STUDI LITERATUR

ALOEVERA GEL UNTUK MEMPERCEPAT

PENYEMBUHAN LUKA BEDAH CAESAR

Elma Melia Sari

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Merangin

elmameliasari@gmail.com

ABSTRAK

Infeksi pada luka, hematoma dan luka yang terbuka merupakan komplikasi yang paling sering
terjadi pada operasi caesar. Oleh karena itu penyembuhan luka adalah tujuan utama setelah
dilakukannya operasi pembedahan. Penyembuhan luka terdiri dari kegiatan terkoordinasi yang
dimulai setelah operasi pembedahan yang menyebabkan terjadinya rekonstruksi jaringan.
Respon ini erat kaitannya dengan perawatan sebelum dan sesudah pembedahan. Pengobatan
yang layak setelah dilakukannya pembedahan efektif dalam penyembuhan luka. Kerena
tingginya biaya perawatan kimia dan efek obat, kecendrungan untuk menggunakan obat
trasional dalam penyembuhan dan pencegahan infeksi telah meningkat. Salah satu metode yang
digunakan untuk pengobatan luka adalah dengan menggunakan gel aloevera. Aloevera adalah
tanaman medis dari keluarga liliacea yang telah menarik perhatian dari para sarjana kedokteran
di beberapa tahun terakhir. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman terapeutik dan telah digunakan
untuk tujuan medis untuk waktu yang lama. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gel
aloevera efektif dalam penyembuhan luka bedah caesar dan aplikasi gel aloevera pada kulit
tidak memiliki efek samping dan dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk
perawatan standar luka caesar. Metode studi ini merupakan suatu tinjauan literatur (Literature
Review) yang mencoba menggali manfaat aloevera gel untuk mempercepat penyembuhan luka
caesar. Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis
database terkomputerisasi (Journal of Chemical and Pharmaceutical Research dan Pubmed)
bentuk jurnal penelitian yang berjumlah 6 jurnal. Berbagai penelitian menunjukan bahwa gel
aloevera efektif dalam penyembuhan luka bedah caesar dan penggunaan gel aloevera pada kulit
tidak memiliki efek samping dan dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan untuk
perawatan standar luka caesar.

