Anda di halaman 1dari 5

Farmaka

Suplemen Volume 15 Nomor 2 195

REVIEW ARTICLE: AKTIVITAS EKSTRAK Helianthus annuus L.


Ranti Juniarti, Yedi Herdiana
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jln. Raya Bandung Sumedang Km 21 Jatinangor 45363

ABSTRAK
Tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L.) famili Asteraceae merupakan tanaman yang
memiliki aktivitas terapetik dalam berbagai pengobatan, diantaranya: sebagai penyembuh luka,
antioksidan, antikanker, antidiare, antihistamin, antiinflamasi, serta sebagai analgesik. Pada
artikel ini akan dipaparkan mengenai berbagai macam khasiat dan kandungan kimia dari
Helianthus annuus L.

Kata kunci: Helianthus annuus L., penyembuh luka, antioksidan, antikanker, antidiare,
antihistamin, antiinflamasi, analgesik.

ABSTRACT
Sunflower plant (Helianthus annuus L.) family Asteraceae is plant has therapeutic activity for
various treatment, among others: as a wound healing, antioxcidant, anticancer, antidiarrhea,
antihistamine, antiinflammation, and analgesic. This article will explain about various efficacy
and chemistry compound of Helianthus annuus L.

Keywords: Helianthus annuus L., wound healing, antioxcidant, anticancer, antidiarrhea,


antihistamine, antiinflammation, analgesic.

PENDAHULUAN yang tegak, kokoh, dan kasar, serta


Pada masyarakat tradisional tanaman memiliki tinggi mencapai 1-3 meter.
herbal sudah banyak dimanfaatkan dalam Tanaman Helianthus annuus L. dapat
berbagai pengobatan. Salah satu bagian toleran pada suhu sekitar 43-820F (6-280C)
tanaman yang digunakan dalam pencegahan dan toleran terhadap suhu minimum yang
penyakit maupun promosi kesehatan adalah dapat mencapai suhu 28,40F (-20C). Bibit
biji tanaman. Biji dari tanaman bunga Helianthus annuus L kurang sensitif
matahari akhir-akhir ini telah mendapatkan terhadap suhu beku dibandingkan dengan
perhatian karena kontribusi substansial tanaman dewasa (Halvorson, 2003).
dalam kesehatan (Anjum, et al, 2012). Beberapa penelitian telah melaporkan
Selain biji bunga matahari, bagian lain dari manfaat biji bunga matahari dalam berbagai
tanaman ini juga dapat dimanfaatkan dalam pengobatan, diantaranya: sebagai
berbagai pengobatan. penyembuh luka, antidiare, antioksidan,
Bunga matahari memiliki nama botani antihistamin, antiinflamasi, analgesik, serta
Helianthus annuus L. termasuk ke dalam sebagai antikanker.
famili Asteraceae. ( Saini, et al, 2011). Artikel ini dibuat sebagai ringkasan
Tanaman ini merupakan tanaman tahunan mengenai manfaat biji bunga matahari dan
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 196

aktivitasnya dari berbagai penelitian yang bunga matahari pada sediaan emulgel dapat
telah dilakukan. menyebabkan tingginya aktivitas dalam
PEMBAHASAN penyembuhan luka bakar, dan dapat
Helianthus annuus L. sebagai meningkatkan daya sebar serta daya
Penyembuh Luka lekatnya. Efek optimal sediaan emulgel biji
Pada penelitian yang dilakukan oleh bunga matahari yang diberikan pada
Marques (2004), minyak biji bunga formula dengan konsentrasi 10% (Monika,
matahari memiliki kemampuan dalam dkk., 2015).
proses penyembuhan luka secara signifikan. Helianthus annuus L. sebagai
Hal ini dikarenakan pada bagian biji Antikanker
tanaman Helianthus annuus L. terdapat Tanaman Helianthus annuus memiliki
kandungan senyawa aktif yang berperan manfaat sebagai antikanker (Barlow, 2012;
dalam mengurangi daerah luka antara lain Zaineddin, et al, 2013; Awad, et al, 2007;
β-sitosterol, flavonoid, dan asam linoleat. Kapadia, et al, 2002).
β-sitosterol adalah senyawa steroid alami Pada batang bunga matahari memiliki
dengan sifat estrogenik yang mampu kandungan hemiselulosa yang berperan
menjaga kelembaban pada area luka sebagai antitumor kolon yang dilakukan
sehingga memungkinkan pertumbuhan sel. pada tikus percobaan (Barlow, 2012).
Fungsi masing-masing senyawa tersebut Penelitian yang lain menunjukkan bahwa
dalam penyembuhan luka diantaranya β- pada bagian biji Helianthus annuus kaya
sitosterol dapat membatasi jumlah sumber fitosterol yang dapat mencegah
prostasiklin agar mempercepat fase kanker payudara. Fitosterol yang paling
inflamasi, flavonoid membatasi jumlah melimpah yaitu β-sitosterol dapat
radikal bebas yang mampu mencegah menghambat pertumbuhan pada beberapa
kerusakan jaringan lebih lanjut, asam jenis sel tumor spesifik dilakukan secara in
linoleat suatu asam lemak yang mampu vitro, kemudian dapat juga menurunkan
meningkatkan kemotaktik dari leukosit ukuran dan tingkat metastasis tumor
polimorfonukleus (PMN) setelah terjadi dilakukan secara in vivo (Awad, et al,
kerusakan jaringan. Asam linoleat ini 2007).
berperan sebagai pro inflamatori kuat yang Dalam studi berbasis case control pada
dapat mengakumulasi leukosit dan populasi wanita Jerman dengan post
makrofag (Marques, et al., 2004; menopause digunakan untuk mengevaluasi
Puradchikody, et al., 2006). suatu hubungan antara makanan yang kaya
Dalam penelitian yang lain melaporkan akan fitoestrogen dan diet lignan dengan
bahwa semakin tinggi kadar minyak biji risiko pada kanker payudara. Hasilnya
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 197

dilaporkan adanya pengurangan risiko persentase proteksi sebesar 52,55%, dosis


kanker dengan peningkatan konsumsi 500 mg/kg sebesar 70,69%.
makanan kaya fitoestrogen (biji bunga Helianthus annuus L. sebagai
matahari) (OR=0,83; 95% Cl=0,77-0,97) Antioksidan
(Zaineddin, et al, 2013). Biji bunga matahari dilaporkan memiliki
Penelitian yang dilakukan Kapadia (2002), aktivitas antioksidan (Islam, 2016;
melaporkan minyak biji Helianthus annuus Abdeldaiem, 2014)
memiliki potensi kemoprotektif pada model Ekstrak metanol dari biji bunga matahari
kulit tikus dengan perlindungan sebesar menunjukkan kandungan fenolat yang
40%. signifikan yaitu sekitar 54 μg/ml GAE/100
Helianthus annuus L. sebagai Antidiare g ekstrak menggunakan pereaksi Folin
dan Antihistamin Ciocalteau, begitu pula dengan
Ekstrak etanol daun bunga matahari menggunakan metode in vitro yang
terbukti memiliki efek antidiare pada ditentukan dengan DPPH free radical
mencit yang diinduksi diare menggunakan scavenging assay, menunjukkan bahwa biji
minyak jarak. Hasil penelitian tersebut, bunga matahari memiliki potensi aktivitas
dilaporkan bahwa esktrak daun bunga antioksidan yang signifikan jika
matahari dosis 250 mg/kg dan 500 mg/kg dibandingkan dengan standarnya yaitu
dapat menginhibisi dalam feses yang asam askorbat. Ekstrak metanol tersebut
dikeluarkan. Pada dosis 500 mg/kg dilaporkan memiliki nilai persentase
menunjukkan penurunan feses yang inhibisi sekitar 51,57% dan IC50 sebesar 90
signifikan yaitu 67,01% dengan ± 11.56 μg/ml (Islam, 2016).
membandingkan pada obat standar Penelitian yang lain melaporkan efektivitas
loperamid (3 mg/kg) (Dwivedi, et al., antioksidan pada ekstrak etanol biji bunga
2015). matahari (Helianthus annuus L.) iradiasi
Penelitian Dwivedi, et al. (2015) juga (varietas Sakha- 153) terlihat pada tingkat
melihat manfaat ekstrak daun bunga dosis 0, 3, 6, dan 9 kGy pada senyawa
matahari terhadap aktivitas antihistamin. antioksidan total dan fenolik total. Hasil
Ekstrak daun bunga matahari diberikan penelitian menunjukkan ekstrak sampel
pada kelinci percobaan dengan model pada tingkat dosis 6 kGy efektif dalam
mikrosel yang diinduksi oleh suatu menghambat oksidasi lipid minyak bunga
bronkokontriksi menggunakan aerosol matahari sehingga pada tingkat dosis 6 kGy
histamin sehingga akan menunjukkan dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan
dispnea progresif dengan tanda kejang- yang lebih tinggi (Abdeldaiem, 2014).
kejang. Pada dosis 250 mg/kg didapatkan
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 198

Kapasitas antioksidan pada ekstrak air suling dan kontrol positif diberi
kotiledon biji Helianthus annuus yang indometasin 10 mg/Kg p.o.
didapatkan dari ekstraksi dengan polaritas Hasil menunjukan bahwa ekstrak etanol
pelarut yang berbeda dan dievaluasi oleh 3 daun bunga matahari meningkatkan waktu
metode in vitro, yaitu ferric toleransi rata-rata tikus terhadap
reducing/antioxidant power (FRAP), 2.2 rangsangan serta lebih efektif dibandingkan
diphenyl-1-picrylhydrazyl radical (DPPH) dengan diberikannya obat indometasin 10
dan oxygen radical absorbance capacity mg/Kg. Dosis 2 mg/Kg efektif pada uji
(ORAC) assays. Hasil menunjukkan antiinflamasi, kemudian dosis 2 mg/Kg dan
ekstrak air 30 mg/ml lebih tinggi kapasitas 4 mg/Kg efektif pada uji aktivitas analgesik
antioksidannya (FRAP, 45,27 mmol; (Emamuzo, et al, 2010).
DPPH, 50,18%; ORAC, 1,5 setara Trozx) Pada penelitian yang dilakukan Irianty
dibandingkan dengan ekstrak etanol (2014), ekstrak etanol kelopak Helianthus
(FRAP, 32,17 mmol; DPPH, 15,21% ; annuus juga memiliki efek analgesik
ORAC, 0,50 setara dengan Trolox). Jika terhadap mencit swiss. Kontrol negatif
dibandingkan dengan sintetis butylated diberi aquades, kontrol positif diberi
hydroxyl toluene sebagai antioksidan, tramadol dengan dosis 0,18 mg/20gBB
kapasitas antioksidannya bervariasi dari mencit, dan kelompok uji diberi ekstrak
45%-66% tergantung metode yang kelopak bunga matahari dengan dosis 30
digunakan (Gaida, 2009). mg. Hasil menunjukan pada perlakuan uji,
Helianthus annuus L. sebagai Analgesik efek maksimal terlihat pada menit ke-90.
dan Antiinflamasi Tetapi pada penelitian ini efeknya tidak
Emamuzo, et al, (2010) meneliti aktivitas lebih besar dari pemberian tramadol.
analgesik dan antiinflamasi pada esktrak SIMPULAN
etanol daun Helianthus annuus yang Tanaman Helianthus annuus atau sering
diujikan menggunakan tikus wistar. disebut dengan bunga matahari memiliki
Pada pengujian ini dilakukan dengan manfaat yang beragam, diantaranya sebagai
menggunakan induksi albumin untuk penyembuh luka, antidiare, antihistamin,
membuat model edema dari inflamasi serta antioksidan, analgesik, antiinflamasi, serta
metode uji analgesik menggunakan sebagai antikanker. Namun perlu dilakukan
stimulasi termal dengan hotplate dan penelitian lebih lanjut untuk dapat
perendaman ekor. Dosis ekstrak esktrak memastikan efikasi serta keamanan
etanol daun Helianthus annuus yang tanaman bunga matahari agar dapat
digunakan adalah 0,5 g/Kg; 2 g/Kg; 4 g/Kg, dijadikan sebagai obat herbal terstandar
kemudian kontrol negatif diberi perlakuan (OHT) dan fitofarmaka.
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 199

Irianty, C. R. 2014. Uji Efek Analgesik


Ekstrak Etanol Kelopak Bunga
DAFTAR PUSTAKA
Matahari (Helianthus annuus Linn.)
Abdeldaiem, M.H., & Hoda, G. M. A. 2014. pada Mencit Swiss (Mus musculus).
Evaluation of Antioxidant Activity of Jurnal e-Biomedik. Vol 2 No 2.
Ethanolic Extract from Irradiated Islam, R. T., Ahmed T. I., Kishor M. 2016.
Sunflower (Helianthus Annuus L.) In vitro antioxidant activity of
Seeds Hull. Journal of Natural methanolic extract of Helianthus
Sciences Research. Vol 4 No. 1: 30- annuus seeds. Journal of Medicinal
37. Plants Studies. Vol 4 (2): 15-17.
Anjum FA, Nadeem M, Khan MI, Hussain Kapadia GJ, Azuine MA, Tokuda H,
S. 2012. Nutritional and Therapeutic Takasaki M, Mukainaka T,
Potential of Sunflower Seeds: A Konoshima T, et al. 2002.
Review. British Food Journal. 114: Chemopreventive Effect of
544-552. Resveratrol, Sesamol, Sesame Oil and
Awad AB, Chinnam M, Fink CS, Bradford Sunflower Oil in the Epstein-Barr
PG. 2007. Beta-Sitosterol Activates Virus Early Antigen Activation Assay
Fas Signaling in Human Breast and the Mouse Skin Two-Stage
Cancer Cells. Phytomedicine. 14 Carcinogenesis. Pharmacol Res. 45
(11):747-54. (6): 499-505.
Barlow, D. J., Buriani, A., Ehrman, T., Marques, S.R., Peixoto, C.A., Messias, J.B.,
Bosisio, E., Eberini., Hylands, P. J. Albuquerque., A.R., & Silva, V.A.
2012. In-silico Studies in Chinese 2004. The Effect of Topical
Herbal Medicines’ Research: Application of Sunflower-seed Oil
Evaluation of in-silico Methodologies On Open Wound Healing in Lambs.
and Phytochemical Data Sources, and Brazil: Department of Animal
a Review of Research to Date. Morphology and Physiology, Federal
Journal of Ethnopharmacology. 140: Rural University of Pernambuco.
256-534. Monika, Tika., Citra, A. E., & Anas, B.
Dwivedi, A., Shara G.N., & Kaushik A.Y. 2015. Formulasi Emulgel Minyak Biji
2015. Evaluation of Helianthus Bunga Matahari (Helianthus annuus
annuus L. Leaves Extract for the L.) Sebagai Sediaan Penyembuh Luka
Antidiarrheal and Antihistaminic Bakar. Media Farmasi. Vol 12 No. 1:
Activity. Int. J. Res. Ayurveda Pharm. 1-16.
6 (1): 118-124. Puratchikody, A., Nithya, D.C., &
Emamuzo, E. D., Siminialayi I. M., Nagalakhsmi, G. 2006. Wound
Emudainowho, J. O. 2010. Analgesic Healing activity of Cyperus rotundus
and Inflamantory Activities of the Linn. Journal of Pharmaceutical
Ethanol Extract of the Leaves of Sciences. 68 (1): 97-101.
Helianthus annuus in Wistar Rats. Saini S, Sharma S. 2011. Helianthus
Asian Pacific Journal of Tropical Annuus (Asteracea). A Review.
Medicine. 341-347. International Journal of Pharma
Gaida, M. D. L. R., dan Jorge M.F. 2009. Professional’s Research. 2 (4): 465-
Antioxcidant Capacity of the Striped 470.
Sunflower (Helianthus annuus L.) Zaineddin AK, Buck K, Vrieling A, Heinz
Seed Extract Evaluated by 3 in Vitro J, Flesch-Janys D, Linseisen J. 2012.
Methods. International Journal of The association Between Dietary
Food Science and Nutrition. 60 (5): Lignans, Phytoestrogen-Rich Foods,
395-401. and Fiber Intake and Postmenopausal
Halvorson WL. 2003. Helianthus Annuus L. Breast Cancer Risk: A German Case-
U.S. Geological Survey/Southwest Control Study. Nutr Cancer. 64 (5):
Biological Science Center. 1-26. 652-665.

Anda mungkin juga menyukai