● Trauma abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada rongga
abdomen yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga abdomen, terutama organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga (lambung, usus halus, usus besar, pembuluh – pembuluh darah abdominal) dan mengakibatkan ruptur abdomen (Temuh Ilmiah Perawat Bedah Indonesia, 13 Juli 2000). Etiologi Trauma Abdomen
Luka akibat terkena tembakan Terkena kompresi atau tekanan dari Luka akibat tikaman benda luar tubuh tajam Hancur (tertabrak mobil) Luka akibat tusukan Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olahraga 1 Trauma Tajam Trauma akibat benda tajam dikenal dalam tiga bentuk luka yaitu: luka iris atau luka Klasifikasi sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus punctum) atau luka bacok (vulnus Trauma caesum). Abdomen 2 Trauma Tumpul Trauma tumpul kadang tidak menimbulkan kelainan yang jelas pada permukaan tubuh, tetapi dapat mengakibatkan cedera berupa kerusakan daerah organ sekitar, patah tulang iga, cedera perlambatan (deselerasi), cedera kompresi, peningkatan mendadak tekanan darah, pecahnya viskus berongga, kontusi atau laserasi jaringan maupun organ dibawahnya. Terapi Cairan Cairan pemeliharaan Jumlah terapi cairan disesuikan dengan umur : Dewasa : 1,5-2ml/kg/jam Anak-anak : 2-4ml/kg//jam Bayi : 4-6ml/kg/jam Neonatus : 3ml/kg/jam Cairan pengganti selama operasi Pada perdarahan yang terjadi <20% dari perkiraan volume darah pasien, berikan cairan pengganti kristaloid atau koloid, tetapi bila perdarahan >20% dari perkiraan volume pasien, berikan transfuse darah. Cairan untuk tujuan khusus Misalnya cairan untuk koreksi terhadap gangguan keseimbangan elektrolit, seperti natrium bikarbonat, kalsium glukonas. Pemulihan Anestesi Segera setelah operasi selesai, hentikan aliran obat anesthesia, berikan oksigen 100% Berikan obat penawar pelumpuh otot seperi neostigmine secara bertahap mulai dosis 0,5 mg iv dan dapat diulang hingga dosis total 5 mg Bersihkan jalan nafas Ekstubasi dilakukan setelah nafas spontan dan adekuat serta jalan napas bersih Pasca bedah Pasien dirawat di ruang pulih, sesuai dengan tata laksana pasca anesthesia Pada pasien yang akan diantisipasi akan mengalami depresi nafas, langsung dikirim ke ruang terapi intensif Nyeri pasca laparotomy tinggi akan mengganggu mekanisme batuk dan menurunkan kapasitas vital paru Nutrisi diberikan secara parenteral sesuai dengan pedoman nutrisi parenteral di Unit Terapi Intensif. Komplikasi yang dapat terjadi adalah perdarahan, atelectasis (biasanyapada lobus inferior sistra), PONV(Post operative nausea and vomiting), VTE(Venous thromboembolism). Kesimpulan Trauma abdomen dapat disebabkan karena adanya trauma non-penetrasi dan penetrasi. Jenis trauma abdomen ada 2 yaitu, trauma tajam dan trauma tumpul. Menurut (Hudak & Gallo, 2001) tanda dan gejala trauma abdomen yaitu nyeri, adanya darah dan cairan, adanya cairan atau udara di bawah diafragma, mual muntah dan penurunan kesadaran. Komplikasi yang kemungkinan dapat terjadi akibat trauma abdomen yaitu Syok hemoragik, Kerusakan organ di dalam perut, Peritonitis, Obstruksi usus, dan Sindrom kompartemen perut. Pilihan anestesi pada laparotomy adalah anestesi umum inhalasi (imbang) dengan pemasangan pipa endotrakea dan nafas kendali. Pada operasi daerah abdominal bawah dan inguinal, sering digunakan blok epidural lumbal. THANK YOU
Perbandingan Score Kecemasan Pasien Preoperasi Yang Akan Dilakukan Tindakan Apendiktomy Dengan Spinal Anestesi Yang Melakukan Relaksasi Nafas Dalam Dan Tidak Melakukan Relaksasi Nafas Dalam
RESUME KASUS Ny. A DIAGNOSA OA GENU SINISTRA DILAKUKAN TINDAKAN TKR GENU SINSITRA DENGAN REGIONAL ANESTESI (SAB) DI RUANG IBS RSUD KLUNGKUNG PADA TANGGAL 11 MEI 2022