Kata Kunci : Aloe vera, caesar, penyembuhan, luka

Elma Melia Sari Page1


PENDAHULUAN
Tingkat operasi caesar telah meningkat
diberbagai negara selama beberapa tahun
terakhir. Hal ini pada gilirannya dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan
komplikasi seperti infeksi pada luka
sayatan, hematoma dan komplikasi yang
paling umum adalah luka yang membuka.
Oleh karena itu penyembuhan luka adalah
tujuan utama setelah operasi pembedahan.
Pengobatan yang layak setelah operasi
efektif dalam penyembuhan luka. Karena
tingginya biaya perawatan kimia dan efek
samping obat, kecenderungan untuk
menggunakan obat tradisional dalam
penyembuhan dan pencegahan infeksi telah
meningkat. Salah satu metode yang
digunakan untuk pengobatan luka
menggunakan gel aloevera. Aloevera
adalah tanaman medis dari keluarga liliacea
yang telah menarik perhatian dari para
sarjana kedokteran pada beberapa tahun
terakhir. Tanaman ini dikenal sebagai
tanaman terapeutik dan telah digunakan
untuk tujuan medis untuk waktu yang lama.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
gel aloevera efektif dalam penyembuhan
luka bedah caesar dan aplikasi gel aloevera
pada kulit tidak memiliki efek samping dan
dapat digunakan sebagai pengobatan
tambahan untuk perawatan standar luka
caesar.1
Aloevera telah dikenal dan digunakan
selama berabad-abad untuk
kesehatan,kecantikan, obat dan perawatan
kulit. Nama aloe vera berasal dari bahasa
arab “Alloeh” yang berarti “zat pahit
bersinar” dan “vera” dalam bahasa latin
yang berarti benar. Aloevera telah
digunakan untuk tujuan pengobatan
dibeberapa kebudayaan selama ribuan tahun
seperti di negara Yunani, Mesir, India,
Meksiko, Jepang dan China. Ratu Mesir
Cleopatra menggunakannya untuk
kecantikan, Alexander Agung dan
Chiestopher Columbus menggunakannya
untuk mengobati luka pada prajurit.
Referensi pertama tentang lidah buaya di
Elma Melia Sari
Inggris adalah terjemahan oleh John
Googyew pada tahun 1655 dari Dioscorides
yang berjudul Risalah Medis De Materia
Medica. Pada tahun 1800 an aloevera
digunakan sebagai pencahar di Amerika
Serikat dan pada tahun 1930 an sebuah
penemuan menakjubkan terjadi, dimana
aloevera berhasil untuk mengobati penyakit
dermatitis radiasi kronis dan parah.2
Pada saat sekarang ini telah dilakukan
penelitian multidimensi terkoordinasi yang
bertujuan untuk menghubungkan sifat
botani dan fitokimia yang spesifik serta
aktivitas farmakologi yang diharapkan
salah satunya adalah aloevera2. Aloevera
gel adalah lendir dibagian dalam daun yang
telah menarik banyak perhatian peneliti
karena sifatnya yang berbeda, seperti dapat
memingkatkan sintesis kolagen, anti
inflamasi, antioksidan, antiseptik, anti-
mikroba dan anti-jamur.1
METODE
Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur
(Literature Review) yang mencoba
menggali manfaat aloevera untuk
mempercepat penyembukan luka bedah
caesar. Sumber untuk melakukan tinjauan
literatur ini meliputi studi pencarian
sistematis database terkomputerisasi
(Journal of Chemical and Pharmaceutical
Research dan Pubmed) bentuk jurnal
penelitian yang berjumlah 6 jurnal.
Penulisan artikel ilmiah ini menggunakan
penulisan daftar pustaka vancouver. Dari 6
jurnal tersebut 1 jurnal menggunakan
metode eksperimen, 1 jurnal menggunakan
RCT, 4 jurnal review yang dimuat dalam
bahasa inggris dan bahasa indonesia pada
tahun 2010-2014 di Iran dan Indonesia.
Subjek penelitian pada review ini adalah
ibu dengan persalinan bedah caesar yang
berumur 18-36 tahun, dengan usia
kehamilan 37-40 minggu, BMI > 29 dan
tidak memiliki riwayat > 2 kali bedah
caesar dan bersedia berpartisipasi dalam
penelitian ini yang berjumlah 90
participant. Subjek penelitian lain dalam
review ini adalah hewan coba berupa 18
Page2
ekor mencit (mus musculus) betina galur Komponen aktif dalam aloevera yang
swiss webster dengan berat 20-25 gram. berhubungan dengan proses
DISKUSI penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka pada bedah
caesar berlangsung secara bertahap, proses N Komponen Aktif Fungsi
ini mencakup 3 fase, yaitu fase inflamasi, o
fase proliferasi dan fase pematangan, 1 Bradikinin Mengurangi
namun beberapa faktor dapat menunda hydrolising enzim3 rasa sakit dan
penyembuhan luka seperti kelahiran peradangan
kembar, demam, KPD, riwayat penyakit 2 Antrakuinon3 Anti bakteri
sistemik kronik, preeklampsi, obesitas, 3 mannose-6- Membantu
konsumsi obat imunosupresif, tidak phosphate3 meningkatka
memperhatikan kesterilan alat yang n kolagen
digunakan sebelum dan selama operasi, dan
tidak menggunakan antibiotik profilaksis, reorganisasi
operasi bedah diatas 90 menit, jenis benang jaringan
yang digunakan dan malnutrisi.1 4 Acemannan3 Mengatur
aktivitas
Bagian-bagian dari tanaman aloevera leukosit
memiliki aplikasi yang berbeda, gel 5 Fenolat4 Anti septik
transparan yang terdapat didalam daun ringan dan
dapat digunakan untuk pengobatan berbagai anti mikroba
jenis luka. Selain itu getah yang berwarna 6 Aloin dan emodin2 Analgesik,
kekuningan pada permukaan daun memiliki anti bakteri
sifat pencahar dan mengandung senyawa dan anti virus
antrakuinon. Sampai saat ini beberapa studi 7 Alprogen2 Anti alergi
telah dilakukan tentang efek penyembuhan 8 C-Glucosyl Senyawa anti
dari tanaman aloevera. Sebuah penelitian chromone2 inflamasi
yang dilakukan pada luka dan peradangan 9 kolesterol,campesterol Anti
pada selaput lendir mulut, aloevera yang , β-sisosterol, lupeol2 infalamsi dan
digunakan sebagai obat kumur efektif anti septik
dalam penyembuhan luka dan mengurangi
peradangan dibandingkan dengan kelompok 10 Hormon Auxins dan Anti
kontrol. Selain itu juga dilaporkan bahwa giberelin2 inflamasi
tanaman ini efektif dalam penyembuhan
11 Asam salisilat2 Anti
luka bakar derajat 1 dan 2 tanpa efek
inflamasi dan
samping. Selain itu aplikasi topikal
anti bakteri
aloevera juga sudah direkomendasikan
12 Saponin2 antiseptik
untuk proses penyembuhan luka yang
13 Asam cinnamonic2 antiseptik
berhubungan dengan kulit seperti luka
bakar, luka radang dan infeksi kulit. Secara 14 Urea nitrogen dan antiseptik
keseluruhan dapat disimpulkan bahwa gel belerang2
lidah buaya merupakan bahan yang tepat
dan ekonomis untuk berbagai luka.
Meskipun demikian hasil yang Penyembuhan luka dengan aloevera
bertentangan juga telah diperoleh berkaitan
dengan efektifitas tanaman ini. Misalnya Penyembuhan luka merupakan suatu proses
satu penelitian melaporkan keterlambatan yang dinamis, yang terjadi dalam 3 tahap.
dalam penyembuhan luka setelah aplikasi Tahap pertama adalah peradangan dan Re
tanaman ini.1 moval dari jaringan mati, tahap kedua
adalah proliferasi yang terdiri dari
regenerasi epitel dan pembentukan jaringan

Elma Melia Sari Page3

fibrosa dan tahap ketiga adalah proses
pematangan. Penyembuhan luka dikaitkan
dengan Man-nose-6 fosfat yang terkandung
dalam aloevera yang berfungsi membantu
meningkatkan kolagen dan reorganisasi
jaringan, Giberelin berinteraksi dengan
reseptor faktor pertumbuhan dari fibroblas
dan merangsang aktivitas dan proliferasi
untuk meningkatkan sintesis kolagen baik
dalam pemberian secara topikal maupun
oral dan Acemannan yang dianggap
sebagai komponen fungsional utama dalam
aloevera. Karbohidrat kompleks ini
mempercepat penyembuhan luka dan
mengurangi radiasi akibat reaksi kulit dan
mengaktifkan makrofag.5
Pemberian topikal gel aloevera untuk
penyembuhan luka sayat pada mencit
Penyembuhan luka yang normal merupakan
suatu proses kompleks dan dinamis. Proses
penyembuhan dapat dibantu baik dengan
pengobatan secara kimiawi maupun alami.
Pengobatan kimiawi biasanya
menggunakan povidone iodine sedangkan
salah satu cara alami dengan pemberian
topikal gel lidah buaya (Aloe vera L.) yang
diduga dapat mempercepat proses
penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui perbedaan penyembuhan
luka sayat yang diberikan topikal gel lidah
buaya dengan povidone iodine pada kulit
mencit. Penelitian
ini menggunakan 18 mencit (Mus
musculus) yang terbagi dalam 3 kelompok,
yaitu kelompok luka sayat (kontrol),
kelompok luka sayat – lidah buaya, dan
kelompok luka sayat povidone iodine.
Setiap kelompok dibuat full-thickness skin
wound di punggung mencit. Luka pada grup
kontrol tidak diberikan perlakuan,
sementara gel lidah buaya diberikan secara
topikal sebanyak 2 kali/hari pada grup
kedua, dan povidone iodine diberikan
sebanyak 2 kali/hari pada grup ketiga. Pada
hari kelima semua mencit dikorbankan
untuk dievaluasi perubahan histologik dan
ekspresi vascular endothelial growth factor
A (VEGF-A). Data diperoleh melalui
pengamatan mikroskopik terhadap jaringan
kulit yang terluka, dengan parameter tebal
Elma Melia Sari
epitel, jumlah rata-rata sel fibroblas,
pembuluh darah dan
ekspresi VEGF A, kemudian dianalisis
statistik menggunakan independent samples
T test, Analisis of variant (ANOVA) dan
Chi square. Dari hasil penelitian didapatkan
tebal epitel, jumlah rata-rata fibroblas,
pembuluh darah dan ekspresi VEGF A pada
kelompok luka sayat -lidah buaya lebih
tebal dan lebih banyak jika dibandingkan
dengan kelompok povidone iodine.6
Melalui uji statistik dapat diketahui adanya
perbedaan yang bermakna (p < 0,05) tebal
epitel, jumlah rata-rata sel fibroblas;
pembuluh darah dan ekspresi VEGF A pada
kedua kelompok dengan taraf kepercayaan
95%. Hal ini menandakan bahwa pemberian
topikal gel lidah buaya pada luka sayat kulit
mencit sebanyak dua kali sehari lebih baik
daripada pemberian povidone iodine dilihat
dari parameter tebal epitel, jumlah rata-rata
fibroblas, pembuluh darah, dan ekspresi
VEGF A. Efek lidah buaya terhadap
penyembuhan luka juga mungkin
dikarenakan oleh kandungan acemannan
yang berperan sebagai
agen potensial yang mengaktivasi
makrofag. Pada fase inflamasi makrofag
berperan sebagai kunci regulasi perbaikan
jaringan. Makrofag akan melepaskan
sitokin dan faktor pertumbuhan (PDGF,
TGF-a, TGF-ß, EGF VEGF), yang akan
merekrut fibroblas, keratinosit, dan sel
endotel untuk memperbaiki jaringan. Zat ini
juga diduga berikatan dengan faktor-faktor
pertumbuhan dan menstabilkan aktivitas
faktor tersebut, serta melindungi dari panas
dan degradasi enzim.6
Dengan demikian, dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan pada penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian topikal gel
lidah buaya terhadap luka sayat kulit mencit
memiliki efek yang lebih menguntungkan
dibanding dengan pemberian povidone
iodine.6
Pemberian topikal gel aloevera untuk
penyembuhan luka bedah caesar
Page4
Penelitian prospektif doubleblind
dilakukan pada 90 wanita dengan operasi
caesar di rumah sakit Amir-al-momenin
Iran. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektifitas pemberian gel
aloevera dalam penyembuhan luka bedah
caesar. Para peserta secara acak dibagi
menjadi dua kelompok dengan masing-
masing berjumlah 45 peserta. Satu
kelompok diberikan gel lidah buaya dan
kelompok kontrol hanya diberikan balutan
sederhana (perawatan standar).
Penyembuhan luka dinilai setelah 24 jam
dan 8 hari setelah operasi caesar
menggunakan skala REEDA. Kriteria
inklusi pada penelitian ini adalah kehamilan
37-42 minggu, BMI > 29, tidak memiliki
riwayat lebih dari 2 kali caesar dan bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini.kriteria
ekslusinya adalah plasenta previa, solusio
plasenta, polyhidramnion, memiliki riwayat
penyakit yang dapat mempengaruhi
penyembuhan luka, memiliki janin yang
abnormal, janin yang di rawat inap pada
NICU, perdarahan hebat yang memerlukan
transfusi, mengalami histerektomi atau
miomektomi selama operasi, perokok dan
pemakai obat-obatan terlarang, KPD, waktu
operasi lebih dari 90 menit dan tidak
kontrol ke rumah sakit 8 hari pasca operasi.
Temuan penelitian ini menunjukan bahwa
gel aloevera efektif dalam penyembuhan
luka bedah caesar 24 jam pasca bedah
caesar. Hasil penelitian menunjukan
perbedaan yang signifikan antara kelompok
intervensi (aloevera) dengan kelompok
kontrol (perawatan standar) yang diukur
dengan skala REEDA setelah 24 jam
p=0,003, namun tidak ada perbedaan
setelah 8 hari p=0,283.1
Pada penelitian ini karena intervensi hanya
dilakukan selama 24 jam, sehingga tidak
memperlihatkan hasil yang signifikan pada
pada hari ke 8 pasca pembedahan, aplikasi
yang lama gel aloevera lebih
memungkinkan untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan pada penyembuhan luka
pembedahan.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan
yang terbaik untuk menghilangkan faktor-
Elma Melia Sari
faktor yang mungkin memepengaruhi
penyembuhan luka. Penelitian sudah
dilakukan pada sampel yang besar untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan,
penilaian penyembuhan luka dilakukan oleh
individu yang berbeda dari pemberi
intervensi (intervensi dilakukan oleh dokter
kandungan dan penilaian dilakukan oleh
peneliti). Kebersihan luka dan penyerapan
yang cepat dari gel aloevera melalui kulit
memungkinkan untuk gel memiliki efisiensi
tertinggi dalam penyembuhan luka,
keterbatasan dari penelitian ini adalah tidak
mungkin untuk mengambil biopsi luka dan
melakukan pemeriksaan lebih dekat, juga
tidk mungkin sepenuhnya mengontrol
nutrisi pasien dirumah, sanitasi mereka dan
mobilisasi yang dapat mempengaruhi
proses penyembuhan luka.
SIMPULAN
Gel aloevera efektif dalam penyembuhan
luka, termasuk luka bedah caesar dan
penggunaan gel lidah buaya pada kulit tidak
memiliki efek samping dan dapat
digunakan sebagai pengobatan tambahan
untuk perawatan standar luka caesar.
Meskipun demikian, intervensi dengan
durasi yang lebih lama mungkin
menyebabkan perbedaan yang signifikan
dalam proses penyembuhan luka.
DAFTAR PUSTAKA
1. Zahra Molazem, Fatemeh Mohseni,
Masoumeh Younesi, Sareh Kesharvarzi.
Aloe Vera Gel and Cesarean Wound
Healing; A Randomized Controlled
Clinical Trial. Canadian Center of
Science and Education. 2014 August,
Vol 7 No 1, 203-209.
2. Dr. Bhuvana K.B, Dr. Hema N.G, Dr
Rajesh T Patil. Review on Aloevera.
International Journal of Advanced
Research. 2014, Volume 2, Issue 3, 677-
691.
3. Anthony D. Dat, Flora Poon, Kim BT
Pham, Jenny Doust, Aloevera for
treating acute and chronic wound
Page5
 (Review). Bond University Faculty of
Health Sciences and Medicine
Publication. 2012, Issue 2, 1469-493X.
4. K. P Sampath Kumar, Debjit Bhowmik,
Chiranjib, Biswajit. Aloevera : A
potensial Herb and its Medical
Importance. Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research. 2010, 2(1):
21-29.
5. Pankaj K. Sahu1, Deen Dayal Giri2,
Ritu Singh2, Priyanka Pandey1,
Sharmistha Gupta3, Atul Kumar
Shrivastava et all. Therapeutic and
Medicinal Uses of Aloevera : A
review.Pharmacology and Pharmacy.
2013, 4, 599-610.
6. Nur Atik, Januarsih Iwan A.R. The
Differences Between Topical Aplication
of The Aloevera Gel With The Povidone
Iodine Solutio For Skin Wound Healing
in Mice (Mus Musculus). Bagian
Histologi, Fakultas kedokteran
Universitas Padjararan Bandung.

Elma Melia Sari Page6