Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH FLEKSIBILITAS KERJA TERHADAP

LOYALITAS DAN KEPUASAN KERJA DENGAN MEDIASI


WORK LIFE BALANCE PADA DRIVER OJEK SYAR’I
BERBASIS APLIKASI DI JAWA TIMUR

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penerapan fleksibilitas


kerja terhadap loyalitas dan kepuasan kerja dengan work-life balance sebagai
variabel intervening pada driver ojek online Syarihub di Jawa Timur.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional dengan
pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner yang diberikan
kepada driver Ojek Syari di Jawa Timur. Jumlah responden pada penelitian ini
sebanyak 127 responden, meliputi driver Ojek Syari di Kota Surabaya, Malang,
Sidoarjo, Gresik dan Madiun. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
fleksibilitas kerja, sedangkan variabel terikat penelitian ini ialah loyalitas dan
kepuasan kerja serta variabel intervening penelitian ini adalah work-life balance.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path
Analysisdengan bantuan program SPSS.
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja berpengaruh langsung
secara signifikan terhadap loyalitas, kepuasan kerja dan work-life balance pada
wanita driver driver ojek online Syarihub. Selain itu, work-life balance juga
berpengaruh langsung secara signifikan terhadap loyalitas dan kepuasan kerja
wanita driver ojek online Syarihub Sementara itu, fleksibilitas kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas maupun kepuasan kerja pada wanita
driver driver ojek online Syarihub melalui work-life balance. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa work-life balance tidak memediasi pengaruh antara
fleksibilitas kerja dengan loyalitas dan kepuasan kerja wanita driver Ojek Syari
Jawa Timur.

Kata Kunci: Pendidikan, Ekonomi, dan Kewirausahaan.

ABSTRACT

The involvement of women as motorbike riders of Ojek Syari Indonesia


certainly has an impact on their role in personal life, especially for those who are
married and have children. In carrying out their role in personal life, especially
those who are already married, women are required to be able to take care of
domestic household needs, such as caring for children, cleaning the house,
cooking, and so on. Meanwhile, in fulfilling roles in the realm of women's work,
they are also required to work professionally and complete their responsibilities.
In addition to taking care of the household and work, women may also be
involved in other activities, such as organizational and other social activities. As
women have many roles to fulfill, they face their own challenges to allocate the
time and energy they have to be optimally fulfill all the responsibilities of each
role they undertake. This issue has an effect on their loyalty to their job as a rider
11
Vol. 5. No. 2, Tahun 2017 9
of Ojek Syari as indicated by the fluctuation of rider turnover. During 2018, the
number of Ojek Syari riders has decreased every trimester. This study aims to find
out more about the effect of the application of work flexibility on loyalty and job
satisfaction with work-life balance as an intervening variable (mediation) among
women riders of Ojek Syari Indonesia, especially in East Java.
This research is a cross sectional quantitative study with data collected
using instrument in the form of a questionnaire administered to riders of Ojek
Syari in East Java. The number of respondents in this study amounted to 127
riders operating in Surabaya, Malang, Sidoarjo, Gresik, and Madiun. This study
assigns work flexibility (X1) as independent variable, while the dependent
variable is loyalty (Y1) and job satisfaction (Y2). Furthermore, work-life balance
(Z) also taken into account as the intervening variable of this study. The study also
uses Path Analysis as data analysis technique using statistic software SPSS.
Hypothesis test results show that work flexibility has a significant direct
effect on loyalty, job satisfaction, and work-life balance among riders of Ojek
Syari in East Java. In addition, work-life balance also has a significant direct
effect on the loyalty and job satisfaction among Ojek Syari riders in East Java.
Meanwhile, work flexibility has no significant effect on loyalty or job satisfaction
among Ojek Syari riders in East Java through work-life balance. In other word, it
can be concluded that the work-life balance does not mediate the effect between
work flexibility with the loyalty and job satisfaction among Ojek Syari riders in
East Java.
Keywords: Education, accounting knowledge, and environmental
uncertainty.

PENDAHULUAN

Pendahuluan memuat Latar Belakang yang mencakup uraian masalah,


rumusan masalah, tujuan penelitian, Kajian teori dan empiris, serta Hipotesis
bila ada, diuraikan secara mengalir dan runtut namun menarik. Kebaruan
penelitian/kajian diungkap secara eksplisit.

Altindag dan Siller (2014) melakukan penelitian mengenai efek dari


penerapan fleksibilitas kerja terhadap kinerja dari anggota organisasi. Penelitian
yang dilakukan pada 200 orang pekerja dari berbagai sektor industri di Turki ini,
menemukan bahwa fleksibilitas kerja yang diberikan kepada anggota organisasi
berpengaruh positif terhadap loyalitas dan kepuasan kerja anggota organisasi.
Seiring meningkatnya kepuasan kerja dan loyalitas dari anggota organisasi, akan
berdampak pula pada kinerja mereka.Hal serupa juga ditemukan dalam penelitian
yang dilakukan oleh Azar, Khan & Eerde (2018). Penelitian pada 289 orang
responden yang berasal dari berbagai sektor industri di Pakistan, termasuk
pelayanan kesehatan, telekomunikasi, teknologi, perbankan dan manufaktur,
menemukan bahwa fleksibilitas kerja merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keinginan karyawan untuk bertahan terhadap pekerjaannya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa fleksibilitas kerja berpengaruh postif terhadap
loyalitas karyawan.Penelitian lain mengenai efek dari penerapan fleksibilitas kerja
juga dilakukan oleh Deshwal (2015) pada 300 orang karyawan MNCs of Delhi.

124 Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan


Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa Flexible Working Arrangement
(FWA) berpengaruh secara positif terhadap employee engaged. Penelitian tersebut
juga menemukan bahwa karyawan akan bertahan lebih lama di perusahaan karena
adanya fleksibilitas kerja atau dapat dikatakan adanya FWA akan mempengaruhi
loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Berdasarkan hubungan antar variabel dari beberapa penelitian tersebut,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H1 : Fleksibilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap loyalitaspada wanita
sahabat pengendara Ojek Syari Jawa Timur.
1.1.1 Pengaruh Fleksibilitas Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Wheatley (2017) pada penelitiannya menemukan bahwa Flexible Working
Arrengements (FWA) berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja baik
pada pekerja laki-laki maupun perempuan.Meskipun begitu, penelitian ini
menemukan fakta bahwa aspek fleksibilitas kerja yang sangat mempengaruhi
kepuasan kerja pada laki-laki yaitu dalam bentuk part-time dan homeworking,
Sedangkan pada perempuan aspek fleksibilitas kerja yang sangat mempengaruhi
kepuasan kerja yaitu dalam bentuk pengurangan jam kerja.Hal tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2019) Penelitian dilakukan
pada 68 driver Gojek di salah satu pangkalan Gojek di Yogyakarta untuk
mengetahui pengaruh kompensasi dan fleksibilitas kerja driver Gojek terhadap
kinerja dengan kepuasan kerja sebagai mediasi. Dalam penelitian tersebut
Wicaksono menemukan bahwa fleksibilitas kerja mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja. Hal serupa juga dinyatakan oleh Rawashdeh,
Almasarweh & Jaber (2016) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh
Flexible Working Arrangement (FWA) terhadap kepuasan kerja dan work-life
balance pada pekerja Jordanian Private Airline. Hasil penelitiannya menemukan
bahwa fleksibilitas kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja dan work-life balance.
Berdasarkan hubungan antar variabel dari beberapa penelitian tersebut,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H2 : Fleksibilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada
wanita sahabat pengendara Ojek Syari Jawa Timur.
1.1.2 Pengaruh Fleksibilitas Kerja terhadap Work-Life Balance
Purdy (2017), melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
quality of work life, work-life balance danFlexible Working Arrangement (FWA)
terhadap intention to leave.Penelitian yang dilakukan pada 125 dokter perempuan
yang berasal dari tiga pusat pelayanan kesehatan di Amerika Serikat, menemukan
bahwa Flexible Working Arrangement (FWA) meskipun tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap intention to leave, tapi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap work-life balance.Russel, O’Connell & McGinnity (2009), melakukan
penelitian mengenai pengaruh Flexible Working Arrangement (FWA) terhadap
work-life conflict dan work pressure. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa
Flexible Working Arrangement (FWA) berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap work life balance, dimana dari empat bentuk fleksibilitas kerja yang
digunakan dalam penelitian ini (flexitime, working from home, part-time hours
dan job sharing), part-time hours memiliki pengaruh yang sangat besar terutama
pada pekerja wanita. Hal serupa juga ditemukan pada penelitian lain yang
11
Vol. 5. No. 2, Tahun 2017 9
dilakukan oleh Dizaho, Salleh dan Abdullah (2017). Hasil penelitian ini
menemukan bahwa flexitime, working from home, part time, job sharing dan
teleworking berpengaruh postif terhadap work life balance, namun shift work
sebagai salah satu bentuk dari FWA berpengaruh negatif terhadap work-life
balance.
Berdasarkan hubungan antar variabel dari beberapa penelitian tersebut,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H3 : Fleksibilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap work-life balance
pada wanita sahabat pengendara Ojek Syari Jawa Timur.
1.1.3 Pengaruh Work-Life Balance terhadap Loyalitas
Hassan et al. (2017) melakukan penelitian pada 600 karyawan industri
otomotif di Malaysia, untuk mengetahui pengaruh antara quality of work
lifeterhadap loyalitas.Hasil penelitiannya menemukan bahwa terdapat hubungan
yangpositif dan sangat signifikan antara quality of work-life dengan
loyalitas.Selain itu penelitiannya juga menemukan bahwa organizational support
juga berpengaruh terhadap loyalitas karyawan.Penelitian lain yang dilakukan oleh
Parkes dan Langford (2008), pada 16.000 karyawan di Australia menemukan
bahwa work-life balance berpengaruh positif terhadap loyalitas, meskipun
memiliki pengaruh paling kecil diantara 28 faktor yang mempengaruhi loyalitas
dalam penelitian ini. Penelitian lain mengenai efek dari work-family conflict
terhadap loyalitas juga dilakukan oleh Haar (2017) pada 203 pekerja sipil New
Zealand.Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa work-family conflict
berpengaruh negatif terhadap loyalitas.Hal ini menunjukkan semakin tinggi work-
family conflict yang dimiliki, maka akan semakin rendah loyalitas, begitupun
sebaliknya semakin rendah work-family conflict yang dimiliki, maka akan
semakin tinggi loyalitas yang dimiliki karyawan.
Berdasarkan hubungan antar variabel dari beberapa penelitian tersebut,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah
:
H4 : Work-life balanceberpengaruh signifikan terhadap loyalitas pada wanita
sahabat pengendara Ojek Syari Jawa Timur.
1.1.4 Pengaruh Work-Life Balance terhadap Kepuasan Kerja
Haar, Russo, Sune & Ollier-Malaterre (2014), melakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh work-life balance terhadap kepuasan kerja, kepuasan hidup
dan mental health. Penelitian dilakukan dengan sampel berjumlah 1.416 karyawan
yang berasal dari tujuh negara, yaitu Malaysia, Cina, New Zealand Maori, New
Zealand European, Spayol, Prancis dan Italia. Hasil penelitiannya menemukan
bahwa work-life balance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja dan kepuasan hidup. Penelitian lain yang dilakukan oleh Anuradha dan
Pandey (2016) pada 115 dokter wanita salah satu rumah sakit di Jharkhand, India,
menemukan bahwa work-life balance berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja. Mas-Machuca, Berbegal-Mirabent & Alegre (2016), melakukan
penelitian terhadap 374 responden yang bekerja di Organisasi Farmasi
Spayol.Hasil penelitiannya menunjukkan hal yang serupa bahwa, work-life
balance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

124 Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan


Berdasarkan hubungan antar variabel dari beberapa penelitian tersebut,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H5 : Work-life balance berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada
wanita sahabat pengendara Ojek Syari Jawa Timur.
1.1.5 Pengaruh Fleksibilitas Kerja terhadap Loyalitas melalui Work-Life
Balance sebagai Variabel Intervening
Capnary, Rachmawati & Agung (2018), melakukan penelitian untuk
melihat pengaruh fleksibilitas kerja terhadap loyalitas dan kepuasan dengan work-
life balance sebagai variabel intervening pada generasi milenial yang bekerja di
perusahaan startup di Indonesia. Penelitian dilakukan pada 121 generasi milenial
yang bekerja di berbagai perusahaan startup yang tersebar di Indonesia,
menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online. Hasil penelitian mereka
menemukan bahwa work-life balance memediasi secara parsial hubungan antara
fleksibilitas kerja dan loyalitas. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Azar, Khan & Eerde (2018). Penelitian yang dilakukan pada 289
orang responden yang berasal dari berbagai sektor industri di Pakistan
menemukan bahwawork-life conflict memediasi hubungan antara fleksibilitas
kerja dengan loyalitas.Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Mcnall,
Masuda & Nicklin (2010) pada 220 orang karyawan yang telah berumahtangga,
menemukan bahwa work-to-family enrichment memediasi hubungan antara
fleksibilitas kerja dengan turnover intention. Penerapan Flexible Working
Arrengement (FWA) seperti flexitime dan compressed workweek sangat membantu
karyawan menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga, baik itu bersama
orang tua maupun istri/suami dan anak.
Berdasarkan hubungan antar variabel dari beberapa penelitian tersebut,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H6 : Fleksibilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pada
wanita sahabat pengendara Ojek Syari Jawa Timurmelalui work-life
balance sebagai variabel intervening.
1.1.6 Pengaruh Fleksibilitas Kerja terhadap Kepuasan Kerja melaluiWork-
Life Balance sebagai Variabel Intervening

Hosboyar (2012), pada penelitiannya mengenai pengaruh Flexible


Working Arrangement (FWA) terhadap kepuasan kerja yang dimediasi oleh work
social support, work family conflict dan work life balance. Penelitian yang
dilakukan pada 100 orang pekerja ini menemukan bahwa work life balance
memediasi secara postif hubungan antara Flexible Working Arrangement (FWA)
dengan kepuasan kerja. Hal serupa juga ditemukan oleh Hernando (2015) yang
melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara fleksibilitas kerja
terhadap kepuasan kerja dan turnover intention melalui mediasi work-to-family
enrichment. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa work-to-family enrichment
sebagai salah satu bentuk dari work-life balance memediasi pengaruh positif
antara fleksibilitas kerja dengan kepuasan kerja. Namun Capnary, Rachmawati &
Agung (2018), pada penelitian mereka mengenai pengaruh fleksibilitas kerja
terhadap loyalitas dan kepuasan dengan work-life balance sebagai variabel
intervening pada generasi millennial yang bekerja di perusahaan startup di
11
Vol. 5. No. 2, Tahun 2017 9
Indonesia, menemukan bahwa work-life balance tidak memediasi pengaruh antara
fleksibilitas kerja dan kepuasan kerja.
Berdasarkan hubungan antar variabel dari beberapa penelitian tersebut,
maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
H7 :Fleksibilitas kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada
wanita sahabat pengendara Ojek Syari Jawa Timurmelalui work-life
balance sebagai variabel intervening.

METODE PENELITIAN

Memuat tentangg metode penelitian yang digunakan, gambaran ringkas


tentang model penelitian, penjelasan variabel.

H1
H6
Loyalitas
H4
H3
Fleksibilitas Kerja Work Life Balance

H5
H7 Kepuasan Kerja

H2

Gambar 3.1 Model Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

124 Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan


Mengemukakan hasil penelitian, yang langsung dibahas oleh penulis
berdasarkan kajian teori dan empiris serta temuan-temuan. Hasil penelitian
dan pembahasan dilakukan secara komprehensif dan tidak ditulis terpisah
(beda sub-bab). Pemisahan kajian (sub-bab) dilakukan per masalah yang
dikaji.

SIMPULAN

Merupakan simpulan hasil penelitian yang disajikan secara ringkas


namun jelas. Bisa juga diberikan rekomendasi yang berdasar pada hasil
penelitian.

DAFTAR RUJUKAN

Azwar, S. 2008. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
Filmer, D. & Schady, N., 2009. School Enrollment, Selection And Test
Scores: School Enrollment, Selection And Test Scores. Policy
Research Working Papers. Crossref
Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sala, F. 2004. Do Programs Designed to Increase Emotional Intelligence at
work. Boston. Journal of management Development. 21(1), 83-91.
Zahed-Babelan, A. & Moenikia, M., 2010. The role of emotional intelligence
in predicting students’ academic achievement in distance education
system. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 2(2), pp.1158–
1163. Crossref

11
Vol. 5. No. 2, Tahun 2017 9

Anda mungkin juga menyukai