Anda di halaman 1dari 18

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Judul Penelitian
Judul penelitian mencermikan tujuan penelitian, Oleh karena tujuan penelitian dirumuskan dari
masalah penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.
Penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidaksinambungan
imunisasi Polio pada balita di Kota X, mencerminkan bahwa masalah yang dihadapi Kota X
adalah tingginya angka drop out atau ketidaksinambungan imunisasi Polio. Judul penelitian ini
mencerminkan bahwa tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh
dengan drop out dan ketidaksinambungan imunisasi polio pada balita.

BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Latar belakang umumnya ditulis dengan sistematika piramida terbalik. Penjelasan dimulai
dari permasalahan/penjelasan yang sifatnya umum sampai pada yang lebih spesifik dan
mengarah pada permasalahan penelitian.
Masalah kesehatan/
Masalah
keperawatan secara umum
kesehat
an/
keperaw
atan
secara
umum
Spesifik pada masalah
yang akan diteliti

Penulisan latar belakang sebaiknya mulai dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian
pembaca, misalnya dengan data, sebuah kutipan atau cerita singkat. Fakta/data dapat
disajikan dalam cakupan yang besar sampai dengan cakupan yang lebih kecil, misalnya data
tentang penyakit di dunia, data di Indonesia sampai dengan data yang didapat pada populasi
terjangkau. Penyajian data penting untuk membuktikan bahwa masalah tersebut aktual.
Data yang dijelaskan dalam bagian ini dapat berupa data sekunder yang didapat dari catatan
medik, catatan keperawatan, data hasil survei/sensus suatu lembaga dan data dari hasil
penelitian terdahulu atau data primer melalui wawancara, hasil observasi dan kuesioner.
Data tentang masalah dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik untuk

memperlihatkan perkembangan yang cenderung meningkat atau menurun sesuai dengan


permasalahan yang dijelaskan.

Berikan argumentasi ilmiah terkait dengan dampak dari masalah bagi individu, kelompok,
keluarga atau masyarakat luas baik yang dirasakan saat ini maupun prediksi pada waktu
yang akan datang. Masalah akan menarik perhatian jika merupakan masalah global yang
apabila tidak diatasi dapat merusak tatanan.

Peneliti juga dapat menjelaskan poin penting dari beberapa teori atau pendapat pakar yang
menjelaskan masalah tersebut. Teori atau pendapat pakar bertujuan untuk memperjelas
masalah ditinjau dari aspek ilmiah.

Jika ada hasil penelitian terahulu, maka akan lebih baik jika peneliti menuliskannya dalam
bagian latar belakang untuk memperkuat fakta tentang masalah sekaligus menunjukkan
bahwa masalah tersebut menarik perhatian banyak peneliti.

Terakhir yang paling penting dalam menulis latar belakang adalah menjelaskan bahwa
masalah penelitian merupakan suatu fenomena. Artinya terdapat ketidaksesuaian antara apa
yang seharusnya terjadi berdasarkan prediksi teori dengan kenyataan yang telah dipaparkan.

Seperti contoh penelitian tentang ketidaksinambungan imunisasi Polio pada balita di Kota X,
maka pada bagian latar belakang harus dijelaskan :
a.pentingnya imunisasi polio pada anak balita.
b.masalah polio di Indonesia
c.program imunisasi Polio di Indonesia.
d.masalah drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio secara umum di Indonesia.
e.Masalah drop out imunisasi polio di kota X.
f. Dampak ketidaksinambungan imunisasi polio terhadap balita dan derajat kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Dalam bagian ini peneliti menegaskan fenomena yang sebelumnya telah dijelaskan dalam latar
belakang. Penjelasan langsung difokuskan pada pernyataan kesenjangan antara apa yang
seharusnya terjadi atau harapan dengan kenyataan/fakta yang ada.

Misalnya penelitian tentang Evaluasi penerapan metode penugasan perawat primer di


bangsal Bedah RS X berdasarkan aspek ketersediaan sarana pendukung, sumber daya manusia,
kepuasan perawat dan kepuasan pasien.
Pada penelitian ini peneliti dapat menuliskan masalah penelitian sebagai berikut:
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.

Berdasarkan berbagai literatur tentang manajemen keperawatan disebutkan


bahwa metode penugasan perawat primer dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, meningkatkan
kualitas pelayanan keperawatan, menciptakan manajemen pengelolaan pelayanan
keperawatan yang efektif dan efisien, meningkatkan kepuasan perawat sebagai
pemberi pelayanan dan meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan. tetapi kenyataannya berdasarkan hasil observasi dan wawancara
peneliti dengan perawat pelaksana (associate nurse), perawat primer (primary
nurse) dan beberapa pasien ditemukan adanya beban kerja yang lebih tinggi yang
tidak sesuai dengan sistem pembayaran jasa perawat, beban tugas yang tidak
seimbang antara perawat primer dan perawat pelaksana dan sebagian pasien
yang merasa tidak dilayani oleh perawat selain perawat primer yang
merawatnya. Berdasarkan fenomena masalah ini maka pertanyaan penelitian
adalah :
1. Bagaimanakah ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan
metode penugasan perawat primer di RS X
2. Jumlah, kualifikasi pendidikan dan kompetensi perawat yang mendukung
pelaksanaan metode penugasan perawat primer di RS X
3. Bagaimanakah kepuasan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
dengan metode penugasan perawat primer di RS X
4. Bagaimanakah kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan degan
metode penugasan perawat primer di RS X.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin dicapai dari suatu kegiatan penelitian. Tujuan
penelitian menunjukkan sesuatu yang akan dicari melalui penelitian. Tujuan penelitian juga
merupakan dasar penting dalam menentukan kerangka konsep, merumuskan hipotesis,
menentukan variabel dan desain penelitian. Tujuan juga memberikan arah bagi peneliti dalam
menyusun pembahasan dan membuat kesimpulan hasil penelitian.
Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang kongkrit, dapat diamati
(observable) dan dapat dicapai. Tujuan penelitian dapat ditulis dalam tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum menjelaskan apa yang ingin diketahui secara umum dari suatu penelitian,
sedangkan tujuan khusus menjelaskan lebih spesifik apa yang ingin diketahui oleh peneliti yang
terdiri dari bagian-bagian lebih rinci dari apa yang dikemukakan dalam tujuan umum.

Pada penelitian deskriptif dan kualitatif, tujuan umum secara implisit menggambarkan variabel
yang ingin diketahui, sedangkan tujuan khusus mencerminkan bagian dari variabel
(subvariabel) yang ingin diteliti. Contoh penulisan tujuan :

Judul Penelitian :
Persepsi perawat terhadap pelaksanaan perawatan palliative dalam rangka persiapan
pengembangan unit perawatan palliative di RS X.
Tujuan Umum :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi perawat terhadap pengembangan unit
perawatan palliative di RS X.
Tujuan khusus :
1. Mengetahui persepsi perawat tentang latar belakang pengembangan unit perawatan
palliative di RS X
2. Mengetahui persepsi perawat tentang tujuan pengembangan unit perawatan
palliative di RS X
3. Mengetahui persepsi perawat tentang manfaat pengembangan unit perawatan
palliative di RS X
4. Mengetahui persepsi perawat tentang bentuk pelayanan palliative di RS X
5. Mengetahui persepsi perawat tentang peran, fungsi dan tugas perawat pada unit
perawatan palliative di RS X
6. Mengetahui persepsi perawat tentang kompetensi yang harus dimiliki untuk bekerja
di unit perawatan palliative di RS X

Pada penelitian analitik, tujuan penelitian menjelaskan hubungan yang ingin diketahui dari beberapa
variabel. Misalnya dalam suatu penelitian terdapat 3 variabel bebas yang ingin diketahui
hubungannya dengan 1 variabel terikat, maka terdapat 3 tujuan penelitian yang masing-masing
menjelaskan
tentang
Judul Penelitian
: hubungan yang ingin diketahui dari setiap variabel bebas dengan variabel
terikat.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan dalam
penerapan metode problem based learning (PBL)
Tujuan Umum :
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa
keperawatan dalam penerapan metode problem based learning (PBL)
Tujuan Khusus
1. Mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan
2. Mengetahui hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan
Keperawatan Poltekkes Pontianak dalam penerapan metode PBL
3. Mengetahui hubungan kedalaman belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan
Keperawatan Poltekkes Pontianak dalam penerapan metode PBL
4. Mengetahui hubungan motivasi belajar, aktivitas belajar dan kedalaman belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes
Pontianak dalam penerapan metode PBL

Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi, maka
cukup dibuat tujuan penelitian saja. Misalnya pada penelitian eksperimen, peneliti menjelaskan
pengaruh, efek atau hasil yang ingin diketahui dari suatu perlakuan.
Judul Penelitian :
Efektivitas bladder training dalam mencegah terjadinya inkontinensia urine pada pasien
lanjut usia terpasang kateter urine
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bladder training dalam mencegah
terjadinya inkontinensia urine pada pasien lansia yang terpasang kateter urine.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian baik bagi kepentingan pengembangan
program/pengembangan praktik klinik keperawatan

maupun kepentingan untuk menambah

khasanah ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian menunjukkan dampak positif dari suatu
penelitian terhadap berbagai pihak seperti klien (individu, keluarga, kelompok atau masyarakat),
pelayanan keperawatan/kesehatan, profesi keperawatan, pengembangan ilmu keperawatan dan
penelitian selanjutnya.
Judul Penelitian :
Efektivitas bladder training dalam mencegah terjadinya inkontinensia urine pada pasien
lanjut usia yang terpasang kateter urine.
Manfaat Penelitian :
1. Bagi pelayanan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien lansia terpasang kateter terutama untuk mencegah
terjadinya inkontinensia urine
2. Bagi ilmu pengetahuan keperawatan
Hasil penelitian ini menambah khasanah ilmu pengetahuan keperawatan khususnya
asuhan keperawatan geriatrik.

Contoh lain :
Manfaat bagi institusi pendidikan :
Penelitian dengan judul Efektifitas metode belajar berdasarkan masalah (problem based
learning) dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa keperawatan. Manfaat
dari penelitian ini adalah : Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar dalam
mengembangkan program pembelajaran yang berkualitas
Manfaat bagi pelayanan kesehatan :
Penelitian dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target imunisasi
(universal child imunisation) di Kota X.
Manfaat dari penelitian ini adalah : Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi
dinas kesehatan dalam mengembangkan program imunisasi di Kota X

E. Keaslian Penelitian
Pada bagian ini penjelasan difokuskan untuk meyakinkan bahwa penelitian yang akan dilakukan
belum pernah diteliti sebelumnya (original). Peneliti juga dapat menjelaskan tentang penelitian
serupa yang pernah dilakukan sebelumnya dan bagian yang membedakannya dengan penelitian
terdahulu.
BAB II. Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam proposal penelitian, diperlukan tinjauan
kepustakaan yang lengkap. Tinjauan pustaka ini sangat penting dalam mendasari penelitian yang
akan dilakukan. Tinjauan kepustakaan menjelaskan fenomena masalah yang akan diteliti. Hal ini
dimaksudkan agar peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan
atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti. Tinjauan teori membantu peneliti
meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan.
Penulisan pada bagian ini difokuskan pada kepustakaan inti, yaitu teori dan konsep yang
menjelaskan tentang fenomena yang akan diteliti. Teori dan konsep yang dicantumkan dalam bagian
ini merupakan hasil penelusuran berbagai literatur dari perpustakaan, jurnal, majalah ilmiah dan
penelitian terdahulu. Dalam tinjauan kepustakaan ini, peneliti mereview teori-teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu. Sebagai bukti peneliti mengikuti etika penulisan ilmiah, maka cantumkan
nama pengarang pada setiap rujukan.

Pada bagian tinjauan pustaka peneliti menjelaskan tentang:


A. Teori dan konsep terkait dengan fenomena atau masalah yang akan diteliti
B. Kerangka teori
Kerangka teori adalah penjelasan teoritis yang dijadikan sebagai dasar dalam suatu penelitian
serta asumsi-asumsi teoretis yang mana dari teori tersebut yang akan digunakan untuk
menjelaskan fenomena yang diteliti. Uraian pada bagian ini dapat ditulis secara narasi dan
skematik. Peneliti dapat memaparkan lebih dari satu teori jika variabel-variabel yang akan
diteliti dikembangkan dari beberapa dan teori.
Bab 3. Kerangka konsep, definisi operasional, dan hipotesis
A. Kerangka konsep
Kerangka konseptual merupakan penjelasan tentang konsep-konsep yang terkandung di dalam
asumsi teoretis yang akan digunakan untuk mengabstraksikan (mengistilahkan) unsur-unsur
yang terkandung di dalam fenomena yang akan diteliti dan bagaimana hubungan di antara
konsep-konsep tersebut.
B. Definisi operasional
Definisi operasional adalah penjelasan tentang variabel-variabel penelitian yang diturunkan
dari konsep-konsep terpilih, apa saja yang dijadikan indikator untuk mengukur variabelvariabel tersebut, skala pengukuran dan hasil ukur.
Dapat dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:
VARIABEL
..................
..................

DEFINISI
OPERASIONAL
..................................
..................................

ALAT UKUR

HASIL UKUR

.......................
.......................

..................
..................

SKALA
UKUR
................
................

C. Hipotesis atau pertanyaan penelitian


Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Biasanya hipotesis dirumuskan
dalam bentuk hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis merupakan
pernyataan yang harus dibuktikan. Rumusan hipotesis mencerminkan variabel-variabel yang
akan diamati, diukur dan bentuk hubungan antar variabel. Oleh sebab itu hipotesis harus
dinyatakan secara spesifik, kongkrit dan dapat diamati/diukur.

Pertanyaan penelitian adalah suatu pertanyaan yang diajukan oleh peneliti tentang apa yang
ingin diketahui dari suatu penelitian dan akan terjawab melalui kesimpulan hasil penelitian.
Pernyataan hipotesis merupakan suatu keharusan dalam penelitian eksperimen dan penelitian
observasional analitik, sedangkan pada penelitian deskriptif (tidak menganalisa hubungan antar
variabel) peneliti hanya mengemukakan pertanyaan penelitian yang dibuat dalam bentuk
kalimat tanya. Hipotesis dibuat dalam bentuk kalimat positif berupa suatu pernyataan tentang
hubungan antar variabel, misalnya :

Motivasi kerja perawat berhubungan dengan kualitas asuhan keperawatan

Bladder training menurunkan resiko terjadinya inkontinensia urine pada pasien lansia
terpasang kateter urine.

Sedangkan pertanyaan penelitian dibuat dalam bentuk kalimat tanya (interrogative sentence),
misalnya :

Bagaimanakah kepuasan pasien terhadap kualitas asuhan keperawatan di Rumah Sakit X ?

Bagaimanakah gambaran status gizi balita diwilayah X ?

Hipotesis atau pertanyaan penelitian dibuat berdasarkan tujuan khusus. Jika terdapat 3 tujuan
khusus, maka seharusnya juga terdapat 3 hipotesis atau pertanyaan penelitian.

Contoh 1 (penelitian observasional analitik) :


Judul Penelitian :
Studi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa Program S1
Keperawatan Universitas X
Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum :
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa Program S1
Keperawatan Universitas X
b. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan dengan prestasi belajar mahasiswa
Program S1 Keperawatan Universitas X
2. Mengetahui hubungan antara aktivitas belajar dengan dengan prestasi belajar mahasiswa
Program S1 Keperawatan Universitas X
3. Mengetahui hubungan antara metode pembelajaran dengan dengan prestasi belajar
mahasiswa Program S1 Keperawatan Universitas X
4. Mengetahui hubungan antara kualitas interaksi dosen dan mahasiswa terhadap prestasi
belajar mahasiswa Program S1 Keperawatan Universitas X
Hipotesis :
1. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program
S1 Keperawatan Universitas X
2. Terdapat hubungan positif antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program
S1 Keperawatan Universitas X
3. Terdapat hubungan antara metode pembelajaran dengan prestasi belajar mahasiswa Program
S1 Keperawatan Universitas X
4. Terdapat hubungan positif antara kualitas interaksi dosen dan mahasiswa terhadap prestasi
belajar mahasiswa Program S1 Keperawatan Universitas X

Contoh 2 (penelitian deskriptif) :


Judul Penelitian :
Kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan di RS X.
Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum :
Mengetahui kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan di RS X.
b. Tujuan Khusus :
1. Mengetahui kepuasan pasien terhadap keandalan (relaibility) perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan di RS X.
2. Mengetahui kepuasan pasien terhadap Ketanggapan (responsiveness) perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan di RS X.
3. Mengetahui
kepuasan
pasien
terhadap
Jaminan
(assurance)
oleh perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X.
4. Mengetahui
kepuasan
pasien
terhadap
kepedulian
(emphaty)
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X.
5. Mengetahui kepuasan pasien terhadap bukti langsung/berujud (tangibles) pelayanan
perawat di RS X.
ket

: tujuan khusus diatas disusun


Menurut Parasuraman (1997)

bedasarkan

aspek

kualitas

pelayanan

Pertanyaan penelitian :
1. Bagaimanakah kepuasan pasien terhadap keandalan (relibility) perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan di RS X ?
2. Bagaimakah
kepuasan
pasien
terhadap
Ketanggapan
(responsiveness)
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X ?
3. Bagaimakah
kepuasan
pasien
terhadap
Jaminan
(assurance)
oleh perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X ?
4. Bagaimakah
kepuasan
pasien
terhadap
kepedulian
(emphaty)
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X ?
5. Bagaimakah kepuasan pasien terhadap bukti langsung/berujud (tangibles) pelayanan
perawat di RS X ?

BAB IV. Metode Penelitian


A. Jenis dan desain Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan tentang jenis dan desain penelitian yang akan digunakan
untuk membuktikan hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian. Pada penelitian
eksperimen, desain dapat dijelaskan dalam bentuk skema yang memperlihatkan bagaimana
peneliti membagi kelompok responden, jenis perlakuan yang diberikan pada setiap kelompok
dan pengukuran yang dilakukan untuk setiap kelompok.
B. Populasi dan sampel
Pada bagian ini peneliti menjelaskan populasi target, populasi terjangkau dimana hasil
penelitian akan diterapkan (untuk penelitian kuantitatif) dan responden yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian. Fokus penjelasan pada bagian ini adalah pada sampel penelitian,
karena penelitian pada dasarnya dilaksanakan pada tingkat sampel. Terdapat 4 hal yang harus
dijelaskan pada bagian ini :
a. Siapa

populasi

target

dan

populasi

terjangkau

dimana

penelitian

akan

digeneralisir/diterapkan
b. Kriteria yang harus ada pada sampel untuk dapat dijadikan sebagai subjek penelitian
(kriteria inklusi) atau kriteria yang tidak boleh ada pada sampel untuk dapat dijadikan
sebagai subek penelitian (kriteria ekslusi)
c. Metode penentuan sampel (metode sampling) yaitu metode yang digunakan untuk
memilih sampel dari populasi terjangkau
d. Besar sampel yang akan diikutsertakan dalam penelitian. Jika memungkinkan jelaskan
cara menentukan besar sampel, misalnya dengan menggunkan rumus statistik.

Secara ringkas item-item yang harus dicantumkan pada bagian populasi dan sampel tertera
dalam skema berikut :
Siapa
populasi
Siapa
dan apa
kriteria
sampel

Populasi target
Populasi terjangkau
Kriteria inklusi
sampel
Kriteria eksklusi
sampel
Simple random
sampling

Populasi
dan
sampel

Probability
sampling

Systematic random
sampling
Cluster sampling
Stratified random
sampling

Metode
sampling

Consecutive sampling
(purposive sampling)
Non
probability
sampling

Convenien sampling
(accidental sampling
Judgmental sampling

Jumlah sampel (sampel size)


dan rumus statistik yang
digunakan untuk menentukan
jumlah sampel

Contoh penulisan populasi dan sampel :


Judul Penelitian
Efektivitas bladder training dalam mencegah inkontinensia urine pada pasien lanjut usia
terpasang kateter urine.
Populasi :
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh pasien lansia tepasang kateter yang
dirawat di RS X.
Sampel Penelitian :
Sampel penelitian adalah pasien lansia tepasang kateter yang dirawat di RS X yang
memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut :
berusia lebih dari 55 tahun
terpasang indwelling kateter minimal selama 3 hari
Sedangkan kriteria eksklusi yaitu :
dirawat karena penyakit pada sistem perkemihan
mengalami inkontinensia urine sebelum terpasang kateter
Metode Sampling
Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan simple random sampling.
Jumlah Sampel :
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus estimasi
jumlah sampel uji hipotesis terhadap 2 proporsi (two sided test), dengan rumus
sebagai berikut :

Berdasarkan nilai level of significant () = 5, power of test = 80%, anticipated population


proportion 1 = 0.75 , anticipated population proportion 2 = 0.50 , maka didapatkan jumlah
minimal sampel (n) sebesar 58 sampel. Berdasarkan estimasi jumlah minimal sampel
diatas, maka pada penelitian ini peneliti menggunakan 58 sampel perkelompok.

C. Tempat dan waktu penelitian


Pada sub bab ini peneliti menjelaskan dimana dan kapan penelitian dilaksanakan. Jika perlu
berikan alasan mengapa penelitian dilakukan di tempat tersebut.
D. Metode pengumpulan data
Pada bagian ini peneliti menjelaskan tentang metode yang digunakan untuk mengumpukan
data. Metode pengumpulan data berhubungan dengan tujuan penelitian, variabel yang akan
diukur dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data
dalam penelitian kuantitatif terdiri dari metode kuesioner, observasi dan wawancara. Metode
observasi digunakan untuk menilai perilaku responden atau mengukur suatu parameter
fisiologis dari responden. Metode kuesioner digunakan untuk menilai pendapat, persepsi atau
sikap responden tentang suatu variabel. Sedangkan metode wawancara digunakan untuk
mendapatkan data secara mendalam dari responden.
Sedangkan metode pengumpulan data pada penelitian kualitatif meliputi wawancara,
observasi, diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion/FGD) dan dokumentasi.
Metode wawancara (indepth interview) digunakan untuk mendapatkan data secara mendalam
dari partisipan. Metode observasi digunakan untuk menilai perilaku partisipan. Focus group
discussion adalah metode pengumpulan data melalui diskusi atau curah pendapat dalam
kelompok kecil dengan beberapa orang partisipan. Sedangkan metode dokumentasi digunakan
untuk mendapatkan data sekunder meliputi catatan medik (medical record), catatan
keperawatan atau bentuk dokumentasi lainnya.

E. Prosedur penelitian (administratif, dan tehnis)


Pada bagian ini peneliti menjelaskan prosedur penelitian mulai dari tahap persiapan (prosedur
administratif), tahap pelaksanaan penelitian (pengambilan kasus) sampai dengan tahap analisis
data. Peneliti merinci setiap tahapan tersebut secara detail.

F. Instrumen Penelitian
Insrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menilai variabel pada
subjek penelitian. Pada bagian ini peneliti mencantum 4 hal, yaitu:
1. Jenis instrumen
Jenis instrumen adalah jenis alat yang digunakan untuk mendapatkan data, seperti alat ukur
fisiologis (timbangan, meteran, spegmamanometer,dll), kuesioner, pedoman observasi atau
pedoman wawancara. Peneliti dapat menggunakan lebih dari satu jenis instrumen sesuai
dengan tujuan penelitian.
2. Sumber mendapatkan instrumen
Peneliti menjelaskan sumber mendapatkan instrumen. Sumber instrumen meliputi alat ukur
fisiologis yang telah ditera oleh badan meteorologi, adopsi dari instrumen yang telah
digunakan oleh peneliti terdahulu, modifikasi dari instrumen terdahulu atau dibuat sendiri
oleh peneliti.
3. Kisi-kisi instrumen
Untuk meyakinkan bahwa instrumen penelitian memiliki validitas isi (content validity)
yang tinggi, maka sebaiknya peneliti mencantumkan kisi-kisi instrumen yang dibuat
berdasarkan variabel dan indikatornya.
4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipercaya secara ilmiah, maka data hasil
penelitian harus menggambarkan kondisi sebenarnya tentang variabel yang diteliti. Dengan
demikian instrumen penelitian harus teruji kemampuannya dalam mendapatkan data yang
tepat dan akurat. Untuk menguji ketepatan dan keakuratan instrumen maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas instrumen.
Pada bagian ini peneliti menjelaskan tentang metode untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen, siapa subjek yang digunakan untuk menguji instrumen dan uji
statistik yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen.

Item-item yang harus dicantumkan pada bagian instrumen penelitian tertera dalam skema
berikut :
Alat ukur fisiologis
Jenis
Instrumen

Kuesioner (angket)
Pedoman observasi
Pedoman wawancara
Adopsi dari instrumen yang dibuat oleh
peneliti lain

Sumber
Instrumen
Instrumen
Penelitian

Modifikasi dari instrumen yang dibuat oleh


peneliti lain
Dibuat oleh peneliti

Kisi-kisi
Instrumen

Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Instrumen

variabelsubvariabelindikatorjumlah
soal
metode yang digunakan untuk menguji
validitas dan reliabilitas instrumen
Subjek yang digunakan untuk uji instrumen
uji statistik untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen

G. Etik Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan aspek etik yang dipertimbangkan dalam penelitian dan
apa saja yang akan dilakukan untuk mempertahankan prinsip-prinsip etik tersebut. Peneliti juga
menjelaskan bagaimana prosedur informed consent, bagaimana menjaga kerahasiaan
responden, mencegah responden dari cedera akibat prosedur penelitian dan mempertahankan
kenyamanan responden selama penelitian.
Jika memungkinkan peneliti juga menjelaskan lembaga yang akan mengeluarkan etical
clearance terhadap penelitiannya. Etical clearance merupakan suatu keharusan untuk
penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian terutama penelitian-penelitian
yang mengujicobakan suatu prosedur tertentu.

H. Pengolahan dan analisis data


Pada sub bab ini peneliti menjelaskan metode analisis data penelitian. Metode analisis data
mencakup analisis univariat dan bivariat yang digunakan oleh peneliti untuk membuktikan
hipotesis penelitian atau menjawab pertanyaan penelitian.
I. Jadual Penelitian
Jadual penelitian menunjukkan target waktu dari setiap tahapan penelitian. Jadual ini akan
mengarahkan peneliti untuk menghasilkan suatu penelitian sesuai dengan target waktu. Jadual
penelitian dibuat secara proporsional sesuai dengan berat dan ringannya pekerjaan yang harus
dilakukan dalam setiap tahapan penelitian. Supaya mudah dipahami peneliti dapat membuat
jadual dalam bentuk matrik/tabel yang menjelaskan setiap tahap penelitian dan estimasi waktu
setiap tahapan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai