6. Membentuk hipotesis penelitian
7. Merumuskan hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupunsecara implicit
8. Melakukan kerja lapangan untuk mengumpulkan data, gunakan tehnik
pengumpulan data yang cocok
9. Membuat tabulasi serta analisa data statistic terhadap data yang telah dikumpulkan
10. Memberiakn interperestasi dari hasil dalam hubungan dengan kondisi social yang
ingin diselidiki serta data yang telah diperoleh
11. Mengadakan generalisasi serta deduksi dengan penemuan serta hipotesa –
hipotesa yang ingin diuji
Lanjt.
• Who
Where
when
Tujuan memilih Studi kasus
• Banyak dibuat oleh pembuat kebjakan atau para
parktisi () profesional di berbagai bidang sosial untuk
memecahkan masalah secara sistematis atau
didasrkan atas fakta – fakta empiris dalam kontens
kehidupan nyata
• Untuk mengkaji dunia pendidikan khususnya
menejemen pendidikan
• Untuk menjawab pertanyaan bagaimana ( who),
Mengapa )why)
• Untuk mempertahankan karakteristik holistik dan
makna dari peristiwa kehidupan nyata
Alasanmemilih Studi kasus
• Karena peneliti ingin mengetahuai secara rinci dan
menyeluruh terhadap suatu kejadian
• Karena kasus yang dipilih memiliki keunikan yang
tidak dimiliki oleh situasi lain
• Karena peneliti hanya memeiliki sedikit peluang
untuk mengontrol peristiwa yang diselidiki
Kelebihan Studi kasus ( case studi )
• Tidak memerlukan waktu yang begitu lama
• Untuk mendeskriptifkan dan menjelaskan satu
peristiwa secara utuh
• Sebagai alat pembuka untuk mendalami
masalah – masalah yang lebih kompleks
• Sebagai edoman (guide) untuk memusatkan
perhatian dalam memahami fenomena
individu, institusi atau masyarakat
• Menelaah secara mendalam suatu peristiwa
Macam – macam studi kasus
1. Berorientasi pada pengembangan disiplin ilmu
2. Berorientasi pengembangan fungsi
a. Multi sutus ( multisite design )
b. Multicase studi / design / studi komparatif
cont… penting untuk EBP
 Prediksi
Memperkirakan outcome yang spesifik pada
situasi tertentu.
Fenomena masa depan atau dampak yang
akan muncul akibat satu sebab
 Kontrol
Jika outcome suatu situasi bisa diprediksi,
langkah selanjutnya adalah mengontrol atau
memanipulasi situasi untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan.
Hambatan dalam EBP
Terbagi 3 yaitu:
1. Hambatan dari perawat
* pengetahuan riset tidak adekuat.
* rendahnya perhatian terhadap riset.
* minat yang kurang terhadap riset.
* role model yang kurang.
* gagal dalam penggunaan riset pada
peran klinikal dan manajerial.
* kurang penguatan dan percaya diri.
Con’t
2. Hambatan dari riset

* kurang fokus pada masalah klinik.


