Anda di halaman 1dari 70

Luka Bakar

Pengertian

Gejala

Diagnosis

Komplikasi

Pencegahan

Diagnosis dan Pengobatan Luka Bakar


Dokter akan menilai derajat keparahan luka bakar. Bila dokter curiga pasien mengalami
gangguan organ lain akibat luka bakar, dokter akan menganjurkan pasien melakukan tes darah
atau foto Rontgen.

Dalam menangani luka bakar, pertolongan pertama perlu dilakukan sesaat setelah kejadian. Hal
ini bertujuan untuk mencegah kerusakan kulit yang lebih parah. Cara yang harus dilakukan
dalam kondisi darurat antara lain:

 Memadamkan api atau menghentikan kontak kulit dengan benda panas.


 Mengangkat benda yang masih membara dari penderita luka bakar.
 Melepaskan kain atau pakaian yang terbakar dan melekat pada kulit.
 Posisikan penderita luka bakar dalam kondisi duduk tegak, jika luka bakar terjadi di
wajah atau mata untuk membantu meredakan area yang bengkak.

Penanganan Luka Bakar di Rumah

Penanganan di rumah bisa dilakukan pada penderita luka bakar derajat 1. Cara yang harus
dilakukan antara lain:

 Mendinginkan luka bakar dengan air mengalir selama 15 menit atau lebih lama. Jangan
gunakan es atau air dingin.
 Mengonsumsi paracetamol untuk meredakan rasa nyeri.

Bila luka bakar tidak membaik, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter, dokter dapat
memberikan pengobatan berupa:

 Obat oles penghilang nyeri yang berisi


 Salep atau krim antibiotik pada luka yang timbul infeksi.
Hindari penggunaan kapas selama perawatan karena serat kapas dapat menempel pada luka
bakar dan berisiko menimbulkan infeksi.

Perawatan Luka Bakar di Rumah Sakit

Penanganan di rumah sakit perlu dilakukan untuk penderita luka bakar derajat 2 atau 3 dan
beberapa kondisi tertentu, seperti:

 Luka bakar dengan persentase area yang terbakar melebihi 20%.


 Luka bakar yang disebabkan oleh bahan kimia dan listrik.
 Luka bakar dalam yang terjadi di wajah, tangan, lengan, kaki, tungkai, alat kelamin,
bokong, dan persendian yang menimbulkan luka lepuh.
 Penderiita dalam kondisi hamil, berusia di bawah 5 tahun atau di atas 60 tahun, menderita
penyakit tertentu (diabetes, penyakit jantung, atau penyakit paru-paru).
 Penderita mengalami syok yang ditandai dengan berkeringat terus, tubuh penderita
dingin, napas pendek, lemah, dan pusing.

Khusus untuk penderita luka bakar yang mengalami syok, penanganan dapat dilakukan dengan
cara:

 Membaringkan tubuh penderita di tempat yang datar.


 Mengangkat tungkai penderita setinggi 30 sentimeter.
 Posisikan area luka bakar di atas jantung jika memungkinkan.

Ada beberapa tindakan yang dilakukan dokter dalam menangani penderita luka bakar di rumah
sakit, antara lain :

 Memasang alat bantu napas kepada penderita luka bakar di wajah atau leher, agar paru-
paru tetap mendapat pasokan oksigen.
 Pada penderita luka bakar yang mengalami syok, penderita akan diposisikan khusus dan
diberikan infus cairan. Pemberian infus cairan juga dilakukan untuk mencegah dehidrasi.
 Memasang selang makanan pada penderita luka bakar yang luas dan sulit untuk makan.
 Memberikan antibiotik jika penderita mengalami infeksi.
 Mengangkat luka parut, agar aliran darah lebih lancer dan mempercepat pertumbuhan
lapisan kulit baru.
 Jika diperlukan, dokter juga dapat menyuntikkan vaksin tetanus.

Jika penderita mengalami luka bakar yang cukup dalam, dokter akan melakukan operasi cangkok
kulit sebagai upaya penanganan lanjutan. Pada prosedur ini, jaringan parut di area luka bakar
akan diganti dengan kulit sehat yang diambil dari bagian tubuh lain.

Dokter bedah plastik juga dapat melakukan operasi rekonstruksi untuk memperbaiki penampilan
dan meningkatkan fleksibilitas sendi yang terganggu karena luka bakar. Selain itu, fisioterapi dan
psikoterapi juga dibutuhkan agar penderita dapat segera kembali beraktivitas.
Luka bakar derajat 1 ringan dapat pulih dalam waktu dua minggu sedangkan luka bakar derajat 2
atau 3 baru dapat pulih dalam beberapa bulan atau tahun. Luka bakar yang lebih serius akan
meninggalkan bekas luka di permukaan kulit.

Terakhir diperbarui: 22 February 2019


Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy
Referensi:

Bittner, et al. (2016). Acute and Perioperative Care of The Burn-Injured Patient. Anesthesiology,
122 (2), pp. 448-464
Smolle. et al. (2017). Recent Trends in Burna Epidemology Worldwide: A systematic Review.
Burns: journal of the International Society for Burn Injuries, 43 (2), pp. 249-257
British Association of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgeons (2015). Burns.
NHS Choices UK (2015). Health A-Z. Burns and Scalds.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Burns.
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Heatstroke.
MedicineNet (2018). First Aid for Burns.
Khan, A., Solan, M. Healthline. (2016). Burns: Types, Treatments and More.
Web MD (2017). Thermal Burns Treatment.
PENGARUH PEMBERIAN ALOE VERA PADA PASIEN LUKA BAKAR
“STUDI LITERATUR”
1 Andri Nugraha, 2 Urip Rahayu
Abstrak
Luka bakar mengakibatkan berbagai masalah yaitu masalah kematian, kecacatan, hilangnya
kepercayaan diri dan mengeluarkan biaya yang relatif banyak untuk penyembuhan. Penderita
luka bakar memerlukan pengobatan langsung untuk mengembalikan fungsi kulit normal. Oleh
karena itu, aloe vera digunakan sebagai terapi alternatif yang efektif serta biaya yang di keluarkan
lebih terjangkau. Penelusuran literatur ini bertujuan untuk menganalisa hasil penelitian yang
berfokus pada efek penggunaan aloe vera terhadap penyembuhan luka bakar Metode :
Penelaahan ini dilakukan dengan metode review literatur dari 9 jurnal yang didapatkan melalui
media elektronik, dengan kata kunci aloe vera, burn injury, management burn injury, dan
therapy. Hasil: aloe vera berbentuk segitiga, daun berdaging dengan tepi bergerigi, memiliki
bunga tubular kuning, mempunyai banyak biji dan memiliki panjang 30 - 50 cm dan luas dasarnya
10 cm. aloe vera diberikan untuk mengobati pasien luka bakar derajat pertama dan derajat ke
dua. Luka bakar yang diberikan aloe vera lebih cepat mengalami proses penyembuhan dan
epitalisasi jaringan kulit karena didalam aloe vera terdapat kandungan antiseptik, antiinflamasi
dan meningkatkan granulasi jairngan. Kesimpulan: aloe vera berpengaruh terhadap
penyembuhan luka bakar derajat pertama dan kedua karena aloe vera dapat meningkatkan
granulasi jaringan, antiseptik dan antiinflamasi.
Kata kunci : Aloe vera, luka bakar, terapi
Abstract
Burn injury give some effects, there are death, disabilities, loss of confidence and the high cost
of healing. Burn injury patient needs treatment conducted directly to return the skin function.
Therefore, aloe vera can be used as an inexpensive alternative treatment. Aims of the study: This
literature search aimed to analyzethe results ofstudythat focuses oneffects ofthe use
ofaloeveraforthe healing of burn injury. Method of the study:This study use literature review
method ofnine electronic journal andthe keywords used are aloe vera, burn injury, management
burn injury and therapy. Result of study:Aloeverahas a shapesuch asa triangle with tubular yellow
flowers, fleshy leaveswithjagged edges, a lot of seeds and has a length of 30-50 cm and width 10
cm. Aloe vera given to treat first and second degree burn injury patients. Burn injuries were
treated by aloe vera can heal faster and epithelializationof skin tissue because aloe vera contains
antiseptic,anti-inflammatory and increase granulation tissue. Conclusions: aloe verais possible to
heal first and second degree of burn injury because aloe vera can improve thegranulationtissue,
antisepticandanti-inflammatory.
Keyword: Aloe vera, burn injury, therapy
PENDAHULUAN satu terapi luka bakar saat ini adalah dengan
mengoleskan hidrogel sebagai obat topikal
Luka bakar adalah rusaknya sebagian
(Erizal, 2008) dan silver sulphadiazine
jaringan tubuh yang disebabkan karena
(Versloot, Vos, Ubbink, & Vermeulen, 2010).
perubahan suhu yang tinggi, sengatan listrik,
Namun, hal ini membuat perawatan luka
ledakan, maupun terkena bahan kimia.
bakar mengeluarkan biaya yang mahal
Smeltzer & Bare, 2010). luka bakar
sehingga dibutuhkan aloe vera sebagai
mengakibatkan berbagai masalah yaitu
terapi yang efektif dan biaya yang di
masalah kematian, kecacatan, hilangnya
keluarkan lebih terjangkau (Shahzad &
kepercayaan diri dan mengeluarkan biaya
Ahmed, 2013). Lidah buaya (Aloe vera)
yang relatif banyak
merupakan tanaman asli Afrika, yang
74 memiliki ciri fisik daun berdaging tebal, sisi
daun berduri, panjang mengecil pada
untuk penyembuhan (Sjamsuhidajat & Wim,
ujungnya, berwarna hijau, dan daging daun
2005).
berlendir (Yeh, Eisenberg, Kaptchuk and
Luka bakar merupakan salah satu trauma Phillips, 2003).
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-
Tujuan dari literature review ini adalah
hari, bahkan sering kali pada kecelakaan
untuk menganalisa hasil penelitian yang
masal dan paling terbanyak ditemukan
berfokus pada efek penggunaan Aloe vera
terjadi di rumah adalah luka bakar derajat II
sebagai pengobatan pada pasien luka bakar
(Nurdiana, , Hariyanto, & Musrifah, 2008).
untuk meminimalkan potensi terjadinya
Luka bakar tergolong kasus epidemik yang
infeksi selama proses perawatan.
serius dalam setiap tahun. Sebuah penelitian
di Amerika menunjukkan prevalensi pasien METODE PENELITIAN
dengan luka bakar sebanyak 10 juta kasus
Penelusuran ini dilakukan dengan metode
(Driscoll, Patrick, 2009) dan setiap tahun,
telaah literatur yang didapat melalui media
sekitar 1 juta orang menderita luka bakar
elektronik (internet). Kata kunci yang
(Edelman, 2009), sedangkan menurut
digunakan dalam penelusuran literatur
Departemen Kesehatan Replublik Indonesia
adalah aloe vera, burn injury, management
(2008) prevalensi luka bakar di Indonesia
burn injury, dan therapy. Literatur didapat
sebesar 2,2%.
dari website EBSCOhost, Proquest dan
Untuk mengatasi luka bakar harus dilakukan google scholar. Jurnal yang diperoleh
perawatan kompleks yaitu mengurangi nyeri berjumlah 23 jurnal dan yang memenuhi
pada tubuh, memerlukan perawatan di kriteria berjumlah 9 jurnal. Penulis dari
rumah sakit yang lama dengan berbagai jurnal yang didapat memiliki latar belakang
macam prosedur operasi dan waktu tenaga kesehatan dengan
rehabilitasi yang lama (Khorasani, 2009).
75
Penderita luka bakar memerlukan
pengobatan langsung untuk mengembalikan spesialisasi di bidang keperawatan,
fungsi kulit normal (Cuttle et al., 2006). Salah kedokteran spesialis kecantikan dan biologi.
Jurnal yang diambil merupakan original terjemahan oleh John Goodyew pada tahun
article sehingga data yang disajikan lengkap 1655 dari Dioscorides De Materia Medic
dan memudahkan dalam penelahaan (risalah medis). Aloe vera Pada awal 1800-an
penelitian. telah digunakan sebagai pencahar di
Amerika Serikat, tetapi di pertengahan 1930
HASIL DAN PEMBAHASAN
terjadi perubahan penggunaan lidah buaya
Sejarah Aloe Vera digunakan untuk mengobati dermatitis
kronis dan berat (Surjushe, A., Vasani, R., &
Lidah buaya atau dikenal juga sebagai Aloe
Saple, 2008)
barbadensis Mill., Aloe indica Royle, Aloe
perfoliata L. var. vera dan A. vulgaris Lam Anatomi, Fisiologi Dan Kandungan Kimia
merupakan tanaman milik keluarga Pada Aloe Vera
Liliaceae, yang ada lebih dari 360 spesies
Aloe vera (Lidah buaya) memiliki bentuk
yang diketahui (Dat AD, Poon F, Pham KBT,
yang khas dibandingkan dengan tanaman
Doust J, 2011). Nama tanaman Aloe Vera
yang lainnya yaitu aloe vera berbentuk
(lidah buaya) berasal dari berbagai bahasa
segitiga, daun berdaging dengan tepi
diantaranya yaitu kata Arab "Alloeh" yang
bergerigi, memiliki bunga tubular kuning,
berarti "zat pahit yang bersinar," sementara
mempunyai banyak biji dan memiliki
"vera" dalam bahasa Latin berarti "benar".
panjang 30 - 50 cm dan 10 cm luas dasarnya
Sedangkan, menurut bahasa mesir Aloe yang
(G. Y. Yeh, D. M. Eisenberg,T. J. Kaptchuk and
berarti "tanaman keabadian" Surjushe, A.,
R. S. Phillips, 2003; Pankaj, Sahu, 2013).
Vasani, R., & Saple, 2008).
Daun lidah buaya setiap daunnya terdiri dari
Aloe vera digunakan sebagai obat dilakukan tiga lapisan yaitu : sebuah gel yang dibagian
sejak dahulu. Pada 2000 tahun yang lalu, dalam mengandung 99% air dan sisanya
para ilmuwan Yunani menganggap lidah
76
buaya sebagai obat mujarab universal dan
Lidah buaya (Aloe vera) telah digunakan terbuat dari vitamin, glukomannans, asam
sebagai pengobatan di beberapa amino, lipid, dan sterol. (Brown, 1980; T.
kebudayaan selama ribuan tahun tertama Reynolds & A. C. Dweck, 1999; Surjushe, A.,
pada negara Mesir, India, Meksiko, Jepang Vasani, R., & Saple2008; Pankaj, Sahu, 2013).
dan China. (Pankaj, Sahu, 2013). Aloe vera Bagian dalam lidah buaya mengandung
sudah digunakan sejak zaman dahulu yaitu banyak monosakarida dan polisakarida,
di Mesir, Ratu Nefertiti dan Cleopatra vitamin B1, B2, B6, dan C, niacinamide dan
menggunakan lidah buaya sebagai kolin, beberapa bahan anorganik, enzim
kecantikan, sedangkan Alexander Agung, (asam dan alkali fosfatase, amilase, laktat
dan Christopher Columbus dehidrogenase, lipase) dan Senyawa organik
menggunakannya untuk mengobati luka (aloin, barbaloin, dan emodin) (Hayes. 1999;
prajurit (Marshall, 1990; Surjushe, A., Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008;
Vasani, R., & Saple, 2008). Referensi pertama Pankaj, Sahu, 2013).
tentang Aloe vera yang di terjemahkan
dalam bahasa Inggris adalah sebuah
Lapisan tengah aloe vera yang terdiri dari Enzim
lateks yang merupakan getah kuning terasa
Anthranol, barbaloin, chrysophanic acid,
pahit dan mengandung antrakuinon dan
smodin, ethereal oil,
glikosida (Brown, 1980; Surjushe, A., Vasani,
R., & Saple, 2008; Pankaj, Sahu, 2013), dan ester of cinnamonic acid, isobarbaloin,
lapisan luar yang tebal teridiri dari 15-20 sel resistannol
yang disebut dengan kulit, memiliki fungsi
Anti jamur dan antivirus tetapi beracun
pelindung dan mensintesis karbohidrat dan
apabila konsentrasi tinggi
protein. Dalam kulit lidah buaya terdapat
ikatan pembuluh yang bertanggung jawab Hormon
untuk transportasi zat seperti air (xilem) dan
Auxins and gibberellins
pati (floem) (Tyler V. 1993; Surjushe, A.,
Vasani, R., & Saple, 2008). Lapisan luar ini Penyembuhan luka dan anti inflamasi
mengandung turunan dari
Minerals
hidroksiantrasena, antrakuinon dan
glikosida aloin A dan B hydroxyanthrone, Calcium, chromium, copper, iron,
emodin-antron 10-C-glukosida dan khrones. manganese, potassium,
(Saccu, P. 2001; Bradley, 1992; Bruneton,
sodium and zinc
1995; Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, 2008;
Pankaj, Sahu, 2013). Untuk menjaga kesehatan tubuh
Dibawah ini merupakan komponen Asam Salisik
kandungan zat dan fungsinya yang terdapat
Seperti kandunga aspirin
pada lidah buaya menurut Rodríguez,
Castillo, García dan Sanchez, 2005 yaitu Anal getik
Senyawa Saponins
Identifikasi Glikosida
Fungsi Pembersihan dan antiseptik
Asam amino Senyawa
Membuat 20 asam amino dan 7 esensial Identifikasi
lainnya
Fungsi
Sebagai dasar untuk membangun blok
Steroids
protein dalam tubuh dan jaringan otot
Cholesterol, campesterol, lupeol, sistosterol
Antrakuinon
Agen anti-inflamasi, sedangkan lupeol
Membuat Aloe emodin, Aloetic acid,alovin,
memiliki
anthracine
Sifat antiseptik dan
Analgetik dan anti bakteri
77 sehingga mengurangi proses antiinflamasi.
(Ito et al,1993; Haller. 1990; Pankaj, Sahu,
analgesik
2013). Kemudian, dalam lidah buaya
Gula terdapat Lupeol, merupakan kimia yang
paling aktif mengurangi peradangan dalam
Monosaccharides: Glucose and Fructose
dosis tertentu dan sterol juga dapat
Polysaccharides: berkontribusi terhadap anti-inflamasi. Lidah
Glucomannans/polymannose buaya mengandung sterol termasuk
campesterol, β-sitosterol, dan kolesterol
Anti virus dan stimulasi ssm imunitas dalam
yang dapat mengurangi inflamasi,
tubuh
membantu dalam mengurangi peradangan
Vitamin rasa sakit dan bertindak sebagai analgesik
alami (Madan, Sharma, Inamdar, Rao &
A, B, C, E, choline, B12, asam folat
Singh, 2008).
Sebagai Antioksidan (A, C, E), dan
Lidah buaya juga mengandung Antrakuinon
menetralisir radikal bebas
yang terdapat dalam lateks berfungsi
Fungi Aloe vera sebagai pencahar yang kuat, merangsang
sekresi lendir, meningkatkan penyerapan
aloe vera memiliki fungsi yang sangat
dan peristaltik usus (Ishii, Tanizawa &
bermanfaat bagi tubuh yaitu mempercepat
Takino, 1994; Pankaj, Sahu, 2013). Selain itu,
penyembuhan luka, antiinflamasi, efek
mengandung glikosida 8-
laksatif, melembabkan kulit, antidiabetes,
dihydroxyanthracene, aloin A dan B memiliki
antiseptik dan antimikrobial. Penyembuhan
efek yang sama. Efek pencahar dari Aloe
luka disebabkan oleh glukomanan dan
Vera umumnya terjadi sebelum 6 jam
giberelin berinteraksi dengan reseptor
setelah diminum dan kadang-kadang tidak
faktor pertumbuhan dari fibrobroblast yang
sampai 24 jam atau lebih. (Reynolds. 1993;
merangsang aktivitas dan proliferasi
Che, et al, 1991; Pankaj, Sahu, 2013).
sehingga meningkatkan sintesis kolagen,
meningkatkan sintesis dari asam hyaluronic Muco-polisakarida juga terdapat pada lidah
dan dermatan sulfate sehingga buaya yang memiliki fungsi membantu
mempercepat granulasi untuk dalam mengikat kelembaban kulit dan
penyembuhan luka (Chithra, G. B. Sajithal mengandung asam amino yang
and G. Chandrakasan, 1998; Hayes. 1999; menyebabkan sel kulit yang mengeras
Pankaj, Sahu, 2013). menjadi lembab dan bertindak sebagai zat
untuk mengencangkan pori-pori,
Lidah buaya juga dapat berfungsi untuk
menghambat jalur siklooksigenase, 78
mengurangi produksi prostaglandin E2 dari
mengurangi munculnya kerut jerawat atau
asam arakidonat dan mengandung
penuaan dan penurunan eritema (West and
peptidase bradikinase yang dapat
Y. F. Zhu. 2003; Pankaj, Sahu, 2013).
mengurangi pengeluaran bradikinin
Lidah buaya digunakan sebagai antiseptik dibandingkan dengan perawatan luka
karena adanya enam agen antiseptik yaitu konvensional maka aloe vera lebih efektif
lupeol, asam salisilat, urea nitrogen, asam untuk mempercepat proses penyembuhan
sinamat, fenol dan belerang. Senyawa ini dan epitalisasi jaringan kulit.
memiliki efek menghambat pertumbuhan
Efektivitas aloe vera lebih baik apabila
jamur, bakteri dan virus (Madan, Sharma,
dibandingkan dengan obat lain yang
Inamdar, Rao & Singh, 2008).
digunakan untuk mengobati luka bakar dan
Selain itu, Terdapat lima pitosterol dari Aloe biaya yang di keluarkan lebih terjangkau. Hal
vera, lophenol, 24-metil- lophenol, 24-etil- ini didukung dalam sebuah penelitian
fenol, cycloartenol dan 24-metil membandingkan lidah buaya krim yang
siklopentanol menunjukkan efek anti- mengandung Aloe vera gel bubuk 0,5%
diabetes tipe-2 tikus diabetes (Tanaka, et al, dengan sulfadiazin perak 1% cream. Hasil
2006). Aloe vera mengandung polisakarida penelitian menunjukkan dari kelompok yang
yang dapat meningkatkan insulin dalam diberikan Aloe vera 30/30 (100%) mencatat
tubuh dan menunjukkan penurunan kadar luka benar-benar sembuh pada 19 hari
gula dalam darah (Yagi, et al, 2006). sedangkan dengan dari krim perak
sulfadiazine 24/30 (80%) dan tingkat re-
Aloe vera juga mengandung emodin yang
epitelisasi dan penyembuhan parsial
efektif terhadap infektivitas herpes simplex
ketebalan luka bakar secara signifikan lebih
virus tipe I dan tipe II dan juga mampu
cepat diobati dengan lidah buaya daripada di
menonaktifkan semua virus, termasuk
diobati dengan SSD (Silver Sulfadiazine
varisela virus zoster, virus influenza, dan
Cream) (15,9 ± 2 vs 18,73 ± 2,65 hari, masing-
virus pseudorabies (Sydiskis, 1991). Selain
masing; P <0,0001) (Khorasani, et al, 2009).
itu juga, mengandung saponin yang
Sedangkan,
berfungsi sebagai anti-mikroba terhadap
bakteri, virus, dan jamur (Peter, 2002). 79
Glukomanan dan acemannan telah terbukti menurut Shahzad & Ahmed, (2013)
mempercepat penyembuhan luka, perawatan luka bakar menggunakan aloe
mengaktifkan makrofag, merangsang sistem vera lebih murah biaya yang di keluarkan
kekebalan tubuh serta antibakteri dan anti dan lebih mengurangi nyeri pada pasien di
efek viral (Pankaj, Sahu, 2013). bandingkan dengan perawatan luka bakar
dengan menggunakan SSD. Penelitian lain
Pembahasan
pada 12 ekor tikus putih diberikan luka bakar
Aloe vera dapat digunakan untuk mengobati kemudian diberikan alow vera gel dan diukur
berbagai luka terutama pada luka bakar. Hal hispatologinya. Hasil penelitian menunjukan
ini didukung dengan penelitian bahwa tikus yang di berikan aloe vera gel
Maenthaisong, et al, 2007 menyatakan akan meningkatkan pembentukan
bahwa aloe vera diberikan untuk mengobati pembuluh darah, meningkatkan kolagenasi
pada pasien luka bakar untuk derajat dan proliferasi (Hidayat, Noer & Rizaliyana,
pertama dan derajat ke dua, bila 2013).
aloe vera memiliki kekurangan yaitu tidak (Rodríguez, Castillo, García dan Sanchez,
efektif digunakan untuk mengobati luka 2005; Sahu, 2013).
bakar parsial, berdasarkan penelitian Cuttle,
KESIMPULAN DAN SARAN
et al (2008) perawatan luka dengan
menggunakan aloe vera sebagai Aloe vera (lidah buaya) terbukti sebagai
pertolongan pertama perawatan luka bakar pengobatan alternatif yang efektif untuk
pada binatang babi menunjukan tidak efektif luka bakar, tetapi tidak boleh digunakan
untuk mengurangi pertumbuhan bakteri, pada orang yang alergi. Namun perlu
mencegah terjadinya skar (bekas luka), dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
mengurangi kedalaman skar dan kecantikan dosis yang digunakan untuk mengobati luka
tampilan skar sehingga tidak di bakar.
rekomendasikan aloe vera untuk
1. Dosen STIKes Karsa Husada Garut
pertolongan pertama luka bakar parsial.
2. Dosen Fakultas Keperawatan Universitas
Aloe vera yang di gunakan untuk mengobati
Padjadjaran Bandung
luka bakar yaitu dengan aloe vera olahan
atau murni yang mengandung 10-70% gel 80
terutama pada bagian dalam aloe vera,
DAFTAR PUSTAKA
kemudian di pasteurisasi pada suhu 75-80 0C
selama kurang dari 3 menit dan setelah itu, Bradley. (1992). “British Herbal
dioleskan pada area luka bakar sebanyak 3x Compendium,” British Herbal Medicine
dalam sehari (Ramachandra and Rao, 2008). Association, Bournemouth,. [14] J.
Bruneton, “Pharmacognosy,
Aloe vera memiliki kontra indikasi dalam
Phytochemistry, Medicinal Plants,” England,
mengobati luka bakar yaitu tidak boleh
Intercept, Hampshire, 1995, pp. 434- 436.
digunakan pada orang yang mengalami
alergi terhadap aloe vera karena Brown. (1980). “A Review of the Genetic
menyebabkan iritasi pada kulit sehingga Effects of Natu- rally Occurring Flavonoids,
memperberat penyakit pasien dan Anthraquinones and Related Compounds,”
disarankan tidak boleh digunakan pada Mutation Research, Vol. 75, No. 3, , pp. 243-
pasien yang sedang hamil atau ibu menyusi 277. http://dx.doi.org/10.1016/0165-
namun harus di lakukan penelitian lebih 1110(80)90029-9
lanjut (Grundmann, 2012).
Bruneton. (1995). “Pharmacognosy,
Efek aloe vera terhadap luka bakar yaitu Phytochemistry, Medicinal Plants,” England,
menstimulasi fibroblas dan makrofag, Intercept, Hampshire, pp. 434- 436.
meningkatkan pembentukan kolagen dan
Cuttle L, Kempfh M, Phillips G E, Mill J, Hayes
sistesis proteoglikan, meningkatkan fungsi
M T, Fraser J F, et al. (2006). A porcine deep
hormon faktor pertumbuhan dan granulasi,
dermal partial thickness burn model with
antiseptik dan antiinflamasi sehingga
hypertrophic scarring. Burns. 32: 806-820
mempercepat penyembuhan luka bakar
Chithra, G. B. Sajithal and G. Chandrakasan. Hayes. (1999). “Lichen Planus: Report of
(1998). “Influ- ence of Aloe veraon Successful Treat- ment with Aloe vera,”
Glycosaminoglycans in the Matrix of Healing General Dentistry, Vol. 47, No. 3, 1999, pp.
Dermal Wounds in Rats,” Journal of 268-272.
Ethanopharmacology, Vol. 59, No. 3, pp.
Hidayat, Noer & Rizaliyana. (2013). Role of
179-186. http://dx.doi.org/ 10.1016/S0378-
Topical Extract Aloe Vera gel in Deep Burn
8741(97)00112-8.
Wound Healing in Rat. Media Jurnal
Che, T. Akao, M. Hattori, K. Kobashi and T. Rekonstruksi & Estetik Volume : 2 - No. 2
Namba. (1991). “Isolation of Human Terbit : 12-2013
Intestinal Bacteria Capable of Transforming
Ishii, Tanizawa and Y. Takino. 1994. “Studies
Barbaloin to Aloe-Emodin Anthrone,” Planta
of Aloe. V. Mechanism of Cathartic Effect.
Medica, Vol. 57, No. 1, , pp. 15-19
(4),” Biological & Phar- maceutical Bulletin,
Dat AD, Poon F, Pham KBT, Doust J. (2011). Vol. 17, No. 5, pp. 651-653. http://dx.doi.
Aloe vera for treating acute and chronic org/10.1248/bpb.17.651
wounds. Cochrane Database of Systematic
Ito, R. Teradaira, H. Beppu, M. Obata, T.
Reviews 2012, Issue 2. Art. No.: CD008762.
Nagatsu and K. Fujit. (1993). “Properties and
DOI: 10.1002/14651858.CD008762. pub2
Pharmacological Activity of
Driscoll, Patrick. (2009). Incidence and Carboxypeptidase in Aloe arborescensMill.
Prevalence of Wounds by Etiology. [Online] var. Natalen- sis Berger,” Phytotherapy
June 13, 2009. Research, Vol. 7, No. pp. S26-S29.
http://blog.mediligence.com/2009/12/13/i http://dx.doi.org/10.1002/ptr.2650070710
nci dence-and-prevalence-of-wounds-
Khorasani, G., S.J. Hosseinimehr, M.
byetiology/
Azadbakht, A. Zamani and M.R. Mahdavi,
Edelman L S, Cook L, Saffle J R. (2009). Using (2009). Aloe versus silver sulfadiazine
probabilistic linkage of multiple databases to creams for second-
describe burn injuries in utah. Burn Care
81
Research. 30:983
degree burns: a randomized controlled
Erizal. (2008). Pengaruh pembalut hidrogel
study. Surg. Today, 39: 587-591.
kopolimer polivinilpirrolidon (PVP)-κ -
karaginan hasil iradiasi dan waktu Madan, Sharma, Inamdar, Rao & Singh.
penyembuhan pada reduksi diameter luka (2008). Immunomodulatory Properties of
bakar tikus putih wistar. Indo Journal Chem. Aloe vera Gel in Mice,” International Journal
8(2): 271 – 278. of Green Pharmacy, Vol. 2, No. 3, 2008, pp.
152-154.
Haller. (1990).“A Drug for All Seasons,
Medical and Pharmacological History of Marshall JM. Aloe vera gel: What is the
Aloe,”Bulletin of the New York Academy of evidence? Pharma Jr. (1990);24:360–2.
Medicine, Vol. 66, , pp. 647-659
Nurdiana, Hariyanto, Musrifah. (2008). MS,” Journal of Agricultural and Food
Perbedaan kecepatan penyembuhan ;luka Chemistry, Vol. 49, No. 10, pp. 4526-4530.
bakar derajat II antara perawatan luka http://dx.doi.org/10.1021/jf010179c
menggunakan virgin coconut oil (cocos
Surjushe, A., Vasani, R., & Saple, D. G. (2008).
nucifera) dan normal salin pada tikus putih
Aloe vera: A Short Review. Indian Journal of
(rattus novergicus) strain wistar. Skripsi.
Dermatology, 53(4), 163–166.
Malang: FK UB. Hlm 3.
doi:10.4103/0019-5154.44785.
Pankaj, Sahu, et al. (2013). Therapeutic And
Syamsuhidajat R dan Wim D J. (2005). Buku
Medicinal Uses Of Aloe Vera: A Review.
Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Hlm 72-101.
Pharmacology & Pharmacy, 2013, 4, 599-
610. Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L.,
Cheever, K.H. (2010). Medical surgical
Peter. (2002). “Aloe vera Myth or
Nursing. 12th edition. Philadephia:
Medicine?” Positive Health Publications,
Lippincott William Wilkins.
http://www.positivehealth.com/permit/Arti
cles/Aloe%20Vera/atherton.htm Sydiskis, D. G. Owen, J. L. Lohr, K. H. Rosler
and R. N. Blomster. (1991). “Inactivation of
Reynolds and A. C. Dweck. (1999). “Aloe
Enveloped Viruses by Anthraquinones
veraLeaf Gel: A Review Update,” Journal of
Extracted from Plants,” Antimicrobial Agents
Ethnopharmacology, Vol. 68, No. 1-3, , pp. 3-
and Chemotherapy, Vol. 35, No. 12, pp.
37. http://dx.doi.org/10.1016/S0378-
2463-2466.
8741(99)00085-9.
http://dx.doi.org/10.1128/AAC.35.12.2463[
Ramachandra and Rao. (2008). Processing of 125] M. Cheesbrough “Medical Laboratory
Aloe Vera Leaf Gel: A Review. Am. J. Agril. & Manual for Trop
Biol. Sci., 3 (2): 502-510, 2008.
Tyler V. (1993). The honest herbal: A sensible
Rodríguez, D. Hernández-Castillo, R. guide to the use of herbs and related
Rodríguez- García and J. L. Angulo-Sanchez, remedies. 3rd ed. Binghamton, New York:
(2005). “Antifungal Activity in Vitroof Aloe Pharmaceutical Products Press.
veraPulp and Liquid Fraction against Plant
Tanaka, et al. (2006). “Identification of Five
Pathogenic Fungi,” Industrial Crops and
Phytosterols from Aloe veraGel as
Products, Vol. 21, No. 1, pp. 81-87.
Antidiabetic Compounds,” Bio- logical and
http://dx.doi.org/10.1016/j.ind crop.
Pharmaceutical Bulletin, Vol. 29, No. 7,pp.
2004.01.002.
1418-1422. http://
Reynolds. (1993).“Martindale, the Extra dx.doi.org/10.1248/bpb.29.1418 Versloot,
Pharmaco-poeia,” 30th Edition, Vos, Ubbink, & Vermeulen. (2010). Topical
Pharmaceutical Press, London,. silver for preventing wound infection.
Cochrane Wounds Group.
Saccu, P. (2001). Bogoni and G. Procida,
10.1002/14651858.CD0064 78.pub2.
“Aloe Exudate: Cha- racterization by
Reversed Phase HPLC and Headspace GC- 82
Vogler. (1999). Vogler B, Ernst E. Aloe vera: a in Diabetes,” Diabetes Care, Vol. 26, No. 4,
systematic review of its clinical 2003, pp. 1277-1294. http://dx.doi.org/10.
effectiveness. British Journal of General 2337/diacare.26.4.1277
Practice 1999;49(447): 823–8.
Yagi, Y. Sato, Y. Miwa, A. Kabbash, S.
West and Y. F. Zhu. (2003).“Evaluation of Moustafa, K. Shimomura and A. El-Bassuony.
Aloe veraGel Gloves in the Treatment of Dry (2006). “Ribosomal DNA Sequence Analysis
Skin Associated with Occupational of DifferentGeographically Distributed Aloe
Exposure,” Vol. 31, No. 1, American Jour- nal vera Plants: Comparison with Clonally
of Infection Control, pp. 40-42. Regenerated Plants,” Saudi Pharmaceutical
Journal, Vol. 14, No. 3-4, pp. 208-211
Yeh, Eisenberg,T. Kaptchuk and R. S. Phillips.
(2003). “Systematic Review of Herbs and View publication stats
Dietary Sup- plements for Glycemic Control
PENGGUNAAN MADU SEBAGAI PERAWATAN LUKA

RINGKASAN

Penggunaan madu sebagai bahan perawatan luka, sebagai suatu pengobatan kuno yang
ditemukan kembali dan hal itu meningkatkan ketertarikan terhadap madu, dan banyak laporan
tentang keefektifannya yang sudah dipubikasikan. Hasil temuan klinis didapatkan bahwa infeksi
dapat sembuh lebih cepat, inflamasi “swelhing” dan nyeri dapat segera
dikurangi odouer terkurang,slousghing, jaringan nekrotik dapat induced, granulasi dan epitelisasi
di hasteneddan proses menyembuhkan luka dapat dipercepat dengan pembentukan jaringan
scar yang minimal.
Asam anti microbial dalam madu mencegah pertumbuhan mikroba pada luka yang lembab
(basah). Tidak seperti antiseptic tropical lainnya, madu tidak menyebabkan kerusakan
jaringan. Studi yang dilakukan terhadap binatang percobaan didapatkan hasil bahwa secara
histology madu dapat meningkatkan proses penyembuhan luka. Hal itu adalah efek langsung
nutrient yang “drowing limple out” dari sel dengan mekanisme osmosis. Stimulasi proses
penyembuhan juga disebabkan oleh asiditas/keasaman dari nadi itu sendiri. Osmosis
menyebabkan cairan madu yang kontak denganpermukaan luka dapt mencegah “dressing
sticking” sehingga tidak terasa nyeri atau terjadi kerusakan jaringan ketika dressing
diganti. Begitu banyak bukti-bukti yang mnedukung penggunaan madu, dan dari hasil penelitian
dengan teknik randomized controlled clinical trialmenunjukkan bahwa ternyata madu lebih
efektif dari pada silver sulva diazine dan poly urethane film (opsiteR) untuk menyembuhkan lika
bakar.

PENDAHULUAN Kebanyakan referensi melaporkan madu


sebagai dressing luka. Masyarakat kuno
Pada tahun 1985 editorial di Jurnal of Royal
menggunakan madu untuk pengobatan luka
Society of Medicine mengemukakan sebuah
tetapi hanya sedikir gambaran yang didapat,
opini “Pengobatan terapeutik mungkin bisa
begitu pula dengan bukti klinisnya. Dari
tidak terkontaminasi. Madu murni dapat
beberapa literature melaporkanbahwa
digunakan untuk hal tersebut”. Madu
dewasa ini telah ditemukan kembali
tersedia di berbagai komunitas walaupun
pengobatan dengan madu. Sejalan dengan
mekanisme dari beberapa bahan dapat
ketertarikan pengobatan alternative
bermanfaat dan membutuhkan investigasi
terutama sekali terhadap perkembangan
lebih lanjut, dan sekarang sudah waktunya
dari resistensi bakteri terhadap antibiotik
membuka wacana bagi pengobatan
dan juga karena adanya peningkatan madu
tradisional.
untuk dressing luka saat ini. Hal itu menjadi
kesadaran bagi para klinisi dan peneliti untuk saline rinse lainnya; dicairkan hidrogen
meneliti lebih lanjut dan mempublikasikan perokside pada luka dan alkohol disekitar
madu sebagai dressing luka. kulit, atau juga luka dapat dibersihkan
dengan eusol atau akueus 1%
chlorhexidine. Kebanyakan sebelum luka
PERTINENT: dibersihkan, luka dicuci dengan saline
sebelum diobati dengan madu, dan ketika
Akhir-akhir ini bahwa madu efektif untuk
dressing diganti.
dressing luka yang mana luka tersebut tidak
berespon terhadap terapi Banyak juga laporan yang menyatakan madu
konvensional. Banyak laporan yang dioleskan menyeluruh menutupi luka
menyatakan tentang keefektifan madu dengan dressing kering, moustly
sebagai dressing luka yang terinfeksi gauze. Jumlah madu yang digunakan
ditambahkan sebagai bagian dari obat anti bervariasi;
bacterial. Tetapi dalam literature yang
1. Lapisan tipis madu (hasil relatif jelas):
dipublikasikan lebih luas, dari studi infitro
didapatkan madu mempunyai aktifitas 2. lapisan tipis madu dengan pemberian
sebagai anti bakterial yang signifikan tetapi 2-3 kali/hari
tidak dijelaskan dalam artikel ini secara
3. Memberikan madu diseluruh
komprehensif. Akan tetapi sebagai catatan
permukaan luka sampai diluar luka.
dijelaskan kepada pembaca mengenai
median level dari aktivitas antibacterial 4. Thick layer honey.
madu yang dapat menghambat secara
5. soaking the wound generously honey
kompleks species bacteri penyebab umum
infeksi luka dengan konsentrasi 1,8% - 11% 6. Mengoleskan madu pada luka sampai
(v/v) dan mengelompokkan (collection) ¾ isi luka.
strain MRSA pada konsentrasi 1% - 4% (v/v).
7. Memberikan 15-30 ml madu pada luka
ulcer.
APLIKASI PENGGUNAAN MADU Selain itu pemberian madu diberikan untuk
dressing kemudian ditempatkan
Salah satu prosedurnya adalah sebagai
pada luka. Madu akan menyebar
berikut:
dipermukaan luka (gauze) atau soaked
1. Luka dibersihkan jika terdapat abses madu. Madu impregnated gause dapat
luka dan drainage pus dan nekrotomi digunakan untuk pack cavities of
jaringan nekrotik sebelum dilakukan wounds. Setelah luka terbungkus maka luka
dressing luka dengan madu. akan terbungkus. Pada ulcerasi servik
proses penyembuhan luka dapat dilakukan
2. Selain itu dapat digunakan prosedur
dengan memasukkan 85 ml madu ke dalam
rigorous cleancing: bersihkan luka dengan
vagina dan tahan ditempat tersenut dengan
sikat gigi dan lanjutkan dengan pemberian
tampon selama 3 hari.
hydrogen peroksida saline rinse, betadin dan
Kebanyakan dressing luka dilakukan setiap dalam atau terdapat abes pada luka, dan
hari atau 2 hari sekali atau 2-3 hari membutuhkan madu untuk pengobatannya,
sekali. Hasil penelitian menyatakan bahwa maka cara yangpraktis dengan
dressing dilakukan 1 hari atau lebih menggunakan honey packed di squeeze out
tergantung dari kebutuhan agar luka tampat toobes.
bersih dan kering. Laporan lain
menyebutkan bahwa dressing diganti 1 atau
2 kali sehari sampai luka bersih dan terjadi RASIONALNYA:
granulasi, kemudian dressing sehari sekali
Kebanyakan madu dibutuhkan perunit area
dapar dibanti. Laooran lain menyatakan
pada luka tergantung luasnya atau
penggantian dressing madi dilakukan sehari
banyaknya eksudat. Manfaat madu pada
dua kali dan dilakukuan 3 kali sehari jika luka
jaringan luka dilaporkan kemungkinan
terkontaminasi dengan urine atau feses.
menurun atau hilang jika sedikit madu yang
Beberapa laporan menyatakan bahwa berada eksudat yang banyak (kasiat madu
campuran antara lipid dan madu ternyata hilang) sebagai mana frekwensi dressing
lebih mudah menyebar di permukaan luka, yang akan berubah menyesuaikan seberapa
selain lipid dengan menggunakan castor oil cepat madu tersebut dicairkan oleh
atau 20% vaselin. Pemanasan yang eksudat. Keefektifan madu dalam
berlebihan terhadap madu mendukung menurunkan inflamsi dan eksudasi dapat
dihindari karena glukosa oxidase ensyme digunakan sebagai patokan tingkat
pada madu akan memproduksi hidrogen frekwensi penggantian dressing. Pergantian
peroxidase, komponen utama dari dressing yang sering mungkin tidak
antibacterial sangat rentan terhadap panas diperlukan untuk mencegah pertumbuhan
dan menjadi tidak aktif. bakteri, karena aktifitas anti bakterial pada
madu akan mencegah pertumbuhan
bakteri. Jika madu tidak terdeteksi oleh
eksudat, terutama jika madu dengan level
aktifitas tinggi yang dipilih.
KOMENTATOR
Tidak ada indikasi dari beberapa laporan
tentang metode aplikasi dari pemberian OBSERVASI KLINIK
madu pada luka yang digunakan sebagai
Telah dilaporakan dari studi klinik yang
dasar mengambil keputusan baik secara
bervariasi pada penggunaan madu sebagai
empiris maupun teoritis. Perbedaan metode
dressing sebagai luka infeksi yang luka itu
menunjukan perbedaan pendekatan.
menjadi steril dalam 3-6 hari, 7 hari, atau 7-
Penyebaran madu pada “dressing pad” lebih
10 hari. Hal lain telah dilaporkan bahwa
baik daripada luka dan lebih mudah
madu efektif untuk membersihkan luka
dilakukan dan mengurangi kejadian
infeksi. Juga telah dilaporkan bahwa madu
traumatik bagi pasien. Hal ini juga dapat
mencegah timbulnya nekrosis. Madu juga
lebih menutup permukaan luka. Jika luka
telah ditemukan untuk melakukan
pencegahan barier luka dan menjadi infeksi, Penulis lain mengomentari pada
mencegah infeksi silang dan menjadikan penyembuhan luka secara cepat terlihat
jaringan luka bakar agar sembuh dengan dengan dressing madu. Desottes berarti
cepat tidak terbatas sebagai infeksi pada luka menjadi tertutup. Dalam fashion
sekunder. Hal lain telah dilaporkan bahwa spektakuler dalam 90% kasus kadang-
mengelupasnya jaringan gangrene dan kadang dalam beberapa hari. Borlando
jaringan nekrotik dengan cepat diperbaiki berarti untuk penyembuhan menjadi
dengan jaringan granulasi dan menjadikan supresin dengan cepat secara khusus untuk
epitensasi lebih ketika madu digunakan derajad I dan II pada luka
sebagai dressing melalui debridement bedah bakar. Blomfield mengopini jika madu
minimun yang diminta. Hal lain juga telah mendukung proses penyembuhan ulser
diobservasi bahwa dibawah slough dressing bisul/borok dan luka bakar. Lebih baik dari
madu, nekrotik dan jaringan gangrene pada lokal apliction yang telah digunakan
tersebar sehingga hal itu dapat dilaihkan sebelumnya. Bergman telah mengobservasi
pengurangan nyeri dan hal lain telah dicatat secara klinis bahwa penyembuhanpada luka
dengan cepat dan penyebaran mudah dari terbuka lebih cepat dengan madu seperti
slough dan perpindahan cruct dari yang telah ditemukan oleh Hamdi jika itu
luka. Rapid cleancing kimia atau dipercepat making wound suitable for
debridement enzim menghailkan dari suture.
penerapan madu untuk luka telah
Telah dicatat bahwa dressing luka dengan
dilaporkan dengan tanpa bentuk erchar
madu mengikuti grafting lebih cepat,
dalam pembakar. Penulis lain mengatakan
dilaporkan juga madu menurunkan insiden
efek clencing dari madu pada luka. Hal lain
bekas skingraft dan membantu regenerasi
juga dilaporkan bahwa kotoran berpindah
kulit, membuat rekonstruksi plastik yang
dengan balutan ketika madu digunakan
tidak diperlukan. Juga dicatat bahwa
untuk dressing untuk memudahkan luka
penyembuhan luka dengan madu memberi
bersih. Madu juga dilaporkan memberikan
sedikit atau tidak ada jaringan parut.
deodorisasi dari bau luka. Madu digunakan
sebagai dressing telah dilaporkan Manfaat lain dari madu antara lain
mempromosikan bentuk dari jaringan menurunkan inflamasi udema dan eksudat,
granulasi yang bersih dan sehat. Hal lain mengabsorbsi cairan dari luka. Dibeberapa
juga telah dilaporkan untuk kasus memberikan effek penurunan nyeri
mempromosikan atau membangun lokal secara lebih cepat, menghilangkan
epitelisasi dari luka. Dumromlert reaksi alergi dan efek berbahaya pada
berkomentar pertumbuhan yang cepat dari jaringan. Selama itu dressing dengan madu
jaringan yang baru dapat dibentuk mudah diaplikasikan. Kurang lebih ada adesi
kembali. Memperbaiki nutrisi dari luka yang yang menyebabkan kerusakan jaringan
telah diobservasi juga meningkatkan aliran granulasi lokal.Menghindari perdarahan
darah dari luka telah ditemukan dalam luka ketika removing dressing. Beberapa madu
dan aliran darah yang bebas dari limfe. yang tersisa mudah dibersihkan dengan
mandi.
Comentar: observasi klinik ini menyediakan (15 mm2) yang diletakkan di kulit tikus,
in isolation, level terendah evidence upon kemudian dirawat dengan madu atau
which, sebagai dasar keputusan klinik untuk dengan gula yang memiliki komposisi
menggunakan madu sebagai alat dressing dengan madu. Penyembuhan telah terlihat
luka. Tetapi ketika dibandingkan dengan secara histologi menjadi lebih aktif dan lebih
percobaan yang secara umum digunakan dengan madu lalu dengan tanpa pengobatan
untuk dressing menunjuukan bahwa madu atau solusi gula waktu diambil untuk
memiliki beberapa kasiat yang berpotensial perbaikan komplek dari lukatelah berkurang
membuatnya sebagai bahan dressing luka secara signifikan dengan madu lalu dengan
yang sangat bermanfaat. Aspek fisik tanpa pengobatan atau dengan solusi gula
menyediakan barier protective dan secara dan nekrotik tidak pernah begiru
osmosis, menciptakan lingkungan serius. Pengobatan dengan madu
penyembuhan yang lambat. In the form of memberikan kejernihan attenation dari
solution of honey that doesnot stick to the inflamasi dan eksudasi dan regenerasi cepat
under lying wound tissues. Unsure anti dari jaringan epiferial dari luar dan
bacterial madu mencegah kolonisasi bacteri pembentukan sikatrik dengan cepat.
darilingkungan lembab ini. Anti bacterial
Pada studi eksperimen pada binatang luka
menunjukkan tidak ada kerusakan pada
yang lebih penuh telah dirawat dengan
proses penyembuhan melalui
memotong sampai 2x4 cm lapisan dari kulit
efek adversepada jaringan luka. To the
pada bagian belakang calves berbeu. Luka
contrary terlihat memiliki efek stimulasi
dibersihkan dengan madu atau
pada regenerasi jaringan. In edition
mitrovurazone atau dengan petrolatum
terdapat indikasi yang jelas dari anti
sterilisasi sebagai kontrol. Granulasi, bentuk
inflamasi.
scar dan penyembuhan menyeluruh terjadi
EVIDENTCE OF EFEKTIVE NURSE: ANIMAL lebih cepat dengan madu dari pada dengan
STUDIES nitrovurazone dan dalam kontrol latihan
histo morfological dari contoh
Pada sebuah studi percobaan
biopsi. Memberi arti lebih dalam kontrol
membandingkan antara madu dan silver
dengan mitrosulvazone lalu denganm madu
sulva diazine, dan madu+gula. Pada luka
kurang proliferasi dari fibroblast dan
bakar kulit standar 7x7 cm pertumbuhan
argioblast.
epitel dalam waktu 21 hari dengan madu dan
gula. Kemudian 28-35 hari pada silver sulva Dilain studi penelitian pada calves berbeu
diazine granulasi terlihat lebih jelas pada beda atau lebih tebal pada kulit luka, 2x4 cm,
perawatan dengan silver sulva dibuat setelah menginfekting area luka
diazine. Penampakan histologi luka pada dengan infeksi subkutaneus dan
seluruh luka yang dirawat dengan madu stapilococus areus atau prioritas untuk
menunjukkan inflamasi yang lebih sedikit luka. Aplikasi topikal dari madu,
dari pada yang dirawat dengan gula dan ampicillin ointment, dan salin sebagai
silver sulva diazine. Pada percobaan yang kontrol dibandingkan sebagai pengobatan
lain luka bakar diciptakan dengan red hot pin untuk luka. Latihan klinik dari luka dan
histomorfologikal examinition dari contoh gula, sedikit dalam pengobatan topikal
biopsi menunjukkan bahwa madu dengan madu, floral, dan paling sedikit
memberikan tingkat yang lebih cepat dari pengobatannya dengan madu floral.
penyembuhan dibandingkan dengan
Penerapan oral atau topikal dari madu
pengobatan yang lain. Reaksi inflamasi
dibandingkan dalam studi lain pada tikus,
terakhir paling besar fibroelastis dan
didalam irisan dalam 2x2 cm kulit luka,
argioblastik dalam luka. Paling cepat
dibuat pada belakang dari tikus dengan
terbawa dari jaringan konektif fibrose dan
memotong kulit. Tikus diobati dengan
epitelisasi tercepat.
penerapan topikal dari madu pada
Studi eksperimental membawa luka. Administrasi oral dari madu, atau
.................juga juga membandingkan madu intraperitoneal administrai dari madu atau
dengan ........saline, pada luka dibuat dengan pengobatan sebagai kontrol. Setelah 7 hari
ebersing kulit (10x10 mm), dibawah pengobatan tritiated praline diinjeksikan
otot. Latihan histologikalmenunjukkan untuk melayani sebagai indicator dari sitesis
bahwa thecknes dari granulasi danjarak dari kolagen dalam subsequent 24 jan
epitelisasi dari ujung jaringan luka adalah perperiode kwantitas keduanya. Dari
signifikan ................area dari luka lebih kecil sintesis dan deraja dari cross linking
secara signifikan, dalam hal itu diobat kolagen. Pada jaringan granulasi ditemukan
dengan madu (P<0,001) tidak ada yang untuk meningkatkan perbandingan
menunjukkan kumpulan, infeksi klinik. signifikanm dengan pengonatan yang tidak
terkontrol sebagai hasil dari pengobatan
Didalam studi lain pada tikus panjang 10mm
dengan madu. Pengobatan sintetik telah
telah dibuat dalam kulit dari sepasang tikus
memberikan peningkatan yang besar dari
dan luka diobati secara topikal dengan madu
pada pengobatan topikal, memberikan hasil
floral, madu dari tawon pemakan gula atau
yang lebih baik dari pada rute oral. Dalam
salin. Secara statistik meningkat significan
hubungan yang mirip studi mengikuti hal ini,
dalam tingkat penyembuhan telah dilihat
tikus diobati dengan hal yang sama tetapi
dengan pengobatanmadu floral
dalam parameter yang berbeda dipelajari
dibandingkan dengan control salin, hal ini
untuk mengkaji luka. Jaringan granulasi
menjadi lebih besar dengan obat oral dari
yang telah dibentuk telah excised dari luka
pada dengan cara topical. Pengobatan
untuk biochemical dan biofisikal dari
dengan madu dari tawon pemakan gula
perawatan luka. Isi dari DNA, protein,
memberikan tingkat lebih tinggi dari
kolagen, heksosamin dan asam uronik dan
penyembuhan. Setelah 4 hari memberikan
tensil strength. Tingkah laku, tingkat
hasil tidak lebih baik dari pemakaian dengan
kontraksi, dan tingkat epitelisasi, ditemukan
salin normal, granulasi, epitelisasi dan
untuk meningkatkan secara signifikan
jaringan fibrous terlihat histologikal
senbagai hasil dari pengobatan dengan
mencerminkan peningkatakan
madu. Pengobatan sisfemile memberikan
penyembuhan berarti sebagai penurun
peningkatan daripada penmgobatan topikal,
dalam luka. Dari jaringan granulasi dengan
sel inflamasi klinik terbesar tawon pemakan
rute intraperitoneal memberikan hasil yang tawon yang makan gula, meskipun
terbaik. penyembuhan diperbaiki dari hal ini bisa
secara sekunder pada edukatif
inframatomi. Yang memberi efek madu
KOMENTAR: floral

Studi hewan ini tetap didemontrasikan


semuanya bahwa madu mempunyai efek
BUKTI EFEKTIFITAS: STUDI KLINIK
keuntungan pada penyembuhan luka
didamping dari berbagai hasil dari Studi telah dilakukan pada pengobatan
perlengkapan antibacterial, meskipun satu dengan dressing madu pada seorang pasien
dari studi intervensi luka infeksi, hasil dengan luka recal citrant dan ulser, 47 dari
pengamatan dalam hal ini didalam garis hal ini telah dilaporkan untuk cklinical
denganpengamatannya didalam studi yang deemed a”sufficienly long time (1 bulan ke 2
lain ia menghasilkan keuntungan dari tahun) dengan pengobatan konvensional
penerapan madu tak dapat secara sekunder seperti eusol toiled dan dressing, dan
untuk pembersihan infeksi. Ada yang jelas akriflafine, sufratule, cicatrik, atau sistemik
dari aksi stimulasi ada perbandingan dan antibiotic tropical. Dengan tanpa tanda
jaringan dan pada aksi inflamatori luka atau luka meningkat dalam ukuran luka
menunjukkan bahwa efek ini tidak seperti forniers gangrene burns cancrum
mempengarui demonstrasi yang didalamnya oris dan ulches diabetik, sikles sell ulches dan
konstitusi lebih dari perlengkapan fisik tropikal ulches. Latihan mikrobiologikal dari
madu. Bahwa efek stimulasi ditunjukkan suatu luka menunjukkan bahwa
ketika madu diadnibistrasukan secara pembersihan luka dengan bacteri
oral/parenteral. Memberi saran bahwa dipersembahkan menjadi steril dengan satu
mungkin faktor pertumbuhan jaringan minggu dan hal lain berarti steril. Dalam
dipengaruhi lebih dari stimulasi satu kasus a buruli ulser, pengobatan
pertumbuhan menjadi konsekuen dari dengan madu tidak dilanjutkan setelah 2
keasaman atau perbaikan gizi minggu karena ulser meningkat cepat dalam
jaringan. Tidak ada infestigasi dilaporkan ukuran. Dalam out came dari 58 kasus lain
dari komponen responsible media untuk dilaporkan sebagai remarkable yang
pertumbuhan meningkat tetapi satu mengikuti penerapan topical dari
kemungkinan bahwa hidrogen peroksida madu. Beberapa observasi umum
diproduksi oleh madu. Perbandingan dari dilaporkan untuk hasil dari pengobatan
fibroblasf satu dalam kultural telah madu dari recal citran ini luka bisa sloughs,
ditemukan untuk menstimuli untuk hidrogen nekrotik dan jaringan gangren tersebar
peroksida pada mikrokonsentrasi nano sehingga hal tersebut dapat didaftar
molar. Penggunaan responsibel mungkin pengurangan nyeri, dengan 2-4 hari dalam
pitosemikal dari sumber yang akan dihitung gangrene formiers, cantrum oris dan
untuk keluaran yang lebih baik. Terlihat dekubitus ulser (tetapi hal ini diambil lebih
dengan madu floral dari pada madu dari panjang dalam tipe lain). sloughs dan
jaringan nekrotik berpindah secara cepat asam fusidik. Dan luka-luka tersebut masih
dengan jaringan granulasi dan melebihkan terbuka dan kultur swab
epitelisasi meliputi oedema subside weeping positif. Perkembangan secara klinis tampka
ulser dehidrasi dan luka berbau pada seluruh anak setelah 5 hari perawatan
.................rendered oderless sampai 1 dengan aplikasi topical 5-10 ml madu 2 kali
minggu. Luka burn diobati secara cepat setiap hari. Hasilnya luka tertutup bersih
tidak menjadikan koloni bakteri. dan steril dalam waktu 21 perawatan.
Sebuah studi yang sama pada 40 pasien Komentar: 3 studi diatas merupakan
separuhnya telah dirawat dengan sebuah percobaan cross over yang efektif, hal itu
bahan topical yang biasanya dan telah terutama non responsi fenus yang
gagal. Luka disebabkan oleh penyebab yang ditegagkan dengan bentuk treatmen lain
bermacam-macam: pembedahan, sebelum madu digunakan. Walaupun
kecelakaan, infeksi, tropil dan luka bentuk dari bukti isless konfincing dari pada
bakar. Rata-rata ukuran luka 57 stimulasi pengobatan pada kontrol grup
2
cm . sepertiga luka terdapat purulent, pasien, konsistensi dari hasil dan jumlah
jumlah mikroorganisme yang diisolasi dari pasien meliputi kemungkinan yang tinggi
sekret luka didapatkan 14-48 setelah 2 yang mengubah dari non healin menjadi
minggu perawatan. 7 dari pasien terdapat healin yang sudah sesua unuk kesempatan
jaringan nekrotik exised, sesudah perawatan lebih untuk mendapat aspek terapeutik dari
dengan madu dan 3 diantaranya memiliki madu. Efektif dalam peningkatan
skingraf. Dalam catatan madu penyembuhan luka yang sudah berespon
mempersempit batas luka dan luka lebih terhadap pengobatan
cepat dibersihkan. Dari 33 pasien dirawat konvensional. Mereka juga menyediakan
hanya dengan dressing madu 29 sembuh bukti-bukti yang bagus dari keefektifan anti
secara sempurna dengan kwalitas bakterial pada madu pada luka yang
penyembuhan yang bagus, rata-rata dalam terinfeksi.
waktu penyembuhan 5-6 minggu. Dalam 4
20 kasus formier gangren di manca negara
kasus yang gagal 2 disebabkan oleh kondisi
secara konservatif dengan antibiotik
umum pasien yang buruk karena
sistemik 9amoksilin oral/asam klafulanic dan
imunodepresi. 1 yang keluar dari perawatan
metronidazol. Tambahan harian madu
dengan madu karena reaksi alergi terhadap
secara topikal telah dibandingkan secara
madu, dan 1 pasien karena and one burn
restrospektif dengan 21 kasus yang
rimained stasionary after a good initial
sama. Yang menggunakan metode ortodok
respon. Studi yang lain madu digunakan
(wound debredemen, wound excicion
pada 9 anak dengan luka pembedahan yang
sekundery suhuring dan pada beberapa
terbuka, terinfeksi yang gagal dengan
kasus dengan skropal plastik rekonstruksi
perawatan konfensional, sedikitnya dalam
(mikrooranisme yang dikultur pada kedua
14 hari dengan antibiotic intravena dan
grup adalah sama). Namun demikian rata-
pembersihan luka menggunakan akueus
rata durasi hospitalisasi was slighty langer,
kloreksidin solution 0,5% W/v dan salep
aplikasi obat tpical madu menunjukkan
distinct keuntungan yang lebih dibandingkan general anestesi. 11 kasus dapat sembuh
metode ortodok. 3 orang meninggal pada secara komplit selama 7 hari, semua kasus
grup metode ortodok, dan tidak ada yang dapat sembuh dalam waktu 2
meninggal pada grup yang diterapi dengan minggu. Periode yang dibutuhkan untuk
madu. Kebutuhan akan anestesi dan operasi hospitalisasi kurang lebih 2-7 hari (rata-rata
bedah yang mahal was oviated dengan 4 ½ hari, dibandingkan dengan 9-18 hari
menggunakan madu. Respon terhadap (rata-rata 11 ½ hari), sebagai grup
pengobatan dan aliviation dari angka pembanding. 2 pasien dari grup
kesakitan lebih cepat pada kelompok yang pembanding ternyata mengalami infeksi
diobati dengan madu. Walaupun beberapa ulangan.
bakteri terisolasi dari madu, pasien yang
Studi restrospektif terhadap 156 pasien luka
mendapat pengobatan madu tidak
bakar yang dirawat di RS dalam waktu 5
menunjukkan ketidaksensitifan terhadap
tahun, 1988-1992 didapatkan 13 kasus
antibiotika, luka akan steril adalam waktu 1
diobati dengan madu dan didapatkan hasil
minggu. Manfaat dari dressing madu
yang sama dengan jika diobati dengan silver
sebagai metode alternatif dalam
sulva diazine. Percobaan persepktif
memanagemen luka, pembedahan perut
randomized control membandingkan antara
telah dikaji dengan percobaan prospektif
madu imreg nared gouze dengan obsite
selama lebih dari 2 tahun dan dibandingkan
terhadap 46 pasien pada 2 grup luka yang
dengan retrospektif pada pasien dengan usia
didresing dengan madu impreknared gouze
yang sama selama lebih dari preseding 2
menunjukkan penyembuhan yang lebih
tahun. 15 orang pasien yang mengalami
cepat secara signifakan dibandingkan jika
luka bedah stelah operasi SC (seksiosaeria).
hanya dengan didressing obsite (rata-rata
Yang diterapi dengan madu dan luka
10,8 versus 15,3 hari; p<0,001 dan kurang
diperkirakan dengan microported
dari separo kasus yang menjadi terinfeksi
berdasarkan pada metode kinvesnsional dari
pada luka yang dibersihkan dengan madu
dressing luka dengan susekuen resofuring
dbandingkan jika didressing dengan opsite
(grup komparasi 19 pasien dengan luka
(p<0,001). Dibandingkan dengan amneotik
dehisensi yang dibersihkan dengan H2O2
membrane luka bakar yang diobati dengan
dan dabin solution dibungkus dengan salin
madu mengalami penyembuhan yang lebih
saket gauze terutama untuk resuturin
cepat (rata-rata 9,4 vs 17,5 hari;
dibawah pengaruh anestesi
p<0,001). Jaringan scar yang terbentuk 8%
general. Sebagai catatan bahwa dengan
pada pasien dengan terapi madu dan 16,6%
dressing madu sloup dan jaringan mati akan
jika diobati dengan aniotik membran
digantikan oleh jaringan granulasi dan
(p,0,0001). Dibandingkan dengan slver sulfa
peningkatan epitelisasi dalam waktu 2 hari,
diazin pada luka bakan dengan prorpek
dan luka yang baru akan oderless dalam
ramdom control terhadap 104 pasien
waktu 1 minggu. Hasil yang bagus akan
didapatkan pada 33 pasien yang diterapi
didapat jika semua kasus diterapi dengan
dengan madu, 91 pasien luka rebdered steril
madu, selanjutnya penghindaran kebutuhan
selama 7 hari pada 52 pasien yang ditepi
untuk restruktur yang dibutuhkan untuk
dengan silver sulva diazin, 7% menunjukkan mencapat 1005 dengan 21hari melalui
kontro terhadap infeksi selama 7 dressing madu dan 24% dengan saliva
hari. Jaringan granulasi terlihat lebih awal suvadiazin dalam dressing madu luka lebih
pada pasien yang diterapi dengan madu ( susiden dariperubahan inflamatori akut,
rata-rata 74 vs 13,4 hari, waktu yang control lebih baik dari inferksi dan
dibuukan untuk penyemhuna luka ternyata perawatan lebih cepat diobservasi. Di
lebih pendek jika diterapi dengan dalampenyembuhan luka dengan silver
madu. Luka yang diobati dengan madu 87% sulva diazine meninjukkan reaksi
sembuh dalam waktu 15 hari dibandingkan inflamatori, dicatar terdapat epitelisasi tidak
10% yang diobati dengansilver sulfadiazine. ada skingraf disediakan untk perawatan luka
Madu juga membuat pasien tidak terlalu dengan madu tetapi tempat dari perawatan
nyeri, mengurangi ebsudate, mengurangi luka dengan silver SD converted ke dalam
iritasi luia dan ml insidense daya scar dan dan menyediakan skingraf.
kolmatur positif luka bakar. Madu juga akan
Madu juga dibandingkan dengan boiled
mempercepat epitelisasi pada 6-9 hari, efek
potato peel sebagai penutup luka bakar oaru
debridmen kimia dan perpindahan dari bau
dalam persepektif ramdomizet controlled
yang ofensisif di dalam perspektif
trial lain pada 40 pasien yang diobati dengan
randomised controled trial membandingkan
madu yang menunjukan kultur swab positif
madu dengan siver sulva diazine
pada waktu admisen punya persisten infeksi
inpregnated gouze pada comparteble fresh
setelah 7 hari. Pada pengobatan luka dengan
potongan sebagian luka bakar. Latihan
madu 100% penyembuhan 15 hari
histologi contoh biopsi batas luka
membandingkan dengan 50%
sebagaimana observasi klinik dari perawatan
daripengobatan luka dengan Boiled potato
penyembuhan luka dibuat untuk mengkaji
feel draiting. Waktu utama untuk
efek relatif pada perawatan luka dalam 2
penyembuhan 10,4 hari dengan boiled fell
grup dari 25 pasien. Waktu diambil untuk
adalahb erbeda secara signifikan (p<0,001).
penyembuhan adalah signifikan lebih
pendek dengan grupo pengobatan madi
(p<0,001). Dari pengobatan luka dengan
KOMENTAR:
madu 84% menunjukkan keparahan
epitelisasi dengan hari ke 7, 100% dengan 21 Laporan daripercobaan pasien dengan
hari di dalamperawatan luka dengan siver tousnears gangrene telah dikritisi untuk
sulva diazine epitelisasi terjadi pada hari ke kegagalan kecukupan 2 grup pasien sehingga
7 dari 72% dan 84% dalam 21 hari. Bakteri hal ini dapat diketahui untuk hal tertentu
histology dari aktif reperatif meninjukkan bahwa hal itu bisa dibandingkan. Hal ini juga
dalam 80% dari penyembuhan luka dengan ditunjukkan bahwa secara statistic akan
dressing madu sampai hari ke 7 dengan telah tidak ada perbedaan secara reliable
inflasi minimal pada pengobatan luka didalam mortalitas antara 2 group,
dengan silver sulvadiazin 52% menunjukkan meskipun demikian percoban menunjukkan
reparative activity dengan perubahan bahwa dressing sederhana dengan madu
inflasipada hari ke 7. reparative activity adalah pengobatan yang sangat efisien
untuk fulminant. Penyebaran infeksi secara secara adekuatif dan menunjukan hasil
cepat ang biasanya diobati secara agreif statistis yang signifikan dari subjek yang luas
meskipun opini kuno bahwa jaringan dan menyediakaqn bakteri yang terpercaya
nekrosis dipindah karena hal ini sebagai dressing dengan madu adalah pengobatan
sumber substandi noknis dengan difuse ke yang terbaik untuk luka bakar supervisual.
dalam luka, percobaan ini dan percobaan
lain pada infected destruction pada perut
telah ditunjukkan bahwa hal ini penting
ketika madu diterapkan pada luka,
RESIKO DAN ADVERSE EFEK
theslough dan jaringan tissue menjadi cepat
berpindah dengan kimia atau aksi debreding Tidak ad adverse efek yang ditemukan pada
enzin dari madi. beberapa study penerapan madu sebagai
obat topical pada experiment pada hewan.
Percobaan menghubungkan infected
Penelitian ini meliputi histological
destruktif abdominal wounds dengan
examination pada jaringan yang diobati.
pasangan tertutup grop control
Madu telah digunakan secara topical pada
menunjukkan dengan jelas bahwa dressing
luka lebih dari 1000 tahun yang lalu tanpa
dengan madu lebih efektif dari pada
menenjukan adanya efek negative. Berbagai
pengobatan konvensional dari control group
laporan yang dipublikasikan pada klinikal
di dalam dapat penyembuhan luka
pada luka terbuka menyebabkan tidak lebih
sebagaimana ofiating kebebasan sufurin
dari stransrent stighging sensasi pada
meskipun demikian pengobatan
beberapa pasien. Selain pada 2 kasus diman
konvenional dengan antiseptic yang dapat
nyeri akibat aplikasi madu tidak dapat di
merusak jaringan dan dapat merusak
toleransi.
jaringan dan menghambat penyembuhan
luka. Meskipun secara umum digunakan Telah dilaporkan sesuai transent stinging
adalah mungkin tidak dan kemerahan pada mata segera setelah di
sebagai benchmark terlihat relefan dengan beri madu dalam mata setelah segera diberi
prosedur efektif dari madu. Studi dari madu, tetapi hal ini tidak dapat digunakan
pengobatan pasien luka bakar dengan madu sebagai alasan untuk menghentikan
membandingkan hal-hal pengobatan pengobatan pada 102 kasus pada
dengan silver sulva diazine, meskipun percobaan pada pengambilan untuk
demikian menunjukkan bahwa model efektif penggunaan optal logical. Secara umum
atau lebih efektif dengan perawatan luka penerapan madu secara optikal pada luka
bakar topical yang digunakan secara luas di terbuka dilaporkan to be soothing
waktu modern. Meskipun studi untukmenghilangkan nyeri tidak teiritasi,
restrospektif tidak memberikan detail pada tidak menyebabkan nyeri saat di dressing
kasus untuk diijinkan hal ini ditepiskan jika tidak terdapat reaksi sekunder.
pengobatan kasus dengan silver sulfadialin,
Alergi terhadap madu jarang terjadi,
the prospective randomized controlled trails
mungkin terdapat reaksi alergi pada pollen
adalah suatu desain yang dapat menjelaskan
asam protein dari lebah yang lain.dilaporkan
dari hasil studi klinis dimana madu menggunakan madu dapat diatasi
digunakan pada luka terbaru padfa 1 pasien, denganpenggunaan dressing sekunder yang
menunjukan tidak alergi ats reaksi yang efektif sehingga madu terlindungi dari
merugikan. Bagaimanapun kejadian serangga.
perdarahan minor segera setelah pemberian
Keuntungan madu untuk digunakan dressing
madu telah disebutkan dalam referensi pada
luka, madu menjaga kelembaban untuk
kasus yang tidak tercatat. Referensi telah
lingkungan, penyembuhan luka sehingga
menunjukkan bahwa terjadi dehidrasi pada
mencegah bakteri tumbuh walaupun ketika
jaringan jika madu tersebut diberikan pada
luka sudah terinfeksi. Hal ini sangat efektif
luka tetapi hal itu dapat diperbaiki dengan
dari artirendering pada steril yang terinfeksi
penggunaan saline. Karena madu
secara serius tanpa efek samping dari
mengandung > dari 40% glucose yang secara
antibiotic dan sangat efektif melawan
teoritis beresiko terjadinya kadar
bakteri yang resistensi terhadap antibiotika
glukosedarah terhadap diabetes ketika
straines.komponen anti bakterialdan
diberikan secara topical pada luka terbuka
ulskorbsi juga menyediakan barier terhadap
yang luas.
infeksi silang luka. Hal ini juga menyediakan
Madu kadang-kadang berisi spora dari suplai glukosa untuk leukosi. Untuk
clostridia yang beresko kecil terhadap luka respiratory burst yang memproduksi
botulism, meskipun demikian tidak ada dari hydrogen peroksida, komponen yang
beberapa laporan yang dipublikasikan pada dominan dari aktifitas anti bacterial dari
penerapan klinik dari madu pada luka makrofag. Selebihnya menyebabkan
terbuka yang telah madu tersebut substrat yaitu glikosis yang mana
digunakan secara steril. Tidak ada laporan mekanisme utamanya adalah memproduksi
dari beberapa tipe infeksi yang dihasilkan energi bagi makrofag sehingga hal tersebut
dari penerapan madu sebagai pengobat dari makrofag dapat berfungsi di jaringan
luka. Jika sporagerminated, berbagai sel yang rusak dan eksudat dimana suplai O2
vegetatif seperti clostridia akan obligade sedikit. Keasaman dari madu(< PH 4) juga
yang tidak akan bisa hidup bila diberikan dapat meningkatkan aktifasi mikrobakterial
hidrogen peroksida secara umum pada yang dimiliki o2 makrofasi sebagaimana
madu, tetapi penggunaan madu sebagai PH asam di dalam vakuola yang digunakan
dressing luka. Itu ada pendapat yang untuk membunuh bakteri. Glukosa dalam
berlawanan, namun demikian alas an tingkat tinggi dalam madu dapat digunakan,
menggunakan dasar resiko kemungkinan bakteri yang memgnginfeksi untuk
menyebabkan luka botulism dapat diterima mendapatkan asam amino dari serum dan
secara obyektif, efek negative penggunaan sel mati. Hal itu dapat membentuk asam
madu diatasi dengan radiasi sinar laktat yang berasal dari ammonia, amin,
gammayangdapat membunuh spora serta komponen sulfur yang menyebabkan
clostridium B. oleh madu tampa mengurangi malabsorbsi pada luka.
efek bacterial. Masalah dari atraktion dari
Madu memberikanjangka waktu yang cepat
serangga dan semut untuk dressing
untuk regenerasi jaringan dan penurunan
proses inflamasi, edema, eksudat dan penyembuhan perbandingan biaya yang
mallodone pada luka didasarkan pada dikeluarkan 480 F. untuk perawatan dengan
observasi klinis dan hasil dari studi hewan debrisand dibandingkan 7,5 F dengan
dan percobaan klinis. Bahan antibacterial perawatan madu 70$ untuk perawatan
membersihkan infeksi dengan mencegah dengan antibiotic disbanding 2$ pengobatan
produksi metabolisme bakteri yang dengan madu, 40$ perawatan dengan
responsible untuk kondisi kontrari. Tetapi duoderum dibandingkan 8$ perawatan
madu memiliki efek anti inflamatori dengan madu. Observasi yang lain pada
dantropik secara langsung pada jaringan penurunan pengeluaran biaya antibiotic,
luka sebagaimana di dasarkan pada hasil lama rawat menurun sedikitnya ½ dari
percobaan hewan dimana tidak didapatkan perawatan biasa. Disamping itu pembiayaan
infeksi bacteri, madu dapat diharapkan untuk debridement dan skingraf menjadi
memiliki efek nutrisi secara langsung pada tidak perlu ketika madu digunakan. Madu
regenerasi jaringan karena mengandung juga merupakan bahan pertolongan
asam amino, vitamin dan trace pertama yang bagus terutama untuk luka
elemen. Osmolaliti yang tinggi di madu pasien yang dapat terinfeksi sebelum
menyebabkan produksi limposit yang dirawat secara medis. Madu itu mudah
menyediakan nutrisi untuk regenerasi didapat dan digunakan. Sebagian
jaringan yang mana hanya dapat tumbuh penyediaan antiinflamasi secara
sepanjang titik granulasi. Penyembuhan segera. Pengobatan dengan madu juga akan
terhambat jika sirkulasi buruk atau jika menyediakan anti bakteri yang akan
pasien poorlynourished juga telah mempunyai aksi dan membuat barier
dianjurkan pada kondisi penurunan turgor terhadap infeksi lanjut.
dengan pemberian madu dapat
meningkatkan oksigenasi jaringan terdapat
keuntungan secara ekonomis dengan
menggunakan madu sebagai dressing luka
jika dibandingkan biaya pengobatan secara
konvensional dan pembiayaan akhir selama
menjalani pengobatan sampai
UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL 96% DAUN KEDONDONG (Spondias dulcis P.) TERHADAP
PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN BERDASARKAN JUMLAH
MAKROFAG

PENDAHULUAN 2013). Kebanyakan pasien dengan luka


bakar memerlukan manajemen dalam
Luka bakar adalah suatu bentuk perawatan intensif, biasanya di sebuah
kerusakan atau kehilangan jaringan pusat spesialis luka bakar . Tujuan
disebabkan kontak dengan sumber yang pengobatan harus mengurangi komplikasi
memiliki suhu yang sangat tinggi (misalnya sistemik dan memastikan manajemen
api, air panas, bahan kimia, listrik dan bedah cepat luka bakar (Ansermino dan
radiasi) atau suhu yang sangat rendah Hemsley 2004).
(Moenadjat 2009). Luka bakar yang parah Salah satu bentuk sediaan farmasi
mengakibatkan reaksi emosional yang kuat yang digunakan untuk pengobatan luka
pada kebanyakan orang, termasuk tenaga bakar adalah Bioplacenton dalam bentuk gel
kesehatan yang dihadapkan pada momok yang mengandung ekstrak sapi plasenta dan
rasa nyeri, cacat dan potensi kematian antibiotik neomycin dan air (Kalbe 2013).
(Herndon 2012). Luka bakar merupakan Pada peneitian yang dilakukan Silalahi dan
suatu bentuk seberat-berat trauma dengan Chemayanti (2015) menunjukkan bahwa
morbiditas dan mortalitas tinggi; hidrolisis VCO memiliki efektivitas yang lebih
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak tinggi untuk penyembuhan luka bakar
awal (fase akut) sampai fase lanjut secara dibandingkan bioplasenton. Selain itu pada
berkesinambungan (Moenadjat 2009). penelitian yang dilakukan Tungadi R dan
Penyebab luka bakar paling utama Widysusanti A (2015) juga menunjukkan
yaitu berasal dari api kecelakaan domestik bahwa gel ekstrak daun trembesi memiliki
maupun kecelakaan di tempat kerja. efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan
Terdapat 275 pasien, 203 diantaranya bioplasenton. Saat ini sedang ini sedang
dewasa. Jumlah kematian pada pasien dikembangkan terapi luka bakar melalui
dewasa yaitu 76 pasien (27,6%). Diantara pemberian topikal dengan ekstrak herbal
pasien yang meninggal, 78% disebabkan (Gauglitz et al. 2011). Terapi topikal dinilai
oleh api, luka bakar listrik (14%), air panas efektif mengatasi komplikasi luka bakar
(4%), kimia (3%), dan metal (1%). Hampir karena mudah diserap kulit dan fungsi
semua luas luka bakar adalah deep dermal melembabkan bertahan lebih lama (Friess
(derajat 2) dan full thickness (derajat 3). 1998). Sehingga dibutuhkan suatu produk
Penyebab kematian yaitu septicaemia baru untuk terapi luka bakar diindustri
(42,1%), kegagalan organ multipel (31,6%), kesehatan (Plas et al. 2005).
systemic inflammatory response syndrome Tanaman kedondong merupakan
(17,6%), dan acute respiratory distress tanaman buah atau tanaman kebun yang
syndrome (87,6%) (Martina dan Aditya terdapat hampir di seluruh daerah tropis.
Banyak manfaat pada buah, daun dan kulit Pendekatan secara ilmiah daun
batangnya misalnya untuk pengobatan kedondong untuk penyembuhan luka sangat
borok, kulit perih, dan luka bakar (Prihatman berkaitan dengan antibakteri, antiinflamasi,
2004). Skrining fitokimia menunjukan antioksidan dan didasarkan pada kandungan
adanya berbagai konstituen bioaktif dalam beberapa senyawa pada gerusan daun
ekstrak daun kedondong seperti flavonoid, kedondong yang telah dilakukan
tanin, alkaloid, saponin dan terpenoid sebelumnya positif memiliki efek terhadap
(Aminul et al. 2013). Senyawa-senyawa penyembuhan luka bakar. Atas dasar inilah
flavonoid merupakan kelompok senyawa penelitian akan dilanjutkan ke tahap ekstrak
polifenol terbesar yang terdapat di alam etanol daun kedondong terhadap
yang bersifat sebagai antioksidan (Frengki penyembuhan luka bakar pada tikus putih
2007). Saponin bermanfaat untuk jantan. Pada penelitian ini dilakukan
mempengaruhi kolagen (tahap awal pengamatan secara histopatologi dengan
perbaikan jaringan) dengan menghambat menghitung jumlah makrofag pada hari
produksi jaringan luka yang berlebihan ketiga dan kesepuluh pasca cidera luka
(Qomariah dkk. 2014). Sedangkan tanin bakar.
berfungsi sebagai astringen yang dapat
menciutkan pori-pori kult, menghentikan B. PERMASALAH PENELITIAN
eksudat dan pendarahan yang ringan Berdasarkan latar belakang di atas,
sehingga dapat mencegah pendarahan yang maka dapat diidentifikasikan masalah
biasa timbul pada luka (Izzati 2015). sebagai berikut: Apakah gel ekstrak etanol
Ekstrak daun kedondong terbukti 96% daun kedondong (Spondias dulcis P.)
memiliki aktivitas antioksidan, selain itu memiliki aktivitas dalam menurunkan
pada dosis 400 μg dan 800 μg memiliki jumlah makrofag pada proses penyembuhan
aktivitas antibakteri pada sejumlah bakteri luka bakar pada tikus putih jantan?
seperti Bacillus subtilis, Bacillus cereus,
Sarcina lutea, Staphylococcus aureus, C. TUJUAN PENELITIAN
Escherichia coli, Salmonella typhi, Shigella Penelitian ini bertujuan untuk
boydii, Shigella dysentery, Pseudomonas mengetahui dan membuktikan aktivitas dari
aeruginosa, dan Candida albicans (Aminul et gel ekstrak etanol 96% daun kedondong
al. 2013). Penelitian selanjutnya dilakukan (Spondias dulcis P.) dalam menurunkan
oleh Mahardita (2016) menyatakan bahwa jumlah makrofag terhadap proses
ekstrak daun kedondong dengan penyembuhan luka bakar pada tikus putih
konsentrasi 12,5%, 25%, 50% mampu jantan.
memberikan aktivitas inflamasi. Penelitian
yang berkaitan yaitu pemberian daun D. MANFAAT PENELITIAN
kedondong dan minyak kelapa dapat Penelitian ini bermanfaat untuk
memperbaiki gambaran histopatologi luka memberikan informasi kepada masyarakat
bakar pada tikus putih sehingga lebih efektif dan akademisi sebagai salah satu
dalam mempercepat proses penyembuhan pengobatan alternatif dalam mempercepat
luka bakar (Balqis dkk. 2013). penyembuhan luka bakar, menambah
pengetahuan dibidang farmakologi tentang
pengaruh gel ekstrak etanol daun
kedondong (Spondias dulcis P.) dalam
menurunkan jumlah makrofag terhadap
proses penyembuhan luka bakar pada tikus
putih jantan.
Dukungan nutrisi untuk
Penyembuhan Luka
Douglas MacKay, ND,
dan Alan L. Miller, ND

Abstrak
pengantar
Penyembuhan luka, baik dari cedera disengaja Luka penyembuhan melibatkan
atau intervensi bedah, melibatkan aktivitas serangkaian kompleks interaksi antara berbagai
jaringan yang rumit dari sel-sel darah, jenis jenis sel, mediator sitokin, dan matriks
jaringan, sitokin, dan faktor pertumbuhan. Hal ekstraselular. Fase-fase penyembuhan luka yang
ini menyebabkan peningkatan aktivitas sel, normal termasuk mostasis dia-, peradangan,
yang menyebabkan permintaan metabolisme proliferasi, dan eling remod-. Setiap fase
intensif untuk nutrisi. kekurangan gizi dapat penyembuhan luka berbeda, meskipun proses
menghambat penyembuhan luka, dan penyembuhan luka yang perlu terus ous, dengan
beberapa faktor gizi yang diperlukan untuk setiap fase tumpang tindih berikutnya. BE-
perbaikan luka dapat meningkatkan waktu menyebabkan penyembuhan luka yang sukses
penyembuhan dan hasil luka. Vitamin A membutuhkan darah dan nutrisi yang memadai
diperlukan untuk epitel dan pembentukan untuk dipasok ke lokasi kerusakan, kesehatan
tulang, diferensiasi selular, dan fungsi secara keseluruhan dan status gizi pasien
kekebalan tubuh. Vitamin C diperlukan untuk mempengaruhi hasil dari jaringan berusia:
pembentukan kolagen, fungsi kekebalan kerusakan. Beberapa ahli perawatan luka
tubuh yang tepat, dan sebagai antioksidan menganjurkan pendekatan holistik untuk pasien
jaringan. Vitamin E adalah antioksidan larut luka yang pertimbangan- ers hidup bersama
dalam lemak utama dalam kulit; Namun, efek faktor fisik dan psikologis, termasuk status dan
dari vitamin E pada luka bedah tidak penyakit gizi negara seperti diabetes, kanker, dan
meyakinkan. Bromelain mengurangi edema, artritis. Keast dan Orsted1 jenaka menyatakan,
memar, nyeri, dan waktu penyembuhan “Praktik terbaik membutuhkan ment assess- dari
trauma dan prosedur bedah. Glukosamin seluruh pasien, bukan hanya lubang di pasien.
tampaknya menjadi substrat tingkat- Semua faktor yang mungkin harus dieksplorasi.”
membatasi untuk produksi asam hialuronat Luka perbaikan harus terjadi dalam
pada luka. protein yang memadai adalah lingkungan fisiologis kondusif untuk perbaikan
sangat penting untuk penyembuhan luka, dan jaringan dan timbangkan regen-. Namun,
tingkat jaringan dari asam amino arginin dan beberapa faktor yang signifikan secara klinis
glutamin dapat mempengaruhi perbaikan luka diketahui menghambat penyembuhan luka, di-
dan fungsi kekebalan tubuh. Obat-obatan cluding hipoksia, infeksi, tumor, metabolisme
botani pegagan dan Aloe vera telah digunakan perintah dis seperti diabetes mellitus, adanya
selama beberapa dekade, baik topikal dan debris dan jaringan nekrotik, obat-obatan
internal, untuk meningkatkan perbaikan luka, tertentu, dan
dan penelitian ilmiah

kini mulai memvalidasi khasiat dan

mengeksplorasi mekanisme tindakan untuk mungkin, dengan rasa sakit yang minimal,
tumbuhan tersebut. Untuk mempromosikan ketidaknyamanan, dan jaringan parut kepada
penyembuhan luka dalam waktu sesingkat
pasien, penting untuk mengeksplorasi Douglas J. MacKay, ND - Technical Advisor, Thorne
Penelitian, Inc; Editor Senior, Pengobatan Alternatif Ulasan;
pengaruh gizi dan botani pada hasil luka. praktek swasta, Sandpoint, ID.

(Altern Med Rev 2003; 8 (4): 359-377) alamat korespondensi: Thorne Penelitian, PO Box 25,
Dover, ID 83.825 E-mail: duffy@thorne.com

Alan L. Miller, ND - Technical Advisor, Thorne Penelitian,


Inc; Editor Senior, Pengobatan Alternatif Ulasan.

alamat korespondensi: Thorne Penelitian, PO Box 25,


Dover, ID 83.825 E-mail: alanm@thorne.com
diet kekurangan protein, vitamin, atau mineral. eritema, pembengkakan, dan kehangatan, dan sering
Selain itu, peningkatan kebutuhan metabolisme dikaitkan dengan nyeri. Respon inflamasi
yang dibuat oleh peradangan dan aktivitas selular meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, yang
di penyembuhan luka, yang mungkin mengakibatkan migrasi neutrofil dan monosit ke
memerlukan peningkatan protein atau asam sekitarnya
amino, vitamin, dan minerals.2
Tujuan dalam manajemen luka adalah
untuk menyembuhkan luka dalam waktu
sesingkat mungkin, dengan rasa sakit yang
minimal, ketidaknyamanan, dan jaringan parut
kepada pasien. Di lokasi penutupan luka bekas
luka yang fleksibel dan halus dengan kekuatan
tarik tinggi yang diinginkan. Memahami proses
penyembuhan dan pengaruh gizi pada hasil luka
sangat penting untuk SUC- manajemen cessful
pasien luka. ers penelitian- yang telah meneliti
dinamika yang kompleks dari perbaikan jaringan
telah mengidentifikasi beberapa kofaktor gizi
yang terlibat dalam regenerasi jaringan, vitamin
ing includ- A, C, dan E, seng, arginin, glutamin,
dan glukosamin. ekstrak botani dari Aloe vera,
pegagan, dan enzim brome- lain dari nanas juga
telah ditunjukkan untuk im-membuktikan waktu
penyembuhan dan hasil luka. terapi eklektik,
termasuk aplikasi topikal madu, gula, pasta gula,
atau calendula succus untuk membuka luka, dan
tapal obat comfrey dan hidroterapi untuk luka
tertutup yang masih digunakan sampai sekarang.
Meskipun laporan anekdotal mendukung
kemanjuran ini terapi eklektik, bukti ilmiah yang
kurang.

Empat Fase Penyembuhan Luka


cedera jaringan memulai respon yang
pertama membersihkan luka jaringan devitalized
dan bahan asing, setting panggung untuk
penyembuhan jaringan berikutnya dan
regenerasi. Awal vaskular respons terhadap
melibatkan periode singkat dan sementara
vasokonstriksi dan hemostasis. Sebuah periode 5-
10 menit dari vasokonstriksi intens diikuti oleh
vasodilatasi aktif disertai dengan peningkatan
permeabilitas kapiler. Trombosit dikumpulkan
dalam bekuan fibrin mensekresi berbagai
pertumbuhan tor dan sitokin yang mengatur
panggung untuk seri tertib peristiwa yang
mengarah ke perbaikan jaringan.
Tahap kedua dari penyembuhan luka,
fase inflamasi, menampilkan dirinya sebagai
tisu. Neutrofil menelan puing-puing dari sel-sel fibroblast mulai mensintesis dan
dan mikroorganisme,memberikan garis mensekresi jumlah terukur dari kolagen. tingkat
pertahanan pertama terhadap infeksi. migrasi kolagen meningkat terus selama kurang lebih tiga
neutrofil berhenti setelah beberapa hari minggu. Jumlah kolagen disekresikan selama
pertama pasca-cedera jika luka tidak periode ini menentukan kekuatan tarik luka.
terkontaminasi. Jika fase inflamasi akut ini
berlanjut, karena luka hipoksia, infeksi,
kekurangan gizi, penggunaan obat, atau
faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
respon imun pasien, dapat mengganggu akhir
phase.3 inflamasi Pada fase inflamasi an,
monosit dikonversi di jaringan untuk
makrofag, yang di- gest dan membunuh
bakteri patogen, mengais puing-puing
jaringan dan menghancurkan neutrofil yang
tersisa. rophages mac memulai transisi dari
luka mation inflam- untuk luka perbaikan
dengan mengeluarkan berbagai faktor
kemotaktik dan pertumbuhan yang
merangsang migrasi sel, proliferasi, dan
pembentukan tis- yang
sue matriks.
Fase proliferatif berikutnya adalah
didominasi oleh pembentukan jaringan
granulasi dan epitelisasi. durasinya
tergantung pada ukuran luka. Kemotaktik
dan pertumbuhan faktor dilepaskan dari
trombosit dan makrofag merangsang migrasi
dan aktivasi fibroblas luka yang
menghasilkan berbagai zat penting untuk
luka perbaikan, termasuk noglycans
glycosami- (terutama asam hyaluronic,
chondroitin- 4-sulfat, sulfat dermatan, dan
sulfat heparan) dan collagen.2 ini
membentuk amorf, seperti gel matriks
jaringan ikat yang diperlukan untuk sel
migra- tion.
pertumbuhan kapiler baru harus
menemani fibroblas maju ke luka untuk pro
kebutuhan metabolisme vide. sintesis
kolagen dan cross-linkage bertanggung
jawab untuk integritas pembuluh darah dan
kekuatan kapiler baru. Tidak tepat cross-
linkage dari serat kolagen telah yang
bertanggung jawab untuk perdarahan pasca-
operasi spesifik pada pasien dengan
koagulasi parameters.4 yang normal awal
aktivitas fibroblast fase proliferasi terbatas
pada replikasi sel dan migrasi. Sekitar hari
ketiga setelah melukai massa berkembang
Gambar 1. Dampak nutrisi pada Fase Penyembuhan Luka

melukai

Calendula succus - antimikroba topikal

hemostasis

Obat-obatan, jamu, vitamin, asam amino, atau mineral yang efek mekanisme
pembekuan darah harus dihindari sebelum operasi.

Tahap inflamasi

Vitamin A - meningkatkan fase inflamasi awal

Bromelain dan protein yang cukup asupan - mencegah memperpanjang inflamasi

fase Vitamin C - meningkatkan neutrofil migrasi dan transformasi limfosit

Tahap proliferatif

Vitamin C - dibutuhkan untuk sintesis kolagen

Centella asiatica - mempromosikan tipe-1 kolagen

sintesis Glucosamine - meningkatkan produksi asam

hyaluronic Vitamin A - mempromosikan diferensiasi

sel epitel

Zinc - diperlukan untuk sintesis DNA, pembelahan sel, dan protein sintesis

calendula succus dan Aloe vera - pembentukan dukungan jaringan granulasi

renovasi
Tahap akhir dari penyembuhan luka
adalah luka renovasi, termasuk protein
kekurangan reorganisasi dari
- menghambat luka renovasiGambar 1 merangkum fase
serat kolagen baru, membentuk struktur Tice lat- penyembuhan luka dan nutrisi yang berdampak
lebih terorganisir yang progresif terus di- lipatan pada berbagai tahapan.
luka kekuatan tarik. Proses renovasi berlanjut
hingga dua tahun, mencapai 40- 70 persen dari
kekuatan jaringan rusak di empat minggu.2

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman


2003 361
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Vitamin dan Mineral Penting untuk suplementasi vitamin A di tients pa- dikenal kebal
habis atau steroid diobati. pasien bedah dengan sepsis
Penyembuhan Luka dan orang-orang
Vitamin SEBUAH
Vitamin A diperlukan untuk
pengembangan epitel dan jaringan tulang,
diferensiasi selular, dan fungsi sistem kekebalan
tubuh. bukti substansial mendukung penggunaan
vitamin A sebagai supplement.5 gizi perioperatif
Selain memfasilitasi biasa perbaikan luka
fisiologis, Ehrlich dan Hunt telah menunjukkan
vitamin A membalikkan cortico- inhibisi steroid-
induced kulit dan fas- healing.6- luka resmi 8
vitamin A juga telah diperbaiki non-steroid
diinduksi, pasca-operasi kekebalan tubuh
pression9 de- dan meningkatkan kelangsungan
hidup di operasi-diinduksi perut sepsis.10
Levenson et al menyarankan vitamin A manfaat
luka dengan meningkatkan fase inflamasi awal,
termasuk meningkatkan jumlah monosit dan
makrofag pada lokasi luka, modulasi aktivitas
kolagenase, dukungan- porting diferensiasi sel
epitel,
Penelitian pada hewan menunjukkan
vitamin A dapat di- lipatan kedua kolagen lintas-
linkage dan wound- kekuatan melanggar.
Greenwald et al mengakibatkan kerusakan
fleksor profundus gical sur- dan pasangan
kembali langsung pada ayam dewasa. Mereka
menemukan ayam yang makan diet dilengkapi
dengan vitamin A (150.000 IU / kg ayam chow)
menunjukkan luka-break kekuatan ing lebih dari
dua kali lipat dari kontrol makan chow.12 ayam
standar Selain itu, tikus dengan sayatan kulit
dorsal dan femoral comminuted bersamaan
fraktur dipamerkan tertunda penyembuhan kulit.
Suplemen vitamin A penyembuhan luka
ditingkatkan pada hewan tersebut, ditunjukkan
oleh in- berkerut melanggar kekuatan kulit dorsal
diskusi-SEWAKTU pada tikus yang diberi
suplemen vitamin A dibandingkan dengan
kelompok non-dilengkapi. Para penulis menjadi-
Lieve peningkatan penyembuhan luka adalah
hasil dari peningkatan laju kolagen lintas
linkage.13
Levenson dan Demetrio
merekomendasikan suplementasi vitamin A
25.000 IU per hari kedepan be- dan setelah elektif
surgery.14 Penelitian mendukung perioperatif
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman
2003 361
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
dengan patah tulang, kerusakan tendon, atau vitamin C-kekurangan individu menggunakan
vitamin A siensi defi- juga dapat mengambil dosis rendah
manfaat dari vitamin perioperatif
suplementasi A. Penelitian tambahan
diperlukan untuk menetapkan efektivitas
univer- vitamin perioperatif sal A
suplementasi pada orang sehat.
Kekhawatiran di antara beberapa
praktisi re- Garding toksisitas potensi dosis
tinggi vitamin A telah menyebabkan
kegelisahan tentang menggunakannya
perioperatif. Sebagian besar kasus keracunan
terjadi di vitamin A dosis harian 50.000-
100.000 IU pada orang dewasa selama
periode minggu untuk tahun.15 suplementasi
jangka pendek dari 25.000 IU per hari
tampaknya aman untuk kebanyakan orang
dewasa tidak hamil. Perhatian harus
dilakukan dalam melengkapi vitamin A pada
pasien untuk siapa efek anti-inflamasi steroid
sangat penting, seperti dalam arthritis
arthritis atau transplantasi organ, serta pada
wanita hamil dan wanita dari age.5
melahirkan anak

Vitamin C
Asam askorbat merupakan kofaktor
penting untuk sintesis kolagen, proteoglikan,
dan komponen organik lainnya dari matriks
intraseluler dari jaringan seperti tulang, kulit,
dinding kapiler, dan jaringan ikat lainnya.
Kekurangan asam askorbat menyebabkan
serat kolagen abnormal dan perubahan dari
matriks intraseluler yang memanifestasikan
lesi neous sebagai cuta-, adhesi miskin sel
endotelium, dan penurunan kekuatan tarik
berserat tissue.16 Manifestasi klinis dari
defisiensi asam askorbat termasuk gusi
berdarah, imunitas miskin, mudah bruis- ing
dan pendarahan, dan memperlambat
penyembuhan luka dan fractures.17 asam
askorbat diperlukan untuk droxylation hy-
prolin dan lisin residu di prokolagen, yang
diperlukan untuk rilis dan konversi
berikutnya untuk kolagen. baris
Hydroxypro- juga menstabilkan kolagen
triple-helix struc- mendatang.
Meskipun asam askorbat diperlukan
untuk perbaikan jaringan yang rusak, peneliti
telah menunjukkan manfaat vitamin C hanya
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman
2003 361
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
askorbat acid.22 Dalam sebuah studi oleh Hodges Penelitian telah menunjukkan stres fisiologis latihan
et al, empat mata pelajaran (usia 33-44) yang intens menghasilkan spesies oksigen reaktif
habis vitamin C untuk 99 hari untuk menginduksi berlebihan (ROS), meningkatkan permintaan pada
penyakit kudis. Pada hari 100, sayatan 5-cm pertahanan antioksidan system.28- 30 A elevasi
dibuat di paha kiri masing-masing subjek dan serupa ROS telah dicatat dalam luka; Oleh karena
mereka mulai oral 4, 8, 16, atau asam askorbat 32 itu, zat yang meningkatkan antioksidan jaringan
mg setiap hari. Penyembuhan Measures sured diperkirakan mendapatkan keuntungan healing.31-
dengan teknik mikroskop histologis dan elektron. 33
Hal ini menunjukkan bahwa 4 mg harian vitamin
C adalah sama efektifnya dengan 32 mg setiap
hari untuk penyembuhan luka di ini sub vitamin
C-kekurangan jects.22 Kemanjuran
menggunakan vitamin C untuk meningkatkan
penyembuhan luka pada individu non-
kekurangan ulang - induk tidak pasti. Perlu
dicatat, bagaimanapun, bahwa bahkan dosis
tertinggi dalam penelitian ini (32 mg) adalah be-
rendah RDA untuk vitamin dosis C. Tinggi dan
perbedaan besar antara dosis mungkin telah
menghasilkan perbedaan yang lebih signifikan.
Manusia tidak memiliki kemampuan
untuk menyimpan vitamin C, dan populasi
tertentu lebih cenderung kekurangan asam
askorbat, termasuk orang tua, pecandu alkohol,
pecandu narkoba, dan kurang gizi in dividuals.23
kekurangan vitamin C subklinis sedang diakui
semakin dalam populasi umum. kasus diterbitkan
menunjukkan bahwa pola makan terbatas, rawat
inap yang berkepanjangan, nesses penganiayaan
berat, dan asupan makanan yang buruk pada
anak-anak dan orang dewasa menyebabkan
kekurangan dengan clini- signifikan cal
consequences.4,24-26 Dalam satu penelitian 12
pasien dengan pasca-bedah difus perdarahan ,
masing-masing mantan-hibiting parameter
koagulasi normal, ditemukan memiliki kadar
asam askorbat plasma rendah. Setiap pasien
menerima 250-1,000 vitamin lisan mg C setiap
hari. Dalam waktu 24 jam vitamin C tion
Kewenangan tidak ada bukti lebih lanjut dari
perdarahan atau butuhkan untuk transfusi darah
berikutnya dalam pa- rawat. Para penulis
menyimpulkan kekurangan vitamin C harus
dimasukkan dalam diagnosis diferensial untuk
perdarahan nonspesifik di patients.4 bedah
Pada mamalia, asam askorbat diperlukan
untuk respon normal terhadap stres fisiologis,
dengan kebutuhan untuk asam askorbat
meningkatkan selama masa cedera atau stress.27
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 363
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Peristiwa yang menyebabkan luka, termasuk
trauma dan operasi, dianggap sebagai stres
fisiologis yang juga telah berkorelasi dengan
penurunan askorbat plasma acid.34,35
demikian, stres akut yang dialami oleh pasien
trauma atau operasi mungkin membuka kedok
marginal vitamin C kekurangan, terkemuka
gejala defisiensi.
penyembuhan luka kulit telah
ditemukan memiliki kandungan asam askorbat
lebih rendah dari jaringan utuh. Kadar vitamin
C dibandingkan dengan kulit normal di dua,
empat, tujuh, dan luka lama 14-hari-pada
hewan. kadar vitamin C menurun sekitar 60
persen pasca-luka dan tidak dipamerkan
pemulihan penuh hari 14.36 Selain itu,
rendahnya tingkat antioksidan, termasuk asam
askorbat, disertai dengan peningkatan kadar
penanda kerusakan radikal bebas telah
terdeteksi pada usia lanjut tikus luka kulit
memamerkan penyembuhan tertunda. Delapan
belas-bulan-tua tikus jantan yang terluka yang
com- dikupas untuk 3-4 bulan-tua tikus pra-
luka dan tujuh hari pasca-luka. kulit normal
tikus tua dan muda menunjukkan tidak ada
perbedaan di tenda asam askorbat con;
Namun, penurunan 59 persen dalam
kandungan asam askorbat diamati pada
jaringan luka hewan berusia dibandingkan
dengan isinya pada luka dewasa muda.
proses lar dan molekuler yang terjadi selama
perbaikan luka juga tergantung pada tion func-
kekebalan tubuh. Infeksi yang dihasilkan dari
kekebalan gangguan adalah salah satu
hambatan yang paling sering ditemui dan klinis
yang signifikan untuk luka ing.3 heal- Selain
itu, imunitas seluler dan disregulasi sitokin
dapat mengganggu luka heal- ing.38 asam
askorbat telah ditunjukkan untuk
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh di
humans.39-42 Manusia volun teers yang
tertelan 2-3 g askorbat setiap hari selama
minggu eral sev- dipamerkan ditingkatkan
neutrofil motilitas untuk stimulus kemotaktik
dan stimulasi limfosit transformation.43
neutrofil motilitas dan transformasi limfosit
juga dirangsang oleh 1 g asam askorbat
intravena dalam enam sukarelawan sehat.
Perubahan dalam kegiatan tersebut kembali
lated untuk kadar asam askorbat serum.

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 364
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Efek gabungan dari asam askorbat pada suplemen zinc perioperatif adalah dipuji
sintesis kolagen, status antioksidan, dan ulang untuk seng-habis patients.23 data kurang
immunomodulation menjadikannya sebuah ment menunjukkan suplementasi seng meningkatkan
suplementasi yang tepat untuk protokol perbaikan penyembuhan pada individu non-kekurangan;
luka. Penelitian pro vides bukti penggunaan dosis Namun, kekurangan seng pada manusia tersebar
rendah vitamin C vitamin C-kekurangan individu, luas, dan terluka dan stres individu lebih rentan
namun banyak praktisi percaya dosis yang lebih terhadap opment kekurangan oping. Ehrlich et al
besar dari asam askorbat pada individu non- menyarankan seng hilang dalam jumlah yang
kekurangan yang ditunjukkan untuk perbaikan signifikan setelah operasi karena fistula, stres,
luka timal op-. Levenson dan Demetriou kembali dan badan-diarrhea.50 Zinc deficien- juga telah
memuji melengkapi asam askorbat 1-2 g setiap diidentifikasi pada individu dengan partial- dalam
hari dari onset luka sampai penyembuhan adalah atau ketebalan penuh luka bakar dan vena kaki
complete.14 dosis tersebut dapat dibenarkan ulceration.51,52 kronis
karena kurangnya efek samping pada levels44 ini Penelitian lebih lanjut diperlukan pada
dikombinasikan dengan esensial poten- kemanjuran suplemen zinc untuk penyembuhan
kekurangan pada individu tertentu. Sebagai luka. tion pembenaran untuk perioperatif
tambahan, suplemen zinc di- cludes tidak adanya efek
samping pada dosis sedang (15-30 mg setiap hari)
Seng dan bukti yang merusak defisiensi zinc
Sekitar 300 enzim membutuhkan seng penyembuhan luka. Zinc suplementasi pemikiran
untuk kegiatan mereka. Zinc merupakan jejak dari 15-30 mg sehari dianjurkan perioperatif
eral min penting untuk sintesis DNA, untuk mencegah unmasking kekurangan
pembelahan sel, dan sintesis protein, 45 semua marjinal. tingkat yang lebih tinggi dari seng tion
proses yang diperlukan untuk jaringan generasi suplementasi mungkin diperlukan pada pasien
ulang dan perbaikan. Kekurangan zinc telah dengan tion malnutri-, malabsorpsi, diare kronis,
dikaitkan dengan penyembuhan luka yang buruk atau faktor risiko lain dari defisiensi zinc.
dan penurunan kekuatan putus dari luka hewan,
46 yang dapat hasil dari penurunan protein dan vitamin E
kolagen syn tesis selama kesembuhan ditemukan Vitamin E adalah populer di kalangan
di seng-kekurangan ani- mals.47 Senapati dan konsumen untuk perawatan kulit dan mencegah
Thompson menemukan tingkat seng 50- persen pembentukan bekas luka. Hal func- tions sebagai
lebih tinggi pada otot dan kulit dari luka perut antioksidan lipofilik utama, prevent- ing
tikus selama penyembuhan luka, tetapi peroksidasi lipid dan menghasilkan membran sel
kekurangan ringan berkurang ini lebih stabil. Antioksidan-membran menstabilkan
accumulation.48 tuntutan Zinc dianggap tinggi efek vitamin E juga termasuk lization stabi- dari
yang membran lysomal, fungsi bersama oleh
est dari waktu dari melukai seluruh fase inflamasi glucocorticoids.53 sistemik vitamin E dan
awal. perubahan sekuensial dalam konsentrasi glukokortikoid menghambat inflamasi re- sponse
seng dipelajari dalam model luka insisi pada dan kolagen sintesis, sehingga mungkin
tikus. tingkat seng meningkat dari melukai dan menghambat proses penyembuhan. Pengaruh
memuncak pada hari kelima - pada waktu vita- min E pada penyembuhan luka adalah
peradangan tinggi, jaringan granulasi forma- tion, kompleks; itu mungkin memiliki efek alternatif
dan sel epidermis proliferation.49 centrations dalam berbagai jenis luka dan di hadapan nutrisi
seng con kembali normal pada hari ketujuh, lainnya, serta fungsi yang berbeda untuk larut
ketika peradangan telah kemunduran. Sudah dalam air dibandingkan persiapan larut lipid
nyarankan- gested bahwa meningkatnya vitamin E.
permintaan lokal untuk zinc hasil-ing dari operasi studi hewan vitamin E supplemen- tasi
dan melukai mengekspos kekurangan zinc pada luka bedah menunjukkan hasil yang
sebaliknya marjinal di humans.48
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 365
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
bertentangan. Greenwald et al menunjukkan
fleksor perbaikan tendon pada ayam diobati
dengan vitamin E telah melanggar kekuatan
kurang dari setengah dari kontrol diukur

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 366
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
setelah hari 7 dan 45 dari repair.12 bedah studi waktu penting untuk interpretasi penelitian ini.
hewan lain menunjukkan sintesis kolagen Hal ini juga mencatat bahwa produk pemecahan
gangguan pada tikus diobati dengan vitamin E dan Sisa-contami- bisa menjelaskan
setelah wounding.54 Para peneliti mengutip efek encountered.59 inflamasi respon Dalam kedua,
glukokortikoid seperti vitamin E sebagai studi buta lebih besar, efek steroid topikal,
penyebab hasil negatif. Namun, efek ini diatasi vitamin E, atau pembawa dasar krim untuk zat-
dengan vitamin A, vitamin A adalah destabilizer zat ini pada bekas luka hasil 159 pasien pasca-
lysomal yang ulang ayat-ayat beberapa efek operasi dievaluasi. Kedua steroid topikal dan
buruk dari corticoids.8 gluco- topikal min vita- E gagal berdampak ketebalan
hasil paradoks ditemukan oleh Galeano et bekas luka, rentang gerak, atau appearance.60
al menunjukkan hidrofilik persiapan vitamin E kosmetik ultimate
berdampak positif penyembuhan luka tertunda Data yang tersedia pada vitamin E dan
pada tikus betic dia-. Peningkatan kekuatan putus penyembuhan luka dapat menyebabkan beberapa
dan konten Lagen kumpulkan dari luka kemungkinan clusions con: (1) sistemik vitamin
ditemukan pada hewan diperlakukan. Para E mungkin memiliki negatif dampak pada luka
penulis ini berspekulasi penghambatan bedah karena sifat mal-menstabilkan lysoso- nya;
peroksidasi lipid menyumbang results.55 positif (2) vitamin A dapat MITI- gerbang efek negatif;
Selain itu, pemberian profilaksis vita- min E telah dan (3) persiapan hidrofilik dan hidrofobik
terbukti untuk meningkatkan kekuatan melanggar vitamin E mungkin memiliki tindakan yang
dan menormalkan penyembuhan luka terkena berbeda terkait dengan luka. Manfaat topikal
irradiation56 pra operasi dan untuk mengurangi vitamin E pada bedah penyembuhan luka dan
pengembangan adhesi intraperitoneal di ani - bekas luka formasi tetap tidak meyakinkan dan,
mals.57 al- meskipun laporan anekdotal mendukung
Sejak penemuan vitamin E sebagai penggunaan topikal vitamin E untuk terapi luka,
antioksidan larut dalam lemak utama dalam kulit, penelitian menunjukkan hal itu mungkin
telah digunakan secara topikal untuk berbagai memiliki efek negatif pada jaringan parut dan
macam lesi kulit. laporan anekdotal mengklaim luka keluar-datang.
topikal vitamin E valu- mampu untuk
mempercepat penyembuhan luka dan
meningkatkan hasil kosmetik dari luka bakar dan
Suplemen diet lainnya dan
luka lainnya, di- cluding bekas luka bedah. klaim Penyembuhan Luka
tersebut dibantah oleh dua uji klinis manusia. bromelain
Dalam sebuah studi double-blind dari 15 pasien Bromelain adalah nama umum yang
dengan luka pembedahan diinduksi, lotion diberikan untuk keluarga enzim proteolitik yang
emolien dan lotion emolien dicampur dengan berasal dari Ananas comosus, tanaman nanas.
vitamin E yang diterapkan untuk penyembuhan Melalui-keluar tahun 1960-an dan 1970-an
luka. Luka-luka secara acak dibagi menjadi dua serangkaian studi menemukan efek oral
bagian dan aplikasi topikal yang berbeda yang bromelain in clude pengurangan edema, memar,
diterapkan untuk semester yang sama dari nyeri, dan waktu penyembuhan trauma dan
masing-masing luka dua kali sehari. Dokter dan cedures.61-64 pro bedah Baru-baru ini, peneliti
pasien secara independen evalu- diciptakan bekas dari Republik Ceko menemukan bahwa pasien
luka untuk penampilan kosmetik pada minggu 1, dengan fraktur tulang panjang diberikan
4, dan 12. Dalam 90 persen kasus, topikal vita- proteolitik sebuah enzim bination com-
min E baik tidak berpengaruh, mengandung 90 mg bromelain per tablet
memiliki kurang pasca operasi pembengkakan
dibandingkan dengan pasien yang diberikan
plasebo. 65 Fraktur diperlakukan oleh
pembedahan memasukkan batang melalui sumbu
panjang tulang retak (fiksasi intramedulla) atau
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 367
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
dengan membangun kerangka eksternal pin
dan batang melalui kulit dan otot untuk con-
nect ke tulang yang patah (fixators eksternal).
Kelompok perlakuan diberi tiga tablet 90-mg

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 368
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
tiga kali sehari selama tiga hari setelah operasi pasien operasi plastik wajah yang menerima baik 400
dan, kemudian, dua tablet tiga kali sehari selama mg bromelain hari atau plasebo selama satu hari
dua minggu. Pada hari pasca operasi keempat sebelum dan empat hari setelah gery sur- tidak
belas volume dahan kelompok perlakuan menemukan perbedaan signifikan secara statistik
berkurang 17 persen dibandingkan dengan dalam edema antara dua groups.71
sembilan persen pada kelompok kontrol. Jumlah
total analgesik con- sumed oleh kelompok
perlakuan juga cantly signifi- berkurang
dibandingkan dengan group.65 kontrol
Studi oleh Tassman et al acara bromelain
berkurang bengkak, memar, nyeri, dan waktu
penyembuhan pada pasien berikut
surgeries.63,66 gigi Dalam sebuah studi double-
blind pasien operasi gigi, bromelain ditemukan
untuk mengurangi pembengkakan menjadi 3,8
hari, dibandingkan dengan tujuh hari pada pasien
yang diberikan pla- Cebo. Selain itu, durasi nyeri
berkurang menjadi lima hari pada kelompok
perlakuan, dibandingkan dengan delapan hari di
group.63 plasebo
Dalam sebuah percobaan terkontrol,
bromelain dilaporkan positif mempengaruhi
pembengkakan, nyeri saat istirahat dan selama
gerakan, dan nyeri di tients pa- dengan cedera
tumpul ke system.67 muskuloskeletal Meskipun
bromelain telah terbukti mengurangi pasca
operasi dan trauma terkait nyeri , ini mungkin
terkait dengan tindakan anti-inflamasi daripada
effect.68 analgesik langsung
Selain dari kegiatan matory anti-inflam-
yang didokumentasikan, bromelain adalah
kepentingan untuk ahli bedah karena
kemampuannya untuk meningkatkan tingkat
resorpsi hematoma. pengaruh bromelain pada
hematoma resorpsi ditunjukkan menggunakan
hematoma teknya artifisial in pada manusia.
Hematoma pada kelompok perlakuan
diselesaikan lebih cepat dari kontrol ketika
bromelain oral diberikan pada saat hematoma
induksi dan selama tujuh hari sana after.69
Seltzer diselidiki dua dosis yang berbeda
dari bromelain pada pasien yang menjalani
operasi hidung. Lima puluh tiga pasien secara
acak menerima salah satu dari dua dosis
bromelain atau plasebo. Pada pasien yang
menerima plasebo, pembengkakan dan mosis
ecchy- bertahan selama tujuh hari, dibandingkan
dengan dua hari di kedua groups.70 bromelain
Namun, percobaan domized random dari 154
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 369
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Tassman et al mencatat bahwa, dari sintesis glikosaminoglikan dan
sementara pasca-bedah administrasi
bromelain oral efektif dalam mengurangi
rasa sakit, bengkak, dan waktu
penyembuhan, protokol menggunakan
bromelain pra dan pasca bedah Studi
recommended.63 telah menunjukkan
bromelain mencegah agregasi trombosit
darah di pasien dengan nilai-nilai agregasi
trombosit tinggi, yang telah menyebabkan
rekomendasi oleh dokter dan geons sur-
untuk menghindari bromelain lisan sebelum
prosedur surgi- cal. Dalam satu percobaan
manusia, bromelain diberikan secara oral
untuk 20 relawan dengan tory his serangan
jantung atau stroke, atau dengan nilai
agregasi platelet tinggi. Bromelain menurun
agregasi platelet di 17 mata pelajaran dan
nilai normal dalam delapan dari sembilan
mata pelajaran yang sebelumnya memiliki
agregasi tinggi values.72 Bertentangan
dengan ini,
Perlu dicatat bahwa studi pertain-
ing untuk bromelain dan agregasi platelet
yang berusia lebih dari 30 tahun. Potensi
manfaat bromelain lisan bedah sebelum dan
sesudah pada hematoma resorpsi, nyeri,
peradangan, dan waktu penyembuhan
membenarkan perlunya ringkas, uji klinis
yang dirancang dengan baik mengevaluasi
dosis yang berbeda dari bromelain pada
parameter ting clot-. Sampai data lebih lanjut
tersedia ulang Garding tindakan bromelain
pada trombosit, administrasi bromelain oral
harus dipotong atau digunakan dengan hati-
hati sebelum operasi.

Glukosamin
Hyaluronic asam adalah bagian
penting dari matriks ekstraselular dan salah
satu cosaminoglycans gly- utama
dikeluarkan selama perbaikan jaringan.
Produksi asam hyaluronic oleh fibroblast
dur- ing tahap proliferatif penyembuhan luka
stimu- lates migrasi dan mitosis fibroblast
dan sel-sel epitel. Glukosamin tampaknya
menjadi substrat tingkat-membatasi untuk
asam hyaluronic synthe- sis.75 In vitro studi
menunjukkan mekanisme glukosamin pada
proses perbaikan melibatkan lation stimu-
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 370
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Tabel 1. Protokol Gizi perioperatif

Gizi Dosis Tindakan

Vitamin A ** 25.000 IU per hari Meningkatkan fase inflamasi


awal penyembuhan luka;
mendukung diferensiasi sel
epitel;
meningkatkan lokalisasi dan
stimulasi respon imun.

Vitamin C ** 1-2 g sehari Sintesis kolagen, proteoglikan,


dan komponen organik lainnya
dari matriks intraseluler;
antioksidan jaringan;
mendukung respon kekebalan
tubuh.

Seng** 15-30 mg sehari Diperlukan untuk sintesis DNA,


pembelahan sel, dan sintesis
protein.
Glukosamin** 1.500 mg sehari Meningkatkan produksi
asam hyaluronic pada
luka.
protein ** Minimal 0,8 g / kg berat Mencegah penyembuhan
badan sehari-hari tertunda dan komplikasi bedah.

Bromelain 500-1,000 mg sehari Mengurangi edema, memar,


(menggunakan nyeri, dan waktu penyembuhan.
pasca operasi
saja)
** Gunakan dari dua minggu sebelum operasi sampai penyembuhan selesai

Studi collagen.76 hewan menunjukkan tenda con administrasi glukosamin lisan baik sebelum sebagai
glikosaminoglikan dalam situs dari par- otot tially
pecah meningkat secara maksimal lima hari
setelah trauma dan penurunan thereafter.77 ini
menunjukkan waktu glukosamin suplementasi
tion dapat menentukan dampak terapeutik pada
luka.
uji klinis menggunakan glukosamin
untuk dukungan perioperatif kurang. Namun,
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 371
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
serta beberapa hari pertama setelah operasi
atau trauma mungkin meningkatkan produksi
asam hyaluronic dalam luka, mempromosikan
penyembuhan lebih cepat dan mungkin lebih
sedikit komplikasi yang berhubungan dengan
jaringan parut.

Protein dan Luka Penyembuhan


Asupan protein yang cukup sangat
penting untuk penyembuhan luka. deplesi
protein muncul untuk menunda penyembuhan
luka dengan memperpanjang fase matory
inflam-; dengan menghambat fibroplasia,
kolagen

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 372
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
dan sintesis proteoglikan, dan neoangiogenesis gizi, penyembuhan luka akan terpengaruh kecuali
(fase proliferasi); dan dengan menghambat asupan protein meningkat. operasi besar dapat
remodeling.78,79 luka meningkatkan kebutuhan protein 10 persen,
deplesi protein percobaan pada hewan sedangkan pasien dengan beberapa trauma mungkin
menyebabkan penurunan kekuatan tarik luka. perlu 75 persen lebih banyak protein. Luka bakar
Tikus yang diberi diet kekurangan protein menyebabkan metabolisme yang luar biasa
dipamerkan de- integritas luka berkerut dan
kekuatan dibandingkan con- trol animals.80
Dalam sebuah penelitian terhadap 108 pasien
manusia dengan luka eksperimental, individu
dengan baik protein serum rendah atau serum
albumin memiliki luka dapat tercapai lebih lemah
dari orang-orang dengan yang normal pro Tein
values.81
Protein kalori gizi buruk meningkat
morbiditas dan mortalitas di bedah pasien /
trauma. Banyak penelitian telah menemukan
pasien dirawat di rumah sakit dalam keadaan
malnutrisi saat masuk. Dengan demikian, penting
untuk meningkatkan asupan protein untuk
mengoptimalkan penyembuhan dan fungsi
kekebalan tubuh, dan untuk mencegah
komplikasi pasca bedah di ini viduals.82-84
puncak-
suplemen protein dari tients pa- tua
dengan formula protein cair secara signifikan
meningkatkan penyembuhan borok tekanan.
Perubahan di daerah ulkus secara signifikan
berkorelasi dengan jumlah protein di diet.85 yang
The bedah atau trauma pasien ada dalam
keadaan stres metabolik, dengan tingkat
keparahan stres tergantung pada tingkat
keparahan negara terluka. Seorang pasien terluka
membutuhkan lebih banyak protein dari pasien
non-luka karena aktivitas metabolisme meningkat
penyembuhan, produksi protein fase akut luka
dalam respon terhadap stres, dan mobilisasi asam
amino dari otot yang digunakan untuk
glukoneogenesis hepatik.
Dalam keadaan non-luka, orang dewasa
membutuhkan ap- proxima 0,8 g diet protein / kg
berat badan / hari. pasien lanjut usia memiliki
kebutuhan protein yang lebih tinggi (1-1,2 g / kg
berat badan / hari) karena ity abil- menurun untuk
mensintesis protein. The bedah pasien / trauma
dapat memerlukan signifikan lebih banyak
protein. operasi kecil mungkin tidak secara
signifikan meningkatkan kebutuhan protein;
Namun, jika pasien al protein siap kekurangan
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 373
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
stres dan memiliki dampak terbesar pada sebagai sumber energy.91,92 Fibroblast
protein quirements ulang, meningkatkan menggunakan glutamin untuk tujuan-tujuan yang
protein perlu 75-100 per- cent.86 sama, serta untuk protein dan sintesis asam
Tabel 1 merangkum nutrisi nukleat. Karena fungsi optimal dari sel-sel ini
direkomendasi untuk dukungan nutrisi sangat penting untuk proses penyembuhan,
perioperatif. glutamin merupakan komponen penting dari
proses perbaikan jaringan. Glutamin adalah asam
Asam Amino dalam Penyembuhan amino non-esensial yang dapat menjadi
“kondisional es-
Luka
Hal ini diterima dengan baik bahwa
protein yang cukup diperlukan untuk
penyembuhan luka. Hal ini tampaknya
disebabkan oleh peningkatan kebutuhan
protein secara keseluruhan untuk regenerasi
dan perbaikan jaringan. Para peneliti telah
meneliti efek dari asam amino tertentu pada
proses penyembuhan dan menetapkan bahwa
arginin dan glutamin tampaknya diperlukan
untuk penyembuhan luka.

Arginine
Arginine adalah asam amino non-
esensial yang memainkan peran kunci dalam
protein dan sis asam amino synthe-. Hal ini
diperoleh dari diet dan berasal en-
dogenously dari citrulline dalam reaksi
dikatalisis oleh enzim arginin sintetase.
Memadai tis- sue arginin tampaknya menjadi
penting untuk perbaikan luka yang efisien
dan function.87 kekebalan tubuh
Arginine (17 g / hari) diberikan
kepada 30 eld- pasien erly (> 65 tahun) yang
mengalami cedera bedah eksperimental.
Dilengkapi tients pa- menunjukkan proline
secara signifikan lebih besar hidroksi (tanda
deposisi kolagen) dan akumulasi Tein pro di
lokasi luka, dibandingkan dengan kontrol
non-dilengkapi. Limfosit re- sponse,
menandakan aktivitas kekebalan tubuh yang
lebih besar, meningkat pada kelompok
ditambah, seperti faktor-1 insu-
pertumbuhan lin-seperti, yang merupakan
kontrol ecule mol untuk luka repair.88 Studi-
studi lain telah menemukan results.89
serupa, 90

glutamin
Glutamin digunakan oleh sel-sel
inflamasi dalam luka untuk proliferasi dan
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 374
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
sential”asam amino
dalam keadaan
tertentu, termasuk Meja 2. Pasca-operasi atau Trauma Protocol
jaringan injury.93
Glutamin dilepaskan
dari otot rangka cedera
berikut adalah
penyandang atau
operasi, yang dapat
menyebabkan Gizi Dosis
kekurangan tive eratnya
glutamin dalam otot bromelain 500-1,000 mg sehari
rangka dan usus, seperti
penyerapan usus adalah vitamin A 25.000 IU per hari
fre- quently berkurang
juga.
vitamin C 1-2 g sehari
Studi
memanfaatkan pra Seng 15-30 mg sehari
glutamin lisan dan
pasca-operasi, dan pada protein Minimum 0,8 g / kg berat badan setiap
pasien luka bakar, telah hari
menunjukkan hasil yang
Glukosamin 1.500 mg sehari
beragam. ing feed- oral
glutamin pada pasien
gery sur- tidak Direkomendasikan dari melukai sampai penyembuhan selesai.
SETELAH fect plasma
glutamin atau omset
nitrogen. glutamin
intravena pada pasien Obat-obatan botani di Luka
gery sur- sebagai
dipeptida sembilan
glutamin Ala

menunjukkan hasil yang konsisten baik pasca- pergi implantasi eksperimental tabung
operasi, seperti yang terlihat secara signifikan politetrafluoroetilena steril yang bisa nantinya akan
menurun panjang pital tetap hos- (rata-rata empat dipotong dan dipelajari untuk migrasi fibroblastik
hari atau kurang) 0,92 A kejadian secara dan deposisi kolagen. Suplementasi dengan
signifikan lebih kecil dari pneumonia, bacte- campuran ini mengakibatkan deposisi luka kolagen
Remia, dan sepsis tercatat pada pasien dengan secara signifikan lebih besar daripada di 17 kontrol
mul - trauma tiple diberikan glutamin enteral tidak mented.95 suplementasi
feedings.94 Apakah suplementasi glutamin akan Tabel 2 merangkum nutrisi direkomendasi
meningkatkan penyembuhan luka dalam waktu untuk pasca-operasi atau perawatan trauma.
kurang parah cedera individualisme als tidak
diketahui.
Campuran arginin (14 g / hari), glutamin
(14 g / hari), dan methylbutyrate beta-hydroxy-
beta (HMB) (3 g / hari) diberikan kepada 18 lansia
(> 70 tahun) individu yang kemudian di bawah -
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 375
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Penyembuhan
Centella asiatica dan Aloe vera
Centella asiatica dan Aloe vera telah
digunakan selama beberapa dekade sebagai
obat tradisional untuk luka bakar, luka, dan
bekas luka. Peningkatan penyembuhan luka
telah dilaporkan dari aplikasi topikal atau
internal dua obat tersebut botani. Terus
menggunakan tanaman ini sebagai agen
penyembuhan telah menyebabkan tists
investigasi tific dari keberhasilan mereka
sebagai agen penyembuhan luka.
Centella asiatica (Pegagan) telah
didokumentasikan untuk membantu
penyembuhan luka di beberapa entific sci-
studies.96-99 Salah satu mekanisme utama dari
aksi Centella tampaknya stimulasi tipe-1
kolagen production.100 Penelitian pada hewan
telah konsisten menunjukkan aplikasi topikal
dari Centella asiatica untuk luka dijahit secara
signifikan meningkatkan kekuatan putus dari
wound.96,99,101,102 Asiaticoside, sebuah
saponin yang diekstrak dari Centella asiatica,
dianggap salah satu yang

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 376
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
konstituen aktif. Shukla et al menunjukkan solusi
asiaticoside 0,2 persen dioleskan dua kali sehari
Terapi Luka eklektik
selama tujuh hari untuk pukulan luka pada Manusia selalu dihadapkan dengan
marmut mengakibatkan peningkatan 56 persen dilema tentang bagaimana untuk mengobati luka.
sejalan hydroxypro-, peningkatan 57 persen Banyak pendekatan yang beragam dan menarik
dalam kekuatan tarik, kandungan kolagen in untuk luka manajemen telah diterapkan sepanjang
berkerut, dan tion epithelializa- lebih baik sejarah medis. Tiga puluh tahun yang lalu dokter
dibandingkan dengan kontrol. Dengan percaya nanah di luka itu patut dipuji dan cemas
menggunakan model pukulan yang sama luka menunggu kedatangannya; 108 ahli bedah saat ini
peneliti menunjukkan dosis oral 1 mg / kg selama upaya setiap conceiv- sarana mampu mencegah
tujuh hari menghasilkan pengurangan 28- persen kehadirannya. Meskipun sci- validasi entific tidak
di daerah luka dan peningkatan yang signifikan hadir, beberapa terapi luka-perawatan yang
dari kekuatan tarik dan konten hidroksiprolin dari diterapkan oleh dokter eklektik masih dianggap
wound.102 yang terapi berharga dan efektif hari ini.
hangat pengobatan dengan lidah buaya Madu dan gula atau gula pasta telah
telah terbukti untuk meningkatkan penyembuhan digunakan untuk mengobati luka selama beberapa
radang dingin dan cedera kal electri- di dekade. Keduanya sidered con menjadi
animals.103,104 Selain itu, lidah buaya telah antimikroba dan telah associ- diciptakan dengan
meningkatkan penyembuhan luka di kedua mal penyembuhan scarless di beberapa rongga
normalisasi dan rats.105,106 diabetes aplikasi wounds.109 asam Hyaluronic terdiri dari rantai
topikal dan oral Aloe vera untuk tikus dengan naik disaccha- terbuat dari modifikasi dari
luka dermal ing heal- meningkatkan kolagen glukosa monosakarida. Salah satu mekanisme
tenda con dari jaringan granulasi serta tingkat yang mungkin dalam pencegahan bekas luka
cross-linkage. Kolagen meningkat 93 persen adalah bahwa glukosa dalam madu atau rived de-
dengan pengobatan topikal dan 67 persen dengan dari gula dapat diubah menjadi asam hyaluronic
pengobatan oral dibandingkan dengan kontrol. di permukaan luka, membentuk matriks lar
Peningkatan ini disebabkan peningkatan ekstraseluler yang mempromosikan healing.109
stimulasi oleh Aloe vera sintesis kolagen atau luka luka janin sembuh tanpa pembentukan bekas
meningkat proliferasi sintesis fibroblast kolagen, luka dan bekas yang matriks tracellular luka janin
atau both.107 Dalam sebuah penelitian serupa, kaya dengan asam hyaluronic dan tidak memiliki
Lidah buaya dan Centella asiatica telah collagen.109 berlebihan glukosa dalam madu atau
digunakan secara luas untuk berbagai tujuan berasal dari gula mungkin FA cilitate
kuratif di- perbaikan cluding memfasilitasi luka. keseimbangan antara asam hyaluronic dan
Meskipun digunakan secara luas sebagai obat kolagen, mirip dengan yang ditemukan pada luka
tradisional dasar biokimia untuk tindakan atau janin.
pengaruh mereka pada perbaikan jaringan hanya Persiapan jus segar dari officinalis
mulai dipahami. uji klinis pada manusia calendula diawetkan dalam alkohol, yang dikenal
diperlukan untuk menentukan keamanan dan sebagai calendula succus, yang digunakan secara
manfaat dari pemberian oral perioperatif ini cals topikal untuk mempromosikan penyembuhan
botani-. aplikasi topikal dari kedua Aloe vera dan luka. dokter naturopati memanfaatkan Cal-
ekstrak pegagan untuk menyembuhkan luka atau endula succus untuk membersihkan luka setelah
bekas luka bedah tampaknya aman dan prosedur gical minor sur- dan seluruh
memfasilitasi peningkatan perbaikan luka. penyembuhan cess pro. Calendula eksternal
succus tercantum dalam The Complete Jerman
Komisi E Monographs untuk mempromosikan
penyembuhan luka. aplikasi topikal diduga
memiliki anti-inflamasi dan action.110
granulatory
Knitbone dan bruisewort yang umum

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman


2003 371
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
nama untuk Symphytum officinalis
(comfrey) yang memberikan petunjuk untuk
penggunaan tradisional. The dient ingre-
aktif dalam komprei dianggap allantoin,
yang dilaporkan untuk mempromosikan
pembelahan sel dan pertumbuhan jaringan
ikat, tulang, dan tulang rawan. tapal obat frey
com- diterapkan secara eksternal pada kulit
utuh

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman


2003 371
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
untuk memar, keseleo,
dan patah tulang. Medis
litera- mendatang Tabel 3. Topikal Perawatan Luka
mengenai comfrey
terbatas untuk toksisitas
hati potensinya ketika
diambil secara internal. persiapan topikal Tindakan
Namun, banyak laporan
anekdotal mengklaim Lidah buaya Meningkatkan kandungan kolagen dan
comfrey adalah mantan- tingkat kolagen lintas-linkage dalam
tremely efektif luka.
meningkatkan
Centella asiatica Merangsang tipe-1 produksi kolagen.
penyampaian
penyembuhan cepat
Madu atau gula pasta Glukosa diubah menjadi asam hyaluronic
dalam memar, keseleo,
di permukaan luka membentuk matriks
dan membangun struktur
ekstraselular yang mempromosikan
frac-. Eksternal tion
penyembuhan luka; juga dianggap
applica- untuk kulit utuh
antimikroba.
tampaknya tidak
memiliki masalah calendula succus Anti-inflamasi dan
toksisitas yang sama mempromosikan granulasi.
seperti konsumsi
internal. Symphytum officinale Mempromosikan pembelahan sel dan
Meja 3 summa- pertumbuhan tulang, tulang rawan, dan
Rizes tumbuhan dan jaringan ikat lainnya; dioleskan pada luka
perawatan topikal tertutup.
lainnya untuk
penyembuhan luka.
perfusi
memadai jaringan, aliran
darah, dan kadar oksigen
yang dipersyaratkan
kembali untuk luka ing
heal-. Perfusi jaringan
de-
hati oksigen dan nutri-

Ent untuk regenerasi jaringan. Sintesis fibro- murah dan kuat untuk perawatan luka; Namun, ada
ledakan dan hidroksilasi enzimatik prolin dan beberapa keterbatasan untuk menerapkan
lisin residu pada rantai kolagen membentuk hidroterapi untuk membuka luka, luka bakar, dan di
tergantung, sebagian, pada ketersediaan oxy- tients pa- dengan neuropati perifer.
gen.111 hidroterapi menggunakan aplikasi panas
dan dingin eksternal air untuk memanipulasi Diskusi
jumlah darah mengalir melalui jaringan tertentu. Penyembuhan luka hasil cepat dan-upaya
aliran darah yang cukup membawa oksigen, ficiently dalam lingkungan fisiologis kondusif
nutrisi, dan sel-sel darah merah dan putih untuk untuk regenerasi dan perbaikan jaringan. berbadan
menargetkan jaringan. Ini manipulasi ological gizi pasien pada saat trauma atau operasi
physi- dasar aliran darah dapat mendukung proses
penyembuhan luka. Hidroterapi adalah tambahan

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman


2003 371
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
mempengaruhi proses biokimia yang diperlukan
untuk
fase-fase penyembuhan normal terjadi.
individu nan atau kekurangan gizi Undernour-
menyembuhkan kurang secara efisien dan
berada pada risiko lebih besar untuk
komplikasi selama dan setelah operasi. Bagian
dari mengobati pasien secara keseluruhan dan
bukan hanya “lubang pada pasien” adalah
menghargai interaksi yang kompleks dan
trients nu- terlibat dalam proses penyembuhan
luka. Hubungan antara malnutrisi dan
penyembuhan luka yang buruk
didokumentasikan dengan baik, 112-114
sedangkan dampak tingkat optimal dari intake
trient nu- makanan dan tambahan untuk
penyembuhan luka adalah relatif tidak dikenal.
Promosi nutrisi yang baik
direkomendasi, terutama pada populasi
berisiko kekurangan nutrisi marjinal dan jujur,
termasuk dida- lamnya orang tua, 115 luka
berat, 116 perokok, 117.118 pasien dengan
pencernaan yang buruk atau asimilasi miskin,
3 dan dirawat di rumah sakit patients119
sebelum operasi elektif. suplementasi bukti
pendukung nutrisi yang dikenal untuk manfaat
proses penyembuhan yang sehat

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 halaman


2003 371
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
individu yang kurang. Beberapa ulasan jurnal 2. Stadelmann WK, Digenis AG, Tobin GR.
mengutip tingginya prevalensi komplementer dan Fisiologi dan penyembuhan dinamika luka
alterna- obat tive (CAM) menggunakan oleh kulit kronis. Am J Surg 1998; 176: 26S- 38S.
patients.120- bedah 3. Stadelmann WK, Digenis AG, Tobin GR.
126
Para penulis artikel ini hati-hati terhadap Hambatan untuk penyembuhan luka. Am
penggunaan terapi CAM karena efek samping J Surg 1998; 176: 39s-47.
potensial, yang paling umum adalah potensi 4. Blee TH, Cogbill TH, Lambert PJ. Hemor-
vitamin, mineral, herbal, atau asam amino tions rhage terkait dengan defisiensi vitamin C
pada pasien bedah. Bedah 2002; 131: 408-
interaksi dengan agregasi platelet atau anestesi 412.
atau obat-obatan lain yang diberikan 5. Petry JJ. suplemen gizi pembedahan
perioperatively.124- 126 manfaat potensial dari signifikan. Plast Reconstr Surg 1996; 97:
nutrisi jarang didiskusikan. 233-240.
Ada bukti bahwa vitamin A dan C, seng, 6. Ehrlich HP, berburu TK. Efek dari kortison
arginin, glutamin, glukosamin, bromelain, Aloe dan vitamin A pada penyembuhan luka. Ann
vera, dan pegagan mungkin resmi benefi- untuk Surg 1968; 167: 324-328.
pasien terluka atau bedah; Namun, banyak 7. Berburu TK, Ehrlich HP, Garcia JA, Dunphy
pasien akan disarankan untuk menghindari JE. Pengaruh vitamin A pada membalikkan
mereka. Lebih luas, yang didefinisikan dengan efek penghambatan cortisone pada
penyembuhan luka terbuka pada hewan dan
baik, uji klinis buta untuk mengevaluasi manusia. Ann Surg 1969; 170: 633- 641.
keamanan, khasiat, dan interaksi obat dari zat- 8. Ehrlich HP, Tarver H, berburu TK. Pengaruh
zat bermanfaat potensial ini diperlukan. vitamin A dan glukokortikoid pada tion
Dari data yang tersedia saat itu akan inflamma- dan sintesis kolagen. Ann Surg
muncul bahwa pasokan yang cukup protein, serta 1973; 177: 222-227.
suplementasi 25.000 IU vitamin A, 1-2 g vitamin 9. Cohen BE, Gill G, Cullen PR, Morris PJ.
C, 15-30 mg seng, 3-15 g arginin, 3-15 g Pembalikan imunosupresi pasca operasi pada
glutamin, dan 1.500 mg glukosamin per hari manusia oleh vitamin A. Surg Gynecol Obstet
1979; 149: 658-662.
sebelum dan setelah operasi akan
10. Demetriou AA, Franco saya, Bark S, et al.
menguntungkan tients pa- dewasa. pasien yang
Pengaruh vitamin A dan beta karoten pada
terluka juga bisa mendapatkan keuntungan dari sepsis intraabdomen. Arch Surg 1984; 119:
nutrisi dari melukai sampai penyembuhan selesai. 161- 165.
aplikasi topikal pasca-operasi dari Aloe vera dan 11. Levenson SM, Gruber CA, Rettura G, et al.
ekstrak pegagan bisa FA cilitate penciptaan Suplemen vitamin A mencegah cacat akibat
fleksibel, bekas luka baik dengan kekuatan tarik radiasi akut pada penyembuhan luka. Ann
tinggi di lokasi luka. Dalam hasil penjumlahan, Surg 1984; 200: 494-512.
750-1,000 mg bromelain pasca-operasi dapat 12. Greenwald DP, Sharzer LA, Padawer J, et
mengurangi edema, memar, nyeri, dan waktu al. Zona II fleksor perbaikan tendon: efek
dari vitamin A, E, beta-karoten. J Surg Res
penyembuhan trauma dan prosedur bedah. 1990; 49: 98-102.
Beberapa terapi luka eklektik bertahan selama 13. Seifter E, Crowley LV, Rettura G, et al.
berabad-abad dan masih digunakan sampai Pengaruh vitamin A pada penyembuhan
sekarang. luka pada tikus dengan fraktur femur. Ann
Surg 1975; 181: 836-841.
Referensi 14. Levenson SM, Demetrio AA. faktor
metabolik. Dalam: Cohen IK, Diegelmann RF,
1. Keast D, Orsted H. Prinsip-prinsip dasar Linblad WJ, eds. Penyembuhan luka: Aspek
penyembuhan luka. Biokimia dan klinis. Philadelphia, PA: WB
http://www.cawc.net/open/ konferensi / Saunders Co; 1992: 264.
praktek terbaik-series / Wound-
Healing.pdf

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 372
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
15. Tidak ada penulis yang terdaftar. Vitamin A. imun akut untuk latihan berdampingan dengan
Dalam: Czap K, Miller A, Kepala K, et al, penurunan pertahanan enzim antioksidan
eds. Pengobatan Alternatif Ulasan Monograf neutrofil. Gratis Radic Res 2002; 36: 1101-1107.
- Volume One. Dover, ID: Thorne
Penelitian, Inc .; 2002: 452.
16. Porto da Rocha R, Lucio DP, Souza TDE L,
et al. Efek dari vitamin kolam renang
(vitamin A, E, dan C) pada proses nekrosis
jaringan: secara eksperimental studi jiwa
pada tikus. Estetika Plast Surg 2002; 26:
197-202.
17. Fauci AS, Braunwald E, Isselbacher KJ, et
al. Harrison Prinsip Internal Medicine. 14th
ed. New York, NY: McGraw-Hill; 1998:
484-485.
18. RL kotor. Pengaruh askorbat pada
penyembuhan luka. Int Ophthalmol Clin
2000; 40: 51-57.
19. GOETZL EJ, Wasserman SI, Gigli saya,
Austen KF. Peningkatan migrasi acak dan
respon kemotaksis leukosit manusia dengan
asam askorbat. J Clin Invest 1974; 53: 813-
818.
20. Nicosia RF, Belser P, Bonanno E, Diven J.
Peraturan angiogenesis in vitro oleh
metabolisme kolagen. In Vitro Sel Dev Biol
1991; 27A: 961-966.
21. Frei B, Stocker R, Ames BN. pertahanan
antioksidan dan peroksidasi lipid dalam
plasma darah manusia. Proc Natl Acad
Sci USA 1988; 85: 9748-9752.
22. Hodges RE, Baker EM, Hood J, et al. kudis
eksperimental pada manusia. Am J Clin Nutr
1969; 22: 535-548.
23. Scholl D, rekomendasi Langkamp-
Henken B. Gizi untuk penyembuhan
luka. J Intraven Nurs 2001; 24: 124-132.
24. Akikusa JD, Garrick D, Nash MC. Kudis:
lupa tapi tidak pergi. Kesehatan J Paediatr
Anak 2003; 39: 75-77.
25. Ahuja SR, Karande S. Sebuah presentasi yang
tidak biasa dari penyakit kudis setelah cedera
kepala. India J Med Sci 2002; 56: 440-442.
26. Nguyen RT, Cowley DM, Muir JB. Scurvy:
diagnosis klinis kulit. Australas J Dermatol
2003; 44: 48-51.
27. Pugliese PT. sistem antioksidan kulit.
Dermatol Nurs 1998; 10: 401-416.
28. Konig D, Wagner KH, Elmadfa saya, Berg
A. Latihan dan stres oksidatif: signifikansi
antioksidan dengan mengacu stres inflamasi,
berotot, dan sistemik. Exerc Immunol Rev
2001; 7: 108-133.
29. Tauler P, Aguilo A, Kasus N, et al. fase respon
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 373
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
30. Chevion S, Moran DS, Heled Y, et al. normal. Am J Clin Nutr 1980; 33: 71-76.
Plasma status antioksidan dan cedera sel
setelah latihan fisik yang berat. Proc Natl
Acad Sci USA 2003; 100: 5119-5123.
31. Gupta A, Singh RL, status Raghubir R.
Antioksidan selama penyembuhan luka
kulit pada tikus immunocompromised.
Mol Sel Biochem 2002; 241: 1-7.
32. Senel O, Cetinkale O, Ozbay G, et al.
Oksigen radikal bebas merusak
penyembuhan luka pada kulit tikus
iskemik. Ann Plast Surg 1997; 39: 516-523.
33. Sen CK, Khanna S, Gordillo G, et al.
Oksigen, oksidan, dan antioksidan dalam
penyembuhan luka: paradigma yang
muncul. Ann NY Acad Sci 2002; 957:
239-249.
34. Tanzer F, Ozalp I. Leukocyte konsentrasi
asam askorbat dan tingkat plasma asam
askorbat pada anak-anak dengan berbagai
infeksi. Mater Med Pol 1993; 25: 5-8.
35. Hemila H, Douglas RM. Vitamin C dan
infeksi saluran pernapasan akut. Int J
Tuberc Lung Dis 1999; 3: 756-761.
36. Shukla A, Rasik AM, Patnaik GK.
Penipisan glutation tereduksi, asam
askorbat, vitamin E dan enzim pertahanan
antioksidan dalam luka kulit
penyembuhan. Gratis Radic Res 1997; 26:
93-101.
37. Rasik AM, status Shukla A.
Antioksidan dalam tertunda jenis
penyembuhan luka. Int J Exp Pathol
2000; 81: 257-263.
38. Barbul A. aspek kekebalan perbaikan luka.
Clin Plast Surg 1990; 17: 433-442.
39. Anderson R, Hay saya, van Wyk H, et al.
Pengaruh askorbat pada kekebalan
humoral seluler pada anak-anak
penderita asma. S Afr Med J 1980; 58:
974-977.
40. Delafuente JC, Prendergast JM, Modigh
A. imunologi modulasi oleh vitamin C
pada orang tua. Int J Immunopharmacol
1986; 8: 205- 211.
41. Banic S. imunostimulasi oleh vitamin C.
Int J Vitam Nutr Res Suppl 1982; 23: 49-
52.
42. Kennes B, Dumont saya, Brohee D, et al.
Pengaruh suplemen vitamin C pada
imunitas seluler pada orang tua.
Gerontology 1983; 29: 305-310.
43. Anderson R, Oosthuizen R, Maritz R, et
al. Efek dari peningkatan dosis mingguan
dari ascorbate pada fungsi imun seluler
dan humoral tertentu pada sukarelawan
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 374
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
44. Pangan dan Gizi Dewan, Institut cine Medi-. suplemen vitamin E. Int J Vitam Nutr Res 1987;
Vitamin C. Diet Referensi Intakes untuk 57: 133-137.
Vitamin C, Vitamin E, Selenium, dan tenoids
Caro-. Washington, DC: National Academy
Press; 2000: 95-185.
45. Prasad AS. Zinc: gambaran. makanan
1995; 11: 93-99.
46. Agren MS, Franzen L. Pengaruh defisiensi
zinc pada melanggar kekuatan sayatan kulit
3-minggu-tua di tikus. Acta Chir Scand 1990;
156: 667-670.
47. Fernandez-Madrid F, Prasad AS, Oberleas
D. Pengaruh defisiensi zinc pada asam
nukleat, kolagen, dan protein
noncollagenous dari jaringan ikat. J Lab Clin
Med 1973; 82: 951-961.
48. Senapati A, Thompson RP. Kekurangan seng
dan akumulasi berkepanjangan seng pada luka.
Br J Surg 1985; 72: 583-584.
49. Lansdown AB, Sampson B, perubahan
esensial Rowe A. Sequen- dalam logam jejak,
metallothionein dan calmodulin konsentrasi
dalam penyembuhan luka kulit. J Anat 1999;
195: 375-386.
50. Ehrlichman RJ, Seckel BR, Bryan DJ,
Moschella CJ. komplikasi umum dari
penyembuhan luka. Pencegahan dan
manajemen. Surg Clin Utara Am 1991; 71:
1323-1351.
51. Selmanpakoglu AN, Cetin C, Sayal A, Isimer
A. Trace element (Al, Se, Zn, Cu) tingkat
dalam serum, urin dan jaringan dari pasien
luka bakar. Luka bakar 1994; 20: 99-103.
52. Greaves MW, Skillen AW. Pengaruh panjang
terus menelan seng sulfat pada pasien dengan
vena kaki ulserasi. Lanset
1970; 2: 889-891.
53. Havlik RJ. Vitamin E dan penyembuhan luka.
Komite Bedah Plastik Yayasan Pendidikan
DATA. Plast Reconstr Surg 1997; 100: 1901-
1902.
54. Ehrlich HP, Tarver H, berburu TK. efek
penghambatan vitamin E pada sintesis
kolagen dan perbaikan luka. Ann Surg 1972;
175: 235-240.
55. Galeano M, Torre V, Deodato B, et al.
Raxofelast, vitamin E seperti
antioksidan hidrofilik, merangsang
penyembuhan luka pada tikus secara
genetik diabetes. Bedah 2001; 129: 467-
477.
56. Taren DL, Chvapil M, Weber CW.
Meningkatkan kekuatan melanggar luka
terkena radiasi pra operasi menggunakan
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 375
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
57. Kagoma P, Burger SN, Seifter E, et al. Broadbent TR. Resolusi hematoma artifisial
Pengaruh vitamin E pada adhesi diinduksi dan pengaruh enzim proteolitik. J
peritoneal eksperimen diinduksi pada Trauma 1965; 5: 491-498.
tikus. Arch Surg 1985; 120: 949-951.
58. Baumann LS, Spencer J. Efek topikal
vitamin E pada penampilan kosmetik
bekas luka. Dermatol Surg 1999; 25: 311-
315.
59. Pinnell SR. Mengenai d-alpha-tocopherol.
Dermatol Surg 1999; 25: 827.
60. Jenkins M, Alexander JW, MacMillan
BG, et al. Kegagalan steroid topikal dan
vitamin E untuk mengurangi
pembentukan bekas luka pasca operasi
setelah operasi rekonstruksi. J Bakar
Perawatan Rehabil 1986; 7: 309-312.
61. Zatuchni GI, Colombi DJ. Terapi
Bromelains untuk pencegahan nyeri
episiotomi. Obstet Gynecol 1967; 29:
275-278.
62. Spaeth GL. Pengaruh bromelains pada
respon inflamasi yang disebabkan oleh
ekstraksi katarak: studi double-blind.
Mata Telinga Hidung Tenggorokan Mon
1968; 47: 634-639.
63. Tassman G, Zafran J, Zayon G. A double-
blind studi crossover enzim proteolitik
pabrik di bedah mulut. J Dent Med 1965;
20: 51-54.
64. Howat RC, Lewis GD. Efek terapi
bromelain pada luka episiotomi - buta
ganda terkontrol uji klinis. J Obstet
Gynaecol Br Commonw 1972; 79: 951-
953.
65. Kamenicek V, Holan P, Franek P.
terapi enzim sistemik dalam
pengobatan dan tion preven- pasca-
trauma dan pasca operasi
pembengkakan. Acta Chir Orthop
Traumatol Cech 2001; 68: 45-49.
[Pasal di Republik]
66. Tassman G, Zafran J, Zayon G. Evaluasi
enzim proteolitik tanaman untuk kontrol
peradangan dan nyeri. J Dent Med 1964;
19: 73-77.
67. Masson M. Bromelain cedera tumpul
dari sistem lokomotor. Sebuah studi
aplikasi diamati dalam praktek umum.
Fortschr Med 1995; 113: 303-306.
[Pasal dalam bahasa Jerman]
68. Austin S, Barrie S, Barry R, et al.
Bromelain. Dalam: Murray MT,
Pizzorno JE, eds. Textbook of Natural
Medicine. ed 2. New York, NY:
Churchhill Livingston; 1999: 619-623.
69. Woolf RM, Salju JW, Walker JH,
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 376
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
70. Seltzer AP. Meminimalkan edema pasca-
82. Correia M, Waitzberg DL. Dampak gizi
operasi dan ekimosis dengan menggunakan buruk pada morbiditas, mortalitas, lama
persiapan lisan enzim (bromelain): studi
tinggal di rumah sakit dan biaya dievaluasi
terkontrol dari 53 kasus Rhinoplasty. Mata
melalui analisis model multivariat. Clin Nutr
Telinga Hidung Tenggorokan Mon 1962; 41:
2003; 22: 235-239.
813-817.
83. Himes D. Protein kalori gizi buruk dan
71. Gylling U, Rintala A, Taipale S, Tammisto penurunan berat badan paksa: peran intervensi
T. Efek dari combinate enzim proteolitik
gizi agresif dalam penyembuhan luka. Ostomy
(bromelain) pada edema pasca operasi oleh Wound Mengelola 1999; 45: 46-51, 54-55.
aplikasi oral. Sebuah studi klinis dan
eksperimental. Acta Chir Scand 1966; 131: 84. Weinsier RL, Hunker EM, Krumdieck CL,
193-196. Butterworth CE Rumah Sakit Jr kekurangan
gizi. Seorang calon evaluasi pasien medis
72. Heinicke RM, van der Wal L, Yokoyama M. umum selama rawat inap. Am J Clin Nutr
Pengaruh bromelain (Ananase) pada agregasi 1979; 32: 418-426.
platelet manusia. Experientia 1972; 28: 844-
845. 85. Breslow RA, Hallfrisch J, Guy DG, et al.
Pentingnya protein dalam penyembuhan
73. Cirelli MG, Smyth RD. Efek bromelain borok tekanan. J Am Geriatr Soc 1993; 41:
terapi anti-edema pada koagulasi,
357-362.
perdarahan dan protrombin kali. J Obat
Baru 1963; 3: 37-39. 86. Rolandelli R, Ullrich JR. dukungan nutrisi
pada pasien bedah tua yang lemah. Surg Clin
74. Cirelli MG. pengalaman klinis dengan lains Utara Am 1994; 74: 79-92.
brome- dalam terapi enzim proteolitik dari
mation inflam- dan edema. Med Kali 1964; 87. Toriosian MH. Arginin dalam gizi dan
92: 919- 921. operasi: status saat ini dan potensial. Dalam:
Latifi R, ed. Asam Amino dalam Critical
75. McCarty MF. Glukosamin untuk penyembuhan Care dan Kanker. Austin, TX: RG Landes
luka. Perusahaan; 1994: 45-52.
Med Hipotesis 1996; 47: 273-275.
88. Kirk SJ, Hurson M, Regan MC, et al.
76. Zupanets IA, Bezdetko NV, Dedukh NV, merangsang Arginine penyembuhan luka dan
Otrishko IA. studi eksperimental efek fungsi kekebalan tubuh pada manusia lanjut
glukosamin hidroklorida pada proses usia. Bedah 1993; 114: 155-159.
metabolisme dan perbaikan dalam struktur 89. Barbul A, Lazarou SA, Efron DT, et al.
jaringan ikat. Eksp Klin Farmakol 2002; 65: Arginine meningkatkan penyembuhan luka
67-69. [Pasal dalam bahasa Rusia] dan respon imun phocyte lym- pada manusia.
77. Lehto M, Jarvinen M. Kolagen dan sintesis Bedah 1990; 108: 331-336.
cosaminoglycan gly- dari cedera otot nemius 90. Hurson M, Regan MC, Kirk SJ, et al. efek
gastroc- pada tikus. Eur Surg Res 1985; 17: Bolic meta arginin dalam populasi lansia
179-185. yang sehat. JPEN J Parenter Enteral Nutr
78. Ruberg RL. Peran gizi dalam penyembuhan 1995; 19: 227-230.
luka. Surg Clin Utara Am 1984; 64: 705-714. 91. Newsholme P. Mengapa metabolisme L-
79. Haydock DA, Flint MH, Hyde KF, et al. glutamine penting untuk sel-sel sistem
Khasiat implan Goretex subkutan dalam kekebalan tubuh dalam kesehatan, postinjury,
pemantauan luka respon penyembuhan operasi atau infeksi? J Nutr 2001; 131: 2515S-
defisiensi protein eksperimental. 2522S.
Hubungkan Tissue Res 1988; 17: 159-169. 92. Souba WW. Glutamin, fibroblas, dan luka.
80. Merak EE. Pengaruh prolin makanan dan Dalam: Glutamine Fisiologi, Biochemis-
hidroksiprolin pada kekuatan tarik mencoba, dan Gizi di Penyakit Kritis. Austin,
penyembuhan luka. Proc Soc Exp Biol Med TX: RG Landes Perusahaan; 1992: 67-69.
1960; 105: 380. 93. Wilmore DW. Pengaruh glutamin
81. Lindstedt E, Sandblom P. penyembuhan luka suplementasi pemikiran pada pasien setelah
pada manusia: kekuatan tarik dari operasi elektif dan cedera disengaja. J Nutr
penyembuhan luka di beberapa kelompok 2001; 131: 2543S-2549S.
pasien. Ann Surg 1975; 181: 842- 846.

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 377
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
94. Houdijk AP, Rijnsburger ER, Jansen J, et 60-68.
al. Uji coba secara acak nutrisi enteral
glutamin-diperkaya pada morbiditas infeksi
pada pasien dengan beberapa trauma.
Lancet 1998; 352: 772-776.
95. Williams JZ, Abumrad N, Barbul A. Pengaruh
campuran asam amino khusus pada deposisi
kolagen manusia. Ann Surg 2002; 236: 369-
374.
96. Suguna L, Sivakumar P, Chandrakasan G.
Efek ekstrak pegagan pada dermal
penyembuhan luka pada tikus. India J Exp
Biol 1996; 34: 1208-1211.
97. Bosse JP, Papillon J, Frenette G, et al. Studi
klinis agen antikeloid baru. Ann Plast Surg
1979; 3: 13-21.
98. Lawrence JC. Efek cological morfologi dan
Pharma dari asiaticoside pada kulit in vitro
dan in vivo. Eur J Pharmacol 1967; 1: 414-
424.
99. Rosen H, Blumenthal A, McCallum J.
Pengaruh asiaticoside pada penyembuhan
luka pada tikus. Proc Soc Exp Biol Med
1967; 125: 279-280.
100. Bonte F, Dumas M, Chaudagne C, Meybeck
A. aktivitas Perbandingan dari asiaticoside dan
madecassoside pada tipe I dan sintesis kolagen
III oleh fibroblast manusia berbudaya. Ann
Pharm Fr 1995; 53: 38-42. [Pasal dalam
bahasa Prancis]
101. Velasco M, Romero E. interaksi obat antara
asiaticoside dan beberapa obat tory anti-
inflamma- dalam penyembuhan luka dari
tikus. Curr Ther Res Clin Exp 1976; 19: 121-
125.
102. Shukla A, Rasik AM, Jain GK, et al. In vitro
dan in vivo luka aktivitas penyembuhan
asiaticoside diisolasi dari Centella asiatica. J
Ethnopharmacol 1999; 65: 1-11.
103. Miller MB, Koltai PJ. Pengobatan radang
dingin eksperimental dengan pentoxifylline
dan krim lidah buaya. Arch Otolaryngol
Kepala Leher Surg 1995; 121: 678-680.
104. Chithra P, Sajithlal GB, Chandrakasan
G. Pengaruh Aloe vera pada
penyembuhan luka dermal pada tikus
diabetes. J Ethnopharmacol 1998; 59:
195-201.
105. Davis RH, Kabbani JM, Maro NP. Lidah
buaya dan penyembuhan luka. J Am Podiatr
Med Assoc 1987; 77: 165-169.
106. Davis RH, Leitner MG, Russo JM. Lidah
buaya. Sebuah pendekatan alami untuk
mengobati luka, edema, dan nyeri pada
diabetes. J Am Podiatr Med Assoc 1988; 78:
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 378
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
107. Chithra P, Sajithlal GB, Chandrakasan G. 1994; 308: 945-948.
Pengaruh Aloe vera pada tics kolagen 120. Lennox PH, Henderson CL. penggunaan
characteris- dalam penyembuhan luka jamu sering pada pasien bedah rawat jalan di
dermal pada tikus. Mol Sel Biochem Vancouver Kanada. Bisa J Anaesth 2003; 50:
1998; 181: 71-76. 21-25.
108. Robson MC, Krizech TJ, Heggers JP.
Biologi infeksi bedah. Dalam: Ravich
AM, ed. Masalah saat ini di Bedah.
Chicago, IL: Tahun Penerbit Buku
Kedokteran; 1973: 121-127.
109. Topham J. Mengapa beberapa luka
rongga diobati dengan madu atau pasta
gula sembuh tanpa bekas luka? J
Perawatan Luka 2002; 11: 53-55.
110. Blumenthal M. The Complete Jerman
Komisi E Monografi: Panduan Terapi
untuk Obat Herbal. Austin, TX: Amerika
Botanical Council; 1998: 100.
111. Whitney JD, Heitkemper MM.
Memodifikasi perfusi, nutrisi, dan stres
untuk mempromosikan penyembuhan
luka pada pasien dengan luka akut.
Jantung Paru 1999; 28: 123-133.
112. Kay SP, Moreland JR, status Schmitter
E. Gizi dan penyembuhan luka di
amputasi ekstremitas bawah. Clin Orthop
1987; 217: 253-256.
113. Schaffer MR, Tantry U, Ahrendt GM,
et al. protein kalori merusak gizi buruk
akut penyembuhan luka: peran
kemungkinan penurunan luka sintesis
oksida nitrat. J Am Coll Surg 1997;
184: 37-43.
114. Haydock DA, Bukit GL. Gangguan
penyembuhan luka pada pasien
bedah dengan berbagai tingkat gizi
buruk. JPEN J Parenter Enteral Nutr
1986; 10: 550-554.
115. Potter JM. suplemen oral pada orang
tua. Curr Opin Clin Nutr Metab
Perawatan 2001; 4: 21- 28.
116. Casey G. Pentingnya nutrisi dalam
penyembuhan luka. Nurs Berdiri 1998;
13: 51-54, 56.
117. Rees TD, Liverett DM, Guy CL.
Pengaruh merokok pada kelangsungan
hidup kulit flap pada pasien face lift.
Plast Reconstr Surg 1984; 73: 911-915.
118. Moller AM, Pedersen T, Villebro N,
Munksgaard A. Pengaruh merokok
pada komplikasi awal setelah operasi
ortopedi elektif. J Tulang Bersama
Surg Br 2003; 85: 178- 181.
119. McWhirter JP, Pennington CR.
Kejadian dan pengakuan dari
kekurangan gizi di rumah sakit. BMJ

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 379
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
121. Skinner CM, Rangasami J. pra operasi 124. Murphy JM. pertimbangan sebelum operasi
penggunaan obat herbal: survei pasien. Br J dengan obat-obatan herbal. AORN J 1999;
Anaesth 2002; 89: 792-795. 69: 173-175, 177-178, 180-183.
122. Tsen LC, Segal S, Pothier M, Bader AM. 125. Hodges PJ, Kam PC. Implikasi peri-operatif
Penggunaan obat alternatif pada pasien obat-obatan herbal. Anestesi 2002; 57: 889-
presurgical. Anestesiologi 2000; 93: 148- 899.
151. 126. Chang LK, Whitaker DC. Dampak obat-
123. Kaye AD, Clarke RC, Sabar R, et al. obat- obatan herbal pada bedah dermatologi.
obatan herbal: tren saat ini dalam praktek Dermatol Surg 2001; 27: 759-763.
anestesi - survei rumah sakit. J Clin Anesth
2000; 12: 468-471.

Pernyataan Kepemilikan, Manajemen, dan Sirkulasi


(Diperlukan oleh 39 USC 3685)
1. Judul Publikasi: Pengobatan Alternatif Ulasan
2. Publikasi Nomor: 0017-641
3. Tanggal Penerimaan: September 18, 2003
4. Frekuensi masalah: Quarterly
5. Sejumlah isu yang diterbitkan setiap tahun: Empat
6. Harga berlangganan tahunan: US $ 95.00
7. Alamat surat, kantor publikasi: 25.820 Highway 2 Barat, Sandpoint, Bonner County, Idaho 83.864-7.364
Contact Person: Kelly CzapTelephone: 208-263-1337
8. Alamat surat, kantor bisnis umum penerbit: PO Box 25, Dover, Idaho 83.825-0.025
9. alamat nama / surat dari penerbit, editor, dan managing editor:
Penerbit: AF Czap, PO Box 25, Dover, Idaho 83.825-0.025 Editor:
Kathleen Kepala ND, PO Box 25, Dover, Idaho 83.825-0.025
Managing Editor: Kelly Czap, PO Box 25, Dover, Idaho 83.825-0.025
10. pemilik:
Thorne Penelitian, Inc., PO Box 25, Dover, Idaho 83.825-0.025
A. F. Czap, PO Box 25, Dover, Idaho 83.825-0.025
Kelly A. Czap, PO Box 25, Dover, Idaho 83.825-0.025
11. Pemegang obligasi, mortgagees, pemegang keamanan lainnya memiliki atau memegang satu persen dari
jumlah total obligasi, hipotek, atau surat berharga lainnya: Tidak ada
12. Status pajak: Tak dapat diterapkan
13. Publikasi Judul: Pengobatan Alternatif Ulasan
14. tanggal penerbitan data sirkulasi: November 2003
15. Tingkat dan sifat sirkulasi:
Jumlah rata-rata salinan setiap masalah selama sebelumnya 12 bulan / jumlah sebenarnya salinan isu tunggal diterbitkan
tanggal pengajuan terdekat:
a. Total jumlah salinan (net pers run): 7500/7000
b. Dibayar dan / atau meminta sirkulasi:
(1) dibayar / meminta luar-county email langganan menyatakan pada Formulir 3541: 4166/3781
(2) dibayar langganan dalam county menyatakan pada Formulir 3541: 0/0
(3) penjualan melalui dealer, operator, pedagang kaki lima, penjualan counter dan non-USPS dibayar distribusi
lainnya: 0/0
(4) kelas-kelas lain dikirimkan melalui USPS: 50 / 50
c. Total dibayar dan / atau meminta sirkulasi (jumlah 15b (1), (2), (3), dan (4): 4216/3831
d. Gratis distribusi melalui surat (sampel, gratis, lainnya bebas):
(1) luar-county sebagaimana tercantum pada Formulir 3541: 2562/2195
(2) di-county sebagaimana tercantum pada Formulir 3541: 0/0
(3) kelas-kelas lain dikirimkan melalui USPS: 0/0
e. distribusi bebas di luar mail (operator atau cara lain): 0/0
f. Total distribusi bebas (jumlah 15d dan 15e): 2562/2195
g. total distribusi (Jumlah 15c dan 15f): 6778/6026
h. Salinan tidak didistribusikan: 722/974
i. Total (Jumlah 15g dan h): 7500/7000
j. Persen dibayar dan / atau sirkulasi yang diminta (15c / l5g x 100): 62% / 64%
16. Publikasi Pernyataan Kepemilikan: dicetak pada November 2003
17. Tanda tangan dan judul penerbit: AF Czap, publisherDate: 18 September 2003

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 380
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
“A Comparison of Vinegar Compresses vs. Cold Water& Water with Vinegar for treating of
Fever at Tropical Hospitals”
“Perbandingan Cuka Kompres vs Air Dingin & Air dengan Cuka untuk mengobati demam
pada Rumah Sakit Tropis”

LATAR BELAKANG

Cuka adalah zat cair yang terdiri dari asam asetat dan air, asam asetat yang diproduksi melalui fermentasi
etanol oleh bakteri asam asetat. Cuka, dari cuka Perancis, yang berarti "anggur asam," dapat dibuat
dari hampir semua sumber karbohidrat difermentasi, termasuk anggur, molase, tanggal, sorgum,
apel, pir, anggur, buah, melon, kelapa, madu, bir, sirup maple, kentang, bit, malt, biji-bijian.
Awalnya, ragi fermentasi gula makanan alami untuk alkohol. Selanjutnya, bakteri asam asetat
(Acetobacter) mengkonversi alkohol menjadi asam asetat. Ada beberapa jenis cuka yang ditemukan
seperti cuka sari apel atau cuka balsamic dan masing-masing memberikan beberapa manfaat
kesehatan. Telah diketahui oleh karena itu untuk meningkatkan mengarah ke sistem kekebalan
tubuh yang kuat. Seperti yang digunakan sebagai kompres bukan untuk konsumsi.Dalam Islam,
Nabi Muhammad telah mengatakan, "Yang terbaik dari bumbu atau bumbu cuka". Ibnu Sina, dalam
bukunya yang terkenal "The Canon of Medicine", disebutkan beberapa manfaat pengobatan
menggunakan cuka itu adalah agen pembekuan kuat, menyembuhkan luka bakar dan radang kulit,
dan mengurangi sakit kepala yang disebabkan oleh panas. Ini adalah referensi yang sangat menarik
tapi itu akan menjadi penting untuk referensi sumber ilmiah untuk mendukung ini. Dia juga
menganggap cuka suplemen pencernaan yang baik. BIN Qayyim Al-Jauziyyah juga menyebutkan
manfaat cuka dalam bukunya, Al Tabb al Nabawi (Nubuat Medicine). Dalam buku ini, ia
menyebutkan bahwa cuka anggur membantu melawan peradangan lambung dan empedu, dan
mencegah efek dari obat beracun dan jamur beracun. Ia juga mencatat bahwa cuka memuaskan
kehausan, bertindak sebagai perangsang nafsu makan, dan mencegah tumor 'dari terjadi serta
membantu dalam proses pencernaan. Salah satu manfaat kesehatan cuka putih utama adalah bahwa
hal itu membantu dalam penyerapan kalsium dan mineral penting lainnya dari makanan yang
bervariasi yang dimakan. Hal ini karena cuka mengandung asam asetat yang memiliki kemampuan
membantu tubuh menyerap mineral yang diperlukan dan kalsium (referensi di akhir). Oleh karena
itu tidak hanya membantu dalam pencernaan, tetapi juga dalam membuat tulang kuat dan dengan
demikian mencegah osteoporosis. Itu harus diingat bahwa karena kandungan yang asam, cuka harus
selalu diencerkan sebelum menelan atau dapat menyebabkan membakar hati.

A. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan membandingkan keefektifan kompres air cuka,
kompres air dingin dan kompres air dingin yang dicampur cuka.

B. METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuasieksperimental. Kami melakukan penelitian di 45 mata
pelajaran antara Jun 2011 dan Oktober 2011

2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tropis di Zagazig & Hehia kota, Sharqia Governorat, rumah
sakit tersebut disebutkan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan di Mesir.
3. Subjek

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 381
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Kriteria Inklusi
1. Pasien yang mengalami demam tinggi yang mengalami manifestasi klinik demam typoid
2. Pasien yang demam pada hari pertama yang belum mengkonsumsi obat
3. Pasien yang dicurigai didiagnosa typoid sesuai dengan penyelidikan
Kriteria eksklusi

1. Pasien yang demam karena penyakit kronik


4. Intervensi
Penelitian ini menggunakan sample 45 pasien dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok
termasuk 15 pasien. Kelompok pertama dikompres dengan Cuka putih, kelompok kedua dengan
mengunakan kompres air dingin air dingin & kelompok ketiga dikompres air dingin yang
dicampur dengan cuka setengah. Saat setengah kompres diikuti dengan mengukur suhu tubuh
dalam pertama dan kedua jam secara lisan dengan menggunakan termometer raksa dan
didokumentasikan dalam lembar aliran untuk setiap pasien. Semua kompres diterapkan untuk
pasien di bawah axillaries, di atas lengan bawah & di bawah lutut itu.
5. Desain administrasi
Izin tertulis diperoleh sebelum melakukan studi dari direktur rumah sakit. Tujuan penelitian
digambarkan baik untuk pasien atau keluarga dan memperoleh persetujuan dari klien.

C. HASIL PENELITAN
Subyek karakteristik yang ditunjukkan dalam tabel (1) menunjukkan kepada mayoritas usia
subjek adalah baik di bawah dari 20 atau 40 tahun, hampir dua pertiga adalah laki-laki, lebih
sepertiga yang berpendidikan sementara hampir separuh mahasiswa dan hampir belakangnya ketiga
yang tinggal di pedesaan luas area.
Table (1). Demographic
characteristics of studied subject (No
45 patient)
Number %
Variable
Age 14 6 18 7 31.1
-10-20 ->20 -40 - > 40- 60 ->60 13.3 40
13.6
Sex 29 16 64.4
male female 35.5
Level of education 17 6 9 13 37.8
non educated primary secondary 13.3 20
university 28.9
Occupation 7 19 5 14 15.6
House-wife Student Self 42.2
Employment Retired 11.1
31.1
Address 17 28 37.8
Urban Rural 62.2

Distribusi Persentase mata pelajaran tubuh suhu sebelum dan sesudah kompres dalam tiga
metode yang digambarkan dalam tabel (2) menunjukkan bahwa lebih dari setengah memiliki suhu
tubuh lebih dari 39 0C, hampir setengah memiliki suhu tubuh di antara 38.1- 39.1 & 60% memiliki
suhu tubuh di antara 38.1- 39.1 sebelum cuka, cuka dengan air & air kompres aplikasi masing-
masing.

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 382
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Table (2). Percentage Vinegar Vinegar + water water
Distribution of subjects temp
according to Compresses
Methods (No 45) Temp value
B A1h A2h B A1h A2h B A1h A2h
No\ % No\ % No\ % No\ % No\ % No\ % No\ % No\ % No\ %
37.6 - 0 0 3 20 13 00 1 6.6 6 46 00 00 00
38 c 86.7
38.1 - 2 13.3 7 46.7 1 2 13.3 8 5 33.3 2 20 3 19.9 4
38.5c 6.6 53.4 26.7
38.6 – 5 33.3 4 26.7 1 7 46.7 5 4 26.7 9 60 8 53.4 10
39.1c 6.6 33.3 66.6
> 39.1c 8 53.4 1 6.6 00 5 33.3 1 6.6 00 4 26.7 4 26.7 1 6.6
Total 15\ 100 15\ 100 15\ 15\ 100 15\ 15\ 100 15\ 100 15\ 100 15\
100 100 100

Table (3). Comparison the After 1 hour S.O.V


effectiveness of three compresses
methods After 2 hour
F Ms SS DF F Ms SS DF
52.48** 5.51 11.02 2 12.27** 1.53 3.07 2 Between
methods
0.11 4.41 42 0.13 5.24 42 Within
methods
15.42 44 8.31 44 Total

Table (4). Comparison of mean After 1 hour Method


value of three compresses
methods After 2 hour
Means Means
37.6 38.4 Vinegar
37.9 38.5 Vinegar + Water
38.7 39.0 Water
0.294 0.321 )0.05 ( LSD
0.678 0.740 )0.01 ( LSD

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 383
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Figure (1). Represent the Mean Temp after Application of Compresses by Hour

Figure (2). Represent the Mean Temp after Application of Compresses by 2 Hours

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 384
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Figure (3). Histogram represents the degrees of Temp changes After Application of Compresses

Ada perbedaan dalam pengurangan utama suhu antara & dalam tiga metode. Hal ini dibandingkan dengan
menggunakan uji F & tes ANOVA dan hasilnya menunjukkan nilai yang signifikan secara statistik
(P <0,05) (Tabel 3) Untuk menggambarkan berbeda signifikan mengenai metode yang, kami
menggunakan perbandingan tiga cara dengan menggunakan uji beda kurang signifikan (uji LSD)
(tabel 4) yang menunjukkan bahwa kompresi cuka adalah cepat efektif dalam pengurangan demam
diikuti dengan cuka dengan air daripada hanya air kompres baik setelah satu & dua jam pada
perbedaan berarti kurang dari 0,05, sementara tidak ada perbedaan pada 0,01 Gambar (1, 2 & 3)
menunjukkan perbedaan 'antara sarana tiga metode kompres.

H. KESIMPULAN
Tindakan Hasil Pengurangan suhu tubuh efektif dalam menggunakan cuka kompres dibandingkan dengan
metode lain yang digunakan.
Hasil: Penurunan suhu tubuh dalam cuka kompres lebih cepat daripada air dingin & air dingin dengan
cuka setengah setengah kompres Namun, pada akhir 2 jam.
Kesimpulan Menggunakan kompres cuka lebih efektif dalam penurunan suhu tubuh pasien yang
menderita demam.

I. IMPLIKASI KEPERAWATAN

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 385
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
1. Mengaplikasikan kompres cuka pada pasien yang menderita demam yang bertujuan untuk menurunkan
suhu tubuh pasien.
2 Pekerjaan lebih lanjut perlu dilakukan, khususnya berkaitan dengan menilai penggunaan cuka demam
manajemen di institusi kesehatan
3. Reapplication hasil kami menggunakan sampel lainnya akan membantu dalam memastikan keabsahan
temuan ini.
4. Pekerjaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk menggambarkan efek cuka pada permukaan kulit yang
sebagai vasodilator atau menguap atau keduanya
J. Keterbatasan

1. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit tropis saja.

2. Tidak ada penelitian serupa untuk mendukung dengan penelitian kami.

Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman


2003 386
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis
Pengobatan Alternatif Ulasan Volume 8, Nomor 4 Halaman
2003 387
Copyright © 2003 Thorne Penelitian, Inc. Semua Hak Dilindungi. Tidak ada Reprint Tanpa Izin Tertulis

Anda mungkin juga menyukai