Nim : 19/441921/KU/21467
Pendahuluan
Luka bakar menjadi salah satu luka trauma yang disebabkan oleh
kalor atau panas dan merusak bagian epidermis (Smeltzer, 2014). Epidermis
di bagian kulit memiliki fungsi yang vital dan signifikan dalam menjaga
homeostasis, cairan, termoregulasi, imunologis serta metabolise (Schommer
dalam Ashilah 2020). Epidermis juga sebagai pelindung dari infeksi secara
fisik. Ketika pelindung tersebut rusak maka pathogen akan mudah masuk
kedalam tubuh. Pelindung dapat rusak apabila terjadi luka salah satunya
adalah luka bakar. Luka bakar dapat sembuh pada derajat tertentu namun
akan terhambat oleh beberapa hal seperti keadaan patologis diabetes,
immunodefisiensi, iskemia, vena stasis. Sehingga diperlukan zat pembantu
dalam proses penyembuhan luka untuk mengatasi masalah tersebut.
Aloe vera
Gel yang ada dalam lidah buaya terdiri dari 98% air dan sisianya
dalah zat terlarut yang bergantung kepada musim. Bahan kering dari gel
lidah buaya sendiri mengandung polisakarida (55%), gula sederhana (17%),
mineral (16%), Protein (7%) dan senyawa fenolik (1%). Selain itu
antioksidan serta beberapa vitamin seperti vitamin C, E, B1, B2,B12, kolin
serta asam folat (Bharadwaj et al, 2018). Studi yang ditunjukan setidaknya
terdapat empat glukomanan terasetilisasi secara parssial menjadi polimer
liner tanpa cabang .
Luka Bakar
Pada luka bakar derajat satu epidermis utuh, ada eritema missal
disebabkan oleh air panas. Pada luka bakar derajat dua terjadi kerusakan
pada intregasi epidermis. Namun, apabila lapisan yang lebih seperti
reticular menyebabkan luka bakar derajat dua yang dalam. Luka bakar lebih
permukaan atau superfisial memiliki kadar sakit yang lebih tinggi dikarekan
sensor rasa sakit pada epidermis dan rasa panas di ruffini. Luka bakar
derajat ketiga semua lapisan dermis terlibat dengan ciri kulit mengeras,
berwarna gelap, kekurangan air, tidak nyeri, trombosisi didalam pembuluh
darah, dan ada luka eschar bakar yang dapat dibedakan. Pada derajat empat
hingga bagian subkutan dan jaringan ikat bagian dalam (Yasti dalam
Ashilah 2020).
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Avijgan M, Alinaghian M, and Hafizi M, 2017. Aloe vera Gel as a
Traditional and Complementary Method for Chronic Skin Burn: A Case
Report. Advances in Infectious Diseases. 7(01).
Yasti AC, Senel E, Saydam M, Ozok G, Coruh A et al, 2015. Guideline and
Treatment Algorithm for Burn Injuries. Turkish Journal of Trauma and
Emergency Surgery. 21(2): 79-89.