Pengertian
Gejala
Diagnosis
Komplikasi
Pencegahan
Dalam menangani luka bakar, pertolongan pertama perlu dilakukan sesaat setelah kejadian. Hal
ini bertujuan untuk mencegah kerusakan kulit yang lebih parah. Cara yang harus dilakukan
dalam kondisi darurat antara lain:
Penanganan di rumah bisa dilakukan pada penderita luka bakar derajat 1. Cara yang harus
dilakukan antara lain:
Mendinginkan luka bakar dengan air mengalir selama 15 menit atau lebih lama. Jangan
gunakan es atau air dingin.
Mengonsumsi paracetamol untuk meredakan rasa nyeri.
Bila luka bakar tidak membaik, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter, dokter dapat
memberikan pengobatan berupa:
Penanganan di rumah sakit perlu dilakukan untuk penderita luka bakar derajat 2 atau 3 dan
beberapa kondisi tertentu, seperti:
Khusus untuk penderita luka bakar yang mengalami syok, penanganan dapat dilakukan dengan
cara:
Ada beberapa tindakan yang dilakukan dokter dalam menangani penderita luka bakar di rumah
sakit, antara lain :
Memasang alat bantu napas kepada penderita luka bakar di wajah atau leher, agar paru-
paru tetap mendapat pasokan oksigen.
Pada penderita luka bakar yang mengalami syok, penderita akan diposisikan khusus dan
diberikan infus cairan. Pemberian infus cairan juga dilakukan untuk mencegah dehidrasi.
Memasang selang makanan pada penderita luka bakar yang luas dan sulit untuk makan.
Memberikan antibiotik jika penderita mengalami infeksi.
Mengangkat luka parut, agar aliran darah lebih lancer dan mempercepat pertumbuhan
lapisan kulit baru.
Jika diperlukan, dokter juga dapat menyuntikkan vaksin tetanus.
Jika penderita mengalami luka bakar yang cukup dalam, dokter akan melakukan operasi cangkok
kulit sebagai upaya penanganan lanjutan. Pada prosedur ini, jaringan parut di area luka bakar
akan diganti dengan kulit sehat yang diambil dari bagian tubuh lain.
Dokter bedah plastik juga dapat melakukan operasi rekonstruksi untuk memperbaiki penampilan
dan meningkatkan fleksibilitas sendi yang terganggu karena luka bakar. Selain itu, fisioterapi dan
psikoterapi juga dibutuhkan agar penderita dapat segera kembali beraktivitas.
Luka bakar derajat 1 ringan dapat pulih dalam waktu dua minggu sedangkan luka bakar derajat 2
atau 3 baru dapat pulih dalam beberapa bulan atau tahun. Luka bakar yang lebih serius akan
meninggalkan bekas luka di permukaan kulit.
Bittner, et al. (2016). Acute and Perioperative Care of The Burn-Injured Patient. Anesthesiology,
122 (2), pp. 448-464
Smolle. et al. (2017). Recent Trends in Burna Epidemology Worldwide: A systematic Review.
Burns: journal of the International Society for Burn Injuries, 43 (2), pp. 249-257
British Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgeons (2015). Burns.
NHS Choices UK (2015). Health A-Z. Burns and Scalds.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Burns.
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Heatstroke.
MedicineNet (2018). First Aid for Burns.
Khan, A., Solan, M. Healthline. (2016). Burns: Types, Treatments and More.
Web MD (2017). Thermal Burns Treatment.
PENGARUH PEMBERIAN ALOE VERA PADA PASIEN LUKA BAKAR
“STUDI LITERATUR”
1 Andri Nugraha, 2 Urip Rahayu
Abstrak
Luka bakar mengakibatkan berbagai masalah yaitu masalah kematian, kecacatan, hilangnya
kepercayaan diri dan mengeluarkan biaya yang relatif banyak untuk penyembuhan. Penderita
luka bakar memerlukan pengobatan langsung untuk mengembalikan fungsi kulit normal. Oleh
karena itu, aloe vera digunakan sebagai terapi alternatif yang efektif serta biaya yang di keluarkan
lebih terjangkau. Penelusuran literatur ini bertujuan untuk menganalisa hasil penelitian yang
berfokus pada efek penggunaan aloe vera terhadap penyembuhan luka bakar Metode :
Penelaahan ini dilakukan dengan metode review literatur dari 9 jurnal yang didapatkan melalui
media elektronik, dengan kata kunci aloe vera, burn injury, management burn injury, dan
therapy. Hasil: aloe vera berbentuk segitiga, daun berdaging dengan tepi bergerigi, memiliki
bunga tubular kuning, mempunyai banyak biji dan memiliki panjang 30 - 50 cm dan luas dasarnya
10 cm. aloe vera diberikan untuk mengobati pasien luka bakar derajat pertama dan derajat ke
dua. Luka bakar yang diberikan aloe vera lebih cepat mengalami proses penyembuhan dan
epitalisasi jaringan kulit karena didalam aloe vera terdapat kandungan antiseptik, antiinflamasi
dan meningkatkan granulasi jairngan. Kesimpulan: aloe vera berpengaruh terhadap
penyembuhan luka bakar derajat pertama dan kedua karena aloe vera dapat meningkatkan
granulasi jaringan, antiseptik dan antiinflamasi.
Kata kunci : Aloe vera, luka bakar, terapi
Abstract
Burn injury give some effects, there are death, disabilities, loss of confidence and the high cost
of healing. Burn injury patient needs treatment conducted directly to return the skin function.
Therefore, aloe vera can be used as an inexpensive alternative treatment. Aims of the study: This
literature search aimed to analyzethe results ofstudythat focuses oneffects ofthe use
ofaloeveraforthe healing of burn injury. Method of the study:This study use literature review
method ofnine electronic journal andthe keywords used are aloe vera, burn injury, management
burn injury and therapy. Result of study:Aloeverahas a shapesuch asa triangle with tubular yellow
flowers, fleshy leaveswithjagged edges, a lot of seeds and has a length of 30-50 cm and width 10
cm. Aloe vera given to treat first and second degree burn injury patients. Burn injuries were
treated by aloe vera can heal faster and epithelializationof skin tissue because aloe vera contains
antiseptic,anti-inflammatory and increase granulation tissue. Conclusions: aloe verais possible to
heal first and second degree of burn injury because aloe vera can improve thegranulationtissue,
antisepticandanti-inflammatory.
Keyword: Aloe vera, burn injury, therapy
PENDAHULUAN satu terapi luka bakar saat ini adalah dengan
mengoleskan hidrogel sebagai obat topikal
Luka bakar adalah rusaknya sebagian
(Erizal, 2008) dan silver sulphadiazine
jaringan tubuh yang disebabkan karena
(Versloot, Vos, Ubbink, & Vermeulen, 2010).
perubahan suhu yang tinggi, sengatan listrik,
Namun, hal ini membuat perawatan luka
ledakan, maupun terkena bahan kimia.
bakar mengeluarkan biaya yang mahal
Smeltzer & Bare, 2010). luka bakar
sehingga dibutuhkan aloe vera sebagai
mengakibatkan berbagai masalah yaitu
terapi yang efektif dan biaya yang di
masalah kematian, kecacatan, hilangnya
keluarkan lebih terjangkau (Shahzad &
kepercayaan diri dan mengeluarkan biaya
Ahmed, 2013). Lidah buaya (Aloe vera)
yang relatif banyak
merupakan tanaman asli Afrika, yang
74 memiliki ciri fisik daun berdaging tebal, sisi
daun berduri, panjang mengecil pada
untuk penyembuhan (Sjamsuhidajat & Wim,
ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun
2005).
berlendir (Yeh, Eisenberg, Kaptchuk and
Luka bakar merupakan salah satu trauma Phillips, 2003).
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-
Tujuan dari literature review ini adalah
hari, bahkan sering kali pada kecelakaan
untuk menganalisa hasil penelitian yang
masal dan paling terbanyak ditemukan
berfokus pada efek penggunaan Aloe vera
terjadi di rumah adalah luka bakar derajat II
sebagai pengobatan pada pasien luka bakar
(Nurdiana, , Hariyanto, & Musrifah, 2008).
untuk meminimalkan potensi terjadinya
Luka bakar tergolong kasus epidemik yang
infeksi selama proses perawatan.
serius dalam setiap tahun. Sebuah penelitian
di Amerika menunjukkan prevalensi pasien METODE PENELITIAN
dengan luka bakar sebanyak 10 juta kasus
Penelusuran ini dilakukan dengan metode
(Driscoll, Patrick, 2009) dan setiap tahun,
telaah literatur yang didapat melalui media
sekitar 1 juta orang menderita luka bakar
elektronik (internet). Kata kunci yang
(Edelman, 2009), sedangkan menurut
digunakan dalam penelusuran literatur
Departemen Kesehatan Replublik Indonesia
adalah aloe vera, burn injury, management
(2008) prevalensi luka bakar di Indonesia
burn injury, dan therapy. Literatur didapat
sebesar 2,2%.
dari website EBSCOhost, Proquest dan
Untuk mengatasi luka bakar harus dilakukan google scholar. Jurnal yang diperoleh
perawatan kompleks yaitu mengurangi nyeri berjumlah 23 jurnal dan yang memenuhi
pada tubuh, memerlukan perawatan di kriteria berjumlah 9 jurnal. Penulis dari
rumah sakit yang lama dengan berbagai jurnal yang didapat memiliki latar belakang
macam prosedur operasi dan waktu tenaga kesehatan dengan
rehabilitasi yang lama (Khorasani, 2009).
75
Penderita luka bakar memerlukan
pengobatan langsung untuk mengembalikan spesialisasi di bidang keperawatan,
fungsi kulit normal (Cuttle et al., 2006). Salah kedokteran spesialis kecantikan dan biologi.
Jurnal yang diambil merupakan original terjemahan oleh John Goodyew pada tahun
article sehingga data yang disajikan lengkap 1655 dari Dioscorides De Materia Medic
dan memudahkan dalam penelahaan (risalah medis). Aloe vera Pada awal 1800-an
penelitian. telah digunakan sebagai pencahar di
Amerika Serikat, tetapi di pertengahan 1930
HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadi perubahan penggunaan lidah buaya
Sejarah Aloe Vera digunakan untuk mengobati dermatitis
kronis dan berat (Surjushe, A., Vasani, R., &
Lidah buaya atau dikenal juga sebagai Aloe
Saple, 2008)
barbadensis Mill., Aloe indica Royle, Aloe
perfoliata L. var. vera dan A. vulgaris Lam Anatomi, Fisiologi Dan Kandungan Kimia
merupakan tanaman milik keluarga Pada Aloe Vera
Liliaceae, yang ada lebih dari 360 spesies
Aloe vera (Lidah buaya) memiliki bentuk
yang diketahui (Dat AD, Poon F, Pham KBT,
yang khas dibandingkan dengan tanaman
Doust J, 2011). Nama tanaman Aloe Vera
yang lainnya yaitu aloe vera berbentuk
(lidah buaya) berasal dari berbagai bahasa
segitiga, daun berdaging dengan tepi
diantaranya yaitu kata Arab "Alloeh" yang
bergerigi, memiliki bunga tubular kuning,
berarti "zat pahit yang bersinar," sementara
mempunyai banyak biji dan memiliki
"vera" dalam bahasa Latin berarti "benar".
panjang 30 - 50 cm dan 10 cm luas dasarnya
Sedangkan, menurut bahasa mesir Aloe yang
(G. Y. Yeh, D. M. Eisenberg,T. J. Kaptchuk and
berarti "tanaman keabadian" Surjushe, A.,
R. S. Phillips, 2003; Pankaj, Sahu, 2013).
Vasani, R., & Saple, 2008).
Daun lidah buaya setiap daunnya terdiri dari
Aloe vera digunakan sebagai obat dilakukan tiga lapisan yaitu : sebuah gel yang dibagian
sejak dahulu. Pada 2000 tahun yang lalu, dalam mengandung 99% air dan sisanya
para ilmuwan Yunani menganggap lidah
76
buaya sebagai obat mujarab universal dan
Lidah buaya (Aloe vera) telah digunakan terbuat dari vitamin, glukomannans, asam
sebagai pengobatan di beberapa amino, lipid, dan sterol. (Brown, 1980; T.
kebudayaan selama ribuan tahun tertama Reynolds & A. C. Dweck, 1999; Surjushe, A.,
pada negara Mesir, India, Meksiko, Jepang Vasani, R., & Saple2008; Pankaj, Sahu, 2013).
dan China. (Pankaj, Sahu, 2013). Aloe vera Bagian dalam lidah buaya mengandung
sudah digunakan sejak zaman dahulu yaitu banyak monosakarida dan polisakarida,
di Mesir, Ratu Nefertiti dan Cleopatra vitamin B1, B2, B6, dan C, niacinamide dan
menggunakan lidah buaya sebagai kolin, beberapa bahan anorganik, enzim
kecantikan, sedangkan Alexander Agung, (asam dan alkali fosfatase, amilase, laktat
dan Christopher Columbus dehidrogenase, lipase) dan Senyawa organik
menggunakannya untuk mengobati luka (aloin, barbaloin, dan emodin) (Hayes. 1999;
prajurit (Marshall, 1990; Surjushe, A., Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008;
Vasani, R., & Saple, 2008). Referensi pertama Pankaj, Sahu, 2013).
tentang Aloe vera yang di terjemahkan
dalam bahasa Inggris adalah sebuah
Lapisan tengah aloe vera yang terdiri dari Enzim
lateks yang merupakan getah kuning terasa
Anthranol, barbaloin, chrysophanic acid,
pahit dan mengandung antrakuinon dan
smodin, ethereal oil,
glikosida (Brown, 1980; Surjushe, A., Vasani,
R., & Saple, 2008; Pankaj, Sahu, 2013), dan ester of cinnamonic acid, isobarbaloin,
lapisan luar yang tebal teridiri dari 15-20 sel resistannol
yang disebut dengan kulit, memiliki fungsi
Anti jamur dan antivirus tetapi beracun
pelindung dan mensintesis karbohidrat dan
apabila konsentrasi tinggi
protein. Dalam kulit lidah buaya terdapat
ikatan pembuluh yang bertanggung jawab Hormon
untuk transportasi zat seperti air (xilem) dan
Auxins and gibberellins
pati (floem) (Tyler V. 1993; Surjushe, A.,
Vasani, R., & Saple, 2008). Lapisan luar ini Penyembuhan luka dan anti inflamasi
mengandung turunan dari
Minerals
hidroksiantrasena, antrakuinon dan
glikosida aloin A dan B hydroxyanthrone, Calcium, chromium, copper, iron,
emodin-antron 10-C-glukosida dan khrones. manganese, potassium,
(Saccu, P. 2001; Bradley, 1992; Bruneton,
sodium and zinc
1995; Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008;
Pankaj, Sahu, 2013). Untuk menjaga kesehatan tubuh
Dibawah ini merupakan komponen Asam Salisik
kandungan zat dan fungsinya yang terdapat
Seperti kandunga aspirin
pada lidah buaya menurut Rodríguez,
Castillo, García dan Sanchez, 2005 yaitu Anal getik
Senyawa Saponins
Identifikasi Glikosida
Fungsi Pembersihan dan antiseptik
Asam amino Senyawa
Membuat 20 asam amino dan 7 esensial Identifikasi
lainnya
Fungsi
Sebagai dasar untuk membangun blok
Steroids
protein dalam tubuh dan jaringan otot
Cholesterol, campesterol, lupeol, sistosterol
Antrakuinon
Agen anti-inflamasi, sedangkan lupeol
Membuat Aloe emodin, Aloetic acid,alovin,
memiliki
anthracine
Sifat antiseptik dan
Analgetik dan anti bakteri
77 sehingga mengurangi proses antiinflamasi.
(Ito et al,1993; Haller. 1990; Pankaj, Sahu,
analgesik
2013). Kemudian, dalam lidah buaya
Gula terdapat Lupeol, merupakan kimia yang
paling aktif mengurangi peradangan dalam
Monosaccharides: Glucose and Fructose
dosis tertentu dan sterol juga dapat
Polysaccharides: berkontribusi terhadap anti-inflamasi. Lidah
Glucomannans/polymannose buaya mengandung sterol termasuk
campesterol, β-sitosterol, dan kolesterol
Anti virus dan stimulasi ssm imunitas dalam
yang dapat mengurangi inflamasi,
tubuh
membantu dalam mengurangi peradangan
Vitamin rasa sakit dan bertindak sebagai analgesik
alami (Madan, Sharma, Inamdar, Rao &
A, B, C, E, choline, B12, asam folat
Singh, 2008).
Sebagai Antioksidan (A, C, E), dan
Lidah buaya juga mengandung Antrakuinon
menetralisir radikal bebas
yang terdapat dalam lateks berfungsi
Fungi Aloe vera sebagai pencahar yang kuat, merangsang
sekresi lendir, meningkatkan penyerapan
aloe vera memiliki fungsi yang sangat
dan peristaltik usus (Ishii, Tanizawa &
bermanfaat bagi tubuh yaitu mempercepat
Takino, 1994; Pankaj, Sahu, 2013). Selain itu,
penyembuhan luka, antiinflamasi, efek
mengandung glikosida 8-
laksatif, melembabkan kulit, antidiabetes,
dihydroxyanthracene, aloin A dan B memiliki
antiseptik dan antimikrobial. Penyembuhan
efek yang sama. Efek pencahar dari Aloe
luka disebabkan oleh glukomanan dan
Vera umumnya terjadi sebelum 6 jam
giberelin berinteraksi dengan reseptor
setelah diminum dan kadang-kadang tidak
faktor pertumbuhan dari fibrobroblast yang
sampai 24 jam atau lebih. (Reynolds. 1993;
merangsang aktivitas dan proliferasi
Che, et al, 1991; Pankaj, Sahu, 2013).
sehingga meningkatkan sintesis kolagen,
meningkatkan sintesis dari asam hyaluronic Muco-polisakarida juga terdapat pada lidah
dan dermatan sulfate sehingga buaya yang memiliki fungsi membantu
mempercepat granulasi untuk dalam mengikat kelembaban kulit dan
penyembuhan luka (Chithra, G. B. Sajithal mengandung asam amino yang
and G. Chandrakasan, 1998; Hayes. 1999; menyebabkan sel kulit yang mengeras
Pankaj, Sahu, 2013). menjadi lembab dan bertindak sebagai zat
untuk mengencangkan pori-pori,
Lidah buaya juga dapat berfungsi untuk
menghambat jalur siklooksigenase, 78
mengurangi produksi prostaglandin E2 dari
mengurangi munculnya kerut jerawat atau
asam arakidonat dan mengandung
penuaan dan penurunan eritema (West and
peptidase bradikinase yang dapat
Y. F. Zhu. 2003; Pankaj, Sahu, 2013).
mengurangi pengeluaran bradikinin
Lidah buaya digunakan sebagai antiseptik dibandingkan dengan perawatan luka
karena adanya enam agen antiseptik yaitu konvensional maka aloe vera lebih efektif
lupeol, asam salisilat, urea nitrogen, asam untuk mempercepat proses penyembuhan
sinamat, fenol dan belerang. Senyawa ini dan epitalisasi jaringan kulit.
memiliki efek menghambat pertumbuhan
Efektivitas aloe vera lebih baik apabila
jamur, bakteri dan virus (Madan, Sharma,
dibandingkan dengan obat lain yang
Inamdar, Rao & Singh, 2008).
digunakan untuk mengobati luka bakar dan
Selain itu, Terdapat lima pitosterol dari Aloe biaya yang di keluarkan lebih terjangkau. Hal
vera, lophenol, 24-metil- lophenol, 24-etil- ini didukung dalam sebuah penelitian
fenol, cycloartenol dan 24-metil membandingkan lidah buaya krim yang
siklopentanol menunjukkan efek anti- mengandung Aloe vera gel bubuk 0,5%
diabetes tipe-2 tikus diabetes (Tanaka, et al, dengan sulfadiazin perak 1% cream. Hasil
2006). Aloe vera mengandung polisakarida penelitian menunjukkan dari kelompok yang
yang dapat meningkatkan insulin dalam diberikan Aloe vera 30/30 (100%) mencatat
tubuh dan menunjukkan penurunan kadar luka benar-benar sembuh pada 19 hari
gula dalam darah (Yagi, et al, 2006). sedangkan dengan dari krim perak
sulfadiazine 24/30 (80%) dan tingkat re-
Aloe vera juga mengandung emodin yang
epitelisasi dan penyembuhan parsial
efektif terhadap infektivitas herpes simplex
ketebalan luka bakar secara signifikan lebih
virus tipe I dan tipe II dan juga mampu
cepat diobati dengan lidah buaya daripada di
menonaktifkan semua virus, termasuk
diobati dengan SSD (Silver Sulfadiazine
varisela virus zoster, virus influenza, dan
Cream) (15,9 ± 2 vs 18,73 ± 2,65 hari, masing-
virus pseudorabies (Sydiskis, 1991). Selain
masing; P <0,0001) (Khorasani, et al, 2009).
itu juga, mengandung saponin yang
Sedangkan,
berfungsi sebagai anti-mikroba terhadap
bakteri, virus, dan jamur (Peter, 2002). 79
Glukomanan dan acemannan telah terbukti menurut Shahzad & Ahmed, (2013)
mempercepat penyembuhan luka, perawatan luka bakar menggunakan aloe
mengaktifkan makrofag, merangsang sistem vera lebih murah biaya yang di keluarkan
kekebalan tubuh serta antibakteri dan anti dan lebih mengurangi nyeri pada pasien di
efek viral (Pankaj, Sahu, 2013). bandingkan dengan perawatan luka bakar
dengan menggunakan SSD. Penelitian lain
Pembahasan
pada 12 ekor tikus putih diberikan luka bakar
Aloe vera dapat digunakan untuk mengobati kemudian diberikan alow vera gel dan diukur
berbagai luka terutama pada luka bakar. Hal hispatologinya. Hasil penelitian menunjukan
ini didukung dengan penelitian bahwa tikus yang di berikan aloe vera gel
Maenthaisong, et al, 2007 menyatakan akan meningkatkan pembentukan
bahwa aloe vera diberikan untuk mengobati pembuluh darah, meningkatkan kolagenasi
pada pasien luka bakar untuk derajat dan proliferasi (Hidayat, Noer & Rizaliyana,
pertama dan derajat ke dua, bila 2013).
aloe vera memiliki kekurangan yaitu tidak (Rodríguez, Castillo, García dan Sanchez,
efektif digunakan untuk mengobati luka 2005; Sahu, 2013).
bakar parsial, berdasarkan penelitian Cuttle,
KESIMPULAN DAN SARAN
et al (2008) perawatan luka dengan
menggunakan aloe vera sebagai Aloe vera (lidah buaya) terbukti sebagai
pertolongan pertama perawatan luka bakar pengobatan alternatif yang efektif untuk
pada binatang babi menunjukan tidak efektif luka bakar, tetapi tidak boleh digunakan
untuk mengurangi pertumbuhan bakteri, pada orang yang alergi. Namun perlu
mencegah terjadinya skar (bekas luka), dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
mengurangi kedalaman skar dan kecantikan dosis yang digunakan untuk mengobati luka
tampilan skar sehingga tidak di bakar.
rekomendasikan aloe vera untuk
1. Dosen STIKes Karsa Husada Garut
pertolongan pertama luka bakar parsial.
2. Dosen Fakultas Keperawatan Universitas
Aloe vera yang di gunakan untuk mengobati
Padjadjaran Bandung
luka bakar yaitu dengan aloe vera olahan
atau murni yang mengandung 10-70% gel 80
terutama pada bagian dalam aloe vera,
DAFTAR PUSTAKA
kemudian di pasteurisasi pada suhu 75-80 0C
selama kurang dari 3 menit dan setelah itu, Bradley. (1992). “British Herbal
dioleskan pada area luka bakar sebanyak 3x Compendium,” British Herbal Medicine
dalam sehari (Ramachandra and Rao, 2008). Association, Bournemouth,. [14] J.
Bruneton, “Pharmacognosy,
Aloe vera memiliki kontra indikasi dalam
Phytochemistry, Medicinal Plants,” England,
mengobati luka bakar yaitu tidak boleh
Intercept, Hampshire, 1995, pp. 434- 436.
digunakan pada orang yang mengalami
alergi terhadap aloe vera karena Brown. (1980). “A Review of the Genetic
menyebabkan iritasi pada kulit sehingga Effects of Natu- rally Occurring Flavonoids,
memperberat penyakit pasien dan Anthraquinones and Related Compounds,”
disarankan tidak boleh digunakan pada Mutation Research, Vol. 75, No. 3, , pp. 243-
pasien yang sedang hamil atau ibu menyusi 277. http://dx.doi.org/10.1016/0165-
namun harus di lakukan penelitian lebih 1110(80)90029-9
lanjut (Grundmann, 2012).
Bruneton. (1995). “Pharmacognosy,
Efek aloe vera terhadap luka bakar yaitu Phytochemistry, Medicinal Plants,” England,
menstimulasi fibroblas dan makrofag, Intercept, Hampshire, pp. 434- 436.
meningkatkan pembentukan kolagen dan
Cuttle L, Kempfh M, Phillips G E, Mill J, Hayes
sistesis proteoglikan, meningkatkan fungsi
M T, Fraser J F, et al. (2006). A porcine deep
hormon faktor pertumbuhan dan granulasi,
dermal partial thickness burn model with
antiseptik dan antiinflamasi sehingga
hypertrophic scarring. Burns. 32: 806-820
mempercepat penyembuhan luka bakar
Chithra, G. B. Sajithal and G. Chandrakasan. Hayes. (1999). “Lichen Planus: Report of
(1998). “Influ- ence of Aloe veraon Successful Treat- ment with Aloe vera,”
Glycosaminoglycans in the Matrix of Healing General Dentistry, Vol. 47, No. 3, 1999, pp.
Dermal Wounds in Rats,” Journal of 268-272.
Ethanopharmacology, Vol. 59, No. 3, pp.
Hidayat, Noer & Rizaliyana. (2013). Role of
179-186. http://dx.doi.org/ 10.1016/S0378-
Topical Extract Aloe Vera gel in Deep Burn
8741(97)00112-8.
Wound Healing in Rat. Media Jurnal
Che, T. Akao, M. Hattori, K. Kobashi and T. Rekonstruksi & Estetik Volume : 2 - No. 2
Namba. (1991). “Isolation of Human Terbit : 12-2013
Intestinal Bacteria Capable of Transforming
Ishii, Tanizawa and Y. Takino. 1994. “Studies
Barbaloin to Aloe-Emodin Anthrone,” Planta
of Aloe. V. Mechanism of Cathartic Effect.
Medica, Vol. 57, No. 1, , pp. 15-19
(4),” Biological & Phar- maceutical Bulletin,
Dat AD, Poon F, Pham KBT, Doust J. (2011). Vol. 17, No. 5, pp. 651-653. http://dx.doi.
Aloe vera for treating acute and chronic org/10.1248/bpb.17.651
wounds. Cochrane Database of Systematic
Ito, R. Teradaira, H. Beppu, M. Obata, T.
Reviews 2012, Issue 2. Art. No.: CD008762.
Nagatsu and K. Fujit. (1993). “Properties and
DOI: 10.1002/14651858.CD008762. pub2
Pharmacological Activity of
Driscoll, Patrick. (2009). Incidence and Carboxypeptidase in Aloe arborescensMill.
Prevalence of Wounds by Etiology. [Online] var. Natalen- sis Berger,” Phytotherapy
June 13, 2009. Research, Vol. 7, No. pp. S26-S29.
http://blog.mediligence.com/2009/12/13/i http://dx.doi.org/10.1002/ptr.2650070710
nci dence-and-prevalence-of-wounds-
Khorasani, G., S.J. Hosseinimehr, M.
byetiology/
Azadbakht, A. Zamani and M.R. Mahdavi,
Edelman L S, Cook L, Saffle J R. (2009). Using (2009). Aloe versus silver sulfadiazine
probabilistic linkage of multiple databases to creams for second-
describe burn injuries in utah. Burn Care
81
Research. 30:983
degree burns: a randomized controlled
Erizal. (2008). Pengaruh pembalut hidrogel
study. Surg. Today, 39: 587-591.
kopolimer polivinilpirrolidon (PVP)-κ -
karaginan hasil iradiasi dan waktu Madan, Sharma, Inamdar, Rao & Singh.
penyembuhan pada reduksi diameter luka (2008). Immunomodulatory Properties of
bakar tikus putih wistar. Indo Journal Chem. Aloe vera Gel in Mice,” International Journal
8(2): 271 – 278. of Green Pharmacy, Vol. 2, No. 3, 2008, pp.
152-154.
Haller. (1990).“A Drug for All Seasons,
Medical and Pharmacological History of Marshall JM. Aloe vera gel: What is the
Aloe,”Bulletin of the New York Academy of evidence? Pharma Jr. (1990);24:360–2.
Medicine, Vol. 66, , pp. 647-659
Nurdiana, Hariyanto, Musrifah. (2008). MS,” Journal of Agricultural and Food
Perbedaan kecepatan penyembuhan ;luka Chemistry, Vol. 49, No. 10, pp. 4526-4530.
bakar derajat II antara perawatan luka http://dx.doi.org/10.1021/jf010179c
menggunakan virgin coconut oil (cocos
Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, D. G. (2008).
nucifera) dan normal salin pada tikus putih
Aloe vera: A Short Review. Indian Journal of
(rattus novergicus) strain wistar. Skripsi.
Dermatology, 53(4), 163–166.
Malang: FK UB. Hlm 3.
doi:10.4103/0019-5154.44785.
Pankaj, Sahu, et al. (2013). Therapeutic And
Syamsuhidajat R dan Wim D J. (2005). Buku
Medicinal Uses Of Aloe Vera: A Review.
Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Hlm 72-101.
Pharmacology & Pharmacy, 2013, 4, 599-
610. Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L.,
Cheever, K.H. (2010). Medical surgical
Peter. (2002). “Aloe vera Myth or
Nursing. 12th edition. Philadephia:
Medicine?” Positive Health Publications,
Lippincott William Wilkins.
http://www.positivehealth.com/permit/Arti
cles/Aloe%20Vera/atherton.htm Sydiskis, D. G. Owen, J. L. Lohr, K. H. Rosler
and R. N. Blomster. (1991). “Inactivation of
Reynolds and A. C. Dweck. (1999). “Aloe
Enveloped Viruses by Anthraquinones
veraLeaf Gel: A Review Update,” Journal of
Extracted from Plants,” Antimicrobial Agents
Ethnopharmacology, Vol. 68, No. 1-3, , pp. 3-
and Chemotherapy, Vol. 35, No. 12, pp.
37. http://dx.doi.org/10.1016/S0378-
2463-2466.
8741(99)00085-9.
http://dx.doi.org/10.1128/AAC.35.12.2463[
Ramachandra and Rao. (2008). Processing of 125] M. Cheesbrough “Medical Laboratory
Aloe Vera Leaf Gel: A Review. Am. J. Agril. & Manual for Trop
Biol. Sci., 3 (2): 502-510, 2008.
Tyler V. (1993). The honest herbal: A sensible
Rodríguez, D. Hernández-Castillo, R. guide to the use of herbs and related
Rodríguez- García and J. L. Angulo-Sanchez, remedies. 3rd ed. Binghamton, New York:
(2005). “Antifungal Activity in Vitroof Aloe Pharmaceutical Products Press.
veraPulp and Liquid Fraction against Plant
Tanaka, et al. (2006). “Identification of Five
Pathogenic Fungi,” Industrial Crops and
Phytosterols from Aloe veraGel as
Products, Vol. 21, No. 1, pp. 81-87.
Antidiabetic Compounds,” Bio- logical and
http://dx.doi.org/10.1016/j.ind crop.
Pharmaceutical Bulletin, Vol. 29, No. 7,pp.
2004.01.002.
1418-1422. http://
Reynolds. (1993).“Martindale, the Extra dx.doi.org/10.1248/bpb.29.1418 Versloot,
Pharmaco-poeia,” 30th Edition, Vos, Ubbink, & Vermeulen. (2010). Topical
Pharmaceutical Press, London,. silver for preventing wound infection.
Cochrane Wounds Group.
Saccu, P. (2001). Bogoni and G. Procida,
10.1002/14651858.CD0064 78.pub2.
“Aloe Exudate: Cha- racterization by
Reversed Phase HPLC and Headspace GC- 82
Vogler. (1999). Vogler B, Ernst E. Aloe vera: a in Diabetes,” Diabetes Care, Vol. 26, No. 4,
systematic review of its clinical 2003, pp. 1277-1294. http://dx.doi.org/10.
effectiveness. British Journal of General 2337/diacare.26.4.1277
Practice 1999;49(447): 823–8.
Yagi, Y. Sato, Y. Miwa, A. Kabbash, S.
West and Y. F. Zhu. (2003).“Evaluation of Moustafa, K. Shimomura and A. El-Bassuony.
Aloe veraGel Gloves in the Treatment of Dry (2006). “Ribosomal DNA Sequence Analysis
Skin Associated with Occupational of DifferentGeographically Distributed Aloe
Exposure,” Vol. 31, No. 1, American Jour- nal vera Plants: Comparison with Clonally
of Infection Control, pp. 40-42. Regenerated Plants,” Saudi Pharmaceutical
Journal, Vol. 14, No. 3-4, pp. 208-211
Yeh, Eisenberg,T. Kaptchuk and R. S. Phillips.
(2003). “Systematic Review of Herbs and View publication stats
Dietary Sup- plements for Glycemic Control
PENGGUNAAN MADU SEBAGAI PERAWATAN LUKA
RINGKASAN
Penggunaan madu sebagai bahan perawatan luka, sebagai suatu pengobatan kuno yang
ditemukan kembali dan hal itu meningkatkan ketertarikan terhadap madu, dan banyak laporan
tentang keefektifannya yang sudah dipubikasikan. Hasil temuan klinis didapatkan bahwa infeksi
dapat sembuh lebih cepat, inflamasi “swelhing” dan nyeri dapat segera
dikurangi odouer terkurang,slousghing, jaringan nekrotik dapat induced, granulasi dan epitelisasi
di hasteneddan proses menyembuhkan luka dapat dipercepat dengan pembentukan jaringan
scar yang minimal.
Asam anti microbial dalam madu mencegah pertumbuhan mikroba pada luka yang lembab
(basah). Tidak seperti antiseptic tropical lainnya, madu tidak menyebabkan kerusakan
jaringan. Studi yang dilakukan terhadap binatang percobaan didapatkan hasil bahwa secara
histology madu dapat meningkatkan proses penyembuhan luka. Hal itu adalah efek langsung
nutrient yang “drowing limple out” dari sel dengan mekanisme osmosis. Stimulasi proses
penyembuhan juga disebabkan oleh asiditas/keasaman dari nadi itu sendiri. Osmosis
menyebabkan cairan madu yang kontak denganpermukaan luka dapt mencegah “dressing
sticking” sehingga tidak terasa nyeri atau terjadi kerusakan jaringan ketika dressing
diganti. Begitu banyak bukti-bukti yang mnedukung penggunaan madu, dan dari hasil penelitian
dengan teknik randomized controlled clinical trialmenunjukkan bahwa ternyata madu lebih
efektif dari pada silver sulva diazine dan poly urethane film (opsiteR) untuk menyembuhkan lika
bakar.
Abstrak
pengantar
Penyembuhan luka, baik dari cedera disengaja Luka penyembuhan melibatkan
atau intervensi bedah, melibatkan aktivitas serangkaian kompleks interaksi antara berbagai
jaringan yang rumit dari sel-sel darah, jenis jenis sel, mediator sitokin, dan matriks
jaringan, sitokin, dan faktor pertumbuhan. Hal ekstraselular. Fase-fase penyembuhan luka yang
ini menyebabkan peningkatan aktivitas sel, normal termasuk mostasis dia-, peradangan,
yang menyebabkan permintaan metabolisme proliferasi, dan eling remod-. Setiap fase
intensif untuk nutrisi. kekurangan gizi dapat penyembuhan luka berbeda, meskipun proses
menghambat penyembuhan luka, dan penyembuhan luka yang perlu terus ous, dengan
beberapa faktor gizi yang diperlukan untuk setiap fase tumpang tindih berikutnya. BE-
perbaikan luka dapat meningkatkan waktu menyebabkan penyembuhan luka yang sukses
penyembuhan dan hasil luka. Vitamin A membutuhkan darah dan nutrisi yang memadai
diperlukan untuk epitel dan pembentukan untuk dipasok ke lokasi kerusakan, kesehatan
tulang, diferensiasi selular, dan fungsi secara keseluruhan dan status gizi pasien
kekebalan tubuh. Vitamin C diperlukan untuk mempengaruhi hasil dari jaringan berusia:
pembentukan kolagen, fungsi kekebalan kerusakan. Beberapa ahli perawatan luka
tubuh yang tepat, dan sebagai antioksidan menganjurkan pendekatan holistik untuk pasien
jaringan. Vitamin E adalah antioksidan larut luka yang pertimbangan- ers hidup bersama
dalam lemak utama dalam kulit; Namun, efek faktor fisik dan psikologis, termasuk status dan
dari vitamin E pada luka bedah tidak penyakit gizi negara seperti diabetes, kanker, dan
meyakinkan. Bromelain mengurangi edema, artritis. Keast dan Orsted1 jenaka menyatakan,
memar, nyeri, dan waktu penyembuhan “Praktik terbaik membutuhkan ment assess- dari
trauma dan prosedur bedah. Glukosamin seluruh pasien, bukan hanya lubang di pasien.
tampaknya menjadi substrat tingkat- Semua faktor yang mungkin harus dieksplorasi.”
membatasi untuk produksi asam hialuronat Luka perbaikan harus terjadi dalam
pada luka. protein yang memadai adalah lingkungan fisiologis kondusif untuk perbaikan
sangat penting untuk penyembuhan luka, dan jaringan dan timbangkan regen-. Namun,
tingkat jaringan dari asam amino arginin dan beberapa faktor yang signifikan secara klinis
glutamin dapat mempengaruhi perbaikan luka diketahui menghambat penyembuhan luka, di-
dan fungsi kekebalan tubuh. Obat-obatan cluding hipoksia, infeksi, tumor, metabolisme
botani pegagan dan Aloe vera telah digunakan perintah dis seperti diabetes mellitus, adanya
selama beberapa dekade, baik topikal dan debris dan jaringan nekrotik, obat-obatan
internal, untuk meningkatkan perbaikan luka, tertentu, dan
dan penelitian ilmiah
mengeksplorasi mekanisme tindakan untuk mungkin, dengan rasa sakit yang minimal,
tumbuhan tersebut. Untuk mempromosikan ketidaknyamanan, dan jaringan parut kepada
penyembuhan luka dalam waktu sesingkat
pasien, penting untuk mengeksplorasi Douglas J. MacKay, ND - Technical Advisor, Thorne
Penelitian, Inc; Editor Senior, Pengobatan Alternatif Ulasan;
pengaruh gizi dan botani pada hasil luka. praktek swasta, Sandpoint, ID.
(Altern Med Rev 2003; 8 (4): 359-377) alamat korespondensi: Thorne Penelitian, PO Box 25,
Dover, ID 83.825 E-mail: duffy@thorne.com
melukai
hemostasis
Obat-obatan, jamu, vitamin, asam amino, atau mineral yang efek mekanisme
pembekuan darah harus dihindari sebelum operasi.
Tahap inflamasi
Tahap proliferatif
sel epitel
Zinc - diperlukan untuk sintesis DNA, pembelahan sel, dan protein sintesis
renovasi
Tahap akhir dari penyembuhan luka
adalah luka renovasi, termasuk protein
kekurangan reorganisasi dari
- menghambat luka renovasiGambar 1 merangkum fase
serat kolagen baru, membentuk struktur Tice lat- penyembuhan luka dan nutrisi yang berdampak
lebih terorganisir yang progresif terus di- lipatan pada berbagai tahapan.
luka kekuatan tarik. Proses renovasi berlanjut
hingga dua tahun, mencapai 40- 70 persen dari
kekuatan jaringan rusak di empat minggu.2
Vitamin C
Asam askorbat merupakan kofaktor
penting untuk sintesis kolagen, proteoglikan,
dan komponen organik lainnya dari matriks
intraseluler dari jaringan seperti tulang, kulit,
dinding kapiler, dan jaringan ikat lainnya.
Kekurangan asam askorbat menyebabkan
serat kolagen abnormal dan perubahan dari
matriks intraseluler yang memanifestasikan
lesi neous sebagai cuta-, adhesi miskin sel
endotelium, dan penurunan kekuatan tarik
berserat tissue.16 Manifestasi klinis dari
defisiensi asam askorbat termasuk gusi
berdarah, imunitas miskin, mudah bruis- ing
dan pendarahan, dan memperlambat
penyembuhan luka dan fractures.17 asam
askorbat diperlukan untuk droxylation hy-
prolin dan lisin residu di prokolagen, yang
diperlukan untuk rilis dan konversi
berikutnya untuk kolagen. baris
Hydroxypro- juga menstabilkan kolagen
triple-helix struc- mendatang.
Meskipun asam askorbat diperlukan
untuk perbaikan jaringan yang rusak, peneliti
telah menunjukkan manfaat vitamin C hanya
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman
2003 361
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
askorbat acid.22 Dalam sebuah studi oleh Hodges Penelitian telah menunjukkan stres fisiologis latihan
et al, empat mata pelajaran (usia 33-44) yang intens menghasilkan spesies oksigen reaktif
habis vitamin C untuk 99 hari untuk menginduksi berlebihan (ROS), meningkatkan permintaan pada
penyakit kudis. Pada hari 100, sayatan 5-cm pertahanan antioksidan system.28- 30 A elevasi
dibuat di paha kiri masing-masing subjek dan serupa ROS telah dicatat dalam luka; Oleh karena
mereka mulai oral 4, 8, 16, atau asam askorbat 32 itu, zat yang meningkatkan antioksidan jaringan
mg setiap hari. Penyembuhan Measures sured diperkirakan mendapatkan keuntungan healing.31-
dengan teknik mikroskop histologis dan elektron. 33
Hal ini menunjukkan bahwa 4 mg harian vitamin
C adalah sama efektifnya dengan 32 mg setiap
hari untuk penyembuhan luka di ini sub vitamin
C-kekurangan jects.22 Kemanjuran
menggunakan vitamin C untuk meningkatkan
penyembuhan luka pada individu non-
kekurangan ulang - induk tidak pasti. Perlu
dicatat, bagaimanapun, bahwa bahkan dosis
tertinggi dalam penelitian ini (32 mg) adalah be-
rendah RDA untuk vitamin dosis C. Tinggi dan
perbedaan besar antara dosis mungkin telah
menghasilkan perbedaan yang lebih signifikan.
Manusia tidak memiliki kemampuan
untuk menyimpan vitamin C, dan populasi
tertentu lebih cenderung kekurangan asam
askorbat, termasuk orang tua, pecandu alkohol,
pecandu narkoba, dan kurang gizi in dividuals.23
kekurangan vitamin C subklinis sedang diakui
semakin dalam populasi umum. kasus diterbitkan
menunjukkan bahwa pola makan terbatas, rawat
inap yang berkepanjangan, nesses penganiayaan
berat, dan asupan makanan yang buruk pada
anak-anak dan orang dewasa menyebabkan
kekurangan dengan clini- signifikan cal
consequences.4,24-26 Dalam satu penelitian 12
pasien dengan pasca-bedah difus perdarahan ,
masing-masing mantan-hibiting parameter
koagulasi normal, ditemukan memiliki kadar
asam askorbat plasma rendah. Setiap pasien
menerima 250-1,000 vitamin lisan mg C setiap
hari. Dalam waktu 24 jam vitamin C tion
Kewenangan tidak ada bukti lebih lanjut dari
perdarahan atau butuhkan untuk transfusi darah
berikutnya dalam pa- rawat. Para penulis
menyimpulkan kekurangan vitamin C harus
dimasukkan dalam diagnosis diferensial untuk
perdarahan nonspesifik di patients.4 bedah
Pada mamalia, asam askorbat diperlukan
untuk respon normal terhadap stres fisiologis,
dengan kebutuhan untuk asam askorbat
meningkatkan selama masa cedera atau stress.27
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 363
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Peristiwa yang menyebabkan luka, termasuk
trauma dan operasi, dianggap sebagai stres
fisiologis yang juga telah berkorelasi dengan
penurunan askorbat plasma acid.34,35
demikian, stres akut yang dialami oleh pasien
trauma atau operasi mungkin membuka kedok
marginal vitamin C kekurangan, terkemuka
gejala defisiensi.
penyembuhan luka kulit telah
ditemukan memiliki kandungan asam askorbat
lebih rendah dari jaringan utuh. Kadar vitamin
C dibandingkan dengan kulit normal di dua,
empat, tujuh, dan luka lama 14-hari-pada
hewan. kadar vitamin C menurun sekitar 60
persen pasca-luka dan tidak dipamerkan
pemulihan penuh hari 14.36 Selain itu,
rendahnya tingkat antioksidan, termasuk asam
askorbat, disertai dengan peningkatan kadar
penanda kerusakan radikal bebas telah
terdeteksi pada usia lanjut tikus luka kulit
memamerkan penyembuhan tertunda. Delapan
belas-bulan-tua tikus jantan yang terluka yang
com- dikupas untuk 3-4 bulan-tua tikus pra-
luka dan tujuh hari pasca-luka. kulit normal
tikus tua dan muda menunjukkan tidak ada
perbedaan di tenda asam askorbat con;
Namun, penurunan 59 persen dalam
kandungan asam askorbat diamati pada
jaringan luka hewan berusia dibandingkan
dengan isinya pada luka dewasa muda.
proses lar dan molekuler yang terjadi selama
perbaikan luka juga tergantung pada tion func-
kekebalan tubuh. Infeksi yang dihasilkan dari
kekebalan gangguan adalah salah satu
hambatan yang paling sering ditemui dan klinis
yang signifikan untuk luka ing.3 heal- Selain
itu, imunitas seluler dan disregulasi sitokin
dapat mengganggu luka heal- ing.38 asam
askorbat telah ditunjukkan untuk
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh di
humans.39-42 Manusia volun teers yang
tertelan 2-3 g askorbat setiap hari selama
minggu eral sev- dipamerkan ditingkatkan
neutrofil motilitas untuk stimulus kemotaktik
dan stimulasi limfosit transformation.43
neutrofil motilitas dan transformasi limfosit
juga dirangsang oleh 1 g asam askorbat
intravena dalam enam sukarelawan sehat.
Perubahan dalam kegiatan tersebut kembali
lated untuk kadar asam askorbat serum.
Glukosamin
Hyaluronic asam adalah bagian
penting dari matriks ekstraselular dan salah
satu cosaminoglycans gly- utama
dikeluarkan selama perbaikan jaringan.
Produksi asam hyaluronic oleh fibroblast
dur- ing tahap proliferatif penyembuhan luka
stimu- lates migrasi dan mitosis fibroblast
dan sel-sel epitel. Glukosamin tampaknya
menjadi substrat tingkat-membatasi untuk
asam hyaluronic synthe- sis.75 In vitro studi
menunjukkan mekanisme glukosamin pada
proses perbaikan melibatkan lation stimu-
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 370
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Tabel 1. Protokol Gizi perioperatif
Studi collagen.76 hewan menunjukkan tenda con administrasi glukosamin lisan baik sebelum sebagai
glikosaminoglikan dalam situs dari par- otot tially
pecah meningkat secara maksimal lima hari
setelah trauma dan penurunan thereafter.77 ini
menunjukkan waktu glukosamin suplementasi
tion dapat menentukan dampak terapeutik pada
luka.
uji klinis menggunakan glukosamin
untuk dukungan perioperatif kurang. Namun,
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 371
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
serta beberapa hari pertama setelah operasi
atau trauma mungkin meningkatkan produksi
asam hyaluronic dalam luka, mempromosikan
penyembuhan lebih cepat dan mungkin lebih
sedikit komplikasi yang berhubungan dengan
jaringan parut.
Arginine
Arginine adalah asam amino non-
esensial yang memainkan peran kunci dalam
protein dan sis asam amino synthe-. Hal ini
diperoleh dari diet dan berasal en-
dogenously dari citrulline dalam reaksi
dikatalisis oleh enzim arginin sintetase.
Memadai tis- sue arginin tampaknya menjadi
penting untuk perbaikan luka yang efisien
dan function.87 kekebalan tubuh
Arginine (17 g / hari) diberikan
kepada 30 eld- pasien erly (> 65 tahun) yang
mengalami cedera bedah eksperimental.
Dilengkapi tients pa- menunjukkan proline
secara signifikan lebih besar hidroksi (tanda
deposisi kolagen) dan akumulasi Tein pro di
lokasi luka, dibandingkan dengan kontrol
non-dilengkapi. Limfosit re- sponse,
menandakan aktivitas kekebalan tubuh yang
lebih besar, meningkat pada kelompok
ditambah, seperti faktor-1 insu-
pertumbuhan lin-seperti, yang merupakan
kontrol ecule mol untuk luka repair.88 Studi-
studi lain telah menemukan results.89
serupa, 90
glutamin
Glutamin digunakan oleh sel-sel
inflamasi dalam luka untuk proliferasi dan
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 374
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
sential”asam amino
dalam keadaan
tertentu, termasuk Meja 2. Pasca-operasi atau Trauma Protocol
jaringan injury.93
Glutamin dilepaskan
dari otot rangka cedera
berikut adalah
penyandang atau
operasi, yang dapat
menyebabkan Gizi Dosis
kekurangan tive eratnya
glutamin dalam otot bromelain 500-1,000 mg sehari
rangka dan usus, seperti
penyerapan usus adalah vitamin A 25.000 IU per hari
fre- quently berkurang
juga.
vitamin C 1-2 g sehari
Studi
memanfaatkan pra Seng 15-30 mg sehari
glutamin lisan dan
pasca-operasi, dan pada protein Minimum 0,8 g / kg berat badan setiap
pasien luka bakar, telah hari
menunjukkan hasil yang
Glukosamin 1.500 mg sehari
beragam. ing feed- oral
glutamin pada pasien
gery sur- tidak Direkomendasikan dari melukai sampai penyembuhan selesai.
SETELAH fect plasma
glutamin atau omset
nitrogen. glutamin
intravena pada pasien Obat-obatan botani di Luka
gery sur- sebagai
dipeptida sembilan
glutamin Ala
menunjukkan hasil yang konsisten baik pasca- pergi implantasi eksperimental tabung
operasi, seperti yang terlihat secara signifikan politetrafluoroetilena steril yang bisa nantinya akan
menurun panjang pital tetap hos- (rata-rata empat dipotong dan dipelajari untuk migrasi fibroblastik
hari atau kurang) 0,92 A kejadian secara dan deposisi kolagen. Suplementasi dengan
signifikan lebih kecil dari pneumonia, bacte- campuran ini mengakibatkan deposisi luka kolagen
Remia, dan sepsis tercatat pada pasien dengan secara signifikan lebih besar daripada di 17 kontrol
mul - trauma tiple diberikan glutamin enteral tidak mented.95 suplementasi
feedings.94 Apakah suplementasi glutamin akan Tabel 2 merangkum nutrisi direkomendasi
meningkatkan penyembuhan luka dalam waktu untuk pasca-operasi atau perawatan trauma.
kurang parah cedera individualisme als tidak
diketahui.
Campuran arginin (14 g / hari), glutamin
(14 g / hari), dan methylbutyrate beta-hydroxy-
beta (HMB) (3 g / hari) diberikan kepada 18 lansia
(> 70 tahun) individu yang kemudian di bawah -
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 375
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Penyembuhan
Centella asiatica dan Aloe vera
Centella asiatica dan Aloe vera telah
digunakan selama beberapa dekade sebagai
obat tradisional untuk luka bakar, luka, dan
bekas luka. Peningkatan penyembuhan luka
telah dilaporkan dari aplikasi topikal atau
internal dua obat tersebut botani. Terus
menggunakan tanaman ini sebagai agen
penyembuhan telah menyebabkan tists
investigasi tific dari keberhasilan mereka
sebagai agen penyembuhan luka.
Centella asiatica (Pegagan) telah
didokumentasikan untuk membantu
penyembuhan luka di beberapa entific sci-
studies.96-99 Salah satu mekanisme utama dari
aksi Centella tampaknya stimulasi tipe-1
kolagen production.100 Penelitian pada hewan
telah konsisten menunjukkan aplikasi topikal
dari Centella asiatica untuk luka dijahit secara
signifikan meningkatkan kekuatan putus dari
wound.96,99,101,102 Asiaticoside, sebuah
saponin yang diekstrak dari Centella asiatica,
dianggap salah satu yang
Ent untuk regenerasi jaringan. Sintesis fibro- murah dan kuat untuk perawatan luka; Namun, ada
ledakan dan hidroksilasi enzimatik prolin dan beberapa keterbatasan untuk menerapkan
lisin residu pada rantai kolagen membentuk hidroterapi untuk membuka luka, luka bakar, dan di
tergantung, sebagian, pada ketersediaan oxy- tients pa- dengan neuropati perifer.
gen.111 hidroterapi menggunakan aplikasi panas
dan dingin eksternal air untuk memanipulasi Diskusi
jumlah darah mengalir melalui jaringan tertentu. Penyembuhan luka hasil cepat dan-upaya
aliran darah yang cukup membawa oksigen, ficiently dalam lingkungan fisiologis kondusif
nutrisi, dan sel-sel darah merah dan putih untuk untuk regenerasi dan perbaikan jaringan. berbadan
menargetkan jaringan. Ini manipulasi ological gizi pasien pada saat trauma atau operasi
physi- dasar aliran darah dapat mendukung proses
penyembuhan luka. Hidroterapi adalah tambahan
LATAR BELAKANG
Cuka adalah zat cair yang terdiri dari asam asetat dan air, asam asetat yang diproduksi melalui fermentasi
etanol oleh bakteri asam asetat. Cuka, dari cuka Perancis, yang berarti "anggur asam," dapat dibuat
dari hampir semua sumber karbohidrat difermentasi, termasuk anggur, molase, tanggal, sorgum,
apel, pir, anggur, buah, melon, kelapa, madu, bir, sirup maple, kentang, bit, malt, biji-bijian.
Awalnya, ragi fermentasi gula makanan alami untuk alkohol. Selanjutnya, bakteri asam asetat
(Acetobacter) mengkonversi alkohol menjadi asam asetat. Ada beberapa jenis cuka yang ditemukan
seperti cuka sari apel atau cuka balsamic dan masing-masing memberikan beberapa manfaat
kesehatan. Telah diketahui oleh karena itu untuk meningkatkan mengarah ke sistem kekebalan
tubuh yang kuat. Seperti yang digunakan sebagai kompres bukan untuk konsumsi.Dalam Islam,
Nabi Muhammad telah mengatakan, "Yang terbaik dari bumbu atau bumbu cuka". Ibnu Sina, dalam
bukunya yang terkenal "The Canon of Medicine", disebutkan beberapa manfaat pengobatan
menggunakan cuka itu adalah agen pembekuan kuat, menyembuhkan luka bakar dan radang kulit,
dan mengurangi sakit kepala yang disebabkan oleh panas. Ini adalah referensi yang sangat menarik
tapi itu akan menjadi penting untuk referensi sumber ilmiah untuk mendukung ini. Dia juga
menganggap cuka suplemen pencernaan yang baik. BIN Qayyim Al-Jauziyyah juga menyebutkan
manfaat cuka dalam bukunya, Al Tabb al Nabawi (Nubuat Medicine). Dalam buku ini, ia
menyebutkan bahwa cuka anggur membantu melawan peradangan lambung dan empedu, dan
mencegah efek dari obat beracun dan jamur beracun. Ia juga mencatat bahwa cuka memuaskan
kehausan, bertindak sebagai perangsang nafsu makan, dan mencegah tumor 'dari terjadi serta
membantu dalam proses pencernaan. Salah satu manfaat kesehatan cuka putih utama adalah bahwa
hal itu membantu dalam penyerapan kalsium dan mineral penting lainnya dari makanan yang
bervariasi yang dimakan. Hal ini karena cuka mengandung asam asetat yang memiliki kemampuan
membantu tubuh menyerap mineral yang diperlukan dan kalsium (referensi di akhir). Oleh karena
itu tidak hanya membantu dalam pencernaan, tetapi juga dalam membuat tulang kuat dan dengan
demikian mencegah osteoporosis. Itu harus diingat bahwa karena kandungan yang asam, cuka harus
selalu diencerkan sebelum menelan atau dapat menyebabkan membakar hati.
A. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan membandingkan keefektifan kompres air cuka,
kompres air dingin dan kompres air dingin yang dicampur cuka.
B. METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuasieksperimental. Kami melakukan penelitian di 45 mata
pelajaran antara Jun 2011 dan Oktober 2011
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tropis di Zagazig & Hehia kota, Sharqia Governorat, rumah
sakit tersebut disebutkan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan di Mesir.
3. Subjek
C. HASIL PENELITAN
Subyek karakteristik yang ditunjukkan dalam tabel (1) menunjukkan kepada mayoritas usia
subjek adalah baik di bawah dari 20 atau 40 tahun, hampir dua pertiga adalah laki-laki, lebih
sepertiga yang berpendidikan sementara hampir separuh mahasiswa dan hampir belakangnya ketiga
yang tinggal di pedesaan luas area.
Table (1). Demographic
characteristics of studied subject (No
45 patient)
Number %
Variable
Age 14 6 18 7 31.1
-10-20 ->20 -40 - > 40- 60 ->60 13.3 40
13.6
Sex 29 16 64.4
male female 35.5
Level of education 17 6 9 13 37.8
non educated primary secondary 13.3 20
university 28.9
Occupation 7 19 5 14 15.6
House-wife Student Self 42.2
Employment Retired 11.1
31.1
Address 17 28 37.8
Urban Rural 62.2
Distribusi Persentase mata pelajaran tubuh suhu sebelum dan sesudah kompres dalam tiga
metode yang digambarkan dalam tabel (2) menunjukkan bahwa lebih dari setengah memiliki suhu
tubuh lebih dari 39 0C, hampir setengah memiliki suhu tubuh di antara 38.1- 39.1 & 60% memiliki
suhu tubuh di antara 38.1- 39.1 sebelum cuka, cuka dengan air & air kompres aplikasi masing-
masing.
Figure (2). Represent the Mean Temp after Application of Compresses by 2 Hours
Ada perbedaan dalam pengurangan utama suhu antara & dalam tiga metode. Hal ini dibandingkan dengan
menggunakan uji F & tes ANOVA dan hasilnya menunjukkan nilai yang signifikan secara statistik
(P <0,05) (Tabel 3) Untuk menggambarkan berbeda signifikan mengenai metode yang, kami
menggunakan perbandingan tiga cara dengan menggunakan uji beda kurang signifikan (uji LSD)
(tabel 4) yang menunjukkan bahwa kompresi cuka adalah cepat efektif dalam pengurangan demam
diikuti dengan cuka dengan air daripada hanya air kompres baik setelah satu & dua jam pada
perbedaan berarti kurang dari 0,05, sementara tidak ada perbedaan pada 0,01 Gambar (1, 2 & 3)
menunjukkan perbedaan 'antara sarana tiga metode kompres.
H. KESIMPULAN
Tindakan Hasil Pengurangan suhu tubuh efektif dalam menggunakan cuka kompres dibandingkan dengan
metode lain yang digunakan.
Hasil: Penurunan suhu tubuh dalam cuka kompres lebih cepat daripada air dingin & air dingin dengan
cuka setengah setengah kompres Namun, pada akhir 2 jam.
Kesimpulan Menggunakan kompres cuka lebih efektif dalam penurunan suhu tubuh pasien yang
menderita demam.
I. IMPLIKASI KEPERAWATAN