Anda di halaman 1dari 4

Membuat Hand Sanitizer dari Bahan

Alami, Tidak Sulit dan Lebih Aman


Membuat hand sanitizer sendiri terutama dengan menggunakan bahan alami lebih
baik ketimbang beli di apotek atau toko alat kesehatan. Sebab, membuat hand sanitizer dari
bahan alami ini lebih aman, baik itu untuk kulit atau organ tubuh lainnya. Seperti kita ketahui
bahwa dengan adanya wabah Covid-19 atau virus Corona, yang menyerang hampir seluruh
negara di belahan dunia ini, menjadikan bukan hanya masker saja yang langka, melainkan
hand sanitizer juga sama. Selain langka, harga pembersih tangan itu pun pasti akan mahal,
dari harga sebelum wabah virus Corona menerjang termasuk negara Indonesia. Untuk itu,
tidak sedikit masyarakat Indonesia yang berinisiatif membuat hand sanitizer sendiri, dengan
menggunakan bahan alami yang bahkan tidak sulit didapatkan.

Bahan Alami untuk Membuat Hand Sanitizer

Sesuai dengan anjuran dari pemerintah, untuk mencegah dan membunuh virus Corona
itu maka harus sering mencuci tangan, baik itu memakai sabun antiseptik atau sejenisnya dan
hand sanitizer. Namun masalahnya, untuk menggunakan sabun tidak simple jika dibawa ke
mana-mana. Sedangkan hand sanitizer sudah langka di apotek atau toko kesehatan, jika pun
ada harganya tidak murah. Selain daun sirih yang bisa dijadikan hand sanitizer, ternyata
masih ada lagi bahan alami yang dapat dibuat pembersih tangan antiseptik.

Dibawah ini ada beberapa bahan alami yang dapat kita gunakan untguik membuat
hand sanitizer, di antaranya:
1. Daun Sirih dan Kulit Rambutan
Cara membuat pembersih tangan antiseptik dari sirih dan kulit rambutan tidak lah sulit.
Yang pertama siapkan terlebih dulu dua bahan alami tersebut, kemudian botol spray
sebagai wadahnya. Setelah bahan sudah siap, maka daun sirih dan kulit rambutan
direbus, namun jangan bersamaan, karena yang akan dimabil adalah ekstrak dari dua
bahan alami itu. Lalu, kedua ekstrak tersebut dicampurkan ke dalam botol spray yang
sudah diisi air secukupnya. Anda juga menambahkan minyak zaitun beberapa tetes saja,
supaya kulit tetap lembut. Mengapa memakai daun sirih untuk membuat hand sanitizer,
karena daun ini memiliki sifat antiseptik. Sedangkan kulit rambutan mempunyai sifat
antioksidan. Namun, jika kulit rambutan tidak ada bisa Anda ganti dengan menggunakan
kulit dari buah manggis, sebab mempunyai sifat yang sama.
2. Daun Kemangi dan Lidah Buaya
Daun kemangi serta lidah buaya juga bisa dijadikan hand sanitizer alami. Pasalnya, sama
seperti daun sirih, daun kemangi juga memiliki sifat antiseptik, serta lidah buaya
mempunyai sifat antioksidan. Cara membuat hand sanitizer dari bahan itu, pertama kupas
terlebih dulu lidah buaya-nya. Kemudian dihaluskan berbarengan dengan daun kemangi,
bisa memakai blender atau sejenisnya. Setelah itu, disaring untuk memperoleh
ekstraknya. Untuk menambah wangi, larutkan bubuk daun jeruk dengan menggunakan
air secukupnya. Setelah itu, campur bubuk daun jeruk plus air dengan ekstrak dua bahan
tersebut. Sesudah itu, dimasukkan ke dalam botol spray, dan siap digunakan untuk
membersihkan tangan Anda.
3. Minyak Esensial dan Lidah Buaya
Membuat hand sanitizer selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan minyak esensial plus
lidah buaya. Untuk membuatnya pun tidak lah sulit. Cukup dengan mencampurkan
minyak esensial dan lidah buaya yang sudah jadi gel ke dalam botol spray yang sudah
diisi alkohol. Mengapa harus menggunakan alkohol? Sebenarnya, minyak esensial dan
lidah buaya berfungsi untuk melembabkan kulit. Jadi untuk membunuh kuman yang ada
di tangan bisa dengan memakai alkohol, namun kandungannya lebih dari 60 persen.
4. Menggunakan Lemon
Bahan lainnya yang bisa dijadikan hand sanitizer adalah lemon. Buah yang satu ini di
dalamnya mengandung asam yang lumayan tinggi. Sedangkan cara membuat hand
sanitizer dari bahan lemon, pertama buah tersebut diperas terlebih dulu, lalu perasan
lemon itu dicampur dengan air secukupnya dan masukkan ke dalam botol spray. 
Ternyata buah lemon itu selain dijadikan hand sanitizer alami yang bisa membasmi
kuman yang ada di tangan, juga dapat menjadikan kulit tetap cerah dan lembut.
5. Pakai Cuka Putih
Cuka putih bukan hanya dijadikan sebagai bahan penambah penyedap rasa pada
makanan saja. Namun, bahan ini bisa dipakai untuk membuat hand sanitizer alami. Cara
membuatnya sangat mudah, tinggal mencampurkan cuka putih dengan air sedikit,
kemudian masukkan ke dalam botol spray. Untuk hasil lebih baik atau menjaga kualitas,
simpan terlebih dulu di lemari pendingin atau kulkas. Cuka putih sendiri merupakan
bahan yang memiliki kemampuan melarutkan residu serta menetralkan bau. Bukan hanya
itu, bahan ini juga tak beracun serta mempunyai kemampuan untuk terurai sekaligus,
menjadikannya ramah lingkungan. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan, cuka
putih memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Sehingga, dapat membantu membunuh
bakteri, plus bisa dijadikan disinfektan yang efektif.

Meski membuat hand sanitizer pakai bahan alami tidak sulit, namun perlu diketahui
bahwa daya tahannya berbeda dengan produk kemasan yang ada di apotek atau toko
kesehatan. Dan tetap harus selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun.

(https://www.harapanrakyat.com/2020/04/membuat-hand-sanitizer-dari-bahan-alami-
tidak-sulit-dan-lebih-aman/)

Islam adalah agama yang membawa maslahah dan mencegah mudharat bagi manusia.
Diantara bentuknya, Islam mengajarkan pola hidup bersih dan tampil indah. Contohnya, ada
beberapa waktu yang dianjurkan untuk mencuci tangan ketika itu. Siapa yang melakukan cuci
tangan dalam rangka memenuhi anjuran ini, ia mendapatkan pahala.

Berikut ini beberapa hal yang disunnahkan untuk cuci tangan

1. Ketika berwudhu
Disebutkan dalam hadits Humran bin Aban rahimahullah tentang cara wudhu Utsman bin
Affan radhiallahu’anhu :

‫ت‬ َ
ٍ ‫ثالث مرا‬ ‫فغسل َكفَّ ْي ِه‬

“.. kemudian beliau membasuh kedua tangannya 3 kali”

Yang di akhir hadits, Utsman bin Affan mengatakan:

َ ‫رأيت رسو َل هللاِ صلَّى هللاُ علي ِه وسلَّم توضأ‬


‫نحو ُوضوئي هذا‬ ُ
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu seperti wudhuku ini” (HR.
Bukhari no.1934, Muslim no.226).

Mencuci kedua tangan ketika wudhu hukumnya sunnah, tidak sampai wajib. Ibnu Qudamah
dalam kitab Al Mughni mengatakan:

‫وليس ذلك بواجب عند غير القيام من النوم بغير خالف نعلمه‬

“Tidak mencuci tangan yang wajib kecuali ketika bangun tidur, hal ini tidak ada khilaf
ulama yang kami ketahui“.

2. Ketika bangun tidur


Ketika bangun tidur disyariatkan untuk mencuci tangan sebelum memasukkan tangan ke
dalam bejana atau melakukan aktifitas lainnya. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

‫ فإنه ال يَ ْد ِري أين باتت يدُه‬. ‫ فال يَ ْغ ِمسْ يدَه في اإلنا ِء حتى يغسلَها ثالثًا‬،‫إذا استيقظ أحدُكم من نو ِم ِه‬

“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan
tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui
dimana letak tangannya semalam” (HR. Bukhari no. 162, Muslim no. 278).

Ulama berbeda pendapat apakah larangan mencelupkan tangan ke dalam bejana (semua
tempat yang menyimpan air) di dalam hadits ini apakah makruh ataukah haram. Ulama
Hanabilah berpendapat hukumnya haram dan mencuci tangan hukumnya wajib. Namun
jumhur ulama berpendapat hukumnya makruh dan mencuci tangan hukumnya mustahab
(sunnah).

3. Ketika sebelum makan


Dalam hadits dari Aisyah radhiallahu’anha, beliau berkata:

‫غسل يدَي ِه‬


َ : ‫ قالت‬. ‫يشرب‬
َ ‫ أو‬، ‫ وإذا أرا َد أن يأْك َل‬. َ ‫ تَوضَّأ‬، ٌ‫ َوه َو جنب‬، ‫كانَ رسو ُل هَّللا ِ صلَّى هللاُ علَي ِه وسلَّ َم إذا أرا َد أن ينا َم‬
ُ‫ ث َّم يأك ُل أو يشرب‬،

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub,
beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua
tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum” (HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i
no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i).

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni mengatakan:

‫ وإن كان على وضوء‬,‫يستحب غسل اليدين• قبل الطعام وبعده‬

“Dianjurkan mencuci tangan sebelum makan dan setelah makan, walaupun dalam keadaan
punya wudhu“.

4. Ketika setelah makan


Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata:

‫فمضمض وغسل يدي ِه وصلَّى‬


َ ‫أكل كتفَ شا ٍة‬
“Nabi shallallahu’alaihi wa sallam memakan daging bahu kambing, kemudian beliau
berkumur-kumur, mencuci kedua tangannya, baru setelah itu shalat” (HR. Ibnu Majah no.
405, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

5. Ketika tangan kotor


Secara umum ketika ada kotoran pada tubuh kita atau pakaian kita, hendaknya berusaha
membersihkannya agar tampil bersih dan bagus. Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ ُّ‫إن هَّللا َ َج ِمي ٌل يُ ِحب‬


‫الجما َل‬ َّ

“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan” (HR. Muslim no.91).

Terlebih jika tangan yang kotor bisa mengganggu orang lain. Dari Abu Musa
radhiallahu’anhu, ia berkata:

‫ض ُل قَا َل َم ْن َسلِ َم ْال ُم ْسلِ ُمونَ ِم ْن لِ َسانِ ِه َويَ ِد ِه‬


َ ‫قَالُوا يَا َرسُو َل هَّللا ِ أَيُّ اإْل ِ ْساَل ِم أَ ْف‬

“Para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, amalan Islam manakah yang paling utama?’.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Yaitu orang yang kaum Muslimin
selamat dari gangguan lisan dan tangannya”” (HR. Bukhari no.10, Muslim no.57).

Penulis: Ustadz Yulian Purnama

https://muslimah.or.id/11971-anjuran-mencuci-tangan-dalam-islam.html

Anda mungkin juga menyukai