* komunikasi temuan tidak adekuat.
* hasil riset tidak dipublikasi.
* desiminasi tidak aplikatif untuk klinik.
.
3. Hambatan dari organisasi atau institusi
* manajemen yang tidak ingin berubah.
* perawat tidak diijinkan untuk
menggunakan hasil penelitian.
* beban kerja perawat yang terlalu banyak.
* tidak mempunyai wewenang untuk
mengimplementasikan hasil riset.
* dukungan dan kerjasama yang kurang seperti
perawat senior, dokter, tenaga kesehatan lain.
Sejarah riset keperawatan
• Florence Nightingale (1859)
Fokus: lingkungan yang sehat seperti ventilasi,
kebersihan, air bersih dan gizi berperan
penting terhadap peningkatan kesehatan fisik
dan mental.
Riset untuk perubahan yang signifikan pada
masyarakat seperti pengujian air, peningkatan
sanitasi, pencegahan kelaparan dan
penurunan morbiditas dan mortalitas.
…con’t
• Riset keperawatan 1900s-1970s
1920s dan 1930s: studi kasus.
1950s: ANA mengembangkan fungsi, standar dan kualifikasi
perawat profesional.
1960s: riset diperkenalkan pada institusi keperawatan S1 dan
S2, jumlah penelitian klinik meningkat fokus pada peningkatan
kualitas asuhan dan pengembangan indikator outcome
pasien.
1970s: pengembangan model, konsep dan teori untuk
menuntun praktek klinik.
• Riset keperawatan 1980s dan 1990s
Publikasi penelitian klinik meningkat, jurnal keperawatan
bertambah, tetapi penggunaan hasil riset di lapangan
masih sedikit.
Penelitian qualitatif berkembang pesat
 Penerbitan jurnal keperawatan di Universitas Indonesia (
akhir tahun 1990-an)
.
• Di Dep Kes dukungan terhadap riset
keperawatan melalui Riset Pembinaan Tenaga
Kesehatan (Risbinakes)
• Sampai saat ini di Indonesia masih dalam fase
stimulasi  membangkitkan gairah riset
keperawatan dan aplikasinya dalam praktik
keperawatan
• Riset keperawatan abad 21
Pengembangan ilmu untuk implementasi EBP
Pentingnya Riset dalam Keperawatan 2
• Memperkuat dasar-dasar keilmuan yang nantinya akan
menjadi landasan dalam kegiatan praktik klinik,
pendidikan, dan manajemen keperawatan.
• Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan melalui
pemanfaatan hasil penelitian ilmiah
• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembiayaan
pelayanan keperawatan
• Memahami fenomena secara profesional sehingga dapat
menyusun perencanaan, memprediksi hasil,
pengambilan keputusan, dan meningkatkan perilaku
sehat klien.
Sejarah Riset Keperawatan

Tahap awal tahun: Nightingale sampai 1960an


• Florence Nightingale  laporan mengenai faktor-faktor
yang berdampak pada kesakitan dan kematian prajurit
Inggris selama perang Crimean. Dipublikasikan dalam
Note on Nursing (1859)
• Th 1900an s/d 1940an  pengembangan pendidikan
tinggi keperawatan
• Th 1950an  Jurnal Nursing Research terbit
• Th 1963  International Journal of Nursing Studies
• Th 1969  Canadian Journal of Nursing Research
Apakah Sebenarnya Berfikir?
• Setiap perkembangan ide, konsep dsb adalah BERFIKIR
• Bagaimana proses berfikir dapat menghasilkan pengetahuan?
– Suatu Obyek memiliki tak berhingga fakta
– Pengamatan obyek menghasilkan ide atau konsep
tentang obyek tsb
Kaidah-kaidah Berfikir Ilmiah

• Cara berfikir yang sistematis & teliti


• Siklus Deduktif-Induktif (dengan verifikasi)
– (LOGICO-HYPOTHETICO-VERIFICATIVE)
– Menggunakan indera
• Terbuka terhadap perbaruan (siklik)
SIKLUS ILMIAH

INDUKSI--DEDUKSI
Kebenaran Ilmiah
• Berfikir Ilmiah merupakan cara berfikir yang sangat
berguna-- Salah Satu Cara Paling Baik Untuk
Mengetahui
– “Manusia lahir sebersih kain putih.. penglihatan,
pendengaran dan panca indera lain yang
menyebabkan ia tahu”
– Carilah tahu sambil duduk, berbaring dan berdiri
• Berfikir menghasilkan Kebenaran Yang Paling
Mungkin, walaupun Bukan Sesuatu Yang Pasti
Kebenaran Ilmiah (lanjutan)
• Kebenaran Ilmiah berkaitan dengan
bidang/ilmunya sendiri
• “Ilmu adalah usaha manusia untuk
mendengarkan jawaban-jawaban yang keluar
dari dunia yang dihuninya”
• Ilmu bukan tujuan akhir tetapi sarana menuju
kebenaran yang luas & diluar jangkauan
LANDASAN ILMU
• PENGETAHUAN yang mempunyai ciri-ciri tertentu
– ONTOLOGI  Teori Tentang Ada/Objek yg ditelaah
• Apa yang ingin diketahui ?
• Seberapa jauh yang ingin diketahui ?
– EPISTEMIOLOGI  Teori Tentang Mengetahui/cara untuk
mengkaji .
• Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan
tersebut ?
– AKSIOLOGI  Teori Tentang Nilai/manfaat ilmu
• Apa nilai dari pengetahuan tersebut?
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN (1)
• BERPIKIR RASIONAL  FAHAM RASIONALISME
– Ide kebenaran telah ada & bukan ciptaan manusia
– Landasan berfikir sudah pasti

• EMPIRISME
– Kembali ke alam  mengamati untuk tahu
– FAKTA  hanya data
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN (2)

• METODE KEILMUAN
– Gabungan Rasionalisme (DEDUKTIF) & Empirisme
(INDUKTIF)

– Rasionalisme memberi KERANGKA BERFIKIR

– Empirisme memberi kerangka UJI KEBENARAN


Perbedaan proses Kep. Dan Penelitian
• Penelitian adalah proses, Proses untuk
membuat keputusan dlm konteks penelitian
keperawatan.
• Sebuah proses mencakup perencanaan,
perumusan tujuan, urutan tindakan dan
sasaran
• Kesamaannya adalah sama - sama berfikir
abstrak dan kritis dan penalaran yang
kompleks
Jenis
Con’t Proses Keperawatan Proses Penelitian

Pengumpulan Data Pengkajian Pengamatan Klinis


•Pengumpulan data Tinjauan Pustaka
•Interprestasi data
Definisi Masalah Diagnosa Keperawatan Identifikasi masalah dan tujuan

Rencana Rencana Metodelogi


 Tujuan Desain * Sampel
 Intervensi Metode pengukuran
Implementasi Imlementasi Pengumpulan data dan Analisis

Evaluasi & revisi proses Evaluasi & modifikasi temuan Simpulan

Tujuan Diorganiasasikan utk merwat Melakukan pencerahan dan


pasien khuss dan membantu membangun pengetahuan atau
kelaurganya teori baru
Tugas dan fungsi Berfokus pada klien dan Dunia keperawatan da
perawat keluarga fenomena yg ada
TUJUAN PENELITIAN (Sutrisno Hadi, 2001)
1. Menemukan pengetahuan baru
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran pengetahuan
TUJUAN PENELITIAN KEPERAWATAN
1. Mengembangkan dasar pengetahuan ilmiah (
development scientific knowledge base )
untuk praktik keperawatan yang efektif dan
efesien
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan
menemukan masalah terhadap penyediaan
kualitas pelayanan
Peran perawat pada riset
keperawatan
• Diploma: Membantu identifikasi masalah,
membantu pengumpulan data, menggunakan
hasil riset di lapangan dengan pengawasan.

• Sarjana: Mengkritisi penemuan riset,


menggunakan hasil riset di lapangan.
… con’t
• Master: Berkolaborasi di proyek penelitian,
menyediakan keahlian klinik untuk research
• Doktor: Mengembangkan ilmu dan teori
keperawatan melalui riset, melakukan riset
yang didanai secara mandiri.
• Postdoc: Mengembangkan dan mengkoordinir
program riset yang didanai
P RO S E S R I S E T
Tentukan masalah riset
Tinjuan Literatur

Tinjauan konsep dan teori Tinjauan temuan riset sebelumnya

Rumusan hipotesa

Desain riset

Pengumpulan data

Analisa data

Interpretasi dan laporan


Sumber ilmu di keperawatan
• Traditions
• Authority
• Borrowing
• Trial and Error
• Personal experience
• Role modelling
• Intuition
• Reasoning
Perolehan ilmu melalui riset
keperawatan
 Penelitian quantitatif: proses yang sistematis, objektif
dan formal dimana data numerik digunakan untuk
mendapatkan informasi.
Jenisnya:
- penelitian deskriptif
- penelitian korelasi
- penelitian quasi-eksperimental
- penelitian eksperimental
 Penelitian qualitatif: pendekatan yang subjektif dan
sistematis digunakan untuk menggambarkan
pengalaman hidup dan memberikan mereka arti.

Jenisnya:
- phenomenological research
- grounded theory research
- ethnographical research
- historical research
Ruang lingkup riset keperawatan

• Promosi kesehatan.
• Keperawatan klinik.
• Kelompok risiko tinggi.
• Deskripsi keperawatan yang holistik.
• Kelompok khusus.
• Kepatuhan terhadap program pengobatan dan
keperawatan.
(Nursalam, 2001)
Rancangan penelitian
Berdasarkan tujuannya, penelitian dibagi:

1. Penelitian dasar (basic research)


Ditujukan untuk mengembangkan suatu ilmu atau
menguji teori yang temuannya bisa diterapkan
kemudian.

1. Penelitian aplikasi (applied research)


Menerapkan suatu ilmu pada situasi tertentu.
Umumnya penelitian ini untuk meningkatkan
praktek keperawatan secara langsung.
Menetapkan rancangan penelitian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai