Anda di halaman 1dari 15

Penatalaksanaan Trauma

Abdomen
Nama Kelompok 4

Ayu Annisa Salsabila (2014301056)

Euvemia Kristianti Grace Stavita (2014301058)

Rizky nabillah putra (2014301096)

Sayyid Miftahul Huda (2014301097)

Muh.Nur Setiawan (2014301083)

Irfan saputra (2014301071)


Pengertian Trauma Abdomen

● Trauma abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada rongga


abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi
rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa)
atau berongga (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh –
pembuluh darah abdominal) dan mengakibatkan ruptur
abdomen (Temuh Ilmiah Perawat Bedah Indonesia, 13 Juli 2000).
Etiologi Trauma Abdomen

Penyebab trauma penetrasi Penyebab trauma non-penetrasi


 Luka akibat terkena tembakan  Terkena kompresi atau tekanan dari
 Luka akibat tikaman benda luar tubuh
tajam  Hancur (tertabrak mobil)
 Luka akibat tusukan  Terjepit sabuk pengaman karna terlalu
menekan perut
 Cidera akselerasi / deserasi karena
kecelakaan olahraga
1 Trauma Tajam
Trauma akibat benda tajam dikenal dalam
tiga bentuk luka yaitu: luka iris atau luka
Klasifikasi sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus
punctum) atau luka bacok (vulnus
Trauma caesum).
Abdomen
2 Trauma Tumpul
Trauma tumpul kadang tidak menimbulkan kelainan yang
jelas pada permukaan tubuh, tetapi dapat mengakibatkan
cedera berupa kerusakan daerah organ sekitar, patah tulang
iga, cedera perlambatan (deselerasi), cedera kompresi,
peningkatan mendadak tekanan darah, pecahnya viskus
berongga, kontusi atau laserasi jaringan maupun organ
dibawahnya.
Terapi Cairan
Cairan pemeliharaan
Jumlah terapi cairan disesuikan dengan umur :
Dewasa : 1,5-2ml/kg/jam
Anak-anak : 2-4ml/kg//jam
Bayi : 4-6ml/kg/jam
Neonatus : 3ml/kg/jam
Cairan pengganti selama operasi
Pada perdarahan yang terjadi <20% dari perkiraan volume darah pasien,
berikan cairan pengganti kristaloid atau koloid, tetapi bila perdarahan
>20% dari perkiraan volume pasien, berikan transfuse darah.
Cairan untuk tujuan khusus
Misalnya cairan untuk koreksi terhadap gangguan keseimbangan
elektrolit, seperti natrium bikarbonat, kalsium glukonas.
Pemulihan Anestesi
 Segera setelah operasi selesai, hentikan aliran
obat anesthesia, berikan oksigen 100%
 Berikan obat penawar pelumpuh otot seperi
neostigmine secara bertahap mulai dosis 0,5 mg
iv dan dapat diulang hingga dosis total 5 mg
 Bersihkan jalan nafas
 Ekstubasi dilakukan setelah nafas spontan dan
adekuat serta jalan napas bersih
Pasca bedah
 Pasien dirawat di ruang pulih, sesuai dengan tata laksana pasca
anesthesia
 Pada pasien yang akan diantisipasi akan mengalami depresi nafas,
langsung dikirim ke ruang terapi intensif
 Nyeri pasca laparotomy tinggi akan mengganggu mekanisme batuk
dan menurunkan kapasitas vital paru
 Nutrisi diberikan secara parenteral sesuai dengan pedoman nutrisi
parenteral di Unit Terapi Intensif.
 Komplikasi yang dapat terjadi adalah perdarahan, atelectasis
(biasanyapada lobus inferior sistra), PONV(Post operative nausea
and vomiting), VTE(Venous thromboembolism).
Kesimpulan
Trauma abdomen dapat disebabkan karena adanya trauma non-penetrasi
dan penetrasi. Jenis trauma abdomen ada 2 yaitu, trauma tajam dan trauma
tumpul. Menurut (Hudak & Gallo, 2001) tanda dan gejala trauma abdomen yaitu
nyeri, adanya darah dan cairan, adanya cairan atau udara di bawah diafragma,
mual muntah dan penurunan kesadaran.
Komplikasi yang kemungkinan dapat terjadi akibat trauma abdomen yaitu
Syok hemoragik, Kerusakan organ di dalam perut, Peritonitis, Obstruksi usus,
dan Sindrom kompartemen perut.
Pilihan anestesi pada laparotomy adalah anestesi umum inhalasi (imbang)
dengan pemasangan pipa endotrakea dan nafas kendali. Pada operasi daerah
abdominal bawah dan inguinal, sering digunakan blok epidural lumbal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai