Anda di halaman 1dari 26

USULAN ( PROPOSAL PENELITIAN )

Usulan penelitian biasanya dibedakan menjadi dua


versi yaitu :
1. Usulan penelitian di mana hasil penelitian nanti
fokusnya diarahkan kepada pemecahan
masalah atau mencari informasi yang akan
digunakan untuk memecahkan suatu masalah
atau keperluan program.Dengan kata lain
usulan penelitian untuk kepentingan program.
2. Usulan penelitian dimana hasilnya difokuskan
kepada kepentingan ilmu pengetahuan atau karya
tulis ilmiah, misalnya untuk membuat skrepsi,
tesis, desertasi, dsbnya.
CONTOH OUT-LINE USULAN PENELITIAN KHUSUS UNTUK KEPENTINGAN
PENULISAN ILMIAH
1. Judul penelitian
2. Latar belakang masalah
3. Perumusan masalah
4. Tujuan penelitian
a) Umum
b) khusus
5. Manfaat penelitian
6. Tinjauan pustaka
7. Kerangka konsep dan hipotesis
8. Metode penelitian :
- Jenis penelitian
- Populasi dan sampel
- Cara pengumpulan data
- Instrument ( alat pengumpulan data )
- Rencana pengolahan dan analisis data.
9. Rencana kegiatan
10. Organisasi penelitian
11. Rencana biaya ( anggaran )
1. Judul Penelitian :
Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan
penelitian. Oleh karena tujuan penelitian itu dirumuskan dari
masalah penelitian, atau merupakan jawaban sementara dari
pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka judul penelitian juga
mencerminkan masalah penelitian. Contoh,
Ketidak sinambungan Imunisasi Polio pada anak balita di
wilayah kabupaten Buton, maka hal ini akan mencerminkan
bahwa masalah yang dihadapi oleh kabupaten Buton pada
saat itu adalah angka drop out atau ketidak sinambungan
imunisasi sangat tinggi. Judul penelitian tsb juga
mencerminkan bahwa tujuan penelitian akan mencoba
mengungkapkan masalah-masalah(faktor-faktor) yang
menyebab ketidaksinambungan imunisasi polio tsb
dikab.Buton.
Secara implisit akan mencari faktor yang berpengaruh atau
berhubungan dengan drop outatau ketidaksinambungan
imunisasi polio pada anak balita.
2. Latar Belakang.
Dalam latar belakang masalah penelitian, akan diuraikan fakta-fakta,
pengalaman-pengalaman si peneliti, hasil-hasil penelitian orang lain,
atau teori-teori yang melatar belakangi masalah yang akan diteliti.
Dalam latar belakang harus dengan jelas di uraikan : Mengapa masalah
tersebut di pilih ? Apa justifikasinya, mengapa penelitian itu diadakan
di wilayah tertentu?
Apa bila judul penelitian seperti contoh di atas Ketidaksinambungan
Imunisasi Polio pada anak balita di wilayah kab. Buton maka latar
belakang harus diuraikan :
1. Peranan dan pentingnya imunisasi polio bagi anak balita
2. Masalah polio di Indonesia dan program Imunisasi di Indonesia
3. Masalah drop out atau ketidaksinambungan imunisasi polio secara
umum ( di Indonesia)
4. Masalah drop out Imunisasi polio di kab. Buton
Agar masalah yang akan di teliti tersebut cukup justified uraian
latar belakang tersebut harus di dukung dengan data atau fakta-fakta
empiris.
3. Perumusan Masalah.
Apa itu masalah? Masalah adalah kesenjangan
(gap) antara harapan dengan kenyataan, antara
apa yang di inginkan atau yang dituju dengan
dengan apa yang terjadi atau faktanya. Kita
kembali pada judul penelitian diatas itu
bersumber pada masalah penelitian yang ada
yakni kesenjangan antara harapan ( imunisasi
polio pada anak balita akan berkesinambungan
memperoleh imunisasi poilo I, polio II dan polio
III )tetapi kenyataannya apa yang terjadi tidak
demikian ( sebagian besar anak balita hanya
memperoleh imunisasi polio I saja )
Merumuskan masalah penelitian ini dapat dilakukan dalam
bentuk pernyataan ( problem statement), dan juga dalam
bentuk pertanyaan ( research question (. Contoh : Posyandu
diwilayah kab. Buton sudah merata, hampir seluruh RW telah
mempunyai Posyandu. Penyuluhan tentang imunisasi telah
berjalan dengan baik di posyandu-posyandu. Namun angka
drop out imunisasi polio masih tinggi, sekitar 75 %. Hal ini
berarti kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita dikab.
Buton tersebut rendah. Dari pernyataan penelitian ini
kemudian dapat dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian:
a) Mengapa kesinambungan imunisasi polio bagi anak balita
di kab. Buton rendah ( mengapa angka drop out imunisasi
polio tinggi?)
b) Faktor-faktor apa yang menyebabkan atau mempengaruhi
ketidaksinambungan imunisasi polio bagi anak balita
dikabupaten Buton rendah.
4. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi kearah
mana, atau data ( informasi ) apa yang akan
dicari melalui penelitian itu. Tujuan penelitian
dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang
kongkrit dapat diamati (observable) dan dapat
diukur ( measurable), misal :
a) Memperoleh informasi (data) tentang jumlah
pemeriksaan kehamilan ibu-ibu hamil di
kecamatan X selama kehamilan.
b) Memperoleh informasi tentang hubungan
antara frekwensi pemeriksaan kehamilan
dengan BBL (berat badan bayi lahir)
Tujuan penelitian dibedakan menjadi 2, yakni tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan khusus pada hakikatnya adalah penjabaran dari tujuan
umum, contoh :
Tujuan Umum :
Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih yang
digunakan dengan terjadinya diare di wilayah kota Jakarta Pusat.

Tujuan khusus :
a). Diketahuinya jenis sarana air bersih yang digunakan oleh
masyarakat Jakarta pusat.
b). Diketahuinya kondisi/kualitas fisik sarana air bersih tersebut
c). Diketahuinya hubungan antara kualitas fisik sarana air bersih dan
kualitas airnya.
d). Diketahuinya hubungan antara kulaitas fisik sarana air bersih
dengan kejadian diare.

Apabila tujuan umum suatu penelitian tidak dapat atau tidak perlu
dispesifikasikan lagi, maka tidak perlu adanya tujuan umum dan tujuan
khusus, cukup dibuat Tujuan Penelitian saja
5. Manfaat Penelitian.
Yang dimaksud manfaat penelitian adalah
kegunaan hasil penelitian nanti, baik kepentingan
pengembangan program maupun kepentingan ilmu
pengetahuan. Oleh sebab itu dalam manfaat
penelitian ini harus di uraikan secara terinci
manfaat atau apa gunanya hasil penelitian nanti.
Contoh :
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
masukan dalam rangka meningkatkan upaya-
upaya pencegahan diare khususnya di wilayah
kota Jakarta Pusat ( program )
2. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan masyarakat khususnya di
bidang sanitasi lingkungan ( untuk Ilmu)
6. Tinjauan Kepustakaan ( Literature Review )
Tinjauan kepustakaan ini biasanya mencakup dua hal :
a. Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan
yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti
mempunyai wawasan yang luas sebagai dasar untuki
mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel
yang akan diteliti (diamati ). Lebih dari itu dengan
tinjauan teori ini dimaksudkan agar peneliti dapat
meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin
diteliti itu dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang
digeluti.
Oleh sebab itu sering dalam tinjauan kepustakaan ini
diuraikan Kerangka Teori sebagai dasar untuk
mengembangkan Kerangka konsep penelitian
b. Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti.
7.Kerangka konsep dan hipotesis
Yang dimaksud dengan kerangka konsep penelitian
adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep
satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang
ingin diteliti.
Konsep adalah suatu abtraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh sebab
itu konsep tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung. Agar dapat diukur dan diamati maka
konsep harus dijabarkan kedalam variabel-variabel.
Contoh : Ekonomi keluarga adalah konsep, untuk
mengukur konsep ekonomi, dapat melalui variabel
pendapatan atau pengeluaran keluarga. Tingkat
sosial adalah konsep, maka untuk mengukur tingkat
sosial seseorang dapat melalui variabel pendidikan,
dan pekerjaan,
Kerangka Konsep Penelitian

Pendidikan Perilaku

Kualitas Fisik Kualitas Air Kejadian Diare


Sarana Air Bersih Bersih

Status Ekonomi Status Sosial


Konsep-konsep (variabel-variabel) yang
akan diamati berdasarkan contoh tersebut
adalah : Pendidikan, perilaku, status
ekonomi dan kualitas air bersih. Kualitas air
bersih sebagai independent variabel (
variabel bebas ) dan kejadian diare adalah
sebagai dependent variabel ( variabel
terikat ), sekaligus penelitian ini akan
membuktikan pengaruh dari tiap-tiap
variabel bebas terhadap variabel terikat
(kejadian diare).
Kerangka konsep penelitian beberapa faktor yang berhubungan dengan
perilaku pemberian ASI
Faktor predisposisi :
- Pendidikan
- Pengetahuan
- Sikap
- Persepsi

Faktor Pendukung :
- Pendapatan keluarga Perilaku pemberitan ASI
- Kesediaan waktu

Faktor pendorong :
- Sikap petugas
- Orang tua
Dari contoh kerangka konsep penelitian diatas
dapat dilihat bahwa ada 4 konsep yakni : konsep
tentang faktor predisposisi, faktor pendorong
terhadap terjadinya perilaku, dan konsep faktor
perilaku pemberian ASI. Tiap konsep mempunyai
variabel sebagai indikasi pengukuran masing-
masing konsep. Misalnya untuk mengukur faktor
predisposisi maka dapat melalui variabel
pengetahuan, pendidikan, sikap dan persepsi.
Konsep perilaku pemberian ASI sebagai variabel
dependent (variabel tergantung) disini dapat diukur
melalui variabel praktik menyusuiartinya perilaku
pemberian ASI oleh ibu-ibu dapat diobservasi atau
di ukur dari praktik ibu-ibu dalam memberikan ASI
kepda anak atau bayi mereka. Bila memberikan
bagaimana frekwensinya, caranya dsbnya.
HIPOTESIS
Apa itu hipotesis ? Hipotesis adalah suatu
jawaban sementara daripada pertanyaan
penelitian. Biasanya hipotesis dirumuskan dalam
bentuk hubungan antara dua variabel, variabel
bebas dan dan variabel terikat. Hipotesis
berfungsi untuk menentukan kearah pembuktian,
artinya hipotesis ini adalah merupakan
pernyataan yang harus dibuktikan. Lebih dari itu
rumusan hipotesis itu sudah akan tercermin
variabel-variabel yang akan diamati dan diukur,
dan bentuk hubungan antara variabel-variabel
yang akan dihipotesiskan.
Hipotesis dibedakan atas dua yaitu hipotesis mayor dan
hipotesis minor. Hipotesis mayor masih lebih bersifat
umum dan hipotesis minor merupakan penjabaran
hipotesis mayor, yang bersifat khusus ( spesifik ). Contoh
hipotesis mayor :
- Kualitas air bersih ditentukan oleh sarana air bersih,
pendidikan dan sosial ekonomi keluarga.
- Hipotesis Minor :
a. Makin tinggi pendidikan makin baik kualitas air
bersihnya
b. Makin baik kualitas sarana air bersih, makin baik
kualitas air bersih.
c. Makin baik perilaku, makin baik kualitas air bersih
d. Makin tinggi tingkat ekonomi,makin baik kualitas air
bersih.
Definisi Operasional Variabel :
Definisi operasional ( D.O) bermanfaat untuk mengarahkan
kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument
(alat ukur ). Contoh :
1. Sarana air bersih
Bangunan atau alat yang digunakan untuk mendapatkan air
bersih, berupa : sumur p0mpa tyangan, Sumur gali, PAM
dsbnya.
2. Diare :
Gangguan / penyakit perut yang ditandai dengan berak-
berak encer lebih dari 3 kali dalam sehari
3. Anemia Ibu Hamil :
Keadaan kadar hemoglobin di dalam darah ibu hamil yang
lebih rendah dari pada nilai normal, 11 gram %.
Pada waktu menyusun defenisi operasional biasanya sekaligus
di identifikasi skala pengukauran variabel yang digunakan.
Skala yang digunakan adalah : nominal, ordinal, interval
atau rasio.
Skala Nominal adalah suatu himpunan yang terdiri dari
anggota-anggota yang mempunyai kesamaan tiap
anggotanya, dan memiliki perbedaan dari himpunan yang
lain misalnya, Jenis kelamin : laki-laki, perempuan
Pekerjaan : petani, pedagang, pegawai, Suku
bangsa : Jawa, sunda, Buton, Ambon.
Skala ordinal, adalah himpunan yang beranggotakan
menurut rangking, urutan, pangkat dan jabatan. Dalam
skala ordinal tiap himpunan tidak hanya dikategorikan
kepada persamaan atau perbedaan dengan himpunan
yang lain, tetapi berangkat juga dari pernyataan lebih
besar atau lebih kecil. Misal : Variabel pendidikan :
SD,SLP,SLA.Variabel pendapatan, Tinggi, sedang, rendah,
Variabel umur : anak-anak, muda dan tua, dsb.
Skala Interval, adalah himpunan yang dapat
memberikan nilai interval atau jarak antar urutan
kelas yang bersangkutan. Contoh :
a b c d e

1 2 3 4 5
Interval a sampai d adalah 4 - 1 = 3
Interval a dan e adalah 5 - 1 = 4
Skala ratio adalah variabel yang mempunyai
perbandingan yang sama, lebih besar atau lebih
kecil. Variabel seperti panjang, berat adalah variabel
ratio. Contoh : sekarung beras beratnya 1 kwintal
maka 5 karung beras beratnya 5 kwintal.
8. Metoda Penelitian.
Beberapa peneliti menggunakan istilah yang
berdeda seperti desain penelitian ( Research
design), karena dari situ akan nampak rancangan
penelitian yang akan dilaksanakan. Ada juga peneliti
menggunakan istilah bahan dan cara (Material
dan Method).
Dalam uraian metoda penelitian bahan dan cara
akan mencakup :
a) Jenis penelitian, menjelaskan termasuk kedalam
jenis pendekatan atau metoda penelitian yang
mana, penelitian yang diusulkan tesebut. Miasal :
penelitian ini menggunakan metode survai, dengan
pendekatan cross sectional dimana data yang
menyangkut variabel bebas dan variabel terikat
akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.
b. Populasi dan Sampel
Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang
siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran
penelitian tersebut. Misal :
a). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang
berdomisili di kecamatan sorawolio, kota Baubau.
b). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang
berumur antara 12 tahun 18 tahun, yang
bertempat tinggal di Kecamatan wolio, Kota
Baubau.
Sedangkan sampel, harus disebutkan tehnik
pengambil sampel, apakah random, dan random
yang mana, disamping tehnik pengambilan sampel,
maka perlu dijelaskan juga besarnya sampel,
beserta rumusnya.
c. Cara pengumpulan data
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya
menggunakan satu cara pengumpulan data.
d. Instrument penelitian.
Yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah
alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.
Misalnya : kuesioner, formulir observasi. Apa bila
data yang akan dikumpulkan itu adalah data yang
menyangkut pemeriksaan fisik maka instrument
penelitian ini berupa : steteskop, tensimeter,
timbangan, meteran atau alat antropometrik
lainnya untuk mengukur status gizi.
e. Rencana pengolahan dan analisa data.
Dalam pengolahan dan analisa data harus
dijelaskan proses pengolahan datanya dari
editing, coding, dan sebagainya sampai dengan
data entry ( apabila pengolahan data dilakukan
dengan komputer ) Selanjutnya di uraikan,
rencana yang akan dilakukan untuk menganalisis
data serta uji statistik yang akan digunakan
termasuk program uji statistik tersebut.
9. Jadwal Kegiatan.
Dalam kegiatan ini diuraikan langkah langkah kegiatan
dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai
dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu
berjalannya atau berlangsungnya tiap kegiatan
tersebut, yang disebut dengan Gants Chart .
Contoh sederhana :
Kegiatan Bulan ke :
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan proposal
2. Penyusunan Instrumen
3. Persiapan Lapangan
4. Uji coba instrumen
5. Pengumpulan Data
6. Pengolahan Data
7. Analisis Data
8. Penyusunan Laporan

Anda mungkin juga menyukai