Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACUAN PENYULUHAN

PERAWATAN IBU NIFAS

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Mefrie Puspita, M.Kep., Sp.Kep.An

DISUSUNOLEH:
A Efran wr
Linda Herawati
Ra Berliana
Cindy Mutiara
Zalza Liska
Silvi Anggraini
Hana
Cahaya
Dona

PROGRAM STUDI ILMU

KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

ILMUKESEHATAN YAYASAN HARAPAN

IBU JAMBI
TAHUN AKADEMIK

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas merupakan masa setelah persalinan yaitu terhitung dari setelah plasenta
keluar, masa nifas disebut juga masa pemulihan, dimana alat-alat kandungan akan kembali pulih
seperti semula. Masa nifas merupakan masa ibu untuk memulihkan kesehatan ibu yang
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Nugroho, Nurrezki, Desi, & Wilis, 2014). Nifas
adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan (Kementrian
Kesehatan, 2014).
Penyebab kematian pada ibu postpartum adalah pada masa pendarahan capaian indikator
penanganan komplikasi kebidanan sebesar 79,13%. Gambaran capaian antar provinsi
menunjukkan Jawa Tengah memiliki persentase tertinggi, diikuti oleh Kalimantan Selatan dan
Jawa Timur. Sedangkan cakupan terendah terdapat di Provinsi Papua sebesar 12,75%, diikuti
oleh Papua Barat sebesar 18,33% dan Sumatera Utara sebesar 30,86%. Pada gambaran capaian
antar provinsi ini dapat diketahui adanya disparitas yang cukup tinggi antara provinsi dengan
capaian tertinggi dan provinsi dengan capaian terendah (Dinkes, 2015) Lima penyebab kematian
ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet,
dan abortus. Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian
yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi. Tujuan dilakukan penyulihan
tersebut untuk melakukan perawatan ibu nifas Ibu yang mengalami masa nifas yang ada di rt 14
pakuan baru ( Di balai desa Pakuan Baru, Thehok)

Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui perawatan ibu nifas

2. TujuanKhusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu untuk :

a. Mengetahui pengertian masa nifas


b. Mengetahui tujuan perawatan nifas
c. Mengetahui Tanda dan Gejala katarak
d. Mengetahui cara perawatan ibu nifas
e. Mengetahui senam nifas
f. Mengetahui nutrisi dimasa nifas

3.Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

Menerapkan pendidikan dan teori sebagai wahana dalam menambah pengetahuan


dan wawasan mahasiswa.
b. Bagi Audiens

Penyuluhan ini dapat menjadi informasi untuk memberikan pengetahuan audiens


tentang perawatan ibu nifas
C. PelaksanaanKegiatan

1. Topik

“ Perawatan Ibu Nifas ”

2. Sub pokok pembahasan


g. Mengetahui pengertian masa nifas
h. Mengetahui tujuan perawatan nifas
i. Mengetahui Tanda dan Gejala katarak
j. Mengetahui cara perawatan ibu nifas
k. Mengetahui senam nifas
l. Mengetahui nutrisi dimasa nifas

Ibu yang mengalami masa nifas yang ada di rt 14 pakuan baru ( Di balai desa Pakuan
Baru, Thehok)

3. Metode
a. ceramah

b. diskusi

c. tanyajawab

4. Media dan Alat

1. LCD

2. Leaflet

5. Waktu danTempat
Hari/tanggal :rabu , 17 November 2021

Jam :13:00-14:45 WIB

WaktuPertemuan :45 menit

Tempat :Balai desa

Materi :(terlampir)

D. Pengorganisasian

1. Moderator : A Efran wr

2. Presenter : RA Berliana

3. Fasilitator : , Zalza Liska

4. Observer : Cindy Mutiara, Zalza Liska

5. Dokumenter : Linda Herawati

6. Warga : Hana

Cahaya
Dona
Silvia Anggraini
E. Uraian Tugas

1. TugasModerator

a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok, danpembimbing.

b. Mengkoordinasikan semua kegiatan.

c. Membuka dan menutup kegiatan.

d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuankegiatan.

e. Mengarahkan jalannya kegiatan.

f. Memberikan kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan


pendapat.
g. Menyimpulkankegiatan.
2. TugasPresenter

a. Menyusun rencana kegiatan SAP.

b. Mengarahkan kelompok dalam mencapaitujuan.


c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan kegiatan yang dilakukan kepada
audience.
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik.

3. TugasObserver

a. Mengamati jalan nya kegiatan.

b. Mencatat perilaku verbal dan nonverbalselama kegiatanberlangsung.

c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telahdilakukan.


F. PengaturanTempat

Media

O P M

Ket :
Media : Media : Observer
Media

O
: Audiens
A
M :Moderator

F : Fasilitator
P
: Presenter

D : Dokumenter
KegiatanPenyuluhan

Tahap kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan audiens


dan waktu

Pendahuluan  Mengucapkansalam  Menjawab


(5 menit) salam

 Memperkenalkan diri,anggota  Mendengarkan


kelompok danpembimbing. dan
memperhatikan

 Mendengarkan
 Menjelaskan topicpenyuluhan.

 Menyetujui
 Membuat kontrak waktu dan kontrakwaktu
bahasa.

 Mendengarkan
 Menjelaskan tujuankegiatan. dan
memperhatikan
Pelaksanaan  Menggali pengetahuan audiens  Mengemukakan
tentang Pengertian nifas pendapat
(25 menit)
 Memberi reinforcemen positif  Mendengarkan
pada audiens atas pendapat dan
audiens memperhatikan
 Menjelaskan materitentang
pengertian nifas  Mengemukakan
pendapat
 Menggali pengetahuan audiens
tentang tujuan perawatan nifas  Mendengarkan
dan
 Memberi reinforcemen positif memperhatikan
pada audiens atas pendapat
audiens.  Mengemukakan
pendapat
 Menjelaskan materi penyuluhan
tentang tujuan perawatan nifas  Mendengarkan
dan
 Menggali pengetahuan memperhatikan
audiens tentang tujuan
perawatan nifas  Mengemukakan
pendapat
 Memberi reinforcemen positif
pada audiens atas pendapat  Mendengarkan
audiens dan
memperhatikan
 Menjelaskan materi penyuluhan
tentang tujuan perawatan nifas  Mengemukakan
Menggali pengetahuanaudiens pendapat

 Mendengarkan
dan
tentang cara perawatan ibu nifas Memperhatikan

 Memberi reinforcemen positif  Mendengarkan dan


pada audiens atas pendapat memperhatikan
audiens.
Menjelaskan materitentang cara  Mengemukakan
perawatan ibu nifas pendapat

 Menggali pengetahuan audiens


tentang senam nifas  Mendengarkan dan
memperhatikan

 Memberi reinforcemen positif


pada audiens atas pendapat
 Mengemukakan
audiens pendapat
 Menjelaskan materi penyuluhan
tentang senam nifas
 Mengemukakan
 Menggali pengetahuan audiens pendapat
tentang nutrisi dimasa nifas

 Memberi reinforcemen positif


pada audiens atas pendapat  Mendengarkan dan
audiens memperhatikan

 Menjelaskan materi tentang


nutrisi dimasa nifas  Mengemukakan
pendapat
Penutup  Memberikan kesempatanpada  Memberikan
audiens untukbertanya pertanyaan
(15 menit)
 Memberi reinforcemen pada audiens  Mendelegasikan
atas pertanyaanaudiens dan
memperhatikan
 Memberikan kesempatan audiens
lain untuk memberipendapat  Mengemukakan
pendapat
 Melengkapi atau memberikan
penjelasan atas pertanyaanaudiens  Mendengarkan
dan
 Mengevaluasi dan menyimpulkan memperhatikan
materi penyuluhan yang telah di
sampaikan  Mendengarkan
dan
memperhatikan
sertaikut
menyimpulkan
 Salampenutup
 Menjawab
salam

G. Evaluasi

1. EvaluasiStruktur

.
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan

b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan

c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan

2. EvaluasiProses

a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai denganperencanaan

b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan

c. Selama proses berlangsung di harapkan audience dapat mengikutiseluruh


kegiatan penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan

d. Selama kegiatan berlangsung di harapkan audience berperan aktif


3. EvaluasiHasil

Sebagian peserta sudah dapat memahami.


a. Diharapkan sebanyak 10 Peserta 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan
pengertian nifas dengan bahasa sendiri.
b. Diharapkan sebanyak10 Peserta 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan
tujuan perawatan nifas dengan bahasa sendiri.
c. Diharapkan sebanyak 10 Peserta70% peserta yang hadir mampu menyebutkan
cara perawatan ibu nifas dengan bahasa sendiri.
d. Diharapkan sebanyak 10 Peserta70% peserta yang hadir mampu menyebutkan
senam nifas dengan bahasa sendiri.
e. Diharapkan sebanyak Peserta70% peserta yang hadir mampu nutrisi dimasa
nifas dengan bahasa sendiri.

MATERI
1. Definisi Nifas
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta selaput
yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam
setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang
perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan
untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan
melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh
minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya.
2. Tujuan Perawatan Nifas
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis, Mendukung dan
memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam
situasi keluarga dan budaya yang khusus Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi,
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
3. Cara Perawatan Ibu Nifas
A. Kebersihan diri atau personal hygiene.
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan
nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang
teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan
dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan
baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara
keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan
ekstra volume saathamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga
payudara tidak tertekan dan kering.Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak
terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
b. Kebersihan Rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan
normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita
yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci
rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.Hindari
penggunaan pengering rambut
c. Kebersihan Kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah,
kaki, betis, dan tangan ibu. Oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah
melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering
d. Kebersihan Vulva dan Sekitarnya

1. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di


sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

2. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari atau disetrika

3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya

4. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman
dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai
dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu
dianjukan untuk mencuci tangan.Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila
pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali
dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas
sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari. Pola istirahat
1. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

2. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahan-
lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.

3. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :

a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.


b. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan.

4. Senam Nifas
Senam nifas adalah serangkaian gerakkan senam yang dilakukan oleh ibu setelah bersalin
atau masa nifas berlangsung.
Gerakan senam nifas:

1. Hari pertama:
Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan di atas perut di bawah area iga-iga.
Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut,
kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru.

2. Hari kedua
Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan
lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki
kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan
tubuh.

3. Hari ketiga :
Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar
panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.
4. Hari keempat
Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/ kencangkan otot-otot perut
sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot
bokong tahan tiga detik kemudian rileks

5. Hari kelima
Bermain telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu kira-
kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan

6. Hari keenam
Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. Angkat kedua
kaki sehingga
pinggul dan lutut mendekati badan
7. Hari ketujuh
Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat kedua
kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan
angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

8. Hari kedelapan
Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung
kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan
gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama
setengah menit.

Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam
keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.
Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan
menggergaji. Lakukan selama setengah menit.
Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekati
badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan
urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8
sampai 10 setiap hari.

Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah bantal
diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat
dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama
setengah menit.

Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan
disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan
kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6
kali selama setengah menit.
5. Nutrisi Di Masa Nifas

Masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat
kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang
bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada
jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu
itu sendiri.mempertahankan tubuh terhadap infeksi, mencegah konstipasi dan untuk
memulai proses memberikan ASI serta untuk memulihkan kesehatan. Pada saat
proses persalinan ibu kehilangan banyak cairan dan tenaga, sehingga sering
menimbulkan kelelahan dan berakibat ibu tidak mau melakukan aktivitas. Nutrisi
berguna untuk membantu sel-sel yang keluar selama proses persalinan dan proses
pemulihan rahim. Makanan yang dikonsumsi harus beranekaragam, bermutu, bergizi
dan cukup zat tenaga. Sebaiknya makan-makanan yang mengandung protein, banyak
cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes (2019) Buku Panduan Pelayanan Pasca Persalinan Bagi Ibu Dan
Bayi Baru Lahir

Ebook Buku Pedoman Ibu Nifas Tahun 2014 Ppn Keperawatan Maternitas
Angkatan Xxviii Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

Novita, Nesi Dan Yunetra Franciska. 2011. Promosi Kesehatan Dalam


Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Maulana, Heri.2009.Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai