Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 1

ANGGOTA
Miranda Ponongoa (2014301081)
Adellia Patma Anjani (2014301052)
Muhammad Ma’ruf Musa (2014301082)
Ayu Annisa Salsabila (2014301056)
Ni Pt. Anandha Swari (2014301085)
Euvemia Kristanti Grace.S (2014301058)
Noni Mardiana Kogoya (2014301089)
I Made Ghana Astamurti.K (201301065)
Putu Rini Klaudia Tempel (2014301094)
I Made Surya Atmaja (2014301066)
Sayyid Miftahul Huda (2014301097)
Itsna Salsabila (2014301073)
Serafim Greenleaf Tamtelahitu (2014301098)
OUTLINE NALOXONE

PENGERTIAN EFEK SAMPING

INDIKASI - M E K A N I S M E K E R JA
DOSIS

KO N T R A I N D I K A S I FA R M A KO L O G I
APA ITU NALOXONE?

Naloxone atau yang dikenal dengan nalokson adalah


opioid antagonis yang digunakan pada kasus emergensi
untuk mengembalikan depresi pernapasan pada kondisi
overdosis opioid.

Naloxone digunakan untuk mengembalikan keadaan dari


overdosis oleh opioid seperti heroin, oxycodone, fentanyl,
hydrocodone, kodein, dan morfin.

Naloxone juga digunakan bersamaan dengan


buprenorphine sebagai maintenance terapi dengan cara
memblokir reseptor opioid. Sehingga mengembalikan efek
toksik dari overdosis.
KEGUNAAN

Pernafasan Kebergantungan Obat Keras


INDIKASI
DOSIS
Dosis untuk Overdosis Opioid

Dewasa

Anak-anak

Dosis Awal Pemakaian 


0,4 mg – dapat dinaikkan

sesuai kebutuhan
DOSIS DEPRESI PASCA BEDAH

Penyebab

.
Dosis

Pada pasien neonatus, depresi


yang diinduksi oleh opioid:
CARA PEMBERIAN

Semprotan Injeksi Injeksi Intravena


Injeksi Subkutan
Intranasal Intramuskular
MEKANISME KERJA
Farmakodinamik
• Nalokson merupakan obat antagonis opioid murni tanpa adanya sifat agonist dari opioid.
Nalokson bekerja dengan cara kompetitif sebagai opioid antagonis dengan cara berikatan
dengan reseptor opioid sistem saraf pusat. Reseptor yang berikatan dengan naloxone adalah
reseptor μ (mu), δ (delta), and κ (kappa).
• Naloxone berikatan dengan reseptor mu-opioid dengan afinitas tinggi, sedangkan pada reseptor
kappa dan gamma-opioid dengan afinitas lebih rendah.
• Secara klinis pemberian naloxone dapat mengembalikan dan menghambat efek opioid yang
khas, termasuk analgesia, euforia, sedasi, depresi pernapasan, miosis, bradikardi, dan
ketergantungan fisik. Tidak ada toleransi terhadap antagonis agen tersebut, tidak juga withdrawal
setelah pemberian naloxone pada sindrom abstinensi.
Farmakokinetik
 Onset kerja : IV/Intranasal (IN), 1-2 menit; IM/SC, 2-5 menit
 Efek puncak : IV/IN/IM/SC, 5-15 menit
 Durasi Kerja: IV/IN/IM/SC, 1-4 jam
 Interaksi / Toksisitas : Penetralan analgesia; peningkatan aktivitas sistem saraf
simpatis, termasuk takikardia, hipertensi, edema paru, dan aritmia jantung; mual dan
muntah yang terkait dengan dosis dan kecepatan injeksi.

KONTRAINDIKASI
EFEK SAMPING

Anda mungkin juga menyukai