Anda di halaman 1dari 7

makalah riset keperawatan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kajian ilmiah tentang ilmu keperawatan merupakan suatau keharusan bagi para perawat
Indonesia saat ini. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum terdapat kejelasan yang
secara empiris dapat diterima secara ilmiah oleh masyarakat non-keperawatan. Realitas suatu
ilmu, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: proses, produk, dan paradigma etis. Proses
merupakan suatu kegiatan untuk memahami alam semesta dan isinya didasarkan pada
tuntutan metode keilmuan (rasionalistis dan objektif); produk adalah segala proses keilmuan
harus menjadi milik umum dan selalu terbuka untuk dikaji oleh orang lain; sedangkan
paradigma etis artinya ilmu harus mengandung nilai-nilai moral dan etika yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat.
Pada bab ini penulis hanya akan memfokuskan pada kajian ilmiah ilmu keperawatan, dengan
penekanan pembahasan pada berpikir logis dan ilmiah. Berpikir logis adalah berpikir lurus
dan teratur terhadap suatu hal yang diyakini dari suatu objek atau fenomena. Yaitu suatu
pokok permasalahan yang dikaji untuk membedakan tentang benar dan salah. Sedangkan
berpikir ilmiah adalah cara berpikir yang didasarkan pada pendekatan ilmiah, yaitu melalui
pendekatan metode ilmiah yang merupakan ilmu yang mempelajari tentang prosedur untuk
mendapatkan ilmu. Metode ilmiah tentang mempelajari cara identifikasi masalah, tujuan,
hipotesis, metode, hasil dan kesimpulan yang berdasar atas kaidah ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Riset keperawatan?
2. Apa saja peran perawat dalam riset keperawtan?
3. Apa manfaat riset keperawatan?
4. Apa saja tujuan riset keperawatan?
5. apa saja pemrmasalahan / hambatan dalam riset keperawatan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian Riset keperawatan.
2. Mahasiswa mampu memahami peran perawat dalam riset keperawtan.
3. Mahasiswa mampu menjaskan manfaat riset keperawatan.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan riset keperawatan.
5. Mahasiswa mampu menyebukan apa saja permasalahan / hambatan dalam riset
keperawatan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Riset Keperawatan)


Penelitian keperawatan (nursing research) dibangun dari dua kata yaitu penelitian (research)
dan keperawatan (nursing).Kata atau istilah penelitian disini merupakan terjemahan dari
reseach, dalam bahasa inggris.Banyak ahli atau pengarang mengindonesiakan kata research
menjadi riset. Kata” penelitian” dan “research” mempunyai makna yang sama dan selalu
sama dipertukarkan. Meski begitu, adakalanya secara bahasa, kata riset lebih enak
didengar.diIndonesia, misalnya, kita kenal riset unggulan terpadu (RUT),Dewan riset
nasional (DRN),menteri Negara riset dan teknologi (Meneg Ristek),riset unggulan kemitraan
(RUK). Akan tetapi diIndonesia juga kita kenal penelitian tindakan kelas(PTK),penelitian
terapan, badan penelitian dan pengembangan (balitbang),penelitian dan pengembangan
(P&P) Dll. Katalain yang sering di pertukarkan dengan riset atau penelitian adalah studi
(study) dan investigasi (investigation). Frasa “studi tentang” atau “penelitian tentang” sering
kali kita baca, demikian juga “peneliti” atau “praiset” pada kasus-kasus tertentu sering
disebut sebagai ingradual dengan kata penelitian atau riset. Kata “studi” atau “investigasi”,
tampaknya lebih cocok di pakai pada peristiwa kerja penelitian ditingkat praktik dilapangan;
sedangkan kata penelitian kata riset menggambarkan keseluruhan proses kegiatan tersebut
(denim, 2003)

B. Peran perawat dalam riset keperawatan


a. Peran sebagai perancang dan penghasil riset
Adalahproses identifikasi masalah yang memerlukan studi,kemudian merancang suatu projek
yang akan menjawab pertanyaan dalam penyelidikan. Merancang dan menghasilkan riset
memerlukan keterampilan yang mendasar,kuratifdan pragmatik dalam menentukan ketepatan
dan keterkaitan masalah untuk studi keperawatan.
Contoh: seorang perawat bekerja pada unit bedah memeperhatikan bahwa klien yang
menantikan biopsy setelah didapatkan masa dalam payudara mengalami tingkat kecemasan
mendekati panik. Perawat berminat mempelajari pengaruh protocol relaksasi progresif pada
wanita-wanita ini.Perawat merancang suatu studi yang didasrkan pada masalah yang
diidentifikasi.Protocol dilaksanakan pada individu yang mau berpartisipasi dalam studi.
b. Peran sebagai replikator
Proses pengulangan suatu riset yang telah dilakukan disebut sebagai replikasi suatu studi.
Replikasi menyangkut pengulangan suatu studi dengan kondisi-kondisi yang sama dan
peserta risetyang serupa dengan penyelidikan awal. Studi replikasi juga bisa menyangkut
penggunaan sempel,tempat waktu yang berbeda,tetapi sesungguhnya sama. Pengulangan
studi dalam kondisi yang berbeda dapat membuat riset dapat digeneralisasi dan menepakan
validasi hasil riset.
Contoh: seorang perawat yang bekerja dalam unit maternitas membaca sebuah laporan riset
yag menggambarkan penggunan sentuhan terapeutik dapat meningkatkan relakasasi dan
menyebabkan tidur pada pasien pascakoleksistektomi.Perawat berminat melakukan reflikasi
studi dengan menggunakan sekelompok ibu-ibu pasca sectio-cesarea.

c. Peran sebagai pengumpul data


Berpasrtisipasi dalam riset sebagai soran pengumpul data berarti bahwa perawat membantu
dalam melaksanakan implementasi riset yang direncanakan oleh peneliti lain.
Contoh: seorang dokter melakukan suatu riset untuk menentukan salah satu dari duatindakan
yang pada kondisi ortopdik yang lebih efektif. Demikian pula, seorang prawat peneliti yang
meneliti suatu rancangan prosedur baru untuk mengurangi insiden nyeri setelah amputsi
anggota badan bagian bawah.Perawat dapat diminta oleh perawat peneliti atau peneliti dari
disiplin kesehatan lainnya untuk berpartisipasi melaksnakan protocol riset.

C. Manfaat Riset Keperawatan


Perhatian utama dari para perawat adalah menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
tinggi dan terbaru kepada klien.Bagaimana peran perawat di lingkungan masyarakat terhadap
fasilitas perawatan, atau salah satu dari banyak sekali lingkungan praktik, harapan pokok
adalah bahwa perawat akan memberikan perawatan komprehensif dan akan terus menerus
mencoba menggabungkan pengetahuan sekarang ini ke dalam protocol taktik sehari – hari.
Harapan konsumen terhadap hambatan biaya perawatan kesehatan mengakibatkan tuntutan
yang menantang.Perawat harus meningkatkan diri mereka sendiri untuk mencari strategi
perawatan yang lebih baik dan lebih efektif dalam biaya, sementara tidak membahayakan
kebutuhan pelayanan kesehatan klien.
Riset keperawatan adalah kunci untuk menyediakan pelayanan keperawatan yang tepat. Riset
ini adalah proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik keperawatan
sehari – hari dapat di jawab. Riset juga memberikan data yang mencatat ke efektifan dan
kemanjuran asuhan keperawatan pasien yang di dasarkan pada informasi ini akan menjamin
bahwa pelayanan yang di berikan perawat dan cara penyampaian di dasarkan pengetahuan
keperawatan yang terus berkembang dan di perbaiki perawat yang bergantung pada riset
keperawatan dalam mengarahkan praktik dapat menjadi percaya diri karena unsur penting
dalam praktik keperawatan telah di peroleh.
Adapun manfaat lain dari Riset keperawatan yaitu :
1. Memperkuat dasar-dasar keilmuan yang nantinya akan menjadi landasan dalam kegiatan
praktik klinik,pendidikandan menejemen keperawatan
2. Peningkatan kualitas pelayanan keperawata melelui pemanfaatan hasil penelitian ilmiah.
3. Menghasilkan metodologi keperawatan sehari-hari .
4. Meningkatkan efisien dan efektifitas pembiayaan pelayanan keperawatan
5. Memahami fenomena secara profesional sehingga dapat menyususn perencanaan,
memprediksi hasilpengambilan keputusandan meningkatkan perilaku sehat klien.

D. Tujuan riset keperawatan


Tujuuan penelitian diperoleh dari rumusan masalah penelitian yang telah ditetapkan sebagai
indikator terhadap hasil yang diharapkan. Tujuan dari penelitian berguna untuk
mengidentifikasi, menjelaskan, mempelajari, membuktikan, mengkaji, memprediksi alternatif
pemecahan masalah terhadap masalah penelitian.
Tujuan penelitian harus jelas, ringkas, pernyataan yang deklaratif yang biasanya dituliskan
dalam bentuk kalimat aktif. Untuk suatu kejelasan tujuan, biasanya difokuskan pada satu atau
dua variabel dan mengidentifikasi apakah variabel perlu dijabarkan lebih lanjut. Fokus
tersebut bisa dalam bentuk identifikasi hubungan atau asosiasi diantara variabel atau untuk
menentukan perbedaan diantara dua grup dengan variabel. Misalnya, tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. Untuk mengidentifikasi karakteristik dari variabel X (identification)
2. Untuk menjelaskan keberadaan variabel X (description)
3. Untuk menentukan atau mengidentifikasi hubungan antara variabel X dan variabel Y
(relational)
4. Untuk menetukan perbedaan anatara grup 1 dan grup 2 sehubungan dengan variabel X
(difference)

E. Permasalahan dan hambatan dalam riset keperawatan


Adapun masalah yang dihadapi oleh manusia atau peneliti,biasanya disebabkan oleh satu atau
beberapa sumber, demikian juga di bidang keperawatan. Maslah-masalah penelitian
keperawatan dan dari manapun sumbernya dapat diidentifikasi dengan berbagai cara. Dari
manakah sumber masalah itu didapat?Secara sederhana masalah penelitian keperawatan
bersumber dari dalam diri peneliti dan dari luar dirinya. Turney dan Noble mengemukakan
bahwa ada 5 sumber masalah penelitian empiris,termasuk masalah penelitian keperawatan,
yaitu:
1) Pengelaman pribadi
Banyak masalah yang diselidiki dalam bidang keperawatan diperoleh dari pengalaman
harianpeneliti, baik pengalaman pribadinya sendiri maupun dalam pengalaman pribadi dalam
menjalankan praktik kerja keperawatanatau pengalaman yang diperolehnya melalui
pengalaman terhadap tatanan keperawatan tertentu. Pengalaman pribadi dapat berupa
pengalaman kekinian,atau masa lampau.
2) Keterangan yang diperoleh secara kebetulan
Berdasarkan informasi yang diperoleh secara tidak sengaja itu, peneliti dapat merumuskan
penelitian dengan latarbelakang dan tujuan, serta hasil akhir yang diharapkan.Dimanapun,
darimanapundan kapanpun peneliti berpeluang memperoleh keterangan penting dan menarik
untuk dijadikan fokus penelitian, sesungguhnya dia tidak sengaja “menyiapkan diri” untuk
mencari informasi atau keterangan tertentu.

3) Kerja dan kontrak profesional


Permasalahan yang diperoleh mealui kerja dan kontak profesional biasanya paling cocok
untuk keperluan menyusun rancangan penelitian kebijakan untuk memecahkan masalah
keperawatan.
4) Pengujian dan pengembangan teori
Tujuan penelitian antara lain dimaksudkan untuk melahirkan teori-teori baru mengenai
perilaku keperawatan.
Sebaliknya teori-teori mengenai keperawatan dan perilaku keperawatan dapat dijadikan
acuan dasar untuk merumuskan masalah penelitian.Masalah yang bersumber dari pengujian
dan pengembangan teori ini sering kali dilakukan melalui penelitian replikatif. Dalam
penelitian replikatif atau replikasiseorang peneliti menggunakan rancangan penelitian
sebelumnya (biasanya penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain) persis samanamun
berbeda responden, waktu dan tempat penelitian.
5) Analisis literature profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Masalah penelitian keperawatan banyak diperoleh melalui penelaahan terhadap literature dan
laporan atau jurnal hasil penelitian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riset keperawatan adalah penerapan penyelidikan secara ilmiah terhadap fenomena mengenai
perhatian keperawatan klien,individu,keluarga,masyarakat dan pengalaman kesehatan.
Riset keperawatan juga merupakan kunci untuk menyediakan pelayanan keperawatan yang
tepat. Riset di sini adalah merupakan proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul
dalam praktik keperawatan sehari – hari agar dapat di jawab dan di ambil suatu kesimpulan.

B. Saran
1. Diharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik/saran demi kesempurnaan makalah ini.
2. Diharapkan kepada pembaca untuk membaca buku atau referensi lain yang berkaitan dengan
Riset Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai