Judul Penelitian
Judul penelitian mencermikan tujuan penelitian, Oleh karena tujuan penelitian dirumuskan dari
masalah penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian.
Penelitian yang berjudul faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidaksinambungan
imunisasi Polio pada balita di Kota X, mencerminkan bahwa masalah yang dihadapi Kota X
adalah tingginya angka drop out atau ketidaksinambungan imunisasi Polio. Judul penelitian ini
mencerminkan bahwa tujuan penelitian adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh
dengan drop out dan ketidaksinambungan imunisasi polio pada balita.
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Latar belakang umumnya ditulis dengan sistematika piramida terbalik. Penjelasan dimulai
dari permasalahan/penjelasan yang sifatnya umum sampai pada yang lebih spesifik dan
mengarah pada permasalahan penelitian.
Masalah kesehatan/
Masalah
keperawatan secara umum
kesehat
an/
keperaw
atan
secara
umum
Spesifik pada masalah
yang akan diteliti
Penulisan latar belakang sebaiknya mulai dengan sesuatu yang dapat menarik perhatian
pembaca, misalnya dengan data, sebuah kutipan atau cerita singkat. Fakta/data dapat
disajikan dalam cakupan yang besar sampai dengan cakupan yang lebih kecil, misalnya data
tentang penyakit di dunia, data di Indonesia sampai dengan data yang didapat pada populasi
terjangkau. Penyajian data penting untuk membuktikan bahwa masalah tersebut aktual.
Data yang dijelaskan dalam bagian ini dapat berupa data sekunder yang didapat dari catatan
medik, catatan keperawatan, data hasil survei/sensus suatu lembaga dan data dari hasil
penelitian terdahulu atau data primer melalui wawancara, hasil observasi dan kuesioner.
Data tentang masalah dapat ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik untuk
Berikan argumentasi ilmiah terkait dengan dampak dari masalah bagi individu, kelompok,
keluarga atau masyarakat luas baik yang dirasakan saat ini maupun prediksi pada waktu
yang akan datang. Masalah akan menarik perhatian jika merupakan masalah global yang
apabila tidak diatasi dapat merusak tatanan.
Peneliti juga dapat menjelaskan poin penting dari beberapa teori atau pendapat pakar yang
menjelaskan masalah tersebut. Teori atau pendapat pakar bertujuan untuk memperjelas
masalah ditinjau dari aspek ilmiah.
Jika ada hasil penelitian terahulu, maka akan lebih baik jika peneliti menuliskannya dalam
bagian latar belakang untuk memperkuat fakta tentang masalah sekaligus menunjukkan
bahwa masalah tersebut menarik perhatian banyak peneliti.
Terakhir yang paling penting dalam menulis latar belakang adalah menjelaskan bahwa
masalah penelitian merupakan suatu fenomena. Artinya terdapat ketidaksesuaian antara apa
yang seharusnya terjadi berdasarkan prediksi teori dengan kenyataan yang telah dipaparkan.
Seperti contoh penelitian tentang ketidaksinambungan imunisasi Polio pada balita di Kota X,
maka pada bagian latar belakang harus dijelaskan :
a.pentingnya imunisasi polio pada anak balita.
b.masalah polio di Indonesia
c.program imunisasi Polio di Indonesia.
d.masalah drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio secara umum di Indonesia.
e.Masalah drop out imunisasi polio di kota X.
f. Dampak ketidaksinambungan imunisasi polio terhadap balita dan derajat kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Dalam bagian ini peneliti menegaskan fenomena yang sebelumnya telah dijelaskan dalam latar
belakang. Penjelasan langsung difokuskan pada pernyataan kesenjangan antara apa yang
seharusnya terjadi atau harapan dengan kenyataan/fakta yang ada.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sesuatu yang ingin dicapai dari suatu kegiatan penelitian. Tujuan
penelitian menunjukkan sesuatu yang akan dicari melalui penelitian. Tujuan penelitian juga
merupakan dasar penting dalam menentukan kerangka konsep, merumuskan hipotesis,
menentukan variabel dan desain penelitian. Tujuan juga memberikan arah bagi peneliti dalam
menyusun pembahasan dan membuat kesimpulan hasil penelitian.
Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang kongkrit, dapat diamati
(observable) dan dapat dicapai. Tujuan penelitian dapat ditulis dalam tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum menjelaskan apa yang ingin diketahui secara umum dari suatu penelitian,
sedangkan tujuan khusus menjelaskan lebih spesifik apa yang ingin diketahui oleh peneliti yang
terdiri dari bagian-bagian lebih rinci dari apa yang dikemukakan dalam tujuan umum.
Pada penelitian deskriptif dan kualitatif, tujuan umum secara implisit menggambarkan variabel
yang ingin diketahui, sedangkan tujuan khusus mencerminkan bagian dari variabel
(subvariabel) yang ingin diteliti. Contoh penulisan tujuan :
Judul Penelitian :
Persepsi perawat terhadap pelaksanaan perawatan palliative dalam rangka persiapan
pengembangan unit perawatan palliative di RS X.
Tujuan Umum :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi perawat terhadap pengembangan unit
perawatan palliative di RS X.
Tujuan khusus :
1. Mengetahui persepsi perawat tentang latar belakang pengembangan unit perawatan
palliative di RS X
2. Mengetahui persepsi perawat tentang tujuan pengembangan unit perawatan
palliative di RS X
3. Mengetahui persepsi perawat tentang manfaat pengembangan unit perawatan
palliative di RS X
4. Mengetahui persepsi perawat tentang bentuk pelayanan palliative di RS X
5. Mengetahui persepsi perawat tentang peran, fungsi dan tugas perawat pada unit
perawatan palliative di RS X
6. Mengetahui persepsi perawat tentang kompetensi yang harus dimiliki untuk bekerja
di unit perawatan palliative di RS X
Pada penelitian analitik, tujuan penelitian menjelaskan hubungan yang ingin diketahui dari beberapa
variabel. Misalnya dalam suatu penelitian terdapat 3 variabel bebas yang ingin diketahui
hubungannya dengan 1 variabel terikat, maka terdapat 3 tujuan penelitian yang masing-masing
menjelaskan
tentang
Judul Penelitian
: hubungan yang ingin diketahui dari setiap variabel bebas dengan variabel
terikat.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan dalam
penerapan metode problem based learning (PBL)
Tujuan Umum :
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa
keperawatan dalam penerapan metode problem based learning (PBL)
Tujuan Khusus
1. Mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan
2. Mengetahui hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan
Keperawatan Poltekkes Pontianak dalam penerapan metode PBL
3. Mengetahui hubungan kedalaman belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan
Keperawatan Poltekkes Pontianak dalam penerapan metode PBL
4. Mengetahui hubungan motivasi belajar, aktivitas belajar dan kedalaman belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes
Pontianak dalam penerapan metode PBL
Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu dispesifikasikan lagi, maka
cukup dibuat tujuan penelitian saja. Misalnya pada penelitian eksperimen, peneliti menjelaskan
pengaruh, efek atau hasil yang ingin diketahui dari suatu perlakuan.
Judul Penelitian :
Efektivitas bladder training dalam mencegah terjadinya inkontinensia urine pada pasien
lanjut usia terpasang kateter urine
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bladder training dalam mencegah
terjadinya inkontinensia urine pada pasien lansia yang terpasang kateter urine.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian baik bagi kepentingan pengembangan
program/pengembangan praktik klinik keperawatan
khasanah ilmu pengetahuan. Manfaat penelitian menunjukkan dampak positif dari suatu
penelitian terhadap berbagai pihak seperti klien (individu, keluarga, kelompok atau masyarakat),
pelayanan keperawatan/kesehatan, profesi keperawatan, pengembangan ilmu keperawatan dan
penelitian selanjutnya.
Judul Penelitian :
Efektivitas bladder training dalam mencegah terjadinya inkontinensia urine pada pasien
lanjut usia yang terpasang kateter urine.
Manfaat Penelitian :
1. Bagi pelayanan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu rujukan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien lansia terpasang kateter terutama untuk mencegah
terjadinya inkontinensia urine
2. Bagi ilmu pengetahuan keperawatan
Hasil penelitian ini menambah khasanah ilmu pengetahuan keperawatan khususnya
asuhan keperawatan geriatrik.
Contoh lain :
Manfaat bagi institusi pendidikan :
Penelitian dengan judul Efektifitas metode belajar berdasarkan masalah (problem based
learning) dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa keperawatan. Manfaat
dari penelitian ini adalah : Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar dalam
mengembangkan program pembelajaran yang berkualitas
Manfaat bagi pelayanan kesehatan :
Penelitian dengan judul Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target imunisasi
(universal child imunisation) di Kota X.
Manfaat dari penelitian ini adalah : Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi
dinas kesehatan dalam mengembangkan program imunisasi di Kota X
E. Keaslian Penelitian
Pada bagian ini penjelasan difokuskan untuk meyakinkan bahwa penelitian yang akan dilakukan
belum pernah diteliti sebelumnya (original). Peneliti juga dapat menjelaskan tentang penelitian
serupa yang pernah dilakukan sebelumnya dan bagian yang membedakannya dengan penelitian
terdahulu.
BAB II. Tinjauan Pustaka
Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam proposal penelitian, diperlukan tinjauan
kepustakaan yang lengkap. Tinjauan pustaka ini sangat penting dalam mendasari penelitian yang
akan dilakukan. Tinjauan kepustakaan menjelaskan fenomena masalah yang akan diteliti. Hal ini
dimaksudkan agar peneliti mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan
atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti. Tinjauan teori membantu peneliti
meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan.
Penulisan pada bagian ini difokuskan pada kepustakaan inti, yaitu teori dan konsep yang
menjelaskan tentang fenomena yang akan diteliti. Teori dan konsep yang dicantumkan dalam bagian
ini merupakan hasil penelusuran berbagai literatur dari perpustakaan, jurnal, majalah ilmiah dan
penelitian terdahulu. Dalam tinjauan kepustakaan ini, peneliti mereview teori-teori dan hasil-hasil
penelitian terdahulu. Sebagai bukti peneliti mengikuti etika penulisan ilmiah, maka cantumkan
nama pengarang pada setiap rujukan.
DEFINISI
OPERASIONAL
..................................
..................................
ALAT UKUR
HASIL UKUR
.......................
.......................
..................
..................
SKALA
UKUR
................
................
Pertanyaan penelitian adalah suatu pertanyaan yang diajukan oleh peneliti tentang apa yang
ingin diketahui dari suatu penelitian dan akan terjawab melalui kesimpulan hasil penelitian.
Pernyataan hipotesis merupakan suatu keharusan dalam penelitian eksperimen dan penelitian
observasional analitik, sedangkan pada penelitian deskriptif (tidak menganalisa hubungan antar
variabel) peneliti hanya mengemukakan pertanyaan penelitian yang dibuat dalam bentuk
kalimat tanya. Hipotesis dibuat dalam bentuk kalimat positif berupa suatu pernyataan tentang
hubungan antar variabel, misalnya :
Bladder training menurunkan resiko terjadinya inkontinensia urine pada pasien lansia
terpasang kateter urine.
Sedangkan pertanyaan penelitian dibuat dalam bentuk kalimat tanya (interrogative sentence),
misalnya :
Hipotesis atau pertanyaan penelitian dibuat berdasarkan tujuan khusus. Jika terdapat 3 tujuan
khusus, maka seharusnya juga terdapat 3 hipotesis atau pertanyaan penelitian.
bedasarkan
aspek
kualitas
pelayanan
Pertanyaan penelitian :
1. Bagaimanakah kepuasan pasien terhadap keandalan (relibility) perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan di RS X ?
2. Bagaimakah
kepuasan
pasien
terhadap
Ketanggapan
(responsiveness)
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X ?
3. Bagaimakah
kepuasan
pasien
terhadap
Jaminan
(assurance)
oleh perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X ?
4. Bagaimakah
kepuasan
pasien
terhadap
kepedulian
(emphaty)
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan di RS X ?
5. Bagaimakah kepuasan pasien terhadap bukti langsung/berujud (tangibles) pelayanan
perawat di RS X ?
populasi
target
dan
populasi
terjangkau
dimana
penelitian
akan
digeneralisir/diterapkan
b. Kriteria yang harus ada pada sampel untuk dapat dijadikan sebagai subjek penelitian
(kriteria inklusi) atau kriteria yang tidak boleh ada pada sampel untuk dapat dijadikan
sebagai subek penelitian (kriteria ekslusi)
c. Metode penentuan sampel (metode sampling) yaitu metode yang digunakan untuk
memilih sampel dari populasi terjangkau
d. Besar sampel yang akan diikutsertakan dalam penelitian. Jika memungkinkan jelaskan
cara menentukan besar sampel, misalnya dengan menggunkan rumus statistik.
Secara ringkas item-item yang harus dicantumkan pada bagian populasi dan sampel tertera
dalam skema berikut :
Siapa
populasi
Siapa
dan apa
kriteria
sampel
Populasi target
Populasi terjangkau
Kriteria inklusi
sampel
Kriteria eksklusi
sampel
Simple random
sampling
Populasi
dan
sampel
Probability
sampling
Systematic random
sampling
Cluster sampling
Stratified random
sampling
Metode
sampling
Consecutive sampling
(purposive sampling)
Non
probability
sampling
Convenien sampling
(accidental sampling
Judgmental sampling
F. Instrumen Penelitian
Insrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menilai variabel pada
subjek penelitian. Pada bagian ini peneliti mencantum 4 hal, yaitu:
1. Jenis instrumen
Jenis instrumen adalah jenis alat yang digunakan untuk mendapatkan data, seperti alat ukur
fisiologis (timbangan, meteran, spegmamanometer,dll), kuesioner, pedoman observasi atau
pedoman wawancara. Peneliti dapat menggunakan lebih dari satu jenis instrumen sesuai
dengan tujuan penelitian.
2. Sumber mendapatkan instrumen
Peneliti menjelaskan sumber mendapatkan instrumen. Sumber instrumen meliputi alat ukur
fisiologis yang telah ditera oleh badan meteorologi, adopsi dari instrumen yang telah
digunakan oleh peneliti terdahulu, modifikasi dari instrumen terdahulu atau dibuat sendiri
oleh peneliti.
3. Kisi-kisi instrumen
Untuk meyakinkan bahwa instrumen penelitian memiliki validitas isi (content validity)
yang tinggi, maka sebaiknya peneliti mencantumkan kisi-kisi instrumen yang dibuat
berdasarkan variabel dan indikatornya.
4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipercaya secara ilmiah, maka data hasil
penelitian harus menggambarkan kondisi sebenarnya tentang variabel yang diteliti. Dengan
demikian instrumen penelitian harus teruji kemampuannya dalam mendapatkan data yang
tepat dan akurat. Untuk menguji ketepatan dan keakuratan instrumen maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas instrumen.
Pada bagian ini peneliti menjelaskan tentang metode untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen, siapa subjek yang digunakan untuk menguji instrumen dan uji
statistik yang digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
Item-item yang harus dicantumkan pada bagian instrumen penelitian tertera dalam skema
berikut :
Alat ukur fisiologis
Jenis
Instrumen
Kuesioner (angket)
Pedoman observasi
Pedoman wawancara
Adopsi dari instrumen yang dibuat oleh
peneliti lain
Sumber
Instrumen
Instrumen
Penelitian
Kisi-kisi
Instrumen
Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Instrumen
variabelsubvariabelindikatorjumlah
soal
metode yang digunakan untuk menguji
validitas dan reliabilitas instrumen
Subjek yang digunakan untuk uji instrumen
uji statistik untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen
G. Etik Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjelaskan aspek etik yang dipertimbangkan dalam penelitian dan
apa saja yang akan dilakukan untuk mempertahankan prinsip-prinsip etik tersebut. Peneliti juga
menjelaskan bagaimana prosedur informed consent, bagaimana menjaga kerahasiaan
responden, mencegah responden dari cedera akibat prosedur penelitian dan mempertahankan
kenyamanan responden selama penelitian.
Jika memungkinkan peneliti juga menjelaskan lembaga yang akan mengeluarkan etical
clearance terhadap penelitiannya. Etical clearance merupakan suatu keharusan untuk
penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek penelitian terutama penelitian-penelitian
yang mengujicobakan suatu prosedur tertentu.