Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS

EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Dosen Pembimbing : Resi Galaupa, M.Keb

OLEH :
FARIYA AZZURI RAHMAN
200603037
Kelas B

PROGRAM STUD S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
ABDI NUSANTARA JAKARTA
2020
SOAL:

1. Kriteria untuk menilai kualitas penelitian yang baik adalah ?

Jawaban:
Penelitian yang baik adalah penelitian yang menggunakan metode ilmiah yang
memenuhi sebagai berikut :
1) Masalah dan tujuan harus secara jelas didefinisikan dan secara tajam diuraikan
berdasarkan pada permasalahan yang tepat
2) Menggunakan landasan teori yang tepat dan dapat didukung dengan menggunakan
riset-riset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya
3) Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji
4) Prosedur penelitian yang digunakan harus dideskripsikan secara cukup rinci agar
dapat diulangi oleh peneliti yang lain
5) Desain penelitian harus secara hati-hati direncanakan untuk memperoleh hasil
yang seobjektif mungkin
6) Peneliti harus melaporkan secara terus terang kekurangan-kekurangan dalam
prosedur dan rancangan dan memperkirakan dampaknya atas hasil yang diperoleh
7) Metode analisis yang digunakan harus tepat, teliti dan cermat serta analisis data
harus memadai untuk menampilkan hasil secara nyata
8) Kesimpulan harus meyakinkan, yang didasarkan pada data penelitian dan terbatas
pada data yang tersedia
9) Coherency, saling kait mengkait antara bagian yang satu dengan bagian yang lain,
antara paragraf satu dengan yang lain, antara bab yang satu dengan bab yang lain.
10) Peneliti mempunyai pengalaman, reputasi yang baik dalam penelitian dan suatu
integritas yang diakui
11) Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup
yang lebih luas
12) Menjunjung tinggi kode etik dalam penelitian
13) Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi

Menurut Setiowati (2014) Kriteria untuk menilai kualitas penelitian yang baik
sesungguhnya tidak hanya berdasarkan paradigma dan jenis teori yang dipakai,
melainkan pula menurut metode penelitian yang dipergunakan.
Penelitian kuantitaif dengan metode survei memiliki logika dasar hipotetico
deductive yaitu pada riset kuantitaif dengan metode survei lazimnya dimulai dengan
adanya sebuah atau lebih konsep sebagai variabel penelitian yang kemudian konsep
itu diuraikan hingga dibuat instrumen penelitiannya dengan cara merumuskan untuk
univariat berbeda dari multivariat, untuk deskripsi variabel bebas berbeda dari
deskripsi variable antara, untuk multivariat hubungan berbeda dari multivariat
pengaruh, dst.

Sedangkan penelitian kualitatif dengan metode yang manapun, umumnya


memiliki pola pikir grounded-inductive yaitu usaha memahami sebuah gejala dari
perpestik teori/ konsep tertentu. Disini, konsep tidak hendak diuji/ diukur dalam
sebuah sampel, melainkan dipakai untuk menjelaskan fenomena yang diteliti sehingga
peneliti sebelumnya tidak memiliki anggapan (aposteriori) bahkan ia berusaha
menemukan teori dari gejala yang ditelitinya. Dalam tradisi kualitatif bahkan setiap
metode penelitian memiliki cara bertutur yang bukan sekedar membedakan antar jenis
metode penelitian, tetapi mencerminkan logika dasar yang dipakai dan jenis temuan
untuk setiap metode.

2. Apa motivasi utama penelitian menurut Anda?

Jawaban:
Untuk memecahkan suatu masalah dan memuaskan rasa keingintahuan
peneliti dari fenomena yang dihadapi atau menarik perhatian peneliti, sehingga dalam
memahami atau mendalami fenomena tersebut peneliti akan melahirkan berbagai
macam pertanyaan sehingga peneliti didorong untuk mencari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam proses pencarian mencari jawaban peneliti
akan mengambil dari sumber-sumber terpercaya seperti jurnal, artikel, buku, survei,
kuisioner, dll sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang diharapkan mampu
menjelaskan fenomena tersebut.
3. Bagaimana pengambilan data menurut cara memperolehnya, menurut sumber nya,
waktu pengumpulannya, dan menurut sifatnya? Jelaskan!

Jawaban:
Pengambilan data menurut cara memperolehnya ada 2, yaitu :
1) Data primer
Data yang dikumpulkan peneliti dari sumber pertama atau yang didapat dan
dikumpulkan langsung dari objek yang diteliti seperti kusioner, wawancara, survei
2) Data sekunder
Data yang diterbitkan/ digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
atau data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain yang telah ada. Biasanya dari
penelitian terdahulu dan data yang diterima dalam bentuk jadi seperti diagram,
grafik, tabel.

Pengambilan data menurut sumbernya ada 2, yaitu :


1) Data internal
Data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga untuk
kepentingan instansi itu sendiri. Contohnya jumlah karyawan di perusahaan,
tingkat kepuasan pasien di puskesmas, kebutuhan tenaga kerja di suatu
perusahaan, jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di poliklinik
puskesmas/ rumah sakit.
2) Data eksternal
Data yang berasal dari luar instansi seperti data kependudukan, data penjualan
produk perusahaan lain, jumlah siswa di sekolah lain, jumlah ibu hamil di wilayah
sekitar puskesmas, dll

Pengambilan data menurut waktu pengumpulannya ada 2, yaitu :


1) Data Time Series
Data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu objek dengan tujuan untuk
menggambarkan perkembangan. Data Time Series dapat diambil setiap hari,
minggu, bulan, triwulan, atau setiap tahun. Data ini dapat digunakan untuk
membuat perencanaan atau mengambil sebuah keputusan.
2) Data Cross Section
Data yang dikumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa objek dengan
tujuan untuk menggambarkan keadaan.

Pengambilan menurut sifatnya dibagi menjadi 2, yaitu :


1) Data kualitatif
Data yang berupa pendapan atau judgement sehingga tidak berupa angka akan
tetapi berupa kata atau kalimat. Contohnya pelayanan rumah sakit Enggal Waras
sangat baik, tingkat kesejahteraan masyarakat daerah Banyumas tinggi, dll
2) Data kuantitatif
Data yang berupa angka atau bilangan. Contohnya tingkat kepuasan pasien di
puskesmas mencapai 93%, tingkat pemeriksaan K1 di poliklinik KIA mencapai
95%, dll.

4. Apa yang dimaksud dengan EBM dan berikan satu contoh issue yang sedang
berkembang di Indonesia yang berdasarkan EBM?

Jawaban:
Evidence Based Midwifery (EBM) adalah pemberian informasi kebidanan
berdasarkan dari bukti penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan dan pengalaman
praktik terbaik dari praktisi dari seluruh penjuru dunia.

Contoh issue kebidanan :


Lotus Birth atau tali pusat yang tidak dipotong ditemukan dan dikembangkan
oleh Robin Lim. Menurut Djami (2013) Lotus Birth adalah praktek meninggalkan tali
pusat yang tidak di klem dan lahir secara utuh, daripada ikut menghalangi proses
fisiolongis normal dalam perubahan Wharton’s Jelly yang menghasilkan pengkleman
internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan.
Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan
tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu
dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan
Normal:, Geneva, Swiss, 1997) “Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali
diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat
secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut”.
Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan
rumah bersalin, sehingga proses bonding attachment antara ibu dan bayi dapat
dilakukan, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir. Meskipun
merupakan suatu fenomena alternatif yang baru, penundaan pemotongan tali pusat
sudah ada dalam budaya Bali dan budaya orang Aborigin. Oleh karena itu, keputusan
untuk dilakukannya Lotus Birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi karena
Lotus Birth merupakan tanggungjawab dari klien yang telah memilih dan membaut
keputusan tentang tindakan tersebut.
Praktik Modern dari Lotus Birth menunjukkan bahwa mamalia yang
mempunyai 99% bahan genetik hampir sama dengan manusia, yaitu simpanse pun
membiarkan plasenta utuh, tidak merusak atau memotongnya. Hal tersebut dikenal
dengan fakta primatologistsSampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut
mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan
Lotus Birth. Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu,
serta Kristen dan Yahudi.
Beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:

a. Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara
memotong tali pusat

b. Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang
memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu
yang tepat.

c. Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.

d. Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum


sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.

e. Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi.


Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga
plasenta telah lepas.

f. Alasan rohani atau emosional.

g. Tradisi budaya yang harus dilakukan.


h. Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali
pusat.

i. Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem


tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)

j. Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka


membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu
penyembuhan akan minimal).

  Beberapa manfaat dilakukannya Lotus Birth diantaranya :

a. Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya


perpanjangan aliran darah ibu ke janin.
b. Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-
benar dapat mulai bernafas sendiri.
c. Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir.
d. Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan
terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
e. Dr Sarah Buckley mengatakan :”bayi akan menerima tambahan 50-100ml darah
yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfusi ini mengandung zat
besi, sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat
bagi bayi sampai tahun pertama”. Hilangnya 30 mL darah ke bayi baru lahir
adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah untuk orang dewasa. Asuhan
persalinan umum dengan pemotongan tali pusat sebelum berhenti berdenyut
memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60 mL darah, yang setara dengan
1200mL darah orang dewasa.

5. Bagaimana langkah – langkah dalam literatur review artikel penelitian ?

Jawaban:
1) Formulasikan permasalahan
a. Pilihlah topik yang sesuai isu dan minat
b. Permasalahan arus ditulis secara lengkap dan tepat
2) Cari literatur
a. Cari literatur yang relevan dengan penelitian
b. Dapatkan gambaran atau topik penelitian
c. Sumber - sumber penelitian dan topik yang ingin dikaji
d. Ringkasan gambaran dari penelitian
3) Evaluasi data
a. Lihatlah kontibusi apa saja terhadap topik yang dibahas
b. Cari dan temukan sumber data yang tepat
c. Data bisa berupa data kualitatif
4) Analisis dan interprtasikan
a. Diskusikan dan temukan serta ringkas literatur
DAFTAR PUSTAKA

Binus University. 2017. Hakikat Penelitian


https://accounting.binus.ac.id/2017/06/02/hakikat-penelitian/ diakses tanggal 29 Januari

2020
Setiowati. 2014. Memahami Kriteria Kualitas Penelitian: Aplikasi Pemikiran Penelitian
Kualitatif Maupun Kuantitatif http://www.jvi.ui.ac.id/index.php/jvi/article/view/42/40
diakses tanggal 29 Januari 2020
Jayanti, Ira. 2019. Evidence Based Dalam Praktik Kebidanan. Sleman: Deepublush
Djami, Moudy E.U. 2013. Isu Terkini dan Evidence Based dalam Praktik Kebidanan
https://akbidbinahusada.ac.id/publikasi/artikel/81-isu-terkini-dan-evidence-based
dalam-praktik-kebidanan diakses tanggal 29 Